Anda di halaman 1dari 15

Ismi Dian Kusumawardhani

24040110120022
Arthur Holmes (1931), berdasarkan konsep
pergeseran benua dan sel konveksi dalam
mantel
Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang
berjudul: “Essay in geopoetry describing evidence
for sea-floor spreading”
Dietz (1961) , sel konveksi
Vine dan Matthews (1963) yang menafsirkan
anomali magnetik linier sejajar dengan MOR
sebagai hasil dari pemekaran dasar laut
Oleh Herry Hess (1960), bagian kulit bumi yang
ada di dasar samudra Atlantik tepatnya di
Pematang Tengah Samudra mengalami
pemekaran yang diakibatkan oleh gaya tarikan
(tensional force) yang digerakan oleh arus
konveksi yang berada di bagian mantel bumi
(astenosfir). Akibat dari pemekaran yang terjadi
disepanjang sumbu Pematang Tengah Samudra,
maka magma yang berasal dari astenosfir
kemudian naik dan membeku.
 Secara resmi diusulkan oleh Dietz (1961) dan Hess (1962)
 • Konveksi sel: upwells Mantle bawah MOR
 • lantai samudra baru terbentuk di MOR, kemudian menyebar
lateral
 • lantai samudra yang terseret di parit (kompresi pegunungan, dan
busur vulkanik)
 • Lantai Benua naik antara upwelling dan downwelling
 Aruskonveksi bergerak ke mantel atas melalui
bagian tengah dari kerak benua dan lama
kelamaan membentuk zona pemekaran .
Mekanisme dari arus konveksi diperkirakan
mirip dengan mekanisme konveksi ketika
pemanasan air pada panci dilakukan
 pegunungan tengah laut (mid-ocean ridges)
 1. Aliran panas tinggi (dari magma)
 2. kegempaan dangkal (<70 km di bawah
MOR)
 3. ketebalan sedimen meningkat dengan jarak
jauh dari MOR
Contoh dari punggungan samudra
adalah Mid-Atlantic Ridge. adalah
salah satu bagian dari sistem mid-
laut pegunungan yang
membentang untuk 50.000 mil
melalui lautan di dunia.
 Terbentuk akibat kenaikan lantai dasar
samudra dan proses pemekaran samudra
kemudian terjadi peunjaman dengan garis
tepian lantai benua. Lantai dasar samudra
menunjam kebawah lantai dasar benua. (See
subduction zone by anggit).
 Vine dan Matthews (1963) yang menafsirkan
anomali magnetik linier sejajar dengan MOR
sebagai hasil dari pemekaran dasar laut
 • anomali magnetik menunjukkan pembalikan
polaritas periodik pertama kali diamati oleh
Brunhes pada tahun 1906 di atas tanah (di
mana pola-pola yang kompleks)
 • kelautan urutan sederhana dari pembalikan
magnet dinamakan "tape recorder" model
 mineral-mineral yang menyusun batuan (mineral magnetit)
akan merekam arah magnet-bumi saat mineral tersebut
terbentuk, yaitu pada temperatur lebih kurang 5800 C. Hasil
studi kemagnetan purba yang dilakukan terhadap sampel
batuan yang diambil di bagian Pematang Tengah Samudra
hingga ke bagian tepi benua menunjukkan terjadinya polaritas
arah magnet bumi yang berubah rubah (normal dan reverse)
dalam selang waktu setiap 400.000 tahun sekali .
 Polaritas tersebut dipakai untuk merekontruksi posisi dan

proses pemisahan antara benua Amerika dan Afrika yang


semula berimpit dan data ini didukung oleh hasil penentuan
umur batuan yang menunjukkan umur yang semakin muda ke
arah pematang tengah samudra
 Didukung ahli geologi sebagian oleh DSDP
(1970-an): umur dasar laut (crust) meningkat
secara teratur dengan jarak dari sumbu
punggungan
 Ini adalah prediksi utama dari hipotesis
pemekaran dasar laut
• Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah
lempeng samudra lainnya, menyebabkan
terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan
gunung berapi yang pararel terhadap parit
tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian
gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke
permukaan, membentuk gugusan pulau
vulkanik (volcanic island chain).
• Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh
pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk
dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan
Lempeng Amerika Utara.
• Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke
bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke
lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi,
kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di
atasnya, terbentuklah deretan gunung
berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar
laut tepat di bagian terjadi penunjaman,
terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
• Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah
satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini.
Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara
Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
1. Pemekaran lantai samudera terjadi ketika adanya arus konveksi yang
mengakibatkan pematang tengah samudera mengalami pemekaran.
2. teori konveksi - material yang dingin dan lebih padat bergerak ke bawah,
sementara material yang lebih ringan dan lebih panas naik ke atas.
3. Gaya akibat konveksi ini di tambah dengan gaya dorong lempeng akibat
intrusi magma di punggungan tengah samudera merupakan penyebab
dinamika lempeng tektonik.
4. Hasil dari pemekaran lantai dasar samudra adalah mid-oceanic ridge sebagai
tenaga pendorong lempeng ke arah luar dari punggungan tersebut.
5. Akibat  batas lempeng konvergen, atau daerah subduksi, merupakan
tempat dimana lempeng yang terdorong akibat adanya pemekaran lantai
samudera tersebut tertelan bumi.
6. Jadi, pemekaran lantai samudera merupakan mekanisme utama yang
menjadi pemicu keseluruhan dinamika bumi. Sementara proses subduksi di
anggap sebagai akibat dari proses dinamika tersebut.

Anda mungkin juga menyukai