Anda di halaman 1dari 27

Rangkuman Pasar Modal

Konsep Dasar Investasi


 Konsumsi = pemakaian sumber daya yang ada untuk mencapai kepuasan.
 Prinsip ‘kepuasan konsumsi yang semakin menurun seiring berjalannya waktu’ ----
menunda konsumsi
 Investasi = penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien
selama periode waktu tertentu
Investasi Pada Aset Keuangan
 Klaim atas apa?? Klaim atas pendapatan yang diperoleh atas aset riil (jika saham) atau klaim
atas pendapatan pemerintah (jika obligasi negara)
 Membeli/membuat pabrik sendiri atau membeli saham perusahaan yang punya pabrik??
 Aset keuangan menunjukkan alokasi pendapatan atau kekayaan di antara investor.
 Dua karakteristik yang membedakan dengan Aset Riil adalah: 1. Lebih likuid 2. Lebih
mudah membentuk portofolio investasi
 Aset Keuangan adalah semacam ‘kewajiban’ bagi perusahaan yang menerbitkannya ----
melahirkan konsep Cost of Capital, Cost of Equity, dan Cost of Debt

Investasi Langsung yang dapat diperjual belikan


1.Di Pasar Uang (Money Market) untuk jangka pendek proksi untuk risk-free rate of return
• T-Bill = proksi untuk risk-free rate of return
• Deposito yang dapat dinegosiasi
2.Pasar Modal (Capital Market) untuk jangka panjang
• Surat berharga pendapatan tetap (fixed-income securities)
• Municipal Bond, Corporate Bond, Convertible Bond
• Preferred Stock & Common Stock
3.Pasar Turunan (Derivative Market)
• Opsi Put & Call (Put & Call Option), Waran (Warrant), Futures Contract
Investasi Langsung yang tidak dapat diperjualbelikan
• Tabungan bank: jenis ‘biasa’ maupun ‘berjangka’
• Deposito bank
Investasi Tidak Langsung
Jenis-Jenis Perusahaan Investasi:
1. Unit Investment Trust
Menerbitkan portofolio berisi surat-surat berharga berpenghasilan tetap & dijual ke investor
sebesar Nilai Aktiva Bersihnya (NAB)
2. Closed-end Investment Company
Perusahaan investasi menjual sahamnya hanya pada saat IPO.
3. Open-end Investment Company
Perusahaan investasi menjual sahamnya bahkan setelah IPO
JENIS INVESTOR
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor.
Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Investor individual (individual/retail investors) Investor individual terdiri dari individu-individu
yang melakukan aktivitas investasi.
2. Investor institusional (institutional investors) Investor institusional biasanya terdiri dari
perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam),
lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi
HUBUNGAN ANTARA INVESTASI DAN KONSUMSI
 Kesejahteraan moneter ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai
saat ini (present value) pendapatan di masa datang.
 Orang seharusnya membuat keputusan seperti berapa banyak penghasilan saat ini yang
seharusnya dihabiskan atau dikonsumsi dan berapa banyak seharusnya diinvestasikan menurut
preferensinya
TUJUAN INVESTASI
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.
4. Dan lain-lain
PROSES INVESTASI
 Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana
mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi.
 Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang
diharapkan dan risiko suatu investasi.
 Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang
searah dan linear. Artinya semakin besar return yang diharapkan, semakin besar pula tingkat
risiko yang harus dipertimbangkan
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI
1. Return
Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas
biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh
inflasi.
 Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
(expected return) dan return yang terjadi (realized return).
 Return yang diharapkan (expected return) merupakan tingkat return yang diantisipasi
investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi (realized return) atau return
aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
2. Risiko
Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang
diharapkan. Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari
return minimum yang diharapkan.

Return minimum yang diharapkan seringkali juga disebut sebagai return yang disyaratkan
(required rate of return).
Pasar Modal di Indonesia dan Mekanisme Perdagangan Saham
PASAR MODAL DI INDONESIA

Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau
institusi pemerintah. Investor merupakan pihak yang mempunyai kelebihan dana, sedangkan perusahaan
atau institusi pemerintah memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyekproyeknya. Dalam hal ini,
pasar modal berfungsi sebagai pengalokasi dana dari investor ke perusahaan atau institusi pemerintah
Struktur Pasar Modal di Indonesia

Pelaku Pasar Modal

EMITEN

Emiten merupakan sebutan bagi perusahaan yang menerbitkan saham atau obligasi (bond) dan
pembelinya adalah masyarakat umum:

1. Emiten saham menjual saham melalui penawaran umum baik penawaran umum perdana (initial
public offering, IPO) kepada investor publik, penawaran kepada pemegang saham yang ada
(right issue), maupun penawaran saham berikutnya (seasoend equity offering)
2. Emiten obligasi menjual obligasi melalui penawaran umum baik IPO maupun penawaran
obligasi berikutnya.

SELF REGULATORY ORGANIZATIONS (SRO)

Self Regulatory Organizations (SRO) adalah organisasi yang mempunyai kewenangan untuk membuat
peraturan yang berhubungan dengan kegiatan usahanya.

SRO terdiri dari tiga pihak, yaitu bursa efek,Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

1. Bursa Efek
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan bursa efek
adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan
efek antara mereka. Pada tanggal 30 November 2007, BEJ dan BES digabung dan berganti nama
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP).
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Pada tahun 2006,
lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh Bapepam adalah hanya satu, yaitu
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan
kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain. Pada tahun 2006,
lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh Bapepam adakah hanya satu, yaitu
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

OTORITAS JASA KEUANGAN

OJK terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai
Pasal 4 dalam UU tersebut, OJK dibentuk dengan tujuan agar semua sektor jasa keuangan terselenggara
secara adil, teratur, transparan dan akuntabel. Secara fungsi, OJK menggantikan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan juga turut mengambil alih tugas Bank Indonesia
dalam hal pengawasan perbankan

PERUSAHAAN EFEK

Perusahaan efek (securities companies) adalah perusahaan yang memiliki satu atau gabungan tiga
kegiatan berikut:

1. Penjamin emisi efek. Penjamin emisi efek (underwriter) adalah salah satu aktifitas pada
perusahaan efek yang melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual (full commitment and
non full commitment).
2. Perantara pedagang efek. Perantara pedagang efek (broker dealer) atau perusahaan pialang,
adalah salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek
untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
3. Manajer investasi. Manajar investasi (investment manager), adalah pihak yang kegiatan
usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah

INVESTOR

Investor atau sering juga disebut pemodal adalah pihak yang menginvestasikan dana pada sekuritas.
Investor dapat dibedakan ke dalam:

1. investor perseorangan (individual investor)

2. investor institusi (institutional investor).

Investor juga dapat dibedakan berdasarkan asal negaranya, yaitu:

1. Investor Indonesia (domestik/lokal).

2. Investor asing.

PEMODAL

Pemodal (investor) adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik ataupun non domestik yang
melakukan suatu bentuk penanaman modal (investasi) baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang.

Lembaga Penunjang Pasar Modal

1. Biro Administrasi Efek (BAE) Merupakan pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten
melakukan pencatatatn kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek
2. BANK KUSTODIAN Adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. WALI AMANAT Adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang
(biasanya dalam bentuk obligasi). Tugasnya antara lain menghadiri Rapat Umum Pemegang
Obligasi (RUPO) dan mewakili kepentingan pemegang obligasi dalam hubungan dengan emiten.
4. PEMERINGKAT EFEK Merupakan lembaga yang dapat menjembatani kesenjangan informasi
antara emiten dan investor dengan menyediakan informasi standar atas tingkat risiko kredit suatu
perusahaan

Profesi Penunjang Pasar Modal

1. Akuntan Publik
pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, serta
memberi petunjuk pelaksanaan caracara pembukuan yang baik (jika diperlukan)
2. Notaris
Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta Anggaran Dasar dan Akta Perubahan Anggaran
Dasar termasuk pembuatan Perjanjian Emisi Efek, Perjanjian Antar Penjamin Emisi Efek dan
Perjanjian Agen Penjual, menyiapkan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) reksa dana serta
perubahannya, serta membuat berita acara RUPS
3. Konsultan Hukum
Konsultan hukum bertugas melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (legal
audit), memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) terhadap emiten dan perusahaan
publik.
4. Perusahaan Penilai
Merupakan pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan, kemudian
menerbitkan dan menandatangani laporan penilai, yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang
disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.

MEKANISME PERDAGANGAN DI PASAR MODAL

1. Proses penjualan saham atau obligasi di pasar perdana disebut sebagai penawaran umum perdana
Penawaran perdana untuk saham atau obligasi suatu perusahaan kepada investor public
dilakukan oleh penjamin emisi melalui perantara pedagang efek yang bertindak sebagai agen
penjual saham

2. Pasar sekunder
Memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual saham atau obligasi
serta berbagai jenis efek lainnya yang tercatat di bursa. Pelaksanaan perdagangan efek di Bursa
dilakukan dengan menggunakan fasilitas Jakarta Automated Trading System (JATS). Sedangkan
perdagangan obligasi perusahaan dan obligasi negara di BEI menggunakan system perdagangan
yang disebut FITS (Fixed Income Trading System) dan OTC-FIS (Over-the- Counter Fixed
Income Service)
pand Return
PENGERTIAN RETURN & RISK
 Investasi (Investments) adalah tindakan seseorang untuk mengeluarkan uang atau
kemampuan finansialnya saat ini dengan harapan orang tersebut memperoleh uang yang
lebih banyak di masa yang akan datang.
 Risiko (Risk) adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil
investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan.
 Imbal Hasil (Return) adalah niali yang kita harapkan untuk dapatkan atau telah kita
dapatkan, dari aktivitas investasi kita ke sebuah aktiva/aset

PERTUKARAN RISIKO & IMBAL HASIL

Investasi tanpa imbal hasil, bukanlah investasi. Investasi butuh imbal hasil karena investor mau
mengambil risiko.

Semakin tinggi potensi risiko sebuah investasi, biasanya diikuti dengan potensi deviasi antara imbal
hasil yang diprediksi dengan imbal hasil yang sesungguhnya diterima yang makin besar pula.

Idealnya, jika menemukan beberapa jenis investasi dengan risiko yang (diprediksi) sama, maka
investor lebih memilih investasi yang memberikan imbal hasil yang paling tinggi. High risk-high
return dan/atau low risk-low return = Risk-return trade off

PERTUKARAN RISIKO & IMBAL HASIL

Pada dasarnya setiap produk memiliki potensi risiko dan potensi pengembalian. Akan tetapi hal
tersebut masih POTENSI belum REALISASI. Sebuah keputusan investasi dapat mengubah
POTENSI tersebut menjadi REALISASI
RETURN (IMBAL HASIL) DALAM INVESTASI

1. Actual Return / Realized Return: return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis
(ex post data). Berguna sebagai dasar penentuan expected return dan risiko di masa depan.
2. Expected Return: return yang diharapkan akan diperoleh di masa depan; sering disebut juga
dengan istilah Required Return.

Note: Return yang diperoleh secara historis merupakan tingkat return minimal yang diinginkan
investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko

Jenis-jenis Return

 Total Return
 Relative Return
 Cumulative Wealth Index
 Real return

MENGHITUNG (1) TOTAL RETURN

Merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu. Terdiri dari dua
komponen:

1. Dividend Yield = komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodik dari suatu investasi.

2. Capital Gain (Loss) = komponen return yang mencerminkan kenaikan (penurunan) harga suatu
surat berharga yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor
MENGHITUNG (2) RELATIVE RETURN

Relative return menyelesaikan masalah ketika total return bernilai negatif (karena idealnya, return
bermakna positif

MENGHITUNG (3) CUMULATIVE WEALTH INDEX

Cumulative Wealth Index menunjukkan kemakmuran yang diperoleh sejak awal periode sampai
dengan akhir dipertahankannya investasi.

𝐶𝑊𝐼𝑛 = 𝑊𝐼𝑛−1 1 + 𝑇𝑅𝑛

CWIn = Cumulative Wealth Index pada akhir periode n

Win-1 = indeks kemakmuran pada periode awalnya / sebelumnya (tergantung kasus)

TRn = total return periode n

MENGHITUNG (4) RETURN DISESUAIKAN

Semua return yang telah dibahas sebelumnya mengukur jumlah satuan mata uang atau perubahan
jumlahnya tetapi tidak menyebutkan tentang kekuatan pembelian dari satuan mata uang tersebut.
Untuk mempertimbangkan kekuatan pembelian satuan mata uang, perlu mempertimbangkan real
return, atau inflation-adjusted returns
Risiko

Risiko didefinisikan sebagai dispersi total atau volatilitas return pada sekuritas atau portofolio, (Barra
1998). Markowitz, (1952) berpandangan bahwa risiko investasi adalah variabilitas dari return yang
diharapkan. Dengan demikian, risiko dalam konteks manajemen investasi merupakan besarnya
penyimpangan antara tingkat return yang diharapkan (expected return) dengan tingkat return yang
dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat
risikonya. Alat statistik yang digunakan sebagai ukuran penyebaran adalah varians atau deviasi
standar. Semakin besar penyebarannya, semakin besar varians atau deviasi standar investasi tersebut.
Oleh karena itu, risiko dihitung dari deviasi atau penyimpangan return aktual dari return yang
diharapkan.

RISIKO DALAM INVESTASI

Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi risiko investasi:

1. Risiko Suku Bunga

2. Risiko Pasar

3. Risiko Inflasi

4. Risiko Bisnis

5. Risiko Finansial

6. Risiko Likuiditas

7. Risiko nilai tukar mata uang

8. Risiko negara (country risk)

JENIS-JENIS RISIKO DALAM INVESTASI

1. Risiko Non-Sistematik (Unsystematic Risk)


adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko ini lebih
terkait dengan perubahan kondisi mikro perusahaan. Bisa diminimalisir dengan diversifikasi aset
dalam suatu portofolio, sehingga bisa disebut juga dengan diversifiable risk, contohnya: risiko
bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, risiko bangkrut, risiko negara
2. Risiko Sistematik (Systematic Risk)
adalah risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Disebut
juga dengan undiversifiable risk / general risk, karena tidak bisa diminimalisir dengan aksi
diversifikasi. Contohnya: risiko tingkat bunga, risiko nilai tukar mata uang, risiko pasar, risiko
inflasi, dan kebijakan pemerintah

Valuasi Saham

Konsep Dasar Valuasi Saham –

Saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan. –

Nilai saham merupakan suatu nilai sekarang (present value— PV) dari aliran kas yang diharapkan /
diprediksikan di masa depan; pada dasarnya berprinsip sama dengan jenis aset keuangan lainnya dan
kekayaan perusahaan

Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu:

a. Nilai buku. – Nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten).
b. Nilai pasar. – Nilai saham di pasar
c. Nilai Intrinsik (Intrinsic Value / Fundamental Value) merupakan nilai sebenarnya atau
seharusnya dari suatu aset keuangan; dalam hal ini adalah saham. – Calon investor menghitung
nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya

VALUASI SAHAM:

Ada dua pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis fundamental

1. Pendekatan nilai sekarang (present value approach). Perhitungan nilai saham dilakukan dengan
mendiskontokan semua aliran kas yang diharapkan di masa datang dengan tingkat diskonto
sebesar tingkat return yang disyaratkan investor. Nilai intrinsik atau disebut juga nilai teoritis
suatu saham nantinya akan sama dengan nilai diskonto semua aliran kas yang akan diterima
investor di masa datang.
a. Dividend Discount Model
Dividend Discount Model = perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa
nilai saham “seharusnya” sama dengan present value dari semua dividen yang
diharapkan akan diterima di masa depan.

Diramalkan bahwa Google akan membayar dividen berturut-turut sebesar $3 , $3,24 ,


dan $3,50 per lembar untuk 3 tahun mendatang. Pada tahun ketiga, kita bersiap untuk
menjual sahamnya ketika harga pasar menyentuh $94,48 per lembar. – Berapakah harga
saham apabila diprediksi bahwa expected return-nya adalah 12% ?

b. Constant Growth Model


Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model) = dividen tumbuh sesuai
dengan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Asumsi: dividen tumbuh secara konstan pada tingkat / persentase tertentu (g).
Model ini cocok dipakai jika perusahaan yang kita nilai adalah perusahaan yang mature /
dewasa, dengan pertumbuhan (bisnis) yang stabil
Dengan menggunakan Gordon Model, kita dapat menghitung harga saham Google,
apabila diketahui dividen terakhir adalah $1,82. Tingkat pertumbuhan perusahaan
sebesar 10% dan investor ingin return sebesar 16%. Berapa harga saham yang
seharusnya?

c. Non-Constant Growth Model


Pada kenyataannya, tingkat pertumbuhan dividen dari tahun ke tahun tidak mungkin
konstan. Karena sebagian besar perusahaan pasti akan mengalami “siklus kehidupan”
atau life cycle
Langkah-langkah perhitungan Non-constant Growth:
1. Menentukan estimasi pertumbuhan dividen ( g )
2. Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh dengan
tidak konstan (kita sebut dengan ‘Area 1’)
3. Menghitung present value dividen pada periode dividen tumbuh dengan konstan (kita
sebut dengan ‘Area 2’)
4. Menghitung present value harga jual di masa depan dengan dua langkah: (1)
Menghitung PV harga saham pada Horizon Time dengan model Constant Growth Model
dan (2) Menghitung Horizon Value (P2) untuk kemudian di-PV-kan pada tahun ke-0
5. Menjumlahkan langkah 2 s/d langkah 4 untuk mendapatkan P0
d. Price to Earning Ratio (PER)
– Price to Earning Ratio (P/E Ratio—PER) adalah alat utama penghitungan harga saham
suatu perusahaan dibandingkan dengan pendapatan perusahaan.
– Dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier, investor menghitung
berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. Rumus
untuk menghitung PER

Pada umumnya, investor lebih senang memilih saham dengan PER yang rendah.
Semakin rendah PER suatu saham, semakin relatif murah saham tersebut sehubungan
dengan pendapatan perusahaan.
– Contoh: PT Pagoda Kembar mengumumkan Earning per Share (EPS) saham
perusahaan tersebut adalah Rp 1.000 per lembar. Jika pada saat itu harga saham adalah
Rp 10.000 per lembar, maka PER-nya adalah = Rp 10.000 / Rp 1.000 = 10
– PER dapat dihitung juga dengan membagi kapitalisasi pasar perusahaan (sebagai
pengganti harga saham) dengan total pendapatan perusahaan (sebagai pengganti EPS).

– Investor yang tidak menggunakan PER kadang terjebak dengan karena dapat membuat
harga saham relatif adanya stock split rendah, padahal bukan berarti saham perusahaan
tersebut murah.
– PER penting karena ini adalah alat ukur yang paling umum digunakan untuk
menganalisa nilai saham.
– Investor dapat membandingkan PER perusahaan tertentu dengan saham perusahaan
lainnya, atau dengan PER pada perusahaan dalam satu industri, atau bahkan rata ‐rata
PER Ratio pasar secara keseluruhan

Obligasi
Keuntungan Membeli Efek Bersifat Utang

1. Mendapatkan kupon/fee/nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang dibeli. Pada
umumnya tingkat kupon/fee/nisbah berada di atas bunga Bank Indonesia (BI rate).
2. Memperoleh capital gain dari penjualan efek bersifat utang di pasar sekunder.
3. Memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan instrumen lain seperti saham, dimana
pergerakan harga saham lebih berfluktuatif dibandingkan harga efek bersifat utang. Pada efek
bersifat utang yang diterbitkan oleh pemerintah dapat dikatakan sebagai instrumen yang bebas
risiko.
4. Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang dapat dipilih oleh investor di pasar sekunder

Dasar-dasar yang dapat mempengaruhi harga wajar efek bersifat utang yang diperdagangkan di
Bursa, sebagai berikut:

 Interest Rates
Pada saat tingkat suku bunga pasar mengalami kenaikan, sementara besarnya tingkat
pengembalian atas efek bersifat utang adalah tetap, maka return riil dari investor dianggap
menjadi relatif lebih kecil. Hal ini akan menyebabkan terjadi aksi jual efek bersifat utang,
sehingga harga efek tersebut menjadi turun. Begitu pula sebaliknya
 Faktor Risiko
Pada umumnya, efek bersifat utang diperingkat secara berkala oleh Lembaga Pemeringkatan
Efek

Peringkat Obligasi

Tiga komponen utama yang digunakan oleh agen pemeringkat untuk menentukan peringkat
(rating) obligasi:

o Kemampuan perusahaan penerbit untuk memenuhi kewajiban finansialnya sesuai dengan


yang diperjanjikan.
o Struktur dan berbagai ketentuan yang diatur dalam surat hutang.
o Perlindungan yang diberikan maupun posisi klaim dari pemagang surat hutang tersebut bila
terjadi pembubaran/likuidasi serta hukum lainnya yang mempengaruhi hak-hak kreditur

 Jatuh Tempo
Pada umumnya, harga efek bersifat utang berbanding terbalik dengan jangka waktu obligasi.
Semakin pendek jangka waktu efek bersifat utang, maka akan semakin kecil tingkat
ketidakpastian (risiko) atas efek bersifat utang tersebut. Semakin efek bersifat utang
mendekati tanggal jatuh temponya, maka harga efek tersebut akan semakin mendekati nilai
nominalnya (par)

OBLIGASI PERUSAHAAN Obligasi

perusahaan merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada
pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh tempo di masa mendatang
disertai dengan pembayaran bunga secara periodik.

JENIS OBLIGASI PERUSAHAAN

• Obligasi dengan jaminan (mortgage bonds)

Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu aset real. Sehingga
jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya, maka pemegang obligasi berhak untuk mengambil
alih aset tersebut.

• Obligasi tanpa jaminan (debentures atau unsecured bond)

Obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aset real tertentu.

• Obligasi konversi

Obligasi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut
dengan sejumlah saham perusahaan pada harga yang telah ditetapkan, sehingga pemegang obligasi
mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain.

• Obligasi yang disertai warrant

Dengan adanya waran, maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan
pada harga yang telah ditentukan.

• Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)

Obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini umumnya ditawarkan pada harga
dibawah nilai parnya (discount).

• Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating rate bond)

Obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan fluktuasi tingkat bunga
pasar yang berlaku

• Putable bond

Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai
dengan nilai par sebelum waktu jatuh tempo.

• Junk Bond

Oligasi yang memberikan tingkat keuntungan (kupon) yang tinggi, tetapi juga mengandung risiko
yang sangat tinggi pula.

• Sovereign Bonds

Obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara dalam mata uangnya sendiri, tetapi dijual di negara lain
dalam mata uang negara tersebut.
• Yankee bonds: obligasi yang diterbitkan dalam mata uang US$ oleh pihak yang memerlukan dana
di luar negeri untuk para investor Amerika.

• Eurobonds: obligasi yang diterbitkan oleh pihak asing dan obligasi ini dijual di luar negara yang
mata uangnya digunakan sebagai denominasi obligasi

• Samurai bonds: obligasi dalam denominasi yen, yang diterbitkan di Jepang oleh pemerintah atau
perusahaan negara lain.

• Dragon bonds: obligasi yang harganya ditetapkan di Asia untuk para investor Asia selain Jepang.

OBLIGASI NEGARA

• Surat utang negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata
uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara
Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

• SUN dan pengelolaannya diatur oleh Undang-Undang No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara

• Secara umum SUN dapat dibedakan ke dalam dua jenis:

 Surat perbendaharaan negara (SPN), yaitu SUN berjangka waktu sampai dengan 12 bulan
dengan pembayaran bunga secara diskonto. Di Amerika Serikat, SPN ini dikenal dengan
sebutan Treasury Bills (T-Bills).
 Obligasi negara (ON), yaitu SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan. Di Amerika Serikat,
obligasi negara ini dikenal dengan sebutan Treasury Bonds (T-Bonds).

PENTINGNYA OBLIGASI NEGARA

• Bagi pemerintah:

 Membiayai defisit APBN.


 Menutup kekurangan kas jangka pendek.
 Mengelola portofolio utang negara.
 Pemerintah pusat berwenang untuk menerbitkan SUN setelah mendapat persetujuan DPR
dan setelah berkonsultasi dengan Bank Indonesia. Atas penerbitan SUN, pemerintah
berkewajiban untuk membayar bunga dan pokok pinjaman dengan dana yang disediakan
dalam APBN

Beberapa hal penting mengenai obligasi negara:

• Obligasi negara harus mencerminkan investasi bebas risiko.

• Obligasi negara digunakan sebagai benchmark.

• Obligasi negara dapat digunakan sebagai alat dalam menata ekonomi

PENERBITAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI NEGARA

• Obligasi negara dengan kupon dapat dibedakan:

o Obligasi negara berbunga tetap, yaitu obligasi negara seri FR (fixed rate). Kupon
obligasi ini telah ditetapkan ketika diterbitkan. Contohnya adalah obligasi negara Th.
2005 Seri FR0028 dengan tingkat kupon 10%.
o Obligasi berbunga mengambang, yaitu obligasi negara seri VR (variable rate).

• Pembelian obligasi negara dapat dilakukan baik di pasar perdana maupun di pasar sekunder
PENILAIAN OBLIGASI

 Penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi


 Pada penilaian sekuritas (termasuk obligasi), pada umumnya, digunakan konsep nilai
sekarang (present value)
 Dengan prinsip ini, nilai obligasi akan ditentukan oleh nilai intrinsiknya
 Nilai (intrinsik) obligasi bisa diestimasi dengan ‘mendiskonto’ semua aliran kas yang
berasal dari pembayaran kupon, ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai par, pada saat
jatuh tempo

TIPE OBLIGASI

1. Premium bond
Obligasi dengan harga lebih tinggi daripada nilai nominalnya dikatakan dijual pada
harga premi. Yield to maturity dari premium bonds adalah lebih kecil daripada tingkat
kuponnya.
2. Discount bonds
Obligasi dengan harga lebih rendah daripada nilai nominalnya dikatakan dijual pada
harga diskon. Yield to maturity dari discount bonds adalah lebih besar daripada tingkat
kuponnya.
3. Par bonds
Obligasi dengan harga sama dengan nilai nominalnya dikatakan dijual pada harga par

HARGA OBLIGASI

Dengan membandingkan antara tingkat bunga yang disyaratkan dan tingkat kupon, harga obligasi
dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe:

a. Jika tingkat bunga yang disyaratkan sama dengan tingkat kupon (lihat contoh 1), harga
obligasi akan sama dengan nilai par-nya, atau obligasi dijual sebesar nilai par.
b. Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih tinggi daripada tingkat kupon, harga obligasi akan
lebih rendah dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan diskon.
c. Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih rendah daripada tingkat kupon (lihat contoh 2),
harga obligasi akan lebih tinggi dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan premi.

HARGA OBLIGASI SEPANJANG WAKTU

Harga obligasi sepanjang waktu

Pada saat jatuh tempo, nilai obligasi seharusnya sama dengan nilai parnya.

Jika r dijaga konstan:

• Nilai dari suatu premium bond akan menurun sepanjang waktu, hingga nilainya mencapai nilai par
(misalnya Rp 1.000).

• Nilai dari suatu discount bond akan meningkat sepanjang waktu, hingga nilainya mencapai nilai
par.

• Nilai dari suatu par bond akan bertahan sebesar nilai par.

STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI

1. Strategi Pengelolaan Pasif


 Strategi pasif didasari pemikiran bahwa pasar dalam kondisi yang efisien, sehingga
harga-harga sekuritas dipasar sudah ditentukan secara tepat sesuai dengan nilai
intrinsiknya.
 Return dan risiko yang dihasilkan oleh strategi pasif relatif lebih kecil dibandingkan
dengan strategi aktif.
 Strategi yang termasuk pendekatan pasif dalam pengelolaan portofolio obligasi adalah
strategi beli dan simpan dan strategi mengikuti indeks (indexing) pasar

STRATEGI PENDEKATAN PASIF

1. Strategi Beli dan Simpan


 Investor yang mengikuti strategi beli dan simpan, berarti ia berniat untuk tidak aktif
melakukan perdagangan.
 Faktor penting dalam strategi ini adalah pemilihan obligasi yang sesuai dengan
kebutuhan investor
2. Strategi Mengikuti Indeks Pasar
 Portofolio yang dibentuk terdiri dari obligasi-obligasi pilihan yang jumlahnya relatif
besar.
 Investor juga dapat melakukan strategi ini dengan cara membeli sekuritas reksa dana

STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI

2. Strategi Imunisasi
 Strategi ini berusaha untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan
cara saling meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko harga
dan risiko reinvestasi.
 Investasi obligasi dapat diimunisasi dengan cara menyamakan durasi obligasi dengan
horison investasi.
 Horison investasi adalah lamanya waktu yang diinginkan investor untuk tetap
mempertahankan invetasi obligasinya.

1. Strategi Durasi, Strategi durasi akan berusaha menyamakan durasi dengan horison
investasi.

2. Strategi Maturitas, Strategi maturitas akan berusaha menyamakan waktumaturitas dengan


horison invetasi

Kedua strategi tersebut sering disebut dengan strategi penyesuaiaan horison (horizon-
matching).

Selain itu, ada variasi strategi imunisasi yang disebut dengan strategi imunisasi kontegensi.
Strategi ini menetapkan batas terendah return yang harus diperoleh untuk memastikan
periode horison investasi

STRATEGI PENGELOLAAN OBLIGASI

3. Strategi Pengelolaan Aktif


 Mengestimasi perubahan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi
harga obligasi dengan arah yang terbalik
 Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada suatu obligasi. Manajer portofolio
obligasi melaksanakan strategi bond swaps atau interests rate swaps (akan dibahas dalam
kontrak future Bab XVIII)

STRATEGI PENDEKATAN AKTIF

1. Mengestimasi perubahan tingkat bunga.


 Perubahan tingkat bunga akan mempengaruhi harga obligasi dengan arah yang terbalik.
Sensitivitas perubahan harga obligasi terhadap tingkat bunga akan dipendaruhi oleh
tingkat kupon dan maturitas obligasi tersebut. Maka, strategi dilakukan dengan
melakukan penyesuaian terhadap tingkat kupon dan maturitas obligasi tersebut.
 Estimasi besarnya tingkat bunga dilakukan dengan melihat perkembangan kondisi
ekonomi dan tingkat inflasi di masa yang datang.
2. Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada suatu obligasi (Mispricing).
Mengidentifikasi obligasi yang harganya tidak sesuai dengan nilai intrinsik yang sebenarnya
(undervalued atau overvalued).
 Bond swaps, yaitu suatu strategi pengelolaan aktif yang berusaha untuk meningkatkan
tingkat return portofolio obligasi dengan cara mengidentifikasi adanya kesalahan
penetapan harga pada suatu obligasi di pasar.
 Interests rate swaps, yaitu sebuah kontrak antara dua pihak untuk saling mempertukarkan
aliran kas dua sekuritas yang berbeda.

Financial Derivatif

Pasar bursa yang memperdagangkan instrumen derivatif di Indonesia

Selain sebagai sarana untuk meraih keuntungan tinggi, berinvestasi pada produk investasi derivatif
dilakukan investor untuk melindungi nilai (hedging) asetnya dari kenaikan atau penurunan harga aset
tersebut. Instrumen derivatif lazimnya digunakan untuk motif-motif manajemen risiko, spekulasi, dan
pengurangan biaya transaksi.

Setyawan (2008) dalam Sembiring (2011) menjelaskan layaknya produk- produk investasi derivatif,
berinvestasi di produk derivatif komoditas dapat memberikan keuntungan yang besar, bahkan
diperkirakan bisa lebih besar dibandingkan dengan berinvestasi di bursa saham.

Derivatif Keuangan

• Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait
dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Efek derivatif
merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek
turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun turunan selanjutnya.

• derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji
untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang
diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak
penjual dan pihak pembeli.nilai di masa mendatang dari derivatif sangat dipengaruhi oleh
instrumen induknya yang ada di spot market.

• Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang mendasarinya


adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa:

• saham,
• obligasi,
• indeks saham,
• indeks obligasi,
• mata uang (currency),
• tingkat suku bunga
• dan instrumen-instrumen keuangan lainnya
Instrumen Derivatif

Instrumen derivatif dibagi menjadi empat alternatif yang meliputi

1. Options
Options adalah suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau
menjual aset pada harga dan jangka waktu yang ditentukan sebelumnya (Brigham dan Houston,
2014: 309)
• Opsi Beli (Call Option): merupakan opsi membeli suatu aktiva yang memberikan hak kepada
pemegang opsi dengan harga tertentu dan jangka waktu yang ditentukan.
• Opsi Jual (Put Option): merupakan opsi menjual suatu aktiva yang memberikan hak kepada
pemegang opsi dengan harga tertentu dan jangka waktu yang ditentukan.
Perusahaan yang sudah menggunakan opsi terutama pemegang saham dapat menggunakan
haknya sesuai keperluan. Opsi ini dapat melindungi dari perubahan harga yang tidak diinginkan
dan juga memberikan keuntungan bagi pemegang saham yang melakukan kontrak opsi.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
• Opsi beli (call option).
• Call option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham
dalam jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan.
• Opsi jual (put option).
• Put option adalah opsi yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu
pada jumlah, waktu dan harga yang telah ditentukan.

Strategi Perdagangan Opsi

• Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap risiko penurunan harga
pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga saham (speculation).

• Investor yang mempunyai ekpektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan, akan
membeli call option dan atau menjual put option.

• Sebaliknya, jika investor berharap bahwa harga saham akan turun maka investor akan membeli
put option dan atau menjual call option.

2. Future Contract
Kontrak future adalah kontrak yang terstandardisasi yang diperdagangkan di suatu bursa dan
disesuaikan dengan harga pasar secara harian (Brigham dan Houston, 2014: 327,
Menurut Septama (2012) kontrak future merupakan pertukaran janji perdagangan untuk menjual
atau membeli suatu aset dengan harga dan tanggal tertentu dimasa depan.
Perusahaan yang melakukan kontrak future akan mendapatkan manfaat yang dapat melindungi
nilai aset akibat dari perubahan harga yang tidak pasti di masa depan.
Perbedaan mendasar karakteristik kontrak futures dari opsi,adalah bahwa:
 Baik pembeli maupun penjual futures mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kontrak
tersebut, di kemudian hari yang ditentukan, baik dalam keadaan untung ataupun rugi.
 Pembeli opsi hanya mempunyai hak (bukan kewajiban) untuk melaksanakan kontrak opsi di
kemudian hari yang ditentukan

Perdagangan dalam bursa kontrak futures akan berfungsi:

1. Transfer risiko (risk transfer).

2. Pembentukan harga (price discovery).


3. Stabilitas keuangan (financial stability).

4. Pengawasan mutu (quality control).

5. Pengumpulan informasi yang efisien (eficient information gathering).

3. Forward Contract
Kontrak forward adalah suatu perjanjian dengan salah satu pihak setuju untuk membeli atau
menjual sebuah komoditas dengan harga dan tanggal tertentu di masa depan (Brigham dan
Houston, 2014: 333).
Perusahaan yang melakukan kontrak ini mempunyai risiko yaitu pada salah satu pihak akan
mundur dikarenakan memiliki sedikit kekuatan pada financial.
Menurut Septama (2012) kontrak forward adalah kontrak future yang disesuaikan kebutuhan
pada pihak yang melakukannya.
Kontrak forward ini dapat dibuat berbagai aset keuangan dan komoditas. Dalam melakukan
kontrak forward biasanya ada waktu berlaku seperti 30 hari, 60 hari, 90 hari dan seterusnya
Future Contract vs Forward contract
Kesamaan:
• Mengurangi risiko
• Melindungi nilai.
Perbedaan,
• Future Contracts merupakan kontrak perjanjian dengan berbagai macam pihak yang
diperdagangkan di suatu bursa,
• Forward Contracts adalah kontrak perjanjian atau kontrak khusus dengan kedua belah pihak yang
dapat bernegoisasisesuai dengan kesepakatan bersama.
4. SWAP
Jhon C. Hull (2018) mendefinisikan swap adalah
A swap is an over-the-counter derivatives agreement between two companies to exchange cash
flows in the future. The agreement defines the dates when the cash flows are to be paid and the
way in which they are to be calculated. Usually the calculation of the cash flows involves the
future value of an interest rate, an exchange rate, or other market variable
Kontrak swap dapat digunakan sebagai pelindungan atas risko seperti kurs valuta asing dan
tingkat suku bunga. Dalam kontrak ini terdapat periode waktu yang ditentukan pada pernjanjian
tersebut. Setiap melakukan kontrak swap kedua belah pihak harus melakukan transaksi sesuai
dengan persyaratan perjanjian. Kontrak swap mempunyai risiko, risiko tersebut adalah salah satu
pihak tidak memenuhi kewajiban yang sudah diperjanjikan

Penilaian Opsi

• Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu opsi, dan
selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan harga sebuah opsi.

• Dalam penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di mana harga premi opsi melebihi nilai
intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA OPSI

• Harga saham yang dijadikan patokan.

• Strike price yang ditetapkan.

• Expiration date dari opsi.

• Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi.

• Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi.


• Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang dijadikan patokan dalam opsi selama umur
opsi tersebut.

MODEL BLACK-SCHOLES

• Model Black-Scholes merupakan model penilaian call option yang telah banyak diterima oleh
masyarakat keuangan.

• Model Black-Scholes menggunakan lima variabel yaitu:

• Harga saham.

• Strike price.

• Expiration date.

• Tingkat bunga.

• Volatilitas harga saham.

PENILAIAN FUTURES

Ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures yang wajar(fair)
dalam posisi ekuilibrium, yaitu:

1. Harga aset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar.

2. Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date.

3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan settlement date.

Derivatif Keuangan yang diperdagangkan di BEI:

 IDX LQ45 Futures

• Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks,
saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang
menggunakan underlying berupa indeks saham

• IDX LQ45 Futures merupakan Suatu perjanjian yang mewajibkan para pihak untuk membeli
atau menjual sejumlah Underlying pada harga dan dalam waktu tertentu di masa yang akan
datang. LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal sebagai
benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia.

 Indonesia Government Bond Futures


Indonesia Government Bond Futures (IGBF) adalah suatu perjanjian yang mewajibkan para
pihak untuk membeli atau menjual sejumlah Surat Utang Negara pada harga dan dalam
waktu tertentu di masa yang akan datang
Mengapa IGBF Dibutuhkan?
 Pasar Primer
• Tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengancam keberlanjutan dari kebijakan fiscal
• Memperluas Basis Investor
• IGBF akan menarik investor baru yang memiliki tujuan untuk melindungi nilainya / keperluan
untuk memiliki Obligasi.
• Investor secara luas akan mengurangi ketergantungannya terhadap pasar.
• Meningkatkan likuiditas karena penambahan jumlah investor dengan beragam profil risiko
•  Pasar Tunai dan Futures sangat erat kaitannya.
 Pasar Sekunder
• Meningkatkan aktivitas lindung nilai dan mempromosikan praktik manajemen risiko
• Pasar Tunai dan Futures sangat erat kaitannya
 IDX30 Futures
 Basket Bond Futures
 Kontrak Berjangka Sekumpulan Surat Utang Negara (KBSSUN) / Basket Bond Futures
(BBF) adalah suatu perjanjian yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual
Sekumpulan Surat Utang Negara pada harga dan dalam waktu tertentu di masa yang akan
datang.
 Mengingat perkembangan pasar surat utang di Indonesia saat ini cukup pesat serta
nilai outstanding yang besar, terutama pada surat utang pemerintah, maka dibutuhkan
instrumen lindung nilai untuk Pasar Surat Utang Negara. Hal ini termasuk untuk Investor
atau Dealer Utama.
 Exchange Traded Fund (ETF)
• ETF adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit
penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.
• Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti
saham-saham yang ada di bursa efek.
• ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana
dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

Reksadana

Pengertian & Sejarah Reksadana

Reksadana adalah buah / hasil pemikiran dari konsep diversifikasi; semakin banyak jenis saham atau
instrumen keuangan lainnya yang dimiliki, akan semakin minim risikonya.

Reksadana merupakan kumpulan saham-saham, obligasi-obligasi atau sekuritas lainnya yang


dimiliki oleh sekelompok pemodal dan dikelola oleh perusahaan investasi yang profesional (Manajer
Investasi—MI)

Dana dari kita akan disatukan dengan dana investor lain, sehingga akan menciptakan suatu daya beli
‘bersama’ yang besar disbanding jika harus berinvestasi sendiri analogi sapu lidi
Reksadana berasal dari kata Mutual Fund, dimana Fund = dana dan Mutual = saling menguntungkan
Seharusnya danareksa, tapi untuk menghindari kerancuan dengan nama PT Danareksa yang sudah
lebih dikenal sebelumnya maka namanya diputuskan menjadi Reksadana. Definisi Reksadana
menurut UUPM No.8 / 1995 yaitu: “Reksadana (Mutual Fund) adalah institusi jasa keuangan yang
menerima uang dari para pemodal yang kemudian menginvestasikan dana tersebut dalam portofolio
yang terdiversifikasi pada efek / sekuritas”

Bentuk-Bentuk Reksadana

1. Perseroan (Corporate Type)


Pada reksa dana berbentuk perseroan, perusahaan reksa dana (PT Reksadana) menghimpun
dana dengan cara menjual saham melalui melalui penawaran perdana (Initial Public Offering /
IPO) kepada masyarakat. Dana yang terkumpul dari penjualan tersebut kemudian diinvestasikan
pada berbagai jenis surat-surat berharga
2. Kontrak Investasi Kolektif (Collective Investment Contract)
Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif merupakan perjanjian kontrak antara manajer
investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan reksa dana. Dalam
kontrak tersebut, manajer investasi diberi wewenang penuh untuk mengelola portofolio investasi
kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi
secara kolektif

Poin perbedaan: “Berbeda dengan reksa dana berbentuk perseroan, reksa dana KIK menerbitkan unit
penyertaan sampai sejumlah yang ditetapkan dalam AD/ART. Masyarakat yang tertarik berinvestasi
dapat membeli unit penyertaan reksa dana dan akan mendapat tanda bukti berupa surat konfirmasi
pembelian dari bank kustodian.”

Jenis-jenis Reksadana

• Reksadana Pasar Uang (RDPU) atau Money Market Fund (MM), yang mayoritas isinya terdiri
dari instrumen-instrumen keuangan dari pasar uang. Dalam hal hubungan risk-return, analogikan
saja seperti rujak dengan tingkat kepedasan Level 1.
• Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) atau Fixed Income Fund (FI), yang mayoritas isinya
terdiri dari instrumen-instrumen keuangan berupa suratsurat hutang yang diterbitkan baik oleh
pemerintah negara, perusahaanperusahaan BUMN dan juga perusahaan-perusahaan swasta.
Analoginya seperti rujak dengan tingkat kepedasan Level 2.
• Reksadana Campuran (RDC) atau Balance Fund (BF), yang isinya terdiri dari gabungan antara
(1) surat-surat hutang dari pemerintah, BUMN, maupun swasta, dan (2) saham dari perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di bursa saham. Antar satu reksadana campuran dengan yang lainnya
memiliki persentase alokasi yang berbeda terhadap kedua jenis instrumen keuangan tersebut.
Analoginya seperti rujak dengan tingkat kepedasan Level 3.
• Reksadana Saham (RDS) atau Equity Fund (EF), yang mayoritas isinya terdiri dari instrumen
keuangan berupa saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saham. Analoginya
seperti rujak dengan tingkat kepedasan Level 4

Mekanisme Investasi Reksadana

Risiko & Return dalam Investasi Reksadana

Manfaat Reksadana

1. Mendapat dividen (dari instrumen saham) & bunga (dari instrumen deposito dan obligasi) yang
akan meningkatkan NAV suatu Reksadana

2. Mendapat distribusi laba capital

3. Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko

4. Biaya relatif rendah; maksudnya dana yang dibutuhkan untuk investasi

5. Harga suatu RD tidak terlalu dan tidak selalu bergantung dengan harga saham di bursa saham

6. Likuiditas terjamin

7. Pengelolaan portofolio yang professional dari MI = masih jadi perdebatan

Risiko Reksadana

1. Berkurangnya Unit Penyertaan (UP); dipengaruhi turunnya harga dari efek yang jadi bagian
portofolio RD

2. Risiko likuiditas
3. Risiko politik dan ekonomi; karena perusahaan yang surat berharganya dibeli oleh RD juga
dipengaruhi oleh 2 risiko itu

4. Aset perusahaan RD tidak dilindungi; karena sifatnya tak berwujud (intangible) meskipun
kepemilikan bisa dibuktikan

5. Nilai aset perusahaan tidak bisa ditetapkan secara tepat sehingga NAV dari suatu saham reksadana
tidak bisa dihitung secara akurat juga

6. Manajemen perusahaan yang mengelola RD bisa saja melibatkan orang-orang tidak jujur

7. Ada kalanya perusahaan RD dikelola menurut kepentingan dari pemegang saham tertentu /
kelompok

NET ASSET VALUE (NAV)

Net Asset Value (NAV) atau Nilai Aset Bersih (NAB) per saham / unit adalah harga wajar dari
portofolio suatu reksadana setelah dikurangi biaya operasional, kemudian dibagi jumlah saham / unit
penyertaan yang telah beredar pada saat itu.

Naik turunnya NAV ditentukan dari naik/turunnya investasi para pemegang saham unit penyertaan di
RD tersebut.

Saat pertama kali saham dari suatu RD diterbitkan, NAV nya adalah sebesar Rp 1000 per saham.
Selanjutnya NAV akan dihitung tiap hari dan diumumkan secara luas. Nilai awal transaksi pada hari
ini berdasarkan NAV pada akhir hari kemarinnya

Cara Berinvestasi di Reksadana

Anda mungkin juga menyukai