Anda di halaman 1dari 18

Universitas Indonesia

TUGAS 2 ASISTENSI TEORI PERENCANAAN INVESTASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu penugasan Mata Kuliah Teori Perencanaan Investasi

Dosen Asistensi:
Fitria Ristianto Perkasa

Disusun oleh:
Nama : Rr. Ardelia Paramesti Muliaputri Nurhadi
NPM : 2006601200
Kelas : Teori Perencanaan Investasi – A

PROGRAM VOKASI
ADMINISTRASI ASURANSI DAN AKTUARIA
2021
1. Jelaskan yang dimaksud dengan pasar modal dan jelaskan fungsi ekonomi dan
keuangan dalam pasar modal untuk menunjang perekonomian?
2. Jelaskan peran dan manfaat keberadaan pasar modal?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan :
a. Pasar Perdana
b. Pasar Sekunder
c. Fraksi Saham
4. Jelaskan yang dimaksud dengan efek? Efek apa saja yang diperdagangkan di pasar
modal? Dan jelaskan karakteristik dari efek tersebut?
5. Jelaskan peran dari masing-masing Lembaga dalam struktur pasar modal Indonesia?
6. Tuan A merupakan investor di pasar saham. Pada tanggal 17 September membeli
saham ABCD di harga Rp 500 sebanyak 10 lot dan menjual pada tanggal 21
September di harga 575.
a. Berapakah nilai besaran nilai yang diinvestasikan saat membeli saham?
b. Berapakah nilai besaran nilai investasi saat dijual?
c. Jelaskan berapa keuntungan atau kerugian dan persentasi dari transaksi saham
Tuan A?

Asumsi:

Komisi broker beli dan jual masing-masing sebesar 0,25% dan 0,35%. PPN dan Sales
Tax dan levy masing-masing 10%, 0,1%, dan 0,04%.

Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(capital market), didefinisikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana
bagi kegiatan berinvestasi lewat berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif
maupun instrumen lainnya. Pasar modal juga bertindak sebagai penghubung antara para
investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument
keuangan jangka Panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.
Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar
modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

• Fungsi Ekonomi, dimana pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan


dua kepentingan, yaitu pihak pemilik dana (investor) dan pihak yang memerlukan
dana (issuer). Pihak-pihak yang kekurangan dana bisa jadi perusahaan, pemerintah,
atau pihak lainnya. Sementara itu, pihak yang kelebihan dana bisa jadi perusahaan
atau masyarakat umum. Dalam fungsi ini, investor atau pemberi dana meminjamkan
sebagian dananya untuk pendanaan usaha pihak yang kekurangan dana. Dana ini
dapat digunakan untuk pengembangan usaha, penambahan modal kerja, ekspansi, dan
lain-lain.
• Fungsi Keuangan, pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan
memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi
yang dipilih. Selain itu, manfaat pasar modal bagi negara yang dirasakan oleh negara
untuk membantu perekonomian Indonesia adalah sebagai salah satu sumber
pendapatan negara dan dapat membantu menjalankan roda pemerintahan.

Peran dan Manfaat keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:

1) Sebagai fasilitas alokasi dana.


Investor dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian
efek-efek yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangkan di Pasar Modal.
Sebaliknya, perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan
menawarkan instrumen keuangan jangka panjang melalui Pasar Modal tersebut.
2) Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu Negara
Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan perekonomian juga akan
berkembang.
3) Sebagai alternatif investasi.
Pasar Modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan keuntungan
dengan sejumlah risiko tertentu.
4) Sarana yang memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang
sehat den berprospek baik.
Perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek yang baik, sebaiknya tidak hanya
dimiliki oleh sejumlah orang-orang tertentu saja, karena penyebaran kepemilikan
secara luas akan mendorong perkembangan perusahaan menjadi lebih transparan.
5) Pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan transparan.
Keikut sertaan masyarakat dalam kepemilikan perusahaan mendorong perusahaan
untuk menerapkan manajemen secara lebih profesional, efisien dan berorientasi pada
keuntungan, sehingga tercipta suatu kondisi “good corporate governance” serta
keuntungan yang lebih baik bagi para investor.
6) Peningkatan aktivitas ekonomi nasional.
Dengan keberadaan Pasar Modal, perusahaan-perusahaan akan lebih mudah
memperoleh dana, sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi lebih
maju, yang selanjutnya akan menciptakan kesempatan kerja yang luas, serta
meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah.

Selain itu, terdapat dua jenis jenis pasar modal, diantaranya adalah:

1. Pasar Perdana (Primary Market)


Merupakan pasar di mana saham diperdagangkan untuk pertama kalinya (saat
perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum) sebelum dicatatkan
di Bursa Efek Indonesia. Di sini, biasanya saham pertama kali ditawarkan kepada
investor dengan mekanisme Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering /
IPO). Dimana Perusahaan sebelumnya mengeluarkan prospektus yang berisi
informasi perusahaan secara detail. Prospektus berfungsi untuk memberikan informasi
mengenai kondisi perusahaan kepada para calon investor sehingga dengan adanya
informasi tersebut investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan di masa datang,
dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. Sejak surat
berharga dijual untuk pertama kalinya di sini, pasar perdana juga dikenal sebagai New
Issue Market (NIM).
2. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder merupakan tempat perdagangan atau jual-beli sekuritas oleh dan antar
investor setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana dimaa perusahaan melepas
IPO. Bila kita menggunakan software online trading saham untuk membeli saham,
biasanya kita bertransaksi di pasar sekunder. Di pasar sekunder, ada Pasar Reguler,
Pasar Negosiasi dan Pasar Tunai.

Bila kita membeli saham di Bursa Efek Indonesia, terdapat beberapa istilah, salah
satunya adalah fraksi saham. Fraksi saham merupakan pedoman tawar menawar
perdagangan saham sesuai dengan harga sahamnya beserta maksimum perubahan harganya.
Semakin tinggi harga suatu saham, semakin besar pula fraksi yang digunakan. Pihak yang
menentukan besar kecilnya fraksi harga saham ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Fraksi
Harga ini bertujuan untuk mengurangi volatilitas perubahan harga saham di pasar modal serta
menambah partisipasi masyarakat sebagai investor ritel sebab biaya investasi menjadi lebih
terjangkau, atau meningkatkan likuiditas dan aktivitas perdagangan saham.

Dalam pasar modal, kita juga mengenal istilah efek. Secara umum, efek atau surat
berharga merupakan Efek atau surat berharga adalah surat pengakuan atau pernyataan yang
memiliki nilai atau klaim keuangan sesuai dengan landasan diterbitkannya surat berharga
atau efek tersebut. Berikut di bawah ini beberapa pengertian dari efek:

Undang-Undang Pasar Modal (UUPM) Penjelasan Undang-Undang Pasar Modal


Pasal 1 angka 5 (UUPM) Pasal 70 ayat 2
Efek adalah surat berharga yang Pembinaan, Pengaturan, dan Pengawasan
diperdagangkan di pasar modal, antara lain: efek berikut ini tidak dilaksanakan oleh
− Surat Pengakuan Hutang Bapepam (OJK), untuk efek yang memiliki
− Surat Berharga Komersial karakteristik sebagai berikut:
− Saham − Efek bersifat hutang yang jatuh
− Obligasi temponya kurang dari satu tahun

− Tanda Bukti Hutang − Sertifikat deposito

− Unit Penyertaan Kontrak Investasi − Polis asuransi


Kolektif (Reksadana) − Penawaran efek yang diterbitkan dan
− Kontrak Berjangka atas Efek dijamin Pemerintah Indonesia
(Option) − Penawaran efek lain yang ditetapkan
− Setiap derivatif dari efek oleh Bapepam (OJK)

Transaksi jual beli efek pasar modal dilakukan di Bursa Efek, yaitu pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara
mereka. Beberapa efek yang diperdagangkan di pasar modal, antara lain:

1. Saham
Jenis efek yang paling sering digunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari
masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling popular di Pasar Modal.
Keuntungan dari saham adalah mendapatkan Capital Gain dan Dividen. Namun
risikonya adalah bisa mengalami Capital Loss, tidak mendapat pembagian dividen,
risiko likuidasi, dan delisting dari bursa efek.
• Jenis saham berdasarkan hak klaim:
A. Saham Biasa (Common Stok)
1) Dividen hanya akan diterima jika disetujui dalam RUPS
2) Memiliki hak suara (voting rights) dalam RUPS
3) Memiliki hak terakhir (junior) atas pembagian dividen serta
perusahaan saat likuidasi
4) Memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikannya kepada pihak lain.
B. Saham Preferen (Preferred Stock)
1) Tidak memiliki hak suara (voting rights) dalam RUPS
2) Memiliki hak untuk menerima dividen dalam jumlah yang tetap setiap
tahun
3) Memiliki hak terlebih dahulu (utama) atas pembagian dividen serta
aset perusahaan saat likuidasi
4) Memiliki hak untuk mengkonversi kepemilikannya menjadi saham
biasa
• Jenis Saham berdasarakan Bentuk Kepemilikan
A. Saham atas unjuk (Bearer Stock)
1) Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah
dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
2) Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah
diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS
B. Saham atas nama (Registered Stock)
1) Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya,
dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
2) Seluruh saham saat ini merupakan saham atas nama.
2. Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Keuntungan dari
obligasi adalah bunga dengan jumlah serta waktu telah ditetapkan, mendapat Capital
Gain, obligasi dapat dikonversi menjadi saham (untuk obligasi konversi), dan
memiliki hak klaim pertama saat emiten dilikuidasi. Namun risiko yang didapat
adalah kemungkinan terjadinya gagal bayar, Capital Loss, dan Callabillity.
• Jenis obligasi berdasarkan penerbit
a. Corporate Bonds
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan
usaha milik negara (BUMN) atau badan usaha swasta.
b. Government Bonds
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat
c. Municipal Bond
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai
proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan public (public utility).
• Jenis obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunga
a. Zero Coupon Bonds
Obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik.
Namun, bunga dan pokok yang dibayarkan sekaligus pada saat jatuh
tempo.
b. Coupon Bonds
Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai
dengan ketentuan penerbitnya.
- Fixed Coupon Bonds
Obbligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum
masa penawaran di pasar perdana akan dibayarkan secara periodik
- Floating Coupon Bonds
Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka
waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti
average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku
bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
• Jenis obligasi berdasarkan hak penukaran/opsi
a. Convertible Bonds
Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham miliki
penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds
Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar
saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik
penerbitnya.
c. Callable Bonds
Obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds
Obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang
umur obligasi tersebut.
3. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu
dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Umumnya, Reksa dana
diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer
Investasi. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1
ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat
(1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia terdiri dari ada dua bentuk yaitu:
A. Perseroan Terbatas (PT)
- Menghimpun dana melalui penjualan saham
- Hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek
- yang diperdagangkan baik di pasar modal maupun di pasar uang
- Investasi dilakukan melalui manajer investasi yang ditunjuk
- Investor yang memiliki saham reksa dana perseroan akan menjadi
- pemegang saham perseroan tersebut dengan segala hak dan kewajiban
- yang melekat
- Kekayaan Reksa Dana disimpan berdasarkan kontrak antara Manajer
- Investasi dengan Bank Kustodian

Bentuk-bentuk reksadana PT :

a) Reksadana Terbuka (Open-EndFund)


b) Reksadana Tertutup (Close-EndFund)

B. Kontrak Investasi Kolektif (KIK)


- Menghimpun dana dengan cara menerbitkan Unit Penyertaan. Jadi,
reksadana KIK adalah instrumen penghimpun dana investor dengan
menerbitkan unit penyertaan untuk selanjutnya diinvestasikan pada
berbagai efek yang diperdagangkan baik di pasar modal maupun di pasar
uang.
- Bentuk Kontrak Investasi Kolektif berarti terdapat kontrak yang disepakati
antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat
pemegang Unit Penyertaan. Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portfolio investasi kolektif sedangkan dan Bank Kustodian
diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif, melaksanakan
fungsi administrasi dan transfer agent.

Berdasarkan Isi Portofolionya, reksadana dapat dibedakan menjadi 4:

A. Reksa Dana Saham


a. Manajer Investasi akanmenempatkan sekurang-kurangnya 80% dari
aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas
b. Level risiko dan imbal hasilnya tinggi yang berasal dari capital gain
penjualan saham serta pembagian dividen
c. Tujuannya adalah untuk menghasilkan return yang tinggi dalam jangka
waktu panjang
d. Cocok bagi investor yang bersifat risk-seeker yang berorientasi jangka
panjang dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga saham jangka pendek
B. Reksa Dana Campuran
a. Secara fleksibel Reksa Dana ini menginvestasikandananya pada efek
bersifat Ekuitas, Efek bersifat Utang serta Pasar Uang sesuai market
timing saat itu dalam kondisi bullish atau bearish
b. Level risiko dan imbal hasilnya moderat
c. Tujuannya untuk tingkat pengembalian yang moderat dalam rentrang
waktu yang moderat
d. Cocok bagi Anda yang memiliki tujuan investasi jangka menengah dan
bersedia untuk menerima risiko dan imbal hasil yang sedikit lebih besar.
C. Reksa Dana Pendapatan Tetap
a. Reksa Dana ini menempatkan sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya
dalam bentuk Efek bersifat utang atau obligasi jangka panjang yang
diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
b. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
c. Level risiko dan imbal hasilnya moderat
d. Cocok bagi investor yang memiliki profil yang moderat terhadap risiko
dan memiliki tujuan investasi jangka menengah
D. Reksa Dana Pasar Uang
a. Investasi hanya dilakukan pada instrumen pasar uang yang memiliki
periode jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, seperti deposito berjangka,
SBI, dan commercial papers yang memiliki rating tinggi.
b. Tujuannya adalah untuk:
i. Menjaga likuiditas dan memelihara kecukupan modal
ii. Mendapatkan imbal hasil yang teratur
c. Level risiko dan imbal hasilnya rendah
d. Cocok bagi investor yang benar-benar menghindari risiko dan memiliki
tujuan investasi jangka pendek
e. Tidak seperti investasi deposito yang mengenakan denda saat mencairkan
uang sebelum waktu jatuh tempo, Anda bisa setiap saat menjual reksa dana
ini tanpa harus membayar denda dan biaya penjualan.
4. Exchange Traded Fund (ETF)
ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat diartikan sebagai
Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa. Sama seperti reksa dana konvensional,
ETF merupakan Kontrak Investasi Kolektif, perbedaannya adalah unit penyertaan
ETF dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa seperti saham. Sebagaimana halnya
reksa dana konvensional, dalam ETF terdapat pula manajer investasi dan bank
kustodian. Akan tetapi, ETF juga mengenal satu pihak lagi yang memiliki peran
penting dalam perdagangan, yaitu market maker. Market maker adalah broker yang
ditunjuk oleh manajer investasi untuk bertanggung jawab dalam menyediakan
likuiditas ETF, sehingga ETF bisa dibeli dengan harga dan jumlah yang diinginkan
oleh pasar.
5. Dana Investasi Real Estate (DIRE/REITs)
DIRE atau dikenal juga sebagai Real Estate Investment Trust adalah salah satu sarana
investasi baru yang secara hukum di Indonesia akan berbentuk KIK. Produk DIRE
pertama di Indonesia adalah Dana Investasi Real Estate Ciptadana
Properti Ritel Indonesia (“DIRE Ciptadana”) yang diluncurkan di Jakarta pada
12/11/12 melalui penawaran umum atas unit penyertaan selama masa penawaran.
DIRE adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kembali pada aset real estat, aset yang
berkaitan dengan real estat atau kas dan setara kas, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Minimal 50% dari Nilai Aktiva Bersih diinvestasikan pada aset real estat
b. Minimal 80% dari Nilai Aktiva Bersih diinvestasikan pada aset real estat dan
aset yang berkaitan dengan real estate, dengan tetap memperhatikan ketentuan
pada poin 1 di atas
c. Maksimal 20% dari NAB diinvestasikan pada kas dan setara kas
d. Dilarang berinvestasi pada tanah kosong atau property yang masih dalam
tahap pembangunan
6. Derivatif
Instrument derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial
derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-
variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa
saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku
bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya. Instrumen-instrumen derivatif
sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal danperusahaan efek) sebagai
sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
A. Rights/ Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
Menurut penjelasan pasal 82 ayat 1 UUPM, HMETD adalah hak yang melekat
pada saham yang memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang
bersangkutan untuk membeli saham baru sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
Rights issue dilakukan atas dasar persetujuan rapat umum pemegang saham.
Setelah mendapatkan persetujuan, emiten harus menawarkan saham barunya
tersebut kepada kepada pemilik saham lama terlebih dahulu, sesuai dengan
proporsi kepemilikannya (preemptive rights). Pada umumnya tujuan rights issue
adalah untuk meningkatkan porsi kepemilikan pemegang saham, atau untuk
meningkatkan jumlah saham beredar sehingga lebih likuid perdagangannya.
B. Waran (Warrant)
Merupakan sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi yang
memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan dengan
harga dan pada jangka waktu tertentu. Keuntungan yang didapat adalah Capital
Gain dengan leverage, jika waran dikonversikan menjadi saham dan Capital Gain
yang diperoleh di Pasar Sekunder. Selain itu risiko yang akan di dapat adalah
Capital Loss dengan leverage dan Capital Loss yang diperoleh di Pasar Sekunder.
C. Futures
Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat
berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Index futures misalnya,
merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks
saham. Salah satu aplikasi konsep futures yang sudah lama digunakan di
Indonesia adalah sistem ijon, dimana penjual membuat kesepakatan kepada
pembeli untuk menjual produk dalam harga tertentu di waktu yang telah
ditentukan, berapapun harga pasar yang berlaku saat itu. Untung/ruginya penjual
maupun pembeli akan diketahui ketika mereka mengetahui harga tersebut
nantinya.
D. Options
kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli
atau menjual sebuah asset pada harga tertentu yang ditetapkan (strike price) dalam
jangka waktu tertentu. Biaya penjualan/pembelian dari options dari tersebut
dikenal dengan istilah premium.
7. Kontrak Berjangka Indeks Saham
Kontrak/Perjanjian berjangka Indeks Saham dengan variabel pokok indeks dengan
keuntungan yang di dapat adalah Hedging Instrumen, spekulasi dengan leverage, dan
arbitrase. Dan kerugian yang didapat adalah Capital Loss dengan leverage.
8. Bukti Right
Sekuritas yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk mem eli saham abru
perusahaan dengan harga dan dalam periode tertentu. Dengan keuntung capital gain
dengan leverage yang akan didapat jika bukti right ditukar dengan saham baru dan
yang diperoleh di pasar sekunder. Selain itu bukti right juga akan mengalami risiko
berupa capital loss dengan leverage dan yang diperoleh di pasar sekunder.

Pasar modal Indonesia memiliki struktur bagan seperti di bawah ini.

Lembaga dalam struktur pasar modal Indonesia ada 3, yaitu Bursa Efek Indonesia
(BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI). Sebenarnya, di atas tiga Lembaga tersebut, masih ada Lembaga Pengawas Pasar
Modal. Peran dari masing-masing Lembaga tersebut adalah sebagai berikut.

1. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)


- Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-sehari kegiatan
pasar modal.
- Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan
efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.

Bapepam mempunyai fungsi :

o Menyusun Peraturan di bidang pasar modal


o Menegakkan peraturan di bidang pasar modal
o Pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin
usaha, persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan Pihak lain yang
bergerak di pasar modal
o Menetapkan prinsip keterbukaan
o Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dike nakan
sanksi oleh Bursa Efek, LKP dan LPP
o Penetapan ketentuan akuntasi di bidang pasar modal
o Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai dengan
kebijaksanaan Menteri Keuangan
2. Perusahaan
- Lembaga ini bertujuan untuk memperoleh dana di Pasar Modal melalui
penawaran umum (Initial Public Offering) hak kepemilikan atau Saham,
dalam hal ini perusahaan berperan sebagai emiten.
3. Self Regulatory Organizations (SRO)
Adalah organisasi yang berwenang membuat peraturan sendiri untuk kegiatan
usahanya.
A. Bursa Efek Indonesia (BEI)
Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana
untuk perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa
Efek Indonesia.
B. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi Bursa. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai
LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
C. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Lembaga yang memperoleh izin
usaha sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
4. Perusahaan Efek
Adalah perusahaan yang mempunyai aktivitas sebagai berikut :
A. Penjamin Emisi Efek
Sebagai penjamin emisi efek, perusahaan melakukan kontrak dengan emiten
untuk melakukan penawaran umum dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual.
B. Perantara Pedagang Efek
Perusahaan memperdagangkan efek untuk kepentingan sendiri maupun
kepentingan nasabah.
C. Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portfolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
5. Penasihat Investasi
Pihak yang memberikan jasa penasihat mengenai penjualan ataupun pembelian efek.
6. Lembaga Penunjang Pasar Modal
• Biro Administrasi Efek (Securities Administration Bureau)
Pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
• Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak
lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya.
• Wali Amanat (Trustee)
Wali Amanat adalah pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek
bersifat utang.
• Pemeringkat Efek (Rating Agencies)
Lembaga yang dapat menjembatani kesenjangan informasi antara emiten
dan investor dengan menyediakan informasi standar atas tingkat risiko
kredit suatu perusahaan.
7. Profesi Penunjang Pasar Modal
Terdiri dari Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris dan profesi lain yang
ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Untuk dapat melakukan kegiatan di pasar
modal, wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam. Persyaratan pendaftaran profesi
penunjang pasar modal diatur dalam peraturan Bapepam.
- Akuntan Publik
• Melakukan pemeriksaan atas Laporan KeuanganPerusahaan dan
memberikan pendapatnya.
• Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Indonesia dan ketentuan Bapepam.
• Memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukukan yang baik
(apabila diperlukan)
- Konsultan Hukum
• Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal
Audit)
• Memberikan pendapat dari segi hukum (Legal Opinion) terhadap
emiten dan perusahaan public
- Legal Audit
• Akte pendirian berikut perubahannya
• Permodalan
• Perizinan
• Kepemilikan asset harus atas nama perusahaan
• Perjanjian dengan pihak ketiga baik dalam negeri ataupun luar
negeri
• Perkara baik perdata mapun pidana yang menyangkut prusahaan
mapupun pribadi direksi
• UMR
• Amdal
- Notaris
• Membuat Berita Acara RUPS
• Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar
• Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka Emisi Efek
- Penilai
Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai,
yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan
pemeriksaan menurut keahlian dan penilai.
8. Pemodal
9. Emiten
- Emiten saham
Menjual saham melalui penawaran umum baik penawaran umum perdana (initial
public offering, IPO) kepada investor publik, penawaran kepada pemegang
saham yang ada (right issue), maupun penawaran saham berikutnya.
- Emiten obligasi
Menjual obligasi melalui penawaran umum baik IPO maupun penawaran
obligasi berikutnya.
10. Reksadana

Contoh Kasus

Tuan A merupakan investor di pasar saham. Pada tanggal 17 September membeli


saham ABCD di harga Rp 500 sebanyak 10 lot dan menjual pada tanggal 21 September
di harga 575.

a. Berapakah nilai besaran nilai yang diinvestasikan saat membeli saham?


b. Berapakah nilai besaran nilai investasi saat dijual?
c. Jelaskan berapa keuntungan atau kerugian dan persentasi dari transaksi saham
Tuan A?

Asumsi:

Komisi broker beli dan jual masing-masing sebesar 0,25% dan 0,35%. PPN dan Sales Tax
dan levy masing-masing 10%, 0,01%, dan 0,4%.

Jawab:

a. Bersaran nilai yang diinvestasikan saat membeli saham

TRANSAKSI DESKRIPSI PERHITUNGAN TOTAL


Nilai Transaksi 10 lot x 100 lbr/lot Rp 500.000
x Rp 500
Komisi Broker 0,25% x 500.000 Rp 1.250
(0,25%)
Beli
PPN (10%) 10% x 1.250 Rp 125
Levy 0,04% 0,04% x 500.000 Rp 200

Total Transaksi Beli Rp 501.575


b. Besaran nilai saat dijual

TRANSAKSI DESKRIPSI PERHITUNGAN TOTAL


Nilai Transaksi 10 lot x 100 lbr/lot Rp 575.000
x Rp 575
Komisi Broker 0,35% x 575.000 (Rp 2012,5)
(0,25%)
Jual PPN (10%) 10% x 2012,5 (Rp 201,25)
Levy 0,04% 0,04% x 575.000 (Rp 230)

Sales Tax (0,1%) 0,1% x 575.000 (Rp 575)


Total Transaksi Jual Rp 571.981,25

c. Keuntungan/Kerugian dan persentase dari transaksi saham Tuan A

Nilai Jual – Nilai Beli : Rp 571.981,25 – Rp 501.575 = + Rp 70.406,25 (Untung)

Besar Persentase Keuntungan:

Untung Rp 70.406,25
𝑥 100% = 𝑥100%
Harga Beli Rp 501.575

= 14,03703334 ≈ 14%

Anda mungkin juga menyukai