TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
memperkuat penelitian yang akan dilakukan. Pada bab ini akan dibahas mengenai
B. Pasar Modal
Pasar merupakan tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk
tidak selalu harus mempunyai tempat dalam arti fisik, misalnya pasar keuangan
(financial market), yakni tempat terjadinya penawaran dan permintaan dana serta
Ada dua macam pasar keuangan yang utama, yaitu pasar uang dan pasar
modal. Pasar uang terbentuk karena adanya penawaran dan permintaan dana
jangka pendek (jangka waktu kurang dari 1 tahun) dalam bentuk sekuritas
dan permintaan dana jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun), baik
18 18
dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang (bond), baik yang diterbitkan
sectors). Surat berharga utama yang diperdagangkan adalah saham (stock, share),
Dalam perdagangan surat berharga, dikenal ada 2 jenis pasar surat berharga,
yaitu pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market).
Seluruh surat berharga, baik di pasar uang maupun di pasar modal, diterbitkan
pertama kali di pasar perdana. Dalam pasar ini penerbit (perusahaan yang go
public, disebut juga emiten) langsung terlibat dalam transaksi dan bermaksud
untuk mencari modal baru. Perdagangan surat berharga pertama kali terjadi di sini
sebelum dicatatkan di bursa efek. Pada pasar perdana ini surat berharga untuk
sebagai Agen Penjual surat berharga. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran
Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO). Jadi pasar perdana adalah tempat
para pemodal untuk membeli atau menjual surat berharga yang tercatat di bursa
diperdagangkan dari satu pemodal kepada pemodal lainnya. Dengan kata lain,
pasar sekunder merupakan tempat perdagangan surat berharga yang telah beredar.
19
disebut dengan bursa efek. Menurut UU No 8 tahun 1995, bursa efek (stock
atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek kepada pihak-
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek. Sementara itu, efek merupakan
surat berharga yang berupa pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak kolektif, kontrak berjangka
perusahaan atau pemerintah yang membutuhkan dana dan investor yang memiliki
Dalam UU No. 8 tahun 1995, pasar modal adalah Pasar Modal adalah
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Beberapa ahli seperti (Suad,
2004 : 3) menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrument
keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam
bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh masyarakat,
menyatakan bahwa pasar modal adalah suatu pasar di mana dana-dana jangka
20
panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Sementara itu
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
bagi para investor selain alternatif investasi lainnya. Pasar modal bertindak
sebagai penghubung antara para investor yang memiliki kelebihan dana dengan
usaha bisa menjual sebagian sahamnya melalui pasar modal atau menerbitkan
surat utang (obligasi). Penambahan modal usaha dengan cara menerbitkan saham
pihak yang memiliki kelebihan dana dan perusahaan yang membutuhkan dana.
Investor dalam hal ini, mengharapkan keuntungan yang dihasilkan dari kelebihan
21
Peranan pasar modal dilihat dari sudut ekonomi makro, pasar modal
merupakan suatu tempat untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara
perusahaan.
berprospek baik.
22
kepemilikan secara luas akan mendorong perkembangan perusahaan menjadi
lebih transparan.
sertifikat yang berisi perjanjian kontrak antara investor dan perusahaan yang
perusahaan.
Peran pasar modal dalam perekonomian suatu negara salah satunya untuk
perusahaan dan investor. Pasar modal juga berperan sebagai tempat untuk
23
mendapatkan keuntungan dengan sejumlah risiko tertentu, dan risiko ini
merupakan bagian dari penanaman modal. Pasar modal merupakan salah satu
tempat berinvestasi yang akan memberikan keuntungan baik untuk emiten sebagai
adalah lembaga terkait dalam pasar modal. Keterlibatan para pelaku pasar modal
bersifat terus menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
1. Emiten
modal dengan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya secara umum
dana umumnya didorong oleh beberapa tujuan, yaitu untuk perluasan usaha,
pemegang saham.
2. Investor
24
3. Lembaga penunjang.
b. Bank kustodian
c. Wali amanat
d. Pemeringkat efek
atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat
Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik
saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan
demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan,
25
hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Berdasarkan manfaat yang
Saham biasa merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh
emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat dan merupakan jenis yang
berikut:
b. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
kepada masyarakat.
Jenis saham ini merupakan gabungan antara obligasi dan saham biasa.
Jenis saham ini sering disebut juga dengan sekuritas campuran. Saham ini
tidak memiliki tanggal jatuh tempo sama halnya dengan saham biasa. Di sisi
lain, jumlah dividen saham ini nilainya tetap selama masa saham ini berlaku.
berikut:
26
b. Hak klaim lebih dahulu dibanding saham biasa jika perusahaan dilikuidasi.
modal atas dana berlebih yang diinvestasikan pada suatu perusahaan. Bukti
modal.
E. Harga Saham
Harga saham merupakan nilai yang terjadi pada penjualan saham dan harga
efek ditentukan oleh kekuatan pasar, dalam arti tergantung pada permintaan atau
pembelian dan penawaran atau penjualan. Untuk mengetahui kondisi pasar dalam
saham yang terjadi di bursa efek (Rusdin, 2008). Saham yang diperdagangkan di
bursa ditentukan dalam satuan perdagangan yang disebut lot. Satu lot terdiri atas
100 saham, dengan demikian jumlah saham yang dapat dibeli atau dijual
dapat menjadi cerminan kuatnya pasar dalam kegiatan ekonomi. Jika jumlah
penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya kurs saham akan
mengalami penurunan dan sebaliknya jika permintaan lebih besar dari penawaran
suatu efek, maka harga akan meningkat. Macam-macam harga saham yang ada
27
1. Harga pembukaan (opening price)
Harga pembukaan adalah harga yang dimiliki oleh penjual dan pembeli
pada saat pembukaan perdagangan di bursa efek. Bisa saja terjadi di dalam
bursa efek pada saat dimulainya hari bursa itu, jika sudah terjadi transaksi
atas suatu saham dan harga tersebut sesuai dengan yang diminta oleh penjual
menjadi harga pasar pada saat terjadi transaksi. Berdasarkan penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa harga pembukaan bisa menjadi harga pasar, begitu
juga sebaliknya bahwa harga pasar mungkin saja akan menjadi harga
pembeli pada saat akhir hari bursa. Keadaan demikian, bisa saja terjadi pada
saat akhir bursa dimana tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham pada saat
penutupan harga saham. Jika hal ini terjadi, maka harga penutupan itu akan
menjadi harga pasar dengan demikian harga ini tetap menjadi harga
Harga ini merupakan harga yang paling tinggi yang terjadi dalam suatu
hari bursa baik terjadi pada saat pembukaan harga saham, maupun pada saat
28
4. Harga terendah (low price)
Harga ini merupakan harga yang paling rendah yang terjadi dalam suatu
hari bursa. Ketika transaksi saham masih berjalan, low price adalah harga
terendah pada saat itu dan ketika bursa tutup, low price adalah harga terendah
F. Nilai Saham
Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book
value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value) (Jogiyanto,
emiten. Nilai pasar merupakan nilai saham yang terjadi di pasar saham dan nilai
instrinsik merupakan nilai sebenarnya yang merupakan nilai dari saham tertentu.
Memahami keempat konsep nilai ini merupakan hal yang perlu dan berguna,
karena konsep- konsep itu dapat digunakan untuk mengetahui saham- saham
mana yang bertumbuh ( growth) dan mana yang murah ( undervalued). Dengan
mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan perusahaan dapat diketahui.
investasi di masa datang, yaitu menggunakan rasio nilai pasar dibagi dengan nilai
mengalami pertumbuhan apabila mempunyai rasio lebih dari nilai satu (1), yang
berarti pasar percaya bahwa nilai pasar perusahaan bersangkutan lebih besar dari
nilai bukunya.
29
Untuk lebih jelasnya, Ketiga nilai saham yang telah disinggung di atas dapat
emiten. Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa nilai yang
a. Nilai nominal
hukum. Nilai ini merupakan modal per lembar saham yang secara hukum
b. Agio saham
emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa.
d. Laba ditahan
Merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Laba yang
dana internal.
30
e. Nilai buku per lembar saham
Nilai pasar berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai
yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah
harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran
3. Nilai intrinsik
digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari suatu saham. Analisis ini
menggunakan data fundamental yaitu data yang berasal dari keuangan yang
terdapat di perusahaan.
kemudian membandingkannya dengan harga pasar suatu saham saat ini. Nilai
intrinsik menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari saham
untuk menganalisis nilai instrinsik terhadap harga pasar yang sedang terjadi
Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai
31
undervalued (harganya terlalu rendah), dan seharusnya saham dibeli atau
Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai
Apabila nilai intrinsik sama dengan harga pasar saat ini, maka saham
yang tumbuh dan saham mana yang murah sehingga dapat menjadi
alternative pengambilan keputusan atas saham yang telah dimiliki, yang mau
investor harus melakukan analaisis mengenai penilaian saham yang berguna untuk
32
pendekatan penilaian saham yaitu analisis faktor fundamental dan analisis
memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai
saham di waktu yang lalu. Berdasarkan penjelasan di atas maka untuk melakukan
penanaman modal, calon investor harus mengamati keadaan pasar serta faktor-
keuntungan yang menarik baik dilihat dari faktor internal perusahaan maupun
dan penawaran. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai kinerja yang dicapai
analisis laporan keuangan meliputi analisis rasio keuangan yang terjadi pada
33
perusahaan yang akan menjadi pengambilan keputusan untuk berinvestasi.
harga saham dengan melihat kondisi internal dari suatu perusahaan dari
saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan
harga saham .
data perusahaan yang berupa laporan keuangan sebagai alat analisis. Pada
adalah nilai intrinsik, nilai pasar, likuiditas, Return on Asset (ROA), Return
on Equity (ROE), Price Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio (DER),
Dividend Earning, Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),
Book Value (BV), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Dividend Yield. Pada
penilaian harga saham akan prediksi melalui Earning Per Share (EPS),
2. Analisis teknikal
34
(Suad, 2005) mengemukakan pemikiran yang mendasari analisis teknikal ini
lalu dengan sekarang serta perubahan harga saham akan mempunyai pola
tertentu yang akan berulang. Analisis ini dapat dilakukan terhadap saham
lainnya dan hal yang utama untuk melakukan analisis teknikal ini adalah
harga dan volume perdagangan sebagai alat untuk analisis. Pada dasarnya
untuk mengidentifikasikan suatu tren atau pola yang berulang dari pergerakan
analis teknikal juga percaya bahwa proses perubahan harga saham yang
disebabkan oleh adanya suatu informasi yang baru di pasar akan cenderung
35
untung (profit taking), mengurangi kerugian (cut loss), mulai melakukan
Analisa harga saham dan volume perdagangan adalah sarana utama dari
analisis teknikal saham dan grafik adalah sarana untuk menampilkan data
volume perdagangan. Penurunan harga dari satu pola tertentu yang diikuti
karena itu, para analis teknikal lebih suka memperhatikan pergerakan harga
berita koran yang berkaitan dengan emiten yang sedang diamati. Tugas
bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka lalu memprediksikan arah
pergerakan harga saham tersebut melalui data-data yang tersaji dalam bentuk
grafilk (charts).
berulang adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan
harapan agar dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (hold) atau jual
36
(sell). Dalam melakukan analisis teknikal saham hanya ada beberapa data
utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham atau instrumen lainnya
dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi
empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga
penutupan.
Kita semua memahami, bahwa harga saham dapat naik dan turun secara
cepat atau pun secara berangsur-angsur sehingga pada grafik akan terlihat
bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan
berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren
tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat suatu
berikut ini ada beberapa metode analisis teknikal saham yang paling umum
Moving average (MA) atau rata-rata bergerak adalah salah satu dari sekian
banyak metode analisa harga saham yang sering digunakan dalam analisis
selama periode waktu yang telah lalu dan kemudian diplot ke dalam grafik
beserta harga saham aktual di pasar saat itu. MA yang berasal dari rata-rata
37
MA-5. MA yang berasl dari rata-rata harga selama 15 hari ditulis sebagai
akan dihitung lagi seiring dengan berjalannya waktu. Data harga yang
Gambar 2. 1
Grafik harga saham
b. Double Top dan Double Bottom
Metode analisa teknikal saham berikutnya adalah metode double top dan
double bottom. Double Top, pola ini terbentuk ketika ada perubahan harga
saham berupa kenaikan sampai pada level tertentu, lalu turun dan
kejadian tersebut berulang sekali lagi, maka akan terbentuk kurva yang
memiliki dua puncak kembar seperti huruf “M”. Pola dari analisa harga
saham ini menunjukan bahwa pasar telah dua kali gagal mencoba
menembus batas harga atas atau tertinggi tersebut. Jika harga kemudian
akan terus menurun. Pola double top ini memberikan sinyal untuk segera
melakukan aksi jual. Kebalikan dari pola Double Top yaitu pola double
38
bottom (seperti huruf W). Dengan logika yang sama, pola ini memberikan
sinyal untuk melakukan aksi beli karena diperkirakan harga akan terus
meningkat.
Gambar 2. 2
Double Top dan Double Bottom
c. Triangle
semakin menurun. Dengan kata lain, terjadi perubahan harga saham antara
garis batas bawah yang horizontal dengan garis batas yang mempunyai
39
Gambar 2. 3
Model triangle
d. Head & Shoulder
Analisis teknikal saham Head & Shoulder memberikan sinyal untuk jual
digambarkan dengan menarik garis lurus dari bagian paling bawah kedua
bahu untuk mendapatkan suatu sinyal kapan aksi jual dilakukan. Jika dari
garis leher dari atas ke bawah (piercing the neckline), inilah sinyal untuk
segera menjual saham untuk mengurangi kerugian (cut loss). Head &
shoulder dapat terjadi secara terbalik (Inverse Head & Shoulder), dua bahu
dan kepala mengarah kebawah. Garis leher terbentuk dengan menarik garis
lurus diatas kedua bahu. Jika pola itu terbentuk dan kurva harga dibahu
kedua atau bahu kanan menembus garis leher dari bawah keatas, maka itu
adalah sinyal untuk beli karena ada kecenderungan perubahan harga saham
Gambar 2. 4
Head & Shoulder
40
Bentuk dan ukuran Head & Shoulder maupun Inverse Head & Shoulder
ini dapat bervariasi, kurva ini bisa dalam jangka waktu yang pendek dan
Gambar 2. 5
Support Level & Resistance Level
Pada analisa teknikal saham support level and resistance level ini, harga
dikatakan berada pada Support Level (SL) jika harga tersebut berada pada
level terendah dan pada level tersebut pergerakan harga saham berupa
penurunan karena adanya aksi ambil untung (profit taking) dari para
(RL) jika harga berada pada level tertinggi dan pada level tersebut harga
sebelumnya. SL dan RL dapat diterjadi saat harga sedang dalam tren naik
41
H. Earning Per Share
laba per lembar saham atau lebih dikenal dengan EPS, karena informasi EPS
diberikan pada semua pemegang perusahaan. Earning Per Share (EPS) adalah
perbandingan antara pendapatan yang dihasilkan (laba bersih) dan jumlah saham
bagi para pemegang saham yang telah berpartisipasi dalam perusahaan. Semakin
pemegang saham, maka hal ini menunjukkan semakin besar keberhasilan usaha
Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menguntungkan bagi para pemegang saham
laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku, merupakan rasio untuk
saham. Menurut (Darmadji, 2012) Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang
42
Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan
deviden, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan
untuk membagikan deviden. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati
saham yang memiliki earnings per share tinggi dibandingkan saham yang
memiliki earnings per share rendah. Earnings per share yang rendah cenderung
Rumusnya adalah :
a. Pengguna hutang
akan mengakibatkan perubahan laba per lembar saham (EPS) dan karena
pendanaan usaha melalui utang adalah potensi biaya yag lebih rendah.
43
dengan pendanaan ekuitas”. Pendapat tersebut didasarkan oleh karena
bunga sebagian besar jumlahnya tetap, dan jika bunga labih kecil dari
tingkat sebelum bunga dan pajak (EBIT=Earning Before Interest and Tax),
yang sama”. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat laba
a. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
b. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
c. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
44
d. Presentase kenaikan laba bersih lebih besar daripada presentase kenaikan
e. Presentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar
a. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang berdar naik.
b. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
c. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
e. Presentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar
Jadi bagi suatu badan usaha nilai laba per lembar saham akan meningkat
kanaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar. (Weston dan Eugene 1993)
I. Return On Asset
analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering dilihat, karena dapat
lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Asset atau
aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari
45
modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi
perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan
semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset
jumlah laba bersih yang dihasilkan setelah pembayaran pajak terhadap total asset
perusahaannya.
Dari uraian di atas maka return on asset merupakan salah satu pengukuran
yang bisa dihasilkan oleh perusahaan dalam produksi, juga mengukur kinerja
46
Tinggi rendahnya Return On Asset tergantung pada pengelolaan asset
menggunakan rumus:
Net Income
Return On Asset= x 100 %
Total Asset
keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan
berikut:
maksimal.
47
4) Sebagai tolok ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan asset
manajemen.
beberapa rasio antara lain: rasio perputaran kas, rasio perputaran piutang, dan
J. Return On Equity
Return on equity merupakan jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap
ekuitas dan dinyatakan dalam bentuk persen. Ini di gunakan untuk mengukur
48
ekuitas yang telah diinvestasikan oleh pemegang saham, dinyatakan dalam
persentasi dan di hitung dengan rumus. Return on equity (ROE) adalah salah satu
rasio keuangan yang sering digunakan oleh investor untuk menganalisis saham.
tinggi ROE, semakin besar laba yang dihasilkan dari sejumlah dana yang
Menurut (Fahmi, 2011), rasio return on equity (ROE) disebut juga laba atas
equity. Dalam beberapa referensi disebut juga dengan rasio total asset turn over
atau perputaran total asset. Rasio ini menilai sejauh mana suatu perusahaan
mempergunakan seumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas
ekuitas.
berikut : “Hasil pengembalian ekuitas atau return on equity atau rentabilitas modal
sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal
tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat,
(Fahmi, 2012) menyatakan bahwa ROE adalah suatu perhitungan yang sangat
penting pada suatu perusahaan yang memperlihatkan suatu ROE yang tinggi dan
49
1. Perusahaan mempunyai suatu keunggulan yang tahan lama dalam persaingan.
2. Investasi anda di dalam bentuk modal para pemegang saham akan tumbuh
Dari penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa return on equity adalah rasio
setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini menunjukkan kesuksesan manajemen
menggunakan rumus dari Kasmir karena rumus yang sering digunakan pada
umumnya.
Turn over dari operating assets jumlah aktiva yang digunakan dalam
50
3. Rasio hutang
Analisis fundamental merupakan salah satu cara untuk menilai suatu saham.
harus menganalisis kinerja saham perusahaan yang akan menjadi tempat investasi
diperhatikan untuk menilai tinggi rendahnya harga dan tingkat pengembalian yang
akan diperoleh yang berupa capital gain. Terdapat beberapa faktor yang
perusahaan tinggi maka para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut,
penjelasan di atas dapat diketahui hubungan antara Earning Per Share dengan
harga pasar saham sangat erat. . Begitu juga dengan profitabilitas, rasio ini sangat
penting karena rasio ini mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan. Semakin
tinggi nilai return on asset maka calon investor akan semakin tertarik untuk
51
Equity (ROE) dengan harga saham menurut (Houston, 2010)menyatakan bahwa
jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang
rasio lainnya memberikan informasi tentang seberapa baik aset lainnya seperti
persediaan, piutang usaha dan aset tetap yang telah dikelola dan bagaimana
perusahaan mendapattkan dana. Seperti yang akan kita lihat, semua faktor ini
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa harga saham perlu diperhatikan
dalam pengambilan keputusan investasi. earning per share, return on asset dan
pendapatan atau laba yang akan diperoleh dari penanaman modal yang dilakukan
oleh investor, dengan demikian jumlah investor akan semakin meningkat karena
investor tertarik dengan performa perusahaan yang bagus yang dilihat dari
perkembangan harga saham. Dengan demikian EPS yang menjadi ukuran kinerja
52
L. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Tabel penelitian terdahulu
53
On Asset,
Return On
Equity dan
Earning Per
Share
berpengaruh
secara signifikan
terhadap harga
saham.
3 Zulia Hanum, Pengaruh EPS, ROA, Perusahaan Hasil penelitian
SE,M.Si Return On ROE, Harga (obyek ini menunjukan
(Universitas Asset (Roa), saham penelitian), bahwa secara
Muhammadiyah Return On rentang parsial Return
Sumatera Utara Equity (Roe) periode 4 On Asset (ROA)
tahun 2015) Dan Earning tahun, sedang tidak memiliki
Per Share penulis 12 pengaruh yang
(Eps) tahun. signifikan
Terhadap terhadap Harga
Harga Saham saham dan
Pada Return On
Perusahaan Equity (ROE)
Otomotif Yang secara parsial
Terdaftar Di berpengaruh
Bursa Efek signifikan
Indonesia negative
Periode 2008- terhadap Harga
2011 Saham, dan juga
Earning Per
Share (EPS)
secara parsial
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
Harga Saham
4 Akbar Ridwan Analisis ROE, ROE, Perusahaan Hasil uji f
Setiawan Pengaruh Harga (obyek menunjukkan
(Universitas Return On saham penelitian), bahwa secara
Muhammadiyah Asset (ROA) , variabel bersama-sama
Surakarta tahun Return On penelitian variabel ROA,
2015.) Equity (ROE), NPM, sedang ROE dan NPM
Dan Net Profit penulis EPS, mempunyai
Margin (NPM) periode 3 pengaruh
Terhadap tahun, sedang terhadap Harga
Harga Saham penulis rentang Saham.
Pada penelitian 12 sedangkan hasil
Perusahaan tahun. analisis
54
Hotel Dan koefisien
Travel Yang determinasi (r²)
Terdaftar di sebesar 0.406.
BEI hal ini berarti
40.6%
menunjukkan
bahwa variasi
dari harga
saham dapat
dijelaskan oleh
variabel ROA,
ROE dan NPM,
sedangkan
sisanya 59.4%
dijelaskan atau
dipengaruhi
oleh faktor-
faktor lain
diluar variabel
yang diteliti.
sedangkan dari
hasil analisis
data, uji t
diketahui bahwa
secara parsial
variabel ROA
mempunyai
pengaruh
negatif dan
tidak signifikan
terhadap harga
saham.
sedangkan
variabel ROE
dan NPM
berpengaruh
signifikan
terhadap harga
saham dengan
nilai positif
untuk ROE dan
negatif untuk
NPM.
55
rjana Return On saham penelitian), uji F
Universitas Assets (ROA), variabel menunjukan
Sumatra Utara Return On penelitian 5 bahwa kinerja
tahun 2014 ) Equity (ROE), ditambah perusahaan
Net Profit NPM, sedang yang diukur
Margin (NPM) penulis 4 dengan ROA,
Dan Earning variabel, ROE, NPM dan
Per Share periode 5 EPS
(EPS) tahun, sedang mempunyai
Terhadap penulis rentang pengaruh
Harga Saham penelitian 12 signifikan
(Studi Pada tahun. terhadap harga
Perusahaan saham. Secara
Food Dan parsial dengan
Beverages uji t
Yang Terdaftar disimpulkan
Di Bursa Efek bahwa secara
Indonesia parsial variabel
(BEI) Pada ROA dan EPS
Tahun 2008- tidak
2012) berpengaruh
secara
signifikan
terhadap harga
saham,
sedangkan
variabel ROE
dan NPM
berpengaruh
signifikan
terhadap harga
saham.
56
57