Anda di halaman 1dari 16

Aidil Ihsan Ansharie

2002110954

Resume Matkul Investasi dan Manajemen Portofolio

Pasar Modal

Pasar modal yaitu pasar yang digunakan buat aneka macam instrumen keuangan
jangka panjang yg mampu diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),
reksadana, instrumen derivatif juga instrumen lainnya. Pasar modal adalah wahana
pendanaan bagi perusahaan juga institusi lain (contohnya pemerintah), & menjadi wahana
bagi aktivitas berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi aneka macam
wahana & prasarana aktivitas jual beli & aktivitas terkait lainnya.

Pasar modal adalah aktivitas yg herbi penawaran generik & perdagangan pengaruh,
perusahaan publik yg berkaitan menggunakan pengaruh yg diterbitkannya, dan forum &
profesi yg berkaitan menggunakan pengaruh. Pasar modal menyediakan aneka macam cara
lain bagi para investor selain cara lain investasi lainnya, seperti: menabung pada bank,
membeli emas, asuransi, tanah & bangunan, dan lain sebagainya. Pasar modal bertindak
menjadi penghubung.

Pasar modal merupakan pasar yg beroperasi secara terorganisir dimana masih ada
kegiatan perdagangan surat-surat berharga misalnya saham, ekuitas, surat pengakuan hutang,
obligasi, dan surat berharga lainnya yg diterbitkan sang pemerintah juga perusahaan partikelir
menggunakan memanfaatkan jasa perantara, komisioner, & underwriter.

Fungsi Pasar Modal

1. Pasar modal menjadi wahana penambah modal bagi usaha


Perusahaan bisa memperoleh dana menggunakan cara menjual saham ke pasar modal.
Saham-saham ini akan dibeli sang rakyat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau
sang pemerintah.
2. Pasar modal menjadi wahana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham yg sudah dibeli akan menaruh deviden pada para
pembelinya .Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal bisa dipercaya menjadi
wahana pemerataan pendapatan.

3. Pasar modal menjadi wahana peningkatan kapasitas produksi Dengan adanya tambahan
modal yg diperoleh menurut pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
Pasar modal menjadi wahana penciptaan energi kerja Keberadaan pasar modal bisa
mendorong ada & berkembangnya industri lain yang berdampak dalam terciptanya lapangan
kerja baru.

4. Pasar modal menjadi wahana peningkatan pendapatan negara


Setiap dividen yang dibagikan pada para pemegang saham akan dikenakan pajak sang
pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan menaikkan pendapatan
negara.

5. Pasar modal menjadi indikator perekonomian negara


Aktivitas & volume penjualan/pembelian pada pasar modal yang semakin meningkat (padat)
memberi tanda bahwa kegiatan usaha banyak sekali perusahaan berjalan menggunakan baik.
Begitu juga sebaliknya.

Instrumen Investasi Pasar Modal

Pasar kapital juga dikenal sebagai bursa efek. Di dalamnya, anda bisa menemukan aneka
macam jenis surat berharga yang setiap hari diperdagangkan. Jenis-jenis surat berharga
tersebut antaranya adalah:

1.Saham
Saham adalah surat berharga yang sebagai bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan.
Investor yg mempunyai saham pada sebuah perusahaan, berhak buat menerima dividen atau
pembagian laba.
2. Reksadana
Reksadana dikenal menjadi instrumen investasi yg sebagai wadah buat pengumpulan dan
pengelolaan dana beberapa investor. Dana tadi lalu dikelola manajer investasi sebagai aneka
macam instrumen, misalnya pasar uang, obligasi, saham, atau efek lainnya.

3.Surat utang atau obligasi


Anda juga bisa menerima surat berharga berupa obligasi pada pasar modal. Kepemilikan
surat utang bisa dipindahtangankan, & pemegangnya mempunyai hak buat memperoleh
bunga dan pelunasan utang dalam jangka yg sudah ditentukan.

4. Exchange traded fund (ETF)


Surat berharga yang satu ini sebenarnya mempunyai kemiripan menggunakan reksadana,
sama-sama dikumpulkan secara kolektif. Hanya saja, EFT sanggup diperdagangkan pada
bursa efek layaknya saham.

5. Derivatif
Selanjutnya, terdapat juga surat berharga pada bentuk derivatif. Surat berharga ini dikenal
menjadi bentuk turunan menurut saham. Terdapat dua jenis derivatif yang bisa andatemukan
pada pasar modal Indonesia, yaitu warrant & right.

Manfaat Pasar Modal

Pasar modal mempunyai manfaat bagi emiten (Pihak yang melakukan penawaran
umum, yaitu penawaran efek yang dilakukan sang Emiten buat menjual efek pada warga
menurut tata cara yang diatur pada peraturan undang-undang yang berlaku), juga buat para
investor.

1. Manfaat Pasar Modal buat Emiten

-Jumlah dana yang bisa dihimpun berjumlah besar

-Dana tadi bisa diterima sekaligus dalam waktu pasar perdana selesai

-Tidak terdapat convenant sebagai akibatnya manajemen bisa lebih bebas pada pengelolaan
dana/perusahaan
-Solvabilitas perusahaan tinggi sebagai akibatnya memperbaiki gambaran perusahaan –

-Ketergantungan emiten terhadap bank sebagai lebih kecil

2. Manfaat Pasar Modal buat Investor

- Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tadi tercermin


dalam meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain

- Memperoleh dividen bagi mereka yang mempunyai atau memegang saham & pula bunga
yang mengambang bagi pemegang obligasi

- Dapat sekaligus melakukan investasi pada beberapa instrumen yang mengurangi risiko

Pelaku Pasar Modal

Pelaku utama yang terlibat pada pasar modal & forum penunjang yang terlibat langsung pada
proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:

- Emiten, perusahaan atau badan yang melakukan emisi, baik yang berupa saham ataupun
obligasi.

- Investor, pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang
melakukan emisi.

- Penjamin Emisi (underwriter), lembaga yg mengklaim terjualnya saham/obligasi hingga


batas saat eksklusif & bisa memperoleh dana yang diinginkan emiten.

- Agen Penjualan, pihak yang menjual efek menurut perusahaan yang akan "Go Public" tanpa
kontrak menggunakan emiten yang bersangkutan.

- Pialang (broker), mediator antara si penjual (emiten) menggunakan si pembeli (investor)


pada jual beli efek.
Peranan Pasar Modal

Fokus pembahasan dari buku ini adalah pasar modal, khususnya pasar saham atau
pasar ekuitas (equity market). Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan
tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Kebutuhan dana
jangka pendek umumnya diperoleh di pasar uang (misalnya bank komersial). Pasar modal
merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan
menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Saham merupakan bukti pemilikan sebagian dari
perusahaan. Obligasi (bond) merupakan suatu kontrak yang mengharuskan peminjam untuk
membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan bunga dalam kurun waktu tertentu
yang sudah disepakati .

Untuk menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi, pasar modal harus bersifat
likuid dan efisien . Suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan
pembeli dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika
harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat .

Jika pasar modal sifatnya efisien, harga dari surat berharga juga mencerinkan penilaian
dari investor terhadap prospek laba perusahaan dimasa mendatang serta kualitas dari
manajemennya. Jika calon investor meragukan kualitas dari manajemen, keraguan ini dapat
tercermin diharga surat berharga yang turun. Dengan demikian pasar modal dapat digunakan
sebagai sarana tidak langsung pengukur kualitas manajemen. Juga pemegang saham
mempunyai hak mengawasi manajemen lewat hak veto di dalam pertemuan dan pemilihan
manajemen. Hak veto pemegang saham dapat dilakukan langsung atau dapat dialihkan ke
pihak kedua lewat suatu wakil atau proksi. Jika pemegang saham tidak puas dengan
manajemen, maka dapat terjadi perang proksi untuk mengganti manajemen.

Pasar modal juga mempunyai fungsi sarana alokasi dana yang produktif untuk
memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi
jika individu yang mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkannya ke individu lain yang
lebih produktif yang membutuhkan dana. Sebagai akibatnya, peminjam dan pemberi
pinjaman akan lebih diuntungkan dibandingkan jika pasar modal tidak ada.

Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal.
Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual di pasar primer. Surat berharga
yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik atau tambahan surat berharga
baru jika perusahaan sudah going public. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar
diperdagangkan di pasar sekunder.

Tipe lain dari pasar modal adalah pasar ketiga dan pasar keempat. Pasar ketiga
merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga
dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua
tutup. Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas
besar untuk menghindari komisis untuk broker . Pasar keempat umumnya menggunakan
jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar. Comtoh
pasar keempat ini misalnya Instinet yang dimiliki oleh Reuter yang menangani lebih dari satu
miliar lembar saham tiap tahunnya.

Pada saat ini, perusahaan harus menentukan untuk menambah modal dengan cara utang
atau menambah jumlah dari pemilikan dengan menerbitkan saham baru. Jika saham akan
dijual untuk menambah modal, saham baru dapat dijual dengan berbagai macam cara sebagai
berikut ini.

1. Dijual kepada pemegang saham yang sudah ada

2. Dijual kepada karyawan lewat ESOP (Employee Stock Ownership Plan)

3. Menambah saham lewat dividen yang tidak dibagi

4. Dijual langsung kepada pembeli tunggal (biasanya investor institusi) secara privat

5. Ditawarkan kepada publik

Jika keputusannya adalah ditawarkan kepada publik, maka beberapa faktor untung dan
ruginya perlu dipertimbangkan. Keuntungan dari Going Public diantaranya adalah sebagai
berikut ini.

1. Kemudahan meningkatkan modal dimasa mendatang

Untuk perusahaan yang tertutup, calon investor biasanya enggan untuk menanamkan
modalnya disebabkan kurangnya keterbukaan informasi keuangan antara pemilik dan
investor. Sedang untuk perusahaan yang sudah going publiv, informasi keuangan harus
dilaporkan ke publik secara reguler yang kelayakannya sudah diperiksa oleh akuntan publik.
2. Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham

Untuk perusahaan yang masih tertutup yang belum mempunyai pasar untuk sahamnya,
pemegang saham akan sulit untuk menjual sahamnya dibandingkan jika perusahaan sudah
going public.

3. Nilai pasar perusahaan diketahui

Untuk alasan-alasan tertentu, nilai pasar perusahaan perlu untuk diketahui. Misalnya jika
perusahaan ingin memberikan insentif dalam bentuk opsi tersebut perlu diketahui. Jika
perusahaan masih tertutup, nilai dari opsi sulit ditentukan.

Di samping keuntungan dari going public, beberapa kerugiannya adalah sebagai berikut
ini.

1. Biaya laporan yang meningkat

Untuk perusahaan yang sudah going public, setiap kuartal dan tahunnya harus menyerahkan
laporan-laporan kepada regulator. Laporan-laporan ini sangat mahal terutama untuk
perusahaan yang ukurannya kecil.

2. Penungkapan

Beberapa pihak di dalam perusahaan umumnya keberetan dengan ide pengungkapan semua
informasi yang dimiliki karena dapat digunakan oleh pesaing. Sedang pemilik enggan
mengungkapkan informasi tentang saham yang dimilikinya karena publik akan mengetahui
besarnya kekayaan yang dipunyai.

3. ketakutan untuk diambil-alih

Manajer perusahaan yang hanya mempunyai hak veto kecil akan khawatir jika perusahaan
going public. Manajer perusahaan publik dengan hak veto yang rendah umumnya diganti
dengan manajer yang baru jika perusahaan diambil-alih.
Keputusan untuk going public atau tetap menjadi perusahaan privat merupakan
keputusan yang harus dipikirkan masak-masak. Jika perusahaan memutuskan untuk going
public dan melemparkan saham perdananya ke publik (initial public offering), isu utama yang
muncul adalah tipe saham apa yang akan dilempar, berapa harga yang harus ditetapkan untuk
selembar sahamnya dan kapan waktunya yang paling tepat.

Lembaga & Struktur Pasar Modal yang ada di Indonesia

Beberapa lembaga & struktur pasar modal yg terdapat di Indonesia. Berikut lembaga-
lembaga pasar modal di Indonesia antanya yaitu:

- Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang menggantikan fungsi Badan Pengawas Pasar Modal
menjadi pengawas semua kegiatan yang terjadi pada pasar modal.

- Bursa Efek, saat ini terdapat dua: Bursa Efek Jakarta & Bursa Efek Surabaya tetapi
semenjak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya bergabung ke Bursa Efek Jakarta sebagai Bursa
Efek Indonesia

- Perusahaan Efek

- Lembaga Kliring & Penjaminan, saat ini dilaksanakan oleh PT. Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (PT. KPEI)

- Lembaga Penyimpanan & Penyelesaian, saat ini dilaksanakan oleh PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesia (PT. KSEI)

Banker Investasi

Umumnya perusahaan menyerahkan permasalahan yang berhubungan dengan IPO


ke banker investasi yang mempunyai keahlian di dalam penjualan sekuritas. Penjualan saham
baru yang melibatkan banker investasi ini dijual di pasar primer.

Banker investasi akan menyediakan saran-saran yang penting yang dibutuhkan


selama proses rencana pelemparan sekuritas ke publik. Saran-saran yang diberikan dapat
berupa diantaranya :
1. Tipe sekuritas apa saja yang akan dijual

2. Harga dari sekuritas

3. Waktu pelemparannya

Banker investasi merupakan perantara antara perusahaan yang menjual saham


(disebut dengan emiten) dengan investor. Sebaga perantara, banker investasi selain berfungsi
sebagai pemberi saran, banker investasi juga berfungsi sebagai pembeli saham dan berfungsi
sebagai pemasar saham ke investor.

Proses pembelian sekuritas oleh banker investasi yang nantinya akan dijual kembali ke
publik disebut dengan penjaminan emisi (underwriting). Banker investasi yang melakukan
proses underwriting ini disebut dengan penjamin emisi (underwriter). Banker investasi
membeli sekuritas dengan harga yang sudah disetujui dan menanggung risiko kegagalan atau
kerugian menjualnya kembali ke publik. Banker investasi mengambil keuntungan dari selisih
harga beli dan harga jual dari saham (spread). Cara penjaminan emisi seperti ini yaitu banker
investasi membeli semua sekuritas dari emiten disebut dengan basis kesanggupan penuh .

Obligasi menjadi Produk Investasi Menguntungkan

Apabila anda baru mempunyai niat buat melakukan investasi, mungkin anda sanggup
mempertimbangkan obligasi menjadi produk investasi terbaik. Memang, obligasi nir
mempunyai popularitas misalnya saham menjadi produk investasi, tetapi obligasi sanggup
jadi pintu masuk anda pada mulai berinvestasi yang bisa menambah penghasilan anda semasa
masih produktif bekerja.

Sebagai pengenalan, obligasi adalah sebuah produk investasi yang bisa ditemukan
pada pasar modal. Obligasi berupa surat pernyataan utang yang diterbitkan sang pihak terkait,
umumnya tiba berdasarkan pemerintah atau korporasi, tetapi sanggup juga diterbitkan sang
perseorangan. Obligasi menjadi produk investasi terbaik ini juga sanggup diaplikasikan buat
jenis investasi jangka panjang juga jangka pendek, lantaran umumnya mempunyai ketika
jatuh tempo mulai berdasarkan 1 tahun sampai 10 tahun.
Pemegang investasi obligasi umumnya akan diberikan perindikasi kepemilikan berupa
kupon ataupun bunga. Apabila anda menentukan obligasi yang diterbitkan sang pemerintah
atau korporasi, umumnya anda akan mendapat kupon yang akan diberikan secara berkala.
Kupon ini adalah bukti atau perindikasi atas laba yang anda miliki waktu berinvestasi
obligasi. Keuntungan buat menerima pendapatan permanen berakibat obligasi jadi salah satu
produk investasi terbaik yang sanggup anda miliki.

Obligasi pada umumnya adalah instrumen berbasis utang. Ciri khas obligasi adalah
memiliki tingkat bunga yang disebut kupon dan jatuh tempo. Tergantung pada penerbitnya,
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah umumnya disebut obligasi pemerintah (SUN),
sedangkan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta disebut obligasi korporasi.
Obligasi ORI dan ritel syariah biasanya memiliki jangka waktu 3 tahun, dengan pembayaran
bunga bulanan, SUN 5 sd 30 tahun, pembayaran bunga 6 bulan dan obligasi korporasi 2 sd 7
tahun, pembayaran bunga 3 bulan.

Ada tiga risiko utama instrumen utang, yaitu fluktuasi harga, risiko likuiditas dan
risiko gagal bayar. Jika dijual sebelum jatuh tempo, harga obligasi bisa sama dengan nilai
nominal jatuh tempo, lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai nominal. Inilah yang dimaksud
dengan risiko fluktuasi harga. Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, faktor
suku bunga merupakan penyebab fluktuasi harga. Dalam praktiknya, obligasi jangka panjang
cenderung lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. Jatuh tempo SUN lebih lama dari
jatuh tempo obligasi korporasi, sehingga harganya akan sangat fluktuatif. Dalam kondisi
ekstrim, harga turun 10-15%, seperti lonjakan COVID19 kemarin atau berlanjutnya kenaikan
suku bunga, yang tidak mengejutkan SUN.

Investor yang umumnya percaya bahwa SUN aman sering kali terkejut ketika
mengalami fluktuasi harga ini untuk pertama kalinya. Namun, jika dimiliki hingga jatuh
tempo, harga obligasi akan kembali ke nilai nominalnya. Dalam kasus obligasi, investor
terkadang ingin menjual, tetapi tidak ada yang mau membeli. Inilah yang dimaksud dengan
risiko likuiditas.

Permintaan yang relatif minim ini biasanya muncul pada obligasi korporasi. Ini bukan
karena obligasi korporasi tidak bagus, tetapi memang benar bahwa transaksi obligasi
Indonesia umumnya lebih banyak terjadi pada obligasi pemerintah. Pada saat yang sama,
obligasi korporasi sering dimiliki hingga jatuh tempo, sehingga hanya ada sedikit transaksi.
Ini juga merupakan cara untuk memprediksi risiko ini, yaitu komitmen untuk menahan
hingga jatuh tempo sejak pembelian pertama. Ketakutan terbesar berinvestasi pada obligasi
adalah penerbit tidak akan mampu membayar kupon atau pokok pada saat jatuh tempo. Inilah
yang dimaksud dengan risiko gagal bayar. Obligasi nasional atau SUN harus aman karena
dijamin oleh negara. Oleh karena itu, risiko gagal bayar hanya ada pada obligasi korporasi.

Oleh karena itu, obligasi korporasi umumnya memiliki tingkat bunga yang lebih
tinggi karena memiliki masa manfaat yang lebih lama dan dapat memiliki kondisi ekonomi
yang sangat baik dan kinerja perusahaan yang baik pada saat pertama kali diterbitkan. Namun
dalam kedewasaan, kinerja perusahaan berubah atau terkena dampak bencana COVID-19
seperti tahun 2020.

Faktanya, risiko gagal bayar sulit diperkirakan. Selain itu, perusahaan yang
menerbitkan obligasi juga berbeda di berbagai bidang seperti keuangan, real estat,
infrastruktur, bahan baku, konsumsi, dan makanan. Standarisasi risiko gagal bayar atau
kualitas kredit dilakukan oleh perusahaan pemeringkat. Di Indonesia, ada 2 lembaga
pemeringkat yang sering digunakan, yaitu PEFINDO (Indonesia Securities Ratings) dan Fitch
Ratings Indonesia.

Rating atau pemeringkatan merupakan informasi publik dan biasanya dapat diakses
pada website perusahaan pemeringkat. Secara umum ada dua hasil, yaitu investment grade
dan non-investment grade. Peringkat investment grade terdiri dari AAA, AAA, AA+, AA,
AA, A+, A, A, BBB+, BBB, dan BBB tertinggi. Pada saat yang sama, peringkat non-
investasi termasuk BB+, BB, BB, B+, B, B, CCC dan D. Non-investment grade tidak berarti
default, tetapi kemungkinan default lebih besar dari tingkat investasi. Peringkat dapat
berubah. Umumnya pemeringkatan dilakukan setiap 1 tahun sekali, namun jika ada ketentuan
yang melekat maka dapat dilakukan sewaktu-waktu.

Di Indonesia, banyak regulasi yang melarang perusahaan keuangan membeli surat


utang non-investment grade. Investor juga harus menghindari membeli obligasi tersebut
kecuali mereka benar-benar memahaminya. Ketika risiko gagal bayar terjadi, pihak bank dan
perusahaan sekuritas yang menjadi agen penjual alat tersebut tidak berkewajiban mengganti
apapun. Oleh karena itu, investor obligasi harus benar-benar memahami risiko tersebut
sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Salah satu jenis instrumen utang tersebut disebut
medium term note (MTN). Pada dasarnya, ini adalah obligasi, tetapi secara terbatas, ia
menyediakan hingga 49 saham kepada investor profesional (dengan kemampuan finansial
dan pemahaman risiko). Investor harus siap dengan risiko fluktuasi harga saat berinvestasi di
obligasi pemerintah.

Pada saat yang sama, ketika investor berinvestasi pada obligasi korporasi dan surat
utang jangka menengah, ketika melihat peringkat dan prospek bisnis, pertama-tama mereka
harus memperhatikan risiko gagal bayar, dan kemudian kinerja. Jika seseorang menawarkan
produk seperti surat utang atau MTN tanpa peringkat, maka mereka harus menghindarinya
dan melaporkannya kepada pihak berwenang untuk menghindari investasi.

Pasar Modal Sekunder

Setelah sekuritas baru selesai dijual di pasar primer melalui banker investasi, tugas
dari sindikat pembelian sekuritas telah selesai dan biasanya disebut dengan istilah “broken
syndicate”. Sekuritas bersangkutan kemudian diperdagangkan untuk publik di pasar sekunder
bersama-sama dengan sekuritas perusahaan lainnya yang sudah berada di sana. Pasar
sekunder dibedakan menjadi pasar bursa saham dan over-the counter (OTC) market.
Sekuritas dari perusahaan kecil umumnya diperdagangkan di OTC market sedang sekuritas
untuk perusahaan yang besar di stock exchange.

Pasar Bursa Saham

Proses penjualan saham di stock exchange market umumnya menggunakan sistem


lelang sehingga pasar sekunder ini juga sering disebut dengan auction market. Disebut
dengan pasar lelang karena transaksi dilakukan secara terbuka dan harga ditentukan oleh
supply (penawaran) dan demand (permintaan) dari anggota bursa yang meneriakkan ask price
(harga penawaran terendah untuk jual) dan bid price (harga permintaan tertinggi untuk beli) .
New York Stock Exchange (NYSE), Tokyo Stock Exchange (TSE), Bursa Efek Jakarta
(BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES) menggunakan sistem lelang, yaitu order pembelian
dan penjualan sekuritas ditemukan sampai dicapai harga kesepakatan. BEJ dan BES
bergabung menjadi BEI ( Bursa Efek Indonesia) efektif mulai bulan November 2007.

Investor tidak dapat langsung melakukan transaksi di lantai bursa, tetapi diwakili oleh
broker. Investor dapat memilih sendiri dari jenis dari broker yang diinginkan, seperti
misalnya full service broker atau discount broker. Full service broker menawarkan jasa yang
lengkap termasuk sebagai berikut ini.
1. Investment research and advice

Tidak semua individual investor dapat melakukan sendiri penelitian yang berkualitas
disebabkan oleh keterbatasan dana, waktu dan keahlian. Penelitian sejenis ini dapat
disediakan oleh broker yang bonafit dalam bentuk laporan-laporan atau publikasi rutin. Hasil
Penelitian yang dibutuhkan oleh investor dapat meliputi trend pasar, prospek masa depan
suatu perusahaan dan lain sebagainya.

2. Asset management

Broker dapat berfungsi seperti halnya bank komersial, yaitu memberikan pinjaman dan
mengelola dana yang dipercayakan. Untuk maksud seperti ini, investor dapat membuka
rekening di broker yang disebut dengan rekening marjin (margin account)

3. Order execution

Tanpa melalui jasa broker, membeli dan menjual sekuritas merupakan hal yang tidak mudah.
Misalnya, tanpa melalui broker, penjual harus mencari sendiri pembeli yang cocok dengan
harga yang ditawarkan. Dengan broker, investor tidak perlu khawatir dengan semua kegiatan
pembelian dan penjualan ini.

4. Clearing

Setelah suatu order dieksekusi, sebenarnya masih banyak pekerjaan administrasi yang
menunggu sesudahnya. Selain pekerjaan administrasi tersebut cukup panjang, mereka juga
harus dilakukan diak boleh menyimpang dengan semua regulasi dan hukum yang berlaku.

Discount broker sebaliknya hanya menawarkan jasa yang minimum dengan komisi
yang rendah. Discount broker biasanya hanya menawarkan jasa order execution dan clearing.

Rekening Kas dan Rekening Marjin

Ada dua cara melakukan pembayaran untuk pembelian sekuritas, yaitu dengan
rekening kas atau dengan rekening marjin. Pembayaran dengan rekening kas mengharuskan
investor untuk membayar penuh semua nilai pembeliannya sebelum atau pada tanggal jatuh
tempo. Tanggal jatuh tempo umumnya adalah 4 hari setelah tanggal transaksi.
Seperti halnya jika membeli rumah atau properti yang lain, membeli sekuritas dapat
juga dilakukan dengan cara yang sama, yaitu investor dapat membayarnya terlebih dahulu
sebagian dalam bentuk uang muka dan sisanya dipinjam dari broker. Pembelian sekuritas
dengan cara seperti ini yaitu hanya dengan membayar terlebih dahulu sebagian (marjin) dari
keseluruhan harga yang ada, disebut dengan on margin. Untuk maksud seperti ini , investor
harus membuka rekening di broker. Rekening ini disebut dengan rekening marjin.

Umumnya investor dapat membeli sekuritas sebanyak dua kali lipat dari jumlah uang
tunai yang dibayarkan atau dengan kata lain, investor cukup membayar separuh dari seluruh
pembelian dengan separuhnya lagi dipinjam dari broker. Investor akan ditarik bunga untuk
pinjaman ini dan sertifikat kepemilikan biasanya digunakan sebagai pinjaman. Investor masih
merupakan pemilik dari sekuritas, tetapi pembelian dengan marjin menggunakan nama
broker. Sekuritas semacam ini yaitu dengan menggunakan nama broker tetapi milik investor
disebut dengan in street name.

Investor dapat menggunakan tiga macam bentuk dari order (amanat), diantaranya.

1. Market order

Investor dapat menginstruksikan kepada brokernya untuk menjual atau membeli sekuritas
segera pada harga pasar yang terbaik. Order semacam ini disebut dengan maraket order.
Harga pasar yang terbaik untuk membeli adalah pada harga terendah (ask) dan untuk menjual
adalah pada harga tertinggi (bid).

2.Limit order

Dengan limit order, investor menetapkan harga maksimum tertinggi yang boleh dibeli dan
harga minimum terendah yang boleh dijua.

3. Stop Order

Stop order sebenarnya adalah memo dan akan menjadi market order jika sekuritas mencapa
harga yang tertentu. Misalnya suatu stop order untuk menjual pada Rp2.000,- akan menjadi
market order jika harga sekuritas turun menjadi Rp2.000,-. Sebaliknya stop order untuk
membeli sekuritas pada harga Rp2.500,- akan menjadi market order jika harga sekuritas naik
mencapai Rp2.500,-.
Limit order dan stop order umunya digabung dengan instruksi-instruksi tambahan sebagai
berikut ini.

1. Day order

Order ini hanya berlaku pada hari order diberikan .

2. Good-till-canceled (GTC)

Order ini akan terus berlaku sampai ada pemberitahuan untuk membatalkannya.

3.Not Held (NH)

Order ini mengizinkan broker untuk menggantikan judgment di dalam menentukan kapan
order harus dieksekusi. Broker tidak bertanggung-jawab atas judgment yang dilakukannya.

4. Participate but do not initiate (PNI). Instruksi kepada broker untuk menjual atau membeli
selama harga sekuritas tidak berubah.

5. All or None (AON)

Investor menginginkan untuk membeli dan menjual dengan harga yang sudah ditentukan
sejumlah lembar tertentu semuanya sekaligus atau tidak sama sekali.

6. Immediate or cancel (IOC)

Investor menginginkan semua atau sebagian order dieksekusi segera setelah order diterima
dan sebagian sisanya yang tidak dapat dieksekusi untuk segera dibatalkan.

7. Fill or Kill (FOK)

Sama dengan IOC, tetapi semua order harus dieksekusi. Jika broker tidak dapat
mengeksekusi semua order segera setelah diterima, order ini harus segera dibatalkan.
Daftar Pustaka

Hartono, 2016. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi kesebelas”


Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/ulasan-pasar-modal

Anda mungkin juga menyukai