Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ETIKA PROFESI

“ETIKA DALAM PASAR MODAL “

DOSEN PENGAMPU :

NURHAZANA, SE, M.Sc

DI SUSUN OLEH

1. TRI WAHYUNI
2. DWI MARTINI
3. SOLAVIDE VIRONIKA MUNTE
4. SUCI RAHMADIAH

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


PRODI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODAL

I.1 PASAR MODAL


I.2 INTRUMEN DALAM PASAR MODAL
I.3 PARA PEMAIN DALAM PASAR MODAL
I.4 LEMBAGA YANG TERLIBAT DALAM PROSEDUR EMISI
I.5 PASAR PERDANA DARI PASAR MODAL

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSAKA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah Swt Atas Berkat Rahmat-nya lah kami
dapat menyelesaikan Tugas ini sesuai dengan yang di harapkan ,dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai “Etika dalam Pasar Modal”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah menbantu dan mendukung kami dalam pembuatan dan penyusunan makalah  ini.
Terutama kepada Ibu pembimbing. yang telah membimbing dan memberi arahan kepada
kami dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari makalah singkat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun menerima dengan tangan terbuka pendapat-
pendapat, masukan,kritik maupun saran terhadap makalah ini untuk perbaikan. Semoga
makalah singkat ini bermanfaat bagi pembaca.

16 november 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal atau capital market  merupakan sebuah aktivitas sebagaimana pasar pada
umumnya. Hanya saja dalam pasar modal aktivitas pertemuan antara para pemilik modal dan
pihak yang membutuhkan modal, dengan perantaraan broker atau pialang efek. Pemilik
modal adalah mereka atau pihak yang memiliki modal atau yang lazim disebut sebagian
investor, sedangkan yang membutuhkan modal adalah perusahaan atau pihak yang akan
menjual saham, obligasi dan instrumen pasa modal lainnya.
Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham,
obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti
opsi (put atau call). Karena pasar modal merupakan sebuah pasar dari instrumen keuangan
jangka panjang, memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara.
Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas
atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan
dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana.
Sebagai pertemuan pemilik modal dan pihak yang membutuhkan modal, praktis dana
yang ada di pasar modal merupakan dana-dana yang dapat dikatakan sebagai dana murah.
Dana tersebut  menjadi murah, karena pemilik modal dalam sebuah aktivitas pasar modal
dalam menyalurkan dana dengan menukarkan sebagian dana yang dimiliki dengan sejumlah
saham. Praktis dengan membeli saham tersebut, si pemilik modal (investor) tidak
mengenakan bunga terhadap modal yang diberikan kepada issuer/emiten. Dengan kata lain
investor menjadi pemegang saham (pemilik dari perusahaan). Sebagai pemilik berarti
investor menyetorkan dana yang sebanding dengan jumlah kepemilikan sahamnya. Karena
sifatnya setoran modal, dengan demikian bagi perusahaan tersebut menjadi sangat murah,
sebab tidak ada kewajiban mengembalikan dana yang telah disetor. Begitu juga dengan
pengembalian dalam bentuk bunga, sama sekali tidak ada. Jadi dana yang diperoleh dari
investor itu benar-benar murah, dan bisa optimal dikembangkan untuk menjalankan
operasional perusahaan.Pengembalian kepada pemegang saham nantinya dalam bentuk
dividen, atau meningkatknya harga saham atau yang biasa disebut dengan capital gain (selisih
harga beli dengan harga jual).

B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pasar modal ?
2.      Apa saja instrumen dalam pasar modal ?
3.      Siapa saja para pemain dalam pasar modal ?
4.      Siapa saja lembaga yang terlibat dalam prosedur emisi ?
5.      Apakah pasar perdana dari pasar modal ?
B. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa itu Pasar Modal
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Intrumen Dalam Pasar Modal
3. Untuk Mengetahui Siapa Saja Para Pemain Dalam Pasar Modal
4. Untuk Mengetahui Siapa Saja Lembaga yang Terlibat Dalam Prosedur Emisi
5. Untuk Mengetahui Apa Perdana dari Pasar Modal
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Modal

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan


perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.[1] Pasar Modal menyediakan
berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di
bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak
sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan
perusahaan ataupun institusipemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka
panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce
Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan
"kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara
keseluruhan.[2]
Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual
dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam
pasar merupakan perusahaan yang membutuhkan modal  , sehingga mereka berusaha untuk
menjual efek – efek di pasar modal sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin
membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan.
Dalam transaksi di pasar modal, investor dapat langsung meneliti dan menganalisis
keuntungan masing – masing perusahaan yang menawarkan modal. Begitu mereka anggap
menguntungkan dapat langsung membeli dan menjualnya kembali pada saat harga naik
dalam pasar yang sama. Jadi dalam hal ini dapat pula menjadi penjual kepada para investor
lainnya.[3]
Dalam pengelolaan pasar modal, Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu
investor harus menjadi nasabah di perusahaan efek atau broker saham. Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) terdapat sekitar 120 perusahaan Efek yang menjadi anggota BEI. Pertama
kali investor melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan rekening.
Di dalam dokumen pembukaan rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap
(termasuk tujuan investasi dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang
akan dilakukan.
Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor disetujui
untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan. Umumnya setiap perusahaan
efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai
jaminan bahwa nasabah tersebut layak melakukan jual beli saham.
Perdagangan dilakukan melalui proses tawar menawar secara berkesinambungan
(Continuous Auction Market) dalam satuan perdagangan efek. Tawar menawar dilakukan
dengan memperhatikan prioritas harga dan waktu (Price and Time Priority). Dalam
perdagangan saham, jumlah saham yang dijual-belikan dilakukan dalam satuan perdagangan
yang disebut dengan lot, dimana satu lot berarti 500 saham.[4]

1.2 Instrumen Dalam Pasar Modal


Saham (Stock)
Instrumen yang akan menambah ekuitas pemilik modal, yaitu saham, memiliki instrumen
jenis ini berarti investor menjadi pemilik perusahaan tersebut sebesar modal yang
ditanamkan.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau
institusi dalam suatu perusahaan. Saham adalah surat berharga yang menerangkan bahwa
pemilik surat tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat tersebut.
Ada dua jenis saham, yaitu:
a.      Saham Biasa (Common Stock)
Pemegang saham jenis ini mewakili kepemilikan di perusahaan sebesar modal yang
ditanamkan.
Karakteristiknya adalah:
         claims on income
         claims on assets
         voting rights
         limited liability
         preemptive rights

Keuntungannya adalah:
         Dividen, yang berasal dari keuntungan perusahaan sebesar alokasi yang ditetapkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga besarnya dividen tidak pasti karena
tergantung oleh besarnya keuntungan perusahaan.
         Capital gain, yakni keuntungan dari selisih nilai beli dengan nilai jual saham yang lebih
besar dari nilai belinya.
b.      Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham jenis ini memiliki beberapa karakteristik yang sama dengan obligasi.
Keuntungannya  adalah:
         Dividen, secara teratur sebesar harga pari (nominal) saham dikalikan dengan bunga
setiap tahun.
         Jika saham preferen anda bersifat cumulative, maka jika anda belum menerima
pembayaran dividen tahun lalu akan diakumulasikan dengan dividen tahun berjalan.
         Dapat ditukarkan (convertible) dengan saham biasa.
         Jika perusahaan dilikuidasi, pemilik saham ini akan menerima pembayaran sebesar harga
pari saham sebelum dividen atas pemegang saham biasa dibayarkan.
Sedangkan kedua saham tersebut memiliki beberapa resiko yang dihadapi oleh para
pemodal, yaitu:
         tidak mendapatkan dividen karena operasi perusahan tidak menghasilkan keuntungan.
         Capital Loss yaitu ketika pemodal terpaksa menjual sahamnya dengan nilai jual lebih
rendah daripada nilai belinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kerugian yang
makin besar seorong dengan terus menurunnya harga saham tersebut.
         Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham akan memperoleh semua aset perusahaan
yang telah terjual setelah kreditur atau pemegang obligasi.
         Jika saham perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek (Dellist). Saham ini tidak
lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dengan
konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga
yang jauh dari harga sebelumnya.[5]

Saham diperdagangkan pada hari bursa sebagai berikut :


Hari Bursa Sesi Perdagangan Waktu

Sesi I 09.30 – 12.00 WIB


Senin s/d Kamis
Sesi II 13.30 – 16.00 WIB

Sesi I 09.30 – 11.30 WIB


Jumat
Sesi II 14.00 – 16.00 WIB

Berikut ini istilah dalam perdagangan saham :


         Merubah (Amend) Order
Hanya dapat dilakukan pada order yang belum menjadi transaksi. Perubahan harga akan
membuat time priority berubah sesuai dengan harga baru. Pengurangan volume order pada
tingkat harga yang sama membuat time priority tidak berubah. Perubahan harga dan volume
order diperlakukan sebagai order baru.
         Withdraw
Adalah instruksi untuk menarik atau membatalkan order yang belum menjadi transaksi
(belum match).
         Fraksi Harga
Harga berdasarkan previous price pasar reguler. Harga penawaran harus merupakan
kelipatan fraksi harga yang berlaku. Ketentuan fraksi harga berlaku penuh selama satu hari
bursa. Aturan fraksi harga akan tertulis :
Harga Fraksi Maksimum Jenjang Perubahan

< Rp 200 Rp 1 Rp 10

Rp 200,- s/d < Rp 500 Rp 5 Rp 50


Rp 500,- s/d < Rp 2.000 Rp 10 Rp 100

Rp 2.000,- s/d < Rp 5.000 Rp 25 Rp 250

> Rp 5.000 Rp 50 Rp 500

         Auto Rejection
1.      Acuan harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah
di Pasar Reguler dan Pasar Tunai atas saham yang dimasukkan ke JATS ditentukan sebagai
berikut :
a.       Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-
Pembukaan; atau
b.       Menggunakan harga penutupan di Pasar Reguler pada Hari Bursa sebelumnya (previous
price) apabila Opening Pricetidak terbentuk
2.      JATS akan melakukan penolakan secara otomatis (Auto Rejection) terhadap harga
Penawaran jual atau penawaran beli saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai apabila :
a.       Harga penawaran jual atau penawaran beli saham dimasukkan ke JATS tersebut lebih
kecil dari Rp 50,- (lima puluh rupiah).
b.      Harga penawaran jual atau penawaran beli saham yang dimasukkan ke JATS tersebut
lebih dari 35%(tiga puluh lima perseratus)di atas atau dibawah Acuan Harga untuk saham
dengan rentang harga Rp 50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus
rupiah).
c.       Harga penawaran jual atau penawaran beli saham dimasukkan ke JATS tersebut lebih
dari 25% (dua puluh lima perseratus)di atas atau dibawah Acuan Harga untuk saham dengan
rentang harga lebih dari Rp 200,-(dua ratus rupiah) sampai dengan Rp5.000,-(lima ribu
rupiah).
d.      harga penawaran jual atau penawaran beli saham dimasukkan ke JATS tersebut lebih dari
20% (dua puluh perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk saham dengan harga di
atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
3.      Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama 3 (tiga) Hari
Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periodecum)
di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas menggunakanprevious price dari masing-masing Pasar
(Reguler atau Tunai).
4.      Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas, untuk perdagangan saham hasil
Penawaran Umum yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana),
ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan Auto Rejection harga sebagaimana
dimaksud dalam butir 2.b.,2.c.,dan 2.d. di atas.
Setelah menjadi nasabah di perusahaan efek atau broker saham,  maka jika terjadi suatu
transaksi, penyerahan dan pembayaran harus diselesaikan melalui PT KPEI dan PT
KSEI.Transaksi regular untuk saham dan waran yang diselesaikan pada hari ke 3 (T+3)
setelah terjadinya transaksi dan harus dijamin oleh KPEI.Transaksi di Pasar Tunai untuk
saham, waran, right diselesaikan pada hari yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) dan
harus dijamin oleh KPEI.Transaksi di pasar negosiasi untuk saham, waran, right dan obligasi
harus dilaksanakan sesuai dengan perjanjian antara pihak penjual dan pembeli, dan transaksi
tidak dijamin KPEI.
2.      Obligasi (Bond)
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan
berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.  
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi dana
(pemodal) dengan yang diberi dana (perusahaan/emiten). Jadi, surat obligasi adalah selembar
kertas yang menyatakan bawha pemilik kertas tersebut telah membeli hutang perushaan yang
menerbitkan obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal
yang telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang tesebut pada
saat jatuh tempo dengan mengembalikkan jumlah pokok pinjaman ditambah bungan yang
terutang.
Jenis Obligasi :
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
1)      Dilihat dari sisi penerbit :
a.      Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan
usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b.      Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c.       Municipal Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai
proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
2)      Dilihat dari sistem pembayaran bunga :
a.      Zero Coupon Bonds : obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik.
Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
b.      Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai
dengan ketentuan penerbitnya.
c.       Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan
sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
d.      Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum
jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time
deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah
dan swasta.
3)      Dilihat dari hak penukaran / opsi :
a.      Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b.      Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c.       Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
d.      Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor  yang mengharuskan
emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4)      Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya :
a.      Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau
dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:
b.      Guaranteed Bonds : Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan
penangguangan dari pihak ketiga
c.       Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan
hipotik atas properti atau asset tetap.
d.      Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam
portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
e.       Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi
dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5)  Dilihat dari segi nilai nominal
a.      Conventional Bonds : obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1
miliar per satu lot.
b.      Retail Bonds : obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil,
baik corporate bonds maupungovernment bonds.
6)      Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil :
a.      Conventional Bonds : obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon
bunga.
b.      Syariah Bonds : obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan
bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:
c.       Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi
hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut
diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.
d.      Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa
sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan
sejak awal obligasi diterbitkan.
Karakteristik Obligasi :
a.       Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima
oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
b.      Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara
berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon
obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
c.       Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan
pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh
tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang
akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki
resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo
dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin
tinggi Kupon / bunga nya.
d.      Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor
sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan
dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat
waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan
oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
Keuntungannya  adalah:
         Memberikan pendapatan tetap, yaitu berupa bunga atau kupon yang dibayarkan dengan
jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan
         Mendapatkan penghasilan dari capital gain.
Sedangkan resikonya adalah:
         Perkembangan suku bunga bank yang sulit dipantau. Jika suku bunga bank meningkat,
nilai obligasi akan turun. Begitu juga sebaliknya.
         Pemegang obligasi juga menghadapi risiko callability (pelunasan sebelum jatuh tempo).
Betapa menguntungkannya bila memiliki obligasi yang membayar bunga tetap disaat suku
bunga menurun.
3.      Right Issue
Right merupakan produk derivative (turunan) dari saham yang berupa surat berharga yang
memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten pada
harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan.
Right diberikan pada pemegang saham lama yang berhak untuk mendapatkan tambahan
saham baru yang dikeluarkan perusahaan pada second offering. Masa perdagangan right
berkisar antara1-2 minggu saja.
contoh dari Right:
Metrodata mengeluarkan saham baru lewat mekanisme Right Issue atau disebut juga second
offering untuk mengembangkan usahanya. Setiap pemilik 9 saham lama berhak mendapat 2
saham baru dengan harga Rp. 950. Hak untuk membeli saham baru inilah yang dimakan
Right. Jika pemegang saham lama tidak mau membeli tambahan saham baru tadi, ia bisa
menjual sebagaian atau semua Right yang ia miliki di pasar pada periode diperdagangkan.
Jika memang mau menambah kepemilikannya, maka ia bisa mendapatkan saham baru
Metrodata pada harga Rp. 950.
Istilah yang perlu diketahui seputar rights issue:
a.      Persetujuan pemegang saham. Rights issue dilakukan atas dasar persetujuan rapat
umum pemegang saham. Setelah mendapatkan persetujuan, emiten harus menawarkan saham
barunya tersebut kepada kepada pemilik saham lama terlebih dahulu, sesuai dengan proporsi
kepemilikannya (preemptive rights).
b.      Tujuan. Pada umumnya tujuan rights issue adalah untuk menghimpun dana segar yang
akan digunakan untuk ekspansi usaha, membayar pinjaman, atau untuk modal kerja.
Beberapa tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan porsi kepemilikan pemegang saham,
atau untuk meningkatkan jumlah saham beredar sehingga lebih likuid perdagangannya.
c.       Penjamin emisi, menjamin dana hasil rights issue diterima oleh emiten.
d.      Standby buyer, adalah investor yang siap membeli saham baru yang tidak
terjual. Standby buyer bisa berasal dari pemegang saham lama ataupun investor lain.
e.       Harga. Umumnya harga rights issue lebih rendah dari harga pasar, hal ini sebagai
insentif bagi pemegang saham lama. Namun sebetulnya, harga per-saham dari total saham
yang dimiliki investor, tidak menjadi serendah harga rights issue. Pemilik saham harus
melakukan penyesuaian harga dengan menambahkan nilai saham lamanya dengan nilai
saham baru, dan kemudian dibagi dengan total jumlah saham. Harga penyesuaian akan
menunjukkan harga pasar yang terdilusi. Itulah sebabnya mengapa rights issue ditawarkan
kepada pemegang saham lama terlebih dahulu.
f.       Cum dan Ex-date. Rights issue akan ditawarkan kepada investor yang tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham (DPS) pada waktu yang telah ditentukan. Artinya investor yang
membeli saham pada waktu tersebut, berhak untuk membeli saham (cum rights). Sementara
itu, investor yang memiliki saham diluar waktu tersebut, tidak akan mendapatkan hak
membeli saham (ex-rights), dan hak atas rights menjadi milik penjual.
Bentuk lain rights issue:
  Saham bonus, saham yang dibagikan secara cuma-cuma kepada pemilik saham lama.
  Stock Dividend. Pembagian keuntungan emiten kepada investor dalam bentuk saham.
  Stock split, memecah jumlah saham yang berakibat juga pada pemecahan harga per-
saham.
  Waran: suatu hak bagi investor yang memilkinya, untuk membeli saham pada harga dan
pada waktu yang telah ditentukan, umumnya 3-5 tahun ke depan.

4.      Derivatif
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan
maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun
turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying
assets.
Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua)
atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau
menjual assets/commoditiesyang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu
dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.
5.      Waran ( Warrant )
Istilah Waran sebenarnya berasal dari Covered Warrant. Waran hampir sama dengan opsi
saham (option), dipergunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging). Covered
Warrant umumnya diterbitkan oleh perusahaan keuangan seperti investment bank, bank,
lembaga pemerintah atau institusi lain yang bukan emiten atau perusahaan publik. Dalam
perkembangannya, mulai banyak emiten atau perusahaan publik yang menerbitkan Covered
Warrant.
Seperti halnya produk opsi saham (option) yang dibedakan antara put option dan call
option, Covered Warrant juga dibedakan antara put warrant dan call warrant. Pada
umumnya Waran yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalahcall warrant, di
mana pemegang Waran diberikan hak untuk membeli atau melaksanakan hak untuk membeli
saham yang diterbitkan oleh emiten tersebut pada jumlah dan harga tertentu serta pada waktu
tertentu.
Saat ini cukup banyak emiten di BEI yang menerbitkan Waran. Umumnya Waran diterbitkan
sebagai pemanis (sweetener) bersamaan dengan penerbitan saham baru baik dalam rangka
penawaran umum (initial public offering/IPO)  ataupun penawaran umum terbatas (right
issue). Karena diterbitkan sebagai pemanis, umumnya emiten sebagai penerbit Waran tidak
memperoleh dana (premi) dari penerbitan waran tersebut. [6]
Sama seperti Right, Warrant merupakan produk derivative dari saham yang memberikan hak
untuk memebeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan pada waktu yang telah
ditetapkan pula. Namun, sifat dari Warrant melekat pada obligasi.
contoh dari Warrant:
Misalkan Warrant I Indah Kiat, jatuh tempo pada November 2002, dengan harga Rp. 1000.
Artinya jika anda memiliki Warrant I Indah Kiat, maka anda berhak untuk membeli atu
saham biasa Indah Kiat pada bulan November 2002 pada harga Rp. 1000.
6.      Opsi
Opsi merupakan produk derivative dari saham yang memberikan hak kepada pemiliknya
untuk menjual atau membeli sejumlah aset finansial tertentu pada harga dan jangaka waktu
tertentu.
Jenis Opsi:
         Hak menjual (Put Option)
         Hak membeli (Call Option)
Berikut adalah contoh dari Call Option:
Misalkan anda memiliki Call Option yang memberikan anda hak untuk dapat membeli saham
suatu perusahaan dengan harga Rp. 1200 pada tanggal 25 Mei. Ternyata pada tanggal 25 Mei
harga saham tersebut naik menjadi Rp. 1300, maka anda berhak untuk membeli saham
tersebut hanya dengan harga Rp. 1200. Jika anda menjual saham tersebut pada saat itu juga,
maka anda akan mendapatkan keuntungan Rp. 100 per lembar saham.[7]

1.3  Para Pemain Dalam Pasar Modal


Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut.
1.      Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di
bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan
hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
         Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk
meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
         Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal
asing.
         Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama
kepada pemegang saham baru.
2.      Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan
emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya
melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan,
prospek usaha emiten dan analisis lainnya.
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
         Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa
bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
         Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar
pengusahaan (menguasai) perusahaan.
         Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada
saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.

1.4    Lembaga yang Terlibat Dalam Prosedur Emisi (Lembaga Penunjang)


Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal,
sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan pasar modal.
1.      Penjamin Emisi (Underwriter)
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat
memperoleh dana yang diinginkan emiten.
2.      Perantara Perdagangan Efek (Broker/ Pialang)
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli
(investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:
         Memberikan informasi tentang emiten
         Melakukan penjualan efek kepada investor
3.      Perdagangan Efek (Dealer)
Berfungsi sebagai:
         Pedagang dalam jual beli efek
         Sebagai perantara dalam jual beli efek
4.      Penanggung (Guarantor)
Lembaga penengah antara pemberi kepercayaan dengan penerima kepercayaan. Lembaga
yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.
5.      Wali Amanat (Trustee)
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali
amanat meliputi:
         Menilai kekayaan emiten
         Menganalisis kemampuan emiten
         Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
         Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
         Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
         Bertindak sebagai agen pembayaran
6.      Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan
perusahaan surat berharga antara lain :
         Sebagai pedagang efek
         Penjamin emisi
         Perantara perdagangan efek
         Pengelola dana
7.      Perusahaan Pengelola Dana (Investment Company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor,
terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
8.      Kantor Administrasi Efek
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar
administrasinya.
         Membantu emiten dalam rangka emisi
         Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor
         Membantu menyusun daftar pemegang saham
         Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
         Membuat laporan-laporan yang diperlukan[8]
Sedangkan lembaga yang terkait dengan pasar modal dibedakan menjadi empat kelompok.
a.    Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)
Fungsi utama Bapepam adalah sebagai pembuat regulasi, pengorganisasi semua bursa-bursa
pasar modal yang ada di Indonesia dan pengawas jalannya pasar modal. Bapepam diharapkan
dapat mewujudkan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, transparan, dan
melindungi kepentingan investor di pasar modal.
b.      Instansi Pemerintah Terkait
Instansi ini meliputi Badan Koordinasi Penawaran Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan
Departemen Kehakiman.
c.    Lembaga Swasta Terkait
Lembaga swasta yang turun aktif daalm pasar modal dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
kelompok profesi penunjang dan kelompok lembaga penunjang. Profesi penunjang yang
diperlukan jasanya dalam pasar modal adalah :
1)      Akuntan Publik
Peran akuntan publik yang pertama adalah memeriksa laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapat terhadap laporan keuangan tersebut. Kedua adalah melakukan
pemeriksaan terbatas atas modal sendiri dan iktisar keuangan pokok perusahaan yang akan
dimuat dalam prospektus.
2)      Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk :
         membuat berita acara RUPS dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS;
         Meneliti keabsahan hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan RUPS; dan
         meneliti perubahan anggaran dasar.
3)      Konsultasi Hukum
Konsultan hukum adalah pihak independen yang dipercayai keahlian dan integritasnya.
4)      Penilai (Appraisial)
Penilai memberikan jasanya dalam menentukan nilai wajar suatu aktiva atau menlai kembali
aktiva-aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
5)      Konsultan efek (Investment Advisor)
Konsultan efek akan memberikan pendapat kepada nasabahnya mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan pendapatan harga suatu efek dan jual beli efek.[9]

1.5 Pasar Perdana Dari Pasar Modal


Sebelum membahas Pasar Perdana, perlu untuk diketahui bahwa Pasar modal di Indonesia
terdiri dari pasar perdana dan pasar sekunder.
1.      Pasar Perdana (Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal
selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut belum
diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari
kerja.
Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar
perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk
memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha.
Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan
pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
Pasar perdana merupakan pasar pertama kali satu perusahaan atau calon emiten melakukan
penjualan sahamnya kepada masyarakat (public). Pasar perdana ini sangat tenar dengan nama
initial public offering atau go public.
Dalam pasar perdana ini sesungguhnya hanya ada dua pihak yang melakukan
kesepakatan,yaknicalon emiten dan penjamin emisinya.
Pasar perdana adalah pasar pertama kali saham ditawarkan ke publik, dan transaksinya
bersifat satu arah yakni investor sebagai pembeli atau pemesan dan emiten, melalui penjamin
emisi dan agen penjualan, sebagai penjual. Jadi transaksi yang terjadi bukan antara investor
dengan investor, melainkan investor dengan emiten.
Dalam pasar perdana, investor yang memesan saham akan mendapatkan sesuai dengan
sistem penjatahan yang diterapkan oleh pihak penjamin emisi. Pasar Perdana adalah pasar
tempat perusahaan yang baru menerbitkan sekuritas untuk menambah modal perusahaan.
Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya,
sebelum dicatatkan di Bursa Efek.
Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak
Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang
bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa disebut dengan Penawaran Umum
Perdana (Initial Publik Offering/IPO). Karena dalam pasar perdana ini bentuknya masih
perikatan jual beli antara kedua pihak — di mana yang banyak berperan adalah penjamin
emisi –maka investor publik (masyarakat) yang membeli saham di pasar perdana ini tidak
dipungut biaya transaksi. Biaya transaksi baru dikenakan bagi investor yang membeli saham
di pasar regular. Dalam pasar perdana biasanya penawaran pertama yang akan lebih dulu
dilayani.
Memiliki rekening di perusahaan efek ini juga sangat menguntungkan bagi calon
investor saham perdana apalagi jika ternyata perusahaan efek tersebut merupakan penjamin
emisi atau agen penjual dari saham calon emiten yang tengah menawarkan sahamnya. Berarti
kepastian memperoleh jumlah saham sesuai dengan yang diinginkan peluangnya semakin
besar. Beberapa strategi di atas hanyalah sekilas yang bisa dijadikan salah satu acuan investor
dalam membeli saham di pasar perdana.
Namun jangan lupa dengan faktor-faktor yang tak terduga dalam investasi. Karena faktor
diluar dugaan ini yang selalu menjadikan investasi saham menjadi sangat menarik.
Fungsi Pasar Perdana
         Harga saham tetap
         Tidak dikenakan komisi
         Hanya untuk pembelian saham
         Pemesanan dilakukan melalui Agen Penjual
         Jangka waktu terbatas

2.      Pasar Sekunder ( Secondary Market )


Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya
90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan
adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan
manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun
investor lembaga dan perseorangan.
Pasar Sekunder adalah pasar tempat jual beli saham-saham perusahaan yang telah terbit
untuk menambah modal perusahaan. Pasar sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang
telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan
kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di Bursa, setelah
terlaksananya penawaran perdana. Di pasar ini, efek-efek diperdagangkan dari satu investor
kepada investor lainnya.
Pasar sekunder atau juga dikenal dengan istilah secondary market adalah merupakan
pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan sekuriti yang telah diterbitkan
dalam penawaran umum perdana. Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan
barang-barang bekas. Pasar yang terbentuk sesaat setelah penawaran umum perdana
seringkali disebut sebagai aftermarket.
Pada saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat
dengan mudah melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut. Pada pasar sekunder, efek
diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor ke investor lainnya. Pasar
sekunder ini sangat likuid dan transparan. Sebelum adanya sistim perdagangan elektronis
maka satu-satunya cara untuk menciptakan likuiditas adalah dengan jalan adanya pertemuan
yang teratur antara investor dan spekulan . Inilah sesungguhnya yang menjadi awal mula dari
bursa efek.
Pasar sekunder merupakan tempat diperdagangkannya yang telah dicatatkan di bursa.
Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana investor dapat melakukan jual beli
efek setelah efek tersebut dicatatkan di bursa. Jadi pasar sekunder merupakan kelanjutan dari
pasar perdana. Dalam pasar sekunder ini, investor bisa membeli saham dengan volume
berapa saja sesuai dengan kemampuan keuangannya.
Bila dilihat dari kepentingan pemodal dalam membeli dan menjual saham, maka terdapat
beberapa perbedaan antara pasar perdana dengan pasar sekunder. Pertama, pada pasar
perdana, harga yang telah ditentukan tidak akan berubah, sedangkan pada pasar sekunder,
harga berubah—berfluktuasi—sesuai dengan kekuatan supply dan demand. Transaksi
perdagangan di pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan pasar sekunder, ada biaya
komisi. Ketiga, pada pasar perdana hanya berlaku pada saat pembelian saham. Di pasar
sekunder, bisa terjadi pola jual beli seperti halnya pasar secara umum. Dari sudut pandang
jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar sekunder tidak.
Fungsi Pasar Sekunder:
         Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar
         Dibebankan komisi untuk pembelian maupun penjualan
         Pemesanan dilakukan melalui Anggota Bursa
         Jangka waktu tidak terbatas
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pasar modal atau capital market  merupakan sebuah aktivitas sebagaimana pasar pada
umumnya. Hanya saja dalam pasar modal aktivitas pertemuan antara para pemilik modal dan
pihak yang membutuhkan modal, dengan perantaraan broker atau pialang efek.
Perdagangan dilakukan melalui proses tawar menawar secara berkesinambungan
(Continuous Auction Market) dalam satuan perdagangan efek. Tawar menawar dilakukan
dengan memperhatikan prioritas harga dan waktu (Price and Time Priority).
DAFTAR PUSTAKA

Alam S. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jilid 2. Jakarta: Esis, 2007.
Anoraga, Pandji. Pengantar Pasar Modal. Surabaya : Rineka Cipta. 2007. 
Kasmir., Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2000.
Rusdin. Pasar Modal.  Jakarta: Alfabeta. 2009.

Anda mungkin juga menyukai