SAHAM SYARIAH II
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
MUHAMMAD HABIL AL FATANI (201841129)
RACHMAT (201841115)
SITI NADIA PUTRI (201841145)
Dosen Pembimbing :
KHALISH KHAIRINA, M., Si
Mata Kuliah :
Instrumen investasi syariah
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, saya panjatkan kepada Allah SWT . Oleh karena rahmatnya, saya
dapat menyelesaikan makalah Investasi Pada Lembaga Keuangan Syariah ini. Selain sebagai
tugas, makalah yang saya buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang
“SAHAM SYARIAH II”.
Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW dan segenap keluarganya serta orang-orang yang meneruskan risalahnya
sampai akhir zaman.
Saya menyadari banyak hambatan dalam penyusunan makalah ini, baik itu masalah
waktu, sarana, dan lain sebagainya. Dan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan makalah ini sangat saya harapkan bagi
para pembaca. Akhir kata, semoga karya tulis sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Mekanisme Saham............................................................................6
B. Penilaian Saham...............................................................................18
C. Inovasi Produk..................................................................................19
D. Studi Kasus ......................................................................................20
A. Kesimpulan.......................................................................................22
Daftar Pustaka............................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjula dan pembeli
untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal
merupakan perusahaan yang membutuhkan modal, sehingga mereka berusaha untuk menjual
efek-efek dipasar modal, sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal
di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama bursa
efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua buah bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta dan bursa
efek Surabaya.
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional,
memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional.
Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian
nasional. Pun demikian, di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal
4
asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan
pemodal lokal.
Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai
kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana
masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan
baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan
akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan / emiten. Dengan demikian pasar modal
merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan
emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah,
tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya peran pasar modal maka kami ingin mengkaji
lebih dalam lagi tentang bagaimana mekanisme dari pasar modal atau perdagangan bursa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4. Untuk mengetahui apa itu studi kasus yang ada pada saham.
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah
satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya dalam membuka tabungan di
bank, harus ada minimal investasi awal yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan
bervariasi, misalnya ada perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp.15 juta, ada
sebesar Rp.25 juta, dna lain-lain. Namun ada juga perusahaan yang menentukan misalnya 50
persen dari transaksi yang akan dilakukan sebagai deposit. Misalkan seorang nasabah akan
bertransaksi sebesar Rp.10 juta maka yang bersangkutan diminta untuk menyetor dana sebesar
Rp.5 juta.
1. Market Order, yaitu pesanan jual atau beli pada harga yang terbaik.
2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh nasabah.
3. All Order None atau Fil or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa dilaksanakan bila
jumlah efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi
tidak dilaksanakan.
4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang
menurut PPE merupakan harga terbaik untuk nasabahnya.
7
5. Good Trough the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan oleh nasabah.
Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan efek akan bertemu di
lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antara order, maka proses selanjutnya adalah
proses penyelesaian transaksi. Proses pembelian saham diawali dengan seketika investor
menghubungi perusahaan efek di mana ia terdaftar sebagai nasabah. Investor tersebut
menyampaikan instruksi beli kepada pialang. Misalnya investor ingin membeli saham Telkom
(TLKM) pada harga Rp.4.625. Instruksi selanjutnya disampaikan kepada trader atau Wakil
Perantara Perdagangan Efek (WPPE) perusahaan efek tersebut di lantai bursa. Kemudian trader
tersebut memasukkan instruksi beli ke dalam sistim komputer perdagangan di BEI yang dikenal
dengan sebutan Jakarta Automated Trading System (JATS).
8
Dalam penjelasan Pasal 55 ayat (1) UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga
disebutkan penyelesaian pembukuan (book entry settlement) secara elektronik. Penyelesaian
transaksi bursa melalui sistim ini dilakukan langsung oleh PPE yang melakukan transaksi,
berdasarkan serah terima fisik warkat efek yang dilakukan dengan penyelesaian secara elektronik
atau cara lain yang mungkin ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan
perkembangan teknologi.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa
atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena :
a. Kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka
Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh Bursa;
dan atau
b. Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan
beli ke JATS; dan atau
c. Kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading dalam pengoperasian Peralatan
Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau
d. Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau
aplikasi Anggota Bursa Efek.
Segmentasi Pasar :
9
a. Pasar Reguler;
b. Pasar Tunai;
c. Pasar Negosiasi.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan di Pasar
Tunai dan Pasar Negosiasi pada sesi I.
4. Penyelesaian Transaksi
Pasar Reguler Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3)
Pasar Tunai Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0)
5. Jam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan selama
jam perdagangan setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada waktu JATS.
Hari Waktu
10
Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00
Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 13:30:00 s/d 16:15:00
a. Pra Pembukaan :
Waktu Agenda
11
permintaan beli
c. Pesanan Nasabah
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah pesanan terbatas
(limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga
yang ditetapkan oleh nasabahnya.
Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh
ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau
menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar
Tunai atau Pasar Negosiasi.
12
6. Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round
lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) Efek. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak
menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa
penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada pada rentang
harga yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan sepanjang tidak
melampaui batasan persentaseauto rejection.
a. Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS adalah
harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa
memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS
(auto rejection).
13
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini sesuai SK Direksi Nomor Kep-
00113/BEI/12-2016 :
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima puluh
rupiah);
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh perseratus)
di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000,-
(lima ribu rupiah).
Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah
atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai ditentukan sebagai berikut:
Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-
Pembukaan; atau
Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa
sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.
Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi maka selama 3 (tiga) Hari
Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periode
14
cum) di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas menggunakan Previous Price dari masing-
masing Pasar (Reguler atau Tunai).
b. Pra-pembukaan
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses
oleh JATS dengan memperhatikan:
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli
pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki
prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS
memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada permintaan
beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi
Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual
dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.
15
c. Pasar Negosiasi
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara
individual (negosiasi secara langsung) antara:
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.
Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui
papan tampilan informasi (advertising) dan bisa diubah atau dibatalkan sebelum kesepakatan
dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara
penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa
jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.
Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3).
Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama (T+0).
Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai akan
ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui pemindahbukuan Efek dan
atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak yang berada pada KSEI.
Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya
dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar
16
125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi
di:
Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang
sama; dan
Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya
sebagaimana di atas.
Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada KPEI
sebagaimana tercantum dalam Daftar Hasil Kliring (DHK) Netting maka kewajiban Anggota
Bursa tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI.
Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi Bursa
dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI melaporkan
kepada Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah terpenuhi dan Anggota
Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Bursa.
8. Biaya Transaksi
17
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang
dihitung berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa sebagai berikut :
Obligasi 0,005%
Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah)
per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPAB-nya dibekukan;
Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-lambatnya
pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12 (dua belas) di atas
jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur, kewajiban dimaksud efektif pada hari
kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus)
setiap hari kalender keterlambatan.
18
Informasi detil mengenai tata cara perdagangan Efek bisa dilihat dalam Peraturan BEI
Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek.1
B. Penilaian Saham
1. Pengertian Penilaian Saham
Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam
memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi/
variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham misalnya laba
perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai
saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga.
2. Tujuan Penilaian Saham
Tujuan penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran pada manajemen atas
estimasi nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakan sebagai rujukan manajemen sebagai
pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan.
3. Tiga jenis penilaian saham
Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva
bersih untuk saham yang dimiliki investor.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi
oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya
mewakili nilai suatu perusahaan.
c. Nilai intrinsik
1
Lisa Aryfiyanti. “Makalah Mekanisme Pasar Modal”. Diakses pada tanggal 19 April 2021 pada pukul
19
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham
tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan
nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik
yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).2
C. Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan
atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi
untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau dengan
perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan keinginan
konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut. “Merilis produk baru yang inovatif dan
meningkatkan loyalitas pelanggan” (Razeghi, 2008).
Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam
membentuk loyalitas pelanggan. Semua perusahaan harus memperbarui produk dan layanan
mereka untuk bertahan hidup. Sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua tujuan penting :
(1) menciptakan nilai pelanggan “customer value” (atau pemasaran), dan (2) inovasi, inovasi
produk dapat berasal dari keinginan. Konsumen akan suatu produk yang memenuhi
kebutuhannya (market pull) atau bisa juga melalui suatu teknologi yang menciptakan atau
mengembangkan produk baru yang kemudian di perkenalkan ke pasar (technology push).
Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik departemen
pemasaran, operasiona keuangan, akuntansi, pembelian, semua merupakan bagian integral dari
suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan efisien (Holtzman, 2011)
Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang tersampaikan kepada
salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat mengembangkannya menjadi suatu nilai
tambah akan produk lama atau menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan customer.
Dilihat secara global, pasar internasional memiliki kompetisi yang semakin meningkat.
Perbedaan manfaat yang kecil akan sebuah produk dan jasa akan memberikan dampak yang
besar pada customer, mereka lebih cerdas dan lebih selektif dalam memilihproduk dan jasa yang
akandikonsumsinya. Oleh karena itu, memperkenalkan produk dan layanan baru secara efisien
2
Risky Mahira. “Makalah Penilaian saham”. Diakases pada tanggal 19 April 2021 pada pukul 14.34 WIB.
http://riskymahira.blogspot.com/2013/06/makalah-penilaian-saham.html
20
dan efektif adalah cara yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dalam
persaingan.
Salah satu kerangka yang paling baik dalam melaksanakan inovasi produk dengan
menggunakan tujuh dimensi dari Barczak & Kahn (2007) sebagai berikut :
a. Strategi mendefinisikan dan merencanakan visi dan focus untuk penelitian dan
pengembangan, manajemen teknologi, dan upaya pengembangan produk termasuk
identifikasi, prioritas, seleksi, dan dukungan sumber daya proyek yang diajukan.
b. Proses implementasi dari tahap pengembangan produk dan gerbang untuk memindahkan
produk dari konsep untuk memulai.
c. Penelitian penerapan metodologi dan teknik untuk merasakan, mempelajari, dan
memahami pelanggan, pesaing, dan keadaan lingkungan makro di pasar (Barczak dan
Kahn, 2007).
d. Iklim proyek mewakili semua sumber daya manusia dan tim yang terkait. Hal ini
termasuk memimpin, memotivasi, mengelola dan penataan individu dan tim sumberdaya
manusia (Barczak dan Kahn, 2007).
e. Budaya perusahaan nilai sistem manajemen perusahaan dalam mengendalikan ide
pengembangan produk dan kolaborasi pengembangan produk dengan mitra eksternal
termasuk pelanggan dan pemasok (Barczak dan Kahn 2007).
f. Evaluasi matriks dan performa kinerja merupakan pengukuran, pelacakan, dan pelaporan
performa proyek pengembangan produk dan program pengembangan produk (Barczak
dan Kahn, 2007).
g. Komersialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran, peluncuran, dan
manajemen pasca peluncuran, produk baru yang merangsang adopsi oleh customer dan
difusi pasar (Barczak dan Kahn, 2007).3
3
Nurul Aini. “Inovasi Produk”. Diakses pada tanggal 19 April 2021 Pada pukul 14.55 WIB.
http://nurul9897.blogspot.com/2018/01/inovasi-produk-inovasi-dan-kreativitas.html
21
dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat
tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang
dilakukan investor juga harus memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Dalam melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis fundamental
secara Aca Top Down Aca untuk menilai prospek perusahaan. Pertama kali perlu dilakukan
analisis terhadap faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan,
kemudian dilanjutkan dengan analisis industri, dan pada akhirnya dilakukan analisis terhadap
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas bersangkutan untuk menilai apakah sekuritas yang
dikeluarkannya menguntungkan atau merugikan bagi investor. Artikel ini membahas tentang
peluang investasi terhadap saham PT LippoBank (kode:LPBN) dengan menggunakan analisis
fundamental secara Aca Top Down Aca dengan tujuan apakah saham LippoBank layak untuk
dibeli atau dijual.4
4
Universitas Bung Hatta . “ Analisis Penentuan Keputusan Investasi Studi Kasus PTLippo Bank TBK
(LPBN)”. Diakses pada tanggal 19 April 2021 pada pukul 15.00 WIB. https://www.bunghatta.ac.id/artikel-55-6-
analisis-penentuan-keputusan-investasi-studi-kasus-saham-pt-lippo-bank-tbk-lpbn.html
22
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Mekanisme Transaksi Pada Saham
Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah
satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya dalam membuka tabungan di
bank, harus ada minimal investasi awal yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan
bervariasi.
2. Penilaian Saham
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi/
variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham misalnya laba
perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai
saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga.
3. Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan
atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi
untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau dengan
perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan keinginan
konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut. “Merilis produk baru yang inovatif dan
meningkatkan loyalitas pelanggan”
Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor, terutama
berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan dari perusahaan di masa yang akan
datang. Besarnya dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan akan tergantung
dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat
tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang
23
dilakukan investor juga harus memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
24
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Bung Hatta . “ Analisis Penentuan Keputusan Investasi Studi Kasus PTLippo Bank
TBK (LPBN)”. https://www.bunghatta.ac.id/artikel-55-6-analisis-penentuan-keputusan
investasi-studi-kasus-saham-pt-lippo-bank-tbk-lpbn.html
25