Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SAHAM SYARIAH II

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
MUHAMMAD HABIL AL FATANI (201841129)
RACHMAT (201841115)
SITI NADIA PUTRI (201841145)

Dosen Pembimbing :
KHALISH KHAIRINA, M., Si

Mata Kuliah :
Instrumen investasi syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI LHOKSEUMAWE
2021 M/1443 H

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, saya panjatkan kepada Allah SWT . Oleh karena rahmatnya, saya
dapat menyelesaikan makalah Investasi Pada Lembaga Keuangan Syariah ini. Selain sebagai
tugas, makalah yang saya buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang
“SAHAM SYARIAH II”.
Selawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW dan segenap keluarganya serta orang-orang yang meneruskan risalahnya
sampai akhir zaman.
Saya menyadari banyak hambatan dalam penyusunan makalah ini, baik itu masalah
waktu, sarana, dan lain sebagainya. Dan makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan makalah ini sangat saya harapkan bagi
para pembaca. Akhir kata, semoga karya tulis sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Lhokseumawe, 21 April 2021

Penulis,

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................2

Daftar Isi......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah....................................................................4


B. Rumusan Masalah.............................................................................5
C. Tujuan Masalah.................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Mekanisme Saham............................................................................6
B. Penilaian Saham...............................................................................18
C. Inovasi Produk..................................................................................19
D. Studi Kasus ......................................................................................20

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................22

Daftar Pustaka............................................................................................24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi yang pesat yang disertai dengan pertumbuhan pendapatan


masyarakat mendorong masyarakat untuk melakukan investasi. Investasi yang dilakukan
masyarakat kini pun tidak hanya berupa emas ataupun uang tetapi juga melalui efek.
Perkembangan inilah yang mendorong munculnya pasar modal. Pasar modal dapat dikemukakan
sebagai tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan dalam bentuk surat berharga
berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana, dan efek lainnya. Pasar modal
menjadi salah  satu tempat bertemunya para pencari modal dan investor.

Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjula dan pembeli
untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal
merupakan perusahaan yang membutuhkan modal, sehingga mereka berusaha untuk menjual
efek-efek dipasar modal, sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal
di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan. Pasar modal dikenal dengan nama bursa
efek dan di Indonesia dewasa ini ada dua buah bursa efek, yaitu bursa efek Jakarta dan bursa
efek Surabaya.

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat


terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan perbankkan
termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa perdagangan efek
dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan kontribusi
yang besar bagi perkembangan perekonomian negara kita

Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional,
memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional.
Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas perekonomian
nasional. Pun demikian, di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal

4
asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dengan
pemodal lokal.

Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai
kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana
masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan
baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan
akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan / emiten. Dengan demikian pasar modal
merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan
emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah,
tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.

Oleh karena itu, mengingat pentingnya peran pasar modal maka kami ingin mengkaji
lebih dalam lagi tentang bagaimana mekanisme dari pasar modal atau perdagangan bursa.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Mekanisme Transaksi Saham?

2. Bagaimana penilaian Saham?

3. Bagaimana Inovasi Produk?

4. Bagaimana Studi Kasus pada Saham?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme dalam transaksi saham.

2. Untuk mengetahui bagaimana penilaian dalam saham.

3. Untuk mengetahui apa-apa saja inovasi suatu produk.

4. Untuk mengetahui apa itu studi kasus yang ada pada saham.

5
6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mekanisme Transaksi Pada Saham

Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah
satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya dalam membuka tabungan di
bank, harus ada minimal investasi awal yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan
bervariasi, misalnya ada perusahaan efek yang mewajibkan sebesar Rp.15 juta, ada
sebesar Rp.25 juta, dna lain-lain. Namun ada juga perusahaan yang menentukan misalnya 50
persen dari transaksi yang akan dilakukan sebagai deposit. Misalkan seorang nasabah akan
bertransaksi sebesar Rp.10 juta maka yang bersangkutan diminta untuk menyetor dana sebesar
Rp.5 juta.

Setelah nasabah membuka deposit di sebuah perusahaan efek dan mendapatkan


persetujuan dari perusahaan efek tersebut baru dapat dilakukan transaksi saham. Transaksi efek
diawali dengan pemesanan (order) untuk harga tertentu. Pesanan tersebut dapat berupa surat
maupun melalui telepon yang disampaikan kepada perusahaan efek melalui sales (dealer). Pesan
tersebut harus menyebutkan jumlah yang akan dibeli atau dijual dengan menyertakan harga yang
ingin diinginkan.

Pada dasarnya pesanan investor dapat dibedakan menjadi:

1. Market Order, yaitu pesanan jual atau beli pada harga yang terbaik.
2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh nasabah.
3. All Order None atau Fil or Kill, dalam hal ini transaksi baru bisa dilaksanakan bila
jumlah efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi
tidak dilaksanakan.
4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang
menurut PPE merupakan harga terbaik untuk nasabahnya.

7
5. Good Trough the Week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan oleh nasabah.

Pesanan jual atau beli saham para investor dari berbagai perusahaan efek akan bertemu di
lantai bursa. Setelah terjadi pertemuan (match) antara order, maka proses selanjutnya adalah
proses penyelesaian transaksi. Proses pembelian saham diawali dengan seketika investor
menghubungi perusahaan efek di mana ia terdaftar sebagai nasabah. Investor tersebut
menyampaikan instruksi beli kepada pialang. Misalnya investor ingin membeli saham Telkom
(TLKM) pada harga Rp.4.625. Instruksi selanjutnya disampaikan kepada trader atau Wakil
Perantara Perdagangan Efek (WPPE) perusahaan efek tersebut di lantai bursa. Kemudian trader
tersebut memasukkan instruksi beli ke dalam sistim komputer perdagangan di BEI yang dikenal
dengan sebutan Jakarta Automated Trading System (JATS).

Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS.


Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh anggota bursa yang juga menjadi
anggota kliring di KPEI. Anggota Bursa Efek yang terdaftar di BEI bertanggung jawab terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan di bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah.

JATS secara otomatis menggunakan mekanisme tawar-menawar secara terus-menerus


sehingga untuk pembelian akan diperoleh harga pasar terendah dan sebaliknya untuk transaksi
jual diperoleh harga pasar tertinggi. Suatu transaksi dinyatakan berhasil bila
terjadi matched antara penawaran jual dan beli. Proses selanjutnya adalah penyelesaian transaksi.
Dalam Scripless Trading System, penyelesaian transaksi dapat dilakukan lebih efisien, cepat, dan
murah. Para investor di sini tidak perlu lagi mendaftarkan lembar saham yang dimiliki. Semua
transaksi terjadi secara elektronik dan tidak secara manual. Dengan Scripless Trading System ini
tanpa adanya penyerahan fisik sertifikat saham, tidak ada lagi risiko pemalsuan saham. Proses
penyelesaian transaksi dalam Scripless Trading System hanya dilakukan pemindahbukuan antar
rekening. Sistem perdagangan melalui sistim ini memiliki mekanisme penyelesaian dan
penyimpanan saham secara elektronik merubah sertifikat saham ke dalam bentuk elektronik.

8
Dalam penjelasan Pasal 55 ayat (1) UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal juga
disebutkan penyelesaian pembukuan (book entry settlement) secara elektronik. Penyelesaian
transaksi bursa melalui sistim ini dilakukan langsung oleh PPE yang melakukan transaksi,
berdasarkan serah terima fisik warkat efek yang dilakukan dengan penyelesaian secara elektronik
atau cara lain yang mungkin ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan
perkembangan teknologi.

1. Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa


2. Proses Pelaksanaan Perdagangan Secara Remote
3. Pelaksanaan Perdagangan

Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas


JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga
menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh
transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.

Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa
atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar
Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena :

a. Kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka
Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh Bursa;
dan atau
b. Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan
beli ke JATS; dan atau
c. Kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading dalam pengoperasian Peralatan
Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau
d. Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau
aplikasi Anggota Bursa Efek.

Segmentasi Pasar :

9
a. Pasar Reguler;
b. Pasar Tunai;
c. Pasar Negosiasi.

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan di Pasar
Tunai dan Pasar Negosiasi pada sesi I.

4. Penyelesaian Transaksi

Segmen Pasar Waktu Penyelesaian Transaksi

Pasar Reguler Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3)

Pasar Tunai Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0)

Pasar Negosiasi Berdasarkan Kesepakatan antara Anggota Bursa jual dengan


Anggota Bursa Beli

5. Jam Perdagangan

Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan selama
jam perdagangan setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada waktu JATS.

a. Jam Perdagangan Pasar Reguler :

Hari Sesi I Sesi II


Senin-Kamis Pukul 09.00 s/d 12.00:00 Pukul 13.30:00 s/d 15.49:59
Jumat Pukul 09.00 s/d 11.30:00 Pukul 14.00:00 s/d 15:49:59

b. Jam Perdagangan Pasar Tunai :

Hari Waktu

Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00

10
Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00

c. Jam Perdagangan Pasar Negoisasi :

Hari Sesi I Sesi II

Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 13:30:00 s/d 16:15:00

Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Pukul 14:00:00 s/d 16:15:00

Untuk Pasar Reguler menggunakan sesi Pra-pembukaan, Pra-penutupan dan Pasca


Penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa dengan jadwal sebagai berikut:

a. Pra Pembukaan :

Waktu Agenda

Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan atau


08:45:00 – 08:55:00 WIB
permintaan beli

JATS melakukan proses pembentukan Harga Pembukaan


dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan
08:55:01 – 08:59:59 WIB
beli pada Harga Pembukaan berdasarkan price dan time
priority

b. Pra-Penutupan dan Pasca Penutupan :

Sesi Waktu Aktivitas

Pra-penutupan 15:50:00 s.d. 16:00:00 Anggota Bursa Efek memasukan


penawaran Jual dan atau

11
permintaan beli

JATS melakukan proses 


pembentukan Harga Penutupan
dan memperjumpakan penawaran
16:00:01 s.d. 16:04:59
jual dengan permintaan beli pada
Harga Penutupan
berdasarkan pricedan time priority

Anggota Bursa Efek untuk


memasukkan penawaran jual dan
atau permintaan beli pada Harga
Penutupan, dan JATS
memperjumpakan secara
Pasca Penutupan 16:05:00 s.d. 16:15:00 berkelanjutan (continuous auction)
atas penawaran jual dengan
permintaan beli untuk Efek yang
sama secara keseluruhan maupun
sebagian pada Harga Penutupan
berdasarkan time priority

c. Pesanan Nasabah

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah pesanan terbatas
(limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa sampai dengan batas harga
yang ditetapkan oleh nasabahnya.

Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh
ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan atau
menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar
Tunai atau Pasar Negosiasi.

12
6. Satuan Perdagangan

Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round
lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) Efek. Perdagangan di Pasar Negosiasi tidak
menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).

Satuan Perubahan Harga (Fraksi) sesuai Peraturan II-A Kep-00023/BEI/04-2016:

Kelompok Harga Fraksi Harga Maksimum Perubahan*

< Rp200,- Rp1,- Rp10,-

Rp200,- < Rp500,- Rp2,- Rp20,-

Rp500,- < Rp2.000,- Rp5 Rp50,-

Rp2.000,- < Rp5.000,- Rp10,- Rp100,-

>= Rp5.000,- Rp25,- Rp250,-

Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa
penuh dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada pada rentang
harga yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan sepanjang tidak
melampaui batasan persentaseauto rejection.

a. Auto Rejection

Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS adalah
harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa
memasukkan harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS
(auto rejection).

13
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini sesuai SK Direksi Nomor Kep-
00113/BEI/12-2016 :

 Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima puluh
rupiah);
 Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);
 Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
 Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh perseratus)
di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000,-
(lima ribu rupiah).

Penerapan Auto Rejection terhadap harga di atas untuk perdagangan saham hasil


penawaran umum yang pertama kalinya diperdagangkan di bursa (perdagangan perdana),
ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan auto rejection harga sebagaimana
dimaksud dalam butir di atas.

Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah
atas saham yang dimasukkan ke JATS dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai ditentukan sebagai berikut:

 Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-
Pembukaan; atau
 Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa
sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.
 Dalam hal Perusahaan Tercatat melakukan tindakan korporasi maka selama 3 (tiga)  Hari
Bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periode

14
cum) di Pasar Reguler, Acuan Harga di atas menggunakan Previous Price dari  masing-
masing Pasar (Reguler atau Tunai).
b. Pra-pembukaan

Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Pra-pembukaan. Anggota


Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan
satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan
ketentuan auto rejection.Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran
jual dan permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada harga tertentu pada
periode Pra-pembukaan.Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang tidak teralokasi di
Pra-pembukaan, akan diproses secara langsung (tanpa memasukkan kembali penawaran jual dan
atau permintaan beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut melampaui batasan auto rejection. Pasar Reguler.

Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS diproses
oleh JATS dengan memperhatikan:

1) Prioritas harga (price priority):

Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli
pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki
prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.

2) Prioritas Waktu (time Priority)

Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS
memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.

Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran jual maupun pada permintaan
beli untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya prioritas waktu. Transaksi
Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual
dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS.

15
c. Pasar Negosiasi

Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara
individual (negosiasi secara langsung) antara:

 Anggota Bursa atau


 Nasabah melalui satu Anggota Bursa atau
 Nasabah dengan Anggota Bursa atau

Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS.

Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui
papan tampilan informasi (advertising) dan bisa diubah atau dibatalkan sebelum kesepakatan
dilaksanakan di JATS. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan antara
penawaran jual dan permintaan beli di JATS.

7. Penyelesaian Transaksi Bursa


a. Pasar Reguler dan Pasar Tunai

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa
jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.

 Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3).
 Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama (T+0).

Penyelesaiain Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai akan
ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui pemindahbukuan Efek dan
atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak yang berada pada KSEI.

Dalam hal kewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan Efek tidak dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk menyelesaikan kewajibannya
dengan uang pengganti (ACS= Alternate Cash Settlement) yang besarnya ditetapkan sebesar

16
125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi
di:

 Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang
sama; dan
 Pasar Reguler pada Sesi I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya
sebagaimana di atas.

Dalam hal Anggota Bursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada KPEI
sebagaimana tercantum dalam Daftar Hasil Kliring (DHK) Netting maka kewajiban Anggota
Bursa tersebut wajib diselesaikan sesuai dengan Peraturan KPEI.

Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian Transaksi Bursa
dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di Bursa sampai dengan KPEI melaporkan
kepada Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut telah terpenuhi dan Anggota
Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Bursa.

b. Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar Negosiasi

Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan


kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara per transaksi (tidak Netting).
Bila tidak ditetapkan, penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan selambat-lambatnya pada Hari
Bursa ke-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau Hari Bursa yang sama dengan terjadinya
transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu.

Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan


secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dan tidak dijamin KPEI.

8. Biaya Transaksi

17
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang
dihitung berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa sebagai berikut :

Jenis Transaksi Biaya Transaksi Dana Jaminan Pajak *

Pasar Reguler dan 0,03% 0.01% PPn dan kewajiban


Pasar Tunai perpajakan lainnya

Pasar Negosiasi 0,03% atau kebijakan


Bursa

Obligasi 0,005%

* Dibayarkan ke Bursa sebagai Wajib Pungut, sesuai ketentuan yang berlaku.

Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah)
per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi atau SPAB-nya dibekukan;

Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa setiap bulan selambat-lambatnya
pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam hal hari kalender ke-12 (dua belas) di atas
jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur, kewajiban dimaksud efektif pada hari
kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% (satu per seratus)
setiap hari kalender keterlambatan.

Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari Bursa


setelah lampaunya batas waktu pembayaran maka Anggota Bursa  tersebut disamping dikenakan
denda juga dikenakan suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh kewajiban pembayaran
biaya transaksi dan dendanya.

18
Informasi detil mengenai tata cara perdagangan Efek bisa dilihat dalam Peraturan BEI
Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek.1

B. Penilaian Saham 
1. Pengertian Penilaian Saham
Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam
memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi/
variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham misalnya laba
perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai
saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga.
2. Tujuan Penilaian Saham
Tujuan penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran pada manajemen atas
estimasi nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakan sebagai rujukan manajemen sebagai
pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan bersangkutan.
3. Tiga jenis penilaian saham
Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a. Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva
bersih untuk saham yang dimiliki investor.
b. Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi
oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya
mewakili nilai suatu perusahaan.

c. Nilai intrinsik

1
Lisa Aryfiyanti. “Makalah Mekanisme Pasar Modal”. Diakses pada tanggal 19 April 2021 pada pukul

13.00 WIB. https://lisaaryfiyanti.wordpress.com/2017/11/01/makalah-mekanisme-pasar-modal/

19
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham
tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan
nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik
yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).2
C. Inovasi Produk
Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan
atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi
untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau dengan
perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan keinginan
konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut.  “Merilis produk baru yang inovatif dan
meningkatkan loyalitas pelanggan” (Razeghi, 2008).
Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam
membentuk loyalitas pelanggan. Semua perusahaan harus memperbarui produk dan layanan
mereka untuk bertahan hidup. Sebuah perusahaan yang kompetitif memiliki dua tujuan penting :
(1) menciptakan nilai pelanggan “customer value” (atau pemasaran), dan (2) inovasi, inovasi
produk dapat berasal dari keinginan. Konsumen akan suatu produk yang memenuhi
kebutuhannya (market pull) atau bisa juga melalui suatu teknologi yang menciptakan atau
mengembangkan produk baru yang kemudian di perkenalkan ke pasar (technology push).
Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik departemen
pemasaran, operasiona keuangan, akuntansi, pembelian, semua merupakan bagian integral dari
suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan efisien (Holtzman, 2011)
Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang tersampaikan kepada
salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat mengembangkannya menjadi suatu nilai
tambah akan produk lama atau menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan customer.
Dilihat secara global, pasar internasional memiliki kompetisi yang semakin meningkat.
Perbedaan manfaat yang kecil akan sebuah produk dan jasa akan memberikan dampak yang
besar pada customer,  mereka lebih cerdas dan lebih selektif dalam memilihproduk dan jasa yang
akandikonsumsinya. Oleh karena itu, memperkenalkan produk dan layanan baru secara efisien

2
Risky Mahira. “Makalah Penilaian saham”. Diakases pada tanggal 19 April 2021 pada pukul 14.34 WIB.
http://riskymahira.blogspot.com/2013/06/makalah-penilaian-saham.html

20
dan efektif adalah cara yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dalam
persaingan.
Salah satu kerangka yang paling baik dalam melaksanakan inovasi produk dengan
menggunakan tujuh dimensi dari Barczak & Kahn (2007) sebagai berikut :
a. Strategi mendefinisikan dan merencanakan visi dan focus untuk penelitian dan
pengembangan, manajemen teknologi, dan upaya pengembangan produk termasuk
identifikasi, prioritas, seleksi, dan dukungan sumber daya proyek yang diajukan.
b. Proses implementasi dari tahap pengembangan produk dan gerbang untuk memindahkan
produk dari konsep untuk memulai.
c. Penelitian penerapan metodologi dan teknik untuk merasakan, mempelajari, dan
memahami pelanggan, pesaing, dan keadaan lingkungan makro di pasar (Barczak dan
Kahn, 2007).
d. Iklim proyek mewakili semua sumber daya manusia dan tim yang terkait. Hal ini
termasuk memimpin, memotivasi, mengelola dan penataan individu dan tim sumberdaya
manusia (Barczak dan Kahn, 2007).
e. Budaya perusahaan nilai sistem manajemen perusahaan dalam mengendalikan ide
pengembangan produk dan kolaborasi pengembangan produk dengan mitra eksternal
termasuk pelanggan dan pemasok (Barczak dan Kahn 2007).
f. Evaluasi matriks dan performa kinerja merupakan pengukuran, pelacakan, dan pelaporan
performa proyek pengembangan produk dan program pengembangan produk (Barczak
dan Kahn, 2007).
g. Komersialisasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran, peluncuran, dan
manajemen pasca peluncuran, produk baru yang merangsang adopsi oleh customer dan
difusi pasar (Barczak dan Kahn, 2007).3

D. Studi Kasus Saham


Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor, terutama
berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan dari perusahaan di masa yang akan
datang. Besarnya dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan akan tergantung

3
Nurul Aini. “Inovasi Produk”. Diakses pada tanggal 19 April 2021 Pada pukul 14.55 WIB.
http://nurul9897.blogspot.com/2018/01/inovasi-produk-inovasi-dan-kreativitas.html

21
dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat
tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang
dilakukan investor juga harus memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Dalam melakukan analisis penilaian saham, investor bisa melakukan analisis fundamental
secara Aca Top Down Aca untuk menilai prospek perusahaan. Pertama kali perlu dilakukan
analisis terhadap faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi kinerja seluruh perusahaan,
kemudian dilanjutkan dengan analisis industri, dan pada akhirnya dilakukan analisis terhadap
perusahaan yang mengeluarkan sekuritas bersangkutan untuk menilai apakah sekuritas yang
dikeluarkannya menguntungkan atau merugikan bagi investor. Artikel ini membahas tentang
peluang investasi terhadap saham PT LippoBank (kode:LPBN) dengan menggunakan analisis
fundamental secara Aca Top Down Aca dengan tujuan apakah saham LippoBank layak untuk
dibeli atau dijual.4

4
Universitas Bung Hatta . “ Analisis Penentuan Keputusan Investasi Studi Kasus PTLippo Bank TBK

(LPBN)”. Diakses pada tanggal 19 April 2021 pada pukul 15.00 WIB. https://www.bunghatta.ac.id/artikel-55-6-
analisis-penentuan-keputusan-investasi-studi-kasus-saham-pt-lippo-bank-tbk-lpbn.html

22
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
1. Mekanisme Transaksi Pada Saham

Sebelum melakukan transaksi, investror harus terlebih dahulu menjadi nasabah di salah
satu perusahaan efek yang menjadi anggota bursa. Seperti halnya dalam membuka tabungan di
bank, harus ada minimal investasi awal yang ditempatkan. Jumlah deposit yang diwajibkan
bervariasi.

2. Penilaian Saham

Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi/
variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham misalnya laba
perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai
saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat berharga.
3. Inovasi Produk

Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan
atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama diperlukan sebuah inovasi
untuk mengganti produk lama tersebut. Produk pengganti yang secara total baru atau dengan
perkembangan produk lama yang lebih modern dan up to date, dapatmeningkatkan keinginan
konsumen dalam keputusan pembelian produk tersebut.  “Merilis produk baru yang inovatif dan
meningkatkan loyalitas pelanggan”

4. Studi Kasus Saham

Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor, terutama
berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan dari perusahaan di masa yang akan
datang. Besarnya dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan akan tergantung
dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat
tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang

23
dilakukan investor juga harus memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba.

24
DAFTAR PUSTAKA

Lisa Aryfiyanti. “Makalah Mekanisme Pasar Modal”.


https://lisaaryfiyanti.wordpress.com/2017/11/01/makalah-mekanisme-pasar-modal/

Nurul Aini. “Inovasi Produk”. http://nurul9897.blogspot.com/2018/01/inovasi-produk-inovasi


dan-kreativitas.html
Risky Mahira. “Makalah Penilaian saham”. http://riskymahira.blogspot.com/2013/06/makalah
penilaian-saham.html

Universitas Bung Hatta . “ Analisis Penentuan Keputusan Investasi Studi Kasus PTLippo Bank
TBK (LPBN)”. https://www.bunghatta.ac.id/artikel-55-6-analisis-penentuan-keputusan
investasi-studi-kasus-saham-pt-lippo-bank-tbk-lpbn.html

25

Anda mungkin juga menyukai