Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pasar Modal ......................................................... 3
B. Instrumen dalam Pasar Modal ............................................... 4
C. Para Pemain dalam Pasar Modal ........................................... 7
D. Pengertian Pasar Modal ......................................................... 8
E. Ciri-Ciri Pasar Uang .............................................................. 8
F. Pelaku Pasar Uang ................................................................. 9
G. Jenis dan Manfaat Pasar Uang .............................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
modal yang diberikan kepada issuer/emiten. Dengan kata lain investor menjadi
pemegang saham (pemilik dari perusahaan). Sebagai pemilik berarti investor
menyetorkan dana yang sebanding dengan jumlah kepemilikan sahamnya. Karena
sifatnya setoran modal, dengan demikian bagi perusahaan tersebut menjadi sangat
murah, sebab tidak ada kewajiban mengembalikan dana yang telah disetor. Begitu
juga dengan pengembalian dalam bentuk bunga, sama sekali tidak ada. Jadi dana
yang diperoleh dari investor itu benar-benar murah, dan bisa optimal
dikembangkan untuk menjalankan operasional perusahaan.Pengembalian kepada
pemegang saham nantinya dalam bentuk dividen, atau meningkatknya harga
saham atau yang biasa disebut dengan capital gain (selisih harga beli dengan
harga jual).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rusdin. Pasar Modal, (Jakarta: Alfabeta, 2009), hlm. 19.
2
Pandji Anoraga . Pengantar Pasar Modal (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 4
3
Alam S. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jilid 2. (Jakarta: Esis, 2007), hlm. 70–71.
3
Dalam pengelolaan pasar modal, Sebelum dapat melakukan transaksi,
terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di perusahaan efek atau broker
saham. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat sekitar 120 perusahaan Efek yang
menjadi anggota BEI. Pertama kali investor melakukan pembukaan rekening
dengan mengisi dokumen pembukaan rekening. Di dalam dokumen pembukaan
rekening tersebut memuat identitas nasabah lengkap (termasuk tujuan investasi
dan keadaan keuangan) serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan.
Nasabah atau investor dapat melakukan order jual atau beli setelah investor
disetujui untuk menjadi nasabah di perusahaan efek yang bersangkutan.
Umumnya setiap perusahaan efek mewajibkan kepada nasabahnya untuk
mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tersebut
layak melakukan jual beli saham.
1. Saham (Stock)
4
Pandji Anoraga. Op. Cit. 11
4
Setelah menjadi nasabah di perusahaan efek atau broker saham, maka jika
terjadi suatu transaksi, penyerahan dan pembayaran harus diselesaikan melalui PT
KPEI dan PT KSEI.Transaksi regular untuk saham dan waran yang diselesaikan
pada hari ke 3 (T+3) setelah terjadinya transaksi dan harus dijamin oleh
KPEI.Transaksi di Pasar Tunai untuk saham, waran, right diselesaikan pada hari
yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) dan harus dijamin oleh
KPEI.Transaksi di pasar negosiasi untuk saham, waran, right dan obligasi harus
dilaksanakan sesuai dengan perjanjian antara pihak penjual dan pembeli, dan
transaksi tidak dijamin KPEI.
2. Obligasi (Bond)
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi dana (pemodal) dengan yang diberi dana (perusahaan/emiten). Jadi, surat
obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bawha pemilik kertas tersebut
telah membeli hutang perushaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar
bunga atas obligasi tersebut pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan secara
periodik, dan pada akhirnya menebus nilai utang tesebut pada saat jatuh tempo
dengan mengembalikkan jumlah pokok pinjaman ditambah bungan yang terutang.
3. Right Issue
Right merupakan produk derivative (turunan) dari saham yang berupa surat
berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten pada harga tertentu dan pada waktu yang telah ditetapkan.
5
saham lama berhak mendapat 2 saham baru dengan harga Rp. 950. Hak untuk
membeli saham baru inilah yang dimakan Right. Jika pemegang saham lama tidak
mau membeli tambahan saham baru tadi, ia bisa menjual sebagaian atau semua
Right yang ia miliki di pasar pada periode diperdagangkan. Jika memang mau
menambah kepemilikannya, maka ia bisa mendapatkan saham baru Metrodata
pada harga Rp. 950.
4. Derivatif
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek
“utama” maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau
perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Aset lain ini disebut sebagai underlying assets.
5. Waran ( Warrant )
Seperti halnya produk opsi saham (option) yang dibedakan antara put
option dan call option, Covered Warrant juga dibedakan antara put
warrant dan call warrant. Pada umumnya Waran yang diperdagangkan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) adalahcall warrant, di mana pemegang Waran diberikan
hak untuk membeli atau melaksanakan hak untuk membeli saham yang
diterbitkan oleh emiten tersebut pada jumlah dan harga tertentu serta pada waktu
tertentu.
6
Saat ini cukup banyak emiten di BEI yang menerbitkan Waran. Umumnya
Waran diterbitkan sebagai pemanis (sweetener) bersamaan dengan penerbitan
saham baru baik dalam rangka penawaran umum (initial public offering/IPO)
ataupun penawaran umum terbatas (right issue). Karena diterbitkan sebagai
pemanis, umumnya emiten sebagai penerbit Waran tidak memperoleh dana
(premi) dari penerbitan waran tersebut. 5
Sama seperti Right, Warrant merupakan produk derivative dari saham yang
memberikan hak untuk memebeli sebuah saham pada harga yang telah ditetapkan
pada waktu yang telah ditetapkan pula. Namun, sifat dari Warrant melekat pada
obligasi.
Misalkan Warrant I Indah Kiat, jatuh tempo pada November 2002, dengan
harga Rp. 1000. Artinya jika anda memiliki Warrant I Indah Kiat, maka anda
berhak untuk membeli atu saham biasa Indah Kiat pada bulan November 2002
pada harga Rp. 1000.
6. Opsi
Jenis Opsi:
Misalkan anda memiliki Call Option yang memberikan anda hak untuk
dapat membeli saham suatu perusahaan dengan harga Rp. 1200 pada tanggal 25
Mei. Ternyata pada tanggal 25 Mei harga saham tersebut naik menjadi Rp. 1300,
maka anda berhak untuk membeli saham tersebut hanya dengan harga Rp. 1200.
5
Rusdin, Op. Cit. 37.
7
Jika anda menjual saham tersebut pada saat itu juga, maka anda akan
mendapatkan keuntungan Rp. 100 per lembar saham.6
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang
yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai
berikut.
1. Emiten
2. Investor
6
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2000), hlm.
32-34.
8
yang kekurangan memperoleh dana yang dibutuhkan sedangkan unit yang
kelebihan dana memperoleh penghasilan atas uang yang berlebih tersebut.7
Pengertian pasar uang dalam teori ekonomi bukanlah suatu tempat secara
fisik orang berjualan dan menjalankan barang dagangannya. Pasar diartikan secara
lebih luas dan abstrak namun tetap mencakup pasar dalam pengertian sehari-hari,
yaitu pertemuan antara permintaan dan penawaran. Apabila permintaan bertemu
penawaran di pasar, maka akan terjadi transaksi. Transaksi merupakan
kesepakatan antara apa yang diinginkan pembeli dan apa yang diinginkan penjual.
Dalam transaksi seperti itu kedua belah pihak mencapai kesepakatan mengenai
dua hal, yaitu harga dan volume dari apa yang ditransaksikan. Dalam praktik
pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk menggunakan uang dalam
jangka waktu tertentu. Jadi di pasar tersebut terjadi transaksi pinjam-memnjam
dana, yang selanjutnya menimbulkan utang-piutang. Adapun barang yang
ditransaksikan dalam pasar ini adalah secarik kertas berupa surat utang atau janji
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu pula. Tujuan pasar
uang untuk memberikan alternatif, baik bagi lembaga keuangan bank maupun
bukan bank untuk memperoleh sumber dana atau menanamkan dananya.
7
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 201
8
Ktut Silvanita Mangani, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 87-89
9
1. Pemerintah
Pemerintah adalah peminjam terbesar di pasar uang dan tidak pernah
berperan sebagai pemberi pinjaman. Pemerintah Indonesia menerbitkan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk memperoleh dana jangka pendek yang
akan digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan akan dibayar
dari penerimaan pajak.
2. Bank Sentral
Bank sentral berperan sebagai agen yang mendistribusikan sekuritas
pemerintah seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Bank sentral
mengendalikan SBI untuk mengendalikan jumlah uang beredar yang pada
akhirnya mengendalikan inflasi, yang merupakan tugas utama bank sentral.
Bila jumlah uang beredar terlalu banyak sehingga mengakibatkan inflasi, bank
sentral dapat menekannya dengan menjual SBI. Sebaliknya, bila jumlah uang
beredar terlalu sedikit sehingga mengakibatkan pertumbuhan yang rendah,
maka bank sentral dapat menambahnya dengan cara membeli SBI dari
masyarakat. Aktivitas tersebut disebut operasi pasar terbuka.
3. Bank Komersil
Bank komersil memegang sekuritas pemerintah yang aman karena resiko
yang rendah sebagai cadangan sekunder. Bank komersil dilarang dengan
regulasi untuk memegang sekuritas yang beresiko seperti saham dan obligasi
perusahaan. Oleh karena itu, kepemilikan sekuritas pemerintah oleh bank
komersial dapat sedikit dipaksakan.
4. Sektor Bisnis
Perusahaan besar aktif dalam melakukan jual beli instrument pasar uang
untuk dua tujuan, yaitu untuk menyimpan kelebihan dananya dan memperoleh
pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan menyimpan dananya di bank
yang relatif lebih rendah karena dibatasi oleh regulasi dan juga untuk mencari
dana pinjaman jangka pendek dengan biaya yang relatif lebih murah karena
adanya skala ekonomis.
5. Perusahaan Sekuritas dan Investasi, antara lain:
a. Perusahaan Sekuritas
10
Perusahaan sekuritas mendiversifikasikan bisnisnya dengan aktif
dalam pasar uang sebagai dealers, yang memiliki persediaan dana dan siap
melakukan jual/beli sekuritas pasar uang. Keberadaan mereka sebagai
dealers membantu terbentuknya pasar sehingga disebut sebagai pencetus
pasar.
b. Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan pembiayaan berpartisipasi di pasar uang dengan
menerbitkan Commercial papers (CP) secara berkelanjutan untuk
memperoleh dana yang dialokasikan untuk memberikan pinjaman kepada
konsumen dan sektor bisnis.
c. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi nonjiwa/umum mengalokasikan sebagian besar
dananya ke dalam sekuritas yang likuid, karena perusahaan ini
menghadapi kebutuhan dana yang tidak dapat diprediksi dengan tepat
berkenan dengan banyak kejadian dan sifat kontraknya yang berjangka
pendek.
d. Dana Pensiun
Dana pensiun menginvestasikan sebagian dananya dipasar uang untuk
sementara waktu (untuk mencari keuntungan jangka pendek) sampai ada
peluang investasi lain yang lebih menguntungkan.
6. Individu
Karena instrument pasar uang dijual dalam jumlah besar, individu
(investor kecil) tidak dapat berpartisipasi secara langsung. Perusahaan
investasi memfasilitasi mereka melalui Money Market Mutual Funds
(MMMF) yang menjual unit penyertaan kepaa investor kecil dan
mengalokasikan dananya untuk membeli instrument pasar uang.
11
bank koresponden (the bank correspondents) yang menawarkan dana-dana
kepada nasabah setempat (local customers) dan turut menyalurkan dana
dan memberikan pinjaman secara langsung (direct landing).
2. Pasar uang yang sifatnya bagi siapa saja (impersonal) atau pasar uang
terbuka (open money market), yaitu suatu pasar yang fasilitasnya sangat
kompleks, dimana dana-dana yang menganggur dari berbagai provinsi
(pelosok Tanah Air) dipertukarkan atau dialihkan melalui berbagai
perantara perdagangan efek (intermediaries). Bank sentral, bank komersil
atau perusahaan-perusahaan yang dananya menganggur, berbagai
perusahaan asuransi, perusahaan-perusahaan asing menyalurkan dana-dana
yang dimilikinya kepada siapa saja yang memerlukan dengan pinjaman
jangka pendek.9
Manfaat dari pasar uang, antara lain:
1. Terpenuhi kebutuhan dana jangka pendek bagi perusahaan, lembaga
keuangan dan pemerintah dari overnight sampai tempo satu tahun.
2. Bagi pihak yang kekurangan dana akan mendapat manfaat, yaitu mudah
dan cepat mengatasi kesulitan keuangan, biaya relatif murrah.
3. Bagi pihak yang kelebihan dana, pasar uang dapat dimanfaatkan untuk
menyalurkan dana yang tidak terpakai, peluang untuk menambah
pendapatan dan sekaligus dapat mengurangi resiko finansial.
Bagi pihak perbankan, pasar uang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan likuiditasnya agar saldo giro pada Bank Sentral tidak negatif akibat
kegiatan kliring. Dengan adanya pasar uang juga membantu melaksanakan
kebijakan moneter dan sebagai sarana untuk memeriksa secondary reserve.
9
Abdul Manan, Aspek Hukum dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 18-19
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa ciri dari pasar uang yaitu: jangka waktu uang yang
diperdagangkan masanya pendek, tidak terikat pada tempat dan waktu, pada
umumnya supply dan demand bertemu secara langsung dan tidak perlu ada
guarator dan underwriter.
Para pelaku pasar uang, yaitu mereka yang meminjam dana (demander)
dan mereka yang meminjamkan dana (supplier). Ada dua jenis dari pasar uang,
yaitu pasar uang secara langsung (direct and negotiated) atau pasar uang bagi
nasabah (customer money market) dan pasar uang yang sifatnya bagi siapa saja
(impersonal) atau pasar uang terbuka (open money market).
13
B. Saran-Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15