Anda di halaman 1dari 17

UTANG

PEMERINTAH
Materi 11 – Ekonomi Makro Lanjutan

Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si


Pengantar
Bila pemerintah lebih banyak melakukan pengeluaran daripada
mengumpulkan dana melalui pajak, pemerintah akan memintam
dari sektor swasta untuk mendanai defisit anggaran. Akumulasi
pinjaman inilah yg disebut sebagai utang pemerintah.

Alexander Hamilton percaya bahwa “utang nasional jika tidak


berlebihan akan menguntungkan semua pihak”.

James Madison berpendapat bahwa “utang publik merupakan


suatu kutukan”.
Peningkatan utang pemerintah akan menyebabkan beban generasi
saat ini ditanggung oleh generasi masa datang yg tidak semestinya
merasakannya.

Ketika kita
memproyeksikan • Kemajuan dalam teknologi kedokteran
ekonomi jangka telah meningkatkan harapan hidup.
panjang maka kita • Peningkatan biaya perawatan
akan melihat dua kesehatan.
fenomena, yaitu :
Pengukuran Utang
Masalah 1 : inflasi

• Utang pemerintah seharusnya diukur dalam bentuk riil


bukan nominal. Defisit merupakan pengeluaran dikurangi
penerimaan pemerintah, dimana pengeluaran adalah
bunga yg dibayar atas utang pemerintah (bunga disini
adalah bunga riil bukan nominal). Sehingga selisih dari
bunga riil dengan nominal akan diperoleh tingkat inflasi.
• ∆D/D = π
• ∆D = πD
Masalah 2 : Asset Modal

• Defisit anggaran seharusnya diukur sebagai perubahan


utang dikurangi perubahan asset seperti perhitungan
akuntansi yang memperlakukan asset dan kewajiban
secara simetris. Perhitungan ini disebut dengan
pengganggaran modal karena memperhitungan perubahan
asset berdasarkan perubahan kewajiban. Namun, metode
ini memiliki masalah mengenai pengeluaran pemerintah
mana yg dihutung sebagai pengeluaran modal.
Masalah 3 : Kewajiban

• Perhatikan pensiunan PNS, saat ini mereka memberikan


kompensasi pemotongan gaji untuk dijadikan tabungan
pensiun (pada prinsipnya PNS memberikan pinjaman
kepada pemerintah). Hal ini juga berlaku bagi masyarakat
yg mengikuti jaminan sosial (BPJS kesehatan maupun
ketenagakerjaan). Bentuk-bentuk pinjaman inilah yang
menjadi sulit diukur kapan dan berapa jumlah yg harus
dibayarkan oleh pemerintah kepada siapa.
Masalah 4 : Siklus Bisnis

• Disebut juga dengan defisit anggaran kesempatan


kerja penuh, dimana defisit disesuakan secara siklis
didasarkan pada estimasi mengenai pengeluaran dan
penerimaan pajak pemerintah saat perekonomian
bekerja pada tingkat output dan kesempatan kerja
alamiahnya. Metode ini berguna untuk melihat
perubahan kebijakan fiskal yg dilakukan oleh
pemerintah.
Pandangan Kaum Tradisonal
Pandangan pertama : pemotongan pajak mendorong
pengeluaran konsumen dan mengurangi tabungan nasional.
Penurunan tabungan ini akan menaikkan tingkat bunga yg
mengcrowdoutkan investasi.

Pandangan kedua : teori solow - investasi yg lebih rendah


secara berlahan menyebabkan persediaan modal yg lebih
rendah dan tingkat output yg juga rendah. Hal ini akan
mengurangi konsumsi dan menurunkan kesejahteraan
ekonomi.
Pandangan ketiga : model IS LM – pemotongan pajak mendorong
pengeluaran konsumen untuk jangka pendek (saat harga kaku)
menyebabkan output lebih tinggi dan mengurangi pengangguran, namun
secara jangka panjang (saat harga menyesuaikan) output akan kembali
turun dengan harga yg masih tinggi.

Pandangan keempat : perekonomian terbuka – ketika tabungan turun


maka pinjaman investasi dari luar negeri yg menyebabkan defisit
perdagangan. Hal ini menyebabkan mata uang terapresiasi sehingga
produk luar negeri lebih murah di dalam negeri dan sebaliknya. Kondisi
ini akan menurunkan ekspor netto dan berdampak terhadap tingkat output
dan kesempatan kerja.
Pemotongan pajak dari pinjaman pemerintah akan berdampak langsung
terhadap peningkatan pengeluaran konsumen. Dan dampak tidak langsungnya
akan dirasakan oleh generasi mendatang dimana mereka harus membayar
pajak lebih tinggi.

Dimana hal ini secara jangka pendek akan meningkatkan permintaan barang
dan jasa yg meningkatkan output serta kesempatan kerja. Namun disisi lain
akan meningkatkan tingkat bunga sehingga manahan investasi dan
mendorong aliran modal asing sehingga perdagangan defisit dan
mengapresiasikan nilai mata uang.

Secara jangka panjang, mengecilnya tabungan nasional menyebabkan


persediaan modal menipis dan memperbanyak utang luar negeri sehingga
output nasional menurun
Ricardian Equivalence
Pandangan alternatif sesuai konsumsi ricardo bahwa
konsumen melihat juga ke depan sehingga pengeluaran tidak
hanya didasarkan kepada pendapatan saat ini tetapi
pendapatan masa mendatang yg diharapkan.

Defisit anggaran akan mengakibatkan pajak yg tinggi dimasa


datang. Dimana pemotongan pajak tidak mengurangi beban
pajak tetapi menjadwal ulang beban pajak. Sehingga
pemotongan pajak tidak serta merta mendorong konsumen
melakukan pengeluaran lebih banyak.
Implikasi ricardian equivalence adalah pemotongan pajak yg
didanai utang tidak mempengaruhi konsumsi. Rumah tangga
akan menabung kelebihan pendapatan disposible untuk
membayar pajak dimasa depan yg terjadi akibat pemotongan
pajak saat ini.

Kenaikan tabungan swasta akan mengoofset penurunan


tabungan publik (tabungan nasional = tabungan swasta +
publik akan tetap sama). Oleh karena itu, pemotongan pajak
tidak memiliki dampak seperti yg diharapkan oleh pandangan
tradisional.
Ingat, perlu ditekankan bahwa penurunan dalam belanja
pemerintah bukan penurunan dalam pajak yg mendorong
konsumsi. Hal ini disebabkan karena penurunan belanja
dimasa mendatang akan menurunkan pejak disaat itu
sehingga konsumsi sekarang akan meningkat.

Sehingga esensi pandangan ricardian adalah bahwa ketika


orang memilih konsumsi mereka, secara rasional mereka
melihat pajak masa depan yg diakibatkan oleh utang
pemerintah
Sanggahan pandangan
tradisional terhadap ricardian
Sanggahan 1 : Miopia

• Kesalahan pemahaman masyarakat terhadap


defisit anggaran adalah mengenai pemotongan
pajak yg menyebabkan pendapatan seumur
hidup meningkat walaupun pendapatannya
turun. Hal inilah yg menyebabkan konsumsi
meningkat dan tabungan nasional menurun
Sanggahan 2 : Batasan Pinjaman

• Menurut ricardian, pemotongan pajak akan meningkatkan


pendapatan sekarang tetapi tidak mengubah
pendapatan/konsumsi sumur hidup. Sedangkan pandangan
tradisional menyebutkan pendapatan sekarang lebih penting
daripada pendapatan seumur hidup untuk konsumen yg
menghadapi hambatan dalam pinjaman.
• Esensinya, bila pemerintah memotong pajak maka pemerintah
memberikan pinjaman kepada pemberi pajak. Hal ini bagi
orang yg mau meminjam tetapi tidak mampu akan
memperbesar peluangnya untuk mendapatkan pinjaman.
Sanggahan 3 : Generasi mendatang

• Ricardian beranggapan konsumen memiliki horison waktu yg


panjang sedangkan tradisional tidak menganggap seperti itu.
Dimana pada esensinya, pemotongan pajak akn mendorong
konsumsi karena memberikan peluang kepada generasi
sekarang untuk mengkonsumsi atas beban generasi mendatang.
• Bagi masyarakat mampu, mereka akan memberikan warisan
kepada generasi mendatang. Tetapi bagi yg tidak mampu
mereka akan berharap kepada generasi mendatang untuk bisa
lebih mampu sehingga bisa menanggung beban saat ini.
Anggaran Berimbang
Stabilisasi : defisit atau surplus anggaran bisa membantu
menstabilkan ekonomi dimana anggaran berimbang akan
menarik kembali kekuatan untuk menstabilkan secara otomatis
dari sistem pajak dan transfer.
Tax smoothing : defisit atau surplus anggaran bisa digunakan
untuk mengurangi distorsi insentif yg disebabkan oleh pajak.
Tarif pajak yg tinggi akan menimbulkan biaya sosial sehingga
menekan aktivitas ekonomi.

Redistribusi antargenerasi : defisit anggaran bisa digunakan


untuk menggeser beban pajak dari generasi sekarang ke generasi
mendatang. (contoh kasus adanya perang disuatu negara)

Anda mungkin juga menyukai