Anda di halaman 1dari 14

Makalah Keseimbangan Permintaan dan Penawaran

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu : Nuraisyiah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 2

Dian Astia Putri N (1792042007)


Hasri Ainun Syahfir (1792042008)
Siti Nurfadhilah Rahman (1792042021)

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020

i
KATA PENGANTAR

ِ‫الرحْ منِالل ِه ِبس ِْم‬


َّ ‫يم‬
ِ ‫الر ِح‬
َّ
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “ Keseimbangan Permintaan dan Penawaran“dengan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat dan berangkai salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya. Tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah Ekonomi Manajerial yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami,
serta pada anggota tim yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian
tugas ini.
Akhirnya penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi tim
penulis khususnya dan pembaca yang budiman pada umumnya. Tak ada gading
yang tak retak, begitulah adanya makalah ini. Dengan segala kerendahan hati,
saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari para pembaca
guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Makassar, 20 Juli 2020

Tim Penulis
(Kelompok 2)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Keseimbangan Permintaan dan Penawaran ........................ 3
B. Syarat keseimbangan (Equilibrium, Requirement) .................................. 3
C. Surplus Konsumen dan Surplus Produsen (Consumer's and
Producer's Surplus) ........................................................................................... 4
D. Perubahan Keseimbangan Permintaan dan Penawaran ....................... 5
E. Pengaruh Pajak dan Subsidi ..................................................................... 5
1. Pengaruh Pungutan Pajak (Tax) .......................................................... 5
2. Pengaruh Pemberian Subsidi (Subsidies) ............................................ 7
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP ............................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. SARAN ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang pasti memerlukan barang atau jasa untuk kebutuhan sehari-
hari dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari kebutuhan primer,
sekunder, tersier. Akibat adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
maka terbentuklah suatu tempat yang disebut pasar. Karena pasarlah yang
menjadi pusat kebutuhan hidup manusia akan barang maupun jasa. Dan di dalam
pasar itulah terjadi suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kegiatan di pasar itulah yang menimbulkan adanya kegiatan
permintaan serta penawaran suatu barang dan jasa kepada seseorang dari
seseorang dan untuk seseorang.Dari hal tersebut, terjadilah sebuah permintaan
akan suatu barang yang diminta pada suatu pasar dengan tingkat harga pada
tingkat pendapatan dan dalam periode tertentu. Permintaan ini juga bervariasi
menurut harga setiap barang yang bervariasi, pendapatan masayarakat, iklim pada
suatu daerah yang juga menentukan jenis barang yang dibutuhkan, jumlah
penduduk suatu daerah, dan juga kebutuhan yang akan banyak diminta oleh
konsumen. Permintaan konsumen juga diimbangi oleh penawaran penjual pada
suatu pasar, jika semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumalah
barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual, namun sebaliknya jika harga
barang semakin rendah, makan semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
Kegiatan ini yang terjadi terus-menerus, antara penjual dan pembeli yang saling
memberikan interaksi serta dengan menawarankan dan meminta suatu barang,
suatu saat akan mencapai titik kesepakatan antara jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan dengan jumlah barang atau jasa yang diminta.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakahyang dimaksud dengan keseimbangan permintaan dan penawaran ?
2. Apakah syarat keseimbangan permintaan dan penawaran ?
3. Bagaimanakah surplus konsumen dan surplus produsen ?
4. Bagaimanakah perubahan keseimbangan permintaan dan penawaran ?
5. Bagaimakah pengaruh pajak dan subsidi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keseimbangan permintaan dan penawaran
2. Untuk mengetahui syarat keseimbangan permintaan dan penawaran
3. Untuk mengetahui surplus konsumen dan surplus produsen
4. Untuk mengetahui perubahan keseimbangan permintaan dan penawaran
5. Untuk mengetahui pengaruh pajak dan subsidi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keseimbangan Permintaan dan Penawaran

Keseimbangan antara permintaan dan penawaran diartikan bahwa dengan


adanya kesepakatan antara konsumen yang akan membeli dengan produsen yang
akan menjual barang dan jasa yang sama. Dengan demikian maka kedua pihak
yang akan bertransaksi tersebut (konsumen dan produsen) menyepakati
harga(price,P) persatuan (unit) dan jumlah (quantity,Q) satuan atau unit barang
dan jasa yang ditransaksikan tersebut.Keseimbangan antara permintaan dan
penawaran ini, disebut juga dengan istilah keseimbangan pasar atau market
equilibrium. Secara grafis keseimbangan pasar ini dapat dilihatpada gambar.

B. Syarat keseimbangan (Equilibrium, Requirement)


Sebagaimana disinggung diatas bahwa keseimbangan pasar terjadi bila ada
kesepakatan (baik tulus atau pun terpaksa) antara konsumen yang membutuhkan
barang dan jasa dengan produsen yang menjual barang dan jasa. Oleh karena itu

3
maka syarat keseimbangan pasar dapat didekati dengan matematika, dimana
antara konsumen dan produsen sepakat mengenai jumlah (Q) maupun harga (P)
barang dan jasa yang akan di transaksikan. Dengan demikian secara matematika
harga (P) maupun jumlah (Q) menurut konsumen (fungsi permintaan,Qd) dan
produsen (fungsi penawaran Qs) adalah sama.
Qd= QsAtau keseimbangan tersebut akan terjadi bila kepentingan masing-
masing pihak bertemu pada kesepakatan tersebut. Dengan demikian
keseimbangan pasar dapat dirumuskan dalam bentuk kesamaan fungsi penawaran
(Qs) dengan fungsi permintaan Qd atau bila Qd= Qs.

C. Surplus Konsumen dan Surplus Produsen (Consumer's and Producer's


Surplus)
Seperti disinggung di muka, keseimbangan antara permintaan dan
penawaran terjadi bila ada kesepakatan antara produsen dan konsumen untuk
bertransaksi, khususnya mengenai harga dan jumlah barang yang ditransaksikan.
Dengan demikian, dapat dibayangkan bahwa sebelum terjadi kesepakatan
(transaksi), masing-masing pihak berusaha untuk memperjuangkan
kepentingannya. Konsumen berusaha untuk dapat membeli barang dan jasa yang
diinginkan semurah dan sebagus mungkin. Di sisi lain, produsen akan berusaha
menawarkan barang dan jasa yang dijualnya semahal mungkin. Selanjutnya akan
terjadi tawar-menawar (bargaining), sehingga didapat harga pada keseimbangan
pasar, di mana masing-masing pihak merasa mendapat surplus.
Konsumen, mendapat surplus, karena dapat membeli barang dan jasa iebih
rendalı dari harga yang sebelumnya konsumen sudah bersedia membeli. Hal ini
disebut dengan istilah surplus konsumen, atau consumer's surplus. Selanjutnya,
produsen juga menerima surplus, karena dapat menjual barang dan jasa, dengan
harga lebih tinggi, dari harga yang sebelumnya produsen tersebut sudah mau
menjualnya. Hal ini disebut dengan istilah surplus produsen, atau producer's
surplus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.27 berikut.

4
D. Perubahan Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
Perubahan keseimbangan permintaan dan penawaran, atau
ketidakseimbangan pasar (unequilibrium, sementara), terjadi apabila variabel yang
memengaruhi permintaan dan penawaran, seperti, harga (P) barang dan jasa, biaya
memproduksi barang dan jasa (cost), atau pendapatan (Income, I) konsumen
berubah. Bila perubahan berbagai varibel tersebut terjadi, maka akan
menimbulkan perubahan keseimbangan antara permintaan dan penawaran, atau
akan terjadi ketidakseimbangan pasar (market inequilibrium).

E. Pengaruh Pajak dan Subsidi


Pungutan pajak (tax) dan pemberian subsidi (sub) oleh pemerintah kepada
masyarakat, baik produsen ataupun konsumen, akan berpengaruh pada jumlah
permintaan (demand), maupun jumlah penawaran (supply) barang dan jasa di
masyarakat. Hal tersebut pada akhirnya tentu berpengaruh pula pada
keseirmbangan (equilibrium) pasar. Untuk dapat melihat lebih rinci pengaruh
pajak dan subsidi ini terhadap permintaan dan penawaran barang dan jasa
sebagaimana uraian berikut.

1. Pengaruh Pungutan Pajak (Tax)


Pajak yang dimaksudkan di sini adalah sejumlah uang yang ditarik oleh
negara (diwakili pemerintah) untuk setiap transaksi - unit barang yang
dijual, atau lebih dikenal dengan Pajak Pertambahan Nilai, PPN (Value

5
Added Tax, VAT). Akibat pajak ini tentu penerimaan atau penghasilan
produsen akan berkurang. Namun, biasanya produsen tidak mau
penghasilannya berkurang. Olch karena itu, biasanya produsen
membebankannya kepada konsumen, dengan cara menaikkan harga jual.
Akibatnya adalah fungsi permintaan (demand) tetap, tidak berubah,
sedangkan fungsi penawaran (supply) berubah, seperti terlihat pada gambar
2.30a berikut.

P Qst = f (Pt)

Qs = f (p)
Tax

Qs

Gambar 2.30a Pengaruh Pajak Pada Kurva Penawaran (Supply)

Dengan adanya pengenaan pajak oleh negara (pemerintah), maka


harga barang sebelum pajak sebesar P, naik menjadi P, setelah dikenakan
pajak. Perubahan juga terjadi pada jumlah barang yang ditawarkan oleh
produsen ke konsumen. Sebelum dikenakan pajak jumlah barang yang
ditawarkan adalah sebesar Q, dan setelah dikenakan pajak (harga jual
meningkat dari P menjadi P).

Jumlah barang yang ditawarkan menurun menjadi Q. Untuk lebih


jelasnya dapat dilihat keterangan berikut. :

P : harga barang dan jasa sebelum dikenakan pajak (t)


P1 = P + t : harga barang dan jasa setelah dikenakan pajak.

6
Qs : Jumlah barang dán jasa yang ditawarkan sebelum
dikenakan pajak.
Qs = f (P)
Qst : Jumlah barang dan jasa yang ditawarkan setelah
dikenakan pajak
Qst = f (Pt), atau Qst = f (P) + t

2. Pengaruh Pemberian Subsidi (Subsidies)


Subsidi adalah bantuan pemerintåh kepada produsen atau konsumen.
Biasanya subsidi ini dalam bentuk pemberian sejúmlah uang atau fasilitas
kepada produsen yang mengurangi biaya produksi. Karena biaya produksi
berkurang, maka harga jual (P) juga bisa diturunkan atau berkurang. Hal ini
akan mendorong kurva penawaran bergeser (shifting) ke bawah. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.30b berikut.

Qs = 𝑓 (𝑝)
P

Subsidi Qss = 𝑓 (𝑃𝑆 )

Gambar 2.30b Pengaruh Subsidi Pada Kurva Penawaran (Supply)

Dengan adanya pemberian subsidi (subsidies) oleh negara


(pemerintah), maka harga barang dan saja sebelum pemberian subsidi
(sub) sebesar P, turun menjadi Ps, setelah pemberian subsidi (sub).
Perubahan juga terjadi pada jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen
ke konsumen. Sebelum pemberian subsidi (sub) jumlah barang yang

7
ditawarkan adalah sebesar Q. dan setelah pemberian subsidi (sub) harga
jual turun dari P menjadi Ps dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi
Qss, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat keterangan berikut.

P : harga barang dan jasa sebelum pemberian subsidi


(sub)
Ps = P – Sub : harga barang dan jasa setelah pemberian subsidi
(sub)
Qs : Jumlah barang dan jasa yang ditawarkan sebelum
pemberian subsidi (sub)
Qs = f (P)
𝑄𝑆𝑆 : Jumlah barang dan jasa yang ditawarkan setelah
pemberian subsidi (sub)
𝑄𝑆𝑆 = f (Ps), atau 𝑄𝑆𝑆 = f (P) – S

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Didasarkan dari data diatas, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal
seperti berikut ini:
1. Keseimbangan permintaan dan penawaran diartiakan bahwa kedua
pihak yang akan bertransaksi tersebut (konsumen dan produsen)
menyepakati harga (price,P) persatuan (unit) dan jumlah
(quantity,Q) satuan atau unit barang dan jasa yang ditransaksikan
tersebut.
2. Syarat keseimbangan pasar dapat didekati dengan matematika,
dimana antara konsumen dan produsen sepakat mengenai jumlah
(Q) maupun harga (P) barang dan jasa yang akan di transaksikan.
Dengan demikian secara matematika harga (P) maupun jumlah (Q)
menurut konsumen (fungsi permintaan,Qd) dan produsen (fungsi
penawaran Qs) adalah sama.
3. Konsumen, mendapat surplus, karena dapat membeli barang dan
jasa lebih rendah dari harga yang sebelumnya konsumen sudah
bersedia membeli. Hal ini disebut dengan istilah surplus konsumen,
atau consumer's surplus. Produsen juga menerima surplus, karena
dapat menjual barang dan jasa, dengan harga lebih tinggi, dari
harga yang sebelumnya produsen tersebut sudah mau menjualnya.
Hal ini disebut dengan istilah surplus produsen, atau producer's
surplus.
4. Perubahan keseimbangan permintaan dan penawaran, atau
ketidakseimbangan pasar (unequilibrium, sementara), terjadi
apabila variabel yang memengaruhi permintaan dan penawaran,

9
seperti, harga (P) barang dan jasa, biaya memproduksi barang dan
jasa (cost), atau pendapatan (Income, I) konsumen berubah.
5. Penguatan pajak (tax) dan pemberian subsidi (sub) oleh pemerintah
kepada masyarakat, baik produser ataupun konsumen, akan
berpengaruh pada jumlah permintaan (demand), maupun jumlah
penawaran (supply) barang dan jasa di masyarakat.

B. SARAN
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik
yang membangun dari para pembaca

10
DAFTAR PUSTAKA

Noor, Henry Faizal. 2013. Ekonomi Manajerial. Jakarta : Rajawali Pers

11

Anda mungkin juga menyukai