Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal Anjak Piutang

Jurnal ini berisi tentang Anjak piutang, Klien, dan Eksistensi dari kata kunci yang saya baca
di dalam jurnal tersebut. Jurnal ini ditujukan untuk kita para pembaca agar mengetahui
Eksistensi Anjak Piutang dari sisi Yuridis dan Ekonomis.

Kita sebagai pelaku usaha di era globalisasi dan perkembangan perekonomian suatu bangsa
itu akan sangat berguna sekali untuk negara, karena dengan kita membuka suatu peluang
usaha seperti usaha kecil ataupun usaha menengah itu tidak masalah, karena usaha tersebut
akan pelan pelan menjadi besar dan akan menghasilkan laba dan hasil laba tersebut akan
secara tidak langsung akan kita gunakan sebagian untuk membayar pajak atau sejenisnya
kepada negara untuk mendukung proses perkembangan ekonomi di negara tersebut. Maka
dari itu pemerintah selalu mendukung UMKM yang ada di Indonesia ini karena mereka akan
sangat berguna kedepan untuk bangsa dan negara. Pastinya kita harus selalu berani
mengambil tantangan dan risiko untuk kita hadapi. Tetapi kita pastinya sebagai pelaku usaha
tidak akan senantiasa selalu berada di atas dan tidak terkena musibah, seperti misalnya usaha
sedang tidak baik baik saja saat ini seperti kurangnya penjualan diusaha tersebut, kurangnya
biaya operasional usaha. Maka dari itu kita disini memiliki lembaga bank dan lembaga non
bank. Bank sendiri fungsinya yaitu untuk memberikan pinjaman kredit, dan jasa jasa lainnya.
Tetapi jika meminjam kredit di bank para pelaku usaha akan sangat lama menunggu dana
dicairkan. Maka dari itu pelaku usaha selalu meminjam dengan lembaga non bank yang salah
satunya adalah anjak piutang atau factoring. Dengan munculnya Factoring ini akan sangat
membantu sekali dan menjadi salah satu alternatif untuk para pelaku usaha kecil atau
menengah yang bisa menutupi biaya kebutuhan usaha mereka. Dengan factoring ini
perusahaan akan sangat mudah menerima dana dengan cepat daripada dari bank. Pengertian
Anjak Piutang atau Factoring juga dijumpai dalam referensi formal isi kamus Bank dalam
bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
atau perusahaan atas transaksi perdagangan dalam melakukan Anjak Piutang disebut
penganjak-piutang (Factoring) utang (Factor ) anjak piutang adalah suatu teknik pendanaan
jangka pendek dengan memanfaatkaan piutang perusahaan anjak piutang.

Kemudian perusahaan tersebut sebesar persentase tertentu dari jumlah nilai Piutang
mengemukakan bahwa Anjak Piutang tersebut diberitahukan kepada customer dan dari klien
diberlakukan sebagai jaminan." bahwa kegiatan anjak piutang meliputi: dengan cara dibeli
atau dengan cara lain sesuai kesepakatan.
Subjek hukum dari perjanjian anjak piutang factor Perusahaan anjak piutang atau factor
adalah badan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu menjual piutang kepada factor atau biasa disebut dengan klien
atau customer.

Apabila konsumen atau nasabah melakukan wanprestasi, maka pelaksanaan hukumnya


Undang – undang menghendaki klien untuk memberikan suatu pernyataan lalai kepada
konsumen atau nasabah. Untuk mengatasi risiko tersebut, para saat membuat perjanjian perlu
ditetapkan pihak mana yang bertanggung jawab atas risiko tersebut. Jika konsumen atau
nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya dan yang menanggung risiko adalah klien maka
itu dinamakan with recourse, sedangkan jika perusahaan anjak piutang yang menanggung
risiko kerugiannya maka dinamakan without recourse.

Ada beberapa ketentuan dalam hukum di Indonesia yang dapat menjadi dasar hukum bagi
eksistensi usaha anjak piutang yang dikemukakan oleh Fuandy yang dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu pertama Dasar Hukum Substantif, Dasar hukum Substantif ini ada dibagi lagi
menjadi 2 yaitu Dasar hukum substantif murni yang menjadi dasar hukum substantif murni
ini yaitu Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata mengenai kebebasan berkontrak, kemudian Dasar
Hukum Substantif Bertendensi prosedural Pasal 613 yang terdapat dalam KUH perdata yang
mengatur tentang cessie (Pengalihan piutang atas nama) Pasal 1400 KUH Perdata yang
mengatur tentang subrogasi. Kemudian yang kedua tentang eksistensi usaha anjak piutang
yang dikemukakan oleh Fuandy yaitu Dasar Hukum administrasi.

Walaupun sudah adanya Perusahaan Anjak Piutang untuk membantu usaha kecil atau
menengah. Hingga saat ini masih banyak sektor usaha yang menghadapi berbagai masalah
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Masalah masalah tersebut pada prinsipnya berkaitan
dengan kurangnya kemampuan dan terbatasnya sumber permodalan, lemahnya pemasaran
karena kurangnya sumber daya manusia yang berpengalaman sehingga target penjualan tidak
tercapai. Dan yang masih menjadi masalah selain yang sudah disebutkan barusan yaitu
dibidang administrasi manajemen yang terabaikan menyebabkan meningkatnya jumlah kredit
macet. Kondisi ini mengancam kontinuitas usaha yang akan semakin menyulitkan usaha
memperoleh tambahan sumber pembiayaan dari lembaga keuangan. Dengan mengatasi
kendala yang dialami dunia usaha, kehadiran perusahaan anjak piutang memberikan suatu
alternatif pemecahan masalah.
Dengan melalui anjak piutang, dimungkinkan bagi perusahaan untuk memperoleh sumber
pembiayaan secara mudah dan cepat sampai hampir seluruh dari nilai faktur penjualannya
secara kredit. Perusahaan anjak piutang juga memiliki ahli dibidangnya seperti Perusahaan
anjak piutang mampu mengatasi kesulitan dalam bidang pengelolaan kredit. Dengan adanya
hal tersebut klien akan dapat lebih berkonsentrasi dengan kegiatan lainnya untuk
meningkatkan produksi dan penjualan.

Manfaat dari perusahaan anjak piutang ini yaitu salah satunya yaitu menurunkan biaya
produksi perusahaan (klien), kemudian juga memiliki manfaat untuk memberikan fasilitas
pembiayaan dalam bentuk pembayaran dimuka atau advanced payment, bisa meningkatkan
daya saing perusahaan klien, juga meningkatkan kemampuan perusahaan klien memperoleh
laba melalui peningkatan perputaran modal kerja, kemudian menghilangkan risiko kerugian
akibat terjadinya kredit macet, dan yang terakhir mempercepat proses ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional.

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari review jurnal tentang Anjak Piutang ini yaitu Anjak
Piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek
suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Eksistensi anjak piutang di
Indonesia dimulai dengan diluncurkannya Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang
lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tentang
Ketentuan dan Tata cara pelaksaan lembaga Pembiayaan. Kehadiran dari Perusahaan Anjak
Piutang di Indonesia ini, sangat membantu sekali usaha kecil atau menengah dari
memperoleh pembiayaan dengan mudah dan cepat, serta dapat membantu kesulitan dibidang
pengelolaan kredit.

Anda mungkin juga menyukai