Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PEMBAHASAN ARTIKEL PELANGGARAN ETIKA BISNIS


SUATU PERUSAHAAN BESERTA KOMENTARNYA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah : Etika Bisnis
Dosen Pengampu : Bu Desma Erica Maryati M, S.Pd., M.Si.

Oleh :

Nama : Christ
NIM : T201010227

KELAS 19.6
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
STIE EKA PRASETYA MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah senantiasa memberkati saya
dalam menyelesaikan Makalah ini, adapun tugas ini dikerjakan untuk memenuhi mata
kuliah Etika Bisnis. Saya juga ingin berterima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Etika Bisnis yaitu Bu Desma Erica Maryati M, S.Pd., M.Si. . Saya telah menyusun
Makalah ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih ada kekurangan untuk mencapai
kesempurnaan. Saya selaku penulis menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun
agar Makalah yang saya buat ini menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya, saya berharap semoga Makalah tentang Artikel Pelanggaran Etika


Bisnis ini bisa memberikan manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga
Makalah ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sebelumnya saya mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan di dalam Makalah ini,
terima kasih.

Medan, 16 Februari 2022

Christ

Halaman | 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2
Artikel 1...........................................................................................................................................3
Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT Megasari Makmur.............................................................3
Artikel 2...........................................................................................................................................5
Dugaan Pelanggaran di Pabrik Es Krim Aice, Menaker Ancam Beri Sanksi....................................5
Artikel 3...........................................................................................................................................7
PT Unilever Tbk Digugat Rp 13,5 Miliar Gara-gara Iklan Deterjen Rinso.......................................7
Artikel 4...........................................................................................................................................9
Garuda Terancam Pailit: Etika Bisnis Kasus Garuda........................................................................9
Artikel 5.........................................................................................................................................11
Kasus Ajinomoto Karena MUI Teledor..........................................................................................11
Artikel 6.........................................................................................................................................12
BPOM Beri Respons Soal Produk Nestle yang Tidak Sehat...........................................................12
Artikel 7.........................................................................................................................................14
Karyawan Freeport: Kasus Mogok Kerja Pekerja Belum Selesai....................................................14
Artikel 8.........................................................................................................................................16
Korupsi PT Jiwasraya dari Pandangan Etika Pelayanan Publik di Indonesia..................................16
Artikel 9.........................................................................................................................................18
Hartati Murdaya: Nike Harus Tahu Etika, Pelanggaran etika bisnis PT.Nike.................................18
Artikel 10.......................................................................................................................................20
Kasus Kimia Farma (Etika Bisnis)..................................................................................................20
Artikel 11.......................................................................................................................................23
Pelanggaran Etika Bisnis PT. KAI tentang Manajemen Akuntansinya..........................................23
Artikel 12.......................................................................................................................................26
Kronologi Dugaan Bahan Kedaluwarsa Marugame Udon...............................................................26
Artikel 13.......................................................................................................................................28
Kronologi Dugaan Bahan Kedaluwarsa Pizza Hut..........................................................................28

Halaman | 2
Artikel 1
Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT Megasari Makmur
https://www.kompasiana.com/gandiwijaya/5ca99a04a8bc150ad13ff783/
kasus-pelanggaran-etika-bisnis-oleh-pt-megasari-makmur
Kita tahu bahwa pada saat ini  banyak sekali produk produk obat nyamuk, salah
satunya yang terkenal  adalah Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT.Megasari
Makmur. Obat nyamuk ini pun pertama kali di produksi pada tahun 1996. Selain obat
nyamuk, PT Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk lainnya seperti
pengharum ruangan dan juga tisu basah. Obat nyamuk HIT ini pun terkenal sebagai obat
nyamuk yang murah dan lebih tahan lama. Oleh sebab itulah obat nyamuk HIT ini terkenal
di kalangan masyarakat indonesia.

Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT. Megarsari Makmur dinyatakan
ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal
ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan
pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan
syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker
lambung.

HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata sangat
berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan
Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat anti-nyamuk
HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L (cair
isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan PT Megarsari
Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya
yaitu seorang pembantu rumah tangga yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat
keracunan, setelah menghirup udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.

Komentar / Saran :

PT. Megasari Makmur ini melakukan pelanggaran Etika Bisnis Prinsip Win-win Solution.
Etika dalam berbisnis adalah standar formal dan normal. Hanya saja tergantung dari pelaku
usaha itu sendiri bagaimana cara menerapkannya pada organisasi. Faktanya, PT Megasari
Makmur telah gagal mengaplikasikan moral tersebut, sehingga secara sadar melanggar

Halaman | 3
prinsip kejujuran juga. Hanya berasumsi berdasarkan keuntungan sebesar-besarnya dengan
biaya produksi minimal, bukan berarti bisa mengabaikan begitu saja dampak negatifnya.
Meskipun pada akhirnya sudah meminta maaf, akan tetapi seharusnya mereka bisa berpikir
lebih cerdas mengenai efek jangka panjang.

Halaman | 4
Artikel 2
Dugaan Pelanggaran di Pabrik Es Krim Aice, Menaker Ancam Beri Sanksi
https://kumparan.com/kumparanbisnis/dugaan-pelanggaran-di-pabrik-es-krim-aice-
menaker-ancam-beri-sanksi-1t30p5aqFPg/full
Kementrian Ketenagakerjaan menerjunkan tim khusus pengawas ketenagakerjaan
untuk memeriksa pabrik es Krim Aice. Hasilnya, tim menemukan beberapa dugaan
pelanggaran yang dilakukan PT Alpen Food Industry selaku produsen es Krim Aice.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, saat ini tim tengah mengecek dan
memverifikasi laporan tersebut. Dia menegaskan jika PT AFI terbukti melanggar, maka
Kemenaker akan memberikan sanksi sesuai dengan perundang-undangan.
"Saat ini tim terus bekerja melakukan tahap pemeriksaan dokumen dan permintaan
keterangan kepada pekerja dan pengusaha serta para pihak terkait untuk dilakukan
pendalaman materi dugaan pelanggaran Norma Kerja, Norma Perempuan serta termasuk
penerapan norma K3 di lokasi kerja," ujar Ida, Senin (17/3).
"Kalau terbukti tentu kita berikan sanksi tegas sesuai peraturan perundang-undangan," kata
Ida melanjutkan.
Sejumlah isu pelanggaran ketenagakerjaan sempat menghempas PT AFI. Perusahaan asal
Singapura itu disebut menggaji buruh pabriknya dengan upah yang tidak layak dan
mengabaikan keselamatan kerja hingga beberapa di antaranya sampai keguguran.

Dua masalah itu sampai membuat ratusan buruh pabrik mogok kerja. Mereka menuntut
upah yang layak dan kondisi lingkungan kerja yang aman.
Sebelumnya, manajemen PT AFI telah mengkonfirmasi dua isu tersebut. Soal upah, PT
AFI memastikan telah menggaji pekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Setiap perusahaan memiliki kebijakan dalam pemberian upah. AFI telah mengikuti
regulasi yang ada. Setiap kebijakan yang ditempuh dalam menentukan kenaikan anggaran
gaji mengacu dan sudah mengikuti kepada ketentuan pengupahan," kata Legal Corporate
PT AFI, Simon Audry Halomoan Siagian, saat menggelar press briefing di kawasan
Senayan, 28 Februari lalu.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat melakukan pertemuan dengan tim kumparan,
Jumat (6/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara soal pekerjanya yang keguguran, Simon mengatakan keguguran itu bukan
disebabkan karena beban kerja yang terlalu berat.
"Sebagian karena mereka sendiri tidak mengetahui sedang hamil, atau berhubungan
seksual di trisemester pertama," ujar Simon.
Plt Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja (PPK dan K3),
Iswandi Hari, menambahkan ada beberapa pelanggaran yang harus diperbaiki.

Halaman | 5
Iswandi tak menjelaskan lebih lanjut pelanggaran apa yang dilakukan perusahaan
pengelola pabrik Aice. Dia mengatakan saat ini tengah melakukan pendalaman dugaan
pelanggaran tersebut untuk segera ditindaklanjuti.
"Kita terus melakukan pendalaman, pemeriksaan berkas, dan permintaan keterangan dari
pengusaha atau pengurus perusahaan, pekerja dan anggota Serikat Pekerja atau Serikat
Buruh terdapat temuan yang melanggar ketentuan, maka segera akan ditindaklanjuti, baik
melalui nota pemeriksaan dan tahapan penyidikan. Termasuk kemungkinan diberikan
sanksi tegas," kata Iswandi.

Komentar / Saran :
PT. AFI atau PT. AICE yang bergerak dibidang memproduksi Es Krim ini melakukan
Pelanggaran Etika Bisnis Prinsip Keadilan , Win win solution, dan juga prinsip Integritas
Moral. Karena dari yang saya baca artikel di atas itu menyebutkan bahwa pihak Aice ini
tidak memberikan upah yang sesuai untuk semua buruh di pabrik Es krim aice ini sehingga
mereka sampai melakukan mogok kerja, kemudian terkadang mereka sampai tidak
memperdulikan tingkat keselamatan pekerja mereka dan juga melakukan hal yang tidak
wajar kepada pihak wanita sampai ada yang keguguran. Seharusnya pihak Aice ini bisa
bertanggung jawab agar semua buruh yang bekerja di pabrik mereka dapat merasakan
kenyamanan dalam bekerja.

Halaman | 6
Artikel 3
PT Unilever Tbk Digugat Rp 13,5 Miliar Gara-gara Iklan Deterjen Rinso
https://www.tribunnews.com/bisnis/2016/10/31/pt-unilever-tbk-digugat-rp-135-miliar-
gara-gara-iklan-deterjen-rinso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Unilever Indonesia Tbk sedang
menghadapi gugatan terkait hak cipta yang diajukan Joice M. Senduk di Pengadilan Niaga
Jakarta Pusat.
G\gugatan tersebut terkait pencatuman foto Joice tanpa izin yang dilakukan Unilever
dalam iklan.
Kuasa hukum Joice, Hendrik R.E. Assa menjelaskan, kliennya pada November 2004 silam
merupakan pemenang undian mesin cuci dari salah satu produk Unilever yakni, Rinso.
Setelah dinyatakan pemenang, Joice diminta menandatangani sejumlah dokumen dan foto.
"Saat itu pihak Unilever mengaku foto tersebut hanya untuk kelengkapan dokumen saja,
namun suatu ketika malah foto tersebut dicantumkan dalam iklan Rinso di seluruh
Indonesia baik di papan reklame maupun di media cetak," terang dia kepada KONTAN,
Minggu (30/10/2016).
Selain foto, pihak Unilever juga menjadikan Joice sebagai karikatur untuk untuk penunjang
grafis iklan Rinso.
Hendrik mengklaim, saat pengambilan foto tersebut Joice awalnya menolak, tapi untuk
alasan kelengkapan dokumen dirinya baru menyetujui.
Atas perbuatan tersebut, ia menilai tindakan Unilever sudah melanggar Pasal 12 UU No.
28/2014 tentang Hak Cipta.
Pasal tersebut menjelaskan, setiap orang dilarang melakukan penggunaan secara komersial,
penggandaan, pengumuman, pendistribusian, dan komunikasi atas potret yang dibuatnya
guna kepentingan reklame atau periklanan secara komersial tanpa persetujuan tertulis dari
orang yang dipotret atau ahli warisnya.
Hendrik menambahkan, sebelum menempuh upaya hukum, pihaknya sudah mediasi secara
bilateral dengan Unilever.

Tapi sayangnya, mediasi yang sudah berjalan 10 tahun itu tidak ada hasil. Dimana
awalnya, pihak Unilever menawarkan untuk membayar Rp 1.000.000 untuk setiap titik
iklan yang terdapat di seluruh Indonesia.
"Tapi hal tersebut setiap ingin dibahas, pihak Unilever malah cenderung menghindar dan
menawarkan pembayaran uang tunai Rp 50 juta," ucapnya.

Halaman | 7
Maka dari itu pihaknya memberikan dua surat peringatan kepada Unilever. Napi dalam
surat balasan terakhir, perusahaan menyatakan tidak memiliki hubungan apapun dengan
Joice untuk urusan iklan.
Bahkan Unilever pun cenderung mengalihkan ke PT Citra Lintas Indonesia sebagai pihak
yang bertanggungjawab atas iklan Rinso tersebut
"Kami tidak tahu menahu dengan PT Citra Lintas Indonesia, yang kami tahu Rinso ya
Unilever yang mengambil foto juga dari pihak Unilever, maka dari itu kami meminta
pertanggungjawaban atas tindakannya itu," ujarnya singkat.
Sekadar tahu saja, dalam gugatannya ini Hendrik menyantumkan PT Citra Lintas Indonesia
sebagai tergugat II.
Adapun atas pebuatan Unilever, dalam gugatannya Hendrik menilai kliennya itu telah
mengalami kerugian materiil sebesar Rp 13,5 miliar dan kerugian materiil Rp 9 miliar.
Dalam berkas gugatan tersebut, Unilever diminta untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp 10 miliar.
Perkara ini baru memasuki sidang perdana pada Selasa (25/10/2016) lalu.
Pihak Unilever yang diwakili kuasa hukum Unilever Harry F. Simanjuntak dalam
persidangan mengatakan belum bisa memberikan jawabannya. Bahkan dirinya meminta
adanya mediasi agar dapat diselesaikan di luar pengadilan.
Jawabannya itu akan diutarakannya pada persidangan selanjutnya pada Selasa (2/11/2016)
besok.
Komentar / Saran :
PT. Unilever Tbk pasti kita sudah mengetahui nama besar tersebut, tetapi mereka pernah
secara sengaja ataupun tidak sengaja melakukan pelanggaran etika bisnis yaitu dengan
mencantumkan foto klien yang memenangkan undian dari iklan rinso salah satu produk
Unilever itu sendiri. Dengan demikian menurut saya PT. Unilever Tbk ini telah melanggar
Prinsip Pelanggaran etika bisnis Win- win solution dan juga prinsip integritas moral.
Karena mereka secara sengaja tanpa pemberitahuan kepada Joice selaku pemenang undian
iklan rinso tersebut menggunakan foto Joice di iklan yang mereka pasarkan di masyarakat
luas, sehingga itu membuat Joice langsung melaporkannya ke pihak hukum. PT. Unilever
Tbk mereka menolak untuk menuju jalur hukum dan malah ingin membayar 50 juta untuk
menyudahi masalah tersebut. Saran saya mengenai ini PT. Unilever Tbk Harus berani
bertanggung jawab agar tidak adanya prinsip etika bisnis yang di langgar oleh mereka.

Halaman | 8
Artikel 4
Garuda Terancam Pailit: Etika Bisnis Kasus Garuda
https://kumparan.com/heni-yati/garuda-terancam-pailit-etika-bisnis-kasus-garuda-
1wqd9twyi1r/full

Garuda terancam pailit karena utang yang terus menumpuk yang dimiliki oleh
perusahaan pelat merah ini. Hingga Juni 2021 Utang Garuda Indonesia mencapai Rp 70
triliun. (sumber: YouTube KOMPAS TV-Terancam Pailit, Staf Khusus BUMN:
Manajemen Garuda Indonesia yang Buruk).
Ada apakah dengan Manajemen Garuda Indonesia? Mengapa Manajemen Garuda
dikatakan buruk padahal Garuda merupakan Perusahaan penerbangan terbaik di Indonesia?
Diketahui Garuda menempati posisi no.1 awak kabin selama 5 tahun berturut-turut (tahun
2014-2018), per 2019 mengalami penurunan. Tak hanya itu Garuda juga mengalami
penurunan 3 peringkat ke posisi 12 untuk Perusahaan Penerbangan terbaik di Dunia.
Peringkat ini merupakan peringkat terendah di 7 tahun terakhir.
Tahun 2019 Garuda Indonesia terkena kasus etika bisnis. Diawali dengan penyelundupan
onderdil salah satu merek kendaraan motor pada Pesawat A330 900NEO yang berakhir
dengan pencabutan Direktur Utama Garuda Indonesia pada tahun 2019. April 2019 terjadi
perdebatan transaksi yang ada pada laporan keuangan tahun 2018 yang merupakan praktik
rekayasa akuntansi. Selain itu Komisi Pengawas Persaingan Usaha melakukan
penyelidikan dan ditemukan indikasi adanya praktik persaingan tidak sehat di antaranya
dugaan praktik Duopoli untuk menaikkan tarif tiket, rangkap jabatan direksi pada pasar
yang sama, monopoli tiket perjalanan umrah.
Ternyata menjadi yang terbaik di bidangnya tidaklah cukup, ada banyak aspek yang
mempengaruhi suatu bisnis akan berlangsung lama yaitu etika profesi yang baik. Prestasi
perusahaan yang selalu di atas menjadikan Garuda tidak berhati-hati dalam bersikap, salah
satunya bersikap dalam mengambil keputusan. Kasus-kasus yang disebutkan di atas terjadi
karena Pimpinan Perusahaan yang tidak memiliki integritas yang baik. Seharusnya seorang
pemimpin memiliki budaya kerja seperti integritas, kepemimpinan, perilaku profesional,
menjaga nama baik perusahaan. Dari kasus di atas Garuda dinilai memiliki sistem
manajemen amoral, dapat dilihat dari beberapa kasus di atas bersumber dari kepentingan
diri sendiri atau beberapa pihak demi keuntungan sendiri atau perusahaan.
Perusahaan akan dinilai baik apabila sistem manajemen di dalamnya berjalan dengan baik
dan tidak adanya perbuatan curang. Oleh karena itu apabila suatu perusahaan ingin terus
tumbuh dan berlangsung terus-menerus, maka harus menciptakan manajemen yang baik.
Manajemen yang baik tercipta dari para personel yang baik. Bayangkan bila di suatu
perusahaan banyak orang baik dalam arti karakter yang baik, sikap yang baik, etos kerja
yang baik, sudut pandang yang baik dan sebagainya maka dipastikan Perusahaan tersebut
akan terus tumbuh berkembang. Dan sebaliknya bila di suatu Perusahaan diisi oleh banyak
orang tidak baik yang mana orang-orang tersebut banyak melakukan beberapa perbuatan

Halaman | 9
curang demi kepentingan pribadi, maka Perusahaan tersebut tinggal menunggu waktu
untuk kehancurannya.
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting di dalam suatu perusahaan. Organisasi
harus selalu memberikan pelatihan dan pemahaman mengenai etika kerja yang baik
sehingga tercipta organisasi yang memiliki integritas. Fungsi pimpinan merupakan kunci
sebuah organisasi yang memiliki integritas. Apabila seorang Pemimpin memiliki integritas
dan etika kerja yang baik maka akan menjadi contoh yang baik bagi anak buahnya.

Komentar / Saran :
Menurut saya dari apa yang saya baca mengenai kasus PT. Garuda Indonesia bisa sampai
dikatakan ingin bangkrut karena memiliki utang yang sangat besar, itu karena mereka
melakukan pelanggaran prinsip etika bisnis yaitu prinsip otonomi, kejujuran, keadilan, win
win solution, dan juga integritas moral. Ini bisa dibilang semua prinsip etika bisnis
dilanggar oleh Garuda Indonesia, Karena melakukan Duopoli yang sangat tidak sehat kita
tahu sendiri, kemudian melakukan jual beli barang mewah yang hasilnya di ambil oleh
atasan mereka dan juga membuat laporan akuntansi palsu karena adanya rangkap jabatan
di Garuda Indonesia.
Seharusnya mereka selaku perusahaan besar yang sudah memasuki peringkat dunia dengan
penerbangan terbaik, mereka harus tetap mengetahui kapasitas mereka sebagai
penerbangan yang baik dan agar utang mereka akan segera di bayar dan tidak adanya
kebangkrutan di suatu perusahaan tersebut, mereka juga harus memiliki pemimpin yang
memiliki integritas moral yang baik pula agar semua karyawan dapat mengikuti pimpinan
mereka.

Halaman | 10
Artikel 5
Kasus Ajinomoto Karena MUI Teledor
https://nasional.tempo.co/read/16869/kasus-ajinomoto-karena-mui-teledor
TEMPO Interaktif, Jakarta:Terbongkarnya kasus Ajinomoto tidak terlepas dari
keteledoran Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam mengontrol produk makanan berlabel
halal. Penggantian bakteri bactosoytone yang berasal dari pankreas babi adalah indikasi
keteledoran itu. Ajinomoto jelas bersalah, namun itu tak lepas dari peran MUI yang tak
melakukan kontrol terhadap setiap sertifikasi halal yang telah diterbitkan, kata Ketua
Pelaksana Harian Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI), Indah Suksmaningsih ketika
ditemui di Kantor YLKI, Jumat (5/1).
Dalam surat yang ditujukan kepada direksi PT Ajinomoto Indonesia (PT AI), MUI telah
menyatakan bahwa PT AI telah melakukan penggantian bahan nutrisi pembuatan MSG
dari polypeptone menjadi bactosoytone. Penggantian itu sendiri terjadi sejak Juni 1999,
namun baru Desember 2000, kasus penggantian tersebut terbongkar.
Menurut Indah, sebagai lembaga yang berwenang menentukan halal dan haram produk
makanan dan minuman di Indonesia, MUI harus hati-hati dan tidak teledor. Bukan tidak
mungkin kasus ini terjadi pula pada produk lain. Apalagi hal itu dapat menyebabkan
gejolak sosial seperti yang terjadi pada kasus Ajinomoto ini. Sejak diumumkan mengenai
produk Ajinomoto itu mengandung unsur babi, kami terus menerus mendapat telepon dari
masyarakat yang resah. Apalagi kasus ini berbau SARA, ujarnya.
Indah pun menegaskan bahwa YLKI akan memfasilitasi anggota masyarakat yang akan
mengajukan gugatan class action. Saat ini sudah ada lima organisasi kewanitaan yang
bersiap-siap mengajukan gugatan itu, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kongres
Wanita Indonesia (Kowani), Persatuan Warakawuri Republik Indonesia (Perwari), Fatayat
NU dan Aisyiah Muhammadiyah. Mereka sudah menyatakannya kepada YLKI, kata
Indah.
Agar kasus ini tidak terulang lagi, YLKI mengusulkan agar pemerintah membentuk badan
yang khusus menangani hal ini. Lembaga itu bisa berasal dari Direktorat Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan (POM) yang diperluas keanggotaannya, termasuk anggota
dari MUI. Sebab Ditjen POM sendiri sudah memiliki fasilitas laboratorium hampir di
seluruh daerah. Ini akan memudahkan dan menjadi ujian bagi pemerintah apakah serius
untuk melindungi konsumen atau tidak, kata Indah. (Deddy Hermawan)
Komentar / Saran :
Menurut saya selepas dari MUI yang teledor dan saya melihat dari sisi masyarakat yang
mengatakan babi itu haram, memang PT. AI ini sangat melanggar aturan karena dari apa
yang mereka kirimkan ke MUI itu adalah Ajinomoto yang HALAL kemudian setahun
kemudian tanpa sepengetahuan MUI PT. AI malah mengganti bahan mereka menjadi
bahan yang terbuat dari pankreas babi, maka dari itu PT. AI melanggar prinsip etika bisnis
kejujuran. Karena mereka tidak memberitahu pihak MUI dengan digantikannya bahan
dasar untuk membuat Ajinomoto itu tersebut.
Halaman | 11
Artikel 6
BPOM Beri Respons Soal Produk Nestle yang Tidak Sehat
https://tirto.id/bpom-beri-respons-soal-produk-nestle-yang-tidak-sehat-ggGz

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) buka suara terkait pengakuan PT
Nestle Indonesia soal kurang dari 30% produknya tidak memenuhi standar kesehatan.
BPOM mengimbau masyarakat untuk teliti sebelum membeli. Mulai dari bahan apa saja
yang terkandung di dalam produk sampai dan memilah gizi yang diperlukan. “Badan POM
bersama stakeholder terus mendorong masyarakat untuk membaca label termasuk ING
sebagai salah satu upaya pencegahan PTM dan menerapkan prinsip konsumsi gizi
seimbang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 41/2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang,” jelas keterangan dalam poin delapan dikutip Tirto, Rabu (9/8/2021).
Dalam keterangan tersebut juga BPOM mengimbau masyarakat agar menjadi
konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan isu yang beredar. Selalu lakukan
cek kemasan, label, Izin edar, dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli atau
mengonsumsi produk pangan. Dalam keterangan itu juga BPOM menjelaskan informasi
produk tidak sehat yang ramai dibahas tidak terkait dengan keamanan dan mutu pangan.
Pemberitaan tersebut berkaitan dengan pencantuman kandungan gizi produk, khususnya
kandungan Gula, Garam, dan Lemak (GGL) sebagai salah satu faktor risiko penyebab
Penyakit Tidak Menular (PTM) jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Untuk
lebih mudah dipahami masyarakat di Indonesia, pencantuman ING selain dalam bentuk
tabel, pada label pangan juga dapat dicantumkan informasi tentang panduan asupan gizi
harian dan logo pilihan lebih sehat pada bagian utama label yang diterapkan secara
sukarela. “Badan POM telah melakukan proses evaluasi terhadap aspek keamanan, mutu,
gizi dan label termasuk pencantuman ING dalam memberikan Nomor Izin Edar (NIE)
produk pangan olahan, termasuk produk Nestle yang beredar di Indonesia,” kata
keterangan tersebut. Untuk memastikan konsistensi produk beredar sesuai dengan
persetujuan saat pendaftaran, Badan POM melakukan pengawasan keamanan, mutu, dan
label termasuk ING melalui sampling dan pengujian. Pelaku usaha wajib menjamin produk
yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu, gizi, dan label. Sebelumnya,
Financial Times menuliskan, berdasarkan dokumen internal perusahaan, lebih dari 60
persen produk makanan dan minuman utama Nestlé tidak memenuhi "definisi kesehatan
yang diakui" dan bahwa "beberapa kategori dan produk-produk Nestlé tidak akan pernah
"sehat" bagaimanapun mereka memperbaikinya. Dokumen presentasi yang beredar di
kalangan eksekutif atas yang dilihat Financial Times menunjukkan, hanya sekitar 37
persen makanan dan minuman Nestlé secara pendapatan, terkecuali produk-produk seperti
makanan hewan dan nutrisi kesehatan khusus, mendapatkan rating di atas 3,5 di bawah
sistem pemeringkatan kesehatan Australia. Atas laporan tersebut, pihak Nestle Indonesia
melalui Head of Corporate Communication Nestle Indonesia Stephan Sinisuka mengakui
jika kurang 30% yang disebutkan dalam laporan memang tak memenuhi standar kesehatan.
Khususnya untuk produk coklat dan es cream. "Jika dilihat dari keseluruhan portofolio

Halaman | 12
produk-produk kami berdasarkan total penjualan global, kurang dari 30% tidak memenuhi
standar kesehatan eksternal yang ketat yang didominasi produk-produk indulgent
[memanjakan], seperti cokelat dan es krim, yang bisa dikonsumsi dalam jumlah yang
cukup sebagai bagian dari pola makan sehat, seimbang, dan menyenangkan," jelas dia
Selasa (8/6/2021).
Komentar / Saran :
Menurut saya, PT. Nestle Indonesia ini sudah melanggar prinsip etika bisnis Win win
solution, prinsip integritas moral. Karena walaupun mereka telah jujur dengan produk
mereka bahwa 30% produk mereka tidak sehat untuk di konsumsi oleh masyarakat luas,
tapi mereka tetap memproduksi produk tersebut dan memasarkan produk tersebut ke
masyarakat.
Seharusnya mereka PT. Nestle Indonesia ini harus mementingkan masyarakat Indonesia
dalam mengkonsumsi produk mereka akan masyarakat tetap sehat dan PT. Nestle juga
akan mendapatkan keuntungan juga jika masyarakat suka dengan produk mereka.

Halaman | 13
Artikel 7
Karyawan Freeport: Kasus Mogok Kerja Pekerja Belum Selesai
https://bisnis.tempo.co/read/1068714/karyawan-freeport-kasus-mogok-kerja-pekerja-
belum-selesai/full&view=ok
TEMPO.CO, Jakarta-Karyawan PT Freeport Indonesia menekankan bahwa kasus
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang melibatkan perusahaan tambang itu
masih berjalan. Dedy Mukhlis, salah satu pekerja PT Freeport Indonesia sekaligus peserta
aksi mogok kerja pada 2017 lalu tidak mengakui mediasi yang diwakili oleh Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) tersebut.
“Seolah-olah permasalahan ini sudah selesai karena kesepakatan 21 Desember 2017 lalu,”
kata Dedy di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat pada Minggu, 11 Maret 2018.
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia menyebut telah menyelesaikan persoalan PHK sepihak
tersebut pada 21 Desember 2017 lalu. PT Freeport Indonesia bersama Ketua Umum
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), R Abdullah, menandatangani kesepakatan
sejumlah poin perjanjian.
Poin tersebut di antaranya menghapus hutang karyawan serta memberi tunjangan sebesar
1,5 sampai 4,5 kali gaji. PT Freeport Indonesia juga memberi kesempatan kerja kembali.
Namun, mereka diterima kembali bukan sebagai karyawan Freeport, melainkan menjadi
karyawan kontraktor yang bekerja untuk Freeport.
Dedy kemudian menepis bahwa para pekerja PT Freeport Indonesia telah diwakilkan oleh
Abdullah. Menurut Dedy, pihaknya tidak pernah memberi mandate kepada Abdullah untuk
mewakili mereka dan menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga, mediasi tersebut
tidak sah.
“Jadi kalo dia (Abdullah) klaim dirinya sebagai pihak kedua itu bohong. Tolong buktikan
tanda tangan pemberian mandat oleh kami kepada dia,” ucap Dedy.
Ribuan pekerja PT Freeport Indonesia dan subkontraktornya melakukan aksi mogok kerja
sejak 1 Mei 2017 lalu atau bertepatan dengan peringatan Hari Buruh International (May
Day). Mereka menuntut manajemen PT Freeport Indonesia untuk menghentikan program
Furlough, mempekerjakan kembali karyawan yang terkena Furlough, serta mengembalikan
semua pekerja yang mogok di Timika, Papua tanpa PHK. Mereka juga mendesak PT
Freeport Indonesia untuk menghentikan tindakan kriminalisasi terhadap para pengurus
serikat pekerja.
Dedy bersama tim kuasa hukumnya, Kantor hukum dan Hak Asasi Manusia Lokataru,
memaparkan sejumlah dugaan pelanggaran oleh PT Freeport Indonesia terhadap
pekerjanya. Nur Kholis, pengacara pekerja PT Freeport Indonesia melaporkan setidaknya
ada 19 peserta mogok kerja yang ditangkap polisi. Mereka, kata Nur, dikriminalisasi
dengan tuduhan pengrusakan dan penghasutan. Hingga kini, Sembilan di antaranya masih
menjalani sidang.

Halaman | 14
Selain itu, Nur melaporkan ada 18 orang yang meninggal akibat persoalan tersebut.
Sebanyak 16 pekerjanya meninggal karena sakit akibat penghentian kepesertaan BPJS oleh
PT Freeport Indonesia. Mereka dianggap bukan lagi karyawan perusahaan tambang
tersebut, sehingga dianggap tidak berhak menerima asuransi kesehatan.
“Padahal belum ada PHK resmi tapi kok tiba-tiba dihentikan,” kata Nur mempertanyakan.
Sementara dua orang lainnya nekat bunuh diri, yang disebut Nur sebagai dampak tekanan
masalah hak pekerja ini.
Lima pekerja lainnya juga mengalami luka tembakan akibat aksi bentrok dengan aparat.
Sementara, seorang pekerja hilang dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.
Menurut Nur, PT Freeport Indonesia telah melanggar beberapa pasal ketenagakerjaan.
Pertama, melanggar Pasal 28 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja atau Serikat Buruh. Nur menyebut PT Freeport Indonesia sengaja menghalangi
aktivitas serikat buruh yang dilindungi UU tersebut.
Kedua, PT Freeport Indonesia juga dianggap melanggar 143 UU Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yang menyebutkan larangan penghalangan kebebasan buruh
untuk berserikat.
Ketiga, perusahaan tambang itu juga disebut menabrak UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. PT Freeport Indonesia terancam UU tersebut karena
menghentikan keikutsertaan karyawannya dalam program BPJS.
“Bahkan ada aturannya bahwa enam bulan setelah PHK pekerja masih berhak mendapat
layanan kesehatan. Nah ini belum ada PHK resmi atau hukum in kracht tapi mereka
sepihak melakukan penghentian BPJS,” ucap Nur menjelaskan.
PT Freeport Indonesia sebelumnya melakukan PHK terhadap 840 karyawan yang ikut
dalam aksi mogok kerja. Selain memecat pekerjanya, PT Freeport Indonesia juga
melakukan Furlough terhadap ribuan pekerjanya. Menurut keterangan Dedy, hingga kini
tercatat sekitar 300an pekerja yang dikenakan Furlough. “Akses kesehatan, gaji, dan
Tunjangan Hari Raya mereka di-stop,” kata Dedy.
Komentar / Saran :
Menurut saya PT. Freeport di Papua ini tidak boleh sembarangan PHK seorang buruh yang
bekerja kepada mereka apalagi mereka melakukan PHK secara sepihak tanpa adanya
tujuan yang jelas dan tanpa persetujuan dari pekerja – pekerja yang sudah lama ataupun
baru bekerja untuk PT. Freeport itu. Mereka secara tidak langsung sudah melanggar prinsip
etika bisnis yaitu prinsip keadilan dan otonomi. Karena mereka mengambil keputusan
tanpa adanya berpikir secara luas dan itu merugikan banyak orang. Mereka juga mencabut
BPJS yang dimiliki oleh pekerja mereka, itu sama saja mereka mengambil uang yang telah
di tabung didalam BPJS Ketenagakerjaan tersebut.
Seharusnya, jika mereka ingin melakukan PHK mereka harus memberikan alasan yang
jelas terlebih dahulu lalu mengambil keputusan bersama-sama dan memberikan pesangon
yang layak untuk buruh - buruh mereka.

Halaman | 15
Artikel 8
Korupsi PT Jiwasraya dari Pandangan Etika Pelayanan Publik di Indonesia
https://kumparan.com/dianisa-utami/korupsi-pt-jiwasraya-dari-pandangan-etika-pelayanan-
publik-di-indonesia-1utsF9N4831
Praktik korupsi dalam pelayanan publik yang baru-baru ini heboh di masyarakat
dan kerap menjadi sorotan yaitu kasus gagal bayar dan korupsi pada PT Asuransi
Jiwasraya. PT Asuransi Jiwasraya sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak pada sektor asuransi. Perusahaan ini menawarkan pelayanan pada asuransi
untuk kecelakaan, kesehatan, pendidikan, pensiun, dan juga asuransi jiwa. . Korupsi yang
terjadi pada perusahaan yang didirikan sejak tahun 1859 ini merupakan kasus yang cukup
besar karena menyebabkan kerugian bagi negara hingga Rp 16,81 triliun. Selain itu,
korupsi ini juga melibatkan banyak pihak termasuk pejabat dalam OJK (Otoritas Jasa
Keuangan), 13 Korporasi lain, serta pimpinan-pimpinan dalam perusahaan Asuransi
Jiwasraya.
Kasus Jiwasraya ini sudah terjadi sejak awal tahun 2000, namun baru mencuat
akhir - akhir ini. Jiwasraya mengalami gagal bayar polis kepada para nasabahnya pada
Oktober 2018, tetapi sejak 2017 sudah terjadi peningkatan yang signifikan karena
terbebani oleh produk JS Saving Plan yang menjanjikan bunga pasti (fixed rate) hingga
10% atau jauh diatas rata - rata bunga deposito. Kondisi keuangan Jiwasraya pada 27
Agustus 2018 sudah sangat memprihatinkan karena rugi mencapai Rp4,1 triliun yang
mengakibatkan tidak adanya cadangan gaji dan operasional kantor, dan sudah tidak mampu
membayar hutang jatuh tempo dalam jangka pendek. Dalam kurun waktu 2010-2019, BPK
sudah melakukan dua kali pemeriksaan atas Jiwasraya. Dalam Pemeriksaan Dengan
Tujuan Tertentu (PDTT) tahun 2016, BPK menemukan 16 temuan terkait investasi
Jiwasraya pada saham ‘receh’ seperti LCGP, TRIO, SUGI. Menindaklanjuti temuan pada
tahun 2016, BPK melakukan investigasi pendahuluan yang dimulai di tahun 2018. Hasil
investigasi ini mengungkapkan adanya penyimpangan yang terindikasi kecurangan dalam
mengelola investasi dan saving plan. Pada juni 2018, Jiwasraya melakukan investasi
langsung pada 28 reksadana yang tidak likuid dan memiliki porsi yang tidak wajar yaitu
diatas 90 persen. Pada 20 November 2019, BPK diminta DPR untuk melakukan PDTT
lanjutan atas permasalahan ini dan Kejaksaan Agung untuk melakukan audit kerugian
negara. Pada Januari 2020, BPK menemukan adanya manipulasi pencatatan laporan
keuangan atau yang disebut window dressing. BPK juga menemukan adanya pencatatan
keuntungan semu selama bertahun - tahun.
Kasus korupsi pada PT Jiwasraya akan diterapkan pasal Tindak Pidana Pencucian
Uang (TPPU) jika penyidik menemukan hasil korupsi yang disamarkan. Dalam hal ini,
kasus Jiwasraya ditetapkan sebagai kasus korupsi dengan dugaan tindak pidana korupsi
dengan ancaman Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang
Tindak Pidana Korupsi. Namun sampai saat ini, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
masih mendalami dan mencari bukti lebih lanjut untuk membongkar dugaan kasus korupsi
yang terjadi di PT Jiwasraya yang diprediksi negara mengalami kerugian hingga Rp20
triliun.

Halaman | 16
Komentar / Saran :
PT. Jiwasraya ini, menurut saya setelah saya baca telah melakukan tindakan pelanggaran
etika bisnis yang masuk dalam prinsip keadilan, kejujuran dan integritas moral. Kenapa
demikian, karena dengan adanya tindakan korupsi yang dilakukan oleh atasan PT.
Jiwasraya ini mereka secara tidak langsung merugikan banyak masyarakat yang telah
membayar tiap bulannya biaya asuransi dan setelah sudah jatuh tempo dan nasabah ingin
menarik kembali uangnya malah PT. Jiwasraya ini tidak bisa membayar polis yang
diinginkan oleh nasabah itu. Kemudian mereka juga membuat rugi negara yang jumlahnya
tidak bisa dikatakan kecil. Pimpinan juga tidak memiliki integritas moral yang baik maka
dari itu dia memiliki niat untuk korupsi uang perusahaan tersebut.

Halaman | 17
Artikel 9
Hartati Murdaya: Nike Harus Tahu Etika, Pelanggaran etika bisnis PT.Nike
https://www.liputan6.com/news/read/145089/hartati-murdaya-nike-harus-tahu-etika

Liputan6.com, Jakarta: Hartati Murdaya, pemilik PT Hardaya Aneka Shoes


Industry serta PT Naga Sakti Parama Shoes Industry, membenarkan pihak Nike telah
menawarkan order baru dan perpanjangan kontrak. Meski keputusan itu dianggap baik
namun Hartati tidak mau menandatangani perjanjian baru tersebut karena ada beberapa hal
teknis yang perlu disempurnakan. "Saya ingin Nike sebagai perusahaan besar juga
memiliki rasa tanggung jawab sosial," kata Hartati dalam perbincangan di Dialog Petang,
Rabu (25/7).

Nike diharapkan Hartati mau mempedulikan nasib ribuan buruh kedua pabrik. Saat ini
dirinya sudah memikirkan untuk menciptakan lapangan kerja baru buat karyawannya.
Bersamaan dengan itu, Nike mau membantu menampung para buruh selama masa transisi
untuk memberikan waktu mempersiapkan lapangan kerja baru tersebut. "Bisa saja para
pekerja ini dititipkan terlebih dahulu ke pabrik lain. Jadi, masa kerjanya tidak akan hilang,"
kata Hartati [baca: Nike Perpanjang Order, Hartati Menolak].

Keputusan Nike disambut baik Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan
Wanandi. Menurut Sofyan, ini adalah salah satu cara menyelamatkan Nike agar tidak
keluar dari Indonesia dan nasib para buruh bisa diselamatkan. "Atau mencari usaha lain.
Ibu ini [Hartati] kan jago berdagangnya," kata Sofyan.

Sofyan menambahkan, dalam permasalahan ini Nike memang tidak diwajibkan membayar
pesangon. Kewajiban itu, sesuai undang-undang dibebankan kepada pengusaha. Kecuali
pengusaha mau melakukan negoisasi.

Tapi, penjelasan Sofyan dibantah Hartati. Dia tidak mau melakukan negoisasi karena Nike
dianggap telah mengambil keputusan sewenang-wenang dan akan menelantarkan ribuan
buruh. "Saya tidak meminta pesangon. Wajar saya menggugat Nike karena harus
bertanggungjawab dengan keputusannya itu," kata dia.

Sofyan kembali menegaskan Nike tidak perlu bertanggungjawab sejauh itu karena hanya
pembeli. Pengusaha lah yang semestinya harus menjaga citra dan nama baik. Namun,

Halaman | 18
Hartati tetap menuding Nike berlaku tidak adil. Contohnya, mereka mencoba mencari
barang murah di pabrik lain dengan nilai upah yang rendah pula.

Kejadian ini, kata Hartati, tidak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa pabrik di Korea
Selatan dan Taiwan terpaksa menutup usahanya karena tindakan Nike. "Suatu saat Nike
juga akan keluar dari Indonesia, apalagi kalau biaya ekonomi kita masih tinggi," kata
Hartati.

Menurut Hartati, kasus ini tidak perlu terjadi bila ada aturan yang jelas. Sehingga Nike
tidak dengan mudahnya memutus kontrak tanpa berpikir soal buruh.

Kasus Nike sebaiknya menjadi pelajaran berharga bagi industri sepatu dalam negeri agar
tidak bergantung pada order produk tertentu sehingga tak lebih dari sekadar tukang jahit.
Contohnya, ribuan karyawan PT Doson. Mereka berunjuk rasa karena kontrak dengan
Nike diputus hingga menimbulkan masalah perburuhan. Kini ancaman serupa terjadi juga
pada PT HASI dan NASA.

Kejadian ini tidak perlu terjadi apabila industri sepatu berani menciptakan merek sendiri.
Karena produk seperti Nike pasti menjadi incaran banyak pihak bahkan juga sewaktu
waktu bisa dengan mudah pindah.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

Komentar / Saran :

Menurut saya Nike tidak boleh menelantarkan atau tidak peduli terhadap karyawannya
karena hanya ingin sementara untuk memperpanjang kontrak dan karyawannya di titipkan
di pabrik lain agar tidak terjadi putus kerja. Tujuan ini memang ada benarnya agar
karyawan tetap mendapatkan gaji yang layak, tetapi secara tidak langsung mereka melepas
tanggung jawab sosial mereka kepada karyawan mereka, mereka juga telah melanggar
etika bisnis yaitu tentang prinsip keadilan dan integritas moral dan bisa juga prinsip
otonomi dilanggar karena mengambil keputusan tanpa adanya persetujuan yang matang.

Halaman | 19
Artikel 10
Kasus Kimia Farma (Etika Bisnis)
https://www.kompasiana.com/www.bobotoh_pas20.com/5535b4d46ea8349b26da42eb/
kasus-kimia-farma-etika-bisnis

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang


didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya
adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. pada tahun 1958, Pemerintah Republik
Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan
Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk
badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah
menjadi PT Kimia Farma (Persero). Latar Belakang Pada audiUpaya yang dilakukan
pemerintah dalam mewujudkan prinsip-prinsip good corporate governance guna
memperbaiki kinerja perusahaan, khususnya BUMN di Indonesia adalah dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-
117/M-MBU/2002, tentang Penerapan Praktik good corporate governance pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang mewajibkan BUMN menerapkan good
corporate governance secara konsisten. tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia
Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit
oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam
menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah
dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan
kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yanPembahasan Dari Sisi Akuntan
Publikg cukup mendasar. Permasalahan Kasus Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT.
Kimia Farma Tbk. Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melakukan pemeriksaan atau
penyidikan baik atas manajemen lama direksi PT Kimia Farma Tbk. ataupun terhadap
akuntan publik Hans Tuanakotta dan Mustofa (HTM). Dan akuntan publik (Hans
Tuanakotta dan Mustofa) harus bertanggung jawab, karena akuntan publik ini juga yang
mengaudit Kimia Farma tahun buku 31 Desember 2001 dan dengan yang interim 30 Juni
tahun 2002. Keterkaitan Akuntan Terhadap Skandal PT Kimia Farma Tbk.
Mengidentifikasi dan menilai risiko etika Dampak Terhadap Profesi Akuntan Menurut
Darmawati, Khomsiyah dan Rika (2004), Corporate governanace merupakan salah satu
elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian
hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham dan
stakeholders lainnya. Corporate Governance juga memberikan suatu struktur yang
memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk
menentukan teknik monitoring kinerja. Sanksi dan Denda kepada PT Kimia Farma Tbk
Sehubungan dengan temuan tersebut, maka sesuai dengan Pasal 102 Undang-undang
Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 45
tahun 1995 jo Pasal 64 Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal maka PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Halaman | 20
dikenakan sanksi administratif berupa denda yaitu sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah). Mantan direksi PT Kimia Farma Tbk. Telah terbukti melakukan pelanggaran
dalam kasus dugaan penggelembungan (mark up) laba bersih di laporan keuangan
perusahaan milik negara untuk tahun buku 2001. Kantor Menteri BUMN meminta agar
kantor akuntan itu menyatakan kembali (restated) hasil sesungguhnya dari laporan
keuangan Kimia Farma tahun buku 2001. Kesalahan Pencatatan Laporan Keuangan Kimia
Farma Tahun 2001 Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menilai kesalahan pencatatan
dalam laporan keuangan PT Kimia Farma Tbk. tahun buku 2001 dapat dikategorikan
sebagai tindak pidana di pasar modal. Kesalahan pencatatan itu terkait dengan adanya
rekayasa keuangan dan menimbulkan pernyataan yang menyesatkan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Bukti-bukti tersebut antara lain adalah kesalahan pencatatan apakah
dilakukan secara tidak sengaja atau memang sengaja diniatkan. Aktivitas manipulasi
pencatatan laporan keungan yang dilakukan manajemen tidak terlepas dari bantuan
akuntan. Akuntan yang melakukan hal tersebut memberikan informasi yang menyebabkan
pemakai laporan keuangan tidak menerima informasi yang fair. Akuntan sudah melanggar
etika profesinya Pembahasan Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan
prinsip-prinsip good corporate governance guna memperbaiki kinerja perusahaan,
khususnya BUMN di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-117/M-MBU/2002, tentang Penerapan Praktik
good corporate governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pasal 2 yang
mewajibkan BUMN menerapkan good corporate governance secara konsisten. Dalam
kasus antara KAP HTM dan Kimia Farma ini, pengidentifikasian dan penilaian risiko etika
dapat diaplikasikan pada tindakan sebagai berikut: Melakukan penilaian dan identifikasi
para stakeholder HTM Mempertimbangkan kemampuan SDM HTM dengan ekspektasi
para stakeholder, dan menilai risiko ketidak sanggupan SDM HTM dalam menjalankan
tugas audit. Mengutamakan reputasi KAP HTM Menerapkan strategi dan taktik dalam
membina hubungan strategis dengan stakeholder KAP HTM dapat melakukan
pengelompokan stakeholder dan meratingnya dari segi kepentingan, dan kemudian
menyusun rencana untuk berkolaborasi dengan stakeholder yang dapat memberikan
dukungan dalam penciptaan strategi, yang dapat memenuhi harapan para stakeholder
HTM. Pembahasan Dari Sisi Akuntan Publik Terjadinya penyalahsajian laporan keuangan
yang merupakan indikasi dari tindakan tidak sehat yang dilakukan oleh manajemen PT.
Kimia Farma, yang ternyata tidak dapat terdeteksi oleh akuntan publik yang mengaudit
laporan keuangan pada periode tersebut Kesimpulan Langkah pertama dan utama dalam
menerapkan Good Corporate Governance (GCG) adalah adanya dewan komisaris yang
berperan aktif, independen, dan konstruktif. Untuk itu, dibutuhkan struktur, sistem, dan
proses yang memadai agar hal tersebut dapat terwujud. Setidaknya mencakup komposisi,
kemampuan dan pengalaman anggota dewan, serta bagaimana proses seleksi, peran, dan
penilaian kinerja mereka. Agar sistematis dan kontinu, pelaksanaan GCG oleh perusahaan
dapat dilakukan melalui empat tindakan, yaitu: penetapan visi, misi, dan corporate values,
penyusunan corporate governance structure, pembangunan corporate culture, dan
penetapan sasaran public disclosures. Fungsi audit internal merupakan elemen penting dari
sistem pengendalian internal perusahaan. Pedoman Good Corporate Governance

Halaman | 21
menegaskan pentingnya keberadaan fungsi audit internal ini. Fungsi ini harus dilakukan
oleh pihak yang terpisah dari operasional perusahaan sehari-hari dan dapat dilakukan oleh
pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan seperti auditor eksternal.
Komentar / Saran :

Dari apa yang saya baca artikel tersebut menyebutkan bahwa PT. Kimia Farma ini
melakukan kecurangan dalam melaporkan hasil keuangan kepada negara. Seorang akuntan
di Perusahaan tersebut dituding melakukan penggelembungan atau mark up dan juga
melakukan kepalsuan data akuntan di buku yang dilaporkan pada tahun 2001. Dari
tindakan ini kita bisa mengatakan bahwa PT. Kimia Farma ini melakukan pelanggaran
etika bisnis, prinsip yang dilanggar oleh mereka adalah prinsip kejujuran, karena mereka
tidak jujur maka itu akan merugikan negara juga karena PT. Kimia Farma ini sudah
menjadi BUMN dan penghasilan negara juga beberapa persen dapat dari perusahaan
tersebut.

Halaman | 22
Artikel 11
Pelanggaran Etika Bisnis PT. KAI tentang Manajemen Akuntansinya
https://sharedsains.blogspot.com/2017/11/pelanggaran-etika-bisnis-pt-kai.html

Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat saat ini, membuat pelaku bisnis
meningkatkan kinerja perusahaan untuk mempertahankan dalam persaingan usaha yang
terjadi. Untuk mempertahankan eksistensi didunia usaha, perusahaan dapat membuat suatu
laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai informasi kepada pengguna laporan.
Laporan keuangan yang dikeluarkan tersebut harus sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).Banyak perusahaan yang
kurang memperhatikan terhadap laporan keuangan tersebut apakah sudah sesuai atau
kurang sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia. Untuk itu, perusahaan
dapat menggunakan jasa audit yang dianggap independen dalam memeriksa laporan
keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan menggunakan jasa auditor
eksternal yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik.

Akuntansi dengan standar yang berlaku, adalah alat yang digunakan manajemen (dengan
bantuan akuntan) untuk menyajikan laporan keuangan. Praktek akuntansi tentunya tidak
terlepas dari kebijakan manajemen dalam memilih metode yang sesuai dan diperbolehkan.
Kebijakan dan metode yang dipilih dipengaruhi oleh kemampuan interpretasi standar
akuntansi, dan kepentingan manajemen sendiri.Standar akuntansi mengharuskan adanya
pengungkapan (dislosure) atas praktek dan kebijakan akuntansi yang dipilih, dan
diterapkan. Dalam proses penyajian laporan keuangan, potensial sekali terjadinya ‘asimetri
informasi’ atau aliran informasi yang tidak seimbang antara penyaji (manajemen) dan
penerima informasi (investor dan kreditor). Dalam hal ini yang memiliki informasi lebih
banyak (manajemen) “diduga” potensial memanfaatkannya informasi yang dimiliki untuk
mengambil keuntungan maksimal.

Pelaku ‘creative accounting’ sering juga dipandang sebagai opportunis. Dalam teori
keagenan (agency theory) dijelaskan, adanya kontrak antara pemegang saham (principal)
dengan manajer sebagai pengelola perusahaan (agent), dimana manajer bertanggung jawab
memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, namun disisi lain manajer juga
mempunyai kepentingan pribadi mengoptimalkan kesejahteraan mereka sendiri melalui
tercapainya bonus yang dijanjikan pemegang saham.

Halaman | 23
Berdasarkan hal tersebut Menurut Velasques (2002) salah satu karakteristik utama standar
moral untuk menentukan etis atau tidaknya suatu perbuatan adalah perbuatan tersebut tidak
merugikan orang lain. Cara pandang seseorang dan pengalaman hidup seseoranglah yang
akan berpengaruh terhadap etis tidaknya suatu perbuatan. Sehingga acuan terbaik dari
‘creative accounting’ atau ‘earning management’ adalah standar moral dan
etika.Pengungkapan atau discolusre yang memadai adalah sebuah media yang diharuskan
standar akuntansi, agar manajemen dapat menjelaskan kebijakan dan praktek akuntansi
yang dipilih.

Salah satu contoh kasus manipulasi laporan keuangan adalah yang dialami oleh PT. Kereta
Api Indonesia (PT. KAI). Kasus ini menunjukkan bagaimana proses tata kelola yang
dijalankan dalam suatu perusahaan dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas
dalam memastikan penyajian laporan keuangan tidak salah saji dan mampu
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya. Kasus PT. KAI berawal
dari perbedaan pandangan antara Manajemen dan Komisaris, khususnya Ketua Komite
Audit dimana Komisaris menolak menyetujui dan menandatangani laporan keuangan yang
telah diaudit oleh Auditor Eksternal. Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar
laporan keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta yang ada.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kasus PT. KAI adalah rumitnya laporan
keuangan.

Adanya ketidakyakinan manajemen akan laporan keuangan yang telah disusun, ketika
komite audit mempertanyakan laporan tersebut, manajemen merasa tidak yakin sehingga
pihak manajemen menggunakan jasa auditor ekternal. Manfaat dari jasa audit adalah
memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan.
Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat
dipercaya.

Komentar / Saran :

Menurut saya dengan dilakukannya pelanggaran di manajemen Akuntansi dalam suatu


perusahaan, itu dapat membuat rugi banyak orang. Apalagi dengan orang- orang yang
bekerja di perusahaan tersebut. Mereka pastinya akan terkena imbas dari masalah tersebut,
dan itu membuat rugi negara juga karena ini adalah perusahaan negara. Menurut saya
komisaris di PT. KAI ini sudah sangat bagus untuk menangani hal audit yang ditolak untuk

Halaman | 24
ditanda tangani, tetapi tetap saja mereka telah melakukan hal yang melanggar etika bisnis
yaitu melanggar prinsip kejujuran dalam menyusun laporan keuangan. Seharusnya pihak
pihak yang bertanggung jawab dapat lebih peka lagi dan jangan sampai hal seperti ini
terulang kembali karena ini akan menjadi kerugian besar bagi negara dan mereka karyawan
disana akan kehilangan pekerjaan mereka jika kasus tersebut terus menerus ada dan
membesar.

Halaman | 25
Artikel 12
Kronologi Dugaan Bahan Kedaluwarsa Marugame Udon
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160905075357-20-156072/kronologi-dugaan-
bahan-kedaluwarsa-marugame-udon-pizza-hut

Jakarta, CNN Indonesia -- Restoran Marugame Udon Indonesia yang menyajikan kuliner
asal Jepang diduga menggunakan bahan pangan yang telah kedaluwarsa. Dugaan itu
bermula dari sebuah kopi surat elektronik yang diterima beberapa media, termasuk
CNNIndonesia.com.
Surat itu tertanggal 4 April 2016, dikirim seorang petugas bagian penjualan di Sriboga
Food Group –pemilik jaringan restoran Marugame Udon, Pizza Hut Indonesia, Pizza Hut
Delivery (PHD), dan The Kitchen by Pizza Hut.
Pada surat itu, petugas bagian penjualan meminta izin kepada bagian jaminan mutu
(quality assurance) untuk memperpanjang masa kedaluwarsa bahan sukiyaki tare dan saus
tempura.
Kedua bahan itu datang pada Mei 2015 dan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan Juni-Juli
2015. Namun karena proses peralihan halal selesai Oktober 2015, sehingga selama Juni-
September restoran masih menggunakan stok dari produksi sebelumnya.
Akibatnya, kedua produk itu pada batas masa kedaluwarsa bersisa dalam jumlah besar,
yakni 91 galon sukiyaki tare dan dan 249 galon saus tempura.
“Produk sudah di-extend (diperpanjang) dua kali. Untuk saat ini, produk dengan status
hold (tak digunakan) karena sudah masuk masa expired (kedaluwarsa),” bunyi surat itu.
Sukiyaki tare yang memiliki masa kedaluwarsa 8-9 Januari 2016, telah diperpanjang masa
pakainya menjadi 8-9 Februari 2016. Sementara saus tempura yang memiliki batas
kedaluwarsa 19-23 Januari 2016 telah diperpanjang menjadi 19-23 Maret 2016.
Menurut surat itu, perpanjangan yang ketiga kalinya akan menyelamatkan uang perusahaan
Rp596 juta. Namun, petugas jaminan mutu menolak perpanjangan masa pakai hingga tiga
kali dari batas kedaluwarsa demi alasan keamanan.
Menurut sumber CNNIndonesia.com, permintaan perpanjangan masa pakai yang ketiga
kalinya itu merupakan bentuk kegilaan. “Mereka mempertaruhkan risiko kesehatan
konsumen,” katanya beberapa waktu lalu.
Belakangan, polisi menyelidiki dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa di restoran
Marugame Udon di Gandaria City, Jakarta Selatan, pada pertengahan April 2016.
Dalam pemeriksaan saat itu, polisi menemukan bonito powder atau bubuk untuk sup ikan
dengan batas kedaluwarsa Desember 2015, yang kemudian diperpanjang masa pakainya
menjadi Juni 2016.

Halaman | 26
Menurut Kepala Bagian Jaminan Mutu PT Sriboga Marugame Indonesia, Ike Wahyu
Andayani, inspeksi secara rutin dilakukan sehingga penggunaan bahan kedaluwarsa tak
mungkin terjadi di Marugame Udon.
“Di tempat kami, rutin dilakukan audit. Terkadang mengundang pihak eksternal untuk
melakukan tes,” kata Ike.
Dia mengatakan, produk perusahaannya mengikuti standar internasional sembari
mengadaptasi regulasi lokal. “Kami tidak menggunakan bahan kedaluwarsa, saya
tegaskan,” kata Ike. Soal penyelidikan yang sedang dilakukan polisi, ujar Ike, pihaknya
akan bekerja sama.
“Mengenai pertanyaan penyelidikan polisi, saya tidak bisa berkomentar karena saat ini
masih ditangani. Tapi Marugame akan bekerja sama,” kata Ike.
Komentar / Saran :
Kasus diatas sudah sangat melanggar prinsip kejujuran dan win win solution dalam etika
berbisnis. Kasus diatas sangat merugikan pihak masyarakat yang menikmati makanan yang
disajikan oleh Marugame Udon. Dari cara mereka mengelola bahan tersebut artikel diatas
menyebutkan bahwa jika memakai bahan kadaluwarsa tersebut itu bisa menghemat uang
perusahaan sebesar Rp.596 juta , dari situ kita bisa melihat bahwa prinsip win win solution
tidak terjalin antara Marugame Udon dengan konsumen yang membeli, uang konsumen
terbuang sia – sia membeli makanan kadaluwarsa di resto tersebut.

Halaman | 27
Artikel 13
Kronologi Dugaan Bahan Kedaluwarsa Pizza Hut
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160905075357-20-156072/kronologi-dugaan-
bahan-kedaluwarsa-marugame-udon-pizza-hut
Informasi yang dikumpulkan CNNIndonesia.com menunjukkan, perpanjangan masa pakai
dari produk yang telah kedaluwarsa yang diduga dilakukan Sriboga Food Group, ialah
setelah mendapat syarat persetujuan lewat email dari bagian support center.
“Apabila ada email mengenai persetujuan perpanjangan masa pakai, maka pihak outlet
restoran berani menggunakan produk itu.”
Sebelum memberikan jawaban soal perpanjangan masa pakai, tim jaminan mutu akan
melakukan kroscek ke pemasok.
“Apabila pemasok menyetujui, petugas akan melakukan pengecekan laboratorium atas
produk yang akan digunakan,” katanya.
Dokumen berjudul Summary Extention Shelflife 2015-2016 yang diperoleh
CNNIndonesia.com dan beberapa media lain, memuat daftar belasan jenis bahan pangan
yang digunakan tiga restoran yang dikelola Sriboga Food, yakni Pizza Hut, PHD dan
Marugame Udon.
Pada daftar tersebut, ada keterangan tanggal analisis atau waktu saat menentukan
keputusan masa pakai setelah dilakukan tes laboratorium.
Dalam daftar itu, tertulis Pizza Hut di antaranya menggunakan veggie chicken sausage,
puff pastry, dan citrus marinade yang diperpanjang masa pakainya selama sebulan dari
batas kedaluwarsa.
Adapun bahan yang digunakan PHD di antaranya carbonara sauce mix, puff pastry, dan
veggie chicken sausage yang diperpanjang masa pakai selama sebulan dari kedaluwarsa.
Sementara Marugame Udon di antaranya memperpanjang masa pakai 16 paket bonito
powder selama tiga bulan dari batas kedaluwarsa.
Presiden Direktur PT Sarimelati Kencana Stephen McCartney membantah tudingan
penggunaan bahan baku kedaluwarsa. Sarimelati Kencana adalah perusahaan yang
mengelola merk Pizza Hut dan PHD.
“Kami tidak pernah memperpanjang masa simpan bahan makanan, saya menegaskan,” kata
McCartney di Jakarta, Minggu (4/9).
“Mendapatkan untung tentu saja kami lakukan, karena kami adalah perusahaan. Tetapi,
kami tidak pernah mengambil untung dengan berkompromi soal keamanan makanan,” ujar
McCartney.
Mengenai dokumen-dokumen yang bocor ke media dan menyebutkan penggunaan bahan
pangan kedaluwarsa, McCartney hanya menjawab bahwa dia tidak menggunakan bahan
kedaluwarsa.

Halaman | 28
“Kami tidak pernah memperbolehkan makanan kedaluwarsa. Keamanan kami perhatikan
dengan serius. Kami tidak menyajikan makanan kedaluwarsa, itu saja,” kata McCartney.
Dia berujar, perusahaannya mendapatkan bahan pangan dari ratusan pemasok yang
terpercaya. Perusahaan juga secara berkala mengunjungi para pemasok untuk memastikan
keamanan barangnya.
Sampai saat ini, polisi tidak melakukan penyelidikan kepada Pizza Hut dan PHD dalam
dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa.
Komentar / Saran :
Dalam kasus ini juga sama Pizza Hut dan PHD memakai bahan makanan yang sudah
kadaluwarsa sehingga itu dapat merugikan masyarakat yang senang akan menikmati
makanan yang disajikan Pizza Hut tersebut, kemudian jika terus menerus melanggar
prinsip kejujuran dan win win solution itu juga akan berdampak kepada omzet perusahaan
yang pasti akan mengalami penurunan karena masyarakat tahu bahwa mereka
menggunakan bahan bahan kadaluwarsa untuk dijadikan makanan di pizza hut tersebut,
walaupun hanya di perpanjang masa pakai nya.

Halaman | 29

Anda mungkin juga menyukai