ETIKA BISNIS
“Bisnis, Lingkungan Hidup, dan Etika”
Disusun oleh :
Kelompok X
Diana Ayu Permata sari (18130210098)
Mega Dewanti (18130210119)
Dimas Alif Cipta Pratama (18130210163)
Dosen Pembimbing :
Endah Kurniawati ,SE.,MM.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatNya sampai
saat ini penulis dapat menyusun makalah tugas kelompok pada mata kuliah ETIKA
BISNIS. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis berharap saran untuk membangun kesempurnaan
makalah ini.
Dalam penyelesaian ini berkat bantuan dari berbagai pihak , maka pada kesempatan ini
penulis menghaturkan terima kasih kepada :
1. Terhormat Ibu Endah Kurniawati , SE.,MM. yang telah memberikan kesempatan
dan kepercayaan kepada kami serta telah membimbing kami sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
2. Anggota kelompok dengan kerja sama yang kompak dan sukses berhasil menyusun
makalah ini.
3. Seluruh anggota kelompok yang banyak memberikan saran dan bantuan hingga
makalah ini dapat terselesiakan.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, kami mengharap makalah kami dapat menjadi
acuan serta referensi untuk mahasiswa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup ......................................................................................... 2
1. Unsur Lingkungan Hidup....................................................................................... 2
2. Macam Lingkungan Hidup .................................................................................... 2
B. Krisis Dan Masalah Lingkungan Hidup Sebagai Tantangan Global ........................... 3
1. Krisis Lingkungan Hidup ....................................................................................... 3
2. Masalah Lingkungan Hidup Sebagai Tantangan Global .......................................
C. Lingkungan Hidup Dan Ekonomi Bisnis .....................................................................
D. Dasar Etika Untuk Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Hidup ............................
E. Solusi Terhadap Lingkungan Hidup ............................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................................
A. Latar Belakang
Semakin banyak orang yang lebih memilih merintis usaha sendiri dibandingkan
dengan harus bekerja di perusahaan orang lain. Terlebih di Indonesia yang masih sangat
sedikit terdapat wirausaha, mendorong masyarakatnya untuk berlomba-lomba mencari
peluang bisnis baru.
Semua aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai profesi. Karena dalam setiap
bisnis dituntut untuk selalu bersikap professional dan beretika. Dalam setiap aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, selalu diikuti oleh norma-norma dan etika yang harus
dipenuhi supaya tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Namun semakin
banyaknya bisnis yang dijalankan, akan semakin menambah resiko kerusakan
lingkungan jika bisnis tersebut dilakukan tidak sesuai dengan etika yang ada.
Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada
lingkungan, bukan sebaliknya, menggerogoti keserasian lingkungan. Kerusakan
lingkungan pada dasarnya berasal dari dua sumber yaitu polusi dan penyusutan sumber
daya. Etika lingkungan disini tidak hanya membicarakan mengenai perilaku manusia
terhadap alam, namun berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam
semesta, antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak terhadap alam, dan
antara manusia dengan makhluk lain atau dengan alam secara keseluruhan, termasuk
dengan kebijakan politik dan ekonomi yang berhubungan atau berdampak langsung
atau tidak dengan alam.
Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung berkembangnya sebuah
bisnis.Teknologi dimanfaatkan manusia sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan
dan menjaga kelancaran dan keefektifan dalam berbisnis jika teknologi digunakan
sebagaimana mestinya dan sesuai etika yang ada. Segala sesuatu yang dilakukan
manusia akan berhasil baik jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan
aturan-aturan moral yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud lingkungan hidup?
2. Apa saja krisis dan masalah lingkungan hidup sebagai tantangan global?
3. Apakah hubungan lingkungan hidup dan ekonomi bisnis?
4. Apa dasar etika untuk tanggung jawab terhadap lingkungan hidup?
5. Bagaimana solusi terhadap krisis lingkungan hidup?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat memahami maksud dari lingkungan hidup
2. Dapat mengetahui krisis dan masalah lingkungan hidup sebagai tantangan global
3. Dapat mengetahui hubungan hidup dan ekonomi bisnis
4. Dapat mengetahui apa saja yang menjadi dasar etika untuk tanggung jawab
terhadap lingkungan hidup
5. Dapat mengetahui solusi untuk mengatasi krisis lingkungan hidup
BAB II
PEMBAHASAN
a. Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat
menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan,
tumbuh, dan berkembang biak. Secara umum unsur biotik meliputi produsen,
konsumen, dan pengurai.
b. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam yang berupa benda mati yang
dapat mendukung kehidupan makhluk hidup, meliputi tanah, air,cuaca, angin,
dan sinar matahari.
c. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosisal budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta,
rasa, dan karsa manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan alam setempat, meliputi adat istiadat serta berbagai hasil penemuan
manusisa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masalah lingkungan hidup baru mulai disadari sepenuhnya dalam tahun 1960-
an. Sekaligus disadari pula bahwa masalah itu secara langsung atau tidak langsung
disebabkan oleh bisnis modern, sejak permulaan industri di Inggris akhir abad ke-18
ssudah banyak terdengar keluhan tentang pengaruh negative dari industri atas
lingkunga hidup. Sekarang polusi yang disebabkan oleh bisnis modern mencapai suatu
tahap global dan tidak terbatas pada beberapa daerah industri saja. Kini kita sungguh-
sungguh mengalani krisis lingkungan hidup, karena sebagai akibat pencemaran dan
perusakan lingkungan, kelanjutan hidup sendiri terancam di bumi kita, termasuk
manusia. Selama alam dimanfaatkan dalam batas, keutuhan, dan keseimbangannya
masih bisa bertahan tetapi kini alam sudah dieksploitasi dengan melewati batas. Jika
keadaan ini dilanjutkan terus, alam dengan segala ekosistemnya akan hancur. Krisis
lingkungan hidup juga disebabkan oleh faktor-faktor lain khususnya jumlah penduduk
di bumi yang semakin banyak.
A. Kasus
PT. Tekstil sejahtera alam adalah sebuah perusahaan tekstil yang telah
berdiri selama 12 tahun. Berkedudukan di Tanggerang Indonesia.
Aktivitasperusahaan selama 10 tahun yang lalu tidak begitu menunjukkan
peningkatan profit yangluar biasa. Artinya produksi perusahaan selama itu
dianggap mampu memberikan pendapatan profit, namun belum
menunjukkan tingkat perolehan pendapatanyang bisa dipakai untuk
membiayai ekspansi perusahaan. Contohnya ketika perusahaan
membutuhkan mesin baru, dan mobil operasional maka pihak manajemen
memutuskan untuk meminjam ke perbankan dan menyelesaikan
pembayaran dengan mengkalkulasi penjualan dari penerimaan profit yang
akan diterima.
Dalam 2 (dua) tahun terakhir pihak pemilik perusahaan (owners) sudah
menempatkan manajer baru yang dianggap lebih gesit dan penuh
terobosan. Salah satu hasil terobosan bisnis adalah perusahaan memiliki
kontrak bisnis dengan 20 Sekolah Dasar untuk memasok pakaian olah
raga. Dan jangka waktu kontrak adalah selama 5 tahun. Kondisi ini jelas
sangat menguntungkan bagi pihak perusahaan, karena mereka sebagai
penyedia bahan kaos dan selanjutnya tinggal menghubungi rekan bisnis
bidang penjahitan.
Bahkan bagi pemilik keuntungan yang diraih akan menjadi dana yang
bisa dipakai untuk memperluas pabrik, dan berbagai penyediaan sarana
fasilitas lainnya yang selama ini belum tersedia. Bagi para karyawan juga
bisa mendapatkan bonus karena perusahaan akan memperoleh keuntungan
besar.
Namun ada persoalan lain yang harus dihadapi oleh pihak manajemen
perusahaan yaitu tingkat pencemaran air sungai yang selama ini dipakai
untuk membuang limbah pabrik. Dan beberapa warga yang tinggal di
kawasan dekat dengan lokasi PT. Tekstil Sejahtera Alam sering mengeluh
kondisi tersebut, termasuk mereka yang selama ini bergantung air sungai
untuk dipakai sebagai kebutuhan sehari-hari tidak bisa dipakai lagi. Juga
mereka yang dulunya memelihara air tawar yang sumber air sungai juga
tidak bisa dilakukan lagi. Sehingga otomatis kerugian warga akibat
aktivitas pabrik dirasa sekali. Apalagi PT. Tekstil Sejahtera Alam
melakukan peningkatan produksi. Dan PT. Tekstil Sejahtera Alam sampai
sejauh ini belum memiliki alat yang paling efektif untuk memfilter
pembuangan limbah pabrik secara modern.
B. Solusi
Berdasarkan kasus diatas maka solusi yang beretika bisnis yang dapat
kita berikan ada beberapa hal. Pertama, bagi pihak manajemen PT. Tekstil
Sejahtera Alam harus bisa menyediakan alat penetralisisir limbah pabrik
yang berteknologi modern dan bersifat ramah lingkungan. Kedua, pihak
manajemen PT. Tekstil Sejahtera Alam harus melakukan pendataan
terhadap berbagai bentuk kerusakan yang telah ditimbulkan selama ini dan
itu berakibat kerugian financial ke masyarakat sekitar. Selanjutnya hasil
pendataan tersebut dijadikan sebagai rujukan untuk mengganti kerugian
secara finansial.dengan kata lain pihak manajemen PT. Tekstil Sejahtera
Alam harus bisa mengalokasiakan sejumlah dana demi membangun citra
positif di mata masyarakat. Adapun yang ketiga, menyangkut dengan
perubahan konsep manajemen yang diterapkan selama ini, yaitu jika
dianggap salah maka harus secepatnya untuk dilakukan perubahan.
Perubahan itu dibuat dalam rangka keinginan menempatkan perusahaan
sebagai perusahaan yang bernilai bonafid di mata konsumen dan
masyarakat.
Adapun bentuk pelanggaran etika yang dilakukan oleh perusahaan itu
adalah sudah jelas yaitu perusahaan dalam melaksanakan operasi pabrik
tidak mengindahkan nilai-nilai etika bisnis yaitu menyebabkan terjadinya
pencemaran sungai atau perusakan lingkungan, dan lebih jauh
menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Adapun bentuk solusi yang harus
dilakukan oleh perusahaan sebaiknya tempat pengolahan limbah pabrik
harus dibuat dan perusahaan harus menyediakan anggaran khusus untuk
penanganan persoalan limbah pabrik baik untuk bersifat jangka pendek
maupun jangka panjang.
BAB IV
PENUTUP