Anda di halaman 1dari 5

DATA – DATA DAN FAKTA PADA KASUS BANK OF SCOTLAND

1. DATA – DATA BANK OF SCOTLAND


Royal Bank of Scotland Group plc (Grup RBS) adalah perusahaan perbankan dan asuransi di Inggris ,
yang berbasis di Edinburgh, Skotlandia. Peusahaan ini mengoperasikan berbagai brand perbankan
yang menawarkan jenis perbankan pribadi dan bisnis, private banking, asuransi, dan corportate
finance yang seluruh operasinya berlokasi di Eropa, Amerika Utara dan Asia. Di Inggris dan Irlandia,
anak perusahaannya adalah The Royal Bank of Scotland (RBS), National Westminster Bank
(NatWest), Ulster Bank, Drummonds Bank, dan Coutts. Perusahaan ini menerbitkan uang kertas di
Skotlandia dan Irlandia Utara. Sebelum kebangkutan pada tahun 2008 dan krisis keuangan global,
RBS Group merupakan bank di dunia yang terbesar. Perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar
sekitar £ 20,4 miliar terhitung pada 4 Maret 2014.

Royal Bank of Scotland didirikan pada awal 1700-an dan merupakan salah satu bank pertama yang
menawarkan fasilitas overdraft. Pada 1969, National Commercial Bank of Scotland bergabung
dengan Royal Bank of Scotland dan membentuk perusahaan holding baru, National and
Commercial Banking Group Ltd. Lalu berganti nama menjadi The Royal Bank of Scotland Group
(RBS) pada tahun 1979.

Pada awal tahun 2000, RBS mengambil alih National Westminster Bank (termasuk anak
perusahaannya Ulster Bank), menjadi grup perbankan terbesar kedua di Inggris setelah HSBC.
NatWest dan Royal Bank of
Scotland menjadi anak perusahaan dari perusahann. NatWest, sebagai merek perbankan yang
berbeda, tetap dipertahankan.

Tujuan dari penggabungan NatWest adalah bahwa dengan penggabungan perusahaan, RBS Group
dapat menciptakan dan memasarkan produk keuangannya, yang kemudian bisa dijual di berbagai
perusahaan bank yang berbeda merek dalam group. Jadi pelanggan NatWest akan tetap berada di
Natwest, tetapi semuanya akan tercatat pada sistem Royal Bank. Ini menimbulkan tantangan
besar bagi tim teknologi bank tersebut.

Pada Agustus 2005, bank membuka cabang di Cina, mengakuisisi 10% saham Bank of China
seharga £1,7
Milyar. Terakhirnya perusahaan merupakan bagian dari konsorsium dengan Bank Belgia, Fortis,
dan Bank Spanyol, Banco Santander, termasuk juga Dutch Bank, ABN AMRO, pada Oktober 2007.
Pada tahun 2008, Grup RBS diselamatkan oleh pemerintah Inggris yang sekarang memegang 81%
saham melalui UK Financial Investments (UKFI).

2. FAKTA – FAKTA KESALAHAN SISTEM


Pada Juni 2012, kesalahan system yang terjadi membuat beberapa pelanggan tidak dapat
mengakses akun mereka selama seharian, dan RBS Group menghabiskan £ 175 juta untuk
kompensasi terhadap pelanggan. Kemudian pembaruan sistem dilakukan pada 19 Juni 2012
menjadi system RBS yang mengontrol sistem pemrosesan pembayaran. Kemudian muncul bahwa
sistem yang baru dirusak oleh staf teknisi RBS. Upah, pembayaran, dan transaksi pelanggan lainnya
menjadi terganggu. Beberapa pelanggan tidak dapat menarik uang tunai menggunakan ATM atau
mengecek rekening bank. Beberapa pelanggan di denda karena keterlambatan pembayaran
tagihan karena sistem RBS tidak dapat memproses debet langsung.
Penyelesaian pembelian rumah baru tertunda dan beberapa orang terjebak di luar negeri.
Pemegang akun lainnya terancam penghentian pengobatan di rumah sakit di Meksiko dan seorang
pria tertahan di penjara. Sebagai akibat dari kerusakan sistem, RBS dan NatWest mengumumkan
bahwa lebih dari 1200 cabang tersibuk mereka akan memperpanjang jam kerja mereka sepanjang
akhir pekan, termasuk buka di hari Minggu, untuk memungkinkan pelanggan yang terkena dampak
dapat mengambil uang tunai. Pada hari Senin, 25 Juni, lebih dari 1000 cabang menambah jam
operasional kerja, dan jumlah customer service ditambah dua kali lipat untuk menangani
permintaan pelanggan.

Pada tanggal 26 Juni, RBS menyatakan bahwa beberapa transaksi masih bermasalah. Bank Ulster
mengatakan pada hari Rabu, 27 Juni, bahwa mereka tidak dapat menjanjikan layanan akan pulih
sampai minggu berikutnya, tetapi berharap bahwa sistem pembayaran otomatis akan dapat
diakses kembali pada akhir pekan. Pada 3 Juli, RBS menyatakan bahwa beberapa pelanggan yang
memiliki pinjaman pribadi RBS dan NatWest tanpa sengaja ditagih dua kali dan surat kabar
menyarankan pelanggan RBS untuk memeriksa saldo mereka.

Pelanggan Bank Ulster masih mengalami hambatan dalam mengambil uang tunai pada tanggal 02
Juli dan Bank menyatakan kapan pelanggan dapat mengambil uang tunai mereka kembali. Pada 04
Juli, RBS menyatakan sebagian besar pelanggan Bank Ulster akan dapat melakukan transaksi
kembali normal pada 16 Juli. Pada 05 Juli, CEO Bank Ulster, Jim Brown, menyatakan untuk tidak
menerima bonus tahunannya untuk bertanggung jawab pada krisis yang terjadi.

Alasan pasti untuk kegagalan sistem ini belum ditetapkan oleh RBS karena laporan oleh regulator
sampai sekarang belum di publish. Alhasil, ini menjadi bahan perdebatan banyak orang dan yang
diketahui adalah permasalahan Natwest berawal dari ketika RBS mengupdate salah satu software
(CA-7) sebelum di uji coba pada malam hari. CA-7 mengkontrol sejumlah processing sytem yang
megoperasikan transaksi perbankan. Software tersebut mengoperasikan ribuan system untuk
memproses transaksi dari berbagai tempat, seperti mesin ATM, Pembayaran gaji melalui bank dan
lainnya.

Ketika update sofrtware terjadi kegagalan, sesuai prosedur biasanya akan di batalkan dan akan
digunakan software yang lama, memperbaiki kesalahan software baru dan menjadwal ulang untuk
peng-upgrade-an, Namun ketika kesalahan software ini terjadi mungkin gangguan system hanya
akan terjadi sebentar, dan tidak akan menganggu aktifitas pelanggan karena pengupdateannya
dilakukan pada malam hari. Pembatalan update seharusnya dilakukan oleh Staff IT namun
seseorang menghapus dan merusak file yang memuat data transaksi yang beroperasi pada malam
hari.

Sejumlah system operasi yang lebh dari 10 juta akun rekening Natwest dan Ulster Bank, tidak
berjalan dengan normal selama 2 malam, berakibat terhadap jutaan transaksi yang tidak terproses
sampai system kembali berjalan normal pada hari Jumat. Meskipun telah berjalan normal,
sejumlah transaksi harus mengantri dalam urutan, di mulai dari transaksi pada hari selasa,
sehingga tidak terjadi kesalahan transaksi ke rekening lain.

Bank membantah bahwa kesalahan ini merupakan kesalahan yang disebabkan oleh perusahaan
yang ada di Inggris. Tetapi diduga masalah ini disebabkan oleh staff yang tidak berpengalaman di
India. Pada saat pembatalan system update, seseorang malah melakukan kesalahan dengan
menghapus semua transaksi yang dalam proses antrian. Dengan itu, informasi harus di input ulang
secara manual untuk melanjutkan proses transaksinya.

Pada December 2013, RBS Group mengalami kesalahan system lainnya yang menyebabkan ribuan
pelanggan terjebak dalam pembayaran untuk belanjaan hari natal, tidak dapat membayar tagihan
restoran, dan tidak dapat melakukan transaksi online selama 2 jam. Kejadian ini terjadi pada saat
‘Cyber Monday’ yang seharusnya menjadi hari tersibuk masyarakan berbelanja online selama
setahun. Pelanggan Natwest, Royal Bank of Scotland dan Bank Ulser tidak dapat mengakses
rekening merekan ataupun mengunakan Kartu Debit dan Kredit nya, dan jutaan pelanggan
mendapati banyak saldo yang berkurang. Walaupun bank belum menyatakan apa yang
menyebabkan kesalahan ini, diketahui bahwa hal ini tidak berhubungan dengan kasus pada tahun
2012, maupun dikarenakan oleh kenaikan volume transaksi pada saat ‘Cyber Monday’.
KLASIFIKASI SUMBER DAN MITIGASI RESIKO PADA KASUS KEJADIAN
TINDAK PIDANA SEBUAH LEMBAGA KEDINASAN YANG MELAKUKAN
PENGADAAN BARANG & JASA MILIH PEMERINTAH

1. KLASIFIKASI SUMBER TERJADINYA RESIKO


Korupsi merupakan suat pekerjaan yang mudah namun menyebabkan kehancuran yang besar,
baik itu dari negara maupun warga negaranya. Hal ini terjadi akibat para tikus tikus berdasi
( koruptor ). Seorang koruptor yang selalu melakukan hal jahat seperti ini, selama ia masih belum
ketahuan atas kelakuan kelakuan yang ia perbuat, pasti akan selalu mengulang sampai ia jera atas
perbuatannya. Setiap kejahatan pasti ada penyebabnya. Apalagi seperti kasus korupsi yang selalu
merajalela di berbagai negara. Baik itu negara maju maupun negara berkembang. Adapun faktor
penyebab korupsi itu ada 2 macam ;
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal

Faktor internal ini adalah faktor yang muncul dari setiap manusia itu sendiri, antara lain :
1. Tamak
Tamak merupakan sifat manusia yang selalu kurang atas apa yang ia perbuat, dan tidak pernah
merasa puas. Jika dikaitkan dengan studi kasus korupsi tamak merupakan suatu perbuatan yang
ada pada sifat para koruptor. contoh, apabila seorang korupsi berhasil mencuri uang negara
sebesar 1M, dan ia belum ketahuan maka ia akan melakukan kasus kedua kalinya yang lebih besar
dari 1M sebelumnya.

2. Moral yang kurang kuat


Moral merupakan suatu prilaku yang ada pada tiap individu. moral atau tingkah laku muncul dari
berbagai sisi kehidupan seperti : keluarga, teman kerja, teman bermain, dan lingkungan. Contoh,
apabila ada seorang koruptor di suatu perusahaan, maka ia akan mengajak teman kerjanya untuk
melakukan korupsi juga, hanya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya itu sendiri.

3. Hidup konsumtif
Hidup konsumtif ini tumbuh dari golongan perkotaan. Dikarnakan perkotaan merupakan suatu
ruang lingkup masyarakat yang memiliki modal banyak dan berkecukupan dalam segi finansial.
Dan setiap orang perkotaan banyak politisi-politisi yang menjadi seorang pejabat. Disinilah para
kasus korupsi sering terjadi karna adanya pejabat-pejabat yang tidak bertanggung jawab dalam
megemban amanatnya.

4. Aspek sosial
Aspek sosial ini muncul dari golongan keluarga. Contoh, apabila ada sebuah keluarga, dan ayahnya
seorang pejabat kemudian ia melakukan kosupsi. Maka sang ayah tersebut mendorong anaknya
untuk mengikuti jejak ayahnya. Jika didalam keluarga tersebut memang memiliki sifat dan prilaku
yang tidak bermoral.

Selain dari faktor internal, ada juga faktor eksternal yang munculnya dari luar ( diluar prilaku
individu ). Adapun faktor eksternal antara lain :
1. Faktor politik
Kasus korupsi suatu negara sangat sering terjadi karena faktor permainan politik yang dilakukan
para tikus tikus berdasi. Contoh, kasus suap menyuap antara bawahan kepada atasan. Kasus disini
sering terjadi karena suap menyuap dalam permainan politik lebih menguntungkan dan
diuntungkan oleh para koruptor.

2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi sering terjadi karena setiap anggaran negara pegang oleh bendahara negara.
Dalam kasus korupsi maka seringkali terjadi karena bisa saja anggaran negara yang awalnya hanya
membutuhkan 5M, kemudian dibulatkan atau diganti dengan 6M. Jadi 1M diambil para koruptor
tersebut.

3. Faktor hukum
Hukum suatu negara memang hal terpenting dalam berpolitik dan menjadi landasan presiden dan
para mentrinya. Hukum yang berlaku tidak akan lepas dari perundangundangan yang berlaku
setiap negara. Bagi para koruptor permainan hukum mudah untuk dirubah rubah. Contoh: ketika
ada seseorang yang sedang berkonflik, dan ia jelas helas salah. Bisa saja hukum berubah dan
dipermainkan yang salah menjadi benar, yang benar menjadi salah.

4. Faktor organisasi
Organisasi merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan sama dan keinginan yang sama. Dalam
suatu organisasi ada sebuah acara acara yang didalamnya menggunakan sebuah proposal dalam
menganggarkan acaranya. Disinilah korupsi mulai belaku semisal anggaran tersebut membutuhkan
dana 2 juta, maka bisa saja anggaran tertuliskan 3 juta.

Anda mungkin juga menyukai