Anda di halaman 1dari 13

Universitas MH Thamrin

Managemen Analisis Efek


2020

RESEARCH ANALISYS

WAHANA
PRONATURAL

PT Wahana Pronatural Tbk


Emiten pada sektor layanan, perdagangan, dan investasi dengan industri grosir (barang
tahan lama dan tidak tahan lama) yang bergerak dibidang perdagangan hasil bumi dan
kelautan. Komoditas utama dalam produksi adalah rumput laut, melakukan trading gula
konsumsi, memproduksi permen, dan memulai usaha baru pada komoditas biji kopi.

Muhammad Alfan Khairuzzaman


Manajemen Analis Efek C9 3012161116
PT Wahana Pronatural Tbk
Sektor : Layanan Perdagangan dan Investasi
Industri : Grosir (Barang tahan lama dan tidak tahan lama)
IDX ticker WAPO

WAPO (in Bn Rp) 2014 2015 2016 2017 2018 2019F 2020F 2021F 2022F
Pendapatan 144.4 86.3 119.7 231.8 308.6 340.0 390.0 440.0 490.0
Laba Kotor 477.2 471.4 456.5 581.6 117.5 128.5 151.1 156.5 171.8
Laba Bersih 0.2 0.3 -21.0 0.8 1.7 1.8 2.2 2.3 2.4
LPS 0.401 0.514 -40.343 1.495 3.287 3.367 4.157 4.441 4.602
Current Ratio 137.78% 159.10% 157.46% 145.36% 325.35% 168.10% 173.48% 175.78% 179.91%
Debt to Asset 0.86 0.86 0.29 0.39 0.14 0.51 0.44 0.35 0.37
Debt to Equity 6.19 5.96 0.41 0.64 0.17 1.03 0.78 0.55 0.58

Highlight

Masih Tingginya Permintaan Rumput Laut Internasional


Dalam bidang produksi rumput laut Indonesia merupakan salah
satu penghasil rumput laut terbesar dunia. Selama ini rumput
BUY Current Price
Target Price
72
160
Potensial Upside 122%

laut kering banyak diekspor keluar negeri dalam bentuk bahan


Market Profile
baku, hanya 10% yang diserap pasar nasional. Negara yang
Harga Saham 30/12/2019 (Rp) 72.00
menjadi tujuan utama ekspor rumput laut adalah China, Saham Beredar (juta) 520.00
Philipina, Malaysia, Chile dan Eropa. Permintaan rumput laut Kapitalisasi Pasar (Rp miliar) 37.44
Indonesia masih sangat berpotensi karena dapat menjadi
bahan baku makanan, industri farmasi, kosmetik dan obat-
obatan. Beta Saham 0.01
Deviden (Rp) 0.00
Laba per Saham 3.36
Trend Kopi Kekinian, Peluang Penjualan ke Biji Kopi
Pemegang Saham Utama
Sampai semester 1 2019 penjualan kopi mencapai lebih dari 20 - Masyarakat 40.38%
ton dengan harga Rp22.500 per kilogram (kg). Pada tahun 2018 - Perseroan Terbatas 59.62%
lalu, penjualan biji kopi baru menyumbang 0.77% terhadap
total penjualan perseroan sebesar Rp308.57 miliar. Untuk itu
perseroan akan menggenjot penjualan biji kopi terutama di
pasar lokal. Trend ngopi sudah layaknya gaya hidup menjadikan Gambar 1 Pergerakan saham WAPO dan IHSG
sentimen positif bagi penjualan biji kopi, sehingga perseroan 140 6900
130 6700
menargetkan penjualan biji kopi menjadi komoditas utama. 120 6500
110 6300
100
6100
Rekomendasi 90
5900
80
Saya merekomendasikan BUY untuk WAPO dengan target price 70 5700
Rp 160 (Potensial Upside 122%) untuk satu tahun kedepan. 60 5500
50 5300
Berdasarkan perhitungan, saya memperoleh target price Rp160 40 5100
dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow (Common
2017

2018

2019

Size) dengan nilai WACC sebesar -7.02%


Sumber : Yahoo Finance

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


1
Macroeconomy
Perekonomian Indonesia di Tengah Gejolak Global
Perekonomian Indonesia sejak Q-II tahun 2018 mengalami Gambar 2 Pertumbuhan PDB Indonesia
perlambatan pertumbuhan. Pada Q-III tahun 2019
5.4%
perekonomian tumbuh hanya 5.02% dibandingkan Q-III tahun 5.30%
2018 ekonomi tumbuh diangka 5.17%. Perlambatan 5.3%
5.19% 5.18%
5.2% 5.15%
diakibatkan oleh pelemahan daya beli masyarakat, pengetatan
kebijakan perekonomian global, kebijakan pemerintah, dan 5.1% 5.05%
proyeksi perlambatan ekonomi dunia akibat perang dagang. 5.0%
5.02%
Pada APBN tahun 2019 pemerintah menargetkan pertumbuhan 4.9% 4.94%
diangka 5.3% namun target tersebut pesimis dicapai mengingat 4.8%
beberapa faktor diatas, namun diperkirakan lebih baik dari Q-III 4.7%

Q-II

Q-II

Q-IV

Q-II

Q-II

Q-II

Q-II
Q-IV

Q-IV

Q-IV

Q-IV

Q-IV
Q-III

Q-III

Q-III

Q-III

Q-III

Q-III
Q-I

Q-I

Q-I

Q-I

Q-I

Q-I
tahun 2019 dimana sudah terdapat perbaikan investasi 2014 2015 2016 2017 2018 2019
dibeberapa daerah, pola musiman akhir tahun yang menopang
konsumsi rumah tangga tetap baik, dan perbaikan ekspor. Sumber : BPS

Inflasi Kembali Menuju Titik Terendah


Data inflasi kembali menuju angka terendahnya sejak krisis
moneter tahun 1998. Selama Q-III tahun 2019 inflasi Gambar 3 Suku Bunga dan Inflasi
menunjukan angka penurunan, sampai pada bulan Desember 5.0% 6.5%
tahun 2019 angka inflasi berada pada 2.72%, sedangkan titik
4.5% 6.0%
terendah inflasi tahun 2019 berada pada angka 2.48%. Hal ini
5.5%
menandakan pasokan produksi yang memadai dengan 4.0%
5.0%
permintaan pasar sehingga membuat harga jual menjadi 3.5%
terjaga, kemudian koordinasi pemerintah pusat dan 4.5%
3.0%
pemerintah daerah dalam memenuhi ketersediaan dan 4.0%
keterjangkauan bahan pangan, serta pergerakan nilai tukar 2.5% 3.5%
rupiah yang stabil turut menjaga nilai inflasi. Disisi lain pada 2.0% 3.0%
tahun 2019, pemerintah melalui Bank Indonesia melakukan 4 2017 2018 2019
kali penurunan suku bunga acuan, dengan tujuan
Sumber : BPS
meningkatkan pertumbuhan kredit masyarakat.

Tekanan Neraca Perdagangan Berkurang


Gambar 4 Neraca Perdagangan
Data neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember
2000
tahun 2019 tercatat defisit US$0.30 miliar. Menurun signifikan
1500
dibandingkan defisit pada bulan November sebelumnya
1000
sebesar US$1.39 miliar. Defisit yang menurun pada bulan ini 500
disebabkan oleh surplus neraca perdagangan nonmigas untuk 0
seluruh jenis barang. Kondisi tersebut juga disertai oleh kinerja -500
ekspor nonmigas yang membaik. Pada tahun 2020 saya optimis -1000
dengan kinerja neraca dagang dapat positif dengan respon -1500
-2000
pemerintah seperti upaya penerapan omnimbus law di
-2500
Indonesia. 2018 2019

Sumber : BPS

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


2
PDB Perikanan Indonesia dalam Trend Positif
PDB perikanan Indonesia dalam 5 tahun terakhir menunjukan Gambar 5 PDB Perikanan Indonesia
pertumbuhan yang sangat konsisten selalu diatas angka 4.50%. 350.0
Pada tahun 2018 PDB perikanan Indonesia naik 4.94%, 300.0 275.7
287.9
263.5
251.3
dibandingkan tahun sebelumnya 2017 diangka 5.95%, 250.0 227.3
238.5
204.0 214.5
meskipun tidak lebih baik namun trend pertumbuhan ditengah 200.0
189.1

perlambatan ekonomi global, PDB perikanan Indonesia masih 150.0


mampu tumbuh dan berperan sebagai penopang PDB
100.0
keseluruhan. Saya menganalisa PDB perikanan pada tahun
50.0
2019 akan berlanjut naik dengan target pada level angka 5.30%
0.0
beriringan dengan kenaikan nilai tukar nelayan, serta ekspor di
sektor perikanan yang menempati peringkat teratas ASEAN
sebagai negara dengan neraca perikanan terbaik.
Sumber : Kementerian KKP, Estimasi

Industry Overview

Prospek Industri Kedepan Lebih Baik


Gambar 6 Anggaran Kelautan dan Perikanan
Dalam APBN 2020 telah diputuskan untuk Kementerian
16
Kelautan dan Perikanan mendapatkan anggaran Rp 6.47 triliun,
14 13.8
naik 18% dari sebelumnya Rp 5.48 triliun pada tahun 2019.
12
Dengan demikian anggaran pada sektor kelautan dan 10.59
10
perikanan telah meningkat setelah 4 tahun anggaran 9.13 6.47
8
mengalami penurunan. Peningkatan ini menjadi katalis positif 6 5.6 6.19
pada industri kelautan dan perikanan dalam proyek yang 4 5.48
berpeluang untuk berkerja sama dalam percepatan target 2
pemerintah, dalam sektor produksi, nilai, dan ekspor di industri 0
kelautan dan perikanan. WAPO dengan kapasitas produksi 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
rumput laut yang tinggi pada tahun 2018 berhasil mencapai
Sumber : Kementerian KKP
kenaikan penjualan 33% ditopang sebagian besar oleh
penjualan rumput laut dan dapat menarik peluang pada tahun
2020 dengan prospek industri yang lebih baik.
Gambar 7 Produksi Rumput Laut Nasional
Komitmen Sebagai Pelaku Utama Produsen Rumput Laut 12
Millions

11.6
Setelah mengalami penurunan dari tahun 2016 ke 2017, 12 11.3
produksi rumput laut kembali mencatatkan kenaikan produksi 11.0 10.9
11 10.7
10.8
dari 10 juta ton pada tahun 2017 menjadi 11 juta ton pada 10.6
10.5
tahun 2018 atau naik 5% sepanjang tahun 2018. 11
10.1
Posisi Indonesia sebagai salah satu produsen rumput laut 10
terbesar di dunia tengah diperkuat pemerintah dengan rencana
10
pemberian tax allowance pada investor pengolahan rumput
9
laut, membebaskan bea masuk, mengendalikan ekspor dalam
bentuk bahan mentah dan membentuk klaster industri.

Sumber : Kementerian KKP, Estimasi

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


3
Komoditas Primadona Ekspor Kelautan dan Perikanan
Gambar 8 Volume Ekspor Kelautan dan Perikanan
Sepanjang tahun 2018, komoditas utama ekspor dibidang
kelautan dan perikanan adalah rumput laut dengan total
rumput laut 175
volume 175 ribu ton disusul dengan udang, cumi-sotong-gurita
dan tuna. Tingginya permintaan akan rumput kering udang 165
internasional menjadikan keuntungan bagi negara kepulauan
cumi-sotong-gurita 118
dengan garis pantai yang memungkinkan untuk tumbuh dan
berkembangnya rumput laut. Tujuan ekspor dari rumput laut tuna 95
domestik diantaranya China 73%, Uni Eropa 10%, Amerika cakalang-tongkol 42
Serikat 6%, Korea Selatan 5% dan Jepang 4%. Sebagian besar
ekspor rumput laut Indonesia masih dalam bentuk bahan baku, kepiting-rajungan 23

hal ini seharusnya menjadi peluang bagi indutri nasional untuk 0 50 100 150 200
mengolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi agar
nilai tambah ekspor lebih tinggi. Sumber : Kementerian KKP

Porter’s Five Force Analysis


Competition In Industry
Persaingan dalam industri masih belum banyak pesaing, hal ini
dikarenakan sektor kelautan dan perikanan belum menjadi
minat perusahaan besar, WAPO dan AGAR merupakan emiten
dengan produksi utama rumput laut, dan WAPO pun memasok
bahan baku ke emiten AGAR. (1/5)
Threat of New Competitors
Kemungkinan masuknya pemain baru di industry kelautan dan Gambar 9 Porter’s Five Forces
perikanan sangatlah tinggi , mengingat industry rumput laut
yang sebenarnya peluangnya besar namun belum memiliki Kompetisi di
Industri
pemain yang dominan. (5/5)
Threat of Subtitute
Kekuatan tawar
Dalam industri rumput laut ancaman pengganti pemasok menawar
Ancaman
Pendatang Baru
rumput laut adalah persaingan antara perusahaan / pengepul pemasok
rumput laut. Belum banyaknya penjual dengan kapasitas besar
akan membuat persaingan kecil. (1/5)
Kekuatan Tawar
Ancaman Jasa
Bergaining Power of Customers menawar
Pengganti
pembeli
Belum masifnya program untuk meningkatkan nilai bahan
baku, menjadikan perusahaan ketergantungan terhadap
Sumber : Estimasi
permintaan asing atau lokal yang sudah lama berlangganan.
(4/5)
Bergaining Power of Suppliers
Sebagai salah satu perusahaan rumput laut terbesar di
Indonesia, serta sudah lama konsisten dengan produksi rumput
laut menyebabkan WAPO sebagai pihak yang banyak memiliki
relasi dan memilki langganan tetap untuk rumput laut. (3/5)

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


4
Business Description

PT Wahana Pronatural Tbk didirikan di Indonesia pada Gambar 10 Kepemilikan Saham WAPO
tahun 1979. Berawal dari didirikannya CV Phonix Mas pada PT Pesona Bangun
Mandiri
tahun 1979 yang bergerak dibidang perdagangan hasil bumi 11%
dan kelautan. Diawali dari perdagangan lokal antar pulau
Masyarakat PT Mitra Niaga
kemudian berkembang hingga tahun 1982, perseroan bisa 40% Sakti
11%
melakukan ekspor produk-produknya. Usaha dilanjutkan
dengan pembangunan pabrik kacang mete pada tahun 1989 di
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat untuk mengolah sebagian
produknya menjadi produk setengah jadi dan siap konsumsi.
Pada tanggal 22 Juni 2001, perseroan mencatatkan sahamnya PT Surya Pelangi
Mandiri
di Bursa Efek Indonesia dengan melakukan penawaran perdana 19%
PT Hijau Sari
atas 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham dengan nilai 19%

nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp175,- Sumber : Laporan Keuangan 2018
per saham.

Dominasi Komoditas Rumput Laut Gambar 11 Kontribusi Penjualan


Perseroan bergerak dibidang perdagangan, pembangunan Candy & Dreamy Kopi Biji
3% 1%
industri, perdagangan hasil tambang, pertanian, percetakan, Raw & Packaging Sparepart
Material 0%
pengangkutan, dan jasa. Komoditas utama perdagangan hasil 3%
pertanian dan kelautan yaitu rumput laut kering dan candy. Gula Konsumsi
10%
Sebagian besar penjualan rumput laut dijual lokal. Perseroan
juga melakukan trading gula konsumsi. Perseroan juga telah
memulai usaha baru yaitu komoditas Kopi Biji. Dibidang
pembangunan, perseroan bertindak sebagai pengembang dan
pemborong umum (general contractor). Dalam rangka
diversifikasi dan meningkatkan kegiatan usaha utama,
perseroan mulai memproduksi permen dengan beberapa merk
Rumput Laut
dan segmen.
83%
Competitive Advantage Sumber : Laporan Keuangan 2018

Permintaan Bahan Baku Rumput Laut Sangat Tinggi


Pada tahun 2018 jika dibandingkan tahun lalu semua volume Gambar 12 Kapasitas Produksi (ton)
penjualan komoditas mengalami kenaikan kecuali Dreamy and 15000
16000
Candy. Nilai penjualan dari seluruh komoditas meningkat cukup 14000
tinggi 33%. Peningkatan terbesar disumbang dari komoditas 12000
Rumput Laut meningkat Rp93 miliar atau 60%, disusul Gula 10000

Konsumsi yang meningkat hampir lima kali lipat sebesar Rp34 8000

miliar. Prospek usaha rumput laut masih sangat baik, dengan 6000
4000 3000
tingginya permintaan pasar internasional dengan fluktuasi
2000 300
harga Rp15.000/kg sampai dengan Rp24.000/kg. Meskipun 100
0
tingkat persaingan ditingkat petani dan pengepul cukup tinggi Rumput Gula Dreamy & Kopi Biji
namun, perseroan dengan volume produksi yang besar berhasil Laut Kering Konsumsi Candy

berperan lebih aktif dalam menentukan harga.


Sumber : Laporan Keuangan 2018

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


5
Investment Risk
Gambar 13 Kurs USD/IDR
Resiko Nilai Tukar dan Resiko Suku Bunga
15500
Pada laporan keuangan 2018 Wahana Pronatural tidak memiliki 15,202.50
utang dalam mata uang asing. Namun berkaitan dengan 15000
penjualan rumput laut yang diekspor keluar negeri maka
14500
pengaruh nilai tukar pada emiten memiliki hubungan, ketika
kurs naik maka diuntungkan dengan penambahan nilai tambah 14000
penjualan namun jika kurs sedang turun maka akan 13,882.50
mengurangi nilai penjualan. 13500
13,388.50
Sementara itu terkait resiko suku bunga, perseroan memiliki 13000
hutang kepada lembaga keuangan yang berbunga tetap 2017 2018 2019
sehingga resiko pada suku bunga tidak terlalu mempengaruhi Sumber : Investing
perseroan.

Investasi Sektor Kelautan dan Perikanan Menurun


Gambar 13 Investasi Kelautan dan Perikanan
Data BKPM mencatat realisasi investasi sektor kelautan dan
perikanan tahun 2018 mencapai Rp4.5 triliun. Dengan Rp1.4 1.8 1.6
triliun PMA dan Rp0.5 triiun PMDN. Pencapaian tersebut 1.6 1.4 1.4 1.4 1.5
1.4
memperpanjang trend penurunan realiasi investasi kelautan 1.4
1.2 1.0 1.0
dan perikanan yang telah tercatat selama 3 tahun beruntun 1.0 0.9 0.9
dari tahun 2016 hingga 2018. Meskipun dengan 0.8 0.6
kecenderungan trend menurun, saya percaya untuk 0.6 0.5
0.4
kedepannya akan ada prioritas khusus untuk sektor ini dimana
0.2
sektor kelautan dan perikanan jika bahan baku diolah terlebih 0.0
dahulu kemudian di ekspor akan menambah nilai ekspor 2015 2016 2017 2018 2019F 2020F
signifikan, jika dengan tanpa pengolahan Indonesia adalah PMA PMDN
eksportir dengan nilai terbesar di ASEAN, maka dengan
Sumber : BKPM
pengolahan lebih lanjut sektor ini akan mendatangkan devisa
yang sangat berharga selain sektor migas.

Financial Analysis Gambar 14 Pendapatan

Ekspor Tinggi, Penjualan Semakin Meningkat


600 PENJUALAN BERSIH GROWTH 1
Billions

Setelah mengalami kerugian pada tahun 2016, kini pendapatan


490 1
WAPO berangsur membaik di dukung dengan kenaikan 500
440 1
penjualan yang mencapai 94% pada tahun 2017 atau Rp232 390
400 1
miliar dan 33% pada tahun 2018 atau Rp309 miliar. Sejalan 340
309 0
dengan itu laba bersih perusahaan meningkat pada tahun 2017 300
232 0
dari Rp777 juta menjadi Rp1.70 miliar pada tahun 2018.
200 144 -
Saya percaya dengan masih tingginya akan permintaan rumput 120
86 -0
laut domestik dan internasional serta dorongan ekspor sektor 100
-0
non-migas, penjualan Wahana Pronatural akan masih
- -1
meningkat dengan target pada tahun 2019 Rp340 miliar dan
laba bersih Rp1.75 miliar.

Sumber : Laporan Keuangan, Estimasi

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


6
Pelunasan Utang Memperkuat Komposisi Neraca
Berdasarkan neraca pada tahun 2014 posisi total aset berada Gambar 15 Neraca
pada angka Rp109 miliar turun tipis ditahun berikutnya 2015 Jumlah Aset Jumlah liabilitas Jumlah ekuitas

Billions
Rp140
total aset Rp108 miliar. Pada dua tahun ini posisi laporan 124 118
112 114 116
keuangan sangat didominasi oleh hutang, yaitu utang kepada Rp120 109 108 106
pihak berelasi senilai Rp69 miliar dan telah dikonversi menjadi Rp100 91
saham pada tahun 2016 sehingga permodalan Wahana Rp80

Pronatural menguat. Pada tahun 2018 posisi total aset turun Rp60
dari 2017 berada pada Rp91 miliar dengan jumlah liabilitas Rp40
Rp13 miliar dan jumlah modal Rp78 miliar, penurunan
Rp20
disebabkan oleh adanya pelunasan utang jangka pendek,
Rp-
tercermin dari total utang jangka pendek dari tahun 2017
tercatat Rp46 miliar hanya tersisa Rp11 miliar pada tahun 2018.
Aset lancar juga mengalami penurunan akibat berkurangnya
Sumber : Laporan Keuangan, Estimasi
piutang usaha, pengurangan persediaan, dan berkurangnya
nilai uang muka, yang membuat perseroan lebih banyak
memegang kas. Saya memproyeksikan dengan struktur
Gambar 16 Rasio Solvabilitas
permodalan yang membaik, total aset akan tumbuh pada
7.00 Debt to Asset Debt to Equity
tahun 2019 dengan target Rp112 miliar. 6.19
5.96
6.00

DAR dan DER 5.00

Pada tahun 2016, perseroan mengalami penurunan debt to 4.00


equity signifikan karena adanya konversi dari hutang pihak 3.00
berelasi menjadi modal. Pada tahun 2017, perseroan 2.00
1.03
mencatatkan kenaikan debt to equity menjadi 0.64x 0.64 0.78 0.58
1.00 0.41 0.55
0.17
disebabkan oleh peningkatan total utang menjadi Rp48 miliar. 0.00
Sementara debt to asset perseroan pada tahun 2018 turun
menjadi 0.14x dari tahun sebelumnya karena adanya pelunasan
hutang. Untuk tahun 2019F saya memproyeksikan peningkatan Sumber : Laporan Keuangan, Estimasi
DER sebesar 1.03x disebabkan kebutuhan akan pendanaan
yang bersumber dari utang bagi kegiatan operasional
perseroan yang terus meningkat mengikuti kenaikan penjualan Gambar 17 Rasio Profitabilitas
yang diproyeksikan meningkat. Sementara DAR 2019F saya
proyeksikan akan meningkat menjadi 0.51x. 6.00% ROA ROE
3.37% 3.20%
4.00% 3.18% 3.08%
1.38% 1.73% 2.20%
Potensi Kenaikan ROA dan ROE 2.00% 1.03%

Proyeksi kenaikan penjualan dan laba di tahun mendatang akan 0.00%


berdampak positif terhdap rasio profitabilitas seperti ROA dan -2.00%
ROE. ROE perseroan dapat dikatakan stabil diatas 1% namun, -4.00%
pada tahun 2016, terdapat pembayaran pajak tangguhan -6.00%

senilai Rp10.7 miliar yang menekan angka laba perseroan. -8.00%

Tahun 2019F dan 2020F saya memproyeksikan angka ROE -10.00%

tumbuh dilevel 3.18%-3.37%, sementara ROA cenderung naik -12.00%

melandai diangka 1.56%-1.90%. -14.00% -13.28%

Sumber : Laporan Keuangan, Estimasi


PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020
7
Valuation
Methodology Gambar 18 Asumsi Valuasi
Saya menggunakan Discounted Cash Flow Valuation dalam
perhitungan nilai wajar dari PT Wahana Pronatural Tbk. Saya Valuation Assumtion
mendapatkan target harga Rp160 dengan potensial kenaikan Long term growth 7.05% 10 Indo 10Y Yield
sebesar 122% untuk satu tahun kedepan. Risk Free Rate 5.00% BI 7days Repo
Return Market 17.38% IHSG 10Y Return
Risk Premium 12.38%
DCF Beta 0.01
Saya menggunakan WACC sebesar -7.12% dengan asumsi Cost of Equity 5.12%
growth rate 7.05% (10Y Yield), kemudian risk free 5.00% BI Marginal Tax Rate 244.42%
7days Repo Rate, Market Risk yang diambil dari return IHSG Sumber : Data Perusahaan, Analisa
selama 10 tahun sebesar 17.38% dan Beta yang dikutip dari
Investing 0.01x. Dengan asumsi ini, saya mendapatkan harga Gambar 19 WACC
wajar Rp160
Discount Rate (WACC)
Public Market Price 30/12/2019 (Full Rp) 72.0
Saya memberikan rekomendasi BUY untuk WAPO dengan Diluted Share O/S (Mn Share) 520.0
target Rp160 (potensi kenaikan 122%) dengan beberapa Public Market Capitalization (Bn) 37.4
pertimbangan yang mendukung analisa saya, sebagai berikut: Debt 2019F 12.2
Cash 2019F 1.4
 Dalam analisis Makroekonomi dan Industri, kami Net Debt 2019 10.8
memperkirakan adanya potensi pertumbuhan ekonomi Public Market Enterprise Value 48.2
ditahun mendatang didukung dengan masih defisitnya
neraca perdagangan Indonesia, menyebabkan pemerintah ` E/(D+E)@ Public Market Value 49.2%
D/(D+E)@ Public Market Value 50.8%
mendukung ekspor khususnya sektor non-migas. Sementara
itu, dari sisi outlook Industri, WAPO masih diuntungkan oleh Cost of Debt 13.0%
tingginya permintaan internasional akan komoditas rumput Marginal Tax Rate 244.4%
laut dan tingkat kapasitas produksi perseroan yang tinggi.
Cost of Equity = Rf+Beta(Rm-Rf) 5.1%
 Kemudian dari sisi analisis kinerja keuangan dan strategi Risk Free Rate 5.0%
perusahaan, disimpulkan WAPO memiliki kinerja yang cukup Unlevered Beta 0.01
baik didukung dengan rasio utang yang konservatif dan Risk Premium (Rm-Rf) 12.4%
WACC -7.0%
WAPO juga menjaga lini bisnis sebagai Market Leader pada
komoditas rumput laut. Sumber : Data Perusahaan, Analisa

Gambar 20 Pergerakan Saham dan Volume Perdagangan WAPO

140 90
Millions

130 80
120 70
110
60
100
50
90
40
80
30
70
60 20

50 10
40 0

Sumber : Yahoo Finance


PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020
8
Lampiran I

Laporan Posisi Keuangan

Dalan Juta Rp 2014 2015 2016 2017 2018 2019F 2020F 2021F 2022F
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 579 1,100 1,270 222 2,982 1,393 1,580 1,692 1,783
Piutang usaha 11,108 5,571 10,917 18,758 8,596 11,267 11,439 12,766 13,150
Piutang lain lain - - - 973 2,952 905 1,105 1,349 1,647
Persediaan 18,682 24,823 30,802 39,915 20,073 27,699 29,926 31,187 31,206
Uang muka 2,356 2,876 3,249 7,326 2,448 3,700 4,026 4,296 4,520
Biaya dibayar dimuka 10 22 12 10 10 13 14 12 13
Pajak dibayar dimuka 1 295 546 387 390 343 419 448 426
Jumlah Aset Lancar 32,736 34,687 46,796 67,590 37,450 45,320 48,510 51,752 52,744
Aset tidak lancar
Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan 64,910 61,798 58,685 55,796 52,881 61,765 61,870 62,218 62,870
Aset pajak tangguhan 11,369 11,051 278 399 365 4,858 3,556 1,959 2,330
Aset lain lain 28 36 36 36 36 36 38 39 39
Aset pengampunan pajak - - 100 - - 21 26 32 16
Jumlah aset tidak lancar 76,308 72,885 59,099 56,231 53,282 66,680 65,490 64,248 65,256
Jumlah Aset 109,043 107,571 105,895 123,821 90,732 112,000 114,000 116,000 118,000
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha 14,090 9,484 13,775 17,387 3,700 11,842 11,518 12,019 11,601
Uang muka penjualan 9,019 11,662 13,642 28,323 5,512 13,652 14,789 15,542 15,932
Beban akrual 125 46 225 310 41 149 156 180 170
Pinjaman Lembaga Keuangan - - - - 1,625 401 490 598 730
Utang pajak 524 609 2,076 480 633 917 1,010 1,102 883
Jumlah liabilitas jangka pendek 23,759 21,801 29,718 46,500 11,511 26,961 27,963 29,442 29,316
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja 605 805 1,111 1,596 1,462 1,177 1,311 1,427 1,494
Utang kepada pihak berelasi 69,513 69,513 - - - 28,754 20,587 10,146 12,385
Jumlah liablitas jangka panjang 70,118 70,318 1,111 1,596 1,462 29,931 21,898 11,573 13,879
Jumlah liabilitas 93,876 92,119 30,829 48,096 12,972 56,892 49,860 41,015 43,195
Ekuitas
Modal ditempatkan dan disetor 52,000 52,000 52,000 52,000 52,000 54,755 56,006 57,172 58,200
Tambahan modal disetor 12,454 12,454 12,554 12,554 12,554 13,178 13,492 13,788 14,033
Komponen ekuitas hutang
Konversi saham - - 69,513 69,513 69,513 44,441 54,281 66,280 65,416
Penghasilan komprehensif lain lain - - - - 165 41 50 61 74
Pengukuran kembali program imbalan paska kerja - 42 - 18 - 57 - 215 - - 63 - 69 - 80 - 85
Pajak yang terkait 11 5 14 54 - 16 17 20 21
Akumulasi defisit - 49,256 - 48,989 - 58,958 - 58,181 - 56,472 - 57,258 - 59,638 - 62,255 - 62,855
Jumlah ekuitas 15,167 15,452 75,066 75,725 77,760 55,108 64,140 74,985 74,805
Jumlah liabilitas dan ekuitas 109,043 107,571 105,895 123,821 90,732 112,000 114,000 116,000 118,000

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


9
Lampiran II

Laporan Laba Rugi

Dalam Juta Rp 2014 2015 2016 2017 2018 2019F 2020F 2021F 2022F

PENJUALAN BERSIH 144,379 86,307 119,680 231,818 308,568 340,000 390,000 440,000 490,000
BEBAN POKOK PENJUALAN - 139,607 - 81,593 - 115,115 - 226,002 - 296,820 - 327,150 - 374,890 - 424,350 - 472,824
LABA KOTOR 4,772 4,714 4,565 5,816 11,747 12,850 15,110 15,650 17,176

Beban Penjualan - 801 - 57 - 115 - 754 - 1,649 - 1,073 - 1,043 - 1,355 - 1,716
Umum dan Administrasi - 3,893 - 4,180 - 3,874 - 3,937 - 5,085 - 9,603 - 11,116 - 10,787 - 11,243
LABA USAHA (EBIT) 79 477 575 1,126 5,013 2,174 2,951 3,509 4,218
EBITDA 10,052 13,563 16,774 20,214 27,016 19,260 21,734 23,622 25,160

Pendapatan (beban keuangan - bersih) 8 - 3 - 4 8 - 714 - 156 - 219 - 293 - 389


Laba / (Rugi) Selisih Kurs - 72 61 - - - 14 58 17 22
Lain-lain bersih 389 45 468 1 - 1,895 67 - 117 - 205 - 657
LABA SEBELUM PAJAK 402 580 1,039 1,135 2,405 2,099 2,672 3,027 3,194

MANFAAT PAJAK PENGHASILAN


Pajak kini - - - 225 - 440 - 770 - 427 - 587 - 795 - 878
Pajak tangguhan - 194 - 312 - 10,783 82 75 78 77 78 77
Jumlah beban pajak penghasilan - 194 - 312 - 11,009 - 358 - 695 - 348 - 511 - 718 - 801
LABA TAHUN BERJALAN 209 267 - 9,970 777 1,709 1,751 2,162 2,309 2,393
LABA PER SAHAM 0.40 0.51 -19.17 1.49 3.29 3.37 4.16 4.44 4.60

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


10
Lampiran III

Rasio Keuangan

Financial Ratios 2014 2015 2016 2017 2018 2019F 2020F 2021F 2022F
Growth
Sales 0.00% -40.22% 38.67% 93.70% 33.11% 10.19% 14.71% 12.82% 11.36%
Gross Profit 0.00% -1.23% -3.16% 27.41% 101.97% 9.39% 17.58% 3.58% 9.75%
EBIT 0.00% 507.01% 20.61% 95.74% 345.36% -56.63% 35.70% 18.91% 20.21%
EBITDA 0.00% 34.93% 23.67% 20.51% 33.65% -28.71% 12.85% 8.69% 6.51%
Net Income 0.00% 28.20% -3827.63% -107.80% 119.86% 2.45% 23.45% 6.83% 3.63%

Core Ratios
Return on Sales (NPAT/Sales) 0.14% 0.31% -8.33% 0.34% 0.55% 0.52% 0.55% 0.52% 0.49%
Asset Turnover (Sales / Total Assets) 132.41% 80.23% 113.02% 187.22% 340.09% 303.57% 342.11% 379.31% 415.25%
Asset Leverage (Total Assets/Equity) 718.97% 696.16% 141.07% 163.51% 116.68% 203.24% 177.74% 154.70% 157.74%
Return on Equity (NPAT/Equity) 1.38% 1.73% -13.28% 1.03% 2.20% 3.18% 3.37% 3.08% 3.20%

Profitability
Gross Margin 3.31% 5.46% 3.81% 2.51% 3.81% 3.78% 3.87% 3.56% 3.51%
Operating Margin 0.05% 0.55% 0.48% 0.49% 1.62% 0.64% 0.76% 0.80% 0.86%
EBITDA Margin 6.96% 15.71% 14.02% 8.72% 8.76% 5.66% 5.57% 5.37% 5.13%
Net Margin 0.14% 0.31% -8.33% 0.34% 0.55% 0.52% 0.55% 0.52% 0.49%
ROA 0.19% 0.25% -9.41% 0.63% 1.88% 1.56% 1.90% 1.99% 2.03%
ROE 1.38% 1.73% -13.28% 1.03% 2.20% 3.18% 3.37% 3.08% 3.20%

Financial Structure
Current Ratio 137.78% 159.10% 157.46% 145.36% 325.35% 168.10% 173.48% 175.78% 179.91%
Quick Ratio (Acid Test) 0.59 0.45 0.54 0.60 1.51 0.65 0.66 0.70 0.73
Net Gearing 5.47 5.04 0.17 0.23 0.01 0.71 0.48 0.27 0.30
Gross Gearing 5.51 5.11 0.18 0.23 0.05 0.74 0.50 0.30 0.32
Debt to Asset 0.86 0.86 0.29 0.39 0.14 0.51 0.44 0.35 0.37
Debt to Equity 6.19 5.96 0.41 0.64 0.17 1.03 0.78 0.55 0.58

Cashflow Ratios
EBITDA / Sales 6.96% 15.71% 14.02% 8.72% 8.76% 5.66% 5.57% 5.37% 5.13%

Komposisi Hutang Net Working Capital


Rp80 Rp25
Billions

Billions

Rp70
Rp60 Rp20
Rp50
Rp40 Rp15
Rp30
Rp10
Rp20
Rp10 Rp5
Rp-
Rp-

Jumlah liabilitas jangka pendek Jumlah liablitas jangka panjang


Sumber : Laporan Keuangan, Analisa Sumber : Laporan Keuangan, Analisa
Importir Rumput Laut (% tahun 2018) Eksportir Rumput Laut (Ribu ton)

Jepang 4.3 Indonesia 182


Chile 75
Korea Selatan 5 Irlandia 45
Amerika Serikat 6.69 Korea 31
Peru 21
Uni eropa 10.59
China 16
China 73.46 Philipina 11
0 20 40 60 80 0 50 100 150 200

Sumber : Kementerian KKP Sumber : Kementerian KKP

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


11
Receipt of compensation:

Compensation of the author(s) of this report is not based on investment banking revenue.

Position as a officer or director:

The author(s), or a member of their household, does [not] serves as an officer, director or advisory board
member of the subject company.

Market making:

The author(s) does [not] act as a market maker in the subject company’s securities.

Ratings guide: Banks rate companies as either a BUY, HOLD or SELL. A BUY rating is given when the
security is expected to deliver absolute returns of 15% or greater over the next twelve-month period, and
recommends that investors take a position above the security’s weight in the S&P 500, or any other
relevant index. A SELL rating is given when the security is expected to deliver negative returns over the
next twelve months, while a HOLD rating implies flat returns over the next twelve months.

Disclaimer:

The information set forth herein has been obtained or derived from sources generally available to the
public and believed by the author(s) to be reliable, but the author(s) does not make any representation or
warranty, express or implied, as to its accuracy or completeness. The information is not intended to be
used as the basis of any investment decisions by

PT Wahana Pronatural Tbk Research Analysis 2020


12

Anda mungkin juga menyukai