Anda di halaman 1dari 26

MENEGEMENT STRATEGY

Tugas Ringkasan Prospektus Prusahaan

Nama : Jordi Fernandikot


NIM : 11160060
PT MD PICTURES TBK
(“Perseroan”)
Kegiatan Usaha Utama
Bergerak dalam bidang usaha Studio Perfilman
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat
MD Place, Tower 1, 9th Floor
Jl. Setiabudi Selatan No. 7, Jakarta 12910, Indonesia Telp. (62-21) 298 55 777, Fax. (62-21) 290 55 777
Email : corporatesecretary@mdpictures.co Website : www.mdpictures.co

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM


Sejumlah 1.307.770.000 (satu miliar tiga ratus tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh ribu) saham biasa atas
nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Saham yang ditawarkan kepada
masyarakat dengan Harga Penawaran Rp 210 (dua ratus sepuluh Rupiah) setiap saham, harus dibayar
penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”).
Setelah pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) bersamaan dengan terjualnya seluruh
Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini, persentase setelah pelaksanaan
konversi MCB menjadi saham Perseroan adalah sebanyak 13,75% (tiga belas koma tujuh puluh lima
persen) dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Saham
Perdana dan pelaksanaan konversi MCB. Nilai Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum secara
keseluruhan adalah sebesar Rp 274.631.700.000,- (dua ratus tujuh puluh empat miliar enam ratus tiga
puluh satu juta tujuh ratus ribu Rupiah).
Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan saham hasil konversi MCB
ini seluruhnya adalah saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan memberikan
kepada pemegang hak dan yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah
ditempatkan dan disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam RUPS yang
diselenggarakan oleh Perseroan dan hak atas pembagian dividen.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT NH KORINDO SEKURITAS INDONESIA

Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin seluruh penawaran saham secara Kesanggupan Penuh
(Full Commitment).

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT JUMLAH PENONTON BIOSKOP.
RISIKO LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG FAKTOR RISIKO DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF
SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG
DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS,
MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG
LIKUID.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 26 Juli 2018
PT MD Pictures Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan
Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa
Keuangan (“OJK”) di Jakarta dengan surat No.B.018-DIR/corpsec/MDP/0518 tanggal 3 Mei 2018, sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10
Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995,
Tambahan No. 3608/1995 beserta Peraturan Pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UU Pasar Modal”).

Saham-saham yang ditawarkan ini direncanakan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (“BEI”)
sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan BEI pada
tanggal 20 Juni 2018. Apabila Perseroan tidak dapat memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan
oleh BEI, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan saham tersebut wajib
dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.

Semua lembaga dan profesi penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab
sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal, dan kode etik, norma, serta standar
profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau
membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya
memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan selaku Penjamin Emisi Efek,
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini, seluruhnya dengan tegas
menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung
sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal.

Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain selain
yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini,
maka Prospektus ini tidak dimaksudkan sebagai dokumen penawaran untuk membeli saham
ini, kecuali bila penawaran maupun pembelian saham tersebut tidak bertentangan atau bukan
merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara
atau yuridiksi di luar wilayah Indonesia tersebut.

Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh masyarakat dan
tidak terdapat lagi informasi material yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan
publik.
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam
kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang
tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan
pertimbanganpertimbangan
paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun
dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

UMUM
Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT MD Media berdasarkan Akta
Perseroan Terbatas No. 05 tanggal 01 Agustus dibuat di hadapan Frans Elsius Muliawa, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: C-17650 HT.01.01.TH.2002 tanggal 13 September 2002, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia Nomor: 76 tanggal 23 September 2003, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor: 8852.

Akta Pendirian tersebut telah diubah beberapa kali, salah satunya dengan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat PT MD Media No. 03 tanggal 3 April 2009, dibuat di hadapan Tahir Kamili. S.H., M.H., MKn,
Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU-18508.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 6 Mei 2009 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor: AHU-0023655.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 6 Mei 2009,
serta telah diumumkan dalam pengumuman Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tahun 2009 dan
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 3 Juli 2009 No. 17209/2009, dimana para pemegang
saham Perseroan telah menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT MD PICTURES.Selanjutnya
Akta Pernyataan Keputusan Edaran Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Dari Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT MD Pictures No. 70 tanggal 13 April 2018, dibuat di hadapan Leolin
Jayayanti S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU-0008393.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal
13 April 2018, serta telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum (untuk
selanjutnya disebut “Sisminbakum”) Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-AH.01.03-0147492 tanggal 13 April 2018 perihal penerimaan
pemberitahuan perubahan data perseroan, dan Nomor: AHU-AH.01.03-0147491 tanggal 13 April 2018
perihal penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan, dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan Nomor: AHU-0052750.AH.01.11.Tahun 2018 tanggal 13 April 2018 (untuk selanjutnya
disebut “Akta No. 70 tanggal 13 April 2018”)
KEGIATAN USAHA PERSEROAN
PT MD Pictures Tbk (“Perseroan”) bergerak dalam bidang studio perfilman. Secara garis besar,
Perseroan melakukan kegiatan usaha dengan memproduksi film sendiri atau bekerjasama dengan
rumah produksi lain kemudian melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan. Dalam memproduksi film,
Perseroan melakukan 4 tahap utama yaitu pengembangan kreatif / creative development, pra produksi /
pre-production, produksi / production, dan paska produksi / post-production. Setelah memproduksi film,
Perseroan melakukan kegiatan pemasaran dan penjualan melalui jaringan bioskop, Free To Air TV,
Home Video, dan Digital.

Saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini merupakan saham biasa atas nama yang
akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan
saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian
dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu.

MANDATORY CONVERTIBLE BONDS


Bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Perseroan akan menerbitkan Saham Baru
dalam rangka pelaksanaan konversi Mandatory Convertible Bond (MCB). MCB tersebut diterbitkan
berdasarkan Mandatory Convertible Bonds Subscription Agreement tanggal 14 Februari 2018 yang
dibuat antara Perseroan dengan LVP Investments Holding Ltd, dimana Perseroan telah menyetujui
untuk menerbitkan MCB sejumlah Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) dalam satu
tahap. MCB yang diterbitkan oleh Perseroan adalah senilai 119.047.000 (seratus sembilan belas juta
empat puluh tujuh ribu) saham.

RENCANA PENGGUNAAN DANA


Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek akan
digunakan 100% untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk membiayai penambahan produksi film,
kontrak eksklusif (lock up) dengan artis dan sutradara, pengembangan HAKI, dan pengembangan film
animasi.
STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah
sebagai berikut :

IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING


Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya
diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal
28 Februari 2018 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015.
Laporan keuangan untuk periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2018 dan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan yang ditandatangani oleh Raynold Nainggolan dengan opini Tanpa
Modifikasian.
Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Ahmad, Rasyid, Hisbullah, & Jerry yang ditandatangani DR. Achmad
R K., Ak., MM., CPA., CA dengan opini Tanpa Modifikasian.
Laporan posisi keuangan Perseroan

Laporan Laba Rugi Perseroan

KETERANGAN MENGENAI PERUSAHAAN ANAK


KEBIJAKAN DIVIDEN
Perseroan merencanakan untuk membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham sekurangkurangnya
sekali dalam satu tahun, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dan
tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan.
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini, manajemen mengusulkan kebijakan dividen kas
sebanyak-banyaknya 40% (empat puluh persen) dari laba bersih Perseroan setelah pajak mulai tahun
buku 2018, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan
dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

PROSPEK USAHA
Industri perfilman Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus berada dalam tren positif dimana minat
menonton makin besar ditunjukkan dengan jumlah penonton film Indonesia yang terus berkembang.
Pada tahun 2017, tercatat penonton bioskop Indonesia sekitar 42,7 juta dimana film Indonesia
mempunyai pangsa pasar sebesar 35%. Nilai tersebut meningkat dari tahun 2016 dimana pada tahun
tersebut tercatat penonton film sebanyak 37,2 juta dengan pangsa pasar untuk film Indonesia sebanyak
32% (Bisnis Indonesia, 28 Februari 2018). Walaupun rata-rata Harga Tiket Masuk (HTM) bioskop juga
terus mengalami peningkatan secara konsisten, hal tersebut tidak mempengaruhi minat menonton film
lokal. Film lokal tetap mengalami tren kenaikan dan mencatatkan pertumbuhan signifikan menjadi Rp
1,6 triliun pada tahun 2017.

Dari sisi distribusi, per Desember 2017, jumlah gedung bioskop tercatat hanya 280 gedung dengan
jumlah layar sebanyak 1.359 layar (Bisnis Indonesia, 28 Februari 2018). Jumlah tersebut tidak dapat
mengimbangi permintaan film lokal dari besarnya jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Selain sedikit,
penyebaran bioskop juga tidak merata, mayoritas bioskop hanya ada di kota-kota besar sehingga
hanya dapat dinikmati segelintir orang. Saat ini, 87% layar bioskop berlokasi di pulau Jawa dimana 35%
layar berlokasi di Jakarta. Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), rasio
layar bioskop per 100.000 populasi (Screen Ratio) di Indonesia hanya sekitar 0,4 dibawah Singapura
(3,9), Malaysia (2,4), Thailand (1,2), China (1,8), dan India (0,9). Rasio tersebut menunjukkan bahwa
Indonesia masih memberikan potensi pasar yang besar untuk bisnis film. Pemerintah Indonesia melalui
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) telah menargetkan untuk meningkatkan jumlah bioskop menjadi
5000 dengan lebih dari 200.000 layar dalam 5 tahun. (BKPM, 2017). Salah satu usaha pemerintah
dalam mengembangkan jaringan distribusi film adalah dengan pencabutan industri film dari Daftar
Negatif Investasi (DNI).

Dari sisi distribusi film secara digital, meningkatnya pengguna internet telah memacu pertumbuhan
industri digital yang akan mengembangkan diversifikasi sumber pendapatan bagi Perseroan. Digitalisasi
telah mengubah cara mengakses dan menggunakan media dan hiburan. Platform digital serta video on
demand sedang meningkat popularitasnya bahkan platform digital seperti HOOQ dan Mox telah memberi
kontribusi signifikan pada pendapatan Perseroan. Ke depannya, hal tersebut masih akan menjadi tren
didukung oleh penetrasi smartphone di Indonesia yang terus meningkat. Selain itu, upaya pemerintah
melalui proyek Palapa Ring akan memperluas akses internet dan menjadi pendorong perkembangan
industri digital ke depannya.

Selain penjualan melalui bioskop dan digital, penjualan ke televisi masih akan menjadi penopang
pendapatan bagi Perseroan. Kemampuan televisi untuk terus konsisten memberikan kontribusi
dikarenakan TV merupakan media dengan penetrasi tertinggi dibandingkan dengan media lainnya
seperti internet atau media cetak. Free TV (FTA) tercatat telah menjangkau sekitar 40 juta rumah tangga
di Indonesia (MPA, 2017), sehingga FTA merupakan media iklan yang murah dengan jangkauan paling
luas. Per 2016, televisi merupakan media yang dominan dalam menyerap belanja iklan dengan proporsi
64% dari total belanja iklan (MPA, 2017). Selain itu, belanja iklan per kapita di Indonesia pada tahun
2016 masih tercatat USD 8, relatif rendah dibandingkan dengan Vietnam sebesar USD 12 ataupun
Filipina sebesar USD 15. Sementara untuk negara maju seperti Jepang, Korea, Singapura, dan Australia
berkisar antara USD169 - USD457 (Media Partners Asia/MPA, 2017).
PENAWARAN UMUM
A. PENAWARAN UMUM SAHAM
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sejumlah 1.307.770.000 (satu miliar tiga ratus
tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh ribu) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus
Rupiah) setiap saham, yang mewakili 13,75% (tiga belas koma tujuh puluh lima persen) dari Modal
Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum dan pelaksanaan konversi
Mandatory Convertible Bond (MCB), dengan Harga Penawaran sebesar Rp 210,- (dua ratus sepuluh
Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian
Saham (FPPS). Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar Rp 274.631.700.000,- (dua ratus tujuh puluh
empat miliar enam ratus tiga puluh satu juta tujuh ratus ribu Rupiah).
Saham yang ditawarkan dalam rangka penawaran umum dan saham hasil konversi MCB seluruhnya
merupakan saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada
pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya
dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian
dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Komposisi Modal Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH
DARI HASIL PENAWARAN UMUM
digunakan 100% untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk membiayai penambahan produksi film,
kontrak eksklusif (lock up) dengan artis dan sutradara, pengembangan HAKI, dan pengembangan film
animasi.
Sesuai dengan POJK No. 30/2015, maka Perseroan akan menyampaikan laporan realisasai penggunaan
dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal
laporan 30 Juni dan 31 Desember kepada OJK dan akan mempertanggungjawabkannya kepada para
pemegang saham Perseroan dalam rangka Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham lebih rendah daripada target Perseroan, maka
Perseroan akan mengusahakan pendanaan alternatif dapat berupa pendanaan dari perbankan maupun
pendanaan dengan skema lain.
Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini dari rencana
semula sebagaimana tercantum dalam Prospektus, maka Perseroan akan menyampaikan rencana dan
alasan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum bersamaan dengan pemberitahuan mata
acara RUPS kepada Otoritas Jasa Keuangan, dimana rencana tersebut harus memperoleh persetujuan
dari RUPS terlebih dahulu.
Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil dari Penawaran
Umum Perdana Saham yang merupakan Transaksi Afiliasi dan Benturan KepentinganTransaksi
Tertentu dan/atau Transaksi Material, Perseroan wajib memenuhi ketentuan Peraturan No.IX.E.1 dan/
atau Peraturan No. IX. E. 2. Pelaksanaan penggunaan dan hasil penawaran umum akan memenuhi
ketentuan peraturan di bidang pasar modal
Sesuai dengan POJK No. 8/2017 tentang bentuk dan isi Prospektus dan Prospektus Ringkas tanggal
14 Maret 2017 total biaya yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah
sebesar 2,71 % dari total nilai Penawaran Umum, yang meliputi:

 Biaya jasa yang meliputi jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,10%; jasa
penyelenggaraan (management fee) sebesar 1,85%; jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,05%.
 Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,03%.
 Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari biasa jasa Akuntan Publik sebesar 0,12%,
jasa Konsultan Hukum sebesar 0,19%, jasa Notaris sebesar 0,06% dan jasa Penilai sebesar 0,13%.
 Biaya lain-lain seperti biaya penasehat keuangan, percetakan Prospektus, formulir-formulir,
pemasangan iklan di koran, penyelenggaraan Public Expose, biaya pendaftaran di OJK, biaya
pendaftaran efek di KSEI, biaya pencatatan saham di BEI sebesar 0,18%.
PERNYATAAN UTANG
Sesuai dengan laporan keuangan per tanggal 28 Februari 2018 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekanyang ditandatangani oleh
Raynold Nainggolan dengan opini Tanpa Modifikasian, Perseroan mempunyai kewajiban
sebesar Rp 62.729 juta yang terdiri dari :

A. LIABILITAS JANGKA PENDEK


Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
Berdasarkan surat keterangan dari PT Bank of India Indonesia nomor : 021/BM-MDP/TG/VII/18 tanggal
3 Juli 2018 perihal Penutupan Fasilitas Kredit a/n PT MD Picture, menyatakan bahwa fasilitas PRK pada
PT Bank of India Indonesia atas nama PT MD Pictures dengan plafond akhir Rp 1.271.750.000 (satu
miliar dua ratus tujuh puluh satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) telah lunas per tanggal 2 Juli
2018.

2. Utang Usaha
Saldo utang usaha pada tanggal 28 Februari 2018 adalah sebesar Rp 4.521 juta dengan rincian sebagai
berikut:

3. Utang Pajak
Saldo utang pajak pada tanggal 28 Februari 2018 adalah sebesar Rp 20.779 juta dengan
rincian sebagai berikut:

4. Biaya yang Masih Harus Dibayar


5. Uang Muka Penjualan

6. Utang Lain-lain

B. LIABILITAS JANGKA PANJANG

1. Obligasi Wajib Konversi


Berdasarkan perjanjian Mandatory Convertible Bonds Subscription tanggal 14 Februari 2018
antara Perusahaan dan LVP Investments Holding Ltd., disepakati bahwa Perusahaan memperoleh
pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000 dari LVP Investments Holding Ltd., dimana pelunasan atas
utang tersebut menggunakan opsi konversi menjadi saham pada saat Penawaran Umum Saham
Perdana Perusahaan dengan nilai 119.047.000 lembar saham.

2. Utang Pihak Berelasi

3. Liabilitas Imbalan Kerja


Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 28 Februari 2018 pada tanggal 28 Februari 2018
dihitung oleh aktuaris independen PT RAS Actuarial Consulting dalam laporannya tertanggal 28
Februari 2018 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan mempertimbangkan
beberapa asumsi sebagai berikut:
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya
diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 28
Februari 2018 dan 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan
2015.Laporan keuangan untuk 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2018 dan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin,
Ardi, Sukimto & Rekan yang ditandatangani oleh Raynold Nainggolan dengan opini Tanpa Modifikasian.
Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Ahmad, Rasyid, Hisbullah, & Jerry yang ditandatangani DR.
Achmad R K., Ak., MM., CPA., CA dengan opini Tanpa Modifikasian.Laporan keuangan Perseroan
disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan
Publik Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja
keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan untuk periode dua bulan yang berakhir pada
tanggal 28 Februari 2018 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015.
Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2018 dan tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto &
Rekan yang ditandatangani oleh Raynold Nainggolan dengan opini Tanpa Modifikasian. Laporan
keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Ahmad, Rasyid, Hisbullah, & Jerry yang ditandatangani DR. Achmad R K., Ak.,
MM., CPA., CA dengan opini Tanpa Modifikasian.
Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang
dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.

A. Umum
Perseroan didirikan dengan nama PT MD MEDIA sesuai Akta Pendirian Nomor 05 tanggal 01 Agustus
2002, yang dibuat dihadapan Frans Elsius Muliawa, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: C-17650 HT.01.01.
TH.2002 tanggal 13 September 2002 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan Nomor TDP: 090519244732
di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat Nomor: 5899/BH.09.05/XI/2002 tanggal
21 November 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 76 tanggal
23 September 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor: 8852.

Perseroan saat ini melakukan kegiatan usaha dalam bidang penyedia jasa dan perdagangan konten
Perfilman. Secara garis besar, Perseroan melakukan kegiatan usaha dengan memproduksi film
sendiri atau bekerjasama dengan rumah produksi lain kemudian melakukan kegiatan pemasaran dan
penjualan. Saat ini, Perseroan beralamat di Gedung MD Place Tower I Lantai 8, Jl. Setiabudi Selatan
No. 7, RT/RW. 00/00, Kelurahan Setiabudi, Kecamatan Setiabudi, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

C. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kegiatan Usaha Dan Keuangan Perseroan

1. Kondisi perekonomian dan Kondisi Pasar


Kondisi ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang mempengaruhi
daya beli dan pola konsumsi masyarakat. Perbaikan dan pemulihan ekonomi bergantung kepada
kebijakan-kebijakan yang sedang atau akan dijalankan oleh Pemerintah, suatu tindakan yang
berada di luar kendali Perseroan.
2. Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi telah mempengaruhi pola konsumsi. Apabila selama ini mayoritas penonton
menonton film melalui bioskop dan home video, maka saat ini, perkembangan teknologi telah
membuka peluang bisnis baru yaitu penjualan digital. Untuk memaksimalkan peluang tersebut,
Perseroan telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan digital untuk mendorong penjualan
paska penayangan film di bioskop.
3. Bencana Alam
Terjadinya bencana alam seperti banjir di Jakarta mampu menurunkan jumlah penonton di
bioskop secara signifikan. Walaupun di luar kendali, Perseroan tetap akan memaksimalkan
penjualan dengan fokus untuk merilis film-film di waktu yang tidak rawan bencana.
4. Kelangsungan Bisnis Bioskop Atau Stasiun TV Kegiatan usaha Perseroan sangat tergantung
pada kelangsungan bisnis bioskop atau stasiun TV. Memburuknya kinerja perusahaan-perusahaan
tersebut dapat menyebabkan penutupan dan memberi dampak buruk terhadap pendapatan
Perseroan yang disebabkan kurangnya jumlah penonton yang dapat dijangkau. Untuk
mengantisipasi, Perseroan senantiasa memperluas jaringan distribusi dengan seluruh jaringan
bioskop dan stasiun TV. Perkembangan jumlah layar bioskop ke depannya akan turut
mendiversifikasi risiko ini.

Dengan langkah-langkah yang diambil Perseroan tersebut diatas diharapkan dapat meningkatkan
performa Perseroan dari sisi penjualan sehingga keuntungan Perseroan dapat diperoleh dengan
maksimal.

D. Analisis Laporan Keuangan

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi


Komposisi laporan laba rugi komprehensif Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2018 dibandingkan dengan periode
2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2017 (tidak diaudit).
Penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2018
adalah sebesar Rp 89.560 juta dimana terdapat kenaikan penjualan bersih sebesar Rp 56.832 juta
atau sebesar 173,65% bila dibandingkan dengan penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2017 yaitu sebesar Rp 32.728 juta. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh adanya penjualan film dalam bentuk digital sebesar Rp 35.319 juta dan kenaikan
penjualan film melalui layar lebar yang didorong oleh film Ayat-Ayat Cinta 2.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp 153.719 juta dimana terdapat kenaikan penjualan bersih sebesar Rp 72.971
juta atau sebesar 90,37% bila dibandingkan dengan penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp 80.748 juta. Kenaikan
ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan layar lebar yang signifikan yang didorong
oleh penjualan film Danur.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar 80.748 juta dimana terdapat kenaikan penjualan bersih sebesar Rp 21.543 juta
atau sebesar 36,39% bila dibandingkan dengan penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yaitu sebesar Rp 59.205 juta. Kenaikan ini
terutama disebabkan oleh karena kenaikan penjualan film melalui layar lebar dan adanya penjualan
ekspor.
Periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2018 dibandingkan dengan periode
2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2017 (tidak diaudit).
Laba kotor Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2018 adalah
sebesar Rp 80.365 juta dimana terdapat kenaikan laba kotor sebesar Rp 54.437 juta atau sebesar
210% bila dibandingkan dengan laba kotor Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 28 Februari 2017 yaitu sebesar Rp 25.928 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya
peningkatan penjualan yang signifikan yang didorong oleh penjualan digital dan layar lebar.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.
Laba kotor Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp 107.379 juta dimana terdapat kenaikan laba kotor sebesar Rp 68.645 juta atau
sebesar 177% bila dibandingkan dengan laba kotor Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp 38.733 juta. Kenaikan ini terutama
disebabkan oleh adanya peningkatan penjualan yang signifikan yang didorong oleh penjualan dari film
Danur.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
Laba kotor Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp 369.733 juta dimana terdapat kenaikan laba kotor sebesar Rp 3.336 juta atau sebesar
9% bila dibandingkan dengan laba kotor Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 yaitu sebesar Rp 35.397 Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya
peningkatan penjualan yang signifikan yang didorong oleh penjualan digital dan layar lebar.

9. Analisis Arus Kas


Perseroan akan tetap menjaga ketersediaan likuiditasnya di masa yang akan datang, dengan tidak
melupakan keseimbangan antara likuiditas yang bersifat jangka pendek dan yang bersifat jangka
panjang, serta penggunaannya.

Berikut ini adalah arus kas Perseroan untuk periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada tanggal
28 Februari 2018 serta tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, 2016, dan 2015:
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Pada periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada 28 Februari 2018, kas yang yang diperoleh dari aktivitas
operasi sebesar Rp 54.928 juta dimana kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi dikontribusi oleh
penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 51.215 juta.

Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017, kas yang yang diperoleh dari aktivitas operasi
sebesar Rp 51.889 juta dimana kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi dikontribusi oleh
penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 159.578 juta.

Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, kas yang yang digunakan untuk aktivitas operasi
sebesar Rp 4.844 juta dimana kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi dikontribusi oleh
pembayaran kepada pemasok, karyawan, dan lainnya sebesar Rp 80.923 juta.

Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, kas yang yang diperoleh dari aktivitas operasi
sebesar Rp 3.599 juta dimana kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi dikontribusi oleh
penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 61.345 juta.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Pada periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada 28 Februari 2018, kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi adalah sebesar Rp 276.344 juta yang terutama digunakan untuk investasi pada
entitas pengendali.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2017, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
adalah sebesar Rp 20.394 juta mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini
dikarenakan adanya pelunasan piutang pihak berelasi sebesar Rp 20.726 juta.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi adalah
sebesar Rp 13.078 juta yang didapatkan dari penambahan piutang pihak berelasi sebesar Rp 13.235
juta.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi adalah
sebesar Rp 2.755 juta dimana didapat dari penambahan piutang pihak berelasi sebesar Rp 2.782 juta.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Pada periode 2 (dua) bulan yang berakhir pada 28 Februari 2018, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan adalah sebesar Rp 244.340 juta, dimana kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
dikontribusi oleh penerimaan setoran modal saham sebesar Rp 219.340 juta.
Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2017, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
adalah sebesar Rp 14.904 juta, dimana kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan dikontribusi
oleh pembayaran dividen sebesar Rp 15.000 juta.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
adalah sebesar Rp 7.809 juta, dimana kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan dikontribusi
oleh pembayaran utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 7.813 juta.

Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
adalah sebesar Rp 7.562 juta, dimana kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan dikontribusi
oleh pembayaran utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 7.362 juta.

10. Solvabilitas

Solvabilitas merupakan parameter/alat ukur untuk mengetahui kemampuan Perseroan dalam memenuhi
seluruh liabilitasnya. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas Perseroan dengan
jumlah aset atau ekuitas Perseroan.

Anda mungkin juga menyukai