Anda di halaman 1dari 18

ISU-ISU KONTEMPORER SUKUK

AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH

MARIA MILIANI PAN ARDANA 185020301111009


CINTANA OLINTA PUTRI SARABIS 185020301111068
MUHAMMAD RAIHAN REZA HARIYONO 185020301111069
PENGERTIAN SUKUK

 Bahasa: Sukuk berasal dari Bahasa Arab Shakk yang berarti surat
berharga.
Sedangkan DSN menamainya sebagai obligasi syariah.
 Dewan Syariah Nasional (DSN) mendefinisikan sukuk sebagai
suatu surat berharga jangka panjang yang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten untuk membayar pendapatan
kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil, margin dan
fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
LATAR BELAKANG KEMUNCULAN SUKUK
 Pada masa kontemporer, kemunculan sukuk dilatarbelakangi
oleh upaya untuk menghindari praktik riba yang terjadi
pada obligasi konvensional dan mencari alternatif instrumen
pembiayaan bagi pengusaha atau negara yang sesuai
dengan syariah. Dengan didukung oleh munculnya fatwa
ulama yang mengharamkan obligasi konvensional, seperti Fatwa
Majma’ al-Fiqh al-Islâmî 20 Maret 1990 dan Fatwa Dewan
Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 32/DSN-MUI/
IX/2002 dan kebutuhan investasi jangka panjang, maka para ahli
dan praktisi ekonomi Islam berijtihad untuk menciptakan
sebuah produk atau instrumen keuangan baru yang bernama
obligasi syariah atau sukuk.
KARAKTERISTIK SUKUK
· Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat
(benefical title).
 · Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil, sesuai jenis
akad yang digunakan.
 · Terbebas dari riba, gharar, dan maysir.
 · Penerbitannya melalui special purpose vechicle (SPV)
 · Memerlukan underlying asset.
 · Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.
MACAM-MACAM SUKUK

 Sukuk Ijarah adalah sukuk yang menggunakan akad ijarah


(pembayaran kupon dilakukan sesuai akad ijarah).
 Sukuk Mudharabah adalah sukuk yang menggunakan akad
mudharabah (pembayaran dilakukan dengan prinsip bagi
hasil).
SUKUK IJARAH

 Sukuk ijarah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat
dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui
sebesar nominal dan biaya transaksi.
 Pengakuan awal sukuk ijarah dilakukan pada saat sukuk ijarah diterbitkan.
 Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai
nominal, maka perbedaan tersebut diamortisasi secara garis lurus selama
jangka waktu sukuk ijarah.
 Beban ijarah diakui pada saat terutang.
 Amortisasi di poin 3 tidak diakui sebagai beban ijarah, tetapi diakui
sebagai beban penerbitan sukuk ijarah.
SUKUK MUDHARABAH

 Sukuk mudharabah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat
dengan ketentuan penerbitan sukuk mudharabah. Sukuk mudharabah
diakui sebesar nominal. Biaya transaksi diakui secara terpisah dari sukuk
mudharabah.
 Pengakuan awal sukuk mudharabah dilakukan pada saat sukuk mudharabah
diterbitkan.
 Biaya transaksi diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk
mudharabah.
 Amortisasi di poin 3 diakui sebagai beban penerbitan sukuk mudharabah.
 Bagi hasil yang menjadi hak investor sukuk mudharabah diakui sebagai
pengurang pendapatan, bukan sebagai beban.
PERBEDAAN PENYAJIAN
 Sukuk ijarah disajikan sebagai liabilitas.
 Untuk entitas yang menyajikan liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang, maka sukuk ijarah disajikan sesuai dengan klasifikasi liabilitas
tersebut.
 Sukuk ijarah disajikan secara neto setelah premium atau diskonto dan biaya transaksi
yang belum diamortisasi.
 Sukuk mudharabah disajikan sebagai dana syirkah temporer.
 Untuk entitas yang menyajikan dana syirkah temporer secara terpisah dari liabilitas
dan ekuitas (entitas syariah), maka sukuk mudharabah disajikan dalam dana
syirkah temporer.
 Untuk entitas non Syariah maka sukuk mudharabah disajikan dalam liabilitas yang
terpisah dari liabilitas lain. Sukuk mudharabah disajikan dalam urutan paling akhir
dalam liabilitas.
 Biaya transaksi untuk penerbitan sukuk mudharabah disajikan dalam aset sebagai
beban ditangguhkan, bukan bagian dari sukuk mudharabah.
PERLAKUAN AKUNTANSI

a. Pencatatan Transaksi Penjualan Sukuk Ijarah


Berdasarkan PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk
Berdasarkan PSAK 110 tentang akuntansi sukuk, sukuk
ijarah diakui penerbit pada saat entitas menjadi pihak yang
terikat dengan ketentuan penerbit sukuk ijarah. Sukuk
ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi.
Transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai berikut:
Kas dan setara kas xxx
Utang sukuk ijarah xxx
TRANSAKSI INI DICATAT DALAM JURNAL SEBAGAI BERIKUT:

Utang kepada KUN xxx


Penerimaan Pembiayaan Penjualan Surat Berharga
Syariah Negara xxx
 Diikuti dengan jurnal ikutan untuk pengakuan utang
atas transaksi tersebut yaitu:
Dana Yang harus disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Panjang xxx
Utang Surat Berharga Syariah Negara xxx
PREMIUM DAN DISKON
 Premium dan Diskon Sukuk Ijarah Berdasarkan PSAK 110 Tentang
Akuntansi Sukuk
Mengenai penjualan sukuk ijarah secara premium maupun diskon tidak
disebutkan secara spesifik pada PSAK 110 tentang akuntansi sukuk, namun
dijelaskan jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka
perbedaan tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu
sukuk ijarah. Sehingga jika terdapat premium atau diskon, maka besarnya
premium atau diskon ini akan diamortisasi sepanjang waktu sukuk ijarah,
amortisasi tersebut tidak diakui sebagai beban ijarah, tetapi diakui sebagai
beban penerbitan sukuk ijarah. Transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai
berikut:
Kas xxx
Premium sukuk ijarah xxx
Utang sukuk ijarah xxx
Sukuk Ijarah dijual pada harga diskon
Kas xxx
Diskon xxx
Utang sukuk ijarah xxx
PEMBAYARAN IMBALAN/UJRAH KEPADA
INVESTOR
Pencatatan Pembayaran Imbalan/Ujrah Kepada Investor
Berdasarkan PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk. Untuk
pembayaran imbalan (ujrah) sukuk ijarah, berdasarkan PSAK
110, akan mulai diakui pada saat terutang. Transaksi ini dicatat
dalam jurnal sebagai berikut:
Beban ujrah sukuk ijarah xxx
Utang ujrah sukuk ijrah xxx
Ketika periode pembayaran imbalan (ujrah) tiba, maka
transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai berikut:
Utang ujrah sukuk ijarah xxx
Kas dan setara kas xxx
PEMBAYARAN POKOK SUKUK IJARAH

Pencatatan Pembayaran Pokok Sukuk Ijarah


Berdasarkan PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk
Ketika periode sukuk ijarah sudah habis, maka
untuk pengembalian pokok sukuk ijarah,
dikembalikan sebesar nilai nominalnya. Transaksi
ini dicatat dalam jurnal sebagai berikut:
Utang sukuk ijarah xxx
Kas xxx
PERLAKUAN AKUNTANSI SUKUK MUDHARABAH

Entitas A menerbitkan sukuk mudharabah atas Proyek Z. Penerbitan


sukuk dilakukan dengan skema sebagai berikut:
- Entitas A menerbitkan sukuk ijarah dan Investor membeli
sukuk ijarah tersebut.
− Bagi hasil antara Entitas A dan Investor adalah 40% dan 60% dari
pendapatan proyek (dasar laba bruto atau
gross profit basis)
− Pengembalian modal pokok dilakukan pada akhir tahun kelima
ILUSTRASI SKEMA
1. Pada saat Entitas A menerbitkan sukuk mudharabah,
Rp 100 Milyar, 5 tahun
Tidak ada jurnal

2. Pada saat Entitas A menerima pembayaran dari


Investor
Kas dan setara kas 100.000.000.000
Sukuk mudharabah 100.000.000.000
3. Pada saat Aset Z menghasilkan laba bruto Rp15 milyar
Kas dan setara kas 15.000.000.000
Pendapatan 6.000.000.000
Kewajiban 9.000.000.000
Hal ini akan dilakukan setiap tahun. Pada saat jatuhtempo, dilakukan
perhitungan untuk menentukan bagi hasil final.

4. Pada saat sukuk mudharabah jatuh tempo


Sukuk mudharabah 100.000.000.000
Kas dan setara kas 100.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai