Bahasa: Sukuk berasal dari Bahasa Arab Shakk yang berarti surat
berharga.
Sedangkan DSN menamainya sebagai obligasi syariah.
Dewan Syariah Nasional (DSN) mendefinisikan sukuk sebagai
suatu surat berharga jangka panjang yang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten untuk membayar pendapatan
kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil, margin dan
fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
LATAR BELAKANG KEMUNCULAN SUKUK
Pada masa kontemporer, kemunculan sukuk dilatarbelakangi
oleh upaya untuk menghindari praktik riba yang terjadi
pada obligasi konvensional dan mencari alternatif instrumen
pembiayaan bagi pengusaha atau negara yang sesuai
dengan syariah. Dengan didukung oleh munculnya fatwa
ulama yang mengharamkan obligasi konvensional, seperti Fatwa
Majma’ al-Fiqh al-Islâmî 20 Maret 1990 dan Fatwa Dewan
Syariah Nasional Majlis Ulama Indonesia No. 32/DSN-MUI/
IX/2002 dan kebutuhan investasi jangka panjang, maka para ahli
dan praktisi ekonomi Islam berijtihad untuk menciptakan
sebuah produk atau instrumen keuangan baru yang bernama
obligasi syariah atau sukuk.
KARAKTERISTIK SUKUK
· Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat
(benefical title).
· Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil, sesuai jenis
akad yang digunakan.
· Terbebas dari riba, gharar, dan maysir.
· Penerbitannya melalui special purpose vechicle (SPV)
· Memerlukan underlying asset.
· Penggunaan proceeds harus sesuai prinsip syariah.
MACAM-MACAM SUKUK
Sukuk ijarah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat
dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui
sebesar nominal dan biaya transaksi.
Pengakuan awal sukuk ijarah dilakukan pada saat sukuk ijarah diterbitkan.
Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai
nominal, maka perbedaan tersebut diamortisasi secara garis lurus selama
jangka waktu sukuk ijarah.
Beban ijarah diakui pada saat terutang.
Amortisasi di poin 3 tidak diakui sebagai beban ijarah, tetapi diakui
sebagai beban penerbitan sukuk ijarah.
SUKUK MUDHARABAH
Sukuk mudharabah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat
dengan ketentuan penerbitan sukuk mudharabah. Sukuk mudharabah
diakui sebesar nominal. Biaya transaksi diakui secara terpisah dari sukuk
mudharabah.
Pengakuan awal sukuk mudharabah dilakukan pada saat sukuk mudharabah
diterbitkan.
Biaya transaksi diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk
mudharabah.
Amortisasi di poin 3 diakui sebagai beban penerbitan sukuk mudharabah.
Bagi hasil yang menjadi hak investor sukuk mudharabah diakui sebagai
pengurang pendapatan, bukan sebagai beban.
PERBEDAAN PENYAJIAN
Sukuk ijarah disajikan sebagai liabilitas.
Untuk entitas yang menyajikan liabilitas menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang, maka sukuk ijarah disajikan sesuai dengan klasifikasi liabilitas
tersebut.
Sukuk ijarah disajikan secara neto setelah premium atau diskonto dan biaya transaksi
yang belum diamortisasi.
Sukuk mudharabah disajikan sebagai dana syirkah temporer.
Untuk entitas yang menyajikan dana syirkah temporer secara terpisah dari liabilitas
dan ekuitas (entitas syariah), maka sukuk mudharabah disajikan dalam dana
syirkah temporer.
Untuk entitas non Syariah maka sukuk mudharabah disajikan dalam liabilitas yang
terpisah dari liabilitas lain. Sukuk mudharabah disajikan dalam urutan paling akhir
dalam liabilitas.
Biaya transaksi untuk penerbitan sukuk mudharabah disajikan dalam aset sebagai
beban ditangguhkan, bukan bagian dari sukuk mudharabah.
PERLAKUAN AKUNTANSI