Di Susun Oleh:
1.
2.
3.
Anissa Pratiwi
( 5552121128 )
Husnul Khotimah (5552120751)
Irwan Fazzarrudin ( 5552120298 )
Kelas 3B (AKUNTANSI)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya telah memberikan petunjuk, kesehatan, kesempatan, dan
kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyajikan makalah yang berjudul Revenue
Recognition Principle (Pengakuan Pendapatan). Didalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok
bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa dengan materi yang
telah disesuaikan khususnya mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II. Harapan penulis
bahwa makalah ini dapat membantu para mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kurniasih Dwi Astuti,SE.Ak.,M.Ak
tselaku dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah II atas bimbingan dan pengarahannya
selama penyusunan makalah ini serta pihak-pihak yang telah membantu dan tidak dapat
disebutkan satu persatu. Disadari bahwa kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penyusun,
walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih banyak dirasakan
kekurang tepatan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penyusun
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .. 1
1.2 Identifikasi Masalah . 2
1.3 Tujuan Pembahasan . 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 The Current Environment .. 3
2.2 Revenue Recognition At Point Of Sale (Delivery) .. 5
2.3 Revenue Recognition (Long-Term) Contract ... 6
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan 20
DAFTAR PUSTAKA . 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
mendapatkan hasil keuangan yang lebih baik. Agar pasar modal kita efisien, investor harus
mempunyai keyakinan bahwa informasi keuangan yang diberikan adalah relevan dan dapat
diandalkan. Akibatnya, sangat penting untuk mengeliminasi praktik pengakuan pendapatan yang
agresif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 The Current Environment
Lingkungan Saat Ini
Oleh karena itu, pengakuan pendapatan yang tepat meliputi tiga hal :
1. Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas
kas (piutang)
2. Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yng diterima dalam pertukaran segera
dapat dikonversi menjadi kas atau klaim ats kas dengan jumlah yang diketahui
3. Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya
telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan unuk mendapatkan hak atas
laba telah selesai atau sebenarnya telah selesai
Atau pengakuan bisa ditunda (delay recognize). Transaksi yang bisa diakui awal atau
ditunda pengakuannya. Penangguhan penjualan tepat jika tingkat ketidakpastian mengenai
jumlah pendapatan ataupun biaya cukup tinggi, atau jika penjualan bukan merupakan
penyelesaian yang substansial dari proses menghasilkan laba.
Pembahasan mengenai transaksi penjualan produk disusun di seputar topik-topik berikut :
1.
2.
3.
4.
679,000
Assuming Sansungs customers meet the discount threshold, Sansung makes the
following entry.
Cash
679,000
Accounts receivable
679,000
If Sansungs customers fail to meet the discount threshold, Sansung makes the following
entry upon payment.
Cash
700,000
Accounts receivable
679,000
Sales discounts forfeited
21,000
Cost-recovery (zero-profit) method (Metode Kontrak Selesai). Pendapatan dan laba kotor hanya
diakui pada saat kontrak diselesaikan. Biaya konstruksi diakumulasi dalam suatu akun
persediaan (Konstruksi dalam Proses), dan termin diakumulasi dalam akun kontra
persediaan (Tagihan atas Konstruksi dalam Proses).
kontrak
ini
pembeli
dan
penjual
mendapat
hak
yang
dapat
diterima oleh pihak yang terliba dalam kontrak, imbalan yang akan
dipertukarkan, serta cara dan syarat penyelesaian.
2. Pembeli dapat diharapkan untuk memenuhi semua kewajiban dalam kontrak.
3. Kontraktor dapat diharapkan untuk melaksanakan kewajiban kontraktual
tersebut.
Metode kontrak selesai harus digunakan perusahaan hanya jika:
a. Jika syarat-syarat untuk menggunakan metode persentase penyelesaian tidak
dapat dipenuhi, atau
b. Jika terdapat bahaya yang melekat dalam kontrak itu di luar resiko bisnis yang
normal dan berulang.
Asumsinya adalah bahwa metode presentase penyelesaian merupakan metode yang lebih baik
dan metode kontrak selesai hanya akan digunakan jika metode persentase penyelesaian dianggap
tidak tepat.
input measures dibuat sesuai dengan upaya yang dicurahkan dalam suatu kontrak.Ukuran keluaran
atau output measures dibuat menurut hasilnya. Kedua ukuran itu tidak dapat diterapkan secara
universal pada semua proyek jangka panjang. Penerapannya membutuhkan penyesuaian yang
hati-hati sesuai dengan kondisi. Ukuran masukan didasarkan atas hubungan yang sudah
ditetapkan antara suatu unit masukan dan produktivitas. Jika inefisiensi menyebabkan hubungan
produktivitas ini berubah, makahasilnya adalah pengukuran yang tidak akurat. Ukuran keluaran
(output) dapat menghasilkan ukuran yang tidak akurat jika unit-unit yang digunakan tidak dapat
dibandingkan dari segi waktu, upaya, atau biaya untuk menyelesaikannya.Salah satu ukuran
masukan popular yang digunakan untuk menentukan kemajuan ke arah penyelesaiannya adalah
dasar biaya terhadap biaya (cost-to-cost basis). Menurut dasar ini,sebuah perusahaan mengukur
persentase, penyelesaian dengan membandingkan biaya yang sudah terjadi sampai tanggal ini
dengan estimasi total biaya paling akhir untuk menyelesaikan kontrak itu. Rumus dasar biaya
terhadap biaya:
Rasio persentase biaya yang terjadi terhadap estimasi total biaya diterapkan pada
total pendapatan atau estimasi total laba kotor atas kontrak tersebut untuk mendapatkan
jumlah pendapatan atau laba kotor yang akan diakui sampai tanggal ini ditunjukkan dalam rumus
berikut :
Untuk mengetahui jumlah pendapatan dan laba kotor yang diakui setiap periode, UEH
harus mengurangkan total pendapatan atau laba kotor yang diakui dalam periode-periode
sebelumnya, seperti yang diperlihatkan dalam rumus berikut :
Karena digunakan secara luas (tanpa menyingkirkan dasar lain untuk mengukur
kemajuan kea rah penyelesaian), maka kita akan menggunakan metode itu dalam contoh.
Contoh Metode Persentase Penyelesaian-Dasar Biaya Terhadap Biaya
To illustrate the percentage-of-completion method, assume that Hardhat Construction
Company has a contract to construct a $4,500,000 bridge at an estimated cost of $4,000,000. The
contract is to start in July 2010, and the bridge is to be completed in October 2012. The
following data pertain to the construction period. (Note that by the end of 2011 Hardhat has
revised the estimated total cost from $4,000,000 to $4,050,000.)
9
On the basis of the data above, Hardhat would make the following entries to record (1)
the costs of construction, (2) progress billings, and (3) collections. These entries appear as
summaries of the many transactions that would be entered individually as they occur during the
year.
10
In this example, the costs incurred to date are a measure of the extent of progress toward
completion. To determine this, Hardhat evaluates the costs incurred to date as a proportion of the
estimated total costs to be incurred on the project. The estimated revenue and gross profit that
Hardhat will recognize for each year are calculated as shown in Illustration
Shows Hardhats entries to recognize revenue and gross profit each year and to record
completion and final approval of the contract.
11
ini, perusahaan mengakumulasi biaya kontrak jangka panjang dalam proses, tetapi tidak
ada pembebanan atau pengkreditan interim ke akun laporan laba rugi seperti pendapatan, biaya,
dan laba kotor. Keunggulan utama metode kontrak selesai adalah bahwa pendapatan yang
dilaporkan didasarkan atas hasil akhir bukan atas estimasi pekerjaan yang belum dilaksanakan.
12
Kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini tidak mencerminkan kinerja masa
berjalan apabila periode kontrak mencakup lebih dari satu periode akuntansi. Ayat jurnal tahunan
(annual entries) untuk mencatat biaya konstruksi, termin, dan hasil penagihan dari pelanggan
akan sama dengan yang telah diilustrasikan dalam metode persentase penyelesaian. Perbedaan
yang signifikan adalah bahwa perusahaan tidak akan membuat jurnal untuk mengakui pendapatan dan
laba kotor.
To illustrate the cost-recovery method for the bridge project illustrated on the preceding pages, Hardhat
Construction would report the following revenues and costs for 2010-2012, as shown in illustration
Shown Hardhats entries to recognize revenue and gross profit each year and to record completion and
final approral of the contract
13
As indicated, no gross profit is recognized in 2010 and 2011. In 2012, Hardhat then
recognized gross profit and closes the Bellings and Construction in Process accounts. Illustration
compares the amount of gross profit that Hardhat Construction Company would recognize for
the bridge project under the two revenue-recognition methods.
Under the completed-contract method, Hardhat Construction would report its longterm
construction activities as follows.
14
the percentage complete and recognize the loss as shown in Illustration. Compare these
computations with those for 2011 in Illustration. The percent complete has dropped, from 72
percent to 66 12 percent, due to the increase in estimated future costs to complete the contract.
Cost to date (12/31/11)
Estimated costs to complete (revised)
$2,916,000
1,468,962
$4,384,962
15
Hardhat will report the loss of $48,500 on the 2011 income statement as the difference
between the reported revenues of $1,867,500 and the costs of $1,916,000.19 Under the
completed-contract method, the company does not recognize a loss in 2011. Why not? Because
the company still expects the contract to result in a profit, to be recognized in the year of
completion.
2. Loss on an unfrofitable contract (Kerugian atas Kontrak yang Tidak Menguntungkan).
Estimasi biaya pada akhir periode berjalan mungkin menunjukkan bahwa kerugian akan
terjadi ketika seluruh kontrak berakhir. Baik dalam metode persentase penyelesaian
maupun metode kontrak selesai,keseluruhan perkiraan kerugian kontrak harus diakui
dalam periode berjalan.
To illustrate the accounting for an overall loss on a long-term contract, assume that at
December 31, 2011, Hardhat Construction Company estimates the costs to complete the bridge
contract at $1,640,250 instead of $1,134,000. Revised estimates for the bridge contract are as
follows.
2010
2011
Original
Estimates
Revised
Estimates
Contract price
Estimated total cost
$4,500,000
4,000,000
$4,500,000
4,556,250*
500,000
Estimated loss
(56,250)
*($2,916,000 _ $1,640,250)
16
$4,500,000
x 64%*
2,880,000
1,125,000
$1,755,000
$2,916,000
1,640,250
$4,556,250
To compute the construction costs to be expensed in 2011, Hardhat adds the total loss to
be recognized in 2011 ($125,000 _ $56,250) to the revenue to be recognized in 2011. Illustration
18-17 shows this computation.
Revenue recognized in 2011 (computed above)
Total loss recognized in 2011:
Reversal of 2010 gross profit
Total estimated loss on the contract
$1,755,000
$ 125,000
56,250
181,250
$1,936,250
Hardhat Construction would record the long-term contract revenues, expenses, and loss
in 2011 as follows.
Construction Expenses
1,936,250
Construction in Process (Loss)
181,250
Revenue from Long-Term Contracts
1,755,000
17
At the end of 2011, Construction in Process has a balance of $2,859,750 as shown below
Construction in Process
2010 Construction costs
1,000,000
2010 Recognized gross profit 125,000
2011 Construction costs
1,916,000
Balance
181,250
2,859,750
Under the completed-contract method, Hardhat also would recognize the contract loss
of $56,250, through the following entry in 2011 (the year in which the loss first became evident).
Construction Expenses
Revenue from Long-Term Contract
1,916,000
1,916,000
56,250
56,250
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) menetapkan bahwa
pendapatan diakui pada saat direalisasi atau dapat direalisasi dan dihasilkan. Pengakuan adalah
proses untuk mencatat atau memasukkan secara formal suatu pos dalam akun dan laporan entitas.
Pengakuan meliputi penjelasan mengenai suatu pos baik dengan kata-kata maupun angka, dan
jumlah itu termasuk dalam angka total laporan keuangan. Untuk aktiva atau kewajiban,
pengakuan mnyangkut pencatatan bukan hanya perolehan atau terjadinya pos itu tetapi juga
perubahan sesudahnya, termasuk penghapusan dari laporan keuangan yang sebelumnya diakui.
Pengakuan tidak sama dengan realisasi, walaupun keduanya kadang-kadang digunakan secara
bergantian untuk menerangkan suatu hal dalam literature dan praktik akuntansi. Realisasi adalah
proses mengkonversi sumber daya dan hak nonkas menjadi uang dan paling tepat digunakan
dalam akuntansi serta pelaporan keuangan dengan mengacu pada penjualan aktiva secara tunai
atau klaim atas kas. Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban
akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan menghasilkan laba
lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan selama suatu
periode.
Pembahasan mengenai transaksi penjualan produk disusun di seputar topik-topik berikut :
1.
2.
3.
4.
19
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Weygandt, and Warfields. 2011. Intermediate Accounting Volume 2 IFRS. United States of
America: Quad/Graphics
20