Pengakuan untuk setiap asset tergantung dari akadnya. Jika proposal dan negoisasi
dan biaya serta pendapatan asset dapat diidentifikasikan terpisah , maka akan dianggap akad
terpisah,jika tidak , maka akan dianggap satu akad, jika ada pesanan tambahan dan nilainya
signifikan atau dinegoisasi terpisah maka dianggap akad terpisah.
a. Biaya Langsung
Untuk akun yang dikredit akan tergantung apa yang digunakan oleh perusahaan
untuk memenuhi kewajiban akad tersebut.
Beban pra akad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai
biaya istishna’ jika akad disepakati. Jika akad tidak disepakati maka biaya tersebut
dibebankan pada periode berjalan.
Pendapatan Tahun Berjalan = Pendapatan diakui s/d saat ini – pendapatan yang telah
diakui
6. Untuk metode persentase penyelesaian, pada akhir periode harga pokok istishna’ diakui
sebesar biaya istishna’ yang telah dikeluarkan sampai periode tersebut.
7. Untuk metode akad selesai tidak ada pengakuan pendapatan, harga pokok dan
keuntungan sampai dengan pekerjaan telah dilakukan. Sehingga pendapatan diakui
pada periode dimana pekerjaan telah selesai dilakukan.
8. Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan istishna’ akan melebihi
pendapatan istishna’ maka taksiran kerugian harus segera diakui.
9. Pada saat penagihan (metode persentase penyelesaian& akad selesai):
Termin istishna’ tersebut akan disajikan sebagai akun pengurang dari akun Aset
Istishna’ dalam penyelesaian.
Berdasarkan hal tersebut, maka perbedaan jurnal isitishna’ tangguhan dengan istishna
yang dibayar tunai terletak pada 2 jurnal yang terdiri atas jurnal untuk pengakuan pendapatan
dan jurnal untuk pengakuan margin keuntungan:
2. Jurnal pengakuan pendapatan selisih antara nilai akad dan nilai tunai
Dr. piutang istishna’ (sebesar selisih nilai tunai dan nilai akad) xxx
Pada saat pembayaran dan pengakuan pendapatan selisih nilai tunai dan nilai akad:
1) Pembeli mengakui aset istishna' dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih
oleh penjual dan sekaligus mengakui hutang istishna' kepada penjual. [11]
2) Aset istishna' yang diperoleh melalui transaksi istishna' dengan pembayaran tangguh
lebih dari satu tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli
yang disepakati dalam akad istishna' tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai
beban istishna' tangguh.
Pembayaran utang,Jurnal :
4) Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual dan
mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian itu dikurangkan dari garansi
penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual. Jika kerugian tersebut melebihi
garansi penyelesaian proyek, maka selisihnya akan diakui sebagai piutang jatuh tempo
kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang. Jurnal :
Dr.Piutang Jatuh Tempo kepada Penjual xxx
5) Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi
dan tidak memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada
penjual, maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh
tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.
6) Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka
barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan
biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.
7) Penyajian ,Pembelian menyajikan dalam laporan keuangan hal – hal sebagai berikut :
a. Utang Istishna sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor yang belum dilunasi.
b. Asset istishna dalam penyelesaian sebesar
i) Persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada pembeli akhir,
jika istishna parallel
ii) Kapitalisasi biaya perolehan , jika istishna .
Untuk kasus istishna’ dengan metode akad selesai, jurnal yang digunakan metode persentase
penyelesaian, yang membedakan adalah waktu pengakuan pendapatan yang dilakukan pada akhir
masa akad.
Kasus Metode Persentase Penyelesaian dan Pembayaran Secara Tangguh
Tansaksi Penjualan Pembeli
(dalam ribuan rupiah)
Dilakukan dengan informasi sebagai Aset Istishna’ dalam
berikut: Penyelesaian 1.000
- Biaya Perolehan (Produksi) Rp 1.000 Kas/Utang/Persediaan 1.000
- Margin Keuntungan Rp 200
- Nilai Tunai saat Penyerahan
Rp 1.200
- Nilai Akad karena Tangguh Rp 1.500
- Selisih Nilai Akad dan Tunai Rp 300
Pada saat penagihan dan penyerahan Piutang Istishna’ 1.200 Aset 1.200
aset istishna’ kepada pembeli. Termin Istishna’ 1.200 Utang Istishna’ 1.200
Piutang Istishna’ 300 Beban istishna’
Pendapatan Istishna’ Tangguh 300
Tangguh 300 Utang Istishna’ 300
Pada kas diterima. Diangsur selama 3 Kas 500 Utang Istishna’ 500
tahun, jadi setiap tahun membayar Rp Piutang Istishna’ 500 Kas 500
500 Pendapatan Istishna’ Tangguh 100 Beban Istishna’ 100
Pendapatan Istishna’ 100 Beban Istishna’
Tangguh 100
Untuk kasus istishna’ dengan metode akad selesai, jurnal yang digunakan sama dengan
metode pesentase penyelesaian, yang membedakan adalah wktu pengakuan pendapatan yaitu akan
dilakukan pada akhir masa akad.
Pada saat penagihan dan penyerahan Piutang Istishna’ 1.200 Aset 1.200
aset istishna’ kepada pembeli. Termin Istishna’ 1.200 Utang Istishna’ 1.200
Termin istishna’ sebagai contra Termin Istishna’ 1.200
account dari aset istishna’ dalam Aset Istishna’ dlm penyelesaian 1.200
penyelesaian.