Anda di halaman 1dari 5

Pengakuan Laba

Oleh karena laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya, secara umum laba diakui
sejalan dengan pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam Konsep Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan, IAI (1994) menyebutkan bahwa: penghasilan (income) akan diakui
apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa mendatang yang berkaitan dengan peningkatan
aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan jumlahnya dapat diukur dengan andal.

Dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, IAI (1994) menyebutkan
bahwa, laba (income) akan diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa mendatang yang
berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan jumlahnya
dapat diukur dengan andal.

Pada umumnya pengakuan laba dari transaksi penjualan ada dua cara yaitu :

a. Metode laba diakui pada periode penjualan (Akrual Basic).

Apabila metode ini digunakan maka penjualan diperlakukan sama seperti penjualan biasa atau
transaksi penjualan kredit. Laba diakui pada saat terjadinya penjualan ditandai dengan
timbulnya piutang atau tagihan kepada pembeli.

Ketentuan metode ini adalah sebagai berikut :

· Laba diakui seluruhnya pada periode dimana penjualan dilakukan.

· Pada tahun berikutnya, tidak diakui adanya laba tetapi hanya mencatat penerimaan
kas dan mengurangi piutang.

· Hasil penagihan (pembayaran) setelah tahun penjualan dianggap sebagai


pengembalian pokok piutang angsuran.

· Apabila konsumen dibebani bunga maka pencatatan atas bunga dilakukan dengan
mengakui pendapatan bunga.

Berikut ini adalah pencatatan jurnal laba kotor :

· Jika barang dagang dijual secara angsuran , maka perusahaan akan mendebit piutang
usaha angsuran dan mengkredit hasil penjualan angsuran tersebut. Selisihnya akan direalisasi
pada periode yang sama terjadinyapenjualan angsuran tersebut.

Jurnalnya sebagai berikut :

Piutang usaha angsuran xxx


Penjualan angsuran xxx

· Jika dipergunakan system balans permanen (perpetual inventory system), maka


jurnalnya ditambah dengan mendebit perkiraan harga pokok penjualan angsuran dan
mengkredit perkiraan persiadaan barang dagang.

Jurnalnya sebagai berikut :

Piutang usaha angsuran xxx

Penjualan angsuran xxx

Harga pokok penjualan angsuran xxx

Persediaan barang dagang xxx

· Jika terjadi beban tak tertagihnya piutang dan lain sebagainya, perkiraan bebannya
didebit dan mengkredit perkiraan penilaian asset seperti Penyisihan biaya penjualan penjualan
angsuran dan Penyisihan piutang angsuran.

Jurnalnya sebagai berikut :

Beban usaha xxx

Penyisihan piutang angsuran/ xxx

Penyisihan biaya penj. angsuran xxx

· Jika pada periode berikutnya beban penjualan angsuran tersebut terjadi, penyisihan
tersebut akan didebit, dan kas yang dikeluarkan serta saldo piutang usaha yang tidak tertagih
akan dikredit.

Jurnalnya sebagai berikut :

Penyisihan piutang angsuran/

Penyisihan biaya penj. angsuran xxx

Kas xxx

Piutang usaha angsuran xxx

a. Metode laba kotor diakui proporsional sesuai dengan penerimaan kas (Cash Basic).

Pada metode ini, laba kotor diakui secara proporsional sebesar persentase laba kotor
dibandingkan dengan jumlah uang kas yang diterima. Metode ini banyak digunakan oleh
perusahaan yang menerapkan penjualan angsuran dalam jangka waktu lebih dari satu periode
akuntansi.

Ketentuan akuntansi pada metode laba diakui proporsional dengan penerimaan kas adalah
sebagai berikut :

Laba penjualan yang timbul pada saat transaksi dilakukan, dimasukkan ke dalam rekening ”Laba
Kotor Belum Direalisasi” (LKBD).

Setiap akhir tahun, perusahaan mengakui adanya laba kotor direalisasi (LKD) = % LKBD x
jumlah kas yang diterima tahun yang bersangkutan (tdk termasuk bunga)

% LKD dicatat dengan rumus:

Harga jual - harga pokok x 100%

Harga jual

LKD adalah merupakan pengakuan laba secara bertahap dari LKBD, yang kemudian diakui
sebagai laba periode yang bersangkutan di laporan rugi-laba.

Pendapatan bunga dicatat dan diakui tersendiri di luar LKD.

LKBD yang belum disesuaikan menjadi LKD, akan disajikan di Neraca pada sisi passiva di bawah
kelompok hutang.

Dalam metode ini laba kotor diakui sesuai dengan realisasi penerimaan kas dari penjualan
angsuran yang diterima pada periode akuntansi yang bersangkutan.

Berikut ini adalan pencatatan jurnalnya :

· Jika barang dagang dijual secara angsuran, dan jika perusahaan menggunakan system
fisik dalam pencatatan persediaanya, maka perusahaan akan mendebit perkiraan piutang usaha
angsuran dan mengkredit perkiraan penjualan angsuran.

Jurnalnya sebagai berikut :

Piutang usaha angsuran xxx

Penjualan angsuran xxx

· Jika perusahaan menggunakan system balans permanen, selain jurnal tersebut diatas
ditambah jurnal pengakuan harga pokok penjualan angsuran tersebut.

Jurnalnya sebagai berikut :


Piutang usaha angsuran xxx

Penjualan angsuran xxx

Harga pokok penj. angsuran xxx

Persediaan barang dagang xxx

· Penagihan piutang usaha angsuran akan dicatat dengan mendebit perkiraan kas dan
mengkredit perkiraan piutang usaha angsuran.

Jurnalnya sebagai berikut :

Kas xxx

Piutang usaha angsuran xxx

Pada akhir periode, saat dilakukan jurnal penyesuaian akan dicatat mengenai tiga hal, sebagai
berikut :

· Mencatat harga pokokpenjualan angsuran. Perkiraan pengiriman barang penjualan


angsuran merupakan perkiraan rugi laba atau perkiraan nominal dan harus ditutup ke perkiraan
laba/rugi.

Jurnalnya sebagai berikut :

Harga pokok penj. angsuran xxx

Pengiriman barang penj. angsuran xxx

Jurnal ini dilakukan jika perusahaan menggunakan system fisik, jika perusahaan menggunakan
system balans permanen maka jurnal ini tidak diperlukan karena pengakuan harga pokok
penjualan angsuran telah dilakukan pada saat terjadinya penjualan angsuran tersebut.

· Mencatat laba kotor yang ditangguhkan.

Jurnalnya sebagai berikut :

Penjualan angsuran xxx

Harga pokok penj. angsuran xxx

Laba kotor yang ditangguhkan xxx

Jurnal penyesuaian ini berlaku baik untuk system fisik maupun balans permanen.
· Mencatat realisasi laba kotor atas penerimaan kas dari hasil penjualan angsuran.

Jurnalnya sebagai berikut :

Laba kotor yang ditangguhkan xxx

Laba kotor yang direalisasi xxx

Laba kotor yang ditangguhkan adalah selisih antara penjualan angsuran dengan harga pokoknya.
Laba kotor yang ditangguhkan akan direalisasi pada saat penerimaan tagihan piutang usaha
angsuran yaitu dengan mengalikan persentase laba kotor dengan tagihan yang diterima dari
piutang usaha angsuran tersebut.

Untuk menghitung persentase laba kotor adalah membagi laba kotor yang ditangguhkan
dengan penjualan angsuran yang bersangkutan dan hasilnya dikalikan dengan 100 %, atau
dengan membagi laba kotor yang ditangguhkan dengan piutang usaha angsuran pada saat yang
sama dan hasilnya dikalikan 100%.

Anda mungkin juga menyukai