Anda di halaman 1dari 10

BAB II

ANALISIS PENJUALAN ANGSURAN

2.1 Teori Penjualan Angsuran


2.1.1
Definisi
Beberapa ahli mengartikan penjualan angsuran sebagai berikut :
1. Menurut Harnanto (1981: 109), penjualan angsuran adalah penjualan yang
dilakukan dengan perjanjian dimana pembayarannya dilakukan secara
bertahap, yaitu: pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli,
penjual menerima pembayaran pertama sebagian dari harga penjualan
(diberikan down payment) dan sisanya dibayar dalam beberapa kali
angsuran.
2. Menurut Drebin (1998: 121) menyebutkan bahwa penjualan yang
dilakukan berdasarkan rencana pembayaran yang ditangguhkan, dimana
pihak penjual menerima uang muka (down payment) dan sisanya dalam
bentuk cicilan selama beberapa tahun.
3. Menurut Arifin (1999:112) menyatakan bahwa penjualan angsuran aktiva
tetap adalah penjualan aktiva tetap seperti tanah, gudang dan sejenisnya
yang pembayarannya dilakukan secara bertahap dalam jumlah dan waktu
yang telah ditentukan. Biasanya penjualan angsuran mempunyai tata
aturan sebagai berikut:
a. Pembayaran uang muka
Pembayaran uang muka dilaksanakan secara tunai yang jumlahnya
sebesar prosentase tertentu dari harga jual aktiva tetap atau jumlah
rupiah yang ditentukan.
b. Pembayaran uang tunai periodik sebagai pembayaran angsuran.
Pembayaran
angsuran ditentukan sebelumnya atau dapat juga
ditentukan

besar kecilnya tergantung pada lamanya jangka waktu

angsuran.

Dari pengertian penjualan angsuran diatas dapat disimpulkan hal-hal


sebagai berikut:

1. Penjualan angsuran merupakan penjualan yang dilakukan secara bertahap


dengan beberapa perjanjian tertentu yang telah disepakati antara penjual
dan pembeli.
2. Pembeli memberikan uang muka sebagian dari harga penjualan, sisanya
dibayar dalam beberapa kali angsuran.
2.1.1

Tujuan Penjualan Angsuran bagi perusahaan


Di era yang serba modern ini, daya beli masyarakat semakin meningkat.

Masyarakat semakin konsumtif sehingga biaya hidup pun semakin tinggi. Namun,
tingginya gaya hidup masyarakat ini belum diimbangi dengan pendapatan yang
diterima per bulannya. PT Hero Sakti Motor Gemilang melakukan penjualan
angsuran ini dengan tujuan untuk membantu dalam melayani masyarakat yang
ingin memiliki kendaraan bermotor namun kurang memiliki dana. Dengan
angsuran, masyarakat jadi lebih mudah dalam mendapatkan kendaraan bermotor
karena mereka membayarnya dengan cara menyicil.
2.1.2
Manfaat Penjualan Angsuran bagi perusahaan
Meskipun PT Hero Sakti Motor Gemilang menangani penjualan
angsurannnya sendiri, namun PT Hero Sakti Motor Gemilang ini juga bekerja
sama dengan beberapa pihak leasing, yang salah satunya adalah Adira Finance.
Pada laporan ini diasumsikan bahwa semua transaksi dilakukan oleh PT Hero
Sakti Motor Gemilang.
Sarana transportasi mempunyai peran yang penting terutama di daerah
perkotaan yang menyajikan masalah kompleks. Pada masa sekarang ini,
kendaraan bermotor dirasakan semakin penting sebagai alat transportasi,
untuk melaksanakan kegiatan ekonomi didalam kehidupan masyarakat. Dalam
situasi yang demikian jasa perusahaan dealer sangat memegang peranan
penting. Harga kendaraan bermotor yang semakin naik, menyebabkan makin
banyak orang tidak bisa menjangkaunya. Tingkat perekonomian masyarakat
Indonesia yang rata-rata masih menengah ke bawah, membuat orang lebih
memilih untuk membeli kendaraan bermotor dengan cara angsuran/cicilan.
Dengan adanya penjualan angsuran ini, pembeli akan merasa ringan
untuk memiliki suatu barang, karena barang tersebut bisa diangsur sesuai
dengan kemampuan pembeli berdasarkan kesepakatan yang telah disepakati
antara penjual dan pembeli kendaraan bermotor tersebut. Di lain pihak

penjual juga memperoleh beberapa keuntungan, yaitu selain barangnya dapat


laku terjual, penjual juga memperoleh laba dan pendapatan bunga dari
pembayaran angsuran.
2.2 Jenis Penjualan
Pada perusahaan ini, terdapat dua jenis penjualan yaitu penjualan tunai
(penjualan biasa) dan penjualan angsuran. Penjualan tunai merupakan suatu
penjualan dimana pembayarannya dilakukan pada saat transaksi terjadi. Penjualan
tunai ini lebih sederhana dari penjualan angsuran. Konsumen yang datang akan
memilih motor yang akan dibeli yang selanjutnya akan menandatangani sejumlah
berkas sebagai tanda jadi pembelian. Ketika uang telah diserahkan, maka transaksi
pembelian tunai telah selesai dilakukan. Sedangkan pada penjualan angsuran,
pembayarannya dilakukan secara berkala sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati. Pada awal pembelian, konsumen hanya membayar sejumlah uang
muka atau yang biasa disebut DP sebagai tanda jadi pembelian barang.
Selanjutnya, konsumen akan mengangsur sisa pembelian di setiap bulannya
dengan jumlah tertentu sesuai waktu angsuran yang telah disepakati. Pada Hero
Sakti Motor Gemilang Pusat ini, lama angsuran adalah 12 bulan, 16 bulan, 24
bulan, 30 bulan dan 36 bulan.
Hal yang sangat sering dialami perusahaan yang penjualannya secara
kredit atau mengangsur adalah kredit macet. Pembeli tidak dapat memenuhi
kewajibannya sehingga angsuran yang seharusnya telah jatuh tempo akhirnya
tidak dapat terbayar. Untuk menghindari resiko ini, sebelum transaksi penjualan
angsuran terjadi biasanya dari pihak dealer akan mensurvei calon pembeli terlebih
dahulu. Survei ini biasanya dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan si
pembeli. Pertanyaan yang biasa diajukan adalah seputar pekerjaan, penghasilan
sebulan, dan beberapa pertanyaan dasar lainnya. Hal ini dilakukan untuk melihat
kemampuan konsumen dalam membayar angsurannya. Survei lainnya berupa
survei lapangan, yaitu dengan mendatangi rumah si pembeli. Jika semua tahap
telah dilalui dan pembeli dinyatakan lolos atau dianggap mampu, maka
permintaan kredit akan disetujui.
2.3 Analisis Data

Transaksi penjualan angsuran pada PT Hero Sakti Motor Gemilang


diperlakukan seperti halnya transaksi penjualan kredit. Laba kotor yang terjadi
diakui pada saat penyerahan barang dengan ditandai oleh timbulnya piutang/
tagihan kepada langganan. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
pada periode yang bersangkutan, harus meliputi biaya-biaya yang diperkirakan
akan terjadi yang berhubungan dengan pengumpulan piutang atas kontrak
penjualan angsuran, kemungkinan piutang yang tidak dapat direalisasi, maupun
kemungkinan rugi sebagai akibat pembatalan perjanjian penjualan angsuran.
Biaya-biaya yang ditaksir tersebut, biasanya dibentuk suatu rekening Cadangan
Kerugian Piutang.
Metode yang digunakan dalam pencatatan dan perhitungan penjualan
angsuran adalah accrual basis. Metode ini mengakui pengaruh transaksi pada
saat transaksi tersebut terjadi. Hal ini berarti bahwa pendapatan harus diakui pada
saat pendapatan tersebut diperoleh, dan biaya diakui pada saat biaya tersebut
terjadi tanpa memandang apakah kas dari transaksi tersebut telah diterima atau
dibayar. Metode ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya
tentang keadaan perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan yang telah
dibuat.
Proses pencatatan penjualan angsuran sesuai dengan siklus akuntansi
keuangan. Pencatatan penjualan angsuran belum menggunakan jurnal, pencatatan
penjualan angsuran langsung dibukukan ke dalam buku pembantu piutang dan ke
dalam buku besar. Tidak terdapat kartu pembayaran angsuran yang diberikan
kepada

konsumen,

sehingga menyebabkan perhitungan penjualan angsuran

menjadi lambat. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran dan kehilangan bukti


kuitansi dari konsumen, maka bagian kasir harus mencari di buku pembantu
piutang sesuai dengan nomor konsumen.
Pembayaran bunga dari konsumen dilakukan bersama-sama dengan
pembayaran angsuran, namun pencatatan dilakukan secara terpisah di buku besar.
Pembayaran angsuran tersebut akan mengurangi jumlah piutang angsuran, dan
bunga yang dibayar akan diakui dan dicatat sebagai pendapatan bunga.
Persetujuan untuk pembayaran bunga berkala ada dua macam yaitu:
1. Metode Bunga Tetap (flat)

Metode bunga tetap merupakan perhitungan bunga yang dihitung sepanjang


periode. Pembayaran bunga pada metode ini dihitung dari pokok semula.
2. Metode Bunga Menurun
Metode bunga menurun merupakan bunga yang dihitung atas saldo
pokok yang terhutang antara periode cicilan. Bunga yang dihitung
dengan cara ini kadang-kadang disebut bunga jangka panjang (longendinterest).

PT Hero Sakti Motor Gemilang menggunakan metode bunga tetap dalam


perhitungan jual beli kendaraan bermotor. Pada penyajian buku besar pembayaran
angsuran dari konsumen, disajikan ke dalam satu laporan di buku besar.
Tabel 1.1 Tabel Angsuran PT Hero Sakti Motor Gemilang
ADDRESS NEC
Uang
Muka

12

18

Rp16.190.000
Angsuran
24

3.300.000

1.398.000

1.018.000

832.000

724.000

637.000

3.400.000
3.500.000
3.600.000
3.700.000
3.800.000
3.900.000
4.000.000
4.100.000

1.388.000
1.378.000
1.368.000
1.357.000
1.347.000
1.337.000
1.327.000
1.317.000

1.011.000
1.004.000
996.000
989.000
982.000
974.000
967.000
960.000

826.000
821.000
815.000
809.000
803.000
797.000
791.000
785.000

718.000
713.000
708.000
703.000
698.000
693.000
687.000
682.000

633.000
628.000
624.000
619.000
615.000
610.000
605.000
601.000

30

36

4.200.000
4.300.000
4.400.000
4.500.000
4.600.000
4.700.000
4.800.000
4.900.000
5.000.000
5.100.000
5.200.000
5.300.000
5.400.000
5.500.000
5.600.000
5.700.000

1.307.000
1.297.000
1.287.000
1.277.000
1.267.000
1.257.000
1.246.000
1.236.000
1.226.000
1.216.000
1.206.000
1.196.000
1.186.000
1.176.000
1.166.000
1.156.000

952.000
945.000
938.000
930.000
923.000
916.000
908.000
901.000
894.000
887.000
879.000
872.000
865.000
857.000
850.000
843.000

779.000
773.000
767.000
761.000
755.000
749.000
743.000
737.000
731.000
725.000
719.000
713.000
707.000
701.000
695.000
689.000

677.000
672.000
667.000
662.000
656.000
651.000
646.000
641.000
636.000
631.000
626.000
620.000
615.000
610.000
605.000
600.000

596.000
592.000
587.000
583.000
578.000
574.000
569.000
565.000
560.000
556.000
551.000
547.000
542.000
538.000
533.000
529.000

Untuk penjualan angsuran PT Hero Sakti Motor Gemilang memiliki


beberapa tipe sepeda motor, dalam kasus ini kami memilih tipe motor Address
NEC. Berdasarkan tabel di atas, dapat dianalisis bahwa PT Hero Sakti Motor
Gemilang menggunakan metode bunga tetap dalam perhitungan jual beli
kendaraan bermotor. Hal ini terlihat dari tabel diatas bahwa tiap bulan konsumen
membayar angsuran dengan jumlah yang sama. Untuk prosentase bunga, tiap tipe
angsuran berbeda tergantung dari besar DP dan lama angsuran. Diamsusikan kami
menggunakan uang muka sebesar Rp 3.300.00 dengan angsuran selama 24 bulan.
Berdasarkan perhitungan kami, bunga yang dikenakan berkisar antara 20% 35%
per tahun. Berikut perhitungannya:
Analisis perhitungan prosentase bunga berdasarkan tabel 1.1
Dalam analisis ini kami menggunakan type motor Address NEC dengan
harga Rp. 16.190.000, DP Rp. 3.300.000 dan angsuran selama 24 bulan dengan
total pembayaran angsuran Rp. 832.000.
Perhitungan prosentase bunga angsuran
Harga motor

Rp. 16.190.000,00

Down Payment

Rp. 3.300.000,00

Pokok yang harus dibayar

Rp. 12.890.000,00

Besar pokok angsuran tiap bulan


= Rp. 12.890.000 / 24 bulan

Rp.

537.083,33

Besar bunga angsuran


= Total angsuran pokok angsuran
= Rp. 832.000,00 Rp. 537.083,33
= Rp. 294. 916,67
Prosentase bunga angsuran per bulan
=

Rp.294 .916,67
x 100
Rp .12.890 .000,00

= 2,28794934%

Prosentase bunga angsuran setahun


= 2,28794934% * 12
= 27,45539208%
= 27,46%
Berikut ini adalah contoh kasus perhitungan penjualan angsuran beserta
bunganya yang dibutuhkan sesuai dengan tabel 1.1 diatas.
Kasus 1
PT Hero Sakti Motor Gemilang, menjual sebuah kendaraan kepada Tuan Andi
dengan harga Rp 16.190.000. Harga pokok kendaraan itu menurut pembukuan
perusahaan sebesar Rp 14.000.000,00. Beberapa ketentuan yang diatur dalam
kontrak penjualan, khususnya yang berhubungan dengan syarat pembayaran
adalah sebagai berikut:
1. Pembayaran pertama (down payment) sebesar Rp 3.300.000,00.
2. Untuk menjamin kelancaran pembayaran angsuran kendaraan bermotor
tersebut, perusahaan (penjual) dan pembeli (Tn. Andi) setuju untuk

menyerahkan BPKB kendaraan bermotor, sampai pembayaran angsuran


tersebut lunas.
3. Perjanjian kontrak tersebut ditandatangani pada tanggal 1 September 2013,
dibayar dalam jangka waktu dua tahun dengan pembayaran setiap bulan
Rp 674.583,33.
4. Bunga angsuran sebesar 27,46% setahun dari pokok semula.
5. Komisi dan biaya-biaya lainnya sejumlah Rp 150.000,00 telah dibayar
oleh perusahaan. Pembayaran angsuran dan bunga pertama kali akan
dilakukan pada 1 Oktober 2013.

Perhitungan bunga penjualan angsuran dan tabel angsuran yang harus


dibuat oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Metode Bunga Tetap
Tabel 1.1 Perhitungan Bunga dengan Metode Tetap
Tabel 1.1
Perhitungan Bunga dengan Metode Tetap
Periode 1 September 2013 1 Agustus 2015
No

Tanggal

1
2
3
4
5

01 September 2013
01 September 2013
01 Oktober 2013
01 Nopember 2013
01 Desember 2013
01 Januari 2014

Bunga atas
saldo terutang

294.916,67*)
294.916,67
294.916,67
294.916,67

Pembayaran
cicilan yang
Jatuh Tempo
3.300.000
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33

Total
Pembayaran

3.300.000
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00

Saldo Pokok

16.190.000
12.890.000
12.352.916,67
11.815.833,34
11.278.750,01
10.741.666,68

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

01 Februari 2014
01 Maret 2014
01 April 2014
01 Mei 2014
01 Juni 2014
01 Juli 2014
01 Agustus 2014
01 September 2014
01 Oktober 2014
01 Nopember 2014
01 Desember 2014
01 Januari 2015
01 Februari 2015
01 Maret 2015
01 April 2015
01 Mei 2015
01 Juni 2015
01 Juli 2015
01 Agustus 2015
01 September 2015

294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67
294.916,67

Jumlah
7.078.000,08
Sumber: data diolah

537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
537.083,33
16.189.999,9
2

832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00
832.000,00

10.204.583,35
9.667.500,02
9.130.416,69
8.593.333,36
8.056.250,03
7.519.166,70
6.982.083,37
6.445.000,04
5.907.916,71
5.370.833,38
4.833.750,05
4.296.666,72
3.759.583,39
3.222.500,06
2.685.416,73
2.148.333,40
1.611.250,07
1.074.166,74
537.083,41
0,08

23.268.000,00

1. Pada tanggal 1 september 2013, dijual kendaraan dengan harga Rp


16.190.000,00, harga pokok kendaraan tersebut sebesar Rp 14.000.000,00.
Perhitungan besar pokok dan bunga yang harus dibayar tiap bulan:
Harga jual kendaraan

Rp 16.190.000,00

Uang Muka (Down Payment)

(Rp 3.300.000,00)

Pokok yang harus dibayar

Rp 12.890.000,00

Besarnya pokok tiap bulan


(Rp. 12.890.000,00: 24 bln)

Rp

537.083,33

Besarnya bunga yang harus dibayar tiap bulan


*) 2,28794934% x Rp 12.890.000,00 =

Rp

294.916,67

Perhitungan laba penjualan kendaraan:


Penjualan

Rp 16.190.000,00

Harga Pokok Penjualan

Rp 14.000.000,00

Laba Penjualan Kendaraan

Rp 2.190.000,00

Total Pembayaran tiap bulan (pokok + bunga angsuran)


Rp 537.083,33 + Rp 294.916,67 =

Rp

832.000,00

Pada PT Hero Sakti Motor Gemilang ini terdapat beberapa transaksi, yaitu
transaksi penjualan tunai, angsuran, dan trade in atau tukar tambah. Untuk
transaksi penjualan tunai dan trade in akan dibahas pada bab selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai