OLEH:
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna untuk memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akuntansi Keuangan Daerah
dengan judul “ Akuntansi Aset Tetap”.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca baik dalam
kalangan mahasiswa ekonomi dan bisnis maupun masyarakat. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………….…1
Bab II Pembahasan……………………………………………………………………………3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………40
3.2 Saran……………………………………………………………………………..40
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.7 merupakan standar yang mengatur tentang
akuntansi aset tetap. Tujuannya adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tetap, yang meliputi
pengakuan, penentuan nilai tercatat, serta penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian kembali
dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Pernyataan Standar ini mensyaratkan bahwa aset tetap dapat diakui sebagai aset jika memenuhi
definisi dan kriteria pengakuan suatu aset dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. Sejak
ditetapkannya kewajiban penyusunan neraca sebagai bagian dari laporan keuangan pemerintah,
pengakuan/pencatatan, pengukuran/penilaian, dan penyajian serta pengungkapan aset tetap menjadi
fokus utama, karena aset tetap memiliki nilai yang sangat signifikan dan memiliki tingkat kompleksitas
yang tinggi. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut terkait dengan akuntansi untuk aset
tetap.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian aset tetap?
1.2.2 Bagaimana pengakuan dan pengungkapan aset tetap?
1.3 Tujuan
1.3.2 Untuk mengetahui dan menjelaskan pengakuan dan pengungkapan aset tetap
1
1.3.3 Untuk mengetahui dan menjelaskan pengukuran aset tetap
1.3.9 Untuk mengetahui dan menjelaskan hal-hal khusus terkait aset tetap
2
BAB II
PEMBAHASAN
Aset tetap menurut PSAP No. 7 Paragraf 4 merupakan aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Lebih lanjut di paragraf 5 dan 6 disebutkan bahwa aset
tetap sering merupakan suatu bagian utama aset pemerintah, dan karenanya signifikan dalam
penyajian neraca, termasuk dalam aset tetap pemerintah adalah:
1. Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas
lainnyya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kontraktor
Tidak termasuk dalam definisi aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam
operasi pemerintah seperti bahan dan perlengkapan/
Aset diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat dan fungsinya dalam aktivitas
operasi entitas (PSAP No.7 Paragraf 7-14).
1. Tanah
Tanah yang dikelompokan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan maksud
untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
Mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, dan inventaris kantor,
dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12
bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dengan maksud untuk dipakai dalam
kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai
3
4. Jalan, irigasi, dan jaringan
Mencakup jala, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta
dimiliki/dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
Mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokan ke dalam aset tetap di atas, yang
diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap pakai.
Mencakup aset tetap yang edang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan
keuangan belum selesai selutuhnya.
Dalam PSAP No. 7 Paragraf 15-19 jelas dikatakan bahwa aset tetap diakui pada saat
manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan andal. Untuk
dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria sebagai berikut:
Dalam menentukan apakah suatu aset tetap mempunyai manfaat lebih dari 12 bulan,
suatu entitas harus menilai manfaat ekonomi masa depan yang dapat diberikan oleh aset
tetap tersebut, baik langsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan operasional
pemerintah. Manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke suatu entitas dapat
dipastikan bila entitas tersebut akan menerima manfaat dan menerima resiko terkait.
Sebelum hal ini terjadi, perolehan aset tidak dapat diakui.
Pengukuran dapat dipertimbangkan andal bila terdapat transaksi pertukaran dengan bukti
pembelian aset tetap yang mengidentifikasi biayanya. Dalam keadaan asuatu aset yang
dibangun sendiri, suatu pengukuran yang dapat diandalkan atas biaya dapat
diperoleh
4
dari transaksi pihak eksternal dengan entitas tersebut untuk perolehan bahan baku, tenaga
kerja dan biaya lainn yang digunakan dalam proses konstruksi.
Tujuan utama dari perolehan set tetap adalah untuk digunakan dalam pemerintah dalam
mendukung kegiatan operasionalnya dan bukan dimaksudkan untuk dijual
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah. Apabila perolehan aset
tetap belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan masih adanya sutu proses
administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah yang masih harus
diselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang
maka aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset
tetap tersebut telah berpindah.
PSAP No. 7 Paragraf 80-81, laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing
jenis aset tetap sebagai berikut.
b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan
penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan, dan perubahan nilai, jika ada atau
mutasi aset tetap lainnya.
5
Terkait dengan konstruksi dalam pengerjaan PSAP No.8 Paragraf 34 menyebutkan
suatu entitas harus mengungkapkan informasi mengenai konstruksi dalam pengerjaan
pada akhir periode akuntansi:
c. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih harus dibayar
e. Retensi
ASET TETAP
2013 2014
6
Tanah senilai RP200.000.000 merupakan tanah yang dimiliki pemerintah daerah yang
terdiri dari:
6
SKPD Jumlah
Penilaian tanah berdasarkan harga perolehan. Status kepemilikan adalah Hak Milik.
Peralatan dan mesin senilai Rp150.000.000 merupakan peralatan dan mesin yang dimiliki
pemerintah daerah, yang terdiri dari:
SKPD Jumlah
ASET TETAP
Aset tetap di dinas pekerjaan umum berjumlah Rp500.000.000 yang terdiri dari:
2013 2014
7
Alat angkutan bertambah Rp100.000.000 karena adanya penambahan 1 unit mobil
dinas. Alat angkutan berkurang Rp50.000.000 karena adanya penghapusan aset 1 unit
kendaraan dinas.
Berdasarkan PSAP No. 7 paragraf 20, aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila
penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan masa nilai aset
pada nilai wajar pada saat perolehan. Pada PSAP No. 7 Paragraf 22, 28, dan 29 dijelaskan
bahwa biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung
untuk tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan
pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua biaya lainnya yang terjadi
berkenaan dengan pembangunan aset tersebut. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga
belinya atau konstruksinya, termasuk biaya impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan
8
secara langsung dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
c) Biaya pemasangan
d) Biaya profesional
e) Biaya konstruksi
Sesuai permendagri nomor 64 tahun 2013 tentang PSAP Berbasis Akrual pada
pemerintah daerah, pengukuran aset tetap harus memperhatikan kebijakan pemerintah daerah
9
mengenai ketentuan satuan minimum kapitalisasi aset tetap. Jika nilai perolehan aset tetap
dibawah nilai satuan minimum kapitalisasi maka atas aset tetrap tersebut tidak dapat diakui dan
disajikan sebagai aset tetap, namun tetap diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Berdasarkan Permendagri nomor 13 tahun 2006, transaksi tersebut secara garis besar
digolongkan kedalam dua kelompok besar yaitu: penambahan nilai aset dan pengurangan nilai
aset. Pencatatan aset dimulai dengan adanya bukti transaksi yang berupa berita acara penerimaan
barang, berita acara serah terima barang, dan berita acara penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan
bunti tersebut PPK-SKPD membuat bukti memorial yang memuat informasi mengenai jenis dan
nama aset tetap, kode rekening yang terkait, klasifikasi aset tetap, nilai aset tetap, dan tanggal
transaksi.
Akan dicatat sebanyak dua kali pencatatan, yaitu untuk keperluan penyusunan neraca dan
laporan operasional ( basis akrual) dan pentusunan LRA ( basis kas). pencatanan untuk
keperluan LRA adalah belanja modal bertambah disisi debit dan kas bendahara pengekuaran
berkurang disisi kredit. Pencatatan untuk keperluan untuk penyusunan neraca adalah aset
tetap bertambah disisi debit dan kas bendahara pengeluaran berkurang disisi kredit.
Berdasarkan PSAP nomor 7 paragraf 45-48, aset tetap yang diperoleh dari donasi harus
dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. Penyerahan aset tetap tersebut akan sangat
andal bila didukung dengan bukti perpindahan kepemilikannya secara hukum, seperti adanya
akta hibah.
10
c. Perolehan aset tetap secara gabungan
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang peroleh dari gabungan ditentukan
dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar
masing-masing aset yang bersangkutan ( PSAP no 7 paragraf 41).
Dari penerapan PSAP No. 7 paragraf 42-44 jelas bahwa suatu aset tetap dapat diperoleh
melalui pertukaran atau pertukaran sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset lainnya.
Biaya dari pos semacam itu diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai
ekuivalen atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas
atau setara kas yang ditransfer/diserahkan.
Nilai wajar atas aset yang diterima tersebut dapat memeberikan bukti adanya suatu
pengurangan nila atas aset yang dilepas. Dalam kondisi seperti ini, aset yang dilepas harus
diturun nilaibukukan dan nilai setelah diturun bukukan tersebut merupakan nilai aset yang
diterima.
Berikut fungsi-fungsi yang terkait dengan prosedur akuntansi perolehan aset tetap
berdasarkan Permendagri No.13 tahun 2006
a. Bendehara Barang
c. Bendahara Pengeluaran
11
Dokumen yang digunakan berdasarkan Permendagri No.13 tahun 2006 adalah:
a. Laporan barang milik daerah atau laporan hasilineventarisasi untuk perekaman saldo
awal
c. Bukti kepemilikan
e. Faktur pembelian
f. Kuitansi
j. Buku persediaan
1. Tanah
Menurut Buletin Teknis No. 2 tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah,
tanah yang dikelompokan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki atau diperoleh dengan
maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap
digunakan. Untuk membukukan nilai tanah dapat dilakukan berdasarkan nilai perolehan,
nilai wajar/harga pasar, NJOP, nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim
penilai yang kompeten. Jurnal transaksi pembelian atas tanah adalah:
12
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Tanah xxx
Untuk membukukan nilai peralatan dan mesin dapat dilakukan berdasarkan nilai
perolehan, nilai wajar/harga pasar, nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim
penilai yang kompeten, standar harga yang dikeluarkan oleh intansi pemerintah yang
berwenang dengan memakai perhitungan teknis. Jurnal transaksi pembelian atas peralatan
dan mesin adalah
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Peralatan dan Mesin xxx
13
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Modal-Perlalatan dan Mesin xxx
Pembukuan nilai gedung dan bangunan dapat dilakukan berdasarkan nilai perolehan, nilai
wajar/harga pasar, NJOP, nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai
yang kompeten. Jurnal transaksi pembelian atas gedung dan bangunan adalah
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Gedung dan Bangunan xxx
Menurut Buletin Teknis No. 2 tentang Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah,
jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jaln, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah daerah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Untuk
membukukan nilai jalan, irigaasi, dan jaringan dapat dilakukan berdasarkan nilai perolehan
14
dan nilai wajar dengan menggunakan standar biaya yang dikeluarkan oleh intansi
pemerintah yang berwenang dengan memakai perhitungan teknis. Jurnal atas transaksi
pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan adalah :
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx
Pembukuan nilai aset tetap lainnya dapat dilakukan berdasarkan nilai perolehan dan nilai
wajar karena harga perolehan aset tetap lainnya tidak diketahui secara pasti karena tidak ada
dokumen pendukungnya. Jurnal transaksi pembelian atas aset tetap lainnya adalah
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Aset Tetap Lainnya xxx
15
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
Belanja Modal-Aset Tetap Lainnya xxx
Konstruksi dalam pengerjaan dicatat senilai seluruh biaya yang diakumulasikan sampai
dengan tanggal neraca dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai
dibangun. Untuk keperluan neraca awal, dokumen sumber untuk mencatat nilai konstruksi
dalam pengerjaan ini adalah akumulasi seluruh nilai Surat Perintah Membayar (SPM) yang
telah dikeluarkan untuk aset tetap yang bersangkutan sampai dengan tanggal neraca.
Konstruksi dalam pengerjaan ini apabila telah dibangun dan sudah diserahterimakan akan
direklasifikasi menjadi aset tetap sesuai dengan kelompok asetnya. Jurnla atas ttransaksi atas
konstruksi dalam pengerjaan yang direklasifikasikan menjadi aset tetap aset tetap adalah :
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Gedung dan Bangunan xxx
16
Bila sampai akhir tahun pekerjaan konstruksi belum selesai, maka harus dibuat jurnal atas
transaksi konstruksi dalam pengerjaan sebagai berikut:
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Konstruksi dalam pengerjaan Gedung dan xxx
Bangunan
xxx
Gedung dan Bangunan
Pada tanggal 3 Maret 2013 dilakukan pembelian tanah seluas 1.000m 2 seharga
Rp500.000/m2 dan telah dilakukan pembayaran dengan SPM-LS Nomor 2120 dan SP2D
No.501. selain biaya pembelian tanah dikeluarkan pula:
Biaya pengukuran tanah sebesar Rp2.000.000 dengan SPM-LS No2122 dan SP2D
No. 503
Biaya sertifikat tanah dengan biaya Rp5.000.000 dengan PM-LS No2122 dan SP2D
No. 503
Biaya penimbunan tanah Rp2.500.000 dengan PM-LS No2122 dan SP2D No. 503
17
Biaya fee tim pengadaan tanah sebesar Rp5.000.000 dengan PM-LS No 2125 dan
SP2D No. 506
Bendahara barang berdasarkan data yang ada melakukan pencatatan atas nilai tanah
sebagai berikut.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
3 Maret Tanah Rp514.500.000
2013
Kas di Kas Daerah Rp514.500.000
18
Pada tanggal 3 April 2013 dilakukan pembelian 20 unit komputer senilai Rp200.000.000
dan telah dilakukan pembayaran denga SPM-LS No.2125 dan SP2D No.545.
28
Jurnal transaksi pembelian di atas adalah sebagi berikut.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
3 April Komputer Rp200.000.000
2013
Kas di Kas Daerah Rp200.000.000
19
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
8 April Gedung dan Bangunan Rp10.545.000.000
2013
Kas di Kas Daerah Rp10.545.000.000
29
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
8 April Belanja Modal-Gedung dan Bangunan Rp10.545.000.000
2013
Estimasi Perubahan SAL Rp10.545.000.000
Pada tanggal 10 April 2013 dilakukan pembangunan jalan raya dan telah dilakukan
pembayaran termin pertama sebesar Rp10.000.000.000 dengan SPM No.2450 dan SP2D
No.610, sementara pembayaran termin terakhir sebesar Rp5.000.000.000 denga SPM
N.2650 dan SP2D No. 700 pada tanggal 10 Oktober 2013. Jurnal atas transaksi
pembangunan jalan, irigasi,dan jaringan- jalan raya adalah:
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
10 April Uang Muka Pembangunan Jalan Rp10.000.000.000
2013 Raya
20
Estimasi Perubahan SAL Rp10.000.000.000
20
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
10 Uang Muka Pembangunan Jalan Rp5.000.000.000
Oktober Raya
2013
Kas di Kas Daerah
Rp5.000.000.000
Pada tanggal 25 April 2013 telah dilakukan pembelian alat kesenian senilai
Rp50.000.000 dan buku perpustakaan senilai Rp25.000.000 dengan SPM-LS No.2550
dan SP2D No. 711. Jurnal transaksi pembelian atas aset tetap lainnya adalah :
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
25 April Aset Tetap Lainnya Rp75.000.000
2013
Kas di Kas Daerah Rp75.000.000
21
21
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
25 April Belanja Modal-Aset Tetap Lainnya Rp75.000.000
2013
Estimasi Perubahan SAL Rp75.000.000
Pada tanggal 15 Mei 2013 dilakukan pembangunan gedung dan telah dilakukan
pembayaran termin pertama sebesar Rp12.000.000.000 dengan SPM No. 2450 dan SP2D
No.610, sementara pembayaran termin kedua sebesar Rp5.000.000.000 dengan SPM
No.2650 dan SP2D No.700 dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2013. Jurnal atas
transaksi pembangunan gedung (konstruksi dalam pengerjaan) adalah :
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
15 Mei Uang Muka Pembangunan Rp12.000.000.000
2013 Gedung
23
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
31 Desember 2013 Tidak ada jurnal
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
15 Mei Uang Muka Pembangunan Rp3.000.000.000
2014 Gedung
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
30 Mei Gedung dan Bangunan Rp20.150.000.000
2014
Kas di Kas Daerah Rp20.150.000.000
Pada tanggal 1 Mei 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Dharma Persada membeli papan
tulis elektronik untuk ruang rapat dengan harga Rp3.000.000. Agar papan tulis elektronik
dapat digunakan, ada beberapa biaya tambahan yang harus dibayar, seperti biaya
pengangkutan dan biaya instalasi papan tulis elektronik masing-masing sebesar
Rp100.000 dan Rp150.000. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Dharma
Persada mencatat harga perolehan papan tulis adalah sebesar Rp3.250.000. Jurnal atas
transaksi tersebut adalah:
25
25
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
1 Mei Papan Tulis Elektronik Rp3.250.000
2014
Kas di Kas Daerah Rp3.250.000
Pada tanggal 1 Mei 2014, Pemerintah Daerah Kabupaten Duta Bhayangkara memperoleh
donasi dari Pemerintah Daerah Provinsi Kotatua berupaa tujuh mobil berjenis minibus L-
300 dengan nilai wajar Rp110.000.000 per unit. Aset donasi ini kemudian diserahkan
kepada SKPD. Jurnal atas transaksi tersebut adalah:
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
1 Mei Mobil Minibus L-300 (7 unit) Rp770.000.000
2014
Pendapatan donasi dari Pemerintah Rp770.000.000
Daerah Provinsi Kotatua- LO
26
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
1 Mei 2014 Tidak ada jurnal
26
9. Transaksi Perolehan Aset Tetap secara Gabungan
Pada tanggal 20 Mei 2014, Pemerintah Daerah Kabupaten Kotalama membeli tanah
beserta bangunannya dengan harga Rp500.000.000. Penilaian independen menkasir nilai
tanah sebesar Rp150.000.000 dan nilai bangunan sebesar Rp450.000.000. Jurnal atas
transaksi tersebut adalah:
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
20 Mei Tanah Rp125.000.000
2014 Gedung Rp375.000.000
Pada awal tahun 2014, Pemerintah Daerah Kabupaten Kotalama melakukan aktivitas
tukar guling tanah. Nilai pasar tanah yang akan ditukar adalah Rp100.000.000, sementara
nilai pasar tanah yang diperoleh adalah Rp150.000.000. Kekurangan dana sebesar
Rp50.000.000 akan dibayar tunai dengan dana yang telah dianggarkan dalam belanja
modal. Jurnal atas transaksi tersebut adalah:
27
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
1 Januari Tanah (baru) Rp150.000.000
2014
Tanah (lama) Rp100.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp50.000.000
Berdasarkan Permendagri No.64 tahun 2013 tentang PSAP Berbasis Akrual pada
pemerintah daerah, suatu pengeluaran setelah perolehan atau pengeluaran pemeliharaan akan
dikapitalisasi jika memenuhi kriteria:
28
Bertambah kapasitas produksi
2. Nilai pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset tetap tersebut harus sama dengan atau
melebihi nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap. Nilai satuan minimum kapitalisasi
adalah penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan,reklasifikasi, renovasi dan
restorasi. Contoh ditetapkan nilai satuan minimum kapitalisasi untuk pemeliharaan gedung
28
dan bangunan sama dengan atau melebihi dari Rp20.000.000(dua puluh juta rupiah).
Kapitalisasi terhadap aset tetap dilakukan apabila terjadi adanya penambahan nilai atas
aset tetap yang menyebabkan terjadinya penambahan masa manfaat atau nilai ekonomis
dari aset tersebut.
3. Ilustrasi
Pada tanggal 25 mei 2014 dilakukan renovasi gedung kantor dan telah dilakukan
pembayaran sebesar Rp120.000.000 dengan SPM No.2550dan SP2D No.810
penanggung jawab barang melakukan pencatatan atas renovasi tersebut sebagai
penambahan nilai gedung kantor karena renovasi tersebut menambah nilai manfaat dari
gedung tersebut. Jurnal atas transaksi tersebut adalah :
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
25 Mei Bangunan Gedung Kantor Rp120.000.000
2014
R/K PPKD Rp120.000.000
PSAP No.7 Paragraf 58 bahwa selain tanah dan kontruksi dalam pengerjaan, seluruh aset
tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Jurnal aset penyusupan
tetap ini dibuat pada akhir tahun. Pada PSAP No.7 Paragraf 55 dari 56, penyesuaian nilai aset
tetap dilakukan dengan berbagai metode yang sistematis sesuai dengan masa manfaat.
29
Selanjutnya dalam Permendagri No.64 tahun 2013 dikatakan bahwa khusus penambahan
masa manfaat aset tetap karena adanya perbaikan terhadap aset tetap baik berupa overhoul dan
renovasi disajikan tersendiri pada modul implementasi SAP Berbasis akrual pada pemerintah
daerah. Berikut formula perhitungan penyusutan barang milik daerah
Masa manfaat
Keterangan:
Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset tetap suatu periode
yang dihitung pada akhir tahun.
Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku pertanggal 31 desember 2014
untuk aset tetap yang dipeoleh sampai tanggal 31 desember 2014 untuk aset tetap
yang diperboleh setelah tanggal 31 desember 2014 menggunakan nilai
perbolehan;dan
Masa manfaat adalah periode suatu aset tetap yang diharapkan digunakan untuk
aktivitas pemerintahan dan/ atau pelayanan publik atau jumlah produksi atau unit
serupa yang diharapkan diperboleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau
pelayanan publik.
1. Fungsi-fungsi terkait
a. Pengelola barang
c. Bendahara barang
Berikut dokumen yang digunakan dalam akuntansi penyusutan aset dan menjadi dasar
dalam pencatatan penyusutan aset.
30
a. Laporan barang milik daerah dan atau laporan hasil inventarisasi untuk
pencatatan saldo awal.
3. Ilustrasi
Pada akhir tahun anggaran 2013 dilakukan penyusutan terhadap aset tetap dinas
kesehatan yang dibeli pada awal tahun 2013. Penyusutan dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus.berikut data aset tetap dinaskesehatan tersebut.
10 tahun
5 tahun
Jadi penyusutan pertahun untuk kedua aset tetap tersebut adalah Rp.25.000.000
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
31 Beban Penyusutan-Gedung dan Bangunan Rp10.000.000
Desember Beban Penyusutan-Peralatan dan Mesin Rp15.000.000
2013
Akumulasi Penyusutan-Gedung dan
RP10.000.000
32
Bangunan
32
2.8 Pelepasan Aset Tetap
Berdasarkan PSAP No.7 paragraf 77 dan 79, suatu aset tetap dieliminasi dari neraca
ketika dilepas atau bila aset secara permanen dihentikan penggunanya dan tidak ada manfaat
ekonomi masa yang akan datang. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus
dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam catatan atas lapotan keuangan. Aset tetap yang
dihentikan dari pengguna aktif pemerintah tidak memenuhi defenisi aset tetap akan harus
dipindahkan kee pos aset lainya sesuai dengan nilai nyatanya. Aset tetap pemerintah daerah
yang dapat dilepaskan kepemilikanya dengan beberapa kondisi, diantaranya;
a. Dihapuskan
b. Dipertukarkan
c. Dijual.
Apabila aset pemerintah daerah dilepaskan, maka pencatatan harus dieliminasi dari neraca
pemerintah daerah sesuai dengan nilai tercatatnya.
a. Pengelolah barang
c. Bendahara barang
33
Dokumen yang digunakan
Berikut dokumen yang digunakan dalam pelepasan aset dan menjadi dasar dalam
pencatatan pelepasan aset berdasarkan pemendagri No.13 tahun 2006.
a. Laporan barang milik daerah dan atau laporan hasil inventarisasi untuk
pencatatan saldo awal
Jurnal standar
Laporan Operasional
Tanggal Tanggal Debit Kredit
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
34
Laporan Operasional
Tanggal Tanggal Debit Kredit
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
Jurnal atas pertukaran aset tetap tanpa ada pengeluaran kas dan penerimaan kkas
adalah:
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
Aset tetap (baru) xxx
35
d. Pelepasan karena penjualan aset tetap
Laporan Operasional
Tanggal Tanggal Debit Kredit
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Ilustrasi
Dengan persetujuan DPRD, pada tanggal 1 desember 2013 pemerintah daerah kabupaten
prasojo sujiwa menghentikan penggunaan kendaraan dengan cara dijual kepada pihak lain
seharga Rp20.000.000.diketahui harga perolehan kendaraan tersebut adalah
Rp50.000.000,dengan akumulasi penyusutan kendaraan senilaiRp20.000.000.
36
Laporan Operasional
Tanggal Tanggal Debit Kredit
Kas di Bendahara Penerimaan Rp20.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp20.000.000
Kendaraan Rp50.000.000
Secara tegas dinyatakan dalam PSAP No. 7 paragraf 23-25 dan 27 bahwa barang
terwujud akan memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aset dan dikelompokan
sebagai aset tetap,pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan.bila aset tetap
diperboleh dengan tanpa nilai,biaya aset tersebut adalah sebesar nilai wajar pada saat
aset tersebut diperboleh.
37
pengerjaan yang sudah selesai dibuat atau dibangun dan telah siap dipakai harus segera
diklasifikasikan ke salah satu akun yang sesuai dengan pos aset tetap.
Pada PSAP No.7 Paragraf 52 ditegaskan bahwa aset tetap disajikan berdasarkan biaya
perolehan aset tetap tersebut. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian
kembali, maka aset tetap akan disajikan dengan penyesuaian pada masing-masing akun aset
tetap dan akun ekuitas.
Ditambahkan pada Paragraf 55-60 dan 82, kalau penilaian kembali atau revaluasi aset
tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Pemerintahan menganut
penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran. Jika aset tetap dicatat
pada jumlah yang dinilai kembali, maka hal-hal berikut harus diungkapkan :
38
e. Nilai tercatat setiap jenis aset tetap
4. Aset bersejarah
Berdasarkan PSAP No.7 Paragraf 65-72 dinyatakan kalau tidak ada keharusan bagi
pemerintah untuk menyajikan aset bersejarah di neraca namun aset tersebut harus
diungkapkan dalam catata atas laporan keuangan. beberapa karakter berikut sering dianggap
sebagai ciri khas suatu aset bersejarah:
b. Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat
pelepasannya untuk dijual
c. Tidak mudah untuk diganti dan nilainya akan terus meningkat selama waktu
berjalan walaupun kondisi fisiknya semakin menurun
39
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aset tetap merupakan aktiva berwujud yang memiliki masa manfaat. Aset tetap jelas
dipergunakan bukan untuk diperjualbelikan, kalaupun ada dikarenakan sudah tidak memiliki
masa manfaat. Aset tetap menurut SAP 07 memiliki 6 klasifikasi yang diantaranya tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, kontruksi dalam
pengerjaan serta aset tetap lainnya. Semua aset tersebut dicatat dalam neraca serta CaLK.
Aset tetap dapat diperoleh dengan cara membeli langsung, pertukaran maupun pemberian
dari pihak luar atau donasi/hibah.
Sumber daya alam seperti hutan dan barang tambang tidak termasuk kedalam aset
tetap. Karena hal ini bertolak belakang dengan definisi aset tetap menurut SAP07 bahwa
aset tetap tidak untuk diperjualbelikan. Sumber daya alam tersebut. Sejak ditetapkannya
kewajiban penyusunan neraca sebagai bagian dari laporan keuangan pemerintah,
pengakuan/pencatatan, pengukuran/penilaian, dan penyajian serta pengungkapan aset tetap
menjadi fokus utama, karena aset tetap memiliki nilai yang sangat signifikan dan memiliki
tingkat kompleksitas yang tinggi.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa yang ingin mempelajari materi tentang akuntansi aset tetap makalah ini
bisa menjadi salah satu bahan referensi. Namun, hendaknya tidak menjadikan makalah ini
sebagai satu-satunya sumber belajar teman-teman tetapi bisa melalui sumber atau referensi
lain.
40
Daftar Pustaka
https://www.wikiapbn.org/pernyataan-standar-akuntansi-pemerintahan-nomor-
07/#:~:text=Pernyataan%20Standar%20Akuntansi%20Pemerintahan%20Nomor%2007%20atau
%20PSAP%2007%20adalah,PSAP)%20tentang%20Akuntansi%20Aset%20Tetap.
41
41
2