Anda di halaman 1dari 5

INVESTASI PASAR MODAL

(Tugas Individu)

OLEH :
NI GUSTI AYU NILA SUCIADNYANI
(1817051105)
KELAS 4E

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020
Latihan Soal
(Saham dan Valuasinya)

1. Mengapa jual beli saham lebih memiliki resiko dibandingkan dengan membeli
obligasi? Jelaskan!
Jawaban:
Saham merupakan bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan. Dimana jika
perusahaan penerbit saham mengalami laba, maka para pemegang saham akan
mendapatkan deviden. Sedangkan obligasi merupakan surat utang yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memerlukan pendanaan. Dimana
membeli obligasi akan mendapatkan imbalan berupa bunga obligasi. Diantara
keduanya, saham dikatakan sebagai investasi yang lebih beresiko dibandingkan
obligasi. Karena tingkat kerugian berinvestasi pada saham lebih besar
dibandingkan obligasi. Hal ini disebabkan karena volatilitas saham lebih besar
dibandingkan obligasi. Sehingga saham naik turunnya harga saham sangat
cepat terjadi dalam setahun. Selain itu, obligasi dikatakan lebih rendah resiko,
karena dalam penerbitan obligasi melibatkan perusahaan sekuritas sebagai
penjamin emisi. Jadi ketika penerbit obligasi tidak dapat membayarkan pokok
utang beserta bunganya, maka pemegang obligasi dapat dengan mudah
mengklaim aset dari penerbit oobligasi. Sedangkan pada saham, jika
perusahaan penerbit saham mengalami rugi/ bangkrut, maka pemegang saham
tidak akan mendapatkan dividen. Hal ini yang menyebabkan saham memiliki
resiko dibanding obligasi

2. Jelaskan apa yang menyebabkan suatu saham itu mengalami kenaikan dan
penurunan!
Jawaban:
Naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internalnya yaitu:
a. Fundamental perusahaan. Ini merupakan faktor utama penyebab harga
saham mengalami peningkatan dan penurunan. Fundamental perusahaan
yang baik akan menyebabkan harga saham menjadi naik. Begitu juga
sebaliknya
b. Aksi korporasi perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pihak
manajemen dapat mempengaruhi fundamental perusahaan. Sehingga juga
akan mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut.
c. Proyeksi kinerja perusahaan dimasa depan. Perusahaan yang memiliki
prospek usaha lebih menjanjikan kedepannya dapan membuat harga saham
perusahaan tersebut meningkat.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi naik turunnya harga saham
yaitu:
a. Kondisi fundamental ekonomi makro. Suatu keadaan ekonomi misalnya
naik turunnya suku bunga bank juga bisa mempengaruhi harga saham. Jika
suku bunga bank meningkat, harga saham akan mengalami penurunan
karena investor akan lebih memilih mengalihkan investasinya ke
instrument perbankan misalnya deposito. Dan jika suku bunga menurun,
maka harga saham akan mengalami peningkatan.
b. Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing. Kuat lemahnya kurs rupiah
terhadap mata uang asing dapat mempengaruhi harga saham. Semisal, jika
nilai mata uang rupiah menguat, maka hargasaham akan ikut meningkat.
dan jika kurs rupiah melemah, maka akan ikut melemahkan harga saham.
c. Kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah terkadang dapat
mempengaruhi harga saham, sebagai contoh kebijakan pemerintah yang
dapat menimbulkan volatilitas harga saham seperti : kebijakan ekspor
impor, kebijakan utang dan lain sebagainya.
d. Faktor panik. Isu-isu dan berita juga dapat menyebabkan kepanikan di
bursa saham. Sehingga para pemegang saham akan memutuskan untuk
menjual sahamnya karena takut. Hal ini akan menyebabkan harga saham
menjadi anjlok.

3. Salah satu keuntungan memiliki saham adalah akan memperoleh capital gain.
Jelaskan bagaimana mekanisme seseorang bisa memperoleh capital gain!
Jawaban:
Mekanisme seseorang bisa memperoleh capital gain:
a. Seseorang harus memiliki modal untuk dapat diinvestasikan kedalam
bentuk saham.
b. Untuk dapat membeli saham, tentu ada beberapa tahapan yang harus
dilakukan seperti membuka akun transaksi saham atau melalui perusahaan
sekuritas.
c. Lakukanlah pembelian saham tanpa harus menunggu harga saham itu naik.
Dan usahakan membeli saham yang layak investasi atau bisa memberi
keuntungan.
d. Dan jika saham telah terbeli, seseorang juga harus jeli dalam mengamati
perubahan harga saham.
e. Ketika harga saham meningkat atau lebih tinggi dari harga beli saham.
Maka ini adalah waktu yang tepat untuk menjual saham.
f. Selisih penjualan saham dengan harga beli saham inilah yang disebut
dengan capital gain.

4. Manajer keuangan PT Pasupati Bandung mengumumkan bahwa di tahun 2008,


membayar dividen konstan sebesar Rp 60.000.000,- setiap tahun. Dengan
menetapkan tingkat suku bunga diskonto pertahun adalah 14,2%. Atas dasar
informasi ini, maka hitunglah nilai intrinsik saham per lembarnya dengan
menggunakan rumus zero growth model!
Jawaban:
D
P 0=
K
60.000 .000
P 0=
0,142
P0=422.535 .211,268

5. Manajer investasi PT Satria Pasific memutuskan bahwa ia menginginkan pada


saat perusahaan go-public atau menjual sahamnya kepada public memperoleh
harga pasar per lembarnya adalah Rp 20.000,- serta mengharapkan laba per
lembar sahamnya adalah Rp 250,-. Hitunglah price earning rationya!
Jawaban:
Market Price Pershare
PER=
Earning Pershare
20.000
PER=
250
PER=80 kali

6. Manajer PT Sentral Mutiara menginformasikan bahwa di tahun 2008 telah


memperoleh EAT sebesar Rp 6.300.000.000,- dan saat ini terdapat 120.000
rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Hitunglah EPS PT Sentral
Mutiara!
Jawaban:
EAT
EPS=
J sb
6.300 .000 .000
EPS=
120.000
EPS=52.500

Anda mungkin juga menyukai