Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 8

Penilaian Saham
Dosen Pengampu: Ibu Dra. Nor Hikmah M.S.A

Almer Bariq Padli (1810313310005)


Arif Munandar (1810313110034)
Muhammad Iqbal (1810313210054)
Rahmat Hidayat (1810313210020)
Satria Maheswara (1810313310034)
A. PENGERTIAN SAHAM
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian
kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham
berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas
perusahaan tersebut. Maka dari itu, Anda berhak atas
keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada
akhir tahun periode pembukuan perusahaan.
B. KEUNGGULAN INVESTASI SAHAM
1. TIDAK ADA BATASAN MINIMAL MODAL
salah satu kelebihan saham yang tidak dimiliki oleh beberapa instrumen investasi lainnya
adalah rendahnya modal minimal yang dibutuhkan untuk memulai investasi. Hanya dengan
modal 5 ribu rupiah saja Anda sudah bisa membuka berinvestasi saham, sehingga siapapun
bisa berinvestasi di pasar modal.
 
2. COCOK UNTUK SIAPA SAJA
Selain karena modal awal yang rendah, dalam berinvestasi di saham investor juga tidak perlu
memiliki pengetahuan finansial akan produk-produk investasi yang mendalam. Karena itu
investasi saham cocok untuk semua jenis investor, dari Wiraswasta, Pegawai Negeri, Ibu
Rumah Tangga, Pensiunan sampai dengan Pelajar dan Mahasiswa semuanya dapat
berinvestasi di saham. Cukup memilih perusahaan yang dipercaya akan bertumbuh dan
tidak akan bangkrut, kita Anda sudah bisa memulai investasi saham.

3. RETURN YANG PALING TINGGI


Jika kita memilih saham yang tepat, investasi di saham akan memberikan kita keuntungan
paling besar dalam jangka panjang dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Sebagai
contoh jika kita membeli saham BCA pada tahun 2000 lalu harganya ada di kisaran
180/lembar, dan jika kita menyimpan saham tersebut selama 15 tahun investasi tersebut saat
ini harga saham BCA ada di level 13.000an/lembar artinya investasi kita naik 72 kali lipat
dalam 15 tahun.
4. LIQUIDITAS YANG TINGGI
Faktor lain yang menyebabkan investasi saham sangat diminati, adalah karena liquiditasnya
yang sangat tinggi. Hanya di bursa efek kita dapat mencaikan investasi senilai puluhan Milyar
dalam hitungan menit bahkan detik, hal ini sangat berbeda dengan investasi seperti Properti,
dimana liquiditas asset selalu menjadi masalah. Jika kita memiliki properti senilai 10 Milyar dan
ingin menjualnya dibutuhkan waktu yang lama untuk menemukan pembeli yang berminat,
bahkan ketika pembeli sudah didapatkan pun proses perpindahan kepemilikan bisa memakan
waktu cukup lama.

5. MENDAPAT DIVIDEN
Selain bepotensi mendapat keuntungan dari kenaikan harga saham yang kita miliki (capital
gain) sebagai investor kita juga berhak mendapatkan bagian dari keuntungan yang diperoleh
perusahaan setiap tahunnya, melalui pembagian dividen. Keuntungan yang diperoleh umumnya
tidak terlalu besar, karena perusahaan umumnya tidak membagikan seluruh keuntungan yang
diperoleh kepada pemegang saham, sebagian atau terkadang seluruh keuntungan akan
diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan untuk kemajuan perusahaan, dengan tujuan
meningkatkan asset perusahaan dan keuntungan di masa yang akan datang.

6. FEE TRANSAKSI YANG RENDAH


Dalam bertransaksi di saham umumnya dikenakan fee transaksi 0.15% dari total transaksi untuk
pembelian dan 0.25% dari total transaksi untuk penjualan, dan ini sudah termasuk pajak.
Jumlah ini sangatlah kecil dibandingkan dengan investasi-investasi jenis lainnya.
C. PENILAIAN SAHAM
Penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu nilai buku, nilai
pasar, dan nilai intrinsik saham.Nilai buku merupakan nilai yang
dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham (emiten).

Nilai buku dan nilai nominal dapat dicari di dalam atau ditentukan
berdasarkan laporan perusahaan keuangan.Nilai pasar merupakan nilai
saham di pasar.

Nilai pasar dapat dilihat pada harga saham di bursa efek.Nilai intrinsik
(teoritis) saham merupakan nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya
terjadi.”Dalam membeli atau menjual saham, investor akan
membandingkan nilai intrinsik dengan nilai pasar saham bersangkutan
sebagai informasi bagi investor pengambilan keputusan investasi.”
Jika nilai pasar suatu saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, berarti saham tersebut
tergolong mahal (overvalued), maka investor bisa mengambil keputusan untuk menjual
saham tersebut.

Sebaliknya jika nilai pasar saham di bawah nilai intrinsiknya, berarti saham tersebut
tergolong murah (undervalued), sehingga investor sebaliknya membeli saham tersebut.

Ada dua pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis
fundamental yaitu :

a. Pendekatan nilai sekarang (present value approach).


Pendekatan nilai sekarang dilakukan dengan menghitung seluruh aliran kas yang akan
diterima. Pemegang saham dari saham di masa datang, dan kemudian didiskontokan
dengan tingkat bunga diskonto (biasanya sebesar tingkat return yang disyaratkan).

b. Pendekatan rasio harga terhadap earning (Price Earning Ratio/PER).


Pendekatan PER dalam penentuan nilai suatu saham dilakukan dengan menghitung berapa
rupiah uang yang diinvestasikan ke dalam suatu saham untuk memperoleh satu rupiah laba
(earning) dari saham tersebut.
Proses penilaian saham akan meliputi :
1. Estimasi aliran kas saham di masa depan. Hal ini dilakukan
dengan menentukan jumlah dan waktu aliran kas yang
diharapkan.
2. Estimasi tingkat return yang disyaratkan. Estimasi ini dibuat
dengan mempertimbangkan risiko aliran kas di masa depan
dan besarnya return dari alternatif investasi lain akibat
pemilihan investasi pada saham, atau disebut sebagai biaya
kesempatan (opportunity cost). Tingkat return harapan dari
setiap aliran kas bisa bersifat konstan sepanjang waktu atau
berubah-ubah.
3. Mendiskontokan setiap aliran kas dengan tingkat diskonto
sebesar tingkat return yang disyaratkan
4. Nilai sekarang setiap aliran kas tersebut dijumlahkan,
sehingga diperoleh nilai intrinsik saham bersangkutan.
Pendekatan nilai sekarang juga disebut dengan pendekatan
metode kapitalisasi laba (capitalization of income method)
karena melibatkan proses kapitalisasi nilai-nilai masa depan yang
didiskontokan menjadi nilai sekarang.

Jika investor percaya bahwa nilai dari perusahaan tergantung dari


prospek perusahaan tersebut di masa mendatang dan prospek ini
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran
kas di masa mendatang, maka nilai perusahaan tersebut dapat
ditentukan dengan mendiskontokan nilai-nilai arus kas (cash
flow) di masa depan menjadi nilai sekarang sebagai berikut:

Nilai Masa Depan = FVn = PV(1 + I)^n


Nilai sekarang = PFVn = FVn/(1+I)^n
Sebagai contoh, Pak Rahmad menjanjikan akan memberikan uang kepada anaknya
Andi sebesar Rp. 10.000.000 yang baru akan diterima pada akhir ke 5 tahun yang
akan datang. Sementara itu tingkat bunga bank yang berlaku saat ini adalah 15%
(persen) per tahun dengan bunga majemuk. Timbul pertanyaan, berapakah Pak
Ahmad harus menyimpan uangnya di bank agar lima tahun kemudian menjadi Rp.
10.000.000 kalau tingkat bunga yang berlaku 15 persen per tahun?

Maka besarnya adalah:


P = Fn/(1 + i)^n
= 10.000.000/2,011 -> pembulatan dalam 3 angka
= Rp 4.972.650,00
Atau:
P = Fn(1 + i)^-n
= Rp 10.000.000 x (1 + 0,15)^-5
= Rp 10.000.000 x 0,497 -> pembulatan 3 angka
= Rp 4.970.000,00 -> hasil tersebut diakibatkan dari pembulatan.

Faktor (1 + i)^-n diistilahkan dengan Discount Factor dapat diperhitungkan dan


disusun dalam bentuk table seperti contoh di bawah ini:
Dari Rp 1,00
Tahun Tingkat Bunga

1% 2% 3% 4% 5% 10% 15%

1 0,990 0,980 0,971 0,962 0,952 0,909 0,870

2 0,980 0,961 0,943 0,952 0,907 0,826 0,756

3 0,971 0,942 0,915 0,889 0,864 0,751 0,658

4 0,961 0,924 0,889 0,855 0,823 0,683 0,572

5 0,951 0,906 0,863 0,822 0,784 0,621 0,497

Catatan: table ini ditulis tiga angka dibelakang koma dalam jumlah terbatas, selengkapnya
ada pada table bunga.
Dengan table tersebut, maka perhitungan contoh tersebut diatas:
P = Fn(DF)
= Rp 10.000.000 x 0,497 -> pembulatan tiga angka
= Rp 497.000,00
D. PENGERTIAN SAHAM PREFEREN
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi).Hal ini
disebabkan mendapatkan hak pembagian dividen secara tetap. Ada
3 karakteristik saham preferen yang membuatnya mirip dengan
obligasi: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividen tetap
selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan
dapat dipertukarkan dengan saham biasa.
Keunggulan saham preferen adalah lebih aman dibandingkan
dengan saham biasa.Karena saham preferen memiliki hak klaim
terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih
dahulu Akan tetapi saham preferen mempunyai kelemahan yaitu
sulit untuk diperjualbelikan seperti saham biasa, karena jumlahnya
yang sedikit.
A. MACAM – MACAM SAHAM
PREFEREN
Saham preferen terbagi menjadi beberapa macam di
antaranya:
1. Convertible Preferred Stock
Convertible Preferred Stock addalah saham preferen yang
dapat dikonversikan menjadi saham biasa.Untuk
menarik minat investor menyukai saham biasa, beberapa
saham preferen menambahkan bentuk di dalamnya yang
memungkinkan pemegang saham preferen menukar
sahamnya dengan saham biasa dengan rasio penukaran
yang telah ditentukan.
2. Collable Preferred Stock
Collable Preferred Stock adalah saham preferen yang memberikan
hak kepada perusahaan yang menerbitkan saham preferen untuk
membeli kembali saham preferen tersebut pada waktu dan nilai
tertentu.Dalam membeli kembali saham preferen, biasanya harga
tebusan untuk membeli kembali saham preferen tersebut lebih
tinggi dari nilai nominal sahamnya.

3. Floating atau Adjusted-rate Preferred Stock (ARP)


Adjusted-rate Preferred Stock adalah saham preferen yang
menetapkan sistem pembayaran dividen tidak selalu tetap, dan
besar kecilnya dividen yang dibayarkan ditetapkan pada tingkat
suku bunga tertentu, misalnya di Amerika Serikat dengan
menggunakan patokan harga yang mengacu pada harga yang terjadi
pada tingkat suku bunga dan harga perdagangan T-bill. Saham
preferen jenis ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat
yang dikenalkan pada tahun 1982.
F. HAK PEMEGANG SAHAM
SECARA UMUM
1. Hak Mendapatkan Dividen
Salah satu yang membuat pemegang saham mau menanamkan
modalnya pada suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan imbal
hasil atau keuntungan.Itulah asalan kenapa pihak manajemen
perusahaan bertanggung jawab untuk membahagiakan para pemegang
saham, salah satunya melalui kinerja yang bagus sehingga dapat
menghasilkan laba yang nantinya diberikan kepada pemegang
saham.Laba yang diberikan tersebut biasanya berupa dividen.

2. Hak Melakukan Kontrol terhadap Perusahaan


Ingat, pemegang saham biasa dan saham preferen adalah bagian dari
pemilik perusahaan.Karena mereka adalah pemilik, maka mereka
punya hak untuk mengontrol kegiatan bisnis perusahaan.Meskipun
begitu, para pemegang saham memiliki batasan tertentu dalam
pengelolaan perusahaan.Sebagai contoh pada soal atau kasus hak suara
di RUPS.
Dalam RUPS tersebut juga terlihat perbedaan pemegang
saham biasa dan saham preferen.Ya, pemegang saham biasa
memiliki hak suara yang lebih diutamakan terutama dalam
pemilihan jajaran manajemen, mulai dari Dewan Komisaris,
Direksi, dan seterusnya.Secara umum, berikut beberapa hal
yang dapat dilakukan oleh pemegang saham biasa dalam
RUPS.
i. Menentukan kebijakan penting dan strategis perusahaan;
ii. Menentukan dan memberhentikan Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi perusahaan;
iii. Mengubah hal-hal yang bersifat fundamental perusahaan;
iv. Mengubah AD/ART yang terkait dengan pengaturan
Dewan Komisaris, Direksi, RUPS, dan seterusnya.
v. Memiliki hak lain yang tercantum pada AD/ART dan
undang-undang PT.
3. Hak Preferensi
Secara sederhana, hak preferensi adalah suatu hak yang dimiliki
pemegang saham untuk didahulukanterutama ketika ada penawaran
right issue.Maksudnya begini, jika perusahaan dalam kegiatan bisnisnya
kekurangan modal, kemudian bermaksud untuk menambah modal
dengan cara menerbitkan saham baru (right issue), maka pemegang
saham lamaberhak mendapatkan penawaran awal terhadap kepemilikan
saham tersebut.
4. Hak atas Kebebasan Informasi
Pada dasarnya, pemegang saham biasa dan saham preferen memiliki hak
yang sama atas informasi terkait dengan perusahaan, apalagi jika
perusahaan sudah go public. Bahkan, masyarakat pun bebasmengakses
semua hal tentang bisnis perusahaan sebagai wujud transparansi.Salah
satu hak atas kebebasan informasi yang dimiliki pemegang saham yaitu
memperoleh informasi mengenai laporan keuangan perusahaan.Ya, ini
berkaitan dengan fundamental perusahaan yang bersifat
kuantitatif.Sebagai mana yang juga Anda ketahui bahwa salah satu alat
untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu dengan menganalisis laporan
keuangannya.
5. Hak atas Aset Perusahaan
Inilah hak pemegang saham selanjutnya.Ya, ketika
perusahaan dinyatakan bangkrut atau pailit, maka
pemegang saham memiliki hak atas klaim aset
perusahaan.Meskipun begitu, sebelum aset
dibagikan, pemegang saham juga mesti melunasi
seluruh kewajiban (utang) yang dimiliki.Setelah itu,
jika terdapat selisih plus, maka sisanya bisa diberikan
kepada pemegang saham.
G. PENGERTIAN SAHAM TREASURI
Pengertian Saham Treasuri (Treasury Stock) – Stock Treasury atau dalam
bahasa Indonesia disebut dengan Saham treasuri adalah saham
perusahaan yang diperoleh kembali oleh perusahaan. Dengan kata lain,
Treasury Stock adalah saham biasa yang dikeluarkan untuk investor dan
kemudian dibeli kembali oleh perusahaan atas nama perusahaan itu
sendiri. Saham Treasuri ini akan mengurangi jumlah saham yang beredar
di pasar terbuka.
Contoh Perhitungan PER (Price to Earning Ratio atau Rasio Harga
terhadap Pendapatan)
Jika harga per lembar saham perusahaan A adalah Rp. 500,- dengan rasio
EPS sebesar Rp. 20. Maka Rasio P/E adalah Rp. 500/Rp. 20 = Rp. 25,-. Ini
menandakan bahwa Investor bersedia untuk membayar Rp. 25,- untuk
setiap Rp. 1 pendapatan perusahaan. Bagi perusahaan yang mengalami
kerugian atau pendapatan yang bernilai negatif, rasio P/E biasanya
dinyatakan dengan “tidak ada” atau biasanya ditulis dengan “N/A” atau
“Not Applicable”.
Kesimpulan
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang
mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham dibagi menjadi dua, yaitu
saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Keuntungan yang
diperoleh dari kepemilikan saham yaitu berupa deviden dan capital gain. Untuk
menghitung nilai buku suatu saham beberapa nilai yang berhubungan dengannya perlu
diketahui, seperti nilai nominal (par value), agio saham (additional paid-in capital atau
in excess of par value), nilai modal yang disetor (paid-in capital), dan laba yang ditahan
(retained earnings).

 Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets)
yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Sedangkan
nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang di
tentukan oleh pelaku pasar. Disamping itu, nilai seharusnya dari saham disebut dengan
nilai fundamental atau nilai intrinsik. Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk
menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fundamental atau
analisis perusahaan dan analisis teknis. Pendekatan yang dapat digunakan dalam
penentuan nilai intrinsik saham
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai