Anda di halaman 1dari 15

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

KELOMPOK 2
Manajemen Keuangan Lanjutan

Oleh :
1. Elly Aktarinna Putri 12030119220022
2. Anni Safitri 12030119220025
3. Gigih Aulia Hilmiawan 12030119220027

PROGRAM STUDI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN
Kinerja merupakan pencapaian atas tujuan organisasi yang berbentuk output
kuantitatif maupun kualitatif atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi. Penekanan
kinerja dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, dapat pada tingkatan idividual,
kelompok ataupun organisasi. Semua kinerja ini berfokus pada penilaian pasar saham
perusahaan. TSR mengukur kenaikan atau penurunan nilai modal saham perusahaan
digabungkan dengan pembayaran tunai contohnya deviden yang diterima oleh pemegang
saham selama periode tertentu.
Bagi organisasi, hasil penilian kinerja sangat penting dalam kaitannya dengan
pengambilan keputusan tentang berbagai hal seperti identifikasi kebutuhan program
pendidikan dan pelatihan, rekruitmen, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi,
sistem balas jasa, serta berbagai aspek lain dalam proses manajemen sumber daya manusia.
Berdasarkan kegunaan tersebut, maka penilian yang baik harus dilakukan secara formal
berdasarkan serangkaian kriteria yang ditetapkan secara rasional serta diterapkan secara
objektif sera didokumentasikan secara sistematik.

3.1 Total Sharcholder Return (TSR)


Total sharcholder return adalah tingkat pengembalian yang diperoleh pemegang
saham yang terdiri dari perubahan harga saham dan dividen yang diterima pemegang saham
dari perusahaan. TSR mengharuskan manajer untuk membuat keputusan yang tepat terkait
dengan profitabilitas, pertumbuhan,dan free-cash flows perusahaan.

TSR juga mengukur kontribusi unit-unit yang ada terhadap capital gain dan dividend
yield kepada investor. Capital gain/loss adalah selisih antara harga jual dengan harga beli.

Dividen

Total
Return

Capital
Gain/Loss
 Hal yang akan dilihat oleh pemegang saham adalah pengembalian yang
diperoleh atas investasi. Jumlah pengembalian termasuk pemberian
deviden dan perubahan harga saham lebih dari yang ditentukan dalam
suatu periode. Untuk perhitungan TSR:
Arus kas yang diterima +( Harga akhir−Harga awal )
Tingkat Pengembalian Investas=
Harga awal
Contoh 3.1
Pak Andi membeli 1.000 lembar saham PT XYZ pada 3 Januari 2012. Harga saham PT XYZ
Rp1.000/lembar. Selama tahun 2012 PT XYZ membagikan dividen Rp50/lembar saham.
Hargasaham PT XYZ diakhir tahun 2012 Rp1.200/lembar.
Berapakah tingkat pengembalian investasi Pak Andi di saham PT XYZ di tahun 2012?
Nilai investasi awal (3 Jan 2012) = Rp1.000 x 1.000 lembar = Rp1.000.000.
Arus kas berupa dividen di 2012 = Rp50 x 1.000 lembar = Rp50.000
Capital gain di 2012 = (Rp1.200 - Rpl.000) x 1.000 lembar = Rp200.000
Tingkat pengembalian 2012= Rp50.000 + Rp200.000/ Rp1.000.000= 25%
 Jika dihadapkan pada TSR yang tidak hanya dalam 1 periode maka yang
perlu dipertimbangkan adalah deviden yang diterima pada tahun tahun
selanjutnya. TSR dapat dikatakan baik jika total return dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan.
Contoh:

Harga sahamyang naik dari 1 periode dari harga awal saham $1 menjadi $1,1 dan deviden per
lembar saham nya adalah 5. Jadi Total Shareholder return (pengembalian saham) adalah
15%.

0.0 5 + (1.10 – 1.00)


TSR =–––––––––––––––––––– × 100 = 15%
1.00
Perusáhaan dapat meningkatkan TSR dengan berfokus kepada 3 financial driver yaitu
profitabilitas,investasi, dan free cash flow seperti diperlihatkan dalam gambar berikut ini

Total
Sharcholder
Return

Capital Gain Dividen

Profitability Growth Free Caah


Flow
(Investment)

Perusahaan dapat meningkatkan capital gain dengan cara meningkatkan keuntungan dan
berinvestasi untuk mendukung keuntungan di masa depan. Oleh karena itu keputusan
investasi yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan ke depan yang tercermin
dalam harga saham perusahaan yang merupakan cerminan dari prospek perusahaan di masa
depan.
Free cash flow yang besar akan mampu meningkatkan pembayaran dividen kepada
pemegang sahamod.
tetapi besar atau kecilnya dividen bergantung pada jumlah proyek potensial yang dimiliki
perusahaan. Jika perusahaan masih memiliki jumlah proyek yang potensial dalam jumlah
besar maka kelebihan kas yang ada sebaiknya direinvestasikan ke proyek-proyek tersebut.
Kelemahan TSR adalah tidak memperhitungkan risiko dalam menentukan tingkat
pengembalian kepada pemegang saham. Dua perusahaan yang memiliki TSR yang sama
belum tentu memiliki tingkat risiko yang sama. Risiko adalah volatilitas dari TSR yang
diperoleh perusahaan, Manajemen mungkinsaja mencoba untuk memperoleh TSR yang tinggi
dengan mengambil risiko yang lebih besar juga.
TSR mengasumsikan penetapan harga saham sudah efisien. Sangatlah sulit untuk
menilai sejauhmana tingkat pengembalian sabam yang melampaui target disebabkan oleh
kualitas manajemen yangbaik dan seberapa besar karena ada ekspektasi inyestor pada awal
dan akhir periode pengukuran TSR. Jika pasar tidak efisien dalam penetapan harga dan dapat
saja berubah karena adanya pesimisme danoptimisme maka TSR akan menjadi ukuran yang
tidak handal untuk mengukur kinerja manajemen.TSR sangat tergantung pada periode waktu
yang dipilih. TSR yang dihitung selama tiga periode dapat berbeda dengan TSR yang
dihitung untuk satu periode.
3.2 Wealth Added Index (WAI)
Wealth added index mengukur total arus kekayaan selama satu periode tertentu (arus
kas untuk pemegang sahan yang berasal dari kenaikan nilal pasar ekuitas, dividen dan
pembelian kembali saham, serta nilai bersih dari penerbitan ekuitas baru) di atas tingkat
pengembalian yang diharapkan (expectedreturn) dari nilai pasar ekuitas perusahaan saham.
Proxy dari tingkat pengembalian yang diharapkan adalah biaya ekuitas (cost of
equity). Perusahaan menciptakan nilal untuk pemegang sahamnya hanya apabila tingkat
pengembalian untuk pemegang saham (yang berasal dari pembagian dividen dan kenaikan
harga saham)lebih besar dari biaya ekuitasuya.
Berikut adalah formula dari Wealth Added:
WA =∆ kapitalisasi pasar + dividen - penerbitan saham baru - tingkat pengembalian
yang diharapkan
Dimana:
 Kapitalisasi pasar adalah jumlah saham beredar dikalikan dengan harga pasar saham.
 ∆ kapitalisasi pasar adalah kapitalisasi pasar akhir tahun dikurangi kapitalisasi pasar
awal tahun.
 Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah kapitalisasi pasar awal tahun dikalikan
dengan biaya ekuitas.
Atau

WAI = Kapitalisasi Pasar (di awal periode) x (TSR – CoE)


Perusahaan yang baik akan menghasilkan WAI yang positif, yaitu TSR lebih
besar dari CoE-nya demikian sebaliknya. Jika TSR sama dengan CoE maka
perusahaan dianggap belum menghasilkan WA.

Contoh perhitungan Wealth Added(WAI):


Vodafone memiliki kapitalisasi pasar sebesar £61,685m pada tanggal 18 September 2002. 5
tahun kemudian kapitalisasi pasar meningkat menjadi £88,291m. Selama 5 tahun tersebut
pemegang saham membeli saham baru perusahaan sebesar £802. Dividen yang dibagikan
kepada pemegang saham selama 5 tahunbernilai £31,278m.
Tingkat bunga bebas risiko adalah sebesar 4.41%, beta perusahaan diperkirakan adalah 1, dan
market riskpremium adalah 5%.
Berapakah Wealth Added Index Vodafone selama 5 tahun?
Tingkat pengembalian yang dipersyaratkan (k) dengan menggunakan pendekatan CAPM
k =rf + β (rm−rf )= 4.41% +1 (5%) = 941%
k selama 5 tahun = (1 + 9.41%)5 -= 57%
Penambahan dalam kapitalisasi pasar26,606m
Penjualan saham ke pemegang saham-802
Dividen dan pembelian kembali saham31,278m
Tingkat pengembalian yang dipersyaratkan -35,160m (61,685m x 57%)
Wealth Added Index21,292
Kelebihan WAI:
1. Tidak perlu membuat ( meragukan ) estimasi jumlah modal disuntikkan ke bisnis dari
neraca
2. Lebih mampu mengidentifikasi penciptaan nilai daripada MVA dan MBR
Kelemahan WAI:
1. Ada keraguan tentang CAPM
2. Asumsi kesempuraan harga pasar saham dapat dielakkan
3. Di pasar banyak perusahaan yang berkinerja baik namun memiliki WAI negatif
Dipengaruhi oleh ukuran perusahaan yang semakin besar

3.3 Market Value Added (MVA)


Stern Steward and Co juga telah mengembangkan konsep yang disebut dengan
Market Value Added(MVA). MVA adalah selisih antara nilai pasar saham dah utang
perusahaan dan jumlah modal yang ditempatkan di perusahaan oleh kreditur dan pemegang
saham.Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham,
selain memberi manfaat bagi pemegang saham, tujuan ini juga menjamin sumber daya
perusahaan yang langka dialokasikan secara efisien dan memberi manfaat ekonomi.
Pengukuran MVA menilai dampak tindakan manajer atas kemakmuran pemegang sahamnya
sejak perusahaan tersebut berdiri.

MVA = Market value - invested capital


Keterangan:
Market value : nilai utang, saham preferen, dan saham biasa saat ini.
Invested capital : seluruh kas yang diperoleh darl penyedia dana atau berasal dari keuntungan
yang diinvestasikan kembali pada investasi baru di perusahaan sejak perusahaan
didirikan. Dalam prakteknya, nilai dalam laporan posisi keuangan (dengan sedikit
penyesuaian) yang digunakan.
Jika perhitungan MVA :
- Positif = manajer berhasil menciptakan nilai tambah bagi perusahaan
- Negatif = manajer gagal menciptakan nilai tambah bagi perusahaan

Contoh :
PT ABC didirikan pada dua puluh tahun lalu dengan modal yang berasal dari saham biasa
sebesar Rp15milyar. Perusahaan tidak memiliki utang jangka panjang dan saham preferen.
Seluruh laba bersih yangdihasilkan diberikan kepada pemegang saham. Saat ini nilai pasar
saham PT ABC adalah sebesar Rp40milyar. Berapakah MVA PT ABC?
MVA = Rp40 milyar - Rp15 milyar = Rp25 milyar
Dalam praktek, nilai pasar utang jangka panjang dan saham preferen diasumsikan sama
dengan nilaibukunya. Hal ini menyebabkan munculnya MVA dengan versi lain.
MVA = Nilai pasar saham biasa - nilal saham biasa
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan MVA
1. Memperkirakan jumlah kas yang diinvestaukan.
Mengukur jumlah modal yang dimasukkan atau ditahan dalam bisnis setelah diperdagangkan
beberapa tahun dapat menghadirkan masalah. Misalnya, apakah pengeluaran penelitian dan
pengembangan menghasilkan aset atau dibebankan pada laporan laba rugi? Laporan Posisi
Keuangan yang disusun oleh akuntan tidak dirancang untuk mengukur modal yang dipasok
oleh penyedia modal.
2. Kapan nilai diciptakan?
Fakta bahwa hasil MVA yang positif sering dibatasi saat akan digunakan untuk mengevaluasi
manajemen yang ada. Misalnya MVA yang ada saat ini adalah hasil dari manajemen-
manajemensebelumnya schingga sulit untuk menentukan berapa MVA yang diciptakan oleh
manajemen yangada saat ini
3. Apakah tingkat pengembaliannya cukup tinggi?
Sangat sulit untuk mengetahui apakah MVA yang dihasilkan sudah cukup schingga
memberikantingkat pengembalian yang memuaskan untuk penyedia modal.
4. Inflasi mendistorsi angka MVA
Jika elemen modal yang digunakan untuk mengukur MVA berasal dari angka-angka yang ada
padaLaporan Posisi Keuangan dan terjadi inflasi maka nilai dari modal yang digunakan akan
lebihrendah darisebenarnya. Hasilnya MVA akan kelihatan lebih tinggi.
5. Percaya bahwa harga pasar saham adalah selalu benar selamanya.
Ini adalah asumsi yang paling mengganggu karena MVA tidak harus selalu membutuhkan
efisiensipada penetapan harga.
6. MVA bukan ukuran yang absolut.
Perusahaan besar akan selalu memiliki MVA yang besar. Hal ini membuat perbandingan
MVAantara perusahaan-perusahaan yang ada menjadi sulit karena adanya perbedaan ukuran
modalperusahaan.
Kelebihan Market Value Added (MVA):
- Dapat mencerminkan keputusan pasar mengenai bagaimana manajer suatu
perusahaan suskes meningkatkan kinerja perusahaan dengan menginvestasikan
modal yang sudah dipercayakan kepada perusahaan.
Kelemahan Market Value Added (MVA):
- MVA sangat dipengaruhi oleh harga saham, yang mana jauh dari pengaruh
manajemen
- MVA merupakan ukuran tunggal dan dapat berdiri sendiri yang tidak
membutuhkan analisis trend maupun norma industri sehingga bagi pihak
manajemen dan penyedia dana akan lebih mudah dalam menilai kinerja
perusahaan
- Hanya dapat diaplikasikan pada perusahaan yang go public saja

Cara meningkatkan MVA dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

- Meningkatkan efisiensi operasional yang berpengaruh dan selisih antara rate of


return dan WACC (Weighted Average Cost of Capital). Rate of return = NOPAT/
capital. Capital = jumlah dana yang terdiri dari hutang berbunga dan ekuitas
saham.
- Menambah jumlah modal yang diinvestasikan ke dalam suatu proyek di mana
selisih antara rate of return dan WACC (Weighted Average Cost of Capital)
berharga positif.
- Menarik kembali modal dari operasional jika rate of return lebih kecil dari
WACC.

3.4 Excess Return


Excess Return (ER) adalah pengembalian kelebihan yang hasil investasi dari
portofolio yang melebihi tingkat tidak beresiko, pada keamanan umumnya dianggap bebas
resiko, seperti sertifikat deposito atau obligasi yang dikeluarkan pemerintah. Excess return
menganalisis jumlah modal yang diinvestasikan tahun lalu dan kemudian membebankan
perusahaan atas pemakaian modal tersebut selama satu tahun.
Formula:
Excess = Kekayaan __ Kekayaan
Return Aktualyang
Contoh:
PT RST didirikan 5 tahun lalu dengan modal berupa saham biasa sebesar Rp10 milyar
(asumsikan tidak ada utang). Pada saat tersebut ekuitas yang ditanamkan dapat menghasilkan
tingkat pengembalian sebesar10% per tahun. Perusahaan menghasilkan keuntungan setelah
pajak sebesar Rpl milyar di tahun keduadan tahun ketiga. Seluruh keuntungan dibagikan
sebagai dividen. Nilai pasar dari saham PT RST saatini adalah Rpl1 milyar
Berapakah excess return PT RST?
Dividen yang diterima 3 tahun lalu = Im x (1 + 10%)3 = Rp1331 milyar
Dividen yang diterima 2 tahun lalu= Im x (1+ 10%)2 =Rp1,201 milyar
Nilai pasar saham saat ini = Rp11 milyar
Kekayaan aktual = Rp13,54 milyar
Expected wealth -= 10m x (1 + 10%)5 = Rp16,1 milyar
Excess returm = Rp13,54 milyar - Rp16,1 milyar = -Rp2,599 milyar
Keuntungan Menggunakan Excess Return (ER) adalah mungkinkan penerapan time
value of money pada dana pemegang saham dimasukkan ke dalam bisnis, memberikan kredit
untuk dividen yang diterima oleh pemegang saham, menilai kekayaan yang dihasilkan selama
masa hidup perusahaan, manajer menilai pada ER yang memiliki lebih sedikit insentif untuk
berinvestasi dalam proyek NPV yang negatif daripada yang dinilai berdasarkan pertumbuhan
pendapatan.

3.5 Market-to-Book Ratio


Market to book ratio adalah nilai pasar ekuitas perusabaan dibagi dengan nilai buku dari
ekuitasnya. Nilai pasar ekuitas perusahaan diperaleh dengan cara mengkalikan harga pasar
saham per lembardikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku ekuitas diperoleh
dari total ekuitas dikurangidengan saham pereferen yang ada di Laporan Posisi Keuangan.
Formula:
Nilai pasar ekuitas per lembar
Market ¿ book ratio=
Nilai buku ekuitas per lembar
Semakin optimis investor akan pertumbuhan perusahaan di masa depan, semakin tinggi, nilai
market-to-book rationya. Rasio ini digunakan sebagai ukuran dari nilai relatif Saham
perusahaan dengannilai rasio market-to-book yang rendah dianggap sebagai value stock,
sedangkan saham perusahaan denganrasio yang tinggi dianggap sebagai growth stock.
Contoh:
PT XYZ memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp50 milyar Nilai buku ekuitas sebesar Rp16
milyar schingga :
MBR adalah Rp50 milyar/Rp16 milyar = Rp3.125 milyar.
ContohKasus
Flinder Valves and ControlS Inc
 Bill Flinder akan pensiun, dia memiliki ide untuk menjual FVC pada perusahaan yang
besar. Dia memiliki tim manajemen yang sangat bagus tetapi dia tidak berpikir bahwa
salah satu dari mereka mampu menjalankan perusahaan ini sendiri. Dia merasa bahwa
akan lebih baik jika dia melakukan kombinasi bisnis dengan RSE international yang
menurut dia sangat menguntungkan.

 Dalam meningkatkan pasar global yang menyebabkan biaya lebih mahal, FVC
membutuhkan mitra yang mempunyai keuangan lebih untuk memperluas dan
membiayai penelitian lebih lanjut. Flinder percaya bahwa perusahaan juga akan
diuntungkan karena akan mendapatkan akses kejaringan pemasaran dan distribusi
yang lebih besar.

 Dalam setahun terakhir ada kecenderungan Flinder Valves untuk melakukan


kombinasi bisnis. Flinder Valves takut bahwa tanpa mitra keuangan yang
bagus,perusahaan akan sulit bersaing dipasar. Dia berpikir bahwa kemungkinan
Flinder akan lebih dihargai apabila ia menjadi bagian dari perushaaan yang lebih
besar. Pada tahun 2007 ada kesempatan akuisisi dengan RSE International sehingga
Flinder bersungguh-sungguh agar akusisi tersebut dapat terjadi.

 Flinder percaya FVC mempunyai alternatif untuk melakukan kesepakatan. Rockheed-


Marlin Corporation, sebuah perusahaan kontraktor pertahanan yang besar
memberikan penawaran lain kepada Flinder Valves, meskipun Flinder lebih condong
ke RSE International sebagai partner akusisi.

 Flinder mengharapkan bahwa merger tersebut dapat menciptakan keuntungan biaya


yang signifikan. Pembelian energi RSE International yang lebih besar dapat
menurunkan biaya dari material dan komponen untuk FVC. Sistem manajemen
sumber daya RSE yang baru diharapkan dapat mengurangi biaya dalam proses FVC.

 Perkiraan dari bagian akuntansi FVC telah mengestimasi penghematan biaya sebesar
$2 juta dollar pada tahun pertama operasi dan selanjutnya akan menghemat biaya
sebesar $4 juta dollar. Dia juga mengetahui adanya keuntungan sinergi yang timbul
dari pengaruh pemasaran RSE yang hebat, selain itu juga dapat penjualan silang
dengan produk RSE yang lain dan jumlah keuangan RSE yang banyak.

 Bill Flinder telah mengenal Elliot beberapa tahun. Mereka bertemu di konfrensi
indsutri dan mereka juga sama-sama menjadi pembicara dalam konferensi tersebut.
Sebagai pendiri dan pemegang saham terbesar dimasing-masing perusahaannya
mereka sangat menghormati satu sama lain. Bill Flinder berharap bahwa RSE
International dapat mengenali nilai wajar dari FVC.

RSE International

• Flinder Valves merupakan pilihan pertama yang diidentifikasi oleh Catherine


MacAvity sebagai target potensial. Catherine MacAvity adalah direktur
pengembangan bisnis RSE International dan perancang program akusisi

• Dalam rencana ekspansi RSE International, Elliot telah memikirkan beberapa


perusahaan yang mungkin menjadi kandidat akusisi. Elliot mencari perusahaan kecil
yang dapat menawarkan peluang pertumbuhan yang lebih tinggi dan menawarkan
produk-produk yang memiliki teknologi yang lebih canggih agar produk yang
dihasilkan dapat bersaing dipasar

• Meskipun RSE International telah melakukan yang terbaik, namun Elliot merasa RSE
International kurang dalam melakukan inovasi produk. Dalam 2 tahun terakhir, RSE
International tidak menghasilkan produk baru dan Elliot merasa pengembangan dan
penelitian yang dilakukan perusahaan telah tertinggal jauh oleh para pesaingnya

• Elliot merasa waktu menjadi sangat penting karena para pesaingnnya juga tertarik
untuk mengakuisisi FVC. Namun, ia juga ingin memastikan bahwa jika Ellot berhasil
mengakuisisi FVC maka posisi RSE International menjadi lebih kompetitif. Selain
itu, Elliot juga mempertimbangkan bahwa jika akuisisi ini terjadi maka karyawan
FVC akan mengalami transisi karena mereka akan bekerja pada perusahaan yang
lebih besar

• FVC dan RSE International memiliki budaya yang sangat berbeda sehingga Elliot
mengkhawatirkan jika akuisisi tersebut terjadi maka akan terjadi penurunan laba.
Selain itu, dua orang direktur juga mengingatkan Elliot dalam hal perkiraan
pertumbuhan laba per saham.
• Sistem manajemen sumber daya yang dimiliki RSE International diharapkan dapat
menurunkan biaya-biaya di FVC saat ini. Dengan adanya akuisisi tersebut
diperkirakan akan melakukan penghematan biaya sebelum pajak pada tahun pertama
sebesar $1,5 juta dan $3 juta pada tahun-tahun berikutnya

• Berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memberikan semacam teknologi kepada


pasar, dia mengestimasi nilai ekonomi antara $5juta sampai $15 juta.

• Elliot berharap negoisasi ini menghasilkan kesepakatan bagi kedua pendiri tetapi
memberikan dampak terhadap ekonomi secara luas.

A. Kekuatan dan Kelemahan Flinder Valves


- Kekuatan Flinder Valves And Controls Inc.

• Perusahaan memiliki inovasi-inovasi yang berkaitan dengan maritim, penerbangan


dan industri pertahanan.

• Memiliki teknologi yang canggih meskipun hanya perusahaan yang berskala kecil

• Flinder telah mengembangkan penelitian dan pengembangan untuk memenuhi


kebutuhan industri yang sangat dinamis.

- Kelemahan Flinder Valves And Controls Inc.

• Tidak dapat melakukan efisiensi sehingga biaya yang dikeluarkan terlalu besar

• Mengalami kesulitan dana dalam mengembangkan usahanya

B. Kekuatan dan Kelemahan Flinder Valves


- Kekuatan RSE International

• Diversifikasi produk yang beragam sehingga dapat menguasai pasar

• Menjaga dan menjalin hubungan baik dengan suplier sehingga dapat menekan biaya
dan tetap

• menjaga kualitas produk

- Kelemahan RSE International

• perusahaan tidak cukup inovatif meskipun melakukan diversifikasi produk.


Kedua perusahaan tersebut ingin melakukan negosiasi karena belum adanya kepastian
untuk melakukan akuisisi karena masing-masing memiliki kepentingan untuk memiliki
proporsi kepemilikan yang lebih banyak. Selain itu,faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu
kekhawatiran atas penurunan laba dan juga akan adanya kesulitan dalam proses adaptasi dari
kedua perusahaan tersebut.

C. Permasalahan Dalam Akuisisi

Flinder valves:

• Kemungkinan akan kehilangan hak untuk mengendalikan perusahaan

RSE International:

• Mempertimbangkan bahwa jika akuisisi ini terjadi maka karyawan FVC akan
mengalami transisi karena mereka akan bekerja pada perusahaan yang lebih besar.

• FVC dan RSE International memiliki budaya yang sangat berbeda sehingga Elliot
mengkhawatirkan jika akuisisi tersebut terjadi maka akan terjadi penurunan laba.

D. Manfaat dari Akuisisi

Dari sisi Flinder Valves:

• Mendapatkan suntikan dana untuk memperluas dan membiayai penelitian lebih lanjut.

• Mendapatkan akses kejaringan pemasaran dan distribusi yang lebih besar.

• Perkiraan dari bagian akuntansi FVC telah mengestimasi penghematan biaya sebesar
$2 juta dollar pada tahun pertama operasi dan selanjutnya akan menghemat biaya
sebesar $4 juta dollar.

• Terjadi cross-selling dengan produk RSE yang lain

Dari sisi RSE International:

• Berdasarkan investasi yang dibutuhkan untuk memberikan semacam teknologi kepada


pasar, dia mengestimasi nilai ekonomi antara $5juta sampai $15 juta.

DAFTAR PUSTAKA
IAI. (2016). Modul Chartered Accountant Manajemen Keuangan Lanjutan. Jakarta Pusat:
IAI.

Anda mungkin juga menyukai