KELOMPOK 2
Manajemen Keuangan Lanjutan
Oleh :
1. Wilda Sofia Rini 12030119210001
2. Indra Dwi A 12013011921012
Total
Return
Capital
Gain/Loss
Hal yang akan dilihat oleh pemegang saham adalah pengembalian yang
diperoleh atas investasi. Jumlah pengembalian termasuk pemberian
deviden dan perubahan harga saham lebih dari yang ditentukan dalam
suatu periode. Untuk perhitungan TSR:
Arus kas yang diterima +( Harga akhir−Harga awal )
Tingkat Pengembalian Investas=
Harga awal
Contoh 3.1
Pak Andi membeli 1.000 lembar saham PT XYZ pada 3 Januari 2012. Harga saham PT XYZ
Rp1.000/lembar. Selama tahun 2012 PT XYZ membagikan dividen Rp50/lembar saham.
Harga saham PT XYZ diakhir tahun 2012 Rp1.200/lembar.
Berapakah tingkat pengembalian investasi Pak Andi di saham PT XYZ di tahun 2012?
Nilai investasi awal (3 Jan 2012) = Rp1.000 x 1.000 lembar = Rp1.000.000.
Arus kas berupa dividen di 2012 = Rp50 x 1.000 lembar = Rp50.000
Capital gain di 2012 = (Rp1.200 - Rpl.000) x 1.000 lembar = Rp200.000
Tingkat pengembalian 2012= Rp50.000 + Rp200.000/ Rp1.000.000= 25%
Jika dihadapkan pada TSR yang tidak hanya dalam 1 periode maka yang
perlu dipertimbangkan adalah deviden yang diterima pada tahun tahun
selanjutnya. TSR dapat dikatakan baik jika total return dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan.
Contoh:
Harga sahamyang naik dari 1 periode dari harga awal saham $1 menjadi $1,1 dan deviden per
lembar saham nya adalah 5. Jadi Total Shareholder return (pengembalian saham) adalah
15%.
Total
Sharcholder
Return
Perusahaan dapat meningkatkan capital gain dengan cara meningkatkan keuntungan dan
berinvestasi untuk mendukung keuntungan di masa depan. Oleh karena itu keputusan
investasi yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan ke depan yang tercermin
dalam harga saham perusahaan yang merupakan cerminan dari prospek perusahaan di masa
depan.
Free cash flow yang besar akan mampu meningkatkan pembayaran dividen kepada
pemegang saham
tetapi besar atau kecilnya dividen bergantung pada jumlah proyek potensial yang dimiliki
perusahaan. Jika perusahaan masih memiliki jumlah proyek yang potensial dalam jumlah
besar maka kelebihan kas yang ada sebaiknya direinvestasikan ke proyek-proyek tersebut.
Kelemahan TSR adalah tidak memperhitungkan risiko dalam menentukan tingkat
pengembalian kepada pemegang saham. Dua perusahaan yang memiliki TSR yang sama
belum tentu memiliki tingkat risiko yang sama. Risiko adalah volatilitas dari TSR yang
diperoleh perusahaan, Manajemen mungkin saja mencoba untuk memperoleh TSR yang
tinggi dengan mengambil risiko yang lebih besar juga.
TSR mengasumsikan penetapan harga saham sudah efisien. Sangatlah sulit untuk
menilai sejauh mana tingkat pengembalian sabam yang melampaui target disebabkan oleh
kualitas manajemen yang baik dan seberapa besar karena ada ekspektasi inyestor pada awal
dan akhir periode pengukuran TSR. Jika pasar tidak efisien dalam penetapan harga dan dapat
saja berubah karena adanya pesimisme dan optimisme maka TSR akan menjadi ukuran yang
tidak handal untuk mengukur kinerja manajemen. TSR sangat tergantung pada periode waktu
yang dipilih. TSR yang dihitung selama tiga periode dapat berbeda dengan TSR yang
dihitung untuk satu periode.
3.2 Wealth Added Index (WAI)
Wealth added index mengukur total arus kekayaan selama satu periode tertentu (arus
kas untuk pemegang sahan yang berasal dari kenaikan nilal pasar ekuitas, dividen dan
pembelian kembali saham, serta nilai bersih dari penerbitan ekuitas baru) di atas tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) dari nilai pasar ekuitas perusahaan saham.
Proxy dari tingkat pengembalian yang diharapkan adalah biaya ekuitas (cost of
equity). Perusahaan menciptakan nilal untuk pemegang sahamnya hanya apabila tingkat
pengembalian untuk pemegang saham (yang berasal dari pembagian dividen dan kenaikan
harga saham) lebih besar dari biaya ekuitasuya.
Berikut adalah formula dari Wealth Added:
WA =∆ kapitalisasi pasar + dividen - penerbitan saham baru - tingkat pengembalian
yang diharapkan
Dimana:
Kapitalisasi pasar adalah jumlah saham beredar dikalikan dengan harga pasar saham.
∆ kapitalisasi pasar adalah kapitalisasi pasar akhir tahun dikurangi kapitalisasi pasar
awal tahun.
Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah kapitalisasi pasar awal tahun dikalikan
dengan biaya ekuitas.
Atau
Kelebihan WAI:
1. Tidak perlu membuat ( meragukan ) estimasi jumlah modal disuntikkan ke bisnis dari
neraca
2. Lebih mampu mengidentifikasi penciptaan nilai daripada MVA dan MBR
Kelemahan WAI:
1. Ada keraguan tentang CAPM
2. Asumsi kesempuraan harga pasar saham dapat dielakkan
3. Di pasar banyak perusahaan yang berkinerja baik namun memiliki WAI negatif
Dipengaruhi oleh ukuran perusahaan yang semakin besar
Contoh :
PT ABC didirikan pada dua puluh tahun lalu dengan modal yang berasal dari saham biasa
sebesar Rp15 milyar. Perusahaan tidak memiliki utang jangka panjang dan saham preferen.
Seluruh laba bersih yang dihasilkan diberikan kepada pemegang saham. Saat ini nilai pasar
saham PT ABC adalah sebesar Rp40 milyar. Berapakah MVA PT ABC?
MVA = Rp40 milyar - Rp15 milyar = Rp25 milyar
Dalam praktek, nilai pasar utang jangka panjang dan saham preferen diasumsikan sama
dengan nilai bukunya. Hal ini menyebabkan munculnya MVA dengan versi lain.
MVA = Nilai pasar saham biasa - nilal saham biasa
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan MVA
1. Memperkirakan jumlah kas yang diinvestaukan.
Mengukur jumlah modal yang dimasukkan atau ditahan dalam bisnis setelah diperdagangkan
beberapa tahun dapat menghadirkan masalah. Misalnya, apakah pengeluaran penelitian dan
pengembangan menghasilkan aset atau dibebankan pada laporan laba rugi? Laporan Posisi
Keuangan yang disusun oleh akuntan tidak dirancang untuk mengukur modal yang dipasok
oleh penyedia modal.
2. Kapan nilai diciptakan?
Fakta bahwa hasil MVA yang positif sering dibatasi saat akan digunakan untuk mengevaluasi
manajemen yang ada. Misalnya MVA yang ada saat ini adalah hasil dari manajemen-
manajemen sebelumnya schingga sulit untuk menentukan berapa MVA yang diciptakan oleh
manajemen yang ada saat ini
3. Apakah tingkat pengembaliannya cukup tinggi?
Sangat sulit untuk mengetahui apakah MVA yang dihasilkan sudah cukup schingga
memberikan tingkat pengembalian yang memuaskan untuk penyedia modal.
4. Inflasi mendistorsi angka MVA
Jika elemen modal yang digunakan untuk mengukur MVA berasal dari angka-angka yang ada
pada Laporan Posisi Keuangan dan terjadi inflasi maka nilai dari modal yang digunakan akan
lebih rendah dari sebenarnya. Hasilnya MVA akan kelihatan lebih tinggi.
5. Percaya bahwa harga pasar saham adalah selalu benar selamanya.
Ini adalah asumsi yang paling mengganggu karena MVA tidak harus selalu membutuhkan
efisiensi pada penetapan harga.
6. MVA bukan ukuran yang absolut.
Perusahaan besar akan selalu memiliki MVA yang besar. Hal ini membuat perbandingan
MVA antara perusahaan-perusahaan yang ada menjadi sulit karena adanya perbedaan ukuran
modal perusahaan.
Kelebihan Market Value Added (MVA):
- Dapat mencerminkan keputusan pasar mengenai bagaimana manajer suatu
perusahaan suskes meningkatkan kinerja perusahaan dengan menginvestasikan
modal yang sudah dipercayakan kepada perusahaan.
Kelemahan Market Value Added (MVA):
- MVA sangat dipengaruhi oleh harga saham, yang mana jauh dari pengaruh
manajemen
- MVA merupakan ukuran tunggal dan dapat berdiri sendiri yang tidak
membutuhkan analisis trend maupun norma industri sehingga bagi pihak
manajemen dan penyedia dana akan lebih mudah dalam menilai kinerja
perusahaan
- Hanya dapat diaplikasikan pada perusahaan yang go public saja
Semakin optimis investor akan pertumbuhan perusahaan di masa depan, semakin tinggi, nilai
market-to-book rationya. Rasio ini digunakan sebagai ukuran dari nilai relatif Saham
perusahaan dengan nilai rasio market-to-book yang rendah dianggap sebagai value stock,
sedangkan saham perusahaan dengan rasio yang tinggi dianggap sebagai growth stock.
Contoh:
PT XYZ memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp50 milyar Nilai buku ekuitas sebesar Rp16
milyar schingga :
MBR adalah Rp50 milyar/Rp16 milyar = Rp3.125 milyar.
Contoh Kasus
Flinder Valves and ControlS Inc
Bill Flinder akan pensiun, dia memiliki ide untuk menjual FVC pada perusahaan yang
besar. Dia memiliki tim manajemen yang sangat bagus tetapi dia tidak berpikir bahwa
salah satu dari mereka mampu menjalankan perusahaan ini sendiri. Dia merasa bahwa
akan lebih baik jika dia melakukan kombinasi bisnis dengan RSE international yang
menurut dia sangat menguntungkan.
Dalam meningkatkan pasar global yang menyebabkan biaya lebih mahal, FVC
membutuhkan mitra yang mempunyai keuangan lebih untuk memperluas dan
membiayai penelitian lebih lanjut. Flinder percaya bahwa perusahaan juga akan
diuntungkan karena akan mendapatkan akses kejaringan pemasaran dan distribusi
yang lebih besar.
Perkiraan dari bagian akuntansi FVC telah mengestimasi penghematan biaya sebesar
$2 juta dollar pada tahun pertama operasi dan selanjutnya akan menghemat biaya
sebesar $4 juta dollar. Dia juga mengetahui adanya keuntungan sinergi yang timbul
dari pengaruh pemasaran RSE yang hebat, selain itu juga dapat penjualan silang
dengan produk RSE yang lain dan jumlah keuangan RSE yang banyak.
Bill Flinder telah mengenal Elliot beberapa tahun. Mereka bertemu di konfrensi
indsutri dan mereka juga sama-sama menjadi pembicara dalam konferensi tersebut.
Sebagai pendiri dan pemegang saham terbesar dimasing-masing perusahaannya
mereka sangat menghormati satu sama lain. Bill Flinder berharap bahwa RSE
International dapat mengenali nilai wajar dari FVC.
RSE International
• Meskipun RSE International telah melakukan yang terbaik, namun Elliot merasa RSE
International kurang dalam melakukan inovasi produk. Dalam 2 tahun terakhir, RSE
International tidak menghasilkan produk baru dan Elliot merasa pengembangan dan
penelitian yang dilakukan perusahaan telah tertinggal jauh oleh para pesaingnya
• Elliot merasa waktu menjadi sangat penting karena para pesaingnnya juga tertarik
untuk mengakuisisi FVC. Namun, ia juga ingin memastikan bahwa jika Ellot berhasil
mengakuisisi FVC maka posisi RSE International menjadi lebih kompetitif. Selain
itu, Elliot juga mempertimbangkan bahwa jika akuisisi ini terjadi maka karyawan
FVC akan mengalami transisi karena mereka akan bekerja pada perusahaan yang
lebih besar
• FVC dan RSE International memiliki budaya yang sangat berbeda sehingga Elliot
mengkhawatirkan jika akuisisi tersebut terjadi maka akan terjadi penurunan laba.
Selain itu, dua orang direktur juga mengingatkan Elliot dalam hal perkiraan
pertumbuhan laba per saham.
• Sistem manajemen sumber daya yang dimiliki RSE International diharapkan dapat
menurunkan biaya-biaya di FVC saat ini. Dengan adanya akuisisi tersebut
diperkirakan akan melakukan penghematan biaya sebelum pajak pada tahun pertama
sebesar $1,5 juta dan $3 juta pada tahun-tahun berikutnya
• Elliot berharap negoisasi ini menghasilkan kesepakatan bagi kedua pendiri tetapi
memberikan dampak terhadap ekonomi secara luas.
• Memiliki teknologi yang canggih meskipun hanya perusahaan yang berskala kecil
• Tidak dapat melakukan efisiensi sehingga biaya yang dikeluarkan terlalu besar
• Menjaga dan menjalin hubungan baik dengan suplier sehingga dapat menekan biaya
dan tetap
• menjaga kualitas produk
Kedua perusahaan tersebut ingin melakukan negosiasi karena belum adanya kepastian
untuk melakukan akuisisi karena masing-masing memiliki kepentingan untuk memiliki
proporsi kepemilikan yang lebih banyak. Selain itu,faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu
kekhawatiran atas penurunan laba dan juga akan adanya kesulitan dalam proses adaptasi dari
kedua perusahaan tersebut.
Flinder valves:
RSE International:
• Mempertimbangkan bahwa jika akuisisi ini terjadi maka karyawan FVC akan
mengalami transisi karena mereka akan bekerja pada perusahaan yang lebih besar.
• FVC dan RSE International memiliki budaya yang sangat berbeda sehingga Elliot
mengkhawatirkan jika akuisisi tersebut terjadi maka akan terjadi penurunan laba.
• Mendapatkan suntikan dana untuk memperluas dan membiayai penelitian lebih lanjut.
• Perkiraan dari bagian akuntansi FVC telah mengestimasi penghematan biaya sebesar
$2 juta dollar pada tahun pertama operasi dan selanjutnya akan menghemat biaya
sebesar $4 juta dollar.