Angkatan 33
Kelompok - 1
Disusun oleh :
Dina Anggraeni S 22.1.09.33.0472
Febti Restu Utami 22.1.09.33.0444
Ibnu Sufyan 22.1.09.33.0443
Sasando Dewi S 22.1.09.33.0460
Joas 22.4.01.32.0411
Muchamad Irham Fathoni 22.4.01.32.0426
Berikut ini beberapa definisi dan pengertian nilai perusahaan dari beberapa sumber buku:
• Menurut Sartono (2010:487), nilai Perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang
beroperasi. Adanya kelebihan nilai jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari organisasi manajemen yang menjalankan
perusahaan itu.
• Menurut Harmono (2009:233), nilai Perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk
oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan.
• Menurut Noerirawan (2012), nilai Perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran
dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak
perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.
• Menurut Brigham dan Erdhadt (2005:518), nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari free cash flow di
masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya modal. Free cash flow merupakan cash flow yang
tersedia bagi investor (kreditur dan pemilik) setelah memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk operasional perusahaan
dan pengeluaran untuk investasi serta aset lancar bersih .
• Menurut Gitman (2006: 352), nilai perusahaan adalah nilai aktual per lembar saham yang akan diterima apabila aset
perusahaan dijual sesuai harga saham.
B TUJUAN
Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan. Peningkatan nilai perusahan dapat
dicapai melalui pemenuhan kepentingan para pemegang saham atau pemilik sehingga meningkatkan kemakmuranya
(Wahidawati, 2002 dalam Permanasari, 2010). Pada dasarnya, terdapat beberapa aspek pengukuran nilai perusahaan
salah satunya dari harga pasar saham perusahaan. Sebab, penilaian investor terhadap nilai perusahaan yang didasarkan
atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki akan tercermin dalam harga pasar saham perusahaan tersebut (Wahidawati, 2002
dalam Permanasari, 2010).
2. Aktivitas Investasi , mencerminkan penerimaan 3. Aktifitas Pendanaan , arus kas yang menyebabkan
dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber perubahan dalam struktur modal atau pinjaman
daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan perusahaan.
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan. Arus kas masuk : penjualan saham atau instrumen
lainnya, penerbitan obligasi, wesel, hipotek serta
Arus kas masuk : penjualan aktiva tetap, aktiva pinjaman lainnya.
tidak berwujud dan aktiva jangka panjang, pejualan
saham/instrumen keuangan Arus kas keluar : pembayaran dividen, pembelian
saham perusahaan, pelunasan pokok pinjaman,
Arus kas keluar : pembelian aktiva tetap, pembayaran kas oleh lesse untuk mengurangi
pembelian aktiva tidak berwujud dan pembelian kewajiban yang berkaitan dengan sewa gudang
aktiva jangka panjang lainnya dan pemberian usaha pembiayaan.
pinjaman kepada pihak lain.
2 Analisis Pemegang Saham
Berkembangnya pasar modal di Indonesia telah menjadikan Corporate Value = Debt + Shareholder value
Laba Ekonomi = Penjualan – Biaya Eksplisit – Biaya Implisit ( atas aset yang tidak
digunakan pada kapasitas terbaiknya ).
Kelemahan EVA
EVA hanya mengukur hasil akhir (result) dan tidak
mengukur aktivitas-aktivitas penentu, seperti loyalitas dan
tingkat retensi konsumen
EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor
sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam
mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau
membeli saham tertentu
5 Tingkat Imbal Hasil Arus Kas (CFROI )
Kelemahan CFROI
CFROI memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam Penyajian laporan keuangan yang tidak wajar
menghasilakan arus kas yang berkelanjutan menyebabkan evaluasi ini menyesatkan.
dibandingkan dengan kas yang diinvestasikan di Contoh : Jika transaksi atas biaya-biaya yang sudah
perusahaan tidak memiliki masa manfaat dimasa depan,
Return atau imbal hasil yang diperoleh pemegang dikapitalisasi Perusahaan, sehingga biaya tidak
saham bisa berupa capital ataupun deviden. tercermin dalam laporan kinerja keuangan.
Capital gain diperoleh dari kegiatan jual beli saham Saat terjadi inflasi, fluktuasi penjualan dan biaya
Capital gain - > kenaikan harga saham sudah mempengaruhi figure evaluasi tersebut,
Capital loss - > penurunan harga saham untuk itu manajemen diharapkan untuk dapat
melakukan adjustment inflasi dalam
memperhitungkan CFROI
Membuat manajemen berfokus pada laba jangka
pendek
CFROI
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 × ( 1− 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑝𝑗𝑎𝑘 ) +𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛+𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑛𝑜𝑛 𝑐𝑎𝑠h 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
5 Tingkat Imbal Hasil Arus Kas (CFROI )
Contoh:
PT A memiliki Laba Operasi sebesar Rp5.000.000.000, dengan beban
penyusutan adalah Rp 5.000.000.000, beban amortisasi paten
sebesar Rp500.000.000, beban unrealized forex sebesar Rp
300.000.000, total asset adalah Rp 100.000.000.000, total
liabilitas jangka pendek adalah Rp 50.000.000.000.