Anda di halaman 1dari 13

PPAK STIESIA Surabaya

Angkatan 33
Kelompok - 1
Disusun oleh :
Dina Anggraeni S 22.1.09.33.0472
Febti Restu Utami 22.1.09.33.0444
Ibnu Sufyan 22.1.09.33.0443
Sasando Dewi S 22.1.09.33.0460
Joas 22.4.01.32.0411
Muchamad Irham Fathoni 22.4.01.32.0426

Jose Delvi Sembiring 22.1.09.33.0433  


Perhitungan Penciptaan Nilai
Pengukuran Nilai Dengan
1 Menggunakan Arus Kas

2 Analisis Pemegang Saham

OUTLINE Laba Ekonomi


3
Economic Value Added ( EVA )
4
Tingkat Imbal Hasil Arus Kas ( CFROI )
5
A Pengertian Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap
kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa mendatang.

Berikut ini beberapa definisi dan pengertian nilai perusahaan dari beberapa sumber buku:
• Menurut Sartono (2010:487), nilai Perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang sedang
beroperasi. Adanya kelebihan nilai jual diatas nilai likuidasi adalah nilai dari organisasi manajemen yang menjalankan
perusahaan itu.
• Menurut Harmono (2009:233), nilai Perusahaan adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk
oleh permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan.
• Menurut Noerirawan (2012), nilai Perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran
dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak
perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. 
• Menurut Brigham dan Erdhadt (2005:518), nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari free cash flow di
masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya modal. Free cash flow merupakan cash flow yang
tersedia bagi investor (kreditur dan pemilik) setelah memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk operasional perusahaan
dan pengeluaran untuk investasi serta aset lancar bersih .
• Menurut Gitman (2006: 352), nilai perusahaan adalah nilai aktual per lembar saham yang akan diterima apabila aset
perusahaan dijual sesuai harga saham.
B TUJUAN
Meningkatkan nilai perusahaan merupakan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan. Peningkatan nilai perusahan dapat
dicapai melalui pemenuhan kepentingan para pemegang saham atau pemilik sehingga meningkatkan kemakmuranya
(Wahidawati, 2002 dalam Permanasari, 2010). Pada dasarnya, terdapat beberapa aspek pengukuran nilai perusahaan
salah satunya dari harga pasar saham perusahaan. Sebab, penilaian investor terhadap nilai perusahaan yang didasarkan
atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki akan tercermin dalam harga pasar saham perusahaan tersebut (Wahidawati, 2002
dalam Permanasari, 2010).

C PENGUKURAN NILAI PERUSAHAAN


Metode Pengukuran Nilai Perusahaan :
1. Pengukuran Nilai dengan menggunakan Arus Kas
2. Analisis Nilai Pemegang Saham
3. Laba Ekonomi
4. Economic Value Added ( EVA )
5. Tingkat Imbal Hasil Arus Kas ( CFROI )
1 Pengukuran Nilai Dengan Arus Kas
 Pengukuran nilai  perlu dilakukan oleh manajer untuk PSAK No.2 paragraf 49 (1995;2,4) Aktifitas Arus Kas
memaksimalkan nilai perusahaan. Hal ini dilakukan agar
1. Aktifitas Operasi, arus yang arus kas yang berasal
terciptanya kesejahteraan  bagi  para stockholder  dan
dari aktivitas penghasil utama pendapatan
stakeholders (pekerja, pemerintah, konsumen, suplier  dan
perusahaan. Kegiatan ini melibatkan pengaruh kas
masyarakat umum) (Velez & Dean, 2001:5).
dari transaksi yang masuk ke dalam penentuan
 Laporan arus kas merupakan yang menyajikan informasi tentang laba bersih dalam laporan laba rugi.
jumlah arus kas masuk dan arus kas keluar atau sumber dan
Arus kas masuk : Penjualan
pemakaian kas dalam suatu  perusahaan. Laporan arus kas harus
barang/jasa,pendapatan dividen , pendapataan
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan
bunga dan penerimaan operasi lainnya
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan (PSAK No.2, revisi 2009,paragraf 10 ).
Arus kas keluar : pembayaran kepada pemasok
 Pengukuran nilai perusahaan dengan menggunakan informasi barang/jasa,pembayaran kepada karyawan,bunga
atas hutang perusahaan , pembayaran pajak
arus kas sangat dibutuhkan oleh banyak pihak, seperti investor
dan kreditor . Karena manfaat data arus kas dapat memprediksi
kegagalan, menaksir risiko sebagai  prediksi pemberian
pinjaman, penilaian perusahaan, serta dapat memberikan
informasi tambahan bagi pasar modal.
1 Pengukuran Nilai Dengan Arus Kas

2. Aktivitas Investasi , mencerminkan  penerimaan 3. Aktifitas Pendanaan , arus kas yang menyebabkan
dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber perubahan dalam struktur modal atau pinjaman
daya yang diperoleh  perusahaan yang ditujukan perusahaan.
untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
depan. Arus kas masuk : penjualan saham atau instrumen
lainnya, penerbitan obligasi, wesel, hipotek serta
Arus kas masuk : penjualan aktiva tetap, aktiva pinjaman lainnya.
tidak berwujud dan aktiva jangka panjang, pejualan
saham/instrumen keuangan Arus kas keluar : pembayaran dividen, pembelian
saham perusahaan, pelunasan pokok pinjaman,
Arus kas keluar : pembelian aktiva tetap, pembayaran kas oleh lesse untuk mengurangi
pembelian aktiva tidak berwujud dan pembelian kewajiban yang berkaitan dengan sewa gudang
aktiva jangka panjang lainnya dan pemberian usaha pembiayaan.
pinjaman kepada pihak lain.
2 Analisis Pemegang Saham

Berkembangnya pasar modal di Indonesia telah menjadikan Corporate Value = Debt + Shareholder value

pasar modal sebagai alternatif pendanaan banyak perusahaan


dalam rangka memperoleh tambahan modal. Dalam praktiknya analisis nilai pemegang saham dalam nilai
buku dalam laporan posisi keuangan sering digunakan
Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau
sebagai dasar perhitungan nilai pasar. Persamaan diatas
beberapa obyek investasi dengan harapan akan mendapatkan dapat juga disumpulkan sebagai berikut :
keuntungan dimasa yang akan datang. Menurut Suratno (2005) Shareholder value = Corporate value - Debt

dalam Djaja (2017), para manajer perusahaan diwajibkan


Penilaian perusahaan menurut Rappaport memiliki 3
menciptakan nilai bagi investor dengan cara memperoleh selisih
elemen :
laba bersih setelah pajak dengan total biaya modal rata-rata
Corporate = Nilai sekarang dari + Nilai sekarang dari + Nilai saat ini
yang perlu diperhitungkan atas penggunaan sejumlah dana. Value arus kas operasi arus kas operasi sekuritas yang
dalam periode setelah periode diperdagangkan
Nilai Perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan , perencanaan perencanaan dan investasi
jangka panjang
adapun faktor –faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan
adalah : Leverage , Profitabilitas dan Policy Dividen
3 Laba Ekonomi

 Laba Ekonomi = Penjualan – Biaya Eksplisit – Biaya Implisit ( atas aset yang tidak
digunakan pada kapasitas terbaiknya ).

 Pendekatan Entitas dalam menghitung Laba Ekonomi


The Profit less Capital Charge Method = Laba Operasi sebelum bunga dan setelah
pajak – (Investasi x Rata-rata tertimbang biaya modal (WACC) )
The ‘performance spread’ method = (Return on Capital – WACC) x Invested capital

 Manfaat laba ekonomi :


Mengevaluasi pilihan strategis yang dapat menghasilkan tingkat pengembalian
dalam beberapa periode tertentu;
Melihat kinerja perusahaan relatif terhadap aset yang digunakan setiap tahunnya

 Kelemahan laba ekonomi :


Laporan Posisi Keuangan tidak mencerminkan modal yang diinvestasikan
perusahaan.
Tindakan manipulasi
Kesulitan dalam mengalokasikan pendapatan, biaya, dan modal ke unit bisnis,
produk, atau pelanggan
4 Economic Value Added ( EVA )

 Untuk mengatasi kelemehan dalam mengukur kinerja keuangan yang


menggunakan analisis rasio keuangan digunakan EVA .
 EVA berorientasi tidak hanya pada profit namun pada value .
 Metode EVA dapat melihat berapa besar nilai tambah yang dicapai perusahaan
dan menjadi nilai plus bagi pemegang saham .

EVA > 0 ; kinerja baik


EVA < 0; kinerja tidak baik
EVA = 0; BEP

EVA = Laba Operasi x (1 – tarif pajak) – (Weighted Average


Cost of Capital x (total aset – liabilitas lancar)  
4 Economic Value Added ( EVA )

Contoh Soal : EVA = Laba Operasi x (1 – tarif pajak) –


Berikut data-data PT EFG tahun 2012 (Weighted Average Cost of Capital x (total aset
– liabilitas lancar)
Laba operasi 150 milyar
Total asset 1 triliun EVA = 150 milyar x ( 1- 12%) – (12%x (1triliun-
Liabilitas lancar 200 milyar 200 milyar ))
WACC 12% = 16.5 Milyar
Tarif Pajak 12%
EVA PT EFG di tahun 2012 lebih besar dari nol
EVA = ? sehingga perusahaan mampu
menciptakan kekayaan untuk pemegang
sahamnya.
4 Economic Value Added ( EVA )
Manfaat EVA Strategi EVA
 Measurement , dapat mengetahui kinerjanya secara nyata  Penciptaan nilai dengan pertumbuhan
sehingga dapat menetapkan kebijakan yang menambah keuntungan,mengeleminasi aktivitas-aktivitas yang tidak
nilai dan menghilangkan kebijakan yang merusak nilai menambah nilai
 Management system, dengan aplikasi EVA perusahaan  Meningkatkan efisiensi operasi , menggunakan aktiva
akan menetapkan kebijakan, prosedur & metode yang akan perusahaan secara efisien.
menambah nilai perusahaan  Penciptaan nilai dengan keluar dari bisnis yang tidak
 Motivation, setiap stakeholders perusahaan akan menjanjikan , investasi ke proyek – proyek yang
berlomba menambah nilai perusahaan menerima tingkat pengembalian investasi yang lebih
 Mindset, mengalami pergeseran dari yang hanya besar/ mengambil proyek-proyek yan berkualitas
mengandalkan laba yang akan diperoleh menjadi nilai yang
bertambah dalam perusahaan

Kelemahan EVA
 EVA hanya mengukur hasil akhir (result) dan tidak
mengukur aktivitas-aktivitas penentu, seperti loyalitas dan
tingkat retensi konsumen
 EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor
sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam
mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau
membeli saham tertentu
5 Tingkat Imbal Hasil Arus Kas (CFROI )
Kelemahan CFROI
 CFROI memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam  Penyajian laporan keuangan yang tidak wajar
menghasilakan arus kas yang berkelanjutan menyebabkan evaluasi ini menyesatkan.
dibandingkan dengan kas yang diinvestasikan di Contoh : Jika transaksi atas biaya-biaya yang sudah
perusahaan tidak memiliki masa manfaat dimasa depan,
 Return atau imbal hasil yang diperoleh pemegang dikapitalisasi Perusahaan, sehingga biaya tidak
saham bisa berupa capital ataupun deviden. tercermin dalam laporan kinerja keuangan.
 Capital gain diperoleh dari kegiatan jual beli saham  Saat terjadi inflasi, fluktuasi penjualan dan biaya
 Capital gain - > kenaikan harga saham sudah mempengaruhi figure evaluasi tersebut,
 Capital loss - > penurunan harga saham untuk itu manajemen diharapkan untuk dapat
melakukan adjustment inflasi dalam
memperhitungkan CFROI
 Membuat manajemen berfokus pada laba jangka
pendek
CFROI
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 × ( 1− 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑝𝑗𝑎𝑘 ) +𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑝𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛+𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑛𝑜𝑛 𝑐𝑎𝑠h 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
5 Tingkat Imbal Hasil Arus Kas (CFROI )
Contoh:
PT A memiliki Laba Operasi sebesar Rp5.000.000.000, dengan beban
penyusutan adalah Rp 5.000.000.000, beban amortisasi paten
sebesar Rp500.000.000, beban unrealized forex sebesar Rp
300.000.000, total asset adalah Rp 100.000.000.000, total
liabilitas jangka pendek adalah Rp 50.000.000.000.
 

Selisih antara CFROI dengan biaya modal (cost of capital)


merefleksikan potensi penciptaan nilai perusahaan (semakin tinggi
selisihnya, semakin tinggi potensinya)

Anda mungkin juga menyukai