Anda di halaman 1dari 28

LINGKUNGAN ETIKA DAN AKUNTANSI

Tujuan utama bisnis

keuntungan

dituntut profesional

kinerja tertentu meliputi

aspek bisnis,
manajerial,
organisasi teknis murni dan
aspek etis.
Perubahan harapan publik terhadap pengelolaan bisnis, perilaku dan
pertanggungjawaban ditunjukkan dalam tabel faktor yang
mempengaruhi harapan publik terhadap perilaku bisnis berikut ini.

Fisik Kualitas udara dan air, keamanan


Moral Kebutuhan akan keadilan dan hak di dalam dan luar
rumah
Kebijakan yang tidak Kesalahan operasi, kompensasi eksekutif
tepat
Aktifis stakeholder Etika investor, konsumen, pemerhati lingkungan
Ekonomi Kelemahan, tekanan untuk bertahan, pemalsuan
Persaingan Tekanan global
Kejahatan keuangan Banyaknya skandal, korban, ketamakan
Kesalahan pengelolaan Pengenalan bahwa pengelolaan nyang baik dan
masalah dugaan etika risiko
Pertanggungjawaban Kebutuhan transparansi
Sinergi Publisitas, keberhasilan perubahan
Kekuatan institusi Hukum-hukum baru – lingkungan, whistle blowing,
recal, dll.
LINGKUNGAN ETIKA DAN AKUNTANSI

APAKAH BISNIS
MEMERLUKAN ETIKA ?

1. BISNIS MEMERLUKAN MASYARAKAT DAN MASYARAKAT MEMBUTUHKAN BISNIS


2. BISNIS TIDAK BEBAS NILAI
3. APLIKASI ETIKA BISNIS IDENTIK DENGAN PELAKSANAAN BISNIS PROFESIONAL
4. BISNIS MERUPAKAN BAGIAN DARI AKTIVITAS SOSIAL
Pentingnya Etika dalam Praktik Bisnis

Nilai-nilai (values) dalam etika bisnis adalah standar kultural dari


perilaku yang diputuskan sebagai petunjuk bagi pelaku bisnis dalam
mencapai dan mengejar tujuan. Pada era kompetisi yang ketat ini,
reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis
merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru.

Oleh karena itu, perilaku etika penting diperlukan untuk mencapai


sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.Etika bisnis memiliki prinsip-
prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai
tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku
yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral
sebagai standar kerja atau operasi perusahaan
PENTINGNYA ETIKA
DALAM BISNIS

KELAKUAN YANG TIDAK ETIS


MEMBAHAYAKAN SISTEM PASAR
YANG MENYEBABKAN KETIDAK
EFEKTIFAN DALAM PENGALOKASIAN
SUMBERDAYA

PANDANG MAKRO A. HAK UNTUK MEMILIKI DAN


MENGONTROL HAK MILIKNYA
B. KEBEBASAN UNTUK MEMILIH
PEMBELIAN DAN PENJUALAN
C. TERSEDIANYA INFORMASI YANG
AKURAT TERHADAP BARANG
DAN JASA
PENTINGNYA ETIKA
DALAM BISNIS

DARI SUDUT
KELAKUAN DAN ETIKA
PANDANG MIKRO
TERUTAMA KETIKA
BERTRANSAKSI
BISNIS TIDAK BEBAS NILAI

1.TUJUAN BISNIS ADALAH MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN


STAKEHOLDERS

2.KEUNTUNGAN DIPEROLEH DENGAN MEMBERIKAN KEPUASAN


KEPADA PELANGGAN
3.REWARD YANG BAIK AKAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

4.MEMPERHATIKAN KESEJAHTERAAN STAKEHOLDERS


DIBERIKAN BISNIS AKAN BERKONTUITAS
Prinsip-prinsip etika bisnis:

1. Prinsip Otonomi: yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak


berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan
bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.

2. Prinsip Kejujuran: bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak


berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu
bisnis (misal kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap
konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).

3. Prinsip Keadilan: bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat


perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang
boleh dirugikan haknya.

4. Prinsip Saling Menguntungkan: agar semua pihak berusaha untuk saling


menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.

5. Prinsip Integritas Moral: prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana
para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga
nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan
terbaik
BISNIS TIDAK BERETIKA TERHADAP
STAKE HOLDERS
1.MENYEBUTKAN DAN MEMBERIKAN
DATA TEKNIS UNTUK MENGGUNAKAN
PRODUK YANG DIPASARKAN
2. JAMINAN YANG LAYAK DAN SUKU
CADANG YANG CUKUP.
3. PENYEMPURNAAN PRODUK MELALUI
R&D
PELANGGAN HAK KONSUMEN :
1.PRODUK DENGAN KUALITAS BAIK
2.PERILAKU ADIL DALAM SETIAP TRANSAKSI
3.PRODUK HARUS BERMANFAAT PADA
LINGKUNGAN KONSUMEN
4.PEMASARAN HARUS MENCERMINKAN
MARTABAT MANUSIA
5.MENGHORMATI INTEGRITAS KULTUR DAN
BUDAYA
CONTOH PERBUATAN TIDAK ETIS
KEPADA PELANGGAN/ PEMBELI:

(1) Bersikap tidak ramah kepada pembeli.

12
(2) Mengganti uang kembalian dengan
”permen”.

13
(3) Sengaja Mengurangi Ukuran atau
Timbangan

14
(4) Menyembunyikan cacat barang yang
dijual.
(5) Mengaburkan tanggal kadaluarsa produk.

15
(6) Memberikan layanan tidak sesuai dengan
janji.

16
(7)Diskriminasi layanan terhadap pelanggan.

17
CONTOH PERBUATAN TIDAK ETIS
KEPADA PEMASOK BARANG/BAHAN:

(1)Menunda pembayaran tagihan yang


berkepanjangan

18
(2) Menyuap petugas pemasok agar selalu
diutamakan dalam pasokan.
(3) Membeli produk secara ilegal dari
petugas pemasok.

19
CONTOH PERBUATAN TIDAK ETIS KEPADA PEMBERI
PINJAMAN:

 Mengangsur pinjaman tidak tepat waktu.


 Menggunakan dana pinjaman tidak sesuai dengan kesepakatan.
 Menyampaikan laporan kemajuan usaha secara tidak benar.

20
CONTOH PERBUATAN TIDAK ETIS KEPADA PEMERINTAH:

(1) Menjalankan usaha di tempat terlarang.


(2) Menjalankan usaha tidak sesuai peraturan.

21
(3) Tidak membayar pajak sesuai peraturan dan UU

SEHARUSNYA

22
CONTOH PERBUATAN TIDAK ETIS KEPADA MASYARAKAT:

 Mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat sekitar


(bising, polusi, dll.)

23
24
25
CONTOH PERBUATAN TIDAK ETIS KEPADA LINGKUNGAN:

 Membuang limbah tidak pada tempatnya.

26
BAHAN RENUNGAN:

“Tetap miliki
harga diri
dengan
berkomitmen
melakukan
hal yang baik
dan benar
secara terus
menerus”

27
“Kebaikan
adalah suatu hal
sederhana:
hidup dengan
selalu
memikirkan
orang lain dan
tidak pernah
mencari
keuntungan
untuk dan demi
diri sendiri”
28

Anda mungkin juga menyukai