Makalah ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah Seminar Auditing
Disusun oleh :
AMBARWATI 17.1.9018
LUKY 17.1.9018
KATA PENGANTAR…………………………….………………………………...............3
PENDAHULUAN………..………………………………………………………................3
A. PERUBAHAN AUDITOR……………………………………………….................4
B. KOMUNIKASI SEBELUM AUDITOR PENGGANTI MENERIMA
PERIKATAN…………………………………………………………...............…..5
C. KOMUNIKASI LAIN………………………………………………….....…...........7
PENUTUP…………………………………………………………………….…............….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………............14
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan YME. Karena dengan izinnyalah kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyusunan makalah ini.
Terimakasih pula kami ucapkan kepada Dosen yang telah banyak memberikan bimbingan
serta arahan dalam penyusunan makalah ini.
Sebagai manusia yang penuh dengan kekurangan serta tidak pernah luput dari segala
kesalahan serta kekeliruan, bukan tidak mungkin masih terdapat banyak kesalahan serta
kekeliruan di dalam makalah ini. Oleh karena itu keritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan sebagai kerangka acuan kami dalam penysunan makalah kami di
kemudian hari.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat : untuk
memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi
yangdihadapi, untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar, dan untuk menghindarkan
kesalah pahaman dengan klien. Jika kantor akuntan publik ingin meminimalkan kewajiban
hukum danmempertahankan reputasi yang baik dalam masyarakat bisnis, bukti yang tepat
yangmencukupi harus diperoleh. Agar tetap kompetitif, kantor akuntan publik harus
menjagakewajaran biayanya. Menghindari kesalah pahaman dengan klien dan memfasilitasi
pekerjaan berkualitas tinggi dengan biaya yang wajar. Andaikan auditor telah menginformasika
nkliennya bahwa bahwa audit akan selesai tanggal 30 Juni tetapi belum juga selesai hingga
bulanAgustus karena penjadwalan staf yang kurang baik. Klien mungkin kesal dengan
kantorakuntan ini dan bahkan dapat mengajukan tuntutan atas pelanggaran kontrak.
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DENGAN AUDITOR TERDAHULU (SEBELUM
PENUNJUKAN)
Seksi memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor
pengganti pada waktu terjadi perubahan auditor atau perubahan tersebut sedang dalam
proses. Seksi ini juga memberikan panduan komunikasi bila salah saji mungkin ditemukan
dalam laporan keuangan yang dilaporkan oleh auditor pendahulu. Seksi ini berlaku dalam hal
auditor independen mempertimbangkan untuk menerima suatu perikatan (engagement) untuk
mengaudit atau mengaudit kembali laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, dan setelah auditor ditunjuk untuk melakukan perikatan
tersebut.
Untuk tujuan Seksi ini, istilah auditor pendahulu adalah auditor yang
(a) telah melaporkan laporan keuangan auditan terkini atau telah mengadakan perikatan untuk
melaksanakan namun belum menyelesaikan audit laporan keuangan kemudian dan
(b) telah mengundurkan diri, bertahan untuk menunggu penunjukan kembali, atau telah
diberitahu bahwa jasanya telah, atau mungkin akan, dihentikan. Istilah auditor pengganti
adalah auditor yang sedang mempertimbangkan untuk menerima perikatan untuk mengaudit
laporan keuangan, namun belum melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu
sebagaimana diatur dalam paragraf dan dengan auditor yang telah menerima perikatan.
PERUBAHAN AUDITOR
Auditor harus tidak menerima suatu perikatan sampai komunikasi sebagaimana dijelaskan.
Namun, auditor dapat membuat proposal untuk perikatan audit sebelum melakukan
komunikasi dengan auditor pendahulu. Auditor dapat memberitahu calon kliennya (sebagai
contoh, dalam proposal) bahwa penerimaan perikatan belum bersifat final sampai komunikasi
dengan auditor pendahulu dievaluasi.
Komunikasi lain antara auditor pengganti dengan auditor pendahulu, yang dijelaskan dalam
paragrap adalah dianjurkan untuk membantu auditor pengganti dalam merencanakan
perikatan. Namun, waktu komunikasi lain ini lebih fleksibel. Auditor pengganti dapat berinisiatif
melakukan komunikasi lain ini, sebelum menerima perikatan. atau sesudahnya.
Bila terdapat lebih dari satu auditor yang mempertimbangkan untuk menerima suatu perikatan,
auditor pendahulu harus tidak diharapkan menanggapi permintaan keterangan sampai dengan
auditor pengganti telah dipilih oleh calon klien dan telah menerima perikatan yang memerukan
evaluasi komunikasi dengan auditor pendahulu sebagaimana diatur dalam paragraf 07 s.d 10
Seksi ini.
Inisiatif untuk mengadakan komunikasi terletak di tangan auditor pengganti. Komunikasi dapat
tertulis atau lisan. Baik auditor pendahulu maupun auditor pengganti harus menjaga
kerahasiaan informasi yang diperoleh satu sama lain. Kewajiban ini tetap berlaku tanpa
memperhatikan apakah auditor pengganti akan menerima perikatan atau tidak.
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CB0QFjAAahUKEwjzg
MLH1ezHAhUJjZQKHbx9AkI&url=http%3A%2F%2Fsmd3.wapka.mobi
%2Fsite_index_mp3.xhtml%3Fcmid
%3D23410719&usg=AFQjCNGyfXGSOq7JFLCvMeYgv2Xq47YSlA&bvm=bv.102022582,d.d
Go
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Unniversitas Semarang Vol. 2 2013
Online : komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti (I Made R. Natawidnyana, Ak.,
CPMA)