Anda di halaman 1dari 9

SAMPLING AUDIT

LIM ARVIN BUDI P / 19.1.9054


BAYU DWI WEGA/19.1.9102
Latar Belakang

 Auditor harus menemukan cara untuk mengatasi hal tersebut. Cara yang
dapat dilakukan auditor adalah hanya memeriksa sebagian bukti
sehingga bisa untuk mengambil kesimpulan secara menyeluruh
 Auditor melakukan pemilihan sampel dengan maksud untuk memperoleh
sampel yang representative. Sampel yang representative adalah sampel
yang mempunyai karakteristik populasi. Disamping itu sampel harus
mengandung stabilitas.
DEFINISI DAN TUJUAN SAMPLING AUDIT

 sampling audit = penerapan prosedur audit terhadap unsure-unsur suatu


saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari seratus persen
dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau
kelompok transaksi tersebut
 Sampling audit dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian
pengendalian maupun pengujian substantive
KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDIT

 Ketidakpastian yang disebabkan langsung oleh penggunaan


sampling (resiko sampling),
 Risiko sampling dalam pengujian substantive atas detail atau rincian
 Risiko keliru menerima (risk of incorrect acceptance)
 Risiko keliru menolak (risk of incorrect rejection)
 Risiko sampling dalam melaksanakan pengujian pengendalian
 Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu
rendah (risk of assessing control risk too low)
 Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (risk
of assessing control risk too high)
 Ketidakpastian yang disebabkan faktor selain sampling (resiko non
sampling).
 Kesalahan manusia seperti gagal mengakui kesalahan dalam dokumen.
 Kesalahan pemilihan maupun penerapan prosedur audit yang tidak sesuai
dengan tujuan audit.
 Salah interpretasi hasil sampel
PENDEKATAN SAMPLING AUDIT

 SAMPLING STATISTIK
Sampling statistik menguntungkan manajemen dalam tiga hal berikut :
 Perencanaan sampel yang efisien
 Pengukuran kecukupan bukti yang dihimpun
 Pengevaluasian hasil sampel

 Ada dua macam tehnik sampling statistik, yaitu :


 Attribute sampling
 Variables sampling
 SAMPLING NON STATISTIK
 Sampling non statistik merupakan sampel yang dilakukan berdasarkan
criteria subyektif. Auditor dapat menentukan besarnya sampel yang
diambil dalam sampling non statistik, dengan melakukan pertimbangan
subyektif berdasarkan pengalamanannya. Pelaksaan evaluasi atas
sampel juga dilakukan berdasar kriteria subyektif dan pengalaman auditor
yang bersangkutan.
SAMPEL DENGAN TUJUAN GANDA

 Auditor dalam situasi tertentu, dapat merancang sampel yang memenuhi


dua tujuan sekaligus, yaitu :
 Menentukan risiko pengendalian
 Menguji kebenaran jumlah moneter ransaksi yang dicatat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai