Anda di halaman 1dari 6

SHELLINA AZ ZAHRA

042111333100
PBR 2- M
Chapter 11: Audit Sampling Concepts (1)
• Explain the approaches auditors use to select items to test and the role of audit sampling.
SELECTING ITEMS TO TEST AND SAMPLING
CAS 530: Saat mendesain prosedur audit, auditor dapat memilih item untuk di test:
- Mengambil semua item
- Mengambil item yang spesifik
- Audit sampling, menurut CAS 520.5 yaitu pemeriksaan selektif data digunakan bila
(1) kurang dari 100 persen item dalam populasi di bawah pemeriksaan sedang diaudit,
dan (2) setiap item (digambarkan sebagai unit sampling) dalam populasi dapat dipilih
sebagai bagian dari sampel.

Kelebihan sampling adalah dapat meningkatkan efisiensi audit, mungkin tidak selalu
menjadi pilihan yang paling efektif.
Auditor menggunakan sampling dalam melakukan pengujian pengendalian dan
pengujian detail, seperti pemeriksaan dokumen (pengujian pengendalian dan pengujian
perincian), melakukan kembali perhitungan (pengujian pengendalian dan pengujian
perincian), konfirmasi (pengujian perincian), atau memeriksa penambahan aset tetap
(pengujian perincian).
• Explain the concept of representative sampling.
REPRESENTATIVE SAMPLING AND ITS RISKS

Population—sekumpulan akun atau transaksi yang ingin ditarik kesimpulannya oleh auditor.

Representative sample— sampel dengan karakteristik yang sama dengan populasi.

Sampling risk—risiko mencapai kesimpulan yang salah yang melekat pada pengujian kurang
dari seluruh populasi karena sampel tidak mewakili populasi; risiko pengambilan sampel
dapat dikurangi dengan menggunakan ukuran sampel yang diperbesar dan metode yang tepat
untuk memilih item dari populasi
Auditor memiliki dua cara untuk mengendalikan risiko sampling:
1. Sesuaikan ukuran sampel.
2. Gunakan metode yang tepat untuk memilih item sampel dalam populasi
Exception rate—persentase item dalam populasi yang menyertakan pengecualian dalam
kontrol yang ditentukan atau kebenaran moneter
Nonsampling risk—risiko kegagalan untuk mengidentifikasi pengecualian yang ada dalam
pengambilan sampel; risiko nonsampling (kesalahan nonsampling) disebabkan oleh
kegagalan untuk mengenali pengecualian dan oleh prosedur audit yang tidak tepat atau tidak
efektif.

• Distinguish between statistical and nonstatistical sampling and nonprobabilistic or


probabilistic sample selection.
STATISTICAL VS. NONSTATISTICAL SAMPLING AND PROBABILISTIC VS.
NONPROBABILISTIC SAMPLE SELECTION
Metode audit sampling ada 2: statistical sampling & nonstatistical sampling . kedua ini mirip
karena melibatkan 3 fase yang sama, yaitu:
- Planning: Plan the sample and determine sample size. The purpose of planning the
sample is to make sure that the audit tests are performed in a manner that provides the
desired sampling risk and minimizes the likelihood of nonsampling error.
- Performance: Select the sample and perform the tests. Performance involves
selecting the sample, deciding how a sample is selected, and then performing tests
after the sample has been selected.
- Evaluation: Evaluate the results and conclude on the acceptability of the population
tested. Evaluating the results involves both quantitative and qualitative evaluation of
the audit tests in order to develop a well-supported conclusion.
Statistical sampling: the use of mathematical measurement techniques to calculate formal
statistical results and quantify sampling risk in planning the sample (Step 1) and evaluating
the results (Step 3).
*Confidence level—statement of probability. The 95 percent confidence level provides a 5
percent sampling risk
Nonstatistical sampling: a sampling procedure that does not permit the numerical
measurement of sampling risk so that auditors do not quantify sampling risk. For that reason,
the selection of nonstatistical samples is often termed judgmental sampling.
Probabilistic vs. Nonprobabilistic Sample Selection
Pemilihan sampel probabilistik dan nonprobabilistik termasuk dalam Langkah 2
(performance)
Probabilistic: metode pemilihan sampel sedemikian rupa sehingga setiap item populasi
memiliki yang kemungkinan diketahui untuk dimasukkan dalam sampel; sampel dipilih
dengan proses acak.
Nonprobabilistic: Metode pemilihan sampel di mana auditor menggunakan pertimbangan
profesional untuk memilih item dari populasi.
Applying Statistical and Nonstatistical Sampling in Practice and Sample Selection
Methods
Standar audit mengizinkan auditor untuk menggunakan metode sampling statistik atau
nonstatistik. Namun, penting bahwa salah satu metode diterapkan dengan hati-hati. Semua
langkah proses harus diikuti dengan hati-hati. Ketika pengambilan sampel statistik
digunakan, sampel harus merupakan sampel probabilistik dan metode evaluasi statistik yang
sesuai digunakan dengan hasil sampel untuk membuat perhitungan risiko pengambilan
sampel. Auditor dapat membuat evaluasi nonstatistik ketika menggunakan pemilihan
probabilistik, tetapi tidak pernah dapat diterima untuk mengevaluasi sampel nonprobabilistik
menggunakan metode statistik.

• Select samples using probabilistic and nonprobabilistic methods.


SAMPLE SELECTION METHODS
Probabilistic Sample Selection
Statistical sampling membutuhkan probabilistic sample untuk mengukur resiko sampling.
Pada selection ini, auditor menggunakan judgment terhadap item sample yang digunakan.
Auditor biasanya menggunakan perangkat lunak audit umum (GAS), seperti ACL dan IDEA,
untuk berbagai metode pemilihan sampel.
- Simple Random Sample Selection: sampel di mana setiap kemungkinan kombinasi
item populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Ini digunakan ketika
tidak perlu menekankan satu atau lebih jenis item populasi.

- Systematic Sample Selection: metode pengambilan sampel probabilistik di mana


auditor menghitung interval (ukuran populasi dibagi dengan jumlah item sampel yang
diinginkan) dan memilih item untuk sampel berdasarkan ukuran interval dan nomor
yang dipilih secara acak antara nol dan ukuran sampel.

- Probability Proportional to Size: bentuk modifikasi dari sampling atribut fisik yang
berfokus pada dolar individu (atau unit mata uang, seperti euro) sebagai unit bunga,
bukan unit fisik. Ini juga disebut sederhana sampling proporsional-ke-ukuran,
sampling unit moneter, atau sampling unit dolar
Nonprobabilistic Sample Selection
- Directed Sample Selection:
Metode pemilihan sampel nonprobabilistik di mana setiap item dalam sampel dipilih
berdasarkan beberapa kriteria penilaian yang ditetapkan oleh auditor. ini mungkin
adalah tipe yang paling umum digunakan. Auditor sering menggunakan perangkat
lunak audit umum (GAS) untuk membuat daftar sampel yang diarahkan atau untuk
memberikan ringkasan survei yang memungkinkan auditor mengidentifikasi transaksi
berisiko.
Logika yang mendasari jenis pemilihan sampel ini adalah bahwa jika tidak ada item
berisiko tinggi yang dipilih mengandung salah saji, maka kecil kemungkinannya
bahwa salah saji material ada dalam populasi.
- Block Sample Selection
Metode pemilihan sampel nonprobabilistik di mana item dipilih dalam urutan terukur.
- Haphazard Sample Selection
Metode pemilihan sampel nonprobabilistik di mana item dipilih tanpa memperhatikan
ukuran, sumber, atau karakteristik pembeda lainnya.
- Stratified Sample Selection
Metode pengambilan sampel di mana semua elemen dalam populasi total dibagi
menjadi dua atau lebih subpopulasi yang diuji secara independent
• Explain the audit sampling process and differentiate between the types of exceptions for
tests of controls and tests of details.
AN OVERVIEW OF THE AUDIT SAMPLING PROCESS
Auditor menggunakan sampling untuk pengujian pengendalian untuk menentukan apakah
pengendalian beroperasi secara efektif dan untuk pengujian rinci untuk menentukan apakah
tingkat kesalahan moneter berada di bawah batas yang dapat ditoleransi.

Proses audit sampling:


Langkah pertama dalam proses tersebut adalah auditor harus menentukan apakah
pengambilan sampel sudah tepat. Auditor mempertimbangkan sifat populasi, akun dan
asersi yang akan diuji, dan asurans yang diperlukan.
Auditor mempertimbangkan sifat populasi, akun dan asersi yang akan diuji, dan
asurans yang diperlukan (dengan kata lain, seberapa persuasif bukti yang diperlukan
berdasarkan risiko salah saji material).
Auditor kemudian menentukan tujuan pengujian dan menentukan penyimpangan
(dalam kasus pengujian pengendalian), atau salah saji (dalam kasus pengujian substantif atas
rincian).
Jika pengambilan sampel berlaku, auditor juga memutuskan apakah akan menggunakan
sampling statistik atau nonstatistik dan apakah sampel akan mengumpulkan bukti tentang
karakteristik biner (dalam uji pengendalian, tujuannya adalah untuk menentukan apakah
pengendalian berfungsi atau tidak) atau pada saldo moneter (dalam pengujian substantif
tujuannya adalah untuk menentukan apakah ada salah saji).
Auditor kemudian menentukan ukuran sampel, berdasarkan berbagai masukan, dan
memilih item untuk pengujian. Metode untuk memperoleh sampel yang representatif dapat
bersifat probabilistik atau nonprobabilistik.
Setelah melakukan prosedur audit, auditor kemudian mengevaluasi hasil sampel. Bagian
dari proses ini memerlukan pertimbangan profesional yang cukup besar karena auditor harus
menilai penyebab yang mendasari penyimpangan atau pernyataan yang salah. Penilaian ini
dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap pendekatan audit.
Terakhir, auditor akan memproyeksikan hasil sampel ke seluruh populasi dan membuat
kesimpulan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai