Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fifi Nur Afiyah

NIM : B200210445
Kelas :J
Mata Kuliah : Pengauditan 1
Pendalaman Materi Chapter 11
1. Jelaskan mengapa auditor menggunakan audit sampling dalam melakukan pemeriksaan
atas laporan keuangan!
Jawab :
Auditor menggunakan audit sampling dalam melakukan pemeriksaan atas laporan
keuangan karena sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari
seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk
menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut

Berikut adalah alasan mengapa auditor menggunakan audit sampling:


a. Dalam banyak kasus, pemeriksaan seluruh unsur dalam suatu saldo akun atau
kelompok transaksi tidak memungkinkan karena keterbatasan waktu dan sumber daya.
Dengan menggunakan audit sampling, auditor dapat memeriksa sebagian kecil dari
unsur-unsur tersebut dan mengambil kesimpulan yang dapat diandalkan tentang
keseluruhan saldo akun atau kelompok transaksi tersebut
b. Sampling audit dapat membantu auditor mengurangi risiko kesalahan pemilihan
maupun penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit, serta salah
interpretasi hasil sampel
c. Dengan menggunakan sampling audit, auditor dapat memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat sebagai dasar untuk menarik kesimpulan yang dipakai sebagai basis
opini auditor
d. Pemeriksaan seluruh unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dapat
memakan biaya yang besar. Dengan menggunakan audit sampling, auditor dapat
menghemat biaya pemeriksaan

2. Apa yang dimaksud dengan sampling representative, jelaskan!


Jawab :
Sampel representatif adalah sampel yang ciri – cirinya kira – kira sama dengan populasinya.
Artinya item yang dijadikan sampel sama dengan item yang tidak dijadikan sampel.
Sampling ditentukan berdasarkan % yang ditetapkan auditor.

3. Apa perbedaan antara metode audit sampling statistik dan nonstatistik, jelaskan!
Jawab :
Metode audit sampling statistik dan nonstatistik berbeda dalam cara pengambilan sampel
dan analisis data.
Metode audit sampling statistik melibatkan pengambilan sampel secara acak dari populasi
yang akan diuji, dengan menggunakan teknik-teknik statistik untuk menentukan ukuran
sampel yang tepat dan menganalisis data yang diperoleh dari sampel tersebut. Metode ini
memungkinkan auditor untuk membuat kesimpulan yang lebih akurat tentang populasi
secara keseluruhan, dengan mengurangi risiko kesalahan pengambilan sampel dan
memperhitungkan variabilitas dalam populasi.

Sementara itu, metode audit sampling nonstatistik melibatkan pengambilan sampel yang
didasarkan pada kriteria subyektif, seperti pengalaman auditor atau pengetahuan tentang
populasi yang akan diuji. Metode ini tidak menggunakan teknik-teknik statistik untuk
menentukan ukuran sampel yang tepat dan menganalisis data yang diperoleh dari sampel
tersebut. Metode ini lebih bergantung pada penilaian auditor dan dapat menghasilkan
kesimpulan yang kurang akurat tentang populasi secara keseluruhan.

Dalam praktiknya, auditor dapat menggunakan kedua metode ini secara bersamaan,
tergantung pada kebutuhan dan sifat audit yang dilakukan. Namun, penggunaan metode
audit sampling statistik lebih disukai karena dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

4. Apa perbedaan antara sampel probabilistik dan nonprobabilistik, jelaskan!


Jawab :
Sampel probabilistik adalah metode pemilihan sampel di mana setiap item populasi
memiliki probabilitas yang diketahui untuk dimasukkan ke dalam sampel. Metode ini
terbagi menjadi beberapa tipe, seperti simple random sample selection, systematic sample
selection, probability proportional to size sample selection, dan stratified sample selection.
Auditor memilih secara acak item-item yang ada sehingga setiap item populasi memiliki
probabilitas yang sama untuk dimasukkan dalam sampel.

Sedangkan sampel nonprobabilistik adalah metode pemilihan sampel di mana auditor


memilih item sampel dengan menggunakan pertimbangan yang profesional dan bukan
metode probabilistik. Auditor dapat menggunakan salah satu dari beberapa metode
pemilihan sampel nonprobabilistik, seperti pemilihan sampel terarah, pemilihan sampel
blok, dan pemilihan sampel sembarangan.

Dalam pengambilan sampel probabilistik, auditor dapat mengukur risiko sampling,


sedangkan dalam pengambilan sampel nonprobabilistik, auditor memilih item sampel
dengan menggunakan pertimbangan profesional. Metode pemilihan sampel yang
digunakan oleh auditor tergantung pada tujuan pengauditan dan karakteristik populasi
yang akan diambil sampelnya.
5. Apa perbedaan antara attribute sampling dan variable sampling, jelaskan!
Jawab :
Attribute sampling yaitu teknik yang digunakan dalam pengujian pengendalian. Attribute
sampling digunakan untuk memperkirakan tingkat deviasi atau penyimpangan dari
pengendalian yang ditentukan dalam sebuah populasi. Attribute sampling biasanya
diterapkan pada pemeriksaan atas pengendalian: akuisisi barang atau jasa, pengeluaran
kas, pembayaran gaji dan upah atau payroll, penjualan dan penerimaan kas. Attribute
sampling digunakan untuk mengestimasi proporsi item yang mengandung karakteristik atau
atribut tertentu. Proporsi ini sering disebut dengan occurate rate atau tingkat keterjadian.
Occurate rate dapat dihitung dengan menghitung pembagian item yang berisi atribut
khusus dibagi dengan total jumlah item dalam populasi.

Sedangkan variable sampling yaitu salah satu jenis sampling statistik untuk pelaksanaan
pengujian substantif. Dalam pendekatan variable sampling, distribusi normal digunakan
auditor untuk mengevaluasi karakteristik populasi yang didasarkan pada hasil sampel yang
diambil dari populasi. Variable sampling sangat berguna bagi auditor apabila tujuan audit
berkaitan dengan pendeteksian kemungkinan saldo akun yang understatement atau
overstatement. Auditor menggunakan variable sampling untuk memperkirakan saldo akun
dan mengusulkan penyesuaian saldo akun agar sesuai dengan hasil estimasi statistik.
Auditor juga dapat menggunakan variable sampling untuk menilai kewajaran saldo suatu
item yang dicantumkan pada laporan keuangan.

Variable sampling tepat untuk diterapkan auditor, antara lain pada :


a. Observasi dan penilaian persediaan
b. Konfirmasi piutang dagang
c. Cadangan untuk piutang tak tertagih
d. Cadangan persediaan yang rusak
e. Menilai persediaan dalam proses
f. Menilai aktiva tetap dalam public utility company
g. Penilaian umur panjang

Anda mungkin juga menyukai