Anda di halaman 1dari 13

AUDIT SAMPLING

Kelompok 1:
Desi Maharani 1702020003
Nisya Agniya Rahmah 1702020005
Cindy Ayuni Putri 1702020012
Resandi 1702020022
Ajeng Ayu Utari 1702020037
Desti Aryani 1702020040
SAMPLING AUDIT UNTUK
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS
TRANSAKSI
Audit Sampling
Menurut Pernyataan Standar Audit (PSA) No. 26 :
“Audit sampling adalah penerapan prosedur audit
terhadap kurang dari 100% unsur dalam suatu saldo
akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk
menilai beberapa karakteristik saldo akun atau
kelompok transaksi tertentu”
Sampel Representatif
(Representative Sample)
Dalam praktiknya, auditor tidak pernah mengetahui
apakah suatu sampel bersifat representatif bahkan setelah
semua pengujian selesai dilakukan. Akan tetapi, auditor
dapat meningkatkan kemungkinan sampel dianggap
representatif dengan menggunakannya secara cermat ketika
merancang proses sampling, pemilihan sampel, dan evaluasi
hasil sampel.
Sampling Statistik Versus Sampling
Nonstatistik
Sampling statistik menerapkan aturan matematika, auditor dapat
mengukur risiko sampling pada saat merencanakan sampel dan
mengevaluasi hasil.
Dalam sampling nonstatistik, auditor tidak menggunakan
kuantifikasi risiko sampling dengan memilih item sampling yang
diyakini akan memberikan informasi yang paling bermanfaat.
Tahapan sampling audit dengan
metode sampling statistik dan
sampling nonstatistik:
1. Perencanaan sampel, memastikan bahwa pengujian audit dilakukan
dengan cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan dan
meminimalkan kemungkinan kesalahan nonsampling.
2. Pemilihan sampel dan melakukan pengujian, melibatkan keputusan
bagaimana sampel dipilih dari populasi dan melakukan pengujian
dokumen serta membuat prosedur audit.
3. Pengevaluasian hasil, dilaksanakan setelah item dipilih dan menarik
kesimpulan bedasarkan pengujian audit.
Pemilihan sampel probabilistik
versus nonprobabilistik
Pemilihan sampel probabilistik (probabilistic sample
selection) auditor memilih secara acak item-item sehingga
setiap item populasi memiliki probabilitas yang sama
untuk dimasukkan dalam sampel.
Dalam pemilihan sampel nonprobabilistik, auditor
memilih item sampel dengan menggunakan pertimbangan
professional dan bukan metode probabilistik.
Pemilihan sampel probabilistik
versus nonprobabilistik
A. Metode Pemilihan Sampel Nonprobabilistik
1. Pemilihan Sampel Terarah, Auditor dengan sengaja memilih
setiap item dalam sampel berdasarkan kriteria pertimbanganya
sendiri dengan menggunakan pendekatan-pendekatan pada
umumnya.
2. Pemilihan Sampel Blok, Auditor memilih pos pertama dalam
suatu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan.
3. Pemilihan Sampel Sembarangan, Auditor sengaja memilih item
populasi tanpa memandang ukurannya, sumber, atau karakteristik
lainnya yang membedakan.
B. Metode Pemilihan Sampel Probabilistik
1. Sampel acak sederhana, untuk populasi sampel apabila tidak ada
kebutuhan untuk menekan satu atau lebih item populasi.
2. Pemilihan Sampel Sistematis, auditor menghitung suatu interval
dan kemudian memilih item-item yang akan dijadikan sampel
berdasarkan ukuran interval kelas tersebut, yang ditentukan dengan
membagi ukuran popul
3. Pemilihan Sampel Probabilistik Proporsional, dilakukan untuk
yang jumlah catatannya sangat banyak, dan dievaluasi dengan
menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik unit
moneter.
4. Pemilihan Sampel Stratifikasi, mnekankan besarnya materi
populasi dengan membagi populasi kedalam subpopulasi melalui
ukuran yang lebih besar.
Sampling Untuk Tingkat
Pengecualian
Jenis pengecualian yang diperhatiikan auditor dalam populasi data
akuntansi :
1. Penyimpangan atau deviasi dari pengendalian yang ditetapkan
klien
2. Salah saji moneter dalam populasi data transaksi
3. Salah saji moneter dalam populasi rincian saldo akun
Aplikasi Sampling Audit Nonstatistik
Auditor menggunakan 14 langkah yang dirancang dengan baik
untuk menerapkan sampling audit pada pengujian pengendalian dan
pengujian substanti. Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi tiga
tahap. Auditor harus mengikuti langkah-langkah tersebut dengan
cermat untuk memastikan diterapkannya persyaratan audit maupun
sampling dengan benar.
14 Langkah tersebut terbagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama
(merencanakan sampel) terdapat 9 langkah. Tahap kedua (memilih
sampel dan melaksanakan prosedur audit) terdapat 2 langkah. Dan
tahap ketiga (mengevaluasi hasil) terdapat tiga tahap.
Sampling Atribut dan Distribusi
Sampling
• Sampling atribut adalah metode sampling statistik yang paling
sering digunakan untuk pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi.
• Distribusi sampling adalah distribusi frekuensi hasil semua
sampel berukuran khusus yang dapat diperoleh dari populasi
yang memiliki beberapa karakteristik tertentu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai