AUDITING 2
DOSEN PENGAMPU : Dr. H. Yuskar, SE, MA, CA.
Oleh:
Kelompok 2
Rifky Aditya 1210531001
Bayu Permata Putra 1210531003
Novita Sari 1210531015
Yulia Citra 1210532081
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
Tujuan Pembelajaran :
1. Mengkaitkan hasil pengujian atas transaksi penjualan dengan pengujian terinci
atas saldo piutang usaha.
2. Menguraikan hubungan antara tujuan pengendalian dan tujuan audit dalam siklus
penjualan dan penagihan.
3. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk perkiraan dalam siklus
penjualan dan penagihan.
4. Merancang dan melaksanakan pengujian terinci atas saldo piutang usaha.
5. Memperoleh dan mengevaluasi konfirmasi piutang usaha.
Ukuran Sampel
Tiga faktor utama mempengaruhi jumlah unsur sampel untuk pengujian atas
transaksi adalah tingkat deviasi yang dapat diterima auditor dalam populasi, tingkat
deviasi yang diharapkan didalam sampel dan resiko yang dapat diterima auditor bahwa
sampel itu tidak mewakili populasi. Faktor pertama menyangkut materialitas, yang kedua
terutama didasarkan pada pengalaman tahun lalu dengan klien tersebut. Faktor resiko
dipengaruhi oleh seberapa jauh auditor merencanakan untuk mengurang tingkat risiko
pengendalian yang ditetapkan dan resiko audit menyeluruh yang auditor anggap pantas.
Misalkan,
tujuan
pengendalian
intern
otorisasi
untuk
penjualan
Pengukuran keyakinan audit untuk tujuan audit dalam piutang usaha diperoleh
melalui pengujian atas pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah
sangat subyektif.
mempunyai hubungan istimewa, dan yang bersaldo kredit. Auditor harus menelaah daftar
piutang (neraca saldo umur piutang) pada tanggal neraca untuk menentukan piutang
mana yang harus diselidiki lebih lanjut.
Tabel 13-1
Prosedur Analitis untuk Penjualan dan Penagihan
PROSEDUR ANALITIS
KEKELIRUAN YANG MUNGKIN
Bandingkan persentase margin kotor dengan Lebih saji atau kurang saji penjualan
tahun lalu (berdasarkan lini produk)
Bandingkan penjualan per bulan (berdasarkan Lebih saji atau kurang saji penjualan
lini produk)
Bandingkan retur dan pengurangan harga Lebih
saji
atau
kurang
saji
retur
dan
dan penerimaan kas, perkiraan yang paling penting adalah piutang usaha, tetapi perkiraan
penyisihan piutang tak tertagih juga diuji.
Metodologi pengujian terinci untuk piutang usaha adalah sebagai berikut :
1. Tentukan materialitas dan tetapkan risiko audit yang dapat diterima dan risiko
bawaan untuk piutang usaha
2. Tetapkan risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penerimaan kas
3. Rancang dan laksanakan pengujian atas pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi, dan prosedur analitis untuk siklus penjualan dan penerimaan kas
4. Rancang dan laksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha
5. Rancang pengujian terinci atas piutang usaha untuk memenuhi tujuan spesifik
audit:
a.
b.
c.
d.
Prosedur audit
Besar sampel
Pos/ unsur ayng dipilih
Saat Pelaksanaan
meliputi total saldo individual piutang yang outstanding dan rincian masing-masing
saldo menurut jangka waktu berlalu antara tanggal penjualan dan tanggal neraca.
Menguji informasi dalam neraca saldo umur piutang untuk akurasi mekanis
merupakan prosedur audit yang perlu. Hal ini lazimnya dilakukan sebelum pengujian
lainnya untuk meyakinkan auditor bahwa populasi yang sedang diuji sesuai dengan
buku besar tambahan. Luas pengujian untuk akurasi mekanis tergantung pada jumlah
piutang yang terlibat dan derajat dimana berkas induk telah diuji sebagai bagian dari
pengujian atas transaksi dan luas pengujian skedul oleh auditor intern atau orang lain
yang independen sebelum diberikan ke auditor.
2) Piutang Usaha Adalah Absah
Pengujian terinci atas saldo terpenting untuk menentukan keabsahan piutang
usaha yang dicatat adalah dengan mengkonfirmasi saldo pelanggan. Apabila
pelanggan tidak membalas konfirmasi, auditor juga harus memeriksa dokumen
pendukung untuk verifikasi pengiriman barang dan bahan bukti penerimaan kas
berikutnya untuk menentukan apakah piutang telah ditagih. Lazimnya, auditor tidak
memeriksa dokumen pengiriman ataupun bahan bukti penerimaan kas berikutnya
untuk setiap piutang dalam sampel yang dikonfirmasi, tetapi dokumen ini digunakan
secara luas sebagai bahan bukti alternatif jika tidak diperoleh jawaban
3) Piutang Usaha yang Ada Telah Dimasukkan
Adalah sulit untuk menguji saldo piutang yang dihilangkan dari neraca saldo
umur piutang kecuali dengan mengandalkan pada sifat self-balancing dari berkas
induk piutang usaha. Misalkan, kalau klien memutuskan untuk mengeluarkan sebuah
piutang usaha dari neraca saldo untuk menipu auditor, maka satu-satunya cara yang
mungkin untuk menemukannya adalah dengan menjumlah ke bawah neraca saldo
piutang dan merekonsiliasi saldonya dengan perkiraan pengendali dalm buku besar.
Kalau semua penjualan kepada seorang pelanggan dihilangkan dari jurnal
penjualan, kurang saji piutang usaha tersebut hampir mustahil ditemukan dengan
pengujian terinci atas saldo. Kurang saji penjualan dan piutang usaha paling tepat
dicari melalui pengujian atas transaksi untuk pengiriman yang telah dilakukan namun
belum dicatat (tujuan kelengkapan dari pengujianatas transaksi) dan dengan prosedur
analitis
4) Piutang Usaha Benar-Benar Dimiliki
Biasanya dalam kepemilikan piutang tidak ada ditemukan masalah, karena
piutang adalah kepemilikan klien. Namun ada beberapa masalah ketika piutang sudah
digadaikan atau dijual dan para pelanggan klien tidak mengetahui anjak piutang.
Penelahaan notulen, pembicaraan dengan klien, konfirmasi dengan bank, dan
pemeriksaan arsip korespondensi biasanya cukup untuk mengungkapkan kasus-kasus
dimana piutang tidak dimiliki.
5) Piutang Usaha Dinilai dengan Pantas
Konfirmasi nilai bruto piutang yang dipilih dari neraca saldo merupakan
pengujian terinci atas saldo yang paling lazim untuk penilaian piutang usaha. Apabila
pelanggan tidak menjawab permintaan konfirmasi, maka auditor dapat memeriksa
dokumen pendukung, dengan cara seperti yang telah diuraikan untuk tujuan
keabsahan. Pengujian debit dan kredit ke saldo pelanggan tertentu dilakuakan dengan
memeriksa dokumentasi pendukung untuk pengiriman dan penagihan.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Bagian kedua dari tujuan penilaian piutang ialah menentukan nilai realisasi
(realizable value) dari saldo yang outstanding; yaitu, yang jumlah akhirnya akan ditagih.
Estimasi klien atas jumlah total yang tidak tertagih disajikan dalam piutang tak tertagih.
Walaupun tidak mungkin meramalkan masa datang dengan tepat, adalah perlu bagi
auditor
untuk
mengevaluasi
apakah
penyisihan
tersebut
memadai
dengan
Jika saldo awal piutang usaha dapat dianggap benar dan dilaksanakan pengujian
atas transaksi yang cermat, kemungkinan kekeliruan yang material dalam saldo akhir
piutang akan berkurang. Kesimpulan ini mengasumsikan bahwa pengendalian intern yang
sedang diuji diangap efektif dan pengujian atas hasil transaksi membuktikan efektifitas
pengendalian tersebut.
Untuk mengungkapkan jenis kekeliruan tertentu, konfirmasi biasanya lebih efektif
daripada pengujian atas transaksi. Contohnya ialah piutang yang tidak absah, jumlah
yang diperselisihkan, dan piutang tak tertagih dimana pelanggan pindah dan tidak
meninggalkan alamat barunya. Meskipun konfirmasi tidak dapat menjamin penemuan
jenis-jenis kekeliruan ini, namun masih lebih dapat diandalkan daripadapengujian atas
transaksi karena konfirmasi merupakan bahan bukti yang di dapat dari sumber
independen sedangkan transaksi mengandalkan pada dokumen intern.
Keputusan Konfirmasi
Dalam melaksanakan prosedur konfirmasi, auditor harus memutuskan jenis
konfirmasi yang akan digunakan, saat pelaksanaan prosedur, ukuran sampel, dan unsur
individual yang akan dipilih.
Jenis Konfirmasi
Dua jenis konfirmasi yang lazim digunakan untuk mengkonfirmasi piutang usaha
yaitu positif dan negatif. Konfirmasi positif adalah komunikasi yang dialamatkan
kepada debitur yang meminta konfirmasi darinya secara langsung apakah saldo yang
dinyatakan dalam permintaan konfirmasi benar atau tidak. Konfirmasi negatif juga
merupakan komunikasi yang dialamatkan kepada debitur, tetapi hanya meminta
jawaban kalau dia tidak sepakat dengan jumlah yang dinyatakan
Konfirmasi positif merupakan bahan bukti yang lebih andal karena auditor dapat
melaksanakan prosedur tindak lanjut jika jawabannya tidak diterima dari debitur.
Dengan konfirmasi negatif, kelalaian menjawab harus dianggap sebagai jawaban
benar sekalipun debitur mungkin mengabaikan permintaan konfirmasi.
Apabila sejumlah kecil piutang yang besar merupakan bagian yang signifikan
Apabila kondisi diatas tidak dipenuhi, dapat diterima untuk memakai konfirmasi
negatif. Lazimnya, kalau konfirmasi negatif dipakai auditor akan sangat
mengandalkan pada efektifitas struktur pengendalian intern sebagai bahan bukti
kewajaran piutang usaha dan menganggap
Saat Pelaksanaan
Bahan bukti yang paling andal dari konfirmasi diperoleh apabila dikirimkan
sedekat mungkin dengan tanggal neraca, dibandingkan dengan mengirimkan
konfirmasi piutang beberapa bulan sebelum akhir tahun.
Ukuran Sampel
Pertimbangan utama yang mempengaruhi jumlah konfirmasi yang dikirimkan
adalah sebagai berikut :
atas transaksi
Hasil pengujian konfirmasi pada tahun lalu
Kemungkinan bangkrutnya klien dan faktor-faktor sejenis yang mempengaruhi
Memelihara Kendali
Setelah
unsur-unsur
yang
akan
dikonfirmasi
dipilih,
auditor
harus
dilakukan usaha ini, beberapa pelanggan tetap tidak mengembalikan konfirmasi adalah
perlu untuk melakukan tindak lanjut dengan prosedur alternatif. Tujuan prosedur
alternatif adalah untuk menentukan dengan cara selain konfirmasi, apakah piutang yang
tidak menjawab konfirmasi itu absah dan disajikan dengan pantas pada tanggal
konfirmasi. Untuk setiap konfirmasi positif yang tidak dikembalikan, dokumentasi
berikut dapat diperiksa guna memverifikasi keabsahan dan penilaian transaksi penjualan
individual yang membentuk saldo akhir piutang usaha.
Penerimaan kas kemudian
Bahan bukti penerimaan kas setelah tanggal konfirmasi meliputi pemeriksaan nota
pembayaran,
ayat
pembukuan
dalam
catatan
penerimaan
kasataumungkin
Kelalaian klien mencatat nota kredit dapat disebabkan oleh perbedaan waktu atau
pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan yang tidak pantas.
Kekeliruan klerikal dan jumlah yang diperselisihkan
Kasus ini terjadi apabila peanggan menyatakan bahwa terdapat kekeliruan dalam
harga yang dibebankan untuk barang, barangnya rusak, kuantitas barang yang benar
belum diterima dan sebagainya.
Menarik Kesimpulan
Apabila semua perbedaan telah diselesaikan, termasuk yang diungkapkan dalam
pelaksanaan prosedur alternatif, menjadi penting untuk mngevaluasi ulang struktur
pengendalian intern. Setiap kekeliruan klien harus dianalisis untuk menentukan apakah
hal itu sesuai atau tidak sesuai dengan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan mulamula.
Perlu juga untuk menggeneralisasi
piutang usaha. Mskipun jumlah kekeliruan dalam sampel mungkin tidak begitu
mempengruhi laporan keuangan, auditor hrus mempertimbangkan apakah populasi
tersebut mungkin salah saji secara material.
ILUSTRASI KASUS PT HALILINTAR
Kasus PT Halilintar dari bab 11 dan 12 dilanjutkan disini dengan menambahkan
penentuan prosedur audit pengujian terinci atas saldo dalam siklus penjualan dan
penagihan.
Informasi Neraca Saldo Komparatif PT Halilintar
Penjualan
Retur dan Pengurangan Harga Penjualan
Marjin Kotor
Piutang Usaha
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Piutang Tak Tertagih
Total Aktiva Lancar
Total Aktiva
570
258
37
872
221
32
794
209
30
31/12/08
27,6%
0,8%
0,6%
2,3%
50,8%
31,1%
31/12/07
27,3%
0,8%
0,8%
2,4%
50,4%
36,0%
31/12/06
27,5%
0,9%
0,9%
2,6%
51,6%
36,6%
2.000.000,00
Prosedur Analitis PT Halilintar
Komentar: Penyisihan sebagai resentase dari piutang usaha telah menurun dari 0,9% menjadi
0,6%. Jumlah hari piutang outstanding dan kondisi ekonomi tidak dapat membenarkan
perubahan ini. Kekeliruan potensial adalah sebesar Rp 6.000.000,00 (Rp 2.020.000,00 x 0,9% x
0,6%), yakni 50% dari salah saji yang dapat ditoleransi.
Resiko
Penemuan
Resiko
Tujuan Audit
Salah Saji
Audit
yang dapat
yang
Ditoleransi
dapat
Resiko
Resiko Pengendalian
yang
Bawaan
Prosedur
Direncanakan
analitis
untuk
Pengujian
Diterima
Penjualan
Penagihan
Penjualan
Penagihan
Terinci atas
Saldo
Sedang
Keabsahan
(1)
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Tidak
Hasil Baik
Tidak
Hasil Baik
Tidak
Hasil Baik
Tidak
Keemilikan
(1)
Tinggi
Rendah
Rendah
Dapat
Dapat
Dapat
Dapat
Tinggi
Kelengkapan
(1)
Tinggi
Rendah
Sedang
Diterapkan
Rendah
Diterapkan
Hasil Baik
Hasil Tidak
Diterapkan
Hasil Baik
Diterapkan
Hasil Baik
Hasil Tidak
Tinggi
Penilaian
(1)
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Dapat
Hasil Baik
Dapat
Rendah
Klasifikasi
(1)
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Diterima
Hasil Baik
Hasil Tidak
Hasil Baik
Diterima
Hasil Baik
Tinggi
Pisah Batas
(1)
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Dapat
Hasil Baik
Hasil Baik
Rendah
Hasil Baik
Hasil Baik
Tinggi
Tidak dapat
Tidak dapat
diterapkan
diterapkan
Diterima
Akurasi
(1)
Mekanis
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Tidak
Pengungkapan
(1)
Tinggi
Rendah
dapat
Tidak dapat
diterapka
diterapkan
Hasil Baik
Hasil tidak
dapat
diterapkan
1. Salah saji yang dapat ditoleransi untuk piutang usaha adalah Rp 44.000.000,00 bagi
gabungan seluruh tujuan dan tidak dialokasikan kepada tujuan tujuan.
2. Resiko audit yang dapat diterima yang tinggi berarti bahwa terdapat pengungkapan yang
rendah atas faktor resiko dan dengan demikian bahan bukti yang direncanakan yang lebih
sedikit daripada untuk resiko audit yang data diterima yang rendah. Resiko audit ini
ditetapkan untuk penugasan secara keseluruhan.
Prosedur Audit
Program Audit
Tinggi
dan
totalnya
besar
Telusuri saldonya ke buku besar.
Konfirmasikan piutang usaha dengan
menggunakan
menggunakan
absah.
melebihi
seluruh
dikembalikan
piutang.
Telaah notulen
dan
piutang.
Telaah piutang yang disebut dalam
indikasi
piutangkan.
Tanya jawab
manajemen
piutang.
Piutang usaha dalam neraca
saldo dinilai dengan pantas.
komisaris
konfirmasi
rapat
untuk
direksi
melihat
dengan
positif.
Rp
konfirmasi
10.000.000,00
konfirmasi
hubungan
positif.
pada
istimewa
yang
dan
tidak
permintaan
atau
piutang
digadaikan
atau
dianjak
piutangkan.
Konfirmasikan piutang usaha dengan
menggunakan
umur
piutang
menggunakan
diklasifikasikan
dengan
melebihi
pantas.
konfirmasi
positif.
Rp
konfirmasi
positif.
10.000.000,00
dan
pihak
yang
mempunyai
hubungan
hubungan
istimewa
atau
piutang
digadaikan
atau
dianjak
siklus
piutangkan.
Pilih 50 transaksi penjualan terakhir
penagihan
dan
dan 50 transaksi
sesuai.
neraca
Transaksi
penjualan
dalam
dan
50
transaksi
untuk
pertama
menentukan
tahun
apakah
sudah
Telaah
dan
berjalan.
Telaah piutang yang disebut dalam
informasi
yang
terkait
telah
notulen
rapat
digadaikan
direksi
atau
dianjak
dalam
tahun
terdapat
pertama
periode
piutangkan.
Tanya jawab
manajemen
dengan
hubungan
istimewa
atau
piutang
digadaikan
piutangkan.
atau
dianjak