to
Analisis Siklus Perdagangan Ne
sahaan dipengaruhi oleh investasi persediaan yang
Kebutuhan modal kerja peru
a syarat kredit dari pemasok dengan kredit yang
diinginkan dan hubungan antar diberikan
ertimbangan ini menentukan siklus perdagangan
kepada pelanggannya. P neto (net trade
n. Perhitungan siklus perdagangan neto perusahaan
cycle) perusahaa dijelaskan pada Ilustrasi
10.4.
Perhatikan bahwa pembilang dan penyebut pada Ilustrasi 10.4 disesuaikan pada
basis yang konsiten. Khususnya, piutang usaha dilaporkan dalam dolar penjualan
dibagi dengan penjualan per hari, persediaan dilaporkan pada biaya perolehan
dibagi dengan beban pokok penjualan per hari, dan utang usaha dilaporkan dalam
dolar pembelian dibagi dengan pembelian per hari. Oleh karena itu, sementara
ukuran hari dinyatakan dengan basis yang berbeda, estimasi siklus perdagangan neto
berdasarkan pada basis yang konsisten. Analisis ini menunjukkan bahwa Technology
Resources penjualannya tertahan selama 40 hari dalam piutang usaha, mengelola 56
hari barang tersedia sebagai persediaan, dan hanya menerima 30 hari pembelian
dengan dari pemasoknya. Semakin panjang siklus perdagangan neto, semakin besar
kebutuhan modal kerjanya. Pengurangan pada jumlah hari penjualan dalam piutang
(number of day's sales in receivables) atau biaya penjualan dalam persediaan akan
menurunkan kebutuhan modal kerja. Peningkatan pada jumlah hari pembelian
secara kredit yang diterima dari pemasok akan menurunkan kebutuhan modal kerja.
Kebutuhan modal kerja ditentukan oleh kondisi dan praktik industri. Perbandingan
dengan menggunakan rasio lancar dalam industri, dan analisis kebutuhan modal kerj a
dengan menggunakan ukuran siklus perdagangan neto berguna untuk menganalisis
kecukupan modal kerja suatu perusahaan.
Nik juta. Analisis pesaing industri menghasilkan rata-rata rasio lancar sebesar 1,9:1. Apakah keputusan Anda
terkait permohonan pinjaman IMC dengan informasi yang terbatas ini? Apakah keputusan Anda akan
:arubah jika IMC mengajukan permohonan pinjaman selama 10 tahun?
Rasio ini mengukur ketersediaan kas untuk membayar kewajiban saat ini. Ini
merupakan uji yang berat dengan mengabaikan sifat pendanaan ulang aset lancar
dan liabilitas jangka pendek. Ini suplemen rasio kas terhadap aset lancar dalam
mengukur ketersediaan kas dari sudut pandang yang berbeda. Untuk melihat rasio ini
sebagai perpanjangan dari rasio cepat (lihat analisis berikutnya pada bab MO, kecuali
pada kasus yang ekstrem, merupakan uji likuiditas jangka pendek yang terlalu berat.
Namun, pentingnya kas sebagai bentuk akhir likuiditas seharusnya tidak dipandang
rendah. Catatan kegagalan usaha memberikan banyak contoh perusahaan insolven
dengan aset nonkas yang cukup besar (lancar maupun tidak lancar) dan tidak mampu
untuk membayar liabilitas atau untuk beroperasi.
Consumer Electronics melaporkan penjualan sebesar $1.200.000, saldo awal piutang sebesar ILUSTRAS1 10.5
$150.000, clan saldo akhir piutang sebesar $250.000. Rasio perputaran piutang dihitung la MI IN IN MI 1111
sebagai berikut.
$1.200.000 $1.200.000
6
($150.000 ± $250.000) 2 $200.000
Penjualan
Jumlah bah penjualan dalam piutang = Piutang usaha
360
Ukuran alternatif, periode penagihan piutang (receivables collection period), mengukur jumlah hari yang dibutuhkan, secara rerata,
untuk menagih piutang usaha berdasarkan rata-rata saldo piutang usaha. Angka ini dihitung dengan membagi 360 hari (perkiraan jumlah
hari dalam satu tahun) dengan rasio perputaran piutang usaha.
Dengan menggunakan angka dari Consumer Electronics pada Ilustrasi 10.5, periode penagihan piutang adalah:
360
6 = 60 had
na Isis aporan euangan
Peningkatan pada rasio ini dari waktu ke waktu menunjukkan penurunan pada
penagihan piutang. Sebaliknya, penurunan pada rasio ini menunjukkan perbaikan
penagihan atau perlunya untuk mengevaluasi ulang kecukupan provisi/penyisihan
piutang tak tertagih. Secara keseluruhan, ukuran likuiditas piutang usaha sangat
penting untuk analisis. Ukuran ini juga penting sebagai ukuran utilisasi/pemanfaatan
aset yang dibahas pada Bab 8.
Perputaran Persediaan
Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) mengukur rata-rata tingkat
kecepatan persediaan bergerak masuk dan keluar perusahaan. Perputaran persediaan
dihitung sebagai berikut.
2 Ukuran alternatif, rasio jumlah hari untuk menjual persediaan (days to sell inventory ratio), dihitung sebagai berikut.
360
Perputaran persediaan
Rasio ini memberitahukan jumlah hari yang dibutuhkan perusahaan untuk menjual rata-rata persediaan selama tahun berjalan. Dengan
menggunakan angka dad Ilustrasi 10.6, rasio jumlah hari untuk menjual persediaan dihitung sebagai berikut.
Informasi keuangan terpilih dari Macon Resources untuk tahun ke-8 disajikan kemba_i
ILUSTRASI 10.6
E1 1111 1•1 115 •1 •1 •1 sebagai berikut.
Penjualan $1.800.000
Behan pokok penjualan 1.200.000
Persediaan awal 200.000
Persediaan akhir 400.000
$400.000
Had penjualan dalam persediaan : = 120 had
$1.200.000/380
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Periode Konversi untuk Perusahaan Terpilih
membutuhkan waktu 195 hari untuk
menjual persediaan dan menagih piutangnya
berdasarkan tingkat piutang dan persediaan Target Corp.
saat ini.3 Pfizer Inc.
Dalam mengevaluasi perputaran Dell Inc.
persediaan, analisis harus waspada akan
Coca-Cola C
pengaruh prinsip akuntansi alternatif dalam
Best Buy C
menilai komponen rasio. Pembahasan
tentang akuntansi persediaan pada Bab 4 3M Co. I
menjadi sangat relevan di sini. Penggunaan 50 100 150 200 250 300 350
metode LIFO dalam penilaian persediaan Hari (Siklus Operasi)
dapat secara serius menurunkan kegunaan
rasio perputaran dan rasio lancar. Misalnya,
penilaian persediaan memengaruhi pembilang maupun penyebut pada rasio lancar—
penyebut melalui dampaknya terhadap utang pajak. Informasi yang tersedia pada
laporan keuangan memungkinkan untuk menyesuaikan nilai persediaan LIFO yang
secara tidak realistis terlalu rendah pada saat kenaikan harga, sehingga membuat
nilai tersebut berguna untuk dimasukkan dalam rasio perputaran dan rasio lancar.
Perhatikan bahwa bahkan jika kedua perusahaan menggunakan metode LIFO untuk
penilaian persediaan, rasio berbasis persediaan pada kedua perusahaan tersebut
cenderung tidak dapat diperbandingkan, karena kelompok (basis) persediaan LIFO
perusahaan hampir dapat dipastikan diperoleh pada tahun yang berbeda dengan
tingkat harga yang berbeda. Perlu diingat bahwa perusahaan yang menggunakan
"tahun alami" dapat memiliki tingkat persediaan yang umumnya rendah pada akhir
tahun. Hal ini dapat meningkatkan rasio perputaran pada tingkat yang tinggi secara
tidak normal.
Perhitungan alternatif yang umum digunakan adalah (a) Jumlah hari untuk menjual persediaan + Periode penagihan, seperti
yang dijelaskan pada catatan kaki 1 dan 2, serta (b) Jumlah had penjualan dalam piutang ((umiak hari untuk menjual persediaan) +
Jumlah hari penjualan dalam persediaan (periode penagihan) — Rata-rata periode pembayaran (iumlah had pembelian dalam utang
usaha). Perhitungan yang terakhir mengakui bahwa sebagian modal kerja disediakan oleh pemasok perusahaan (rata-rata periode
pembayaran dan jumlah hari pembelian dalam utang usaha yang dibahas pada bagian Jumlah Han Pembelian dalam Utang Usaha).
156 Analisis Laporan Keuangan
Dalam menggunakan modal kerj a dan rasio lancar, sudut pandangnya adalah likuidasi
dan bukan operasi yang dilanjutkan. Hal ini dikarenakan liabilitas jangka pendek
pada operasi normal tidak dilunasi semuanya, tetapi bersifat akan mengembalikan
dana (refunding). Saat penjualan relatif stabil, pembelian maupun liabilitas jangka
pendek harus tetap stabil. Peningkatan penjualan biasanya menghasilkan peningkatan
liabilitas jangka pendek.
Utang usaha
Rata-rata jumlah hari utang yang beredar =
Beban pokok penjualan ÷ 360
Rata-rata jumlah hari utang yang beredar mengindikasikan rata-rata waktu yang
dibutuhkan perusahaan dalam membayar kewajibannya kepada pemasok. Semakin
lama periode pembayaran, semakin besar modal pemasok yang digunakan.
Ukuran terkait adalah perputaran utang usaha (accounts payable turnover).
Ukuran ini dihitung sebesar: Beban pokok penjualan ÷ Rata-rata utang usaha. Rasio ini
mengindikasikan kecepatan perusahaan dalam membayar pembelian kreditnya.
Dalam rumus ini, pembelian dapat disubstitusikan dengan beban pokok penjualan, dan dapat diestimasi sebagai: Pembelian = Beban
pokok penjualan + Persediaan akhir — Persediaan awal.
Bab Sepuluh I Analisis }Credit
Aset lancar Texas Electric beserta persentase common-size untuk tahun ke-1 dan ke-2 disajikan /LUSTRAS/ 10.7
sebagai berikut.
Tahun Tahun
Aset lancar
ke-1 ke-2
Kas $ 30.000 30% $ 20.000 20%
Piutang usaha 40.000 40 30.000 30
Persediaan 30.000 30 50.000 50
Total aset lancar $100.000 100% $100.000 100%
Rasio Cepat
Pengujian likuiditas yang lebih ketat adalah dengan menggunakan rasio cepat (acid-
test/quick ratio). Rasio ini memasukkan aset yang paling cepat dikonversi menjadi
kas dan dihitung sebagai berikut.
Persediaan sering kali merupakan aset lancar yang paling tidak likuid dan tidak
dimasukkan ke dalam rasio cepat. Alasan lain untuk tidak memasukkan persediaan
adalah penilaian persediaan biasanya melibatkan lebih banyak kebijakan manajerial
dibandingkan dengan penilaian aset lancar lainnya. Namun, perlu diingat bahwa
persediaan untuk beberapa perusahaan lebih likuid dibandingkan piutang yang
lambat pembayarannya. Analisis harus menilai manfaat mengeluarkan persediaan
dalam mengevaluasi likuiditas. Interpretasi rasio cepat sama dengan interpretasi
rasio lancar.
Perhitungan rasio arus kas untuk Campbell Soup pada tahun ke-1 1 (data diambil
dari laporan keuangan yang disajikan kembali pada Lampiran A di akhir buku ini)
adalah sebagai berikut.
$805,2 _
$1.278 0,63
Fleksibilitas Keuangan
Ada pertimbangan kualitatif penting berpengaruh pada likuiditas jangka pendek.
Karakteristik ini sangat berguna karena tergantung pada fleksibilitas keuangan suatu
perusahaan. Fleksibilitas keuangan (financial flexibility) merupakan kemampuan
suatu perusahaan untuk mengambil langkah-langkah untuk melawan gangguan tak
terduga dalam arus dana. Hal tersebut dapat berarti kemampuan untuk meminjam
dari berbagai sumber, untuk meningkatkan modal ekuitas, untuk menjual dan
menarik kembali aset, atau untuk menyesuaikan tingkat dan arah operasi untuk
memenuhi perubahan keadaan. Kapasitas perusahaan untuk meminjam tergantung
pada beberapa faktor dan dapat berubah. Kapasitas tersebut tergantung pada
profitabilitas, stabilitas, ukuran, posisi industri, komposisi aset, dan struktur modal.
Selain itu, juga tergantung pada kondisi pasar kredit dan tren. Kapasitas perusahaan
untuk meminjam sangat penting sebagai sumber kas dan perputaran atas utang jangka
pendek. Pendanaan yang telah disepakati di awal atau jalur kredit terbuka (open lines of
credit) merupakan sumber kas yang dapat diandalkan. Faktor tambahan yang
berpengaruh pada penilaian fleksibilitas keuangan perusahaan adalah (1) peringkat
surat berharga komersial (commercial paper), obligasi, dan saham preferen, (2)
pembatasan atas penjualan aset, (3) sejauh mana beban bersifat diskresioner, dan (4)
kemampuan untuk merespons perubahan kondisi dengan cepat (seperti pemogokan,
pergeseran permintaan, dan berhentinya sumber pasokan).
Analisis Bagaimana-Jika
Analisis bagaimana-jika (what-if analysis) merupakan teknik yang berguna untuk
melihat dampakperubahan kondisi atau kebijakan terhadap sumber daya perusahaan.
Bab Sepuluh I Analisis Kredit
r
Analisis what-if diilustrasikan pada bagian ini dengan menggunakan data keuangan
terpilih dari Consolidated Technologies Inc., pada tanggal 31 Desember, tahun ke-1.
Kos $ 70.000
Piutang usaha 150.000
Persediaan 65.000
Aset tetap 200.000
Akumulasi penyusutan 43.000
Utang usaha 130.000
Wesel bayar 35.000
Liabilitas pajak yang masih harus dibayar 18.000
Modal sahann 200.000
Penjualan $ 750.000
Biaya penjualan 520.000
Pembelian 350.000
Penyusutan 25.000
Laba neto 20.000
CONSOLIDATED TECHNOLOGIES
Perkiraan Kas
Untuk Tabun yang Berakhir pada 31 Desember, Tahun ke-2
Perubahan kebijakan kredit akan menghasilkan kelebihan kas dan tidak dibutuhkan
pinjaman.
Penjualan
Rata - rata A. R. = : A. R. akhir = [(Rata - rata A. R.) x 2] - A. R. awal
Rata - rata perputaran A. R.
Bab Sepuluh I Analisis liredit
Kasus 10.3 Selain kondisi yang berlaku pada Kasus 10.2, bagaimana-jika,
pemasok perusahaan mensyaratkan pembayaran dalam waktu 60 hari? Apakah
dampak persyaratan pembayaran ini terhadap saldo kas? Analisis atas kasus ini
adalah sebagai berikut.
Jadwal pembayaran yang lebih ketat dari pemasok akan menyebabkan persyaratan
pinjaman tambahan bagi Consolidated Technologies.
smorgins Pemberi pinjaman melindungi diri mereka dari keadaan insolvensi perusahaan
BATAS UTANG dan kesulitan keuangan dengan memasukkan beberapa persyaratan pinjaman dalam
Setiap tahun, sekitar 40% perjanjian pinjaman. Persyaratan pinjaman mengatur kondisi gagal bayar, biasanya
pemilik bisnis berskala kecil berdasarkan ukuran akuntansi, pada tingkat yang memungkinkan pemberi pinjaman
mencari pinjaman. Bank
menolak hampir seperempat memiliki kesempatan untuk menagih pinjaman mereka sebelum kesulitan keuangan
dari jumlah tersebut. memburuk. Perjanjian biasanya dirancang untuk (1) menekankan ukuran utama
dari kekuatan keuangan seperti rasio lancar dan rasio utang terhadap ekuitas, (2)
melarang penerbitan utang tambahan, (3) menjamin tidak ada pengeluaran sumber
daya perusahaan melalui dividen yang berlebihan atau akuisisi. Perjanjian tidak dapat
menjamin kepada pemberi pinjaman dari kerugian operasi—walaupun merupakan
sumber kesulitan keuangan. Perjanjian dan ketentuan perlindungan juga tidak dapat
menggantikan kewaspadaan dan pemantauan terhadap hasil operasi dan kondisi
keuangan perusahaan. Pendanaan utang publik maupun swasta dalam jumlah besar
telah menyebabkan beberapa pendekatan standar pada analisis dan evaluasi. Bab ini
menjelaskan berbagai pendekatan tersebut, sementara Lampiran 10A membahas
analisis efek utang oleh lembaga pemeringkat, dan Lampiran 10B menjelaskan
penggunaan rasio sebagai alat prediksi terhadap kesulitan keuangan.
1. Bunga atas sebagian utang adalah tetap dan, memberikan biaya bunga kurang
dari imbal hasil atas aset operasi neto, kelebihan imbal hasil adalah untuk
keuntungan investor ekuitas.
2. Bunga adalah beban yang dapat dikurangkan terhadap pajak, sedangkan
dividen tidak dapat dikurangkan terhadap pajak.
Kedua faktor tersebut akan dibahas pada bagian ini mengingat pentingnya terhadap
pendanaan utang dan analisis risiko.
Pendanaan Liabilitas dan Ekuitas untuk Konsep Leverage Keuangan
Perusahaan Terpilih Perusahaan biasanya menggunakan pendanaan utang dan
Target Corp ekuitas. Kreditor biasanya tidak bersedia memberikan
Pfizer Inc pendanaan tanpa perlindungan yang diberikan oleh
Dell Inc pendanaan ekuitas. Leverage keuangan merujuk pada
Coca-Cola Co jumlah pendanaan utang dalam struktur modal perusahaan.
Best Buy Co Perusahaan dengan leverage keuangan disebut dengan
3M Co perdagangan pada ekuitas (trading on the equity). Hal ini
0% 4r 60% 80% mengindikasikan bahwa perusahaan menggunakan modal
ekuitas sebagai dasar peminjaman dalam keinginan untuk
Pendanaan liabilitasDPendanaan ekuitasi
memperoleh kelebihan imbal hasil.
Tampilan 10.2 mengilutrasikan perdagangan pada
ekuitas. Tampilan ini menghitung imbal basil yang diperoleh dua perusahaan, Risky,
Inc. dan Safety, Inc.
Tampilan 10.2 Perdagangan pada Ekuitas—lmbal Hasil untuk Berbagai Tingkat Laba
M M M M M
(dalam jutaan dolar)
SUMBER
PENDANAAN Laba Operasi NOPAT [Ulm Operasi IMBAL BASIL
Sebelum
Aset Utang Ekuitas Bunga Pajak Laba x (1— 40%)] Aset Operasi Ekuitast
Pajak
Utang 10% (40%) Neto Neto (RNOA)* (ROE)
Tahun Ke-1
Risky, Inc. $1.000 $ 400 $ 600 $ 200 $ 40 $ 64 $ 96 $ 120 12% 16%
Safety, Inc. 1.000 0 1.000 200 0 80 120 120 12 12
Tahun Ke-2
Risky, Inc. 1.000 400 600 100 40 24 36 60 6 6
Safety, Inc. 1.000 0 1.000 100 0 40 60 60 6 6
Tahun 3
Risky, Inct 1.000 400 600 50 40 4 6 30 3 1
Safety, Inc. 1.000 0 1.000 50 0 20 30 30 3 3
*Imbal hasil atas aset operasi neto = NOPAT/Aset operasi neto.
timbal basil atas ekuitas = Laba neto/Ekuitas pemegang saham.
Kedua perusahaan ini memiliki aset operasi neto dan Laba operasi yang identik. Risky,
Inc. memperoleh 40% pendanaan dari utang, sedangkan Safety, Inc. merupakan
perusahaan tanpa utang, atau tanpa leverage. Pada tahun ke-1, ketika rata-rata imbal
basil atas aset operasi neto adalah 12%, imbal basil atas ekuitas pemegang saham
Risky, Inc. sebesar 16%. Imbal basil ini lebih tinggi untuk pemegang saham karena
kelebihan imbal hasil atas aset operasi neto di atas biaya utang setelah pajak (12%
dibandingkan 6%, yang terakhir dihitung dari 10% [1 - 0,04]). Imbal hasil atas ekuitas
Safety, Inc. selalu sama dengan imbal basil atas aset karena perusahaan tersebut
tidak memiliki utang. Pada tahun ke-2, imbal basil atas aset Risky, Inc. sama dengan
biaya utang setelah pajak, sehingga dampak leverage dinetralkan. Pada tahun ke-3,
leverage terlihat menjadi "pedang bermata dua". Khususnya, ketika imbal basil atas
aset operasi neto kurang dari biaya utang setelah pajak, imbal hasil atas ekuitas Risky,
Inc. lebih rendah dari imbal basil atas ekuitas untuk Safety Inc. yang bebas utang.
Untuk menggeneralisasi dari contoh ini: (1) perusahaan dengan leverage berhasil atas
perdagangan pada ekuitas ketika imbal basil atas aset melebihi biaya utang setelah
pajak, (2) perusahaan dengan leverage tidak berhasil atas perdagangan pada ekuitas
Bab Sepuluh I Analisis Kredit 165
ketika imbal hasil atas aset operasi neto kurang dari biaya utang setelah pajak, dan (3)
dampak dari leverage akan diperbesar pada tahun baik maupun tahun buruk.
Risky, Safety,
Tahun ke-2 Inc. Inc.
Laba sebelum bunga dan pajak $ 100 $ 100
Bunga (10% dari $400) (40) 0
Laba sebelum pajak 60 100
Pajak (40%) (24) (40)
Laba neto 36 60
Menambahkan kembali bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi 40 0
Total imbal hasil kepada pemegang efek (utang dan ekuitas) $ 76 $ 60
Ingat kembali bahwa dampak leverage adalah netral pada tahun ke-2. Namun,
perhatikan bahwa meskipun imbal basil atas aset operasi neto sama dengan biaya
utang setelah pajak, total jumlah yang tersedia untuk distribusi ke pemegang utang
dan ekuitas Risky, Inc. adalah $16 lebih tinggi dari jumlah yang tersedia untuk
pemegang ekuitas Safety, Inc. Hal ini dikarenakan liabilitas pajak yang lebih rendah
untuk Risky, Inc. Perlu diingat bahwa nilai pengurangan pajak bunga tergantung
adanya laba yang cukup. Untuk menggeneralisasi dari contoh ini: (1) bunga dapat
dikurangkan dari pajak, sedangkan dividen tunai untuk pemegang ekuitas tidak
dapat dikurangkan, (2) karena bunga dapat dikurangkan dari pajak, maka laba
yang tersedia untuk pemegang efek dapat menjadi lebih besar, dan (3) tidak adanya
pembayaran atas bunga dapat menyebabkan kebangkrutan, sedangkan tidak adanya
pembayaran atas dividen tidak menyebabkan kebangkrutan.
Pajak Penghasilan Tangguhan. Salah satu pertanyaan penting adalah apakah pajak
tangguhan diperlakukan sebagai liabilitas, ekuitas, atau sebagai bagian utang dan
bagian ekuitas. Jawabannya tergantung dari sifat tangguhan, pengalaman di masa lalu
dari akun tersebut (seperti pola pertumbuhannya), dan kemungkinan pembalikan di
masa depan. Dalam mencapai keputusan tersebut, perlu mengakui bahwa, dalam
situasi normal, pajak tangguhan akan membalik dan menjadi utang ketika ukuran
perusahaan menurun. Jika pembalikan di masa depan memiliki kemungkinan
sangat kecil, seperti yang mungkin terjadi dengan perbedaan waktu dari penyusutan
dipercepat, maka pajak tangguhan harus dianggap seperti pendanaan jangka panjang
dan diperlakukan seperti ekuitas. Namun, jika kemungkinan pelunasan pajak
tangguhan di masa mendatang cukup tinggi, maka pajak tangguhan (atau sebagian
jumlahnya) harus diperlakukan seperti liabilitas jangka panjang.
Sewa Operasi. Praktik akuntansi saat ini mensyaratkan bahwa sebagian besar
pendanaan sewa jangka panjang yang tidak dapat dibatalkan disajikan sebagai utang.
Namun demikian, perusahaan memiliki peluang tertentu untuk struktur sewa dengan
tujuan menghindari pelaporan mereka sebagai utang. Sewa operasi seharusnya
diakui pada laporan posisi keuangan untuk tujuan analitis, sehingga meningkatkan
aset tetap dan liabilitas seperti yang dibahas pada Bab 3.
Pendanaan di Luar Laporan Posisi Keuangan. Untuk menentukan utang pada suatu
perusahaan, analisis harus memperhatikan bahwa beberapa manajer berusaha
menurunkan nilai utang yang dilaporkan, sering kali dengan cara yang baru dan
terkadang kompleks. Beberapa cara untuk melakukan hal ini telah dibahas pada
Bab 3, termasuk penjualan piutang, pengaturan pendanaan di luar laporan posisi
keuangan dengan memanfaatkan entitas bertujuan khusus (special purpose entities—
SPE) dan investasi metode ekuitas. Kritis dalam membaca catatan dan komentar
manajemen, beserta pertanyaan dengan manajemen, sering kali dapat memberikan
petunjuk tentang keberadaan pos liabilitas yang tidak tercatat.
terhadap laba juga dianggap sebagai liabilitas. Analisis harus membuat penilaian
mengenai kemungkinan komitmen atau kontinjensi menjadi liabilitas aktual, dan
memperlakukan pos tersebut dengan semestinya. Sebagai contoh, jaminan atas
utang entitas anak atau lainnya yang mungkin menjadi liabilitas harus diperlakukan
sebagai liabilitas.
Utang yang Dapat Dikonversi. Utang yang dapat dikonversi biasanya dilaporkan di antara
liabilitas (atau sebagai pos yang terpisah dari daftar utang maupun ekuitas). Jika hal
konversi menunjukkan utang ini akan dikonversi menjadi saham biasa, maka utang
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai ekuitas untuk tujuan analisis struktur modal.
Saham preferen
17,8%
Total utang
Total modal
Ingot bahwa total modal secara definisi sama dengan total aset. Rasio total utang
terhadap total modal untuk Campbell Soup pada tahun ke-1 1 (laporan keuangan
pada Lampiran A) dihitung sebagai berikut.
(a)
Liabilitas jangka pendek
(b) Utang jangka panjang
(c)
Liabilitas lainnya
(d)
Total ekuitas pemegang saham
(e)
Total utang (pembilang)
Ukuran ini sering dinyatakan dalam bentuk rasio, seperti 0,57; atau digambarkan
sebagai pembentuk utang 57% dari struktur modal Campbell Soup.
Total utang
Ekuitas pemegang saham
Rasio total utang terhadap modal ekuitas Campbell Soup pada tahun ke-1 1 dihitung
sebagai berikut.
$2.355,6 _ 31
$L793,4
Rasio ini menunjukkan bahwa total utang Campbell Soup adalah 1,31 kali modal
ekuitasnya. Dengan kata lain, pendanaan kredit Campbell Soup sama dengan 1,31
untuk setiap $1 pendanaan ekuitas.
Pada tahun ke-1 1, Campbell Soup memiliki rasio utang jangka panjang terhadap
ekuitas adalah sebagai berikut.
(a)
Total utang
(b)
Total liabilitas jangka pendek
(c) Ekuitas pemegang saham
....CAKUPAN LABA
Pembahasan mengenai ukuran struktur modal yang mengakui kegunaan ukuran
ini sebagai perangkat screening. Perangkat ini merupakan sarana penting untuk
menentukan apakah risiko yang melekat (risk inherent) pada struktur modal
perusahaan membutuhkan analisis lebih lanjut. Salah satu keterbatasan ukuran
struktur modal adalah ketidakmampuannya berfokus pada ketersediaan arus kas
untuk melunasi utang perusahaan. Saat utang dilunasi, ukuran struktur modal
biasanya membaik, sementara kebutuhan kas tahunan untuk membayar bunga atau
dana pelunasan obligasi (sinking fund) cenderung tetap atau meningkat (contoh yang
terakhir termasuk tingkat pembayaran utang dengan penyisihan balloon repayment
atau obligasi tanpa bunga—zero coupon bonds). Keterbatasan ini menyoroti peranan
penting dari cakupan laba (earnings coverage) suatu perusahaan, atau kekuatan
menghasilkan laba (earning power), sebagai sumber pembayaran bunga dan pokok
pinjaman. Meskipun perusahaan dengan laba yang tinggi dapat menghadapi
masalah likuiditas jangka pendek karena komposisi asetnya, perlu diingat bahwa
laba jangka panjang merupakan sumber utama likuiditas, solvabilitas, dan kapasitas
peminjaman.
Commission (SEC) mengharuskan rasio laba terhadap beban tetap, akan diungkapkan
pada prospektus seluruh efek utang yang telah terdaftar. Ukuran rasio laba terhadap
beban tetap (earnings to fixed charges ratio) umumnya adalah sebagai berikut.
Konsep yang mendasari ukuran ini sangat sederhana. Namun, aplikasi ukuran ini
dipersulit dengan apa yang dimasukkan dalam "laba yang tersedia untuk beban tetap"
dan "beban tetap."
Bunga yang Timbul. Bunga yang timbul (interest incurred) merupakan beban tetap
yang paling langsung dan jelas yang timbul dari utang. Jumlah beban bunga dapat
diperkirakan dengan mengacu pada pengungkapan wajib atas bunga yang dibayarkan
pada laporan arus kas. Beban bunga berbeda dengan bunga yang dibayarkan karena
alasan yang mencakup (1) perubahan utang bunga, (2) bunga yang dikapitalisasi
nailre
akan dinetokan, (3) amortisasi diskon dan premium. Dengan tidak adanya informasi,
bunga yang dibayarkan merupakan perkiraan yang baik dari bunga yang terjadi.
Bunga Implisit dalam Kewajiban Sewa. Pengakuan akuntansi atas sewa sebagai sarana
pendanaan telah dibahas pada Bab 3. Pada saat sewa dikapitalisasi, bagian bunga
dari pembayaran sewa dimasukkan dalam beban bunga pada laporan laba rugi,
sedangkan sebagian saldonya biasanya dianggap sebagai pembayaran kewajiban
pokok. Pertanyaan muncul ketika dalam menganalisis ditemukan beberapa sewa yang
seharusnya dikapitalisasi, tetapi tidak dilakukan. Pertanyaan ini di luar pertanyaan
akuntansi mengenai apakah kapitalisasi tersebut layak atau tidak. Perlu diingat
bahwa sewa jangka panjang mencerminkan kewajiban tetap yang harus diakui dalam
menghitung rasio laba terhadap beban tetap.
Persyaratan Dividen Saham Preferen dari Entitas Anak dengan Kepemilikan Saham
Mayoritas. Persyaratan ini dianggap sebagai beban tetap karena memiliki prioritas di
atas distribusi laba untuk entitas induk. Pos-pos yang akan atau telah dieliminasi
dalam konsolidasi seharusnya tidak dianggap sebagai beban tetap. Perlu diingat
bahwa seluruh biaya tetap yang tidak dapat dikurangkan terhadap pajak harus
disesuaikan terhadap pajak. Hal ini dilakukan dengan menambahkan sejumlah pajak
penghasilan yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba setelah pajak yang memadai
untuk menutupi biaya tetap ini. Ketentuan dividen saham preferen dari entitas anak
yang dimiliki secara mayoritas merupakan sebuah contoh biaya tetap yang tidak
dapat dikurangkan terhadap pajak. Penyesuaian untuk menghitung jumlah bruto
adalah sebagai berikut.
• Rasio laba terhadap beban tetap berdasarkan laba. Diasumsikan jika rasio
berada pada tingkat yang memuaskan, perusahaan dapat mendanai kembali
kewajiban yang jatuh tempo. Jadi, mereka tidak perlu melunasi dengan dana
yang tersedia dari laba.
• Jika perusahaan memiliki rasio utang terhadap ekutitas yang memadai, maka
perusahaan seharusnya dapat meminjam kembali jumlah yang sama untuk
pembayaran kewajiban pokok.
• Memasukkan pembayaran kewajiban pokok dapat menyebabkan perhitungan
ganda. Misalnya, dana yang dapat dipulihkan oleh penyusutan digunakan
untuk pelunasan utang. Jika laba mencerminkan pengurangan atas
penyusutan, maka beban tetap seharusnya tidak memasukkan pembayaran
kewajiban pokok. Ada beberapa dukungan terhadap pendapat jika utang
digunakan untuk memperoleh aset tetap yang dapat disusutkan dan jika
terdapat hubungan antara pola penyusutan dan pembayaran kewajiban
pokok. Pengakuan bahwa penyusutan dapat dipulihkan jika hanya terdapat
operasi yang menguntungkan atau setidaknya titik impas. Oleh karena itu,
validitas pendapat ini dipengaruhi kondisi tersebut. Pengakuan definisi laba
Analisis Laporan Keuangan
pada rasio laba terhadap beban tetap yang menekankan kas dari operasi
sebagai dana yang tersedia untuk menutupi beban tetap. Penggunaan konsep ini
menghapuskan masalah perhitungan ganda karena beban nonkas seperti
penyusutan akan ditambahkan kembali pada laba neto dalam perhitungan
cakupan laba.
• Masalah memasukkan persyaratan pembayaran kembali utang sebagai beban
tetap adalah bahwa tidak semua perjanjian utang menyediakan penyisihan
dana atau kewajiban pembayaran kembali yang sama. Setiap alokasi arbriter
dari utang antarperiode akan tidak realistis dan mengabaikan perbedaan
pada tekanan sumber daya kas dari pembayaran kembali utang aktual
antarperiode. Dalam jangka panjang, jatuh tempo dan balloon payment harus
dipenuhi. Salah satu solusi terletak pada analisis persyaratan pembayaran
kembali utang secara cermat. Analisis ini digunakan sebagai dasar
penentuan dampak persyaratan terhadap solvabilitas jangka panjang. Untuk
mengasumsikan utang dapat didanai kembali (refinanced), ditangguhkan,
atau dibayar dari operasi adalah berisiko. Sebaliknya, pengakuan persyaratan
pembayaran kembali utang dan waktunya dalam menganalisis solvabilitas
jangka panjang. Memasukkan penyisihan dana atau persyaratan pembayaran
kembali lebih awal dalam beban tetap merupakan salah satu cara untuk
mengakui kewajiban ini. Cara lainnya adalah menggunakan persyaratan
pembayaran kembali utang selama periode 5 hingga 10 tahun ke depan dan
mengaitkannya dengan dana setelah pajak yang diperkirakan tersedia dari
operasi.
Jaminan Pembayaran Beban Tetap. Jaminnan pembayaran beban tetap dari entitas anak
yang tidak dikonsolidasikan atau entitas yang tidak terafiliasi harus ditambahkan
pada beban tetap jika pembayaran terkait jaminan ini tidak dapat dihindari.
Kapitalisasi sewa jangka panjang memengaruhi laba melalui beban bunga implisit dan amortisasi hak kepemilikan. Untuk
mempertimbangkan komponen pokok dari sewa ini sebagai beban tetap (setelah laba dikurangi dengan amortisasi hak kepemilikan) dapat
menyebabkan perhitungan ganda.
Bab SepuId I Analisis Kredit
(a) Laba sebelum pajak dari operas' dilanjutkan ditambah (b) Beban bunga ditambah (c) Amortisasi
beban utang dan diskonto atau premium ditambah (d) Bagian bunga dari beban sewa operasi ditambah
(e) Persyaratan dividen saham preferen pada entitas anak dengan kepemilikan saham mayoritas
setelah disesuaikan pajak ditambah (f) Jumlah bunga yang dikapitalisasi yang sebelumnya telah
diamortisasi pada periode berjalan dikurangi (g) Laba yang tidak dibagikan pada entitas anak atau
afiliasi yang kepemilikan saham kurang dari 50%
(h) Total beban bunga ditambah (c) Amortisasi beban utang dan diskonto atau premium
ditambah (d) Bagian bunga dari beban sewa operasi ditambah (e) Persyaratan dividen saham preferen
pada entitas anak dengan kepemilikan saham mayoritas setelah disesuaikan pajak
Setiap komponen dari rasio ini diberi tanda a-h dan lebih lanjut dijelaskan sebagai
berikut.
a. Laba sebelum pajak dari operasi sebelum dihentikan, pos luar biasa, dan
dampak kumulatif perubahan akuntansi.
b. Beban bunga dikurangi bunga yang dikapitalisasi.
c. Biasanya termasuk dalam beban bunga.
d. Sewa pendanaan yang dikapitalisasi sehingga bunga implisit dalam
komponen sudah termasuk dalam beban bunga. Namun, bagian bunga dari
sewa operasi jangka panjang dimasukkan dengan asumsi bahwa banyaknya
sewa operasi jangka panjang tidak berbeda jauh dengan kriteria sewa modal,
tetapi memiliki karakteristik transaksi pendanaan.
e. Mengecualikan semua pos-pos yang dieliminasi saat konsolidasi. Jumlah
dividen dinaikkan menjadi laba sebelum pajak yang dibutuhkan untuk
membayar dividen tersebut.6
f. Berlaku untuk perusahaan non-utilitas. Jumlah ini jarang diungkapkan.
g. Kepentingan nonpengendali atas laba entitas anak dengan kepemilikan
saham mayoritas yang memiliki beban tetap dapat dimasukkan ke dalam
laba.
h. Termasuk baik yang dibebankan maupun yang dikapitalisasi.
Untuk memudahkan penyajian, dua pos (provisi atau penyisihan) tidak dimasukkan
dari rasio di atas, tetapi pos tersebut seharusnya dicerminkan dalam rasio jika ada:
Terakhir, SEC mensyaratkan bahwa jika rasio laba terhadap beban tetap kurang dari 1,
jumlah laba yang tidak mencukupi untuk menutup beban tetap harus dilaporkan.
6 Dihitung sebagai (Persyaratan dividen saham preferen)/(1 — Tarif pajak). Tarif pajak dihitung sebagai Penyisihan pajak penghasilan
aktual/Laba sebelum pajak penghasilan, pos low biasa, dan dampak kumulatif perubahan kebijakan akuntansi.
a Isis poran euangan
menggunakan informasi dari CompuTech (dalam ribuan $), maka perhitungan rasio
laba terhadap beban tetap (dengan referensi huruf sebagai definisi rasio) sebagai
berikut.
$2.200 (a) + $700 (b dan c) + $300 (d) + $80 (f) — $600 (g) + $200*
$840 (h) + $60 (c) + $300 (d) 2,40
"Catatan: SEC memperbolehkan dimasukkannya laba kepentingan nonpengendali dalam laba entitas anak dengan
kepemilikan saham mayoritas yang memiliki beban tetap. Jumlah ini ditambahkan untuk membalikkan pengurangan
yang sejenis dari laba.
Pembilang dalam rasio ini terkadang disebut sebagai laba sebelum bunga dan pajak
atau EBIT (earnings before interest and taxes), sehingga rasio ini disebut EBIT/I. Rasio
jumlah kali perolehan bunga merupakan ukuran yang disederhanakan. Rasio ini
mengabaikan sebagian besar penyesuaian, baik dari nisi pembilang maupun penyebut,
seperti pembahasan pada rasio laba terhadap beban tetap. Meskipun perhitungannya
sederhana, rasio ini berpotensi menyesatkan dan tidak seefektif alat analisis seperti
rasio laba terhadap beban tetap.
Bab Sepuluh I Analisis Kredit
COMPUTECH CORPORATION
Laporan Laba Rugi
Penjualan neto $13.400.000
Laba dari afiliasi dengan kepemilikan kurang dari 50% (seluruhnya tidak
didistribusikan) 600.000
Total pendapatan 14.000.000
Beban pokok penjualan $7.400.000
Beban penjualan, umum, dan administrasi 1.900.000
Penyusutan (dikeluarkan dari biaya di atas )' 800.000
Beban bunga, net& 700.000
Beban sewa3 800.000
Bagian kepentingan nonpengendali atm laba konsolidasian4 200.000 (11.800.000)
Laba sebelum pajak 2.200.000
Pajak penghasilan
Kini 800.000
Tangguhan 300.000 (1.100.000)
Dengan menggunakan data keuangan CompuTech dari Tampilan 10.5, maka dapat
dihitung kas dari operasi sebelum pajak untuk rasio ini sebagai berikut.
Berikut ini merupakan beban tetap yang perlu ditambahkan kembali untuk kas dari
operasi sebelum pajak.
Rasio arus kas terhadap beban tetap CompuTech dihitung sebagai berikut.
$3.230.000
$1.200.00 = 2 69
Bab Sepuluh I Analisis Kredit 179
Laba sebelum pajak + Penyesuaian (b) hingga (g) yang didefinisikan pada halaman 175
Dividen saham preferen
Beban tetap +
1 — Tarif pajak
Dengan menggunakan data keuangan dari CompuTech Corp. pada Tampilan 10.5,
maka dapat dihitung rasio cakupan laba atas dividen saham preferen. Perhitungan ini
sama dengan perhitungan rasio laba terhadap beban tetap CompuTech (dihitung
sebelumnya) dan menambahkan persyaratan dividen saham preferen setelah
penyesuaian pajak. Perhitungan rasio cakupan laba atas dividen saham preferen
(dalam ribuan $) adalah sebagai berikut.
• Catatan: Huruf tersebut mengacu pada komponen rasio laba terhadap beban tetap (lihat halaman 175).
*Kepentingan nonpengendali atas laba entitas anak dengan kepemilikan mayoritas (lihat pembahasan sebelumnya).
tpersyaratan dividen saham preferen setelah penyesuaian pajak.
Analisis Laporan Keuangan
Jika terdapat dua atau lebih saham preferen yang beredar, rasio cakupan ini biasanya
dihitung untuk setiap penerbitan dengan menghilangkan persyaratan dividen saham
preferen yang dikeluarkan pertama dan memasukkan semua beban tetap serta
dividen saham preferen yang dikeluarkan terlebih dahulu.
Perhatian terhadap ukuran cakupan laba merupakan hal yang masuk akal karena
kreditor menempatkan kepercayaan yang besar pada kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya dan melanjutkan operasi. Kenaikan tingkat yield atas utang
jarang mengompensasi risiko hilangnya pokok pinjaman yang diberikan kreditor.
Jika kemungkinan perusahaan memenuhi kewajibannya melalui operasi yang
dilanjutkan tidak tinggi, maka risiko bagi kreditor cukup besar.
bisnis perusahaan terus berlanjut, dan jangka waktu baru diciptakan, analisis harus
berfokus pada substansi mengungguli bentuk (substance over form). Kebenaran dasar
mengenai hubungan antara risiko dan imbal hasil dalam struktur modal tetap ada.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko dan alat analisis yang tersedia
dibahas pada bab ini dan bab sebelumnya menunjukkan dibutuhkannya analisis
keuangan secara lengkap dan menyeluruh. Bersandar pada pemeringkat kredit atau
peringkat lainnya merupakan pendelegasian tanggung jawab analisis dan evaluasi.
Terlalu berisiko untuk menempatkan ketergantungan secara parsial atau eksklusif
pada sumber-sumber analisis ini. Tidak peduli bagaimana reputasinya, sumber
tersebut tidak dapat menangkap risiko yang unik dan imbal hasil yang diharapkan.
AAA Obligasi dengan peringkat AAA merupakan obligasi tingkat tertinggi. Obligasi
ini memiliki tingkat perlindungan tertinggi untuk pokok pinjaman dan
bunga. Di pasar, obligasi ini bergerak sesuai dengan tingkat suku bunga dan
memberikan keamanan maksimal.
AA Obligasi dengan peringkat AA juga memenuhi syarat sebagai obligasi berkualitas
tinggi dan sebagian besar hanya sedikit berbeda dengan obligasi AAA. Harga
obligasi jenis ini juga bergerak seiring dengan pasar uang jangka panjang.
A Obligasi dengan peringkat A dikategorikan sebagai tingkat menengah atas.
Obligasi jenis ini memiliki kekuatan investasi yang memadai, tetapi tidak
terbebas dari dampak buruk perubahan kondisi ekonomi dan perdagangan.
Bunga dan pokoknya dianggap aman. Obligasi ini umumnya mencerminkan
kurs uang pada perilaku harganya dan untuk beberapa kondisi ekonomi.
BBB Obligasi dengan peringkat BBB, atau kategori tingkat menengah, merupakan
Batas antara obligasi yang aman dengan obligasi yang didominasi unsur spekulasi.
Obligasi ini memiliki cakupan aset yang cukup dan biasanya dilindungi oleh
tingkat laba yang memuaskan. Obligasi ini rentan terhadap perubahan kondisi,
terutama kelesuan ekonomi, dan membutuhkan pemantauan terus-menerus. Di
pasar, obligasi jenis ini lebih responsif terhadap kondisi usaha dan perdagangan
dibandingkan dengan tingkat suku bunga. Obligasi ini merupakan tingkat
terendah yang biasanya memenuhi kualifikasi untuk investasi bank komersial.