PENGANTAR AKUNTANSI
Pertemuan 7
2. Penjurnalan (Journalizing)
Jurnal Umum atau jurnal transaksi dapat diartikan sebagai aktivitas meringkas dan
mencatat transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar secara kronologis beserta
penjelasan yang diperlukan di dalam buku harian.
Buku Jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan
secara ringkas, permanen dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi dimasa
mendatang.
Menjurnal atau mencatat transaksi perusahaan di dalam buku jurnal berpedoman pada
transaksi di dalam buku besar atau akun-akun perusahaan. Berarti dalam menjurnal, pedoman
yang digunakan sama dengan pedoman yang digunakan saat mengisi rekening di dalam buku
besar. Berikut adalah format buku jurnal.
Contoh:
Berdasarkan transaksi PT. Terang Dunia, maka dapat disusun jurnal transaksi sebagai
berikut:
Kredit
XTanggal Uraian Debet (Rp)
(Rp)
150,000,00
2012 1 Kas
0
150,000,00
April Modal saham
0
(mencatat setoran modal pemegang saham)
1
250,000,00
5 Bangunan (ruko)
0
200,000,00
Tanah
0
450,000,00
Modal saham
0
(mencatat setoran modal pemegang saham)
6 Peralatan usaha 17,000,000
Utang usaha 17,000,000
(mencatat pembelian peralatan secara kredit)
7 Kas 60,000,000
Utang bank 60,000,000
(mencatat kredit usaha dari Siti Bank)
12 Kas 9,000,000
Piutang usaha 20,000,000
Pendapatan 29,000,000
(mencatat penjualan jasa secara tunai dan
kredit)
25 Beban gaji dan upah 3,500,000
Beban perlengkapan 2,300,000
Beban bunga 1,200,000
Kas 7,000,000
(mencatat berbagai beban usaha)
26 Utang usaha 10,000,000
Kas 10,000,000
(mencatat pembayaran utang usaha)
28 Kas 12,000,000
Piutang usaha 12,000,000
(mencatat penerimaan piutang pelanggan)
30 Dividen 5,000,000
Kas 5,000,000
(mencatat pembagian dividen tunai)
2
Pemindahbukuan semua pos-pos jurnal ke buku besar disebut posting. Nama akun
yang dipakai pada ayat-ayat jurnal harus sama dengan nama akun di buku besar. Perkiraan-
perkiraan yang di laporkan ke dalam neraca yaitu aktiva, kewajiban dan modal sering disebut
perkiraan riil sedangkan perkiraan yang di laporkan ke dalam perhitungan laba rugi yaitu
pendapatan dan beban sering di sebut perkiraan nominal atau perkiraan sementara. Setiap
kelompok masih dapat dipecah ke dalam pos-pos perkiraan seperti berikut ini:
Aktiva (assets). Aktiva atau assets adalah semua harta atau kekayaan yang di miliki
oleh perasahaan. Kekayaan yang di miliki suatu peusahaan tentu jumlahnya cukup banyak,
oleh karena aktiva dapat dikelompokkan lagi kedalam pos-pos seperti berikut ini:
1. Aktiva lancar (current assets) adalah harta yang berupa uang tunai, yang menjadi uang,
atau yang cepat menjadi biaya dalam waktu kurang dari satu tahun. Contoh:
o Kas (cash)
o Affek / suratsurat berharga (marketeble securities)
o Piutang dagang (account receivable): Tagihan secara tertulis, tetapi tidak disertai
perjanjian diatas wesel atau promes.
o Piutang wesel / wesel tagih (notes receivable): Tagihan secara tertulis yang di sertai
dengan perjanjian diatas wesel atau promes.
o Persediaan barang dagangan (merchandise inventory)
o Pendapatan yang masih harus ditagih (accrued revenues)
o Biaya dibayar dimuka/perskot biaya (prepaid expenses):
a) Sewa dibayar dimuka (prepaid rent)
b) Iklan dibayar dimuka (prepaid advertising)
c) Asuransi dibayar dimuka (prepaid insurance)
o Perlengkapan (supplies)
2. Aktiva Tetap (fixes assets) adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipakai
lebih dari satu tahun. Aktiva Tetap ada 3 macam:
o Investasi jangka panjang (long term investment)
o Investasi dalam saham PT AA (Invesment in stock PT A)
o Investasi dalam obligasi PT BB (Invesment in bonds PT B)
o Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets)
o Tanah (land)
3
o Gedung / Bangunan (building)
o Mesin – mesin (machinery)
o Peralatan (equipment)
o Aktiva tak berwujud (intangible fixed assets)
o Goodwill
o Patent (hak yang diberikan kepada pembuat pertama suatu barang)
o Merk dagang/trade mark (hak yang diberikan kepada pemilik merk atas
barang)
Kewajiban/ liabilities. Kewajiban/ hutang adalah kewajiban adalah kewajiban /
hutang perusahaan kepada pihak lain yang harus di bayar. kewajiban ini dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Hutang lancar (current liabilities)adalah hutang yang pembayarannya kurang dari satu
tahun. Contoh:
a) Hutang dagang (account payable): Hutang secara tertulis tanpa perjanjian
diatas wesel.
b) Hutang wesel / wesel bayar (notes payable): Hutang tertulis dengan perjanjian
diatas wesel/promes.
c) Biaya–biaya yang masih harus di bayar (accrued expenses) misalnya:
Listrik yang masih harus di bayar/hutang listrik (electricity payable)
Gaji yang masih harus dibayar/hutang gaji (salaries payable)
d) Pendapatan–pendapatan diterima dimuka (deferred revenue/ unearned
revenue) misalnya:
a. Sewa diterima dimuka (unearned rent revenue)
b. Bunga diterima dimuka (unearned interest revenue)
2. Hutang jangka panjang (long term liabilities) adalah hutang yang harus dilunasi dalam
waktu lebih dari satu tahun. Contoh:
o Hutang Hipotik (mortgage payable): hutang jangka Panjang disertai dengan
jaminan aktiva tetap tak bergerak.
o Hutang Obligasi (bonds payable): Hutang jangka panjang yang disertai surat
pengakuan hutang dengan membayar bunga setiap waktu yang telah di tentukan.
4
Modal (owner’s equity). Modal adalah hak para pemilik perusahaan yang di
tanamkan kedalam perusahaan.
Pendapatan (revenues). Pendapatan adalah penghasilan yang di peroleh perusahaan
selama satu periode. Sedangkan pendapatan itu sendiri ada dua macam yaitu pendapatan yang
benar-benar merupakan pendapatan pokok (usaha) dan pendapatan yang bukan merupakan
pendapatan pokok (usaha). Pendapatan pokok di sebut pendapatan usaha sedangkan
pendapatan yang bukan berasal dari penghasilan pokok disebut pendapatan non usaha.
Beban (expenses). Beban adalah pengorbanan ekonomis yang di keluarkan selama
satu periode akuntansi. Beban itu sendiri ada dua macam yaitu beban yang di keluarkan untuk
mendapatkan penghasilan pokok yang di sebut beban usaha, sedangkan beban yang
dikeluarkan bukan untuk mendapatkan penghasilan pokok di sebut beban non usaha.
Pemindahan (Posting).
adalah proses memindahkan jumlah yang terdapat dalam jurnal ke buku besar sesuai
dengan akunnya masing-masing.
Nama Akun : ……………. Nomor Akun : …….
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
20….
…….. .. …………………………… ………………….. ………………….
.. ………………………….. ………………….. ………………….
6
Contoh:
Berdasarkan transaksi PT. Terang Dunia, jika seluruh catatan dalam buku jurnal diposting
ke buku besar maka akan dihasilkan buku besar seperti berikut ini:
Nama Akun : Kas Nomor Akun : 110
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2012
April 1 Setoran modal saham 150,000,000 150,000,000
7 Pinjaman bank 60,000,000 210,000,000
12 Pendapatan jasa 9,000,000 219,000,000
25 Gaji & upah April 2012 3,500,000 215,500,000
25 Listrik, minyak, dsb 2,300,000 213,200,000
25 Bunga bank April 2012 1,200,000 212,000,000
26 Pembayaran utang 10,000,000 202,000,000
28 Penerimaan piutang 12,000,000 214,000,000
30 Pembagian dividen 5,000,000 209,000,000
Contoh:
Berdasarkan buku besar PT. Terang Dunia, jika akhir bulan April 2020 disusun
daftar/ neraca saldo maka akan terlihat sebagai berikut:
PT. TERANG DUNIA
NERACA SALDO
per 30 April 2012
Nama Akun Debet Kredit
Kas 209,000,000
Bangunan 250,000,000
Tanah 200,000,000
Modal saham 600,000,000
Peralatan usaha 17,000,000
Utang usaha 7,000,000
Utang bank 60,000,000
Piutang usaha 8,000,000
Pendapatan 29,000,000
Beban gaji & upah 3,500,000
Beban perlengkapan 2,300,000
Beban bunga 1,200,000
Dividen 5,000,000
Total 696,000,000 696,000,000
Jika proses penghitungan saldo setiap akun yang ada di buku besar telah selesai maka
tinggal disusun laporan keuangan perusahaan untuk periode bersangkutan. Diawali dengan
pembuatan Laporan Laba Rugi, lalu Laporan Perubahan Ekuitas, kemudian Laporan Posisi
Keuangan.
8
Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun.
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas
selama suatu periode akuntansi akibat transaksi usaha selama periode tersebut.
Laporan Posisi Keuangan adalah daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang
dimiliki perusahaan, serta informasi darimana sumber daya tersebut diperoleh.
LAPORAN KEUANGAN PT. TERANG DUNIA
9
Beban pemakaian perlengkapan xxxx
Perlengkapan xxxx
3. Beban sewa gedung disesuaikan untuk mencatat manfaat yang diperoleh dari pemakaian
gedung yang disewa selama suatu periode tertentu, dimana pembayaran sewanya
dilakukan dimuka untuk jangka waktu beberapa tahun
Beban sewa gedung xxxx
Sewa gedung dibayar dimuka xxxx
4. Beban asuransi disesuaikan untuk mencatat manfaat yang diperoleh dari pembayaran
asuransi selama suatu periode tertentu, dimana pembayaran premi asuransinya telah
dilakukan dimuka untuk jangka waktu beberapa tahun
Beban asuransi xxxx
Asuransi dibayar dimuka xxxx
5. Utang gaji disesuaikan untuk mencatat pembebanan gaji pegawai selama suatu bulan
(periode) tertentu, tetapi pembayaran gaji tersebut belum dilakukan
Beban gaji xxxx
Utang gaji xxxx
Contoh:
Dari kasus PT. Terang Dunia sebelumnya, daftar saldo yang telah disusun berdasarkan saldo
semua akun yang ada merupakan isi dari kolom kedua dan ketiga neraca lajur. Setelah daftar
saldo itu disusun, akuntan PT. Terang Dunia mengetahui ada beberapa hal yang belum dicatat
dalam buku jurnal dan buku besar, yaitu:
Beban penyusutan peralatan usaha untuk bulan April 2012 sebesar Rp 500.000 belum
dicatat
Beban penyusutan bangunan untuk bulan April 2012 sebesar Rp 2.000.000 belum
dicatat
Maka perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban penyusutan peralatan Rp 500.000 -
Akumulasi Penyusutan Peralatan - Rp 500.000
Beban penyusutan bangunan Rp 2.000.000 -
Akumulasi penyusutan bangunan - Rp 2.000.000
10
6. Neraca saldo setelah penyesuaian (Adjusted Trial balance)
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan dapat digunakan media
penolong. Media penolong tersebut disebut dengan neraca lajur. Neraca lajur adalah selembar
kertas berkolom yang dapat digunakan dalam melakukan pekerjaan akuntansi secara manual
untuk membantu menggabungkan pekerjaan pada akhir periode akuntansi.
Langkah dalam menyusun neraca lajur adalah sebagai berikut:
1. Memasukan saldo akhir tiap akun yang terdapat pada buku besar ke dalam
kolom “neraca saldo (trial balance)”.
2. Memasukan data pada ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom “jurnal
penyesuaian (adjusting entries)”.
3. Mengisi kolom “neraca saldo yang disesuaikan (adjusted trial balance)” dengan
cara menambahkan atau mengurangkan saldo akun pada neraca saldo
dengan jumlah yang ada pada kolom adjusting entries.
4. Memindahkan angka pada kolom “adjusted trial balance” yang merupakan
akun nominal (akun yang merupakan akun rugi laba)ke kolom “rugi laba
(income statement)”. Contohnya adalah akun penjualan, pembelian, biaya
gaji, biaya listrik, dan lain-lain.
5. Memindahkan angka pada kolom “adjusted trial balance” yang merupakan akun riil (akun
yang merupakan akun neraca/financial position) ke kolom “neraca atau financial
position”. Contohnya adalah akun kas, piutang, bangunan, utang, modal, dan lain-lain.
Berikut format neraca lajur..
Dari contoh kasus PT. Terang Dunia, neraca lajur disajikan sebagai sebagai berikut:
11
PT. Terang Dunia
Neraca Lajur
(dalam ribuan)
Daftar Saldo Penyesuaian Saldo Disesuaikan Laba Rugi Posisi Keuangan
Keterangan Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Kas 209000 209000 209000
Piutang Usaha 8000 8000 8000
Peralatan Usaha 17000 17000 17000
Bangunan 250000 250000 250000
Tanah 200000 200000 200000
Utang Usaha 7000 7000 7000.00
Utang Bank 60000 60000 60000
Modal Saham 600000 600000 600000
Pendapatan 29000 29000 29000
Beban Gaji & Upah 3500 3500 3500
Beban Perlengkapan 2300 2300 2300
Beban Bunga 1200 1200 1200
Dividen 5000 5000 5000
Total 696000 696000 2500 2500 698500 698500 29000 29000 689000 689000
12
PT. Terang Dunia
Laporan Laba Rugi
Periode 1-30 April 2012
Pendapatan 29.000.000
Beban Operasi
Beban Gaji & Upah (3.500.000)
Beban Bunga (1.200.000)
Beban Perlengkapan (2.300.000)
Beban Penyusutan Peralatan (. 500.000)
Beban Penyusutan Bangunan (2.000.000)
Beban Operasi Total (9.500.000)
Laba Usaha 19.500.000
Perubahan:
Tambahan Setoran Modal 450.000.000 450.000.000
Laba Usaha 19.500.000 19.500.000
Dividen (5.000.000) (5.000.000)
13
Jurnal Penutup adalah aktivitas memindahkan akun-akun nominal (semua akun rugi
laba) ke akun riil (semua akun neraca) atau dapat juga dikatakan bahwa jurnal penutup adalah
jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk memindahkan saldo akun nominal (pendapatan,
beban, dan withdrawl/prive) ke dalam perkiraan modal. Ayat jurnal pembantu untuk
memindahkan atau memposting ke perkiraan modal (capital) adalah ikhtisar rugi laba.
Langkah membuat jurnal penutup:
1. Menutup semua akun pendapatan
dengan cara mendebet akun pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar rugi laba.
Pendapatan xx
Ikhtisar R/L xx
2. Menutup semua akun beban
dengan cara mendebet akun ikhtisar rugi laba dan mengkredit semua akun beban.
Ikhtisar R/L xx
Beban xx
3. Menutup akun ikhtisar rugi laba
dengan cara mendebet akun ikhtisar rugi laba dan mengkredit akun modal pemilik/laba
ditahan sebesar selisih antara pendapatan dengan beban.
Ikhtisar R/L xx
Modal xx
4. Menutup akun prive/ deviden
dengan cara mendebet akun modal atau laba ditahan dan mengkredit akun prive atau
deviden.
Modal xx
Prive xx
Dari kasus PT. Terang Dunia, ayat jurnal penutupnya dapat dibuat sebagai berikut:
Pendapatan 29.000.000
Ikhtisar laba rugi 29.000.000
15