Anda di halaman 1dari 6

1.

Laporan Laba/Rugi (Income Statement)

Laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban dari suatu
perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan laba/rugi perusahaan disajikan sedemikian
rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian
secara wajar. Yang menjadi pertanyaan adalah berapa macam bentuk laporan laba rugi.
Bentuk laporan laba/rugi yang lazim digunakan ada dua, yaitu:
a. Bentuk Langsung (Single Step)
Menurut bentuk ini, seluruh pendapatan dijumlahkan dan semua beban dijumlahkan. Dari
selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban dapat diketahui besarnya laba atau rugi
usaha.
Contoh, data dari persamaan akuntansi service speda motor Tunggal

SERVIC SEPEDA MOTOR TUNGGAL


LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Des 2014
Pendapatan jasa servic 3.850.000,00
Beban Usaha;
Beban sewa ruangan 60.000,00
Beban listrik dan air 200.000,00
Beban gaji 300.000,00
Beban telepon 75.000,00
Beban perlengkapan 150.000,00
Beban penyusutan peralatan 50.000,00
Jumlah beban usaha (835.000,00)
Laba bersih 3.015.000,00

b. Bentuk Bertahap (Multiple Step)


Menurut bentuk ini, dalam laporan laba/rugi diadakan pengelompokan atas jenis
pendapatan dan jenis beban. Di mana pendapatan dibedakan atas pendapatan
usaha dan pendapatan di luar usaha, serta beban dibedakan pula atas beban usaha
dan beban di luar usaha. Kemudian dari selisih pendapatan dan beban diperoleh
laba atau rugi perusahaan.

SERVIC SEPEDA MOTOR TUNGGAL


LAPORAN LABA RUGI
Periode 31 Des 2014
Pendapatan jasa servic 3.850.000,00
Beban Usaha;
Beban listrik dan air 200.000,00
Beban gaji 300.000,00
Beban telepon 75.000,00
Beban perlengkapan 150.000,00
Beban penyusutan peralatan 50.000,00
Jumlah beban usaha (775.000,00)
Laba usaha 3.075.000,00
Pendapatan dan beban diluar usaha
Pendapatan bunga 500.000,00
Pendapatan sewa 60.000,00
Beban bunga ( 60.000,00)
Jumlah pendapatan diluar usaha 500.000,00
Laba bersih 3.575.000,00
Contoh

2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya perubahan
modal, dari modal awal sampai dengan modal akhir periode. Dalam laporan perubahan modal
ditunjukkan dengan perhitungan antara modal pemilik awal periode ditambah laba bersih
seperti yang tercantum dalam laporan laba/rugi, kemudian dikurangi dengan pengambilan
pribadi pemilik (prive), sehingga diperoleh modal pemilik akhir periode.
Berdasarkan data persamaan akuntansi service sepeda motor tunggal maka dapat disusun
laporan perubahan modal sebagai berikut :
Servic sepeda motor tunggal
Laporan perubahan Modal
Per 31 des 2014
Modal Tuan Zk per 01 des 2014 10.500.000,00
Laba bersih bulan des. 3.575.000,00
Jumlah modal tambah laba bersih 14.075.000,00
Prive Tuan ZK (100.000,00)
Modal akhir 31 Des 2014 13.975.000,00

3. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu
perusahaan pada akhir periode. Posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas jumlah aktiva,
kewajiban, dan modal. Dalam penyusunan neraca harus diurutkan sesuai dengan tingkat
likuiditasnya atau tingkat kelancarannya. Rekening yang lancar harus didahulukan
penyusunannya dan rekening yang kurang lancar disusun di bawahnya.

Neraca dapat disusun dengan dua bentuk, yaitu bentuk stafel dan bentuk skontro.

a. Bentuk Laporan (Stafel)


Neraca yang disusun dalam bentuk stafel artinya neraca disajikan dengan harta atau aktiva di
bagian atas dan kewajiban serta modal di bagian bawahnya. Neraca bentuk stafel sering
disebut juga bentuk laporan/ vertikal.
Perusahaan….
Neraca
per 31 Des 2014
Aktiva lancar AKTIVA
1001 Kas 169.880.000,00
Piutang usaha 10.000.000,00
Perlengkapan 6.350.000,00
Sewa dibayar dimuka 7.500.000,00
Investasi jangka panjang -
Investasi saham 40.000.000,00
AKTIVA TETAP -
Peralatan 50.000.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan (750.000,00)
Gedung 45.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung (450.000,00)
Aktiva tetap tidak berwujud -
Goodwil 25.000.000,00
Jumlah Aktiva 352,530.000,00
Passiva -
Utang Lancar
Utang usaha 25.000.000,00
Utang gaji 10.000.000,00
Komisi diterima dimuka 7.500.000,00
Utang jangka Panjang -
Utang Hepotek 50.000.000,00
Utang obligasi 40.000.000,00
Modal Pemilik 220.030.000,00

Jumlah Utang tambah modal 352,530.000,00

b. Bentuk T (Skontro) atau Bentuk Rekening


Neraca yang disusun dalam bentuk T artinya penyajian harta atau aktiva di sebelah kiri,
sedangkan kewajiban dan modal di sebelah kanan. Neraca bentuk skontro sering disebut juga
bentuk sebelahmenyebelah.
Perusahaan….
Neraca
per 31 Des 2014
Aktiva lancar Passiva
Kas 169.880.000,00 Utang Lancar 25.000.000,00
Piutang usaha 10.000.000,00 Utang usaha 10.000.000,00
Perlengkapan 6.350.000,00 Utang gaji 7.500.000,00
Sewa dibayar dimuka 7.500.000,00 Komisi diterima dimuka 7.500.000,00
Investasi jangka panjang - Utang jangka Panjang
Investasi saham 40.000.000,00 Utang Hepotek 50.000.000,00
AKTIVA TETAP - Utang obligasi 40.000.000,00
Peralatan 50.000.000,00 Modal Pemilik 220.030.000,00
Akumulasi penyusutan (750.000,00)
peralatan
Gedung 45.000.000,00
Akumulasi penyusutan (450.000,00)
gedung
Aktiva tetap tidak -
berwujud
Goodwil 25.000.000,00
Jumlah Aktiva 352,530.000,00 Jumlah Passiva 352,530.000,00

4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan arus masuk dan arus keluar
tentang kas dan setara dengan kas. Kas merupakan uang tunai atau saldo kas dan
rekening giro, sedangkan setara kas erupakan investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek yang dengan cepat dapat dijadikan kas. Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu dapat diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, dengan disesuaikan bisnis perusahaan
tersebut. Pengklasifikasian menurut aktivitas bertujuan memberikan informasi
yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas
tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan
setara dengan kas.

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi


Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang memengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Arus kas dari aktivitas operasi meliputi:
1) penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa,
2) penerimaan kas dari royalti, fee, komisi, dan pendapatan lain,
3) pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa,
4) pembayaran kepada karyawan,
5) penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan
premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya,
6) pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali
jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan
dan investasi,
7) penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
dan arus kas masa depan.

Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:

1) pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva
tetap yang dibangun sendiri,
2) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, peralatan, aktiva tak
berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,
3) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4) uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya
(kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan),
5) pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts,
option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan
untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau apabila pembayaran tersebut
diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu
dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klain terhadap arus kas masa depan
oleh para pemasok modal perusahaan.

Arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi:


1) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya,
2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
saham perusahaan,
3) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman
lainnya,
4) pelunasan pinjaman,
5) pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).

Lihat gambar di bawah


Servic Motor Tunggal
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 2014
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Jumlah Jumlah
Penerimaan dari pelanggan - 3.600.000,00
Pembayaran kas dari pemasok dan _ _
karyawan
Beban sewa 60.000,00 _
Beban listrik dan air 200.000,00 _
Beban Gaji 300.000,00 _
Beban telepon 75.000,00 _
Jumlah beban _ 635.000,00
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi 2.965.000,00
Pembayaran Bunga _ _
Pembayaran pajak penghasilan _ _
Arus Kas bersih dari aktivitas operasi _ 2.965.000,00
Arus Kas bersih dari aktivitas investasi _ _
Pembelian perlengkapan _ (250.000,00)
Arus Kas bersih dari aktivitas investasi _ 2.715.000,00
Arus Kas dari aktivitas pendanaan _ _
Investasi awal 10.000.000,00 _
Prive pemilik (100.000,00) _
Arus Kas bersih dari Aktivitas pendanaan _ 9.900.000,00
Kenaikan bersih kas dan setara dengan kas _ 12.615.000,00
Kas dan setara kas pada awal periode _ _
Kas dan setara kas pada ahir periode _ 12.615.000,00

Anda mungkin juga menyukai