Anda di halaman 1dari 10

Peranan Wawasan Nusantara

Dalam kehidupan kehidupan nasional, Wawasan Nusantara dijelaskan peranannya


untuk :
1. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, yang serasi dan selaras
pada segenap aspek kehidupan nasional.
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia
“Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”.( prof. Dr.
Wan usman)
Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara Kesatuan
Republik INdonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara tepat
mengetengahkan jati diri bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan Nusantara, maka
terbentuk dan terjalin kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang dijalin erat dari begi
beragamnya kehidupan sosial, budaya, sejarah dan cita-cita
Wasantara sebagai Wawasan Pembangunan Nasional
Menurut UUD 1945 MPR wajib membuat GBHN. GBHN_masa ORBA_ menegaskan
bahwa wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional adalah Wawasan Nusantara
yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945. Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa. Di samping itu, dengan mengutamakan kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini
mencakup :
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,
yaitu;
1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai
Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-
undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya
seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan
prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar
hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia
terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten
dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku secara nasional.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar
dan pulau kosong.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa,
wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta
memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan
perindustrian.
1. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar
daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya
dalam keadilan ekonomi.
2. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu
1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah
tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun
daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar
budaya.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal,
meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan
kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan
kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

(http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/geopolitik.html, bimo seno, “makalah


geopolitik”, tgl 9 desember pukul 09:45..2015)
( http://tiyyuloke.blogspot.co.id/2015/03/makalah-geopolitik-indonesia.html, tia widianti,
“makalah geopolitik indonesia”, tgl 9 desember 2016 pukul 7:28.. 2015)

2.5 Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan

Penerapan Geopolitik atau Wawasan Nusantara dalam hukum kewilayahan Indonesia yaitu :

1. Pembangunan wilayah perbatasan Indonesia agar tidak menjadi wilayah yang


terisolasi sehingga lebih mempertegas garis perbatasan wilayah NKRI
2. Mengembangkan sector ekonomi daerah yang bisa menghasilkan keuntungan yang
lebih bagi APBD
3. Mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan di setiap wilayah Indonesia
yang masih terisolasi
4. Menyusun dan membuat tata ruang/kota wilayah yang sesuai dengan kultur setempat
5. Mengembangkan Sumber Daya Alam ynag dimiliki daerah untuk menyejahterakan
masyarakat

2.6 Otonomi Daerah

Jika kita telisik pengertian Otonomi Daerah secara harfiah. Otonomi daerah berasal dari kata
otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos.
Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat dikatakan
sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna
mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah.

Otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk meningkatkan daya
guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap
masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.Agar lebih aplikatif sesuai dengan kondisi obyektif daerah masing-
masing.Pengertian otonomi daerah tersebut bisa saja mengalami perubahan dan
perkembangan sejalan dengan perubahan konsepsi otonomi daerah yang dilaksanakan di
Indonesia.

Sedangkan yang dimaksud dengan kewajiban adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat.

Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga sebagai
implementasi tuntutan globalisasi yang harus diberdayakan dengan cara memberikan daerah
kewenangan yang lebih luas, lebih nyata dan bertanggung jawab, terutama dalam mengatur,
memanfaatkan dan menggali sumber-sumber potensi yang ada di daerahnya masing-masing.

Pelaksanaan Otonomi Daerah

Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang penting dalam rangka memperbaiki
kesejahteraan rakyat.Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah
dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing. Ini merupakan kesempatan yang sangat
baik bagi pemerintah daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan
kewenangan yang menjadi hak daerah. Maju atau tidaknya suatu daerah sangat ditentukan
oleh kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan yaitu pemerintah daerah. Pemerintah
daerah bebas berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya, tentu saja
dengan tidak melanggar ketentuan hukum yaitu perundang-undangan

Ø Ciri-ciri otonomi daerah

Negara Kesatuan Negara Federal Otonomi daerah


Setiap daerah memiliki Setiap daerah mempunyai UUD yang Setiap daerah memiliki perda
perda (dibawah UU) tidak bertentangan dengan UUD negara (dibawah UU)
(hukum tersendiri)
Perda terikat dengan UU UUD tidak terikat dengan UU negara Perda terikat dengan UU
Bisa desentralisasi atau Desentralisasi Desentralisasi
sentralisasi
Bisa interversi dari Tidak bisa interversi dari kebijakan Bisa interversi dari kebijakan
kebijakan pusat pusat pusat
Perjanjian dengan pihak Perjanjian dengan pihak asing/luar Perjanjian dengan pihak
asing/luar negeri harus negeri harus melalui pusat asing/luar negeri harus
melalui pusat melalui pusat
APBN dan APBD APBD untuk setiap daerah dan APBN APBN dan APBD tergabung
tergabung hanya untuk Negara
Setiap daerah tidak Setiap daerah diakui sebagai negara Setiap daerah tidak diakui
diakui sebagai negara berdaulat sebagai negara berdaulat
berdaulat
Bendera nasional hanya Bendera nasional serta daerah diakui Bendera nasional hanya
diakui diakui
Daerah diatur pemerintah Daerah harus mandiri Daerah harus mandiri
pusat
Keputusan pemda diatur Keputusan pemda tidak ada hubungan Keputusan pemda diatur
pemerintah pusat dengan pemerintah pusat pemerintah pusat
3 kekuasaan daerah tidak 3 kekuasaan daerah diakui 3 kekuasaan daerah tidak
diakui diakui
Perda dicabut pemerintah Perda dicabut DPR setiap daerah Perda dicabut pemerintah
pusat pusat

(http://windi-utari-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-91920-Education-Makalah
%20Geopolitik%20Indonesia.html, windi utari, “makalah geopolitik indonesia”, tgl 9
desember pukul 09:51..2014)
Asas adil dan merata: bahwa pembangunan nasional yang diselenggarakan sebagai usaha
bersama harus merata di semua lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air di mana
setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya
secara adil
Berikut merupakan asas-asas dalam pembangunan nasional :
Asas Pembangunan Nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh
dalam perencanan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional :
1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasioanl dijiwai, digerakkan dan
dikenadalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME sebagai nilai luhur yang
menjadi landasan spiritual, moral, dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila.
2. Asas Manfaat
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat bagi
kemanusiaan, kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi warga Negara serta
mengutamakan kelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa.
3. Asas Demokrasi Pancasila
Bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dilakukan dengan semangat
kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Asas Adil dan Merata
Bahwa pembangunan nasional dilakukan atas usaha bersama harus merata di semua lapisan
masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air dimana setiap warga Negara berhak memperoleh
kesempatan berperan dan menikmati hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
kemanusiaan.
5. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan
Bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai kepentingan,
yaitu keseimbangan keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan akhirat,
material dan spiritual jiwa raga, individu, masyarakat dan Negara, pusat dan daerah serta
antardaerah, kepentingan kehidupan darat, laut dan udara serta kepentingan nasional dan
internasional.
6. Asas Hukum
Bahwa setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus taat pada hukum yang
berintikan keadilan dan kebenaran, serta Negara diwajibkan untuk menegakkan dan
menjamin kepastian hukum.
7. Asas Kemandirian
Bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan
kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kepribadian bangsa.
8. Asas Kejuangan
Bahwa penyelenggara Negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa dan
semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakn
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
9. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bahwa pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang
setinggi-tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai- nilai ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai- nilai
agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Pembangunan Nasional Adalah pembangunan yang dilakukan dalam rangka melakukan
perbaikan serta perubahan yang dilakukan dalam janhka waktu yang berkelanjutan guna
mencapai cita bangsa dan kesejahteraan. Dalam melakukan pembangunan perlunya susunan
rencana yang tidak menimbulkan kerugian tententu supaya pembangunan tersebut sesuai
dengan keinginan. Pembangunan nasional dilaksanakan atas asas-asas yang telah ditentukan,
berikat merupakan 5 asas dalam pembangunan nasional.
1. Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan artinya dalam melakukan pembangunan nasional dibutuhkan lingkungan
dan kerjasama yang baik antara seluruh komponen warga Indonesia yang merasa bahwa
pembangunan tersebut dilakukan guna kepentingan bersama
2. Asas kesadaran hukum
Asas kesadaran hukum artinya dalam melakukan pembangunan tentunya ada aturan-aturan
yang membatasi apa saja yang dapat dilakukan dan bagaimana melakukannya agar terhindar
dari pelanggaran ataupun tindakan melawan hukum
3. Asas demokrasi
Asas demokrasi artinya mengutamakan kepentingan rakyat yang pada hakikatnya
pembangunan tersebut dilakukan atas kebutuhan dan keinginan rakyat
4. Asas adil dan merata
Asas adil dan merata artinya pembangunan dilakukan dengan seadil-adilnya, tidak ada
wilayah yang terlewatkan dalam program pembangunan nasional, dilakukan secara merata
dan menyeluruh demi keadilan seluruhnya
5. Asas manfaat
Asas manfaat artinya pembangunan yang dilakukan harus memiliki manfaat dalam
pembangunannya, agar terhindar dari lumpuhnya pembangunan atau hasil pembangunan
yang memyebabkan kerugian materil serta sia-sia
6. Asas perikehidupan dan keseimbangan
Asas perikehidupan dan keseimbangan artinya pembangunan yang baik juga meperhatikan
beberapa faktor, pembangunan tidak dilakukan dengan keterpaksaan sehingga menimbulkan
kerugian pada bidang lain
7. Asas kepercayaan bagi diri sendiri
Asas kepercayaan bagi diri sendiri artinya yakni pembangunan dilakukan dengan
pertimbangan yang matang dan tentunya pembangunan tersebut dilakukan atas kehendak
sendiri tanpa ada paksaan dari luar.
C. Asas-Asas dan Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional
 Asas-Asas Pembangunan Nasional
Asas Pembangunan Nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang
teguh dalam perencanan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional. Asas-asas tersebut adalah :
 Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasioanl dijiwai, digerakkan dan
dikenadalikan oleh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME sebagai nilai luhur yang
menjadi landasan spiritual, moral, dan etika dalam rangka pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila.
 Asas Manfaat
Bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional memberikan manfaat bagi
kemanusiaan, kesejahteraan rakyat dan pengembangan pribadi warga Negara serta
mengutamakan kelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa.
 Asas Demokrasi Pancasila
Bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dilakukan dengan semangat
kekeluargaan yang bercirikan kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui
musyawarah untuk mencapai mufakat.
 Asas Adil dan Merata
Bahwa pembangunan nasional dilakukan atas usaha bersama harus merata di semua
lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air dimana setiap warga Negara berhak
memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-
nilai kemanusiaan.
 Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan dalam Perikehidupan
Bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara berbagai
kepentingan, yaitu keseimbangan keserasian dan keselarasan antara kepentingan dunia dan
akhirat, material dan spiritual jiwa raga, individu, masyarakat dan Negara, pusat dan daerah
serta antardaerah, kepentingan kehidupan darat, laut dan udara serta kepentingan nasional dan
internasional.
 Asas Hukum
Bahwa setiap warga Negara dan penyelenggara Negara harus taat pada hukum yang
berintikan keadilan dan kebenaran, serta Negara diwajibkan untuk menegakkan dan
menjamin kepastian hukum.
 Asas Kemandirian
Bahwa pembangunan nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan
kekuatan sendiri, serta bersendikan kepada kepribadian bangsa.
 Asas Kejuangan
Bahwa penyelenggara Negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekad, jiwa dan
semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan lebih mengutamakn
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
 Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bahwa pembangunan nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin
yang setinggi-tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai- nilai ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan
nilai- nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Prinsip-Prinsip Pembangunan Nasional
Pelaksanaan pembangunan nasional dilakukan dengan berpegang pada prinsip yang
dijadikan pedoman dalam penyelenggaraannya, antara lain:
1. Kesemestaan
Bahwa pembangunan nasional bersifat komprehensif, artinya menyatukan seluruh
aspek kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia.
2. Partisipasi rakyat
Betapapun kulifiednya para aparat penyelenggara Negara dan matangnya program-
program pembangunan yang dicanangkan; tidak akan membawa hasil yang optimal tanpa
didukung oleh partisipasi rakyat.
3. Keseimbangan
Mengandung makna bahwa pembangunan nasioanl harus seimbang.
4. Kontinuitas,
Cita-cita akhir bangsa Indonesia tidak akan tercapai dalam kurun waktu satu genersi.
Hal ini berarti bahwa usaha mewujudkannya harus diperjuangkan secara terus-menerus.
5. Kemandirian,
Pelaksanaan pembangunan nasional harus berlandaskan pada kepercayaan akan
kemampuan dan kekuatan sendiri yang bersendikan pada kepribadian bangsa.
6. Skala prioritas,
Pelaksanaan pembangunan dibatasi oleh berbagai keterbatasan, sehingga tidak
mungkin semua bidang atau masalah dilaksanakan atau ditangani dalam waktu bersamaan.
7. Pemerataan disertai pertumbuhan
Hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harus dapat dinikmati secara merata oleh
seluruh bangsa Indonesia.
Factor Pendukung dan Penghambat Pembangunan Nasional
1. Faktor Pendukung Pembangunan Nasional
Suksesnya pelaksanaan pembangunan nasional didukung oleh beberapa faktor yaitu:
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa,
Untuk terselenggaranya pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, modal yang
dipandang sangat penting adalah modal yang mencerminkan harga diri dan martabat bangsa
yang merupakan motivasi kuat untuk bertekad memperbaiki nasib dengan mengandalkan
kekuatan sendiri.
b. Posisi geografik negara,
ü tesedianya sumber daya lam tertentu
ü Skala prioritas pembangunan ekonomi yang harus dipertimbngkan
ü Jenis masalah yang diperhitungkan
ü Akses kepada sumber ekonomi yang dibutuhkan, tetapi berada di luar batas wilayah negara
kita adalah beberapa implikasi atas posisi geografis Negara kita.
c. Penduduk,
Jumlah penduduk yang besar merupakan keunggulan yang luar biasa menguntungkan
bagi bangsa Indonesia. Bila potensi ini dapat didayagunakan dan ditingkatkan terutama
kualitas fisik dan mental intelektualnya, maka selain merupakan sumber tenaga kerja yang
besar serta menjadi konsumen bagi pasaran industri nasioanl, juga dapat menjadi modal
utama Indonesia dalam menghadapi persaingan global di dunia internasional.
d. Kekayaan alam,
Keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini tidak
terlepas dari dukungan sumber daya alam yang dimiliki, yang menjadi modal dasar
pembangunan ekonomi nasional.
e. Faktor rohaniah dan mental,
Keimanan dan ketaqwaa terhadap Tuhan YME serta diterimanya Pncasila sebagai satu-
satunya asas dalam kehidupan merupakan factor pendukung bisa terlaksanya pembangunan
ekonomi.
f. Globalisasi ekonomi,
Tata pergaulan dunia yang melahirkan globalisasi di berbagai bidang terutama di
bidang informasi dan ekonomi memberikan peluang untuk mengenali dan memanfaatkan
budaya ekonomi bangsa lain dan membuka jalan masuk keluarnya produk dalam dan luar
negeri yang akan bersaing dalam pasar internasional.
g. Kepercayaan kreditur luar negeri,
Keberhasilan pembangunan ekonomi bangsa Indonesia menambah kepercayaan
kreditur luar negeri.
h. Situasi politik nasional yang stabil,
Hal ini merupakan kesadaran bahwa dalam keadaan situasi politik yang stabil
pembangunan di segala bidang bisa diselenggarakan.
(http://sitimapmap.blogspot.co.id/2015/09/makalah-pembangunan-nasional_2.html, siti
mafrurah, “Makalah Pembangunan Nasional”, tgl 9 desember pukul 10:40..2013)
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaannya,
pembangunan nasional senantiasa memperhatikan asas-asas pembangunan, antara lain, bahwa
segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan rakyat, dan bagi pengembangan
pribadi warga negara. Pembangunan nasional yang diselenggarakan sebagai usaha bersama
harus merata di semua lapisan masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air, di mana setiap
warga negara berhak memperoleh kesempatan berperan serta dan menikmati hasilnya secara
adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada bangsa
dan negara, serta menuju pada keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam
perikehidupan materiil dan spiritual.
Pembangunan yang merata materiil adalah perwujudan Kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan ekonomi, bahwa kekayaan wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif,
adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus
tersedia merata di seluruh wilayah tanah air. Tingkat perkembangan ekonomi hams serasi dan
seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam
pengembangan kehidupan ekonomi yang berlandaskan demokrasi ekonomi berdasarkan
Pancasila, dan mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta memiliki kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya
saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Pembangunan yang merata spiritual adalah pembangunan yang merata bagi masyarakat
dalam pengembangan rohani, budaya, dan rasa kesetiakawanan sosialnya, yang tercermin
dalam keselarasan hubungan antara manusia dan Tuhannya, antara sesama manusia, serta
antara manusia dan lingkungan alam sekitarnya. Keselarasan hubungan ini dalam
pembangunan nasional merupakan perwujudan kesatuan politik dan sosial wilayah
Kepulauan Nusantara, bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad untuk mencapai cita-
cita bangsa. Masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang merata dan
seimbang, serta ada keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
Rasa keadilan, keamanan, ketenteraman, dan kemajuan dari pembangunan dirasakan merata
oleh seluruh rakyat sesuai dengan peran serta dan sumbangannya dalam pembangunan.
Pola pembangunan nasional
Tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan masyarakat adil dan makmur yang
merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. Pembangunan nasional dilaksanakan dengan mengikuti pola dasar tertentu.Pola dasar
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
seluruh masyarakat Indonesia secara bertahap dan berencana.
Pelaksanaan pembangunan tersebut bertumpu kepada Trilogi Pembangunan dan Delapan
Jalur Pemerataan.
Isi Trilogi Pembangunan
Trilogi Pembangunan Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Isi 8 Jalur Pemerataan Pembangunan
Delapan Jalur Pemerataan dari pembangunan nasional adalah sebagai berikut.
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, khususnya pangan, sandang, dan
perumahan.
2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan layanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi (ambil bagian) dalam pembangunan,
khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Anda mungkin juga menyukai