Anda di halaman 1dari 7

Wawasan Nusantara dan dinamikanya

Sebagai bahan pembelajaran PKN

Kata wawasan nusantara bisa dipahami secara etimologi, wawasan nusantara berasal dari dua
kata yaitu wawasan dan nusantara. Wawasan sendiri berasal dari kata wawas yang dalam
bahasa jawa artinya adalah pandangan, tinjauan, atau penglihatan. Makna dari wawasan
adalah cara pandang atau cara meninjau sesuatu sesuai dengan pemikiran kita.

Sedang kata Nusantara itu sendiri berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau
kepulauan sedangkan antara artinya diapit. Oleh karena itu, nusantara memiliki arti
kepulauan yang diapit atau berada ditengah-tengah. Oleh karena itu, jika diterjemahkan
secara langsung, wawasan nusantara berarti cara memandang suatu bangsa terhadap negara
Indonesia (kepulauan yang diapit oleh benua asia dan australia).

Pola pemahaman dan pengertian tentang wawasan nusantara ini kemudian


mendapat legitimasi hukum dan politik sesuai TAP MPR Tahun 1999.
Dimana wawasan nusantara merupakan “Cara pandang dan sikap bangsa
Indoinesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayan dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional“

Wawasan nusantara adalah sebuah cara bagi Indonesia untuk memandang dirinya sendiri
secara geografis, sebagai suatu kesatuan yang utuh. Kesatuan ini memiliki unsur-unsur yang
antara lain adalah ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, serta pertahanan dan keamanan.

Konsep ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan-tantangan geografis yang melekat
pada negara dan bangsa Indonesia. Sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau dan kondisi
sosial budaya yang sangat beragam, tentu saja persatuan dan kesatuan menjadi faktor yang
sangat penting.

Oleh karena itu, lautan yang memisahkan pulau-pulau kita dan titik-titik terluar negara
Indonesia harus dianggap sebagai faktor penghubung, bukan pemisah. Inilah salah satu aspek
yang mendasari upaya Indonesia untuk menjadi negara maritim, salah satunya adalah dengan
program tol laut milik presiden Joko Widodo.

Selain itu, wawasan nusantara juga berkaitan erat dengan dasar ideologi dan konstitusi yang
digunakan oleh negara Indonesia. Yaitu pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Begitu strategisnya konsep wawasan nusantara, maka dalam pelaksanaannya, wawasan


nusantara sepatutnya menjadi lem yang menyatukan wilayah dan masyarakat Indonesia
dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika untuk mencapai tujuan nasional.

Hakikat Wawasan Nusantara

Pada hakikatnya, tulang punggung berdirinya negara Indonesia adalah masyarakat Indonesia.
Tulang punggung ini hanya mampu berdiri dengan baik jika dibalut dalam toleransi,
kesatuan, dan saling membantu.
Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki pengetahuan yang
menyeluruh tentang bangsanya sendiri. Pengetahuan untuk memandang bangsanya dalam
ranah kesatuan, persatuan, dan keberagaman, agar mewujudkan kesatuan Indonesia. Disini,
masyarakat juga termasuk aparatur negara yang memiliki wewenang untuk
menyelenggarakan pemerintahan, bukan hanya masyarakat sipil.

Dengan memahami dengan baik wawasan nusantara ini, diharapkan, cara berfikir, sikap, dan
tindakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat diorientasikan pada kepentingan
bangsa dan negara. Kepentingan bangsa dan negara ini tentu saja adalah nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945.

Ada nilai-nilai yang mendasari atas pentingnya wawasan nusantara ini. Dengan nilai-nilai ini mampu
mengikat keutuhan dan kebersamaan yang ada di dalam wilayah nusantara. Adapaun nilai-nilai itu
mencakup: 

a. Kepentingan yang Sama. Maksudnya adalah, kita harus memiliki satu visi dan satu orientasi
dalam memahami wawasan nusantara ini. Pada masa penjajahan, kita memiliki visi yang sama
yaitu kemerdekaan Indonesia dari jajahan negara asing. Sekarang, kita juga harus menyepakati
bersama, apa yang sebenarnya menjadi tujuan kita bersama. Salah satunya tentu saja
mewujudkan nilai-nilai yang ada pada pancasila.
b. Keadilan. Maksudnya adalah, distribusi kekayaan dan hasil yang proporsional. Disini, termasuk
kedalam pembangunan infrastruktur, penyediaan lapangan kerja, dan pengelolaan sumber daya
milik negara untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
c. Kejujuran. Maksudnya adalah, terdapat kesesuaian antara kata dengan tindakan. Disini,
harusnya tidak boleh ada tipu-menipu dan saling memanfaatkan yang merugikan. Ini berlaku
bagi masyarakat yang tidak boleh saling menipu, dan juga kepada pemerintah yang tidak boleh
ingkar kepada rakyatnya.
d. Solidaritas. Maksudnya adalah bagaiamana seluruh elemen negara dapat saling berempati dan
bersimpati dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan negara Indonesia. Solidaritas ini
dapat diwujudkan dalam bentuk rela berkorban demi negara, rela membantu teman-teman
yang terkena musibah, dan peduli dengan sesama.
e. Kerjasama. Maksudnya adalah berkerjasama secara strategis maupun taktis untuk mencapai
tujuan bersama yaitu tujuan nasional. Kerjasama ini melibatkan semua golongan dan harusnya
meleburkan semua kelompok, baik mayoritas maupun minoritas. Asas kerjasama ini berkaitan
erat dengan asas kepentingan dan solidaritas
f. Kesetiaan. Maksudnya adalah loyalitas dari warga negara dan unsur-unsur negara terhadap
kesepakatan-kesepakatan nasional yang dibuat semenjak bangsa Indonesia berdiri. Kesetiaan
disini juga bisa diartikan sebagai loyalitas terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara sebagai salah satu aspek yang mendasari perwujudan visi dan misi
negara tentu saja memiliki kedudukan yang sangat penting di hati masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, seharusnya semua masyarakat Indonesia dan unsur-unsur negara yang ada
mendukung dan memahami wawasan nusantara ini sendiri. Sayangnya, banyak negara yang
masih belum menempatkan wawasan nusantara ini sebagai dasar dalam mewujudkan visi dan
misi nasional. Oleh karena itu, seharusnya Indonesia tidak terjebak kedalam lubang ini.

 
Fungsi Wawasan Nusantara

Secara umum, terdapat 4 fungsi utama dari wawasan nusantara bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Keempat fungsi utama tersebut antara lain adalah.

 Sebagai konsepsi ketahanan nasional. Artinya, wawasan nusantara dijadikan dasar dalam
pengembangan strategi ketahanan nasional yang meliputi ketahanan ekonomi, pangan,
sosial kemasyarakatan, dan ketahanan kewilayahan.
 Sebagai wawasan pembangunan. Artinya wawasan nusantara dijadikan pedoman dalam
merencanakan pembangunan nasional yang tentu saja akan mencakup kesatuan politik,
perekonomian, sosial, budaya, serta aspek hankam.
 Sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara. Artinya, wawasan nusantara
dijadikan dasar dalam merencanakan pertahanan dan keamanan nasional, geopolitik dan
geostrategi regional, serta upaya hankam lainnya. Disini, Indonesia dianggap sebagai suatu
kesatuan wilayah yang didalamnya ada unsur-unsur kekuatan yang dapat melindungi
negara.
 Sebagai wawasan kewilayahan. Artinya wawasan nusantara ini akan menjadi dasar untuk
menetapkan batas-batas negara untuk mengurangi sengketa dalam wilayah-wilayah
perbatasan Indonesia.

Batasan Wilayah Indonesia dalam Wawasan Nusantara

Terkhusus untuk wawasan kewilayahan, Indonesia telah memiliki beberapa landasan hukum
dan historis yang menjadi dasar wawasan nusantara. Berikut ini adalah beberapa landasan-
landasan mengenai kewilayahan NKRI.

1. Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 mengenai negara Republik Indonesia
dari para pejuang nasional. Pada forum ini, Dr Soepomo menyatakan bahwa Indonesia
meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda, Muh Yamin menyatakan bahwa Indonesia meliputi
pulau Sumatra, jawa, Sunda Kecil, Borneo, Celebes, Maluku-Ambon, Semenanjung Melayu,
Timor, dan Papua. Sedangkan, Ir Soekarno menambahkan bahwa kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
2. Ordonantie (Undang-Undang Belanda) 1939 mengenai penentuan lebar laut sepanjang 3 mil
laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis pasang surut. Ketentuan ini
membuat Indonesia tidak dianggap sebagai suatu wilayah yang utuh karena dilalui oleh laut-
laut Internasional dan diluar yurisdiksi nasional.
3. Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1957 yang merupakan penegasan pemerintah
Indonesia tentang perairan negara Republik Indonesia yang berisikan
o Penentuan batas laut wilayah yang menggunakan sistem penarikan garis lurus dari
titik terluar pulau-pulau republik Indonesia
o Penentuan wilayah lebar laut teritorial yang tadinya 3 mil laut menjadi 12 mil laut
o Penentuan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai wilayah yang dikuasai oleh negara
pemanfaatan sumber daya alamnya. ZEE ini memiliki luas sekitar 200 mil laut dari
garis pangkal wilayah laut Indonesia

Pada akhirnya, fungsi utama dari wawasan nusantara adalah untuk menjaga kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia demi menjaga kedaulatan negara dan mencapai tujuan negara.

 
Tujuan Wawasan Nusantara

Secara umum, terdapat dua tujuan utama dari wawasan nusantara yaitu fungsinya sebagai

1. Tujuan Nasional. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan
Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Oleh karena itu, hal ini juga turut tercermin di wawasan nusantara yang
bertujuan untuk menjaga persatuan Indonesia dan menjaga perdamaian dunia
2. Tujuan kedalam. Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan kesatuan aspek
kehidupan yang ada di Indonesia, baik alamiah maupun sosial. Maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan kedalamnya adalah untuk menjunjung kepentingan nasional serta
kepentingan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kedamaian di Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari wawasan nusantara Indonesia sudah sangat sejalan
dengan dasar negara dan dasar konstitusi negara kita. Yaitu, untuk membina kedamaian
nasional dan internasional, menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, serta
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.

Pemahaman Wawasan Nusantara: Trigatra dan Pancagatra

Secara umum, terdapat dua konsep dasar yang dapat kita gunakan untuk memahami lebih
lanjut secara kontekstual, apa sebenarnya wawasan nusantara itu dan apa saja yang termasuk
kedalam wawasan nusantara.

Kedua konsep dasar itu adalah trigatra dan pancagatra. Kedua konsep ini menjelaskan
mengenai bagian-bagian yang berbeda yang jika digabungkan, akan menjadi kesatuan
wawasan nasional yang utuh.

Trigatra terbagi kedalam 3 aspek yaitu

 Geografis. Yang artinya letak dari suatu negara secara geografi, baik letak absolutnya
maupun letak relatifnya.
 Demografis. Yang artinya kondisi kependudukan suatu negara, meliputi persebaran
penduduknya, transisi demografisnya, hingga piramida penduduknya.
 Strategis/Kekayaan Alam. Yang meliputi sumber daya alam apa saja yang dimiliki oleh
negara tersebut.

Pancagatra sendiri terbagi menjadi 5 aspek yaitu

 Ideologi. Yaitu tataran konseptual yang melatarbelakangi pola pikir dan pola berkegiatan
masyarakat suatu negara. Indonesia sendiri ideologinya didasari oleh Pancasila.
 Politik. Yaitu sistem yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan
oleh penguasa dan diamanatkan oleh dasar negara.
 Sosial-Budaya. Yaitu kondisi sosial yang ada di suatu lokasi, meliputi kebudayaan dan tradisi-
tradisi yang ada di masyarakat.
 Ekonomi. Yaitu kondisi keuangan dan material dari suatu masyarakat, kaitannya sangat erat
dengan uang dan pekerjaan serta penghidupan.
 Pertahanan dan Keamanan. Yaitu bagaimana suatu negara dapat menjaga kedaulatan dan
keamanannya sendiri dari intrusi negara lain atau unsur-unsur ancaman lain baik internal
maupun eksternal.

Implementasi Wawasan Nusantara

Kita sudah banyak membahas mengenai wawasan nusantara, sekarang, saatnya kita coba
untuk membahas implementasi dari wawasan nusantara ini dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus menjadi pertimbangan kita dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari.

Kehidupan Politik

Dari segi politik, terdapat beberapa poin penting yang harus kita sadari untuk mewujudkan
peran kita yang optimal dalam kancah perpolitikan dalam negri dan geopolitik regional.

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang sesuai dengan undang-undang, seperti UU Parpol, UU


Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan politik di
Indonesia harus sesuai dengan undang-undang tersebut dan mementingkan kesatuan
bangsa. Salah satu contoh konkretnya adalah dengan menerapkan asas LUBERJURDIL dalam
pemilihan umum.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan hukum. Seluruh warga negara
indonesia harus taat dan patuh terhadap hukum yang berlaku. Selain itu, hukum pun tidak
boleh memiliki pengecualian-pengecualian sehingga memungkinkan terjadi kecurangan.
Untuk memastikan hal ini, semua produk hukum harus bermuara kepada nilai nilai yang
terkandung pada Pancasila dan UUD 1945.
3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia, toleransi, dan pluralisme untuk mempersatukan
berbagai agama, suku, dan bahasa yang berbeda. Hal ini penting untuk memperkuat
persatuan nasional, sesuai dengan semboyan kita Bhinneka Tunggal Ika.
4. Memperkuat komitmen politik terutama pada partai politik dan lembaga pemerintahan
guna meningkatkan kondusifitas iklim politik di Indonesia. Harapannya hal ini dapat
meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan, dan kesatuan nasional. Selain itu,
harapannya juga pejabat politik tidak hanya berpolitik demi mendapatkan jabatan, tetapi
untuk membuat perubahan-perubahan positif dalam negara kita.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah regional dan Internasional. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memperkuat korps diplomatik kita sebagai upaya menjalin hubungan
luar negri dengan negara lain. Meningkatkan perdagangan internasional sebagai bentuk
partisipasi dalam perekonomian global. Atau mengirimkan tentara perdamaian sebagai
wujud keikutsertaan dalam menjaga perdamaian dunia.

 
Perekonomian Nasional

Dalam mengembangkan perekonomian nasional, ada beberapa poin penting yang harus
disadari oleh masyarakat Indonesia dan pembuat kebijakan yaitu.

1. Wilayah Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi. Mulai dari potensi
geostrategis kita yang sangat menguntungkan, wilayah lautan yang luas, hutan-hutan yang
besar, hasil tambang dan minyak yang kaya, serta keanekaragaman hayati yang sangat
besar. Oleh karena itu, implementasi kebijakan ekonomi harus memperhatikan hal-hal
seperti ini.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
seperti keadilan sosial dan penyamarataan pembangunan antar wilayah. Oleh karena itu,
pengembangan wilayah dan pengembangan perekonomian regional harus memperhatikan
nilai-nilai ini.
3. Pembangunan perekonomian Indonesia harus melibatkan partisipasi aktif dari rakyat
Indonesia. Artinya, pengembangan perekonomian harus terkait dengan hajat orang-orang
dan melibatkan mereka, tidak boleh murni teknokratis dan diatur oleh pemerintah pusat.
Salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan otonomi daerah untuk meningkatkan
partisipasi pembangunan di daerah-daerah. Selain itu, pengembangan perekonomian ini
juga harus mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat, tidak boleh hanya masyarakat-
masyarakat tertentu saja.

Kehidupan Bersosial dan Berbudaya

Dalam menjalankan kehidupan sosial dan budaya sehari-hari masyarakat Indonesia, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini juga pada dasarnya
akan menjadi pedoman bagi pemerintah untuk menjalankan dan mengatur kehidupan
berbangsa dan bernegara.

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya,


kehidupan sehari-hari harus didasarkan pada asas toleransi dan saling menghargai
perbedaan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan persatuan Indonesia yang berketahanan,
dimana semua unsur masyarakat bahu membahu untuk mencapai tujuan bangsa.
2. Mengembangkan pembangunan yang setara dan berkeadilan. Artinya, program
pembangunan dan fokus aktivitas harus memperhatikan pemerataan antar budaya, status
sosial, dan lokasi kewilayahan. Contoh yang paling konkrit adalah dengan melakukan
distribusi dana desa kepada seluruh daerah, membangun dari daerah pinggiran, serta
melakukan pengembangan berbasis masyarakat.
3. Mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia. Artinya, pemerintah dan masyarakat
harus bahu membahu melestarikan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk berbagai hal mulai dari pendidikan, pengembangan museum,
peningkatan pendapatan nasional lewat pariwisata, serta peningkatan kebanggaan bangsa
ketika budaya kita dipamerkan ke khalayak luas.
Pertahanan dan Keamanan Negara

Dalam mewujudkan pertahanan dan keamanan negara yang baik, tentu saja harus
memperhatikan aspek wawasan nusantara yang berhubungan. Berikut ini adalah poin-poin
penting wawasan nusantara yang harus disadari dalam pengembangan kebijakan pertahanan
dan keamanan.

1. Kegiatan pertahanan dan keamanan harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.


Artinya, pertahanan Indonesia tidak hanya berdasarkan TNI dan polisi, tetapi melibatkan
seluruh elemen masyarakat, mulai dari masyarakat umum, mahasiswa, menwa, hansip, dan
satpam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan negara dari guncangan dan
ancaman baik dari luar maupun dalam.
2. Membangun rasa persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia. Hal ini bertujuan agar
terbentuk solidaritas antar masyarakat, sehingga ketika ada yang mengalami musibah atau
ancaman, masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah lain akan tergerak untuk membantu.
3. Membangun angkatan bersenjata yang berkualitas. Artinya adalah, Indonesia memiliki
wilayah yang sangat luas, dari sabang sampai merauke. Oleh karena itu, dibutuhkan
angkatan bersenjata yang berkualitas dan perlengkapan ALUTSISTA yang mumpuni untuk
mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Setelah membaca artikel ini dengan baik dan cermat, tugas mahasiswa adalah:

a. Merumuskan pemahaman tentang wawasan nusatara secara praktis dan implementatif.


b. Temukan tujuan wawasan nusantara yang paling strategis menurut saudara.
c. Menemukan fenomena kontemporer yang bisa membahayakan Pancasila dan NKRI.
d. Sumbangan pemikiran saudara untuk implementasi wawasan nusantra pada aspek ekonomi.

Jawaban ini dikirim melalui laman portal akademik. Setelah mengirim tugas...saudara harus segera
absen di sipedar sebagai bukti keikutsertaan perkuliahan saudara.

Anda mungkin juga menyukai