Anda di halaman 1dari 13

KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WUJUD PENYATUAN NEGARA INDONESIA

Disusun Oleh:
Kelompok 2
2F AB

Ni Wayan Sintya Nilam Cahyani 11 / 2015713072


Ni Luh Putu Dita Parmini 12 / 2015713078
Damaris Magdalena Simangunsong 13 / 2015713084
Ni Wayan Sinta Ayu Dewi 14 / 2015713090
Ni Kadek Putri Dwi Rahayu 15 / 2015713096

POLITEKNIK NEGERI BALI

BADUNG

2021
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
1. Pengertian Secara Umum
Wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara
dua benua yaitu asia dan australia dan dua samudra yaitu samura hindia dan samudra pasifik.
Istilah wawasan nusantara berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya “pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi”, dan kemudian ditambahkan akhiran -an, sehingga arti
wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat. Sedangkan kata nusantara terdiri
dari dua kata yaitu nusa yang berarti “pulau atau kesatuan kepulauan” dan antara yang berarti
“letak antara dua unsur yaitu dua benua dan dua samudra”. Sehingga arti dari kata nusantara
adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua benua yaitu asia dan australia dan dua
samudra yaitu samudra hindia dan pasifik.
2. Menurut Definisi Para Ahli 
i. Prof. Dr. Wan Usman, pengertian wawasan nusantara menurut definisi prof. Dr.
Wan Usman adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
ii. Kel. Kerja Lemhanas, pengertian wawasan nusantara menurut definisi kel. Kerja
lemhanas (lembaga pertahanan nasional) 1999 adalah cara pandang dan sikap
bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan yang beragam dan bernilai
startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
iii. Tap Mpr Tahun 1993 Dan 1998 Tentang GBHN, pengertian wawasan
nusantara menurut definisi tap mpr tahun 1993 dan 1998 tentang gbhn adalah cara
pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
2.2 Latar Belakang Wawasan Nusantara 
a. Falsafah pancasila, pancasila merupakan dasar dalam terjadinya wawasan nusantara dari
nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut..
 Penerapan ham (hak asasi manusia). Misalnya pemberian kesempatan dalam menjalankan
ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
 Mengutamakan pada kepentingan masyarakat dari pada kepentingan indivud dan
golongan
 Pengambilan keputusan berdasarkan dalam musyawarah mufakat.
b. Aspek kewiilayahan nusantara, aspek kewilayahan nusantara dalam hal ini pada pengaruh
geografi karena indonesia kaya akan sda dan suku bangsa
c. Aspek sosial budaya, aspek sosial budaya dimana dalam hal ini dapat terjadi karena
indonesia terdapat ratusan suku bangsa yang keseluruhan memiliki adat istiadat, bahasa,
agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, yang menjadikan tata kehidupan nasional
memiliki hubungan interaksi antara golongan karena dapat menyebabkan konflik yang besar
dari keberagaman budaya.
d. Aspek sejarah,  dapat mengacuh kepada aspek sejarah karena indonesia memiliki banyak
pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan dalam bangsa dan negara
indonesia. Dimana kemerdekaan yang didapatkan merupakan hasil semangat persatuan dan
kesatuan bangsa indonesia, sehingga harus dipertahankan untuk persatuan bangsa dan
menjaga wilayah kesatuan Indonesia

2.3 Kedudukan Wawasan Nusantara 


Kedudukan wawasan nusantara menjadi sangat penting dalam mewujudkan tujuan
nasional. Adanya kedudukan wawasan nusantara menjadi landasan visional untuk
menyelenggarakan kehidupan nasional dalam berbangsa dan bernegara. Serta Wawasan
Nusantara juga berkedudukan sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh
rakyat Indonesia agar tidak terjadinya penyimpanyan dalam mewujudkan tujuan nasional.

2.4 Landasan Wawasan Nusantara 


i. Landasan Idil adalah Pancasila
ii. Landasan Konstitusional adalah UUD 1945
iii. Landasan Visional adalah pembukaan UUD alenia 2 & 4
iv. Landasan Konsepsional adalah ketahanan nasional
v. Landasan Operasional adalah TAP MPR

2.5 Asas Wawasan Nusantara 


Asas wawasan nusantara adalah ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara
demi mewujudkan ketaatan dan kesetiaan kepada setiap komponen atau unsur pembentuk
bangsa indonesia (golongan/suku) terhadap kesepakatan (commitmen) bersama. Macam-
macam asas wawasan nusantara adalah sebagai berikut :
 Kepentingan atau Tujuan Yang Sama
Masyarakat Indonesia hendaknya mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama.
Sebagai contoh ketika seluruh rakyat Indonesia menginginkan kemerdekaan serta
melakukan perjuangan Bersama-sama untuk mengusir para penjajah.
 Keadilan
Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan keadilan
dalam segala macam aspek kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi,
politik, serta social.
 Kejujuran
Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas wawasan nusantara yang
sangat penting. Berani dalam berpikir dan bertindak sesuai fakta serta kenyataan yang
sesuai ketentuan, wajib dilaksanakan demi terciptanya kemajuan.
 Solidaritas
Adanya sikap solidaritas menjadi sebuah bentuk kepedulian terhadap orang lain, mau
untuk berbagi serta berkorban demi kepentingan yang lebih baik. Sikap solidaritas juga
sudah selayaknya dijalankan oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan ciri
serta karakter budaya tiap daerah.
 Kerja Sama
Dengan adanya kesadaran akan tujuan serta kepentingan yang sama, maka dapat
menimbulkan kerjasama serta koordinasi antar elemen masyarakat. Kerjasama serta
koordinasi tersebut bisa dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar terciptanya efektivitas
untuk mencapai tujuan bersama
 Kesetiaan
Kesetian juga termasuk salah satu asas wawasan nusantara yang menjadi tonggak utama
untuk menciptakan persatuan serta kesatuan suatu negara. Kesetiaan tersebut bisa
diwujudkan dengan melaksanakan segala macam kegiatan sesuai aturan demi kemajuan
bangsa dan negara.

2.6 Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat wawasan nusantara adalah hakikat yang selalu utuh dengan menyeluruh dalam
lingkup nusantara untuk kepentingan nasional, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya
sepert kepentingan daerah, golongan, dan perorangan.

2.7 Fungsi Wawasan Nusantara 


Terdapat berbagai fungsi wawasan nusantara yang baik secara umum, menurut pendapat
para ahli dan pembagiannya antara lain sebagai berikut :
 Fungsi wawasan nusantara secara umum – wawasan nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara di pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara.
 Fungsi wawasan nusantara menurut Cristine S.T. Kansil antara lain sebagai berikut..
1. Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia
2. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan strategi pembagunan
nasional
 Fungsi wawasan nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain sebagai
berikut.
1. Fungsi Wawasan Nusantara Sebagai Konsepsi Ketahanan Nasional adalah
sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan
2. Fungsi Wawasan Nusantara Sebagai Pembangunan Nasional adalah mencakup
kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan
keamanan.
3. Fungsi Wawasan Nusantara Sebagai Pertahanan Dan Keamanan adalah
pandangan geopolitik indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara.
4. Fungsi Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Kewilayahan adalah pembatasan
negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara tetangga.

2.8 Tujuan Wawasan Nusantara 


Tujuan wawasan nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala
aspek kehidupan rakyat indonesia yang mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Kepentingan
tersebut tetap dihargai agar tidak bertentangan dari kepentingan nasional.

2.9 Batas – Batas Wilayah


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki lebih dari 17.000
pulau. Namun, tidak semua pulau di indonesia yang dihuni penduduk. Indonesia juga
disebut dengan negara maritim karena memiliki kawasan perairan yang luas. Bahkan,
wilayah perairan yang dimiliki indonesia 2/3 lebih luas dari daratan. Dalam kondisi itu,
perbatasan wilayah suatu negara menjadi hal yang sangat penting. Terlebih, batas laut
dan daratan indonesia berdampingan dengan beberapa negara. Batas suatu wilayah
sendiri dibagi menjadi dua, yaitu secara astronomis dan geografis.
a. Batas Wilayah Indonesia Secara Astronomis
Letak astronomis sebuah wilayah dapat dilihat melalui garis bujur dan garis lintang.
Garis bujur adalah garis khayal yang ditarik dari kutub utara ke kutub selatan
(vertikal). Sedangkan garis lintang adalah garis khayal yang melingkari bumi sejajar
dengan garis khatulistiwa (horizontal). Secara astronomis, indonesia terletak di antara
6 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan serta di antara 95 derajat
bujur timur sampai 141 derajat bujur timur (6˚lu – 11˚ls serta 95˚bt – 141˚bt).
b. Batas Wilayah Indonesia Secara Geografis
Secara geografis, indonesia terletak di antara dua benua (asia dan australia) dan dua
samudera (samudera hindia dan pasifik). Letak geografis ini membuat indonesia
menjadi wilayah strategis. Pasalnya, indonesia menjadi lalu lintas perdagangan di
dunia.
1) Batas Wilayah Indonesia Bagian Barat
Bagian barat wilayah indonesia berbatasan langsung dengan samudera hindia dan
perairan negara india. Indonesia dan india memiliki batas wilayah pulau di sekitar
samudera hindia dan laut andaman. Itu adalah pulau ronde (indonesia) dan pulau
nicobar (india)
2) Batas Wilayah Indonesia Bagian Timur
Pada bagian timur indonesia terdapat pulau papua. Di sini, indonesia berbatasan
langsung dengan papua nugini dan perairan samudera pasifik. Dalam hal ini telah
disepakati bahwa wilayah indonesia adalah pulau bagian timur dan papua nugini
adalah bagian barat.
3) Batas Wilayah Indonesia Bagian Utara
Di bagian wilayah indonesia utara terdapat pulau kalimantan. Di pulau ini, indonesia
berbatasan langsung dengan malaysia bagian timur. Di sisi lain, perairan indonesia
bagian utara berbatasan langsung dengan malaysia, singapura, filipina, dan thailand.
4) Batas Wilayah Indonesia Bagian Selatan
Di bagian selatan, indonesia berbatasan langsung dengan timor leste. Dahulu, timor
leste merupakan bagian dari indonesia, tetapi pada 1999 timor leste memisahkan diri
dan menjadi negara sendiri. Perbatasan perairan bagian selatan indonesia adalah
perairan australia dan samudera hindia.

2.10 Penerapan/Implementasi Wawasan Nusantara di Berbagai Kehidupan


1) Kehidupan Politik
 Mengembangkan sikap ham dan pluralisme dalam mempersatukan dan
mempertahankan berbagai suku, agama, dan bahasa, sehingga terciptanya dan
menumbuhkan rasa toleransi.
 Meningkatkan peran indonesia dalam dunia internasional dan memperkuat
korps diplomatik dalam upaya penjagaan wilayah indonesia khususnya pulau
terluar dan pulau kosong.
2) Kehidupan Ekonomi
 Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antara daerah, sehingga dari adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya
dalam keadilan ekonomi.
 Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

3) Kehidupan Sosial
 Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
 Pengembangan budaya indonesia untuk melestarikan kekayaan indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah.

4) Kehidupan Pertahanan & Keamanan


 Membangun rasa persatuan, rasa solidaritas dan hubungan erat antara warga
negara di daerah lain agar terhindar dari berbagai macam ancaman yang
terjadi.
 Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana dan prasarana bagi
kegiatan pengamanan wilayah indonesia, khususnya pulau dan wilayah terluar
indonesia.
 Memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk beperan aktif
dalam bersama-sama membangun keamanan dan memelihara lingkungan
sekitar

2.11 Daerah Perbatasan dan Derah Tertinggal


1. Daerah Perbatasan
Daerah Perbatasan merupakan suatu wilayah yang yang merupakan pemisah
antara dua daerah atau negara. Daerah perbatasan pada dasarnya termasuk
kategori daerah rawan, tetapi bersifat strategis. Daerah rawan dalam artian
Kawasan atau daerah tersebut Bila dibadingkan dengan keadaan wilayah negara
tetangga yang berbatasan, tampak adanya kesenjangan sosial ekonomi dan sosial
budaya. Gejala seperti ini mudah menimbulkan kerawanan, karena penduduk
kawasan perbatasan cenderung berorientasi ke kawasan negara tetangga untuk
pemenuhan berbagai kepentingan mereka. Apabila tidak diwaspadai dan dibina
sejak dini, kerawanan itu dapat tumbuh menjadi ancaman terhadap berbagai aspek
kepentingan nasional. terlebih bila dikaitkan dengan adanya potensi sumber daya
alam yang besar di kawasan perbatasan dan sekitarnya.

Karakteristik daerah perbatasan:


1. Lokasinya terpencil atau terisolasi. Sehingga tingkat mobilitas kehidupan dan
gerak langkah masyarakat pun menjadi rendah.
2. Rendahnya tingkat Pendidikan dan Kesehatan. Hal tersebut terjadi karena
keterbatasan fasilitas serta kurang memadainya jumlah tenaga pendidik dan
tenaga medis.
3. Tingkat kesejahteraan rendah. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya jumlah
penduduk miskin dan desa tertinggal akibat terbatasnya pelayanan dan
kesempatan
4. Informasi tentang pemerintahan dan pembagunan yang sangat langka karena
sulitnya dijangkau oleh media informasi. Karena keterpencilan lokasinya,
sehingga sulit dijangkau siaran media informasi nasional, sebaliknya malah
mudah menjangkau siaran dari negara tetangga.
Contoh kasus Yang terjadi di daerah perbatasan:
1) Sengketa antara Indonesia dan Malaysia di Ambalat
Konflik ini terjadi sekitar tahun 2005-2015 kejadian tersebut bermula karena
banyaknya kapal milik Malaysia yang memasuki wilayah perairan Indonesia
di wilayah Ambalat. Serta di tiap perundingan yang terjadi Malaysia kerap
menyebutkan dan meyakini bahwa Ambalat adalah bagian dari territorial
mereka. Dan Malaysia juga telah melakukan beberapa aksi pelanggaran di
sekitar perairan Indonesia.
2) Konflik Komunal di Perbatasan Indonesia-Timor Leste
Faktor penyebab konflik:
1. Masih belum tuntasnya delimitasi antara kedua negara. Dimana masih
terdapat 4% perbatasan darat yang masih belum disepakati
2. Terjadinya perbedaan interpretasi mengenai zona netral yang terdapat di
perbatasan kedua negara
3. Terkait aspek sosial budaya, yaitu masih terdapat sentiment negative antar
warga Indonesian dengan warga Timor Leste.

Upaya penyelesaian:
Berbagai upaya telah dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan ini baik
yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya jangka pendek
yang dilakukan yaitu dengan menempatkan kekuatan TNI di titik-titik
perbatasan, namun hal tersebut justru memicu terjadinya konflik yang lebih
besar karena adanya kekuatan senjata dari kedua belah pihak. Adapun upaya
jangka panjangnya yaitu Indonesia melakukan diplomasi dalam rangka
menyelesaikan sisa segmen yang belum disepakati.

2. Daerah Tertinggal
Berdasarkan Keputusan Menteri pembangunan daerah tertinggal Nomor
001/KEP/M-PDT/I/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah
Tertinggal, yang dimaksud dengan Daerah Tertinggal adalah daerah Kabupaten
yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan
daerah lain dalam skala nasional.
Faktor penyebab daerah tertinggal:
1. Kondisi Geografis (lokasinya sulit dijangkau)
Karena letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan/ pegunungan, kepulauan,
pesisir, dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor geomorfologis lainnya
sehingga sulit dijangkau oleh jaringan baik transportasi maupun media
komunikasi.
2. SDA dan SDM
Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi sumberdaya alam atau
daerah yang memiliki sumber daya alam yang besar namun lingkungan
sekitarnya merupakan daerah yang dilindungi atau tidak dapat dieksploitasi.
Serta sumber daya manusianya masih rendah karena masih rendahnya
keterampilan yang dimiliki
3. Keterbatasan sarana dan prasarana
Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi,
kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya yang menyebabkan masyarakat
di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas
ekonomi dan social.
4. Daerah terisolasi rawan konflik dan bencana
Daerah tertinggal secara fisik lokasinya amat terisolasi, disamping itu
seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam seperti gempa
bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya kegiatan
pembangunan sosial dan ekonomi.
5. Kebijakan pembangunan
Hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan yang tidak tepat seperti kurang
memihak pada pembangunan daerah tertinggal, kesalahan pendekatan dan
prioritas pembangunan, serta tidak dilibatkannya kelembagaan masyarakat
adat dalam perencanaan dan pembangunan.
Contoh kasus atau permasalahan di daerah tertinggal
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2020 tentang
Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024 menyatakan ada 62 daerah
yang ditetapkan tertinggal. Sebaran daerah itu berada di sejumlah Provinsi
seperti Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, dan Papua Barat

Di wilayah Indonesia terdapat 122 daerah tertinggal dimana sebanyak 102


wilayah berada di daerah Indonesia Bagian Timur seperti Papua, Papua Barat,
Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, dan sebanyak 20 daerah lainnya berada di
wilayah Indonesia Bagian Barat

Beberapa permasalahan yang mereka hadapi yaitu karena minimnya akses


listrik, internet di Kawasan tersebut

Anda mungkin juga menyukai