Disusun Oleh:
Kelompok 2
2F AB
BADUNG
2021
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
1. Pengertian Secara Umum
Wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang terletak antara
dua benua yaitu asia dan australia dan dua samudra yaitu samura hindia dan samudra pasifik.
Istilah wawasan nusantara berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya “pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi”, dan kemudian ditambahkan akhiran -an, sehingga arti
wawasan adalah cara pandang, cara tinjau, cara melihat. Sedangkan kata nusantara terdiri
dari dua kata yaitu nusa yang berarti “pulau atau kesatuan kepulauan” dan antara yang berarti
“letak antara dua unsur yaitu dua benua dan dua samudra”. Sehingga arti dari kata nusantara
adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua benua yaitu asia dan australia dan dua
samudra yaitu samudra hindia dan pasifik.
2. Menurut Definisi Para Ahli
i. Prof. Dr. Wan Usman, pengertian wawasan nusantara menurut definisi prof. Dr.
Wan Usman adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
ii. Kel. Kerja Lemhanas, pengertian wawasan nusantara menurut definisi kel. Kerja
lemhanas (lembaga pertahanan nasional) 1999 adalah cara pandang dan sikap
bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan yang beragam dan bernilai
startegis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
iii. Tap Mpr Tahun 1993 Dan 1998 Tentang GBHN, pengertian wawasan
nusantara menurut definisi tap mpr tahun 1993 dan 1998 tentang gbhn adalah cara
pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
2.2 Latar Belakang Wawasan Nusantara
a. Falsafah pancasila, pancasila merupakan dasar dalam terjadinya wawasan nusantara dari
nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila. Nilai-nilai tersebut antara lain sebagai berikut..
Penerapan ham (hak asasi manusia). Misalnya pemberian kesempatan dalam menjalankan
ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.
Mengutamakan pada kepentingan masyarakat dari pada kepentingan indivud dan
golongan
Pengambilan keputusan berdasarkan dalam musyawarah mufakat.
b. Aspek kewiilayahan nusantara, aspek kewilayahan nusantara dalam hal ini pada pengaruh
geografi karena indonesia kaya akan sda dan suku bangsa
c. Aspek sosial budaya, aspek sosial budaya dimana dalam hal ini dapat terjadi karena
indonesia terdapat ratusan suku bangsa yang keseluruhan memiliki adat istiadat, bahasa,
agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, yang menjadikan tata kehidupan nasional
memiliki hubungan interaksi antara golongan karena dapat menyebabkan konflik yang besar
dari keberagaman budaya.
d. Aspek sejarah, dapat mengacuh kepada aspek sejarah karena indonesia memiliki banyak
pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan dalam bangsa dan negara
indonesia. Dimana kemerdekaan yang didapatkan merupakan hasil semangat persatuan dan
kesatuan bangsa indonesia, sehingga harus dipertahankan untuk persatuan bangsa dan
menjaga wilayah kesatuan Indonesia
3) Kehidupan Sosial
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
Pengembangan budaya indonesia untuk melestarikan kekayaan indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah.
Upaya penyelesaian:
Berbagai upaya telah dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan ini baik
yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Upaya jangka pendek
yang dilakukan yaitu dengan menempatkan kekuatan TNI di titik-titik
perbatasan, namun hal tersebut justru memicu terjadinya konflik yang lebih
besar karena adanya kekuatan senjata dari kedua belah pihak. Adapun upaya
jangka panjangnya yaitu Indonesia melakukan diplomasi dalam rangka
menyelesaikan sisa segmen yang belum disepakati.
2. Daerah Tertinggal
Berdasarkan Keputusan Menteri pembangunan daerah tertinggal Nomor
001/KEP/M-PDT/I/2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah
Tertinggal, yang dimaksud dengan Daerah Tertinggal adalah daerah Kabupaten
yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan
daerah lain dalam skala nasional.
Faktor penyebab daerah tertinggal:
1. Kondisi Geografis (lokasinya sulit dijangkau)
Karena letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan/ pegunungan, kepulauan,
pesisir, dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor geomorfologis lainnya
sehingga sulit dijangkau oleh jaringan baik transportasi maupun media
komunikasi.
2. SDA dan SDM
Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi sumberdaya alam atau
daerah yang memiliki sumber daya alam yang besar namun lingkungan
sekitarnya merupakan daerah yang dilindungi atau tidak dapat dieksploitasi.
Serta sumber daya manusianya masih rendah karena masih rendahnya
keterampilan yang dimiliki
3. Keterbatasan sarana dan prasarana
Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi,
kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya yang menyebabkan masyarakat
di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas
ekonomi dan social.
4. Daerah terisolasi rawan konflik dan bencana
Daerah tertinggal secara fisik lokasinya amat terisolasi, disamping itu
seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam seperti gempa
bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya kegiatan
pembangunan sosial dan ekonomi.
5. Kebijakan pembangunan
Hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan yang tidak tepat seperti kurang
memihak pada pembangunan daerah tertinggal, kesalahan pendekatan dan
prioritas pembangunan, serta tidak dilibatkannya kelembagaan masyarakat
adat dalam perencanaan dan pembangunan.
Contoh kasus atau permasalahan di daerah tertinggal
Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 63 Tahun 2020 tentang
Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020-2024 menyatakan ada 62 daerah
yang ditetapkan tertinggal. Sebaran daerah itu berada di sejumlah Provinsi
seperti Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, dan Papua Barat