Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
WAWASAN NUSANTARA

Dosen Pembimbing :
Tuti Karwati

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Icha Syaibah
2. Novi Sulistiawati
3. Sera
4. Tania Sarah

POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI


PRODI D3 KEBIDANAN
2022/2023
JL. Subang Jaya No. 12A Rt.01/06 Ciaul Pasir Kec. Cikole, Kota Sukabumi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Wawasan Nusantar” ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bu Tuti Karwati selaku dosen mata
kuliah “Kewarganegaraan” yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Kewarganegaraan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bangsa indonesia memiliki wawasan nasional yang biasa disebut dengan wawasan nusantara.
Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut wawasan nusantara itu
merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai
wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesiayang terdiri dari daratan, laut
dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasiladan Undang-Undang
Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai
bangsa Indonesia ditennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar
wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.Sebagai negarakepulauan dengan
masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesiamemiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus
kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan
sumber dayamanusia(SDM). Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dankeanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa,satunegara dan satu tanah air.Dalam
kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan
lingkungansekitar(regional atau internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesiawawasan
nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut WAWASAN NUSANTARA.
Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dannegara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menujumasyarakat yang adil,makmur dan sentosa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan wawasan nasional, paham kekuasaan dan teori geopolitik?
2. Apa yang dimaksud dengan paham kekuasaan dan geopolitik menurut bangsa indonesia?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui wawasan nasional, paham kekuasaan dan teori geopolitik
2. Untuk mengetahui bagaimana paham kekuasaan dan geopolitik menurut bangsa indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Wawasan nasional, paham kekuasaan dan teori gepolitik

A. Wawasan Nasional

a Pengertian Wawasan Nasional

Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari wawas (bahasa jawa) yang artinya
melihat/memandang.Dengan penambatan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti :cara
penglihatan/cara tinjau/cara pandang. Wawasan Nasional atau yang biasa disebut dengan
wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang
dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Ada beberapa
pengertian wawasan nusantara, diantaranya sebagai berikut :

1) Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998
tentang GBHN adalah sebagai berikut :
Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2) Pengertian wawasan Nusantara menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua Program S-2
PKN-UI) :
“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam”. Hal tersebut disampaikannya pada waktu lokakarya Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional di Lemhannas pada bulan Indonesia Tahun 2000. Ia juga
menjelaskan bahwa Wawasan Nusantara merupakan geopoltik Indonesia.
3) Pengertian Wawasan Nusantara menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang
diusulkan menjadi Ketetapan MPR dan dibuat di Lemhannas tahun 1999 adalah
sebagai berikut :
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”
b. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
Wadah (content) bermakna bahwa wawasan nusantara merupakan wadah
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya.

2. Isi
menandakan bahwa wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang
berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945.
3. Tata Laku
terdiri dari dua tata laku yaitu tata laku bathiniah dan tata laku lahiriyah. Tata
laku Bathiniah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia sedangkan Tata laku Lahiriah tercermin dalam tindakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut
mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan
dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan
tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua
aspek kehidupan nasional (Menristekdikti, 2016).

c. Arah Pandangan Wawasan Nusantara


1. Arah pandang ke dalam
bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini
mungkin faktor-faktor yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa dan
mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk menjamin terwujudnya
persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional baik aspek alamiah
maupun aspek sosial.
2. Arah pandang ke luar
bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha
untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan
baik politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan demi tercapainya
tujuan nasional.
Tujuan dari arah pandang ini adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia
yang serba berubah dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.

d. Asas Wawasan Nusantara


Dalam pembentukannya, wawasan nusantara terdiri dari beberapa asas. Asas yang
pertama yaitu kepentingan yang sama. Kepentingan yang sama memiliki makna bahwa
warga negara Indonesia harus memiliki satu visi dan satu orientasi dalam memahami
wawasan nusantara ini. Asas yang kedua adalah keadilan yang bermakna distribusi
sumber daya dan hasil yang proporsional. Asas selanjutnya adalah yang memiliki
makna bahwa terdapat kesesuaian antara kata dengan tindakan. Asas yang ke empat
adalah solidaritas yang bermaksud bahwa seluruh elemen negara dapat saling berempati
dan bersimpati dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan negara Indonesia. Asas
yang ke lima adalah kerjasama yang memiliki definisi untuk harus bekerjasama secara
strategis maupun taktis untuk mencapai tujuan bersama yaitu tujuan nasional. Asas
yang terakhir adalah kesetiaan yang memiliki makna arti sebagai loyalitas dari warga
negara dan unsur-unsur negara terhadap kesepakatan-kesepakatan nasional yang telah
dibuat semenjak bangsa Indonesia berdiri. Jika enam asas tersebut tidak dijalankan
dengan baik, maka akan sangat sulit untuk mencapai tujuan akhir dari wawasan
nusantara ini, yaitu perwujudan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

B. Paham Kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran
mengenai sejauh mana konsep operasionalnya di wujudkan dan dipertanggung jawabkan.
Karena itu dibutuhkan landasan teori yang dapat mendukung Rumusan Wawasan Nasional.
Teori yang mendukung rumusan tersebut antara lain :
a. Paham Machiavelli (Abad XVII)
Gerakan pembaruan yang dipicu oleh masuknya ajaran islam di Eropa Barat
sehingga menghasilkan peradaban berat modern seperti sekarang.Seorang pakar ilmu
politik dalam pemerintahan Republik Florence, sebuah negara kecil di Italia Utara
(sekitar abad XVII). Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris dengan judul “The Prince”,menurut Machiavelli,sebuah negara akan bertahan
apabila menerapkan dalil dalil berikut :
 Pertama segala cara di halalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan;
 kedua untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba ”divide at impera”
adalah sah dan
 ketiga dalam dunia politik (yang disamarkan dengan kehidupan binatang buas),
yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

Semasa Machiavelli hidup,buku “The Prince” dilarang beredaar oleh Sri Paus karena
dianggap amoral.Tetapi setelah Machiavelli meninggal,buku tersebut menjadi sangat
laku dan dipelajari oleh orang-orang serta dijadikan pedoman oleh banyak kalangan
politisi dan para elite politik.

b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (abad XVIII)


Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang,selain
penganut yang baik dari Machiavelli.Dia berpendapat bahwa kekuatan politik harus
didampingi oleh kekuatan logistik dan ekonomi nasional.Kekuatan ini juga perlu
didukung oleh kondisi sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi demi
terbentuknya kekuatan hankam untuk menduduki dan menjajah negara” disekitar
Perancis.Karena itu terjadi invasi militer besar-besaran Napoleon terhadap negara-negara
tetangga dan pada akhirnya ia tersandung di Rusia.
c. Paham Jendral Clausewitz (abad XVIII)
Pada era Napoleon,Jendral Clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleon dari
negaranya sampai Rusia.Disana dia menulis sebuah buku tentang perang berjudul Vom
Kriege (Tentara Perang).Baginya,Peperangan adalah sah sah saja untuk mencapai tujuan
nasional suatu bangsa.Pemikiran inilah yang membenarkan Prusia berekspansi sehingga
menimbulkan Perang Dunia ke I dengan kekalahan di pihak Prusia atau Kekaisaran
Jerman.
d. Paham Feuerbach dan Hegel
Paham materialismeFeuerbach dan teori sintetis Hegel menimbulkan dua aliran
besar Barat yang berkembang di dunia,Yaitu kapitalisme di satu pihak dan komunisme di
pihak lain.Pada abad XVII paham perdagangan bebas yang merupakan nenek moyang
liberalisme sedang marak. Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa
besar surplus ekonominya terutama diukur dengan emas,paham ini memicu nafsu
kolonialisme negara eropa barat dalam mencari emas ketempat lain.

e. Paham Lenin (abad XIX)


Lenin telah memodifikasi paham Clausewitz. Menurutnya, perang adalah kelanjutan
politik dengan cara kekerasan. Bagi Leninisme/komunisme, perang/pertumpahan darah
atau revolusi diseluruh dunia adalah sah dalam kerangka mengkomunikasikan seluruh
bangsa di dunia.G30SPKI adalah salah satu komoditi ekspor RRC pada tahun 1965.

C. Teori Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata “Geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional. Beberapa pendapat dari pakar
pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut.

a. Pandangan Ajaran Frederich Ratzel


Pada abad ke 19 Frederitz Ratzel merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu
Bumi Politik sebagai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Pokok pokok
ajaran F.Ratzel adalah sebagai berikut :

1. Dalam hal hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan


pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang lingkup,melalui proses
lahir,tumbuh,berkembang,mempertahankan hidup,menyusut,dan mati.
2. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik dalam
arti kekuatan.Makin luas potensi ruang tersebut,makin besar kemungkinan
kelompok politik itu tumbuh.
3. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam.

Semakin tinggi budaya suatu bangsa ,semakin besar kebutuhannya akan sumber
daya alam.Apabila wilayah/ruang hidup tidak mendukung,bangsa tersebut akan
mencari pemenuhan kekayaan alam di luar wilayahnya (ekspansi).Hal ni
melegitimasikan hukum ekspansi,yaitu perkembangan atau dinamika budaya dalam
bentuk gagasan,kegiatan (ekonomi,perdagangan,perindustrian/produksi) harus
diimbangi oleh pemekaran wilayah : batas batas suatu negara pada hakikatnya bersifat
sementara.Ilmu Bumi Politik berdasarkan ajaran Ratzel tersebut justru menimbulkan
dua aliran,di mana yang satu berfokus pada kekuatan di darat,sementara yang lainnya
berfokus pada kekuatan di laut.Dengan demikian esensi pengertian politik adalah
penggunaan kekuatan fisik dalam rangka mewujudkan keinginan atau aspirasi nasional
suatu bangsa.

b. Pandangan Ajaran Rudolf Kjellen


Kjellen melanjutkan ajaran Retzel tentang teori organisme.Kjellen menegaskan
bahwa negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai “prinsip dasar”.Esensi
ajaran Kjellen adalah sebagai berikut :

1. Negara merupakan satuan biologis, suatu organisme hidup,yang memiliki


intelektual.Negara dimungkinkan untuk memperoleh ruang yang cukup luas agar
kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.
2. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi bidang
bidang : geopolitik,ekonomi politik,demo politik,dan krato politik (politik
memerintah).
3. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar.Ia harus mampu
berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi untuk
meningkatkan kekuatan nasionalnya : ke dalam, untuk mencapai persatuan dan
kesatuan yg harmonis dan ke luar,untuk memperoleh batas batas negara yg lebih
baik.

c. Pandangan Ajaran Karl Haushofer

Pandangan Karl Haushofer berkembang di jerman ketika negara ini berada di


bawah kekuasaan Adolf Hitler. Pandangan ini juga dikembangkan di jepang dalam ajaran
Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat Militerisme dan Fasisme. Pokok pokok teori
Haushofer ini pada dasarnya menganut teori/ajaran/pandangan Kjallen, Yaitu :

a. Kekuasaan imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan


Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut.
b. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
Eropa,Afrika,Asia Barat(Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya.
c. Geopolitik adalah doktrin Negara yang menitikberatkan soal soal Strategi
perbatasan.Geopolitik adalah Landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan
mendapatkan ruang hidup.

Pokok pokok teori Karl Houshofer pada dasarnya menganut teori Rudolf
Kjallen dan bersifat ekspansif.
d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder

Teori ahli Geopolitik ini pada dasarnya menganut “konsep kekuatan” dan
mencetuskan Wawasan benua,yaitu konsep kekuatan di darat.Ajarannya menyatakan :
barang siapa dapat menguasai “Daerah Jantung” yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia
akan dapat menguasai “Pulau Dunia”,yaitu Eropa,Asia dan Afrika.Selanjutnya,barang
siapa dapat mengusai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.

e. Pandangan Ajaran Sir Walter Releigh dan Alfred Thyer Mahan

Kedua ahli ini mempunyai gagasan “Wawasan Bahari”, yaitu kekuatan di


lautan.Ajarannya mengatakan bahwa barang siapa mengusai lautan akan mengusai
“perdagangan”.Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia” sehingga
pada akhirnya menguasai dunia.

f. Pandangan Ajaran W.Mitchel, A Saversky, Giulio Douhet, dan John Frederik


Charles Fuller

Mereka melahirkan teori “Wawasan Dirgantara” yaitu konsep kekuatan di


udara. kekuatan udara hendaknya mempunyai daya yang dapat diandalkan untuk
menangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan menghancurkan
dikandangnya sendiri agar lawan tidak mampu lagi menyerang.

g. Ajaran Nicholas J.Spykman

Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori Daerah Batas


(rimland),yaitu teori wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut,
dan udara.

2.2 Paham Kekuasan dan Geopolitik Menurut Bangsa Indonesia


A. Paham Kekuasaan Menurut Banga Indonesia
Paham kekuasaan yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah paham tentang perang dan
damai, dimana bangsa indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan (Soemarno,
2005 : 63).
B. Geopolitik Menurut Bangsa Indonesia
Geopolitik dipelajari sebagai disiplin ilmu yang membahas tentang sistem politik yang
berhubungan dengan letak geografis. Suatu negara membutuhkan geopolitik guna
menentukan pembinaan politik nasional, hal ini didasarkan kondisi atau situasi geografis
dalam mencapai tujuan negara tersebut. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai
geopolitik tersendiri yaitu wawasan nusantara.
Wawasan nusantara merupakan wawasan yang dikembangkan berdasarkan teori wawasan
nasional secara universal, yang dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa indonesia
dan geopolitik indonesia. Tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia secara
umum tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia ialah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Secara umum terdapat 4 aspek yang melatarbelakangi dan menjadi dasar dari wawasan
nusantara bangsa indonesia yaitu sebagai berikut

1. Falsafah Dasar Negara


Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila akan mempengaruhi wawasan nusantara
atau cara pandangan dan pemahaman terhadap unsur-unsur yang ada pada suatu
negara.
2. Aspek kewilayahan nusantara
Indonesia menganut paham negara kepulauan yaitu paham yang dikembangkan dari
Archipelego Concept yang berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-
negara barat pada umumnya. Menurut paham barat peranan laut sebagai pemisah
pulau, sedangkan paham indonesia menyatakan laut sebagai suatu kesatuan yang
utuh sebagai satu tanah air. Letak geografis indonesia merupakan anugerah meliputi
sumber daya alam, suku bangsa, dan ragam budaya.
3. Aspek sosial budaya
Seluruh budaya diakomodasi oleh semboyan nasional yaitu Bhineka Tunggal Ika
yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.
4. Aspek sejarah
Pengalaman sejarah memebrikan pemahaman kepada masyarakat indonesia bahwa
sangat berbahaya jika terpecah belah. Kebutuhan untuk bersatu merupakan salah satu
dari beberapa faktor yang membentuk wawasan nusantara bangsa Indonesia
Wawasan nusantara mengamanatkan persatuan bangsa dan kesatuan wilayah Tanah Air
sebagai wadah dan ruang hidup seluruh bangsa Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara
beserta seluruh kekayaan alam yang terkandung didalamnya perlu senantiasa dilindungi,
dijaga, dipelihara, dikelola, diberdayakan dan dipertahankan untuk menjamin terwujudnya
cita-cita, tujuan dan kepentingan nasional bangsa indonesia.

Anda mungkin juga menyukai