KEWARGANEGARAAN
WAWASAN NUSANTARA
Dosen Pembimbing :
Tuti Karwati
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Wawasan Nusantar” ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Bu Tuti Karwati selaku dosen mata
kuliah “Kewarganegaraan” yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Kewarganegaraan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Bangsa indonesia memiliki wawasan nasional yang biasa disebut dengan wawasan nusantara.
Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut wawasan nusantara itu
merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai
wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesiayang terdiri dari daratan, laut
dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasiladan Undang-Undang
Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai
bangsa Indonesia ditennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar
wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.Sebagai negarakepulauan dengan
masyarakatnya yang berbhineka,negara Indonesiamemiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus
kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan
sumber dayamanusia(SDM). Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dankeanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa,satunegara dan satu tanah air.Dalam
kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan
lingkungansekitar(regional atau internasional). Salah satu pedoman bangsa Indonesiawawasan
nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara disebut WAWASAN NUSANTARA.
Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dannegara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan
perjuangan menujumasyarakat yang adil,makmur dan sentosa.
PEMBAHASAN
A. Wawasan Nasional
Kata “wawasan” itu sendiri berasal dari wawas (bahasa jawa) yang artinya
melihat/memandang.Dengan penambatan akhiran “an” kata ini secara harfiah berarti :cara
penglihatan/cara tinjau/cara pandang. Wawasan Nasional atau yang biasa disebut dengan
wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang
dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi
geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita nasionalnya. Ada beberapa
pengertian wawasan nusantara, diantaranya sebagai berikut :
1) Pengertian Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998
tentang GBHN adalah sebagai berikut :
Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada
Pancasila dan berdasarkan UUD 1945 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2) Pengertian wawasan Nusantara menurut Prof. DR. Wan Usman (Ketua Program S-2
PKN-UI) :
“Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam”. Hal tersebut disampaikannya pada waktu lokakarya Wawasan Nusantara
dan Ketahanan Nasional di Lemhannas pada bulan Indonesia Tahun 2000. Ia juga
menjelaskan bahwa Wawasan Nusantara merupakan geopoltik Indonesia.
3) Pengertian Wawasan Nusantara menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara yang
diusulkan menjadi Ketetapan MPR dan dibuat di Lemhannas tahun 1999 adalah
sebagai berikut :
“Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.”
b. Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
Wadah (content) bermakna bahwa wawasan nusantara merupakan wadah
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta aneka ragam budaya.
2. Isi
menandakan bahwa wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang
berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945.
3. Tata Laku
terdiri dari dua tata laku yaitu tata laku bathiniah dan tata laku lahiriyah. Tata
laku Bathiniah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia sedangkan Tata laku Lahiriah tercermin dalam tindakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut
mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan
dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan
tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua
aspek kehidupan nasional (Menristekdikti, 2016).
B. Paham Kekuasaan
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran
mengenai sejauh mana konsep operasionalnya di wujudkan dan dipertanggung jawabkan.
Karena itu dibutuhkan landasan teori yang dapat mendukung Rumusan Wawasan Nasional.
Teori yang mendukung rumusan tersebut antara lain :
a. Paham Machiavelli (Abad XVII)
Gerakan pembaruan yang dipicu oleh masuknya ajaran islam di Eropa Barat
sehingga menghasilkan peradaban berat modern seperti sekarang.Seorang pakar ilmu
politik dalam pemerintahan Republik Florence, sebuah negara kecil di Italia Utara
(sekitar abad XVII). Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris dengan judul “The Prince”,menurut Machiavelli,sebuah negara akan bertahan
apabila menerapkan dalil dalil berikut :
Pertama segala cara di halalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan;
kedua untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba ”divide at impera”
adalah sah dan
ketiga dalam dunia politik (yang disamarkan dengan kehidupan binatang buas),
yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
Semasa Machiavelli hidup,buku “The Prince” dilarang beredaar oleh Sri Paus karena
dianggap amoral.Tetapi setelah Machiavelli meninggal,buku tersebut menjadi sangat
laku dan dipelajari oleh orang-orang serta dijadikan pedoman oleh banyak kalangan
politisi dan para elite politik.
C. Teori Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata “Geo” atau bumi dan politik yang berarti kekuatan yang
didasarkan pada pertimbangan pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional. Beberapa pendapat dari pakar
pakar Geopolitik antara lain sebagai berikut.
Semakin tinggi budaya suatu bangsa ,semakin besar kebutuhannya akan sumber
daya alam.Apabila wilayah/ruang hidup tidak mendukung,bangsa tersebut akan
mencari pemenuhan kekayaan alam di luar wilayahnya (ekspansi).Hal ni
melegitimasikan hukum ekspansi,yaitu perkembangan atau dinamika budaya dalam
bentuk gagasan,kegiatan (ekonomi,perdagangan,perindustrian/produksi) harus
diimbangi oleh pemekaran wilayah : batas batas suatu negara pada hakikatnya bersifat
sementara.Ilmu Bumi Politik berdasarkan ajaran Ratzel tersebut justru menimbulkan
dua aliran,di mana yang satu berfokus pada kekuatan di darat,sementara yang lainnya
berfokus pada kekuatan di laut.Dengan demikian esensi pengertian politik adalah
penggunaan kekuatan fisik dalam rangka mewujudkan keinginan atau aspirasi nasional
suatu bangsa.
Pokok pokok teori Karl Houshofer pada dasarnya menganut teori Rudolf
Kjallen dan bersifat ekspansif.
d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder
Teori ahli Geopolitik ini pada dasarnya menganut “konsep kekuatan” dan
mencetuskan Wawasan benua,yaitu konsep kekuatan di darat.Ajarannya menyatakan :
barang siapa dapat menguasai “Daerah Jantung” yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), ia
akan dapat menguasai “Pulau Dunia”,yaitu Eropa,Asia dan Afrika.Selanjutnya,barang
siapa dapat mengusai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
Secara umum terdapat 4 aspek yang melatarbelakangi dan menjadi dasar dari wawasan
nusantara bangsa indonesia yaitu sebagai berikut