Anda di halaman 1dari 20

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN

KOLEKTIF KEBANGSAAN INDONESIA

MAKALAH SINGKAT

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kewarganegaraan

Disusun Oleh :
1. Agus Mulyana (1420121025)
2. Bayu Afriansah (1420121010)
3. Fitriyani (1420121012)
4. Mutia Pangestu (1420121102)
5. Nisa Nuranisa (1420121001)
6. Reza Hida S (1420121022)
7. Rifki Ronawibawa (1420121008)
8. Rofi Rofi'ah (1420121014)
9. Yoga Mustofa R (1420121003)
10. Novia Ardianti (1420121082)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVESITAS GALUH CIAMIS
2022
1.1 Pengertian dan hakikat wawasan Nusantara (Bayu A)
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya
melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau
cara melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan
lingkungan strategik sehinga wawasan harus mampu member inspirasi pada suatu
bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan
dalam mengejar kejayaanya.
a. Prof.Dr. Wan Usman; Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan
dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
b. Kelompok kerja LEMHANAS 1999: Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
c. Hakekat Wawasan Nusantara Adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam
pengertian: cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup
nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa
dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh
menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk
produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga negara.
1.2 Ajaran Dasar Wawasan Nusantara (Yoga M)
Untuk menjamin persatuan dan kesatuan Dalam kebhinekaan tersebut
merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang
dikenal dengan istilah Wawasan Kebangsaan yang diberi nama Wawasan
Nusantara.Ada dua landasan yang mengenai dasar wawasan nusantara :
1. Landasan Idiil Pancasila
Pancasila diakui sebagai ideology dan dasar Negara yang dirumuskan
dalam pembukaan UUD 1945. Yang telah mencerminkan nilai-nilai
keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan,
kekeluargaa, kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan
nasional.
2. Landasan Konstitusional : UUD 1945
UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
1.3 Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
Terdapat Tiga Unsur Dasar yaitu : Wadah (Contour), isi ( Content), dan tata
lak (Conduct)
1. Wadah
Setelah menegara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bangsa
Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
berbagai dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu wadah dalam
kegiatan bermasyarakat adalah berbagai lembaga dalam wujud
infrastruktur politik-suprastrukturpolitik.
2. Isi
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang etrdapat dalam pembukaan UUD 1945.
3. Tata Laku
Tata laku merupakan interaksi antara wadah dan isi yang terdiri dari, tata
laku batiniah dan tata laku lahiriah.
1.4 Dasar hukum Wawasan Nusantara (Agus M)
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia untuk dapat
mengenali dirinya sendiri dengan semua aspek yang berkembang di dalamnya.
Wawasan Nusantara ditujukan untuk mewujudkan kesatuan masyarakat pada
semua bidang kehidupan dan mewujudkan ketertiban dengan dunia internasional.
Wawasan Nusantara ini memiliki dasar hukum antara lain sebagai berikut:
1. Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Indonesia sehingga tidak
mengherankan jika Pancasila juga menjadi landasan wawasan Nusantara
ini. Cara pandang masyarakat Indonesia terhadap bangsanya sendiri dan
pelaksanaannya harus senantiasa sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia sekaligus ideologi
atau pedoman hidup bangsa. Pancasila merupakan hasil kesepakatan
pendiri bangsa yang digali langsung dari budaya bangsa Indonesia
sendiri. pancasila memiliki fungsi diantaranya :
Sebagai dasar Negara Republik Indonesia, artinya bahwa nilai-
nilai di dalam pancasila dipergunakan sebagai dasar dalam mengatur
kegiatan penyelenggaraan Negara.

a. Sebagai ideologi bangsa Indonesia, artinya bahwa nilai-nilai di


dalam pancasila adapah pandangan sekaligus pedoman hidup
masyarakat Indonesia.
b. Sebagai jiwa bangsa Indonesia, artinya adalah bahwa pancasila
adalah semangat, dasar aspirasi serta motivasi perjuangan dari
bangsa Indonesia.
c. Sebagai tujuan bangsa Indonesia, artinya adalah bahwa nilai-
nilai pancasila adalah nilai-nilai luhur yang dicita-citakan oleh
bangsa Indonesia.
d. Sebagai sumber dari segala sumber hukum, artinya semua
instrument hukum yang ada di Indonesia harus sejalan dengan
nilai-nilai pancasila.
2. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UUD Negara Republik Indonesia ini adalah landasan
konstitusional Bangsa Indonesia yang mencakup landasan-landasan dari
hukum yang berlaku. Aturan di dalam Undang-Undang tidak ada yang
boleh keluar atau menyimpang dari UUD.
Pentingnya uud 1945 bagi bangsa dan negara indonesia yaitu
sebagai hukum dasar bagi negara dapat mengatur kehidupan negara agar
rakyat selalu tunduk serta disiplin dalam melakukan sesuatu.
3. TAP MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang GBHN ( garis garis besar
haluan negara)
TAP MPR Nomor IV/1973 ini dibentuk dengan salah satu
pertimbangannya yaitu untuk memberikan gambaran terhadap masa
depan yang diinginkan dan dapat diwujudkan secara bertahap dalam
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.
4. TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983
TAP MPR Nomor II/MPR/1983 ini berisi mengenai pola dasar
pembangunan nasional yang mencakup tujuan pembangunan nasional,
landasan pembangunan nasional, asas-asas pembangunan negara, modal
dasar dan faktor pembangunan, dan wawasan Nusantara.
Wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa
Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-
rambu dalam mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara juga menjadi
pedoman membina persatuan dan kesatuan dalam seluruh aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mencapai tujuan

1.5 Kedudukan wawasan nusantara


Kedudukan wawasan nusantara merupakan posisi, cara pandang, dan
perilaku bangsa Indonesia mengenai dirinya yang memiliki beragam suku,
agama, bahasa, budaya, kekayaan alam, dan kondisi geografis sebagai negara
kepulauan, yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia, wawasan nusantara adalah
suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia, agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia dapat dilihat
dari stratifikasinya sebagai berikut.
1. Pancasila
Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa dan dasar negara, jadi
Pancasila memiliki kedudukan sebagai landasan idiil. Filsafat berasal dari
kata Yunani, yaitu filosofia yang secara harfiah berarti cinta dan hikmat,
merupakan kajian masalah mendasar dan umum tentang persoalan seperti
eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran dan bahasa, maka Pancasila
sering disebut sebagai filsafat atau filosofi bangsa. Ideologi adalah suatu
ide atau gagasan, dapat disebut juga sebagai visi yang komprehensif
sebagai cara memandang. Tujuan utama dibalik ideologi, yaitu
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran yang normatif. Maka dari
itu, Pancasila disini berkedudukan sebagai landasan idiil bangsa Indonesia.
2. Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, menjelaskan bahwa
UUD dalam suatu negara adalah sebuah norma dari suatu sistem politik dan
hukum bentukan. Pada sistem pemerintahan negara, biasanya dituangkan
sebagai dokumen tertulis.
Pada umumnya, konstitusi mengacu pada penjaminan hak terhadap warga
masyarakat. Istilah konstitusi bisa diterapkan kepada seluruh aturan hukum
mendefinisikan fungsi pemerintahan negara. Pada suatu organisasi,
konstitusi memberikan penjelasan terhadap bentuk struktur, aktivitas,
karakter, serta aturan yang menjadi dasar organisasi tersebut. Maka dari itu
Undang-undang Dasar 1945 disebut sebagai landasan konstitusional bangsa
Indonesia.
3. Visi nasional dan geopolitik
Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi nasional atau
disebut sebagai geopolitik Indonesia, memiliki pandangan atau wawasan
yang jauh kedepan, demi tercapainya cita-cita dan tujuan nasional. Secara
luas, hal ini mengacu pada hubungan antara politik dan teritori dalam
lingkup skala lokal maupun internasional. Maka wawasan nusantara
merupakan landasan visional, sekaligus sebagai landasan konsepsional.
4. Geostrategi
Bangsa Indonesia telah melewati perjalanan perjuangan yang
panjang untuk menjadi suatu negara yang berdaulat. Semangat kebangsaan
rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan ditandai dengan lahirnya
Organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Yogyakarta.
Organisasi Ini menjadi penyemangat perjuangan, hingga Bangsa Indonesia
dapat memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Para pemimpin pendiri bangsa telah berjuang dan meletakkan
fondasi dasar demi tercapainya kemerdekaan serta persatuan dan kesatuan,
hendaknya harus tetap dijaga dan dipelihara orek bangsa di masa kini dan
masa datang. Wawasan nusantara berkembang atas dasar pengalaman
sejarah yang pernah dialami bangsa ini, agar tidak terpecah belah.
Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957 merupakan tonggak
bersejarah lahirnya wawasan nusantara. Dengan adanya deklarasi ini, batas
wilayah laut Indonesia menjadi lebih luas.
Melalui Ketetapan MPRS No. IV tahun 1973, Konsep Nusantara
dituangkan dalam Wawasan Nusantara sebagai dasar pokok pelaksanaan
Garis–garis Besar Haluan Negara. Pada tahun 1978, konsepsi Wawasan
Nusantara mendapat pengakuan dunia Internasional pada Konferensi
Hukum Laut di Geneva.

1.6 Fungsi Wawasan Nusantara (Fitriyani)


Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan
perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Selain itu, terdapat berbagai fungsi wawasan nusantara yang baik secara
umum, menurut pendapat para ahli dan pembagiannya antara lain sebagai berikut.
a. Fungsi Wawasan Nusantara Secara umum - Wawasan nusantara
berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan
bagi penyelenggaraan Negara di pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H.,
MHDKK yang mengutarakan pendapatnya dalam bukunya pendidikan
kewarganegaraan di perguruan tinggi antara lain sebagai berikut.
1) Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia
2) Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakan dan
strategi pembagunan nasional.
c. Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan
antara lain sebagai berikut.
1) Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional adalah
sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan
kewilahayan
2) Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah
mencakup kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan
kesatuan pertahanan dan keamanan.
3) Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah
pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh
wilayah dan segenap kekuatan negara.
4) Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan adalah
pembatasan negara untuk menghindari adanya sengketa antarnegara
tetangga.

1.7 Tujuan Wawasan Nusantara (Mutia)


Tujuan Wawasan Nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang
tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku
bangsa ataupun daerah.
Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingankepentingan individu,
kelompok, suku bangsa, ataupun daerah. Kepentingan kepentingan tersebut tetap
dihormati, diakui dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan
nasional atau kepentingan masyarakat banyak.
Dilanjut tujuan wawasan nusantara dibagi menjadi dua tipe nih yaitu:
1. Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional
dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri.
Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling
menghormati. Bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan
menjaga kepentingan nasionalnya dalam kehidupan internasionalnya di
semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional yang tertera
dalam UUD 1945.
2. Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan
kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun
aspek sosial. Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan
berupaya mencegah faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa
sedini mungkin, juga terus mengupayakan terjaganya persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan.
1.8 Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidahkaidah
dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan
setianya komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan)
terhadap kesepakatan bersama. Nah jadi kita harus sadari bahwa jika asas
wawasan nusantara diabaikan, komponen pembentuk kesepakatan bersama akan
melanggar kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa tercerai-berainya
bangsa dan negara Indonesia.
Asas wawasan nusantara terdiri atas: kepentingan yang bersama, tujuan yang
sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap ikrar atau
kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan.

Secara keseluruhan ada 6 asas wawasan nusantara yang wajib kamu pahami,
diantaranya:
1. Asas Solidaritas
Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk
pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling
percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa
sepenanggungan. Sikap solidaritas sendiri merupakan bentuk kepedulian
terhadap orang lain. Sikap solidaritas sudah selayaknya dijalankan oleh
seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membeda-bedakan dari dan kepada
siapa. Kesetiaan menjadi tonggak utama dalam menciptakan persatuan
serta kesatuan suatu negara. Rasa setia kawan atau solidaritas dapat
menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita
nasional.
2. Asas Kejujuran
Kejujuran dalam berpikir serta bertindak menjadi sebuah asas
wawasan nusantara yang sangat penting. Berani berpikir dan bertindak
hanya yang sesuai dengan fakta serta kenyataan, wajib dilakukan demi
tercapainya kemajuan.
3. Asas Kesamaan Tujuan
Mempunyai tujuan serta kepentingan yang sama. Sebagai contoh, di
masa kemerdekaan saat semua rakyat Indonesia melakukan berjuang
bersama-sama mengusir para penjajah.
4. Asas Keadilan
Seluruh elemen masyarakat mempunyai hak yang sama dalam
mendapatkan keadilan dan mewujudkan tujuan serta cita-cita nasional tidak
boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan
kelompok atau golongan sendiri. Hal ini berlaku dalam segala aspek
kehidupan bernegara, baik keadilan secara hukum, ekonomi, politik, serta
sosial.
5. Asas Kerja Sama
Dengan adanya kesadaran pada tujuan serta kepentingan yang sama
akan menciptakan kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama serta
koordinasi tersebut dapat dilaksanakan atas dasar kesetaraan agar
terciptanya efektivitas dalam mencapai tujuan bersama.
Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta
meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan
terhadap implementasi wawasan nusantara.

1.9 Wajah Wawasan Nusantara (Nisa N)


Pengertian istilah wajah adalah roman muka. Wajah manusia hanya satu,
tetapi wajah itu memiliki beberapa roman muka dan tiap roman muka berbeda
satu dengan yang lain sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Dalam
hubungan itu dapat dikatakan bahwa geopolitik Indonesia hanya satu yaitu
Wawasan Nusantara (Wasantara). Tetapi wajahnya lebih dari satu yaitu ada 4
wajah meliputi :
a. Wajah Wasantara sebagai wawasan nasional yang melandasi konsepsi
Ketahanan Nasional.
Wajah Wawasan Nusantara dalam pengembangannya dipandang
sebagai konsepsi politik ketatanegaraan dalam upaya mewujudkan tujuan
nasional. Dalam perjuangan menca-pai tujuan nasional akan banyak
menghadapi tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang
datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Untuk
menanggulanginya dibutuhkan suatu keku-atan, baik fisik maupun mental.
Semakin tinggi kekuatan tersebut maka semakin tinggi pula
kemampuannya. Kekuatan dan kemampuan inilah yang diistilahkan
ketahanan nasional. Semakin tinggi ketahanan nasi-onal yang dapat
dicapai maka semakin mantap pula kesatuan dan persa-tuan nasional.
Semakin mantapnya persatuan dan kesatuan nasional berarti semakin
dekat kita dalam mencapai tujuan nasional. ketahanan nasional diar-tikan
sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan dalam mencapai
persatuan dan kesatuan nasional dalam rangka keseluruhan mencapai
kesejahteraan dan keamanan nasional. Bertolak dari pandangan ini maka
ketahanan nasional merupakan geostrategi nasional, untuk mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditegaskan dalam wawasan nusantara.
b. Wajah Wasantara sebagai wawasan pembangunan nasional.
Menurut UUD 1945, MPR wajib membuat GBHN. GBHN masa
Orba menegaskan bahwa wawasan dalam penyelenggaraan pem-bangunan
nasional adalah Wawasan Nusantara, yang bersumber pada Pancasila dan
berdasarkan UUD 1945. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan ling-kungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang mencakup :
c. Wajah Wasantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik. Dalam arti
Bahwa kedaulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya
merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra
seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi. Dalam
arti Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif
adalah modal dan milik bersama bangsa dan bahwa ke-perluan hidup
sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
e. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan
budaya. Dalam arti Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu,
perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan
terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan
seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat
kemajuan bangsa.
f. Wasantara sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan Negara
Wawasan Nusantara adalah pandangan geopolitik Indonesia dalam
mengartikan tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang me-liputi
seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara. Mengingat bentuk dan letak
geografis Indonesia yang merupakan suatu wilayah lautan dengan pulau-
pulau di dalamnya dan mempunyai letak equatorial beserta segala sifat dan
corak khasnya, maka implementasi nyata dari Wawasan Nusantara yang
menjadi kepentingan-kepentingan pertahanan keamanan negara harus
ditegakkan. Realisasi penghayatan dan pengi-sian Wawasan Nusantara
disatu pihak menjamin keutuhan wilayah nasional dan melindungi sumber-
sumber kekayaan alam beserta penye-larasannya, sedangkan dilain pihak
dapat menunjukkan kedaulatan negara Republik Indonesia. Untuk dapat
memenuhi tuntutan itu dalam perkembangan dunia, maka seluruh potensi
pertahanan keamanan negara haruslah sedini mungkin ditata dan diatur
menjadi suatu kekuatan yang utuh dan menyeluruh. Kesatuan Pertahanan
dan Keamanan negara mengandung arti bahwa ancaman terhadap sebagian
wilayah manapun pada hakekatnya merupakan ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara.
g. Wasantara sebagai Wawasan Kewilayahan
Sebagai faktor eksistensi suatu negara wilayah nasional perlu
ditentukan batas-batasnya agar tidak terjadi sengketa dengan negara
tetangga. Oleh karena itu pada umumnya batas-batas wilayah suatu negara
dirumuskan dalam konstitusi negara (baik tertulis maupun tidak tertulis).
Namun UUD 1945 tidak memuat secara jelas ketentuan wilayah negara
Republik Indonesia, baik dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasalnya
menyebut wilayah/daerah yaitu : 1. Pada Pembukaan UUD’45, alinea IV.

1.10 Penerapan/Implementasi Wawasan Nusantara dan Otonomi Daerah


(Rifki R)
Dalam implementasi wawasan nusantara, perlunya memperhatikan hal-
hal berikut.
a. Kehidupan Politik
 Pelaksanaan politik diatur dalam UU partai politik, pemilihan
umum, pemilihan presiden dimana pelaksanaannya sesuai hukum
dan mementingkan persatuan bangsa. Misalnya dalam pemilihan
presiden, DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, agar tidak menghancurkan persatuan
dan kesatuan bangsa indonesia.
 Pelaksanaan kehidupa bermasyarakat dan bernegara harus sesuai
dengan hukum yang berlaku di Indonesia tanpa pengecualian.
 Mengembangkan sikap HAM dan pluralisme dalam
mempersatukan dan mempertahankan berbagai suku, agama, dan
bahasa, sehingga terciptanya dan menumbuhkan rasa toleransi.
 Memperkuat komitmen politik dalam partai politik dan pada
lembaga pemerintahan untuk meningkatkan kebangsaan,
persatuan dan kesatuan.
 Meningkatkan peran indonesia dalam dunia internasional dan
memperkuat korps diplomatik dalam upaya penjagaan wilayah
Indonesia khususnya pulau terluar dan pulau kosong.
b. Kehidupan Ekonomi
 Harus sesuai berorientasi pada sektor pemerintahan,
perindustrian, dan pertanian
 Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan
keseimbangan antara daerah, sehingga dari adanya otonomi
daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
 Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat,
seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam
pengembangan usaha kecil.
c. Kehidupan Sosial
 Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara
masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun
daerah.
 Pengembangan budaya Indonesia untuk melestarikan kekayaan
Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang
memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.
1.11 Tantangan Dalam Wawasan Nusantara (Rofi R)
1. Pemberdayaan Masyarakat
John naisbit dalam bukunya Global Paradox menyatakan negara
harus dapat memberikan peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk
aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional
hanya dapat dilaksanankan oleh negara-negara maju dengan buttom-up
planning, sedang untuk negara berkembang dengan top-down planning
karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga
diperlukan landasan operasional berupa GBHN. Kondisi nasional
(pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan
ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat
diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal. Kondisi tersebut
menimbulkan kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat, apabila
kondisi ini berlarut-larut masyarakat di daerah tertinggal akan berubah
pola pikir, pola sikap dan pola tindak, mengingat masyarakat sudah tidak
berdaya dalam aspek kehidupannya. Hal ini merupakan ancaman bagi
tetap tegak dan utuhnya NKRI. Dikaitkan dengan pemberdayaan
masyarakat maka diperlukan prioritas utama pembangunan daerah
tertinggal, agar masyarakat dapat berperan dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan diseluruh aspek kehidupan, yang di dalam pelaksanaannya
diatur dengan UU RI No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah.
2. Dunia Tanpa Batas
a. Perkembangan IPTEK
Perkembangan global saat ini sangat maju dan pesat, didukung
dengan perkembangan IPTEK yang sangat modern khususnya di
bidang teknologi informasi, komunikasi dan transformasi seakan
dunia sudah menyatu menjadi kampong sedunia , dunia menjadi
transparan tanpa mengenal batas negara, sehingga dunia menjadi
tanpa batas. Kondisi yang demikian membawa dampak kehidupan
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang dapat mempengaruhi pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
seluruh masyarakat Indonesia di dalam aspek kehidupannya.
Keterbatasan kualitas SDM Indonesia di bidang IPTEK merupakan
tantangan serius menghadapi gempuran global, mengingat penguasaan
IPTEK merupakan nilai tambah untuk berdaya saing di percaturan
global.
b. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of
Nation State
Menyatakan dalam perkembangan masyarakat global, batas-
batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relative masih
tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat
membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi, industri
dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi
kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah
pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan
masyarakat. Perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat
global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan
wawasan nusantara, mengingat perkembangan tersebut akan dapat
mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola piker, pola sikap dan
pola tindak di dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Era Baru Kapitalisme
a. Sloan dan Zureker
Dalam bukunya yang berjudul dictionary Of economics,
menyebutkan tentang kapitalisme adalah system ekonomi yang
didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain
dan untuk berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang
dipilihnya sendiri berdasarkan kepentingan sendiri serta untuk
mencapai laba guna diri sendiri. Di era baru kapitalisme bahwa
system ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan
aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan
masyarakat, sehingga di dalam system ekonomi diperlukan strategi
baru yaitu adanya keseimbangan.
b. Lester thurow
Dalam bukunya yang berjudul The Future Of Capitalism,
ditegaskan antara lain bahwa untuk dapat bertahan dalam era baru
kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan antara
paham individu dan paham sosialis. Dikaitkan dengan era baru
kapitalisme tidak terlepas dari globalisasi, maka negara-negara
kapitalis yaitu negara-negara maju dalam rangka mempertahankan
eksistensinya di bidang ekonomi menekankan negara-negara
berkembang dengan isu global yang mencakup demokratisasi, HAM
dan lingkungan hidup. Strategi baru yang ditegaskan oleh Thurow
pada dasarnya telah tertuang dalam falsafah bangsa Indonesia yaitu
pancasila yang mengamanatkan keharmonisan kehidupan yang serasi,
selaras dan seimbang antara individu, masyarakat, bangsa, manusia
dan dalam semesta serta penciptanya.
4. Kesadaran Warga Negara.
a. Pandangan bangsa Indonesia tentang hak dan kewajiban.
Bangsa Indonesia melihat bahwa hak tidak terlepas dari
kewajiban, maka manusia Indonesia baik sebagai warga negara
maupun sebagai warga masyarakat, mempunyai kedudukan, hak dan
kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat dibedakan namun
tidak dapat dipisahkan, karena merupakan satu kesatuan tiap hak
mengandung kewajiban dan demikian sebaliknya, kedua-duanya
merupakan dua sisi dari mata uang yan sama. Negara kepulauan
Indonesia didasarkan atas paham negara kesatuan, menempatkan
kewajiban di muka sehingga kepentingan umum atau masyrakat,
bangsa dan negara harus didahulukan dari kepentingan pribadi atau
golongan.
b. Kesadaran Bela Negara
Pada waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia menunjukan kesadaran bela negara yang optimal, dimana
seluruh rakyat bersatu padu berjuang tanpa mengenal perbedaan,
tanpa pamrih dan tidak kenal menyerah yang ditunjukan dalam jiwa
heroisme dan patriotisme karena senasib sepenanggungan dan setia
kawan melalui perjuangan fisik untuk mengusir penjajah demi
merdeka. Di dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dihadapi
adalah perjuangan non fisik yang mencaku seluruh aspek kehidupan,
khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan,
kesenjangan sosial, memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme,
menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM guna memiliki daya
saing / kompetitif, transparan dan memelihara serta menjaga kesatuan
dan persatuan bangsa Indonesia. Di dalam perjuangan non fisik secara
nyata bela negara mengalami penurunan yang sangat tajam bila
dibandingkan dengan perjuangan fisik, hal ini dapat ditinjau dari
kurangnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan adanya beberapa
daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI, sehingga mengarah
keintegrasi bangsa.
1.12 Implementasi Pancasila (Reza)
Berdasarkan pengalaman sejarah dapat diketahui bahwa upaya
implementasi Pancasila telah dilakukan sejak masa Pemerintahan Presiden
Soekarno, yang dibagi menjadi tiga yaitu
a. Tahap perjuangan 1945-1949,
b. Pemerintahan RIS, dan
c. Tahap setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Secara de yure upaya
untuk mengimplementasikan Pancasila tersurat dalam UU No. 4
Tahun 1959 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di
Sekolah, pasal 3 dan pasal 4 yang dengan tegas menyatakan bidang
pendidikan dan pengajaran adalah untuk mewujudkan Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun
secara de facto indoktrinasi Pancasila secara terencana dan sistematis
belum dapat direalisasikan karena hambatan politik, ekonomi dan
keamanan
Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya
merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan dan cita-cita
nasional bangsa Indonesia. Dasar negara merupakan fundamen atau pondasi
dari bangunan Negara. Kuatnya fundamen Negara akan menguatkan
berdirinya Negara itu sendiri.
1) Sasaran Implementasi Pancasila
Sasaran nya adalah masyarakat Indonesia itu sendiri. Hal yang
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya.
Mengedepankan sikap adil antara sesama manusia. Melaksanakan
kewajiban dan menghormati hak orang lain. Kesejahteraan seluruh
rakyat Indonesia dikedepankan dibandingkan kemakmuran pribadi
atau golongan
2) Perwujudan Pancasila
Perwujudan pancasila sebagai dasar negara
dalam penyelenggaraan pemerintahan
artinya, dalam penyelenggaraan pemerintahan harus mengandung tata
nilai spiritual sehingga merasa bahwa Tuhan Yang Maha Esa selalu
mengawasi dan ada menghindari praktek yang menyimpang dan
diskriminatif.
3) Contoh Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Sosial
Budaya dan Masyarakat
 Musyawarah.
 Gotong royong.
 Sikap toleransi terhadap sesama sehingga terhindari dari konflik
antar masyarakat.
 Melestarikan budaya agar tidak punah dan tidak lupa pada tanah
air.
 Sikap saling membantu agar merasa tidak sendiri.

1.13 Manfaat Wawasan Nusantara (Novia)


Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap
rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Itu
meliputi darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pertahanan Keamanan.
Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa
untuk menuju tujuan dan cita-cita nasional. Selain itu, wawasan nusantara
adalah sudut pandang geopolitik Indonesia secara mendasar.
Manfaat wawasan nusantara tentu sangat penting bagi kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Terlebih kondisi wilayah geografis Indonesia
yang sangat luas dan dihuni dari bermacam-macam suku dan ras. Maka dari
itu mengetahui tujuan dan fungsi wawasan nusantara sangat penting untuk
diketahui dan dipahami bersama.
Tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia dibagi menjadi
dua. Sebab konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan
kewilayahan dan kehidupan bangsa. Negara Indonesia adalah negara
kepulauan yang luas dengan berbagai keragaman di dalamnya, Indonesia
memerlukan suatu pemahaman sebagai dasar pengembasan wawasan
nasional, yaitu wawasan nusantara.
Tidak hanya faktor geografis, wawasan nusantara juga mengutamakan
kepentingan masayarakat dalam aspek lain seperti sosial, budaya, politik,
pertahanan, dan keamanan serta ekonomi.
Manfaat Wawasan Nusantara adalah sebagai berikut :
1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional.
2. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia.
3. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan potensi
sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
4. Penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang
keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa
Indonesia.
5. Wawasan Nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.

Anda mungkin juga menyukai