Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

WAWASAN NUSANTARA

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Muhammad Arifin, SE,. M.M

Disusun Oleh
Kelompok lll

Anjosa Dwi Anandita Kurnia. (231090500488)


Dewi Anggraeni. ( 231090500441)
Muhamad Ridwan. (231090500480)
Siti Latipah (231090500635)
Yusuf Alfian. (231090500506)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
PSDKU SERANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan dengan tema
Wawasan Nusantara. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya
mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan tentang Wawasan Nusantara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, penyajian,
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah ini di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi kita semua.

Serang, 22 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………..ii
Daftar Isi…………………………………………………………….iii
BAB l PENDAHULUAN……………………………………………1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………2
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………2
BAB ll PEMBAHASAN……………………………………………..3
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara…………………………………..3
2.2 Unsur Unsur Wawasan Nusantara………………………………..3
2.3 Latar Belakang Filosofis dari wawasan nusantara…………………4
2.4 Tujuan Wawasan Nusantara……………………………………….4
2.5 Faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara…………………..5
2.5 Implementasi Wawasan Nusantara………………………………..5
BAB lll PENUTUP…………………………………………………..8
3.1 Kesimpulan………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh sebuah negara adalah
wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar
wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember
1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena
telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa
Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia
memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan
wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi:
"Brittain rules the waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya,
tetapi juga lautnya.
Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti:
Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah
wawasan nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan
lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam
mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang
sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau
organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya
bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:
 Satu Kesatuan Wilayah
 Satu Kesatuan Bangsa
 Satu Kesatuan Budaya
 Satu Kesatuan Ekonomi
 Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan

1
Jelaslah disini bahwa wasantara adalah penjelmaan falsafah Pancasila dan
UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan
pelaksanaan wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional
Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman,
Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat,
dalam "koridor" wasantara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian dari Wawasan Nusantara
2. Hakikat dari Wawasan Nusantara
3. Unsur-unsur dari Wawasan Nusantara
4. Latar belakang filosofis dari Wawasan Nusantara
5. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan dari Wawasan Nusantara
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara
7. Implementasi serta tantangan yang dihadapi dari Wawasan Nusantara

1.3 Tujuan Masalah


1. Menjelaskan pengertian dan hakikat dari wawasan nusantara secara komprehensif.
2. Menganalisis latar belakang filosofis dari wawasan nusantara dan
menghubungkannya dengan nilai-nilai budaya dan sejarah Indonesia.
3. Menjelaskan kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan nusantara dalam konteks
pembangunan nasional dan hubungan internasional.
4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara dan
mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan konsep
tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai
dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-cita
nasionalnya.

2.2 Unsur-unsur Wawasan Nusantara


Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara ada tiga yaitu Wadah, Isi dan Tata
Laku
1) Wadah
Wadah bermakna bahwa wawasan nusantara merupakan wadah kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka
ragam budaya.
2) Isi
Isi menandakan bahwa wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang
berkembang di masyarakat dan cita -cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945.
3) Tata Laku
Tata Laku terdiri dari dua yaitu tata laku Bathiniah dan tata laku Lahiriyah. Tata
laku Bathiniah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia. Sedangkan Tata laku Lahiriah tercermin dalam tindakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut
mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap
bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam
semua aspek kehidupan nasional.

3
2.3 Latar Belakang Filosofis Dari Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara yaitu konsep filosofis yang berasal dari Indonesia dan mendasarkan diri pada
filosofi kehidupan lokal. Ada beberapa latar belakang filosofis dari Wawasan Nusantara, antara lain:

1. Keberagaman budaya
Indonesia memiliki beragam suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Wawasan Nusantara
menghargai keberagaman ini dan meyakini bahwa keragaman budaya adalah kekayaan nasional
yang harus dijaga dan dihormati.

2. Filosofi Pancasila
Wawasan Nusantara berakar pada prinsip-prinsip Pancasila, ideologi dasar negara Indonesia.
Prinsip-prinsip Pancasila seperti persatuan, gotong royong, dan sosio-kultural yang menjunjung
tinggi keadilan sosial menjadi landasan dari Wawasan Nusantara.

3. Konsep Bhinneka Tunggal Ika


Konsep "Bhinneka Tunggal Ika" yang berasal dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular
menggambarkan persatuan dalam keberagaman. Wawasan Nusantara juga mengadopsi nilai-nilai
Bhinneka Tunggal Ika sebagai prinsip penting dalam memandang harmoni dan persatuan di dalam
keragaman

2.4 Tujuan Wawasan Nusantara


Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dibanding kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku, atau daerah. Kedudukan Wawasan Nusantara sendiri berada dalam Hirarki
Paradigma Sosial, dimulai dari: Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang
mudah, dimana dengan adanya globalisasi saat ini mengakibatkan liberalisasi serta dominasi pasar
bebas. Buku berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia: Sebuah Tantangan yang dibuat
oleh M. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

4
2.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara
Adapun faktor yang memengaruhi wawasan nusantara diantaranya adalah
1) Faktor Wilayah
Yang meliputi asas kepulauan, konsep tentang wilayah lautan dan karakteristik
wilayah nusantara.
2) Faktor Geopolitik dan Geostrategi
Geopolitik menjelaskan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif
kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Sedangkan, Geostrategi
adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu bagaimana mencapai tujuan atau sasaran
yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan politik.

2.5 Implementasi Wawasan Nusantara


Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir,
bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai dari
menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat. Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari
yang mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai
dengan Pancasila.
Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap yang lebih
menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi,
golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata
serta prestasi. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan Tantangan yang dihadapi
dalam perwujudannya di era:

1) Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan
membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta
melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang,
meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu daerah yang sama
atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana serta prasarana bagi
kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.
5
2) Implementasi di Bidang Politik

Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia.


Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU Pemilu.
Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga dimaksudkan untuk
menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya oleh
masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di bidang politik yakni:
 Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai politik
dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
 Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps
diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
 Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi
keadilan.
 Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan
keberagaman di Indonesia.

3) Implementasi di Bidang Ekonomi


Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada
pemanfaatan kekayaan alam di Indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan
hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis dapat
dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara.
Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian.
Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia
sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu.
Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa menciptakan segala
macam upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia
dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung
dengan pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil.

6
4) Implementasi di Bidang Sosial
Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling
menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di Tanah
Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya.
Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya
Indonesia dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber
penghasilan daerah atau nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi
budaya, bahasa, serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam
kehidupan bermasyarakat.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara merupakan konsep yang penting dalam memahami keberagaman budaya,
geografi, sejarah, dan kehidupan masyarakat di Indonesia. Konsep ini mengajarkan pentingnya
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menghormati perbedaan, dan membangun kerjasama
antarwilayah.

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan beragam
suku, bahasa, agama, dan adat istiadat. Wawasan Nusantara mengajarkan pentingnya menghargai
kekayaan alam dan keanekaragaman hayati Indonesia serta menjaga lingkungan hidup untuk generasi
mendatang.

Wawasan Nusantara juga menekankan pentingnya memahami sejarah bangsa dan menghormati jasa
pahlawan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun negara. Dalam konteks
globalisasi, Wawasan Nusantara menjadi landasan untuk menjaga identitas budaya Indonesia dan
menghadapi tantangan global dengan bijak.

Pendidikan tentang Wawasan Nusantara perlu diperkuat dalam kurikulum sekolah untuk membentuk
generasi yang cinta tanah air, menghargai keberagaman, dan memiliki kesadaran global. Pemerintah,
masyarakat, dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama dalam mempromosikan dan
mengimplementasikan nilai-nilai Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari.

Wawasan Nusantara juga dapat menjadi dasar untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-
negara tetangga dan memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional. Kesadaran akan Wawasan
Nusantara dapat membantu mengatasi konflik antarwilayah, memperkuat integrasi nasional, dan
mendorong pembangunan yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adibowo, R. (2010). Wawasan Nusantara Indonesia.

Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.

Ratih, L. D., & Najicha, F. U. (2021). Wawasan nusantara sebagai upaya


membangun rasa dan sikap nasionalisme warga negara: sebuah tinjauan
literatur. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan
Kewarganegaraan, 10(2), 59-64.

Ananda, S. M. F. (2021). Implementasi Wawasan Nusantara dalam

Bermasyarakat.

Annisa, H., & Najicha, F. U. (2021). Wawasan Nusantara Dalam


Mememcahkan Konflik Kebudayaan Nasional. Jurnal Global
Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan
Kewarganegaraan, 10(2), 40-48

Anda mungkin juga menyukai