Anda di halaman 1dari 17

WAWASAN NUSANTARA

OLEH :

KELAS : D

KELOMPOK II

1. IRMA SURIANI (102201023)

2. HERU SUSENO (102201074)

3. LA ODE MUH. RIFQI (102201085)

4. WA ODE DEWITRI (102201088)

5. AYU NURMALA NDOLOMA (102201093)

UNIVERSITAS MUHAMMADDIYAH BUTON

DAFTAR ISI

1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LBELAKANG……………………………………………………………………………………………1

1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………….….2

1.3 TUJUAN PENULIS………………………………………………………………………………….….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Wawasan Nusantara......................................................................................................................3

2.2 Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Pembangunan Nasional……………………………………….4

2.3 Implementasi Wawasan Nusantara……………………………………………………………………...6

2.4 Tujuan Wawasan Nusantara……………………………………………………………………………..8

2.5 Wawasan Nusantara dan Integrasi Wilayah…………………………………………………………....10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….12

3.2 Saran………………………………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………...14

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami kelompok 2 dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul " Wawasan Nusantara " dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang wawasan nusantara.

Tak lupa pula kita haturkan sholawat serta salam kepada Nabi kunjungan kita, Nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju
alam yang terang benderang seperti saat ini.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

BAUBAU, 15 Januari
2023

PENULIS

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam mewujudkan tujuan nasional banyak mengalami kendala, baik
dalam tataran konsep maupun implementasinya. Pada tataran konsep tidak adanya
kata sepakat antara perkataan dan perbuatan di antara para elit politik. Contoh
kongkrit konsep ekonomi liberal, ekonomi kerakyatan dan perwujudan Welfare State
(negara kesejahteraan). Konsep ekonomi liberal mengutamakan kepentingan pasar
bebas dan merupakan salah satu varian dari kapitalisme yang terdiri dari
merkantilesme, liberaliseme, dan keynesianisme dan neoliberalisem yang
merupakan upaya untuk mengoreksi kelemahan dalam liberalism 1 (Revrisond
Baswir, KR, 17 Mei 2009; 1).

Paham yang berkembang di Indonesia masih ada ekonomi kerakyatan yaitu


ekonomi yang lebih berpihak pada kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat di antara
menghidupkan usaha kecil dan menengah, melindungi dan menghidupkan pasar
tradisional, dan mengusahakan dunia usaha dalam konteks sektor riil,
memberdayakan masyarakat kecil. Kebijakan pemerintah tidak liberalis -
kapitalistik, mengurangi kemiskinan, perlindungan terhadap sumber daya alam.
Pembuatan undangundang Penanaman Modal, UU Badan Hukum Pendidikan
(BHP), Badan Layanan Umum (BLU) yang perpihak untuk kepentingan rakyat.
Kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam penananman modal asing harus
berpihak untuk kepentingan rakyat kecil.

Ketiga konsep tersebut di atas mewarnai kebijakan pemerintah sekarang,


Wawasan nusantara diharapkan mampu menyatukan pandangan-pandangan yang
berbeda dalam masyarakat dan memberikan solusi untuk mendasari Ketahanan
Nasional suatu bangsa, sehingga tujuan nasional dapat terialisir. Dalam Wawasan
Nusantara dan Ketahanan nasional sebagai konsep pemikiran bersifat inklusif

Revrisond Baswir, KR, 17 Mei 2009.

4
1.2 Rumusan Masalah

A. Apa hakikat wawasan Nusantara?

B. Apa itu wawasan Nusantara sebagai wawasan pembangunan Nasional?

C. Apa saja implementasi wawasan Nusantara?

D. Apa tujuan wawasan Nusantara?

E. Apa itu wawasan Nusantara dan integrasi wilayah?

1.3 Tujuan Penulis

A. Untuk mengetahui hakikat wawasan nusantara

B. Untuk mengetahui wawasan Nusantara sebagai wawasan pembangunan nasional

C. Untuk mengetahui implementasi wawasan Nusantara

D. Untuk mengetahui tujuan dari wawasan nusantara

E. Untuk mengetahui apa itu wawasan Nusantara dan Integrasi wilayah

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Wawasan Nusantara


1. Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi. Selain
menunjukkan kegiatan untuk mengetahi serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. penglihatan atau tanggap indrawi, Wawasan
juga mempunyai pengertian menggabarkan cara pandang, cara tinjau, cara melihat
atau cara tanggap incrawi.

2. Nasional menunjukkan kata sifat, ruang lingkup, bentuk kata yasng berasal dari
istilah nation berarti bangsa yang telah mengidentiikasikan diri ke dalam kehidupan
bernegara atau secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah menegara.

3. Nusantara, istilah ini dipergunakan untuk menggambarkann kesatuan wilayah


perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak di atara Samodra Pasifik dan
Samodra Indonesia, serta di antara Benua Asia Benua Australia.

4. Wawasan Nasional merupakan “cara pandang” suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya . Wawasan merupakan penjabaran dari falsafat bangsa Indonesia
sesaui dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah dialaminya.
Esensinya; bagaimana bangsa itu memanfaatkan kondisi geografis, sejarahnya, serta
kondisi sosial budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Bagaimana bangsa tersebut memandang diri dan lingkungannya. `

5. Dengan demikian Waasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang
dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa merdeka,
berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak

2
Ilyasa, A. (2021, June). Wawasan Nusantara. In UNUSIA CONFERENCE (Vol. 1,
No. 1, pp. 227-238).

6
kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara adalah cara
pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara berfikir, cara
bertindak, cara bertingkah laku, bangsa Indonesia sebagai interaksi prosees
psikologis, sosiokultural, dengan aspek ASTAGATRA (Kondisi geografis, kekayaan
alam dan kemampuan penduduk serta IPOLEKSOSBUD Hankam).

2.2 Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Pembangunan Nasional


Secara konstitusional, Wawasan Nusantara dikukuhkan dengan Kepres MPR
No. IV/MPR/1973, tentang Garis Besar Haluan Negara Bab II Sub E, Pokok-pokok
Wawasan Nusantara dinyatakan sebagai Wawasan dalam mencapai tujuan
Pembangunan Nasional adalah Wawasan Nusantara mencakup:

1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik dalam arti:

a. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya


merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh
bangsa, serta menjadi modal dan menjadi modal dan milik bersama bangsa.

b. Bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam
berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat
dalam arti seluas-luasnya.

c. Bahwa secara psikologis, bahwa bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad di dalam
mencapai cita-cita bangsa.

d. Bahwa Pancasila adalah adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan
Negara, yang melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

e. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan hokum dalam arti
bahwa hanya ada satu hokum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

2. Perwujudan Kepulaun Nusantara sebagai Kesatuanj Sosial dan Budaya dalam arti:

7
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kaehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang
sama, merata dan seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan
kemajuan bangsa..

b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam
budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan
landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat
dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dalam arti :

a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal
dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia
merata di seluruh wilayah tanah air.

b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah,


tanpa meninggalkan cirri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam
mengembangkan ekonominya.

4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan dan


Keamanan dalam arti:

a. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman bagi
seluruh bangsa dan negara.

b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam
pembelaan Negara3 (Lemhanas, 1989: 7).

Dengan ditetapkannya rumusan Wawasan Nusantara sebagai ketetapan MPR,


maka Wawasan Nusantara memiliki kekuatan hukum yang mengikat semua

3
Lemhanas. 1995. Wawasan Nusantara. Jakarta: Penerbit Ismujati.

8
penyelenggara Negara, semua lembaga kenegaraan dan kemasyarakatan, serta semua
warga negara Indonesia. Hal ini berarti bahwa setiap rumusan kebijaksanaan dan
perencanaan pembangunan nasional harus mencerminkan hakekat rumusan
Wawasasn Nusantara.

2.3 Implementasi Wawasan Nusantara


Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir,
bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai
dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat.

Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang
mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga persatuan sesuai
dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan adanya sikap yang
lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa serta negara di atas kepentingan
pribadi, golongan, serta agama. Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan
nyata serta prestasi. Berikut penerapan wawasan Nusantara dan Tantangan yang
dihadapi dalam perwujudannya di era:

1. Implementasi di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan dilakukan dengan
membentuk sikap dan kedisiplinan diri dalam membela Tanah Air, serta
melaporkan segala hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang
berwenang, meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu
daerah yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana
serta prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah Indonesia.

4
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.

9
2. Implementasi di Bidang Politik

Implementasinya ada dalam Pelaksanaan kehidupan berpolitik Indonesia.


Terdapat juga dalam Undang-Undang, misalnya UU Partai Politik, dan UU
Pemilu. Implementasi wawasan nusantara di bidang politik juga
dimaksudkan untuk menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat
dipercaya oleh masyarakatnya. Contoh implementasi wawasan nusantara di
bidang politik yakni:
a. Menjalankan komitmen politik pada lembaga pemerintahan serta partai
politik dalam rangka meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa.
b. Keikutsertaan Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat
korps diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia.
c. Pelaksanaan Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi
keadilan.
d. Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk mempersatukan
keberagaman di Indonesia

3.Implementasi di Bidang Ekonomi

Implementasi wawasan nusantara di bidang ekonomi terdapat pada


pemanfaatan kekayaan alam di Indonesia sambil menjaga kelestarian
lingkungan hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis
dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara.

Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta pertanian.


Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-tiap daerah Indonesia
sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah tertentu.

Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa menciptakan segala


macam upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia

10
dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan
pemberian fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil.

4.Implementasi di Bidang Sosial

Implementasi wawasan nusantara di bidang sosial berada pada saling


menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman yang ada di
Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama hingga budaya.

Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta pengembangan budaya


Indonesia dan menjadikan budaya sebagai tujuan wisata yang memberikan sumber
penghasilan daerah atau nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi
budaya, bahasa, serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di dalam
kehidupan bermasyarakat.

2.4 Tujuan Wawasan Nusantara


Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan Nasionalisme yang tinggi
di segala aspek kehidupan rakyat yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
dibanding kepentingan individu, kelompok, golongan, suku, atau daerah. Kedudukan
Wawasan Nusantara sendiri berada dalam Hirarki Paradigma Sosial, dimulai dari:
Dalam mewujudkan nasionalisme yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah, dimana
dengan adanya globalisasi saat ini mengakibatkan liberalisasi serta dominasi pasar
bebas. Buku berjudul Nasionalisme dan Ketahanan Budaya Indonesia: Sebuah
Tantangan yang dibuat oleh M. Azzam Manan berupaya mencari sebuah solusi
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hirarki I = Landasan Ideologi atau Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dasar
negara Hirarki

II = Landasan Konstitusionalnya UUD 1945

Hirarki III = Landasan Visional adalah Wawasan Nusantara

Hirarki IV = Landasan Konsepsional merupakan Ketahanan Nasional

5
Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.

11
Hirarki V = Landasan Operasional adalah GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara)
Jika mengacu pada pengertian wawasan nusantara, sebenarnya fungsi utama dari
wawasan nusantara adalah sebagai panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia
dalam bernegara.

Fungsi wawasan nusantara sendiri terbagi lagi ke dalam 4 kategori, yaitu:

• Wawasan Pertahanan dan Keamanan nasional: Mengarah pada pandangan


geopolitik Negara Indonesia. Pandangan tersebut mencakup tanah air serta segenap
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

• Wawasan Kewilayahan Indonesia: Termasuk pemahaman mengenai batas wilayah


Indonesia agar terhindar dari potensi sengketa dengan negara lain.

• Wawasan Pembangunan: Dengan beberapa unsur di dalamnya, seperti sosial


politik, kesatuan politik, pertahanan serta keamanan negara, ekonomi, dan sosial
ekonomi.

• Konsep Ketahanan Nasional: Konsep ketahanan sosial yang memegang peranan


penting dalam perencanaan pembangunan, kewilayahan, serta pertahanan keamanan
nasional.

Sementara pengertian Wawasan Nusantara menurut dokumen ketetapan


MPR tahun 1999 menyatakan: “Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan
tujuan mencapai tujuan nasional.” Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama,
diantaranya:

Tujuan wawasan nusantara ke Luar adalah menjamin kepentingan nasional


dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri.
Kemudian turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

12
perdamaian abadi, keadilan sosial, dengan sikap saling menghormati. Bangsa
Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan nasionalnya
dalam kehidupan internasionalnya di semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi,
sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional
yang tertera dalam UUD 1945.

Tujuan wawasan nusantara ke dalam adalah menjamin persatuan dan


kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial. Bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berupaya mencegah
faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa sedini mungkin, juga terus
mengupayakan terjaganya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

2.5 Wawasan Nusantara dan Integrasi Wilayah


Wawasan nusantara sebagai “cara pandang” bangsa Indonesia yang melihat
Indonesia sebagai kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam merupakan
landasan dan dasar bagi bangsa Indonesia dalam menyelesaikan segala masalah dan
hekikat ancaman yang timbul baik dari luar maupun dari dalam segala aspek
kehidupan bangsa. Sebagai landasan kerja bagi penyelenggaraan dan pembinaaan
hidup kebangsaan serta hidup kenegaraan perlu didasari oleh GBHN sebagai produk
MPR (pasal 3 UUD 1945) dan APBN sebagai produk legeslatif dan eksekutif (pasal
23 ayat 1 UUD 1945). Salah satu manfaat yang paling nyata dari penerapan
wawasan nusantara adalah di bidang politik, khususnya di bidang wilayah. Dengan
diterimanya konsepsi wawasan nusantara (Konsepsi Deklarasi Juanda) di forum
internasional terjaminlah integrasi teritorial kita, yaitu “Laut Nusantara, yang
semula dianggap laut bebas” menjadi bagian integral wilayah Indosia. Di samping
itu pengakuan landas kontinen Indonesia dan Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia
(ZEE) menghasilkan pertumbuhan wilayah Indonesia yang cukup besar, sehingga
menghasilkan luas wilayah Indonesia yang semula nomor 17 di dunia menjadi
nomor 17 di dunia.

13
Pertambahan luas ruang hidup tersebut di atas menghasilkan sumber daya
alam yang cukup besar bagi kesejahteraan bangsa, mengingat bahwa minyak, gas
bumi, dan mineral lainnya banyak yang berada di dasar laut, baik di lepas pantai (off
shore) maupun di laut dalam. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh
dunia internasional, termasuk tentangga dekat kita, yaitu Malaysia, Singapura,
Thailand, Filipina, India, Australia, dan Papua Nugini yang dinyatakan dengan
persetujuan yang menyangkut laut teritorial maupun landas kontinen. Persetujuan
tersebut dapat dicapai karena Indonesia dapat memberikan akomodasi kepada
kepentingan negara-negara tetangga antara lain bidang perikanan (traditional fishing
right) dan hak lintas dari Malaysia Barat ke Malaysia Timur atau sebaliknya.

Penerapan wawasan nusantara di bidang komunikasi dan transportasi dapat


dilihat dengan adanya satelit Palapa dan Microwave System serta adanya lapangan
terbang perintis dan pelayaran perintis. Dengan adanya proyek tersebut laut dan
hutan tidak lagi menjadi hambatan yang besar sehingga lalu lintas perdagangan dan
integrasi budaya dapat lancar jalannya. Penerapan wawasan nusantara di bidang
ekonomi juga lebih dapat dijamin mengingat kekayaan alam yang ada lebih bisa
dieksploitasi dan dinikmati serta pemerataannya dapat dilakukan karena sarana dan
prasarana menjadi lebih baik.6 Penerapan di bidang ocial budaya terlihat dari
dilanjutkannya kebijakan menjadikan bangsa Indonesia yang bhineka tunggal ika,
sebangsa, setanah air, senasib sepenanggung, dan berasaskan Pancasila. Tingkat
kemajuan yang sama merata dan seimbang terlihat dari tersedianya sekolah di
seluruh tanah air dan adanya universitas negeri di setiap provinsi.

6
Kusrahmadi, S. D. (2017). Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang terhadap bangsa dengan tujuan
menjaga persatuan dan kesatuan, yang diwujudkan dengan mengutamakan
kepentingan nasional dibanding kepentingan pribadi, kelompok atau golongan
tertentu. Wawasan Nusantara sendiri digunakan sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan
dalam penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara berpikir, bersikap,
bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara sendiri dimulai dari
menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup bernegara serta
bermasyarakat.

3.2 saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki,baik dari
tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di Berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi,dansemoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
wawasan nusantengara

15
DAFTAR PUSTAKA

Adibowo, R. (2010). Wawasan Nusantara Indonesia.

Aminullah, R., & Umam, M. (2020). Pancasila sebagai Wawasan Nusantara.

Budisantoso, H. (1997). Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional Dalam


Kehidupan Nasional dan Perencanaan Pembangunan. Jurnal Ketahanan
Nasional, 2(3), 31-42.

Ilyasa, A. (2021, June). Wawasan Nusantara. In UNUSIA CONFERENCE (Vol. 1,


No. 1, pp. 227-238).

Kusrahmadi, S. D. (2017). Pentingnya Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional.

Lemhanas. 1995. Wawasan Nusantara. Jakarta: Penerbit Ismujati.

Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.

Ningtyas, M. L. V. (2022). Wawasan Nusantara.

Prakoso, G. B., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Membangun Rasa Toleransi


dan Wawasan Nusantara dalam Bermasyarakat. Jurnal Global Citizen:
Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 67-71.

Revrisond Baswir, KR, 17 Mei 2009.

16
17

Anda mungkin juga menyukai