KELAS 1B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tantangan
Wawasan Nusantara Dan Globalisasi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk mengetahui tantangan wawasan nusantara dan globalisasi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Yusuf, S.H., M.H.
selaku dosen mata kuliah kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4
A. Latar belakang......................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................5
C. Tujuan masalah.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6
Kesimpulan.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Kasus Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi
bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan
Nusantara.Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin
berat, maka penerapan dan pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai
landasan visional mutlak perlu ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan
masyarakat Indonesia. Euforia reformasi telah menghilangkan arah dalam
pembangunan yang merata dan adil, karena hilangnya arah visional pembangunan
bangsa.
Era desentralisasi dan globalisasi saat ini, menjadi tantangan dan peluang bagi
bangsa Indonesia,untuk terustertahan dan menjaga keutuhannya.Tantangan
globalisai yang semakin besar akan merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia Apabila tidak memiliki arah pandangan hidup yang kuat. Pemahaman
yang kuat tentang konsep wawasan nusantara dapat menjadi banteng dalam
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4
ditinggalkan, karena dengan meninggalkan konsep ini berarti telah meninggalkan
identitas dan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
5
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
6
C. Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan
pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
7
kepada rakyatnya. Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan
peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi masyarakat untuk
mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh negara-negara
maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang
dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber
daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.
Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah
tertinggal.
b. Kenichi Omahe dalam bukunya Borderless Word dan The End of Nation State
menyatakan : dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah
negara dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan
dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa
informasi, investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat
menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah
pusat dan lebihMemberikan peranan kepada pemerintah daerah dan
masyarakat.Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan
dengan dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara,
mengingat perkembangan tsb akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia
dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
8
3. Era Baru Kapitalisme
9
perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam
dibandingkan pada perjuangan fisik.
10
pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa yang
memberikan informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum
dalam arti pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakteristik bangsa Indonesia. Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus
dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela
berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa
hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan
mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://baixardoc.com/documents/makalah-implementasi-wawasan-nusantara-di-
era-globalisasi-fauzi--5dbb446b36fa3
http://www.m.visione.co.id/detail/1761/tantangan-wawasan-nusantara
12
13