Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KEWANEGARAAN

(ULM272)

WAWASAN NUSANTARA

DOSEN PENGAMPU
Dr. Hj. Asniawati, S. Pd., M.Pd. /
Ari Hidayat, M.Pd.

OLEH
KELOMPOK 7

DIANA 2210125220051
SYALSYABILA ALISYIA V. 2210125320036
NURUS SYIFA 2210125220043
DIFA SRI UTAMI 2210125220003
LUTFI AZZAH ARIFINA 2210125320024
MUHAMMAD FATIH QOLBI 2210125310032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga

Penulis dapat menyelesaikan makalah Kewanegaraan yang berjudul “ Wawasan Nusantara

” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata

kuliah Kewanegaraan.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dr. Hj. Asniawati S.Pd., M.Pd./Ari

Hidayat, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah yang telah memberikan bimbingan

sehingga makalah ini dapat diselesaikan, serta semua pihak yang telah membantu secara

langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna

karena masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata Bahasa, maupun

kelengkapan teori. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun agar bisa lebih baik lagi. Demikian yang dapat Penulis sampaikan, semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan baik untuk Penulis

maupun kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

mengenai Wawasan Nusantara.

Banjarmasin, 28 Februari 2023.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................3

D. Manfaat................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4

A. Pengertian Wawasan Nusantara...........................................................................4

B. Teori Geopolitik...................................................................................................5

C. Faktor-Faktor Dalam Wawasan Nusantara..........................................................7

D. Bentuk Wawasan Nusantara................................................................................9

E. Implementasi Wawasan Nusantara......................................................................10

F. Peran Wawasan Nusantara...................................................................................12

G. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara................................................13

BAB III PENUTUP..................................................................................................14

A. Kesimpulan..........................................................................................................14

B. Saran.....................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wawasan Nusantara merupakan salah satu wawasan politik dari Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Perjuangan mengembangkan Wawasan Nusantara

terus berlanjut. Pemahaman atau pandangan nusantara tersebut mendukung dan

mendukung antara lain persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan

diperjuangkan dengan gigih di dalam negeri maupun di dunia internasional Namun harus

dipahami bahwa entitas yang menjadi fokus pandangan nusantara bukanlah satu-satunya

isi nusantara Memahami konsep Wawasan Nusantara untuk dilembagakan di seluruh

lapisan masyarakat Indonesia.

Bangsa yang besar dimuliakan ketika masyarakatnya mampu mengimplementasikan

wawasan nusantara dalam segala aktivitas sosialnya. Implementasi atau penerapan

wawasan nusantara harus tercermin dalam pola pikir, sikap dan tindakan yang selalu

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan individu atau

kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi model yang menjadi landasan

berpikir, berperilaku, dan bertindak terkait dengan penanganan berbagai persoalan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Tujuan penerapan Wawasan

Nusantara adalah untuk menerapkan Wawasan Nusantara dalam kehidupan sehari-hari.

Implementasi wawasan nusantara sangat penting bagi generasi muda karena dapat

memperkokoh kohesi, mencegah konflik dan memupuk toleransi Hari ini kita saksikan

bahwa kehidupan masyarakat sedang mengalami proses perubahan, baik bermasyarakat

maupun berbangsa dan bernegara, dan kita juga memahami bahwa faktor pendorong

proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang diciptakan oleh

kekuatan yang meresap dari negara-negara maju. negara dibawa. global Apakah visi

1
persatuan bangsa Indonesia akan hancur lebur tanpa meninggalkan jejak, atau tetap

kokoh dan mampu bertahan dari gempuran dan serangan nilai-nilai global yang

mendukung visi persatuan bangsa Indonesia, termasuk pemberdayaan manusia secara

optimal, mempertanyakan dunia tanpa batas? dan era baru kapitalisme dan kesadaran

sipil. Itulah mengapa penting untuk memahami pandangan nusantara ke dalam

kehidupan sosial penduduknya.

Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah Pancasila yang menganut

nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, keadilan dan kesopanan, persatuan dan kesatuan,

bina mufakat, renungan dan kesejahteraan untuk menciptakan suasana damai dan

tenteram demi kebahagiaan dan keberlangsungan hidup. . Dari generasi ke generasi

bangsa dan negara Indonesia. Kondisi sasaran geografis Indonesia berada pada

persimpangan yang sangat strategis dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan

negara lain Hal ini menjadi pandangan dibalik pembangunan Wawasan Nusantara, mulai

dari geografi Indonesia yang objektif, meliputi kekayaan alam yang luas baik di dalam

maupun di atas daratan, hingga potensi di udara dan di angkasa. Selain itu, ada juga

populasi besar yang terdiri dari berbagai suku, masing-masing dengan budaya, adat

istiadat, dan cara hidup yang berbeda. Bangsa Indonesia lahir dari perjalanan sejarah

yang sangat panjang sedangkan semangat kebangsaan menuju kemerdekaan ditandai

dengan lahirnya organisasi Budi Utomo Deklarasi 17 Agustus 1945 merupakan hasil

perjuangan yang dilandasi semangat tersebut Oleh karena itu, semangat kebangsaan yang

telah dibangun dengan baik oleh generasi sebelumnya harus dipertahankan dan

dipelihara oleh generasi sekarang. Wawasan nusantara dikembangkan berdasarkan

penalaran sejarah, berdasarkan pengalaman sejarah dan tidak menerima pengulangan

pembagian internal bangsa dan negara Indonesia.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat kami simpulkan rumusan masalah,

yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan Wawasan Nusantara?

2. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik dan Geostrategi?

3. Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara?

4. Apa saja bentuk dasar Wawasan Nusantara?

5. Apa saja implementasi Wawasan Nusantara?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami uraikan diatas, maka dapat diambil

tujuan masalah, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara.

2. Untuk mengetahui Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik dan Geostrategi Indonesia.

3. Untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara.

4. Untuk mengetahui bentuk dasar Wawasan Nusantara.

5. Untuk mengetahui implementasi Wawasan Nusantara.

6. Untuk mengetahui bentuk Wawasan Nusantara.

7. Untuk mengetahui implementasi Wawasan Nusantara.

8. Untuk mengetahui peran Wawasan Nusantara.

9. Untuk mengetahui keberhasilan Wawasan Nusantara.

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan masalah diatas, maka kami mengharapkan bisa memberikan

manfaat dan informasi mengenai penjelasan materi tentang “Wawasan Nusantara di

3
Indonesia" khususnya bagi kelompok dan umumnya bagi para pembaca.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara

Setiap bangsa memiliki Wawasan Nasional, yaitu visi bangsa yang bersangkutan

menuju ke masa depan. Kehidupan bangsa dalam suatu negara memerlukan konsep

wawasan atau visi kebangsaan yang bertujuan untuk menjamin kelestarian dan keutuhan

bangsa dan wilayah serta jati diri bangsa. Bangsa yang dimaksud di sini adalah negara-

bangsa (Nation-state). Wawasan nasional bangsa Indonesia dikenal dengan Wawasan

Nusantara. 

Istilah wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan atau

penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata “mawas” yang

berarti memandang, meninjau atau melihat.  Sedangkan istilah Nusantara

berasal dari kata “nusa” yang berarti pulau, dan “antara” yang berarti diapit antara dua

hal. Istilah Nusantara digunakan untuk menggambarkan wilayah perairan dan gugusan

pulau Indonesia yang terletak di antara samudra Pasifik dan Indonesia serta antara benua

Asia dan Australia. 

Secara umum, wawasan nasional mengacu pada visi suatu bangsa terhadap diri

sendiri dan lingkungannya, diterjemahkan berdasarkan falsafah dan sejarah bangsa,

sesuai dengan letak geografis dan keadaan negara, untuk mencapai tujuan atau cita-cita

nasionalnya. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia

terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta geografi

4
wilayah nusantara yang menghidupkan kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan atau

cita-cita nasional. 

Pandangan menurut beberapa ahli sebagai berikut:

a. Prof. Wan Usman: “Wawasan Nusantara adalah perspektif kebangsaan Indonesia

memandang dirinya dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan segala aspek

kehidupannya.”

b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dalam penyelenggaraan kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Menurut Kelompok Kerja, Wawasan Nusantara untuk tugas ini diusulkan sebagai tab.

MPR yang dibentuk oleh Lemhanas pada tahun 1999, berarti “pandangan dan sikap

bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, yang beraneka ragam dan

mempunyai nilai strategis dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keutuhan

wilayah dalam mewujudkan tujuan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Berdasarkan pandangan di atas, Wawasan Nusantara secara sederhana berarti pandangan

orang Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, mengutamakan persatuan dan kesatuan

daerah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kita menganggap bangsa Indonesia dan nusantara sebagai satu kesatuan. Hakikat

wawasan nusantara dengan demikian adalah keutuhan dan kesatuan wilayah nasional.

Dengan kata lain, inti dari Wawasan Nusantara adalah “kesatuan nasional dan keutuhan

wilayah”. GBHN menyatakan bahwa hakikat Wawasan Nusantara akan diwujudkan

dengan mendeklarasikan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, ekonomi, sosial

budaya, pertahanan dan keamanan. 

B. Teori Geopolitik

5
Geopolitik didefinisikan sebagai sistem politik atau seperangkat aturan berupa

kebijakan dan strategi nasional berdasarkan aspirasi geografis nasional suatu negara

(kepentingan yang dipusatkan pada aspek geografis, regional atau teritorial dalam arti

luas) dan jika diterapkan dan berhasil, akan memiliki efek langsung atau tidak langsung

pada sistem politik negara. Geopolitik didasarkan pada geografi sosial (hukum geografi),

situasi geografis, kondisi atau konstelasi, dan segala sesuatu yang dianggap relevan

dengan geografi negara. 

1. Pandangan Friedrich Ratzel

Pada akhir abad ke-19, Friederich Ratzel mengembangkan studi geografi politik

berdasarkan pandangan bahwa negara adalah seperti organisme (makhluk hidup). Dia

melihat bumi dari perspektif konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh

komunitas politik (bangsa). Bangsa dan negara terikat oleh hukum alam. Jika suatu

bangsa dan negara harus bertahan dan berkembang, maka hukum pemekaran

(ekspansi wilayah) harus diikuti. 

2. Pandangan Rudolf Kjellen

Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme dengan kekayaan

intelektual. Negara adalah sistem politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik,

krato politik, dan sosial politik. Kjellen juga menganjurkan ekspansionisme untuk

mempertahankan dan mengembangkan negara. Selain itu, ia mengusulkan langkah-

langkah strategis untuk memperkuat negara, dimulai dengan pengembangan kekuatan

darat (kontinental), dilanjutkan dengan pengembangan kekuatan laut (maritim).

Pendapat Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka menganggap pertumbuhan bumi

mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup). Itu sebabnya negara

membutuhkan ruang hidup dan mengakui proses kelahiran, pertumbuhan,

mempertahankan kehidupan, penyusutan dan kematian. Mereka juga

6
memperkenalkan konsep ekspansionisme (perluasan wilayah) yang kemudian

melahirkan doktrin-doktrin politik kekuasaan (politik kekuasaan atau teori

kekuasaan).

3. Pandangan Haushofer

Pandangan ini dicontohkan dalam pemikiran Karl Haushofer, yang kemudian

membentuk geopolitik Jerman Nazi di bawah kepemimpinan Hittler. Dalam

pemikiran Haushofer, di samping ekspansionisme, ada juga rasialisme, yang

menurutnya ras Jerman adalah ras unggul yang harus mampu menguasai dunia.

Pandangan seperti itu juga ditemukan di negara-negara berkembang Jepang dalam

bentuk ajaran yang didasarkan pada semangat militerisme dan fasisme Hako Ichiu.

4. Pandangan Sir Halford Mackinder

Sebagai seorang ahli geopolitik, Sir Halford Mackinder pada dasarnya menganut

konsep kekuasaan dan menciptakan Continental Insight, yaitu konsep kekuasaan

di darat. Ajaran ini menegaskan bahwa “siapa yang dapat menguasai jantungnya,

yaitu Eurasia (Eropa dan Asia), maka akan dapat menguasai pulau dunia”, yaitu

Eropa, Asia dan Afrika. Selanjutnya barang siapa dapat menguasai pulau dunia,

akhirnya bisa menguasai dunia.

5. Pandangan Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan

Kedua ahli tersebut memiliki gagasan tentang ‘wawasan bahari’, yaitu tentang

kekuatan lautan. Ajaran ini menyatakan bahwa siapa pun yang menguasai laut

menguasai perdagangan. Menguasai bisnis berarti menguasai kekayaan dunia

sehingga akhirnya menguasai dunia.

C. Faktor-Faktor Dalam Wawasan Nusantara

1) Kedudukan

7
a. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran

yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan

penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Dengan demikian, wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam

menyelenggarakan kehidupan nasional. Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk

menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam satu kesatuan republik Indonesia. Untuk

mencapai tujuan nasional maka diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan

menjadi wawasan nusantara serta diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi,

sosial budaya, pertahanan keamanan. Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan

dengan cara desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya

sebagai berikut :

a) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan

sebagai landasan idiil.

b) UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan

konstitusional.

c) Waawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan

visional.

d) Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan

konseptual.

e) GBHN (garis-garis Haluan negara) sebagai politik dan strategi atau sebagai

kebijaksanaan dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

2) Fungsi

8
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-

rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi

penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Fungsi Wawasan Nusantara dibedakan dalam beberapa pandangan antara lain sebagai

berikut.

-Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, adalah sebagai konsep

dalam pembangunan, pertahanan keamanan dan kewilahayan

-Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional adalah mencakup kesatuan

politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.

-Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan adalah pandangan

geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh wilayah dan segenap kekuatan

negara.

3) Tujuan

Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala

aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional

daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. . Hal

tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingankepentingan individu, kelompok, suku

bangsa, ataupun daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati, diakui dan

dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan

masyarakat banyak.

D. Bentuk Wawasan Nusantara

Sekilas mengenai isi Deglarasi Djuanda:

9
 Wawasan Nusantara sebagai dasar konsep ketahanan nasional, artinya pemahaman

nusantara digunakan sebagai konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan dan

keamanan.

 Wawasan Nusantara sebagai pemahaman pembangunan, artinya cara pandang dan

sikap orang Indonesia terhadap diri sendiri dan lingkungannyaselalu

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, antara lain:

1. Terbentuknya Nusantara sebagai kesatuan politik.

2. Terwujudnya Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

3. Terwujudnya Nusantara sebagai kesatuan sosial dan ekonomi.

4. Terwujudnya Nusantara sebagai entitas sosial dan politik.

5. Terwujudnya Nusantara sebagai kesatuan pertahanan dan keamanan.

 Wawasan Nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara. Artinya

pandangan geopolitik Indonesia dalam konteks bumi pertiwi Indonesia sebagai satu

kesatuan meliputi seluruh wilayah dan seluruh kekuatan negara.

 Wawasan nusantara sebagai wawasan wilayah. Batas-batas wilayah nasional harus

ditentukan untuk menghindari perselisihan dengan negara-negara tetangga. 

E. Implementasi Wawasan Nusantara

Implementasi wawasan nusantara sebenarnya dapat dilakukan melalui cara

berpikir,berperilaku, bahkan berbicara. Contoh penggunaan tampilan nusantara

sendiri dimulai Menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup berbangsa

dan bernegara untuk bersosialisasiIni dapat atau dapat dicapai dengan tindakan

sehari-hari yang benar mencerminkan nilai-nilai agama dan kekeluargaan serta

menjaga persatuan sesuai dengan itu Pancasila Sikap cinta tanah air yang terwujud

dalam sikap yang lebih positif mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas

10
kepentingan pribadi, kelas dan agama. Wujudkan pembangunan bangsa melalui

tindakan yang benar presentasi Berikut penerapan wawasan nusantara dan tantangan

yang dihadapinya pembentukannya pada zaman:

1. Penyelenggaraan di bidang pertahanan dan keamanan

Melaksanakan implementasi Wawasan Nusantara di bidang pertahanan Pembentukan

sikap dan disiplin diri juga dalam bela tanah air Beri tahu pihak berwenang tentang apa

pun yang mengganggu keamanan untuk memperkuat rasa persatuan dan solidaritas di

kedua tempat atau dari daerah lain. Terakhir, membangun sarana dan prasarana Kegiatan

atau tindakan pengamanan di wilayah Indonesia.

2. Implementasi di bidang politik

Implementasinya adalah implementasi dari kehidupan politik Indonesia. Ada juga

undang-undang, misalnya undang-undang partai dan undang-undang Pilihan.

Implementasi Wawasan Nusantara di bidang politik juga direncanakan mewujudkan

pemerintahan yang kuat, bersih dan terpercaya Rakyat Contoh penerapan Wawasan

Nusantara dalam bidang politik adalah:

a) Pelaksanaan komitmen politik terhadap lembaga negara dan partai politik

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

b) Keterlibatan Indonesia dalam politik luar negeri dan penguatan angkatan

bersenjata

Diplomasi untuk melindungi seluruh wilayah Indonesia.

c) Menyelenggarakan pemilu dengan sistem demokrasi yang mendukung

keadilan

d) Mengembangkan sikap pluralisme dan hak asasi manusia untuk bersatu

Keanekaragaman di Indonesia

3. Pelaksanaan di bidang keuangan

11
Implementasi visi nusantara dalam bidang ekonomi dapat ditemukan antara lain

Eksploitasi sumber daya alam di Indonesia dengan tetap menjaga lingkungan hidupnya.

Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis bisa jadi dimanfaatkan secara

optimal bagi perekonomian negara. Keakraban dengan sektor bisnis di pemerintahan,

industri dan pertanian. Pembangunan ekonomi yang seimbang dan berkeadilan di seluruh

wilayah Indonesia sehingga tidak ada kemiskinan di tempat-tempat tertentu. Otonomi

daerah sendiri diharapkan bisa atau bisa apa saja Demikian pengejaran partisipasi

keadilan ekonomi seluruh rakyat Indonesia diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Ini

kemudian disimpan dengan menawarkan kredit mikro untuk pengembangan usaha kecil.

4. Implementasi di bidang sosial

Mewujudkan pemahaman Nusantara dalam ranah sosial adalah timbal balik menghargai

dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman di negara ini. Mulai dari perbedaan,

suku, ras, agama hingga budaya. Ada juga upaya lain dalam pelestarian dan

pengembangan budaya Indonesia dan menjadikan destinasi wisata budaya sebagai

sumber daya pendapatan daerah atau nasional. Terpeliharanya kebhinnekaan Indonesia

serta Budaya, bahasa dan status sosial dan mengembangkan keharmonisan kehidupan

sosial 

F. Peran Wawasan Nusantara

Peran Wawasan Nusantara dikembangkan dalam kehidupan berbangsa Tujuan:

 Menciptakan dan memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan serasi

dalam segala aspek kehidupan nasional

 Meningkatkan tanggung jawab atau pemanfaatan lingkungan. Peran-peran ini

saling berhubungan adanya hubungan dan ketergantungan yang erat dan saling

berhubungan antara bangsa dan ruang hidupnya. Oleh karena itu, merawat

12
lingkungan harus bertanggung jawab. Jika tidak maka menimbulkan kerusakan

lingkungan yang pada akhirnya merugikan bangsa itu sendiri.

 Menegakkan kekuasaan untuk melindungi kepentingan nasional. Kepentingan

nasional akan dasar hubungan antar bangsa. Ketika kepentingan nasional suatu

bangsa bertepatan atau parallel dengan kepentingan nasional bangsa lain, maka

kedua bangsa itu dengan mudah terjalin Persahabatan melibatkan hubungan

internasional untuk berpartisipasi dalam menjaga perdamaian.

G. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara harus menjadi model yang menjadi landasan berpikir, bertindak dan

menyikapi penyelenggaraan, pengelolaan dan pengelolaan masalah kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang berlandaskan pada kepentingan rakyat dan

negara. keutuhan wilayah negara. Wawasan Nusantara juga harus diadopsi dalam kehidupan

politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya menjawab

tantangan masa kini. Oleh karena itu, setiap warga negara Indonesia wajib memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

a) Memahami, memahami dan menghormati hak dan kewajiban warga negara dan

hubungan antar pribadi warga negara dengan negara lain agar sadar akan

negaranya cinta tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan sudut

pandang kepulauan.

b) Mengenali, memahami dan menghayati bahwa negara harus menghayati wawasan

nusantara dalam kehidupannya, sehingga sebagai warga negara yang berwawasan

nusantara sadar untuk mencapai tujuan dan sasaran nasional.

Agar hati nurani setiap warga negara Indonesia sadar bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, diperlukan pendekatan programatik yang teratur,

terencana, dan terarah. Hal ini menunjukkan keberhasilan implementasi Wawasan

13
Nusantara. Demikian Wawasan Nusantara diimplementasikan dalam kehidupan

berbangsa untuk mewujudkan ketahanan nasional. 

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Setiap bangsa memiliki Wawasan Nasional, yaitu visi bangsa yang bersangkutan

menuju ke masa depan. Kehidupan bangsa dalam suatu negara memerlukan konsep

wawasan atau visi kebangsaan yang bertujuan untuk menjamin kelestarian dan keutuhan

bangsa dan wilayah serta jati diri bangsa. Bangsa yang dimaksud di sini adalah negara-

bangsa . Wawasan nasional bangsa Indonesia dikenal dengan Wawasan Nusantara.

Istilah wawasan berasal dari kata «wawas» yang berarti pandangan, tinjauan atau

penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata «mawas» yang berarti memandang,

meninjau atau melihat. Sedangkan istilah Nusantara berasal dari kata «nusa» yang

berarti pulau, dan «antara» yang berarti diapit antara dua hal.

2. Geopolitik didasarkan pada geografi sosial , situasi geografis, kondisi atau konstelasi,

dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan geografi negara. Pada akhir abad ke-

19, Friederich Ratzel mengembangkan studi geografi politik berdasarkan pandangan

bahwa negara adalah seperti organisme . Dia melihat bumi dari perspektif konsep ruang.

Negara adalah ruang yang ditempati oleh komunitas politik . Bangsa dan negara terikat

14
oleh hukum alam. Artinya pandangan geopolitik Indonesia dalam konteks bumi pertiwi

Indonesia sebagai satu kesatuan meliputi seluruh wilayah dan seluruh kekuatan negara.

3. Implementasi wawasan nusantara sebenarnya dapat dilakukan melalui cara

berpikir,berperilaku, bahkan berbicara. Contoh penggunaan tampilan nusantara sendiri

dimulai Menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman hidup berbangsa dan

bernegara untuk bersosialisasiIni dapat atau dapat dicapai dengan tindakan sehari-hari

yang benar mencerminkan nilai-nilai agama dan kekeluargaan serta menjaga persatuan

sesuai dengan itu Pancasila Sikap cinta tanah air yang terwujud dalam sikap yang lebih

positif mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelas

dan agama.

4. Wawasan nusantara sebagai wawasan wilayah. Batas-batas wilayah nasional harus

ditentukan untuk menghindari perselisihan dengan negara-negara tetangga. Wawasan

Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini

kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam

upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Untuk mencapai tujuan

nasional maka diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan

nusantara serta diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,

pertahanan keamanan. Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara

desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

5. Wawasan nusantara bertujuan untuk mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala

aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional

daripada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.

15
B. Saran

Adapun saran dari penulis dalam makalah yang berjudul "Wawasan Nusantara"

adalah mari meningkatkan kesadaran agar mau berperilaku dan berpandangan wawasan

nusantara sebagai cermin akan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa indonesia ini.

Dalam makalah ini memang tidak membahas wawasan nusantara secara mendalam

namun cukup untuk menambah khasanah tentang wawasan nusantara.

Dengan makalah wawasan nusantara ini kami harap dapat dijadikan dasar pemikiran

dalam menentukan sikap kita sebagai warga negara. Belajar untuk memandang positif

bukan kearah negatif. Bangsa ini sangat membutuhkan sikap dengan tegas dan

berpendirian bukan sekedar berpengetahuan namun minim akal dan kesadaran. Dengan

adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang sesuai

kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya

dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak

dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih

dalam.

Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang membahas atau mempelajari tentang

wawasan nusantara dimasukan ke dalam suatu kurikulum yang sekarang diterapkan

dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya: pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila,

16
PPKn dan lain - lain). Untuk masyarakat Indonesia (baik bagi penulis makalah, pembaca

makalah serta yang lainnya) agar dapat menjaga makna dan hakikat dari wawasan

nusantara yang tercermin dari perilaku - perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga

keamanan dan ketertiban lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Aminullah, R., & Umam, M. (2020). Pancasila sebagai Wawasan Nusantara. Jurnal Al-
Allam, 1(1), 1-16.

Kaelan. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Qadariah, M. (2021). Pentingnya Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan di


Generasi Sekarang.

Lutpiani, E. (2021). Wawasan Nusantara.

Qadariah, M. (2021). Pentingnya Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan di


Generasi Sekarang.

Riskinta, Q. (2014). Wawasan Nusantara

17

Anda mungkin juga menyukai