Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

WAWASAN NUSANTARA

Di Susun Oleh : KELOMPOK 4 TEKNIK SIPIL 1B


Andiny Gita Cahyani : 121130132
Bobby Mahendra : 121130133
M.Nabil Arbiansyah : 121130125
Rinrin Dwi Iryani : 121130146

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI


Jl. Pemuda Raya No.32, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya dalam penyelesaian makalah berjudul
“Wawasan Nusantara”.
Penyusunan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan
pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya makalah ini. Demikian banyak pihak yang
turut serta membantu sehingga tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Mudah-mudahan, semua bantuan dan amal baiknya mendapat imbalan yang
berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Penulis
percaya tidak ada hasil karya manusia yang sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifatmembangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini sebagai makalah yang dapat memberikan sumbangan
atau kajian yang bermanfaat bagi pendidikan di sekolah dan masyarakat.

Cirebon, 12 Januari 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara......................................... 3
2.2 Tujua Wawasan Nusantara................................................ 3
2.3 Landasan Wawasan.............................................................4
2.4 Fungsi Wawasan Nusantara................................................ 5
2.5 Paham Wawasan Nusantara................................................ 8
25.1 Teori Geopolitik .................................................... 9
2.6 WAWASAN NASIONAL INDONESIA........................... 10
2.7 Unsur Dasar Wawasan Nusantara....................................... 10
2.8 Hakekat Wawasan Nusantara............................................. 12
2.9 Asas Wawasan Nusantara................................................... 12
2.10 Arah Pandang Wawasan Nusantara.................................. 13
2.11 Kedudukan Wawasan Nusantara...................................... 13
2.12 Implementasi Wawasan Nusantara................................... 14
2.13 Pemasyarakatan/Sosialisasi Wawasan Nusantara............. 16
BAB III PENUTUP............................................................................. 18
3.1 Kesimpulan......................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara kepulauan. Negara yang terdiri atas


pulau-pulau yang terbentang dari sabang sampai merauke dan memiliki berbagai
macam budaya. Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia di setiap daerah
merupakan kekayaan untuk negeri ini. Dari segi tarian daerah, makanan khas,
suku, rumah adat, atau adat istiadat dari setiap daerah sudah pasti memiliki
perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang multikultural.
Dengan keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, berdasarkan
letak geografisnya. Tanah air Indonesia sebagai Negara kepulauan yang
berdasarakan pancasila dengan semua aspek kehidupan dengan cara pandang
yang berbeda, maka terbentuklah wawasan nusantara. Wawasan nusantara
dibentuk dan dijiwai oleh geopol. Geopol adalah ilmu pengelolaan negara yang
menitikberatkan pada keadaan geografos. Geopol selalu berkaitan dengan
kekuatan yang mengangkat paham atau mempertahankan paham yang dianut
oleh suatu bangsa atau Negara demi memjaga persatuan dan kesatuan
Dalam menyelenggarakan kehidupan, pemerintah dan rakyat
memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang bertujuan
untuk menjamin kelangsuangaan hidup dan keutuhan wilayah serta jati diri
Negara tersebut. Kehidupan berbangsa dan bernegara senantiasa diprngaruhi
lingkungaan strategis sehingga wawasan harus mampu memberi insipirasi pada
suatu bangsa dalam mengahdapi berbagai tantangaan dan hambatan yang akan
timbul dalam upaya mengejar kejayaannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini yang berjudul “Wawasan Nusantara”
mempunyai beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Pengertian dari wawasan nusantara
2. Hakikat dari wawasan nusantara
3. Unsur-unsur dasar dari wawasan nusantara
4. Latar belakang filosofis dari wawasan nusantara
5. Kedudukan, fungsi, dan tujuan dari wawasan nusantara
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara
7. Arah pandang wawasan nusantara
8. Implementasi dari wawasan nusantara

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan pancasila UUD 1945. Dalam
pelaksanaannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai
tersebutadalah :
1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongaan
3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
Secara umum pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai
tujuan nasional.

2.2 Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

a. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan


bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertibandunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial“.

3
b. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
baik alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa
Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan
kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian
dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

2.3 Landasan Wawasan Nusantara

Landasan wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat


dari stratifiskasinya sebagai berikut:

a. Landasan Idiil

Pancasila sebagai faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan


sebagai landasan idiil darpada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya
wawasan nusantara merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh serta mengandung paham keseimbangan,
keselarasan, dan keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah kepada
terwujudnya kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.

b. Landasan Konstitusional

UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi
pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang kekuasaan
tertingginya ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.

c. Landasan Visional

Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai


wawasan nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini
kebenarannya oleh seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan
dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan

4
tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat
yaitu:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


2. Memajukan Kesejahteraan Umum
3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
4. Ikut Melaksanakan ketertiban Dunia

d. Landasan Konsepsional

Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan


dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan
sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam
upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi
berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (HTAG). Agar dapat
mengatasinya, bangsa indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya
tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

e. Landasan Operasional

GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan


nusantara, yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada
tanggal 22 Maret 1973.

2.4 Fungsi Wawasan Nusantara


Fungsi Wawasan Nusantara terbagi menjadi 4 bagian, antara lain :

a. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan


kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan
sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
b. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
merupakan pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air
Indonesia

5
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan
negara.
c. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.
d. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan
nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.

Berkaitan dengan fungsi dari wawasan nusantara sebagai konsepsi


ketahanan nasional yang bertujuan untuk menjaga sikap dan cara pandang
bangsa indonesia terhadap diri dan lingkungannya serta sebagai konsep dalam
paradigma pembangunan nasional,pertahanan keamanan dan .Untuk menjaga
sikap tersebutKewaspadaan merupakan sikap mental suatu bangsa yang berarti
selalu siap menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguari
yang mungkin timbul setiap saat. Kewaspadaan nasional sangat erat
hubungannya dengan ketahanan nasional. Sehubungan dengan ketahanan
nasional, dalam, GBHN 1998, ditegaskan sebagai berikut,

a. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari


kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya,
ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan -hidupnya menuju kejayaan bangsa dan
negara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan
nasional. Selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan lebih
mendorong pembangunan nasional.
b. Ketahanan Nasional meliputi ketahanan ideologi; ketahanan politik,
ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, serta ketahanan pertahanan
dan keamanan.Kewaspadaan Nasional dalam Pencapaian Tujuan Negara,
Kesejahteraan maupun Dasar Hankamnas. Kewaspadaan nasional dalam
mencapai tujuan nasional meliputi berbagai bidang, di antaranya sebagai
berikut:

6
1. Bidang Ediologi

Kita harus selalu waspada terhadap masuknya ideologi asing yang


mungkin akan menggoyahkan ide- „ ologi nasional' bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila. Pancasila merupakan ideologi terbuka, namun tetap menolak nilai-
nilai ideologi asing yang bertentangan dengan intisari nilai dasar Pancasila

2. Bidang Politik

Bangsa Indonesia harus waspada terhadap nilai-nilai asing yang tidak


sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945 untuk mengatur
kehidupan bangsa dan negara. Contohnya, kemungkinan masuknya nilai"
demokrasi liberal maupun demokrasi sosialis.

3. Bidang Sosial dan Budaya

Bangsa Indonesia harus selalu waspada terhadap masuknya nilai-nilai


sosial dan budaya yang tidak sesuai dengan nilai sosial budaya bangsa Indonesia.
Kita harus selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila sebagai filternya.

4. Bidang Ekonomi

Kita harus waspada terhadap sistem ekonomi yang tidak sesuai dengan
sistem ekonomi Indonesia seperti yang ditegaskan dalam UUD 1945 maupun
dalam Tap. MPR No. XV l/M PR/l 998 tentang: , Politik Ekonomi dalam Rangka
Demokrasi Ekonomi.

5. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Kita harus waspada terhadap usaha-usaha yang mengancam


pertahanan dan keamanan bangsa, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

7
2.5 Paham Wawasan Nusantara

Wawasan Nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham-


paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut. Beberapa teori atau paham
kekuasaan dan geopolitik yang dianut. Beberapa teori atau paham kekuasaan dan
teori geopolitik tersebut mari kita bahas di bawah ini :

Paham-Paham Kekuasan, dibagi menjadi 6 paham, yaitu :

a. Paham Machiavelli

Machiavelli lebih cenderung menghalalkan kekuasaan yang otoriter, Raja


adalah Raja yang absolut atau Tiran atau Pemerintahan yang otoriter (dictator)
terkenal dengan adagium Machiavelli bahwa Raja harus kuat seperti singa.

b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte

Napoleon menegaskan bahwa kekuatan politik harus didukung oleh


kekuatan ekonomi (ingat bahwa jatuhnya Pemerintahan Orde Baru akibat krisis
moneter dan ujungnya menjadi krisis ekonomi)

c. Paham Jendral Clausewitz

Karena Clausewitz seorang tentara tidak heran bahwa dalilnya tidak lepas
dari perang adapun dalilnya bahwa perang adalah kelanjutan politik dengan cara
lain. Clausewitz menghalalkan perang untuk mencapai tujuan politik.

d. Paham Fuerbach dan Hegel

Teori Fuerbach dan Hegel melahirkan paham libberalisme yang ujung-


ujungnya melahirkan kolonialisme.

e. Paham Lenin

Paham Lenin melahirkan komunisme yang berpangkal dari


kelompo/komunal yang mementingkan kelompok/Negara sebaliknya faham
liberalism lahir dari individualism dimana Negara tidak boleh mencampuri
8
urusan pribadi/warga.

f. Paham Lucien dan Sidney

Karena politik dianggap kotor maka kedua tokou tersebut menghendaki


agar berpolitik itu harus santun/politik berbudaya.

2.5.1 Teori Geopolitik

Secara harfiah geopolitik adalah geo berasal dari geografi dan politik
artinya pemerintahan jadi geopolitik artinya cara menyelenggarakan suatu
pemerintahan yang disesuaikan /ditentukan oleh kondisi/konfigurasi
geografinya (contoh NKRI memilih Negara Kesatuan karena
kondisi/konfigurasi geografinya berupa Negara Kepulauan).

a. Pandangan/ajaran Frederich Ratzel dan Rudolf Kjellen Kedua


tokoh ini mengibaratkan Negara itu adalah/merupakan mahluk hidup, oleh
karena Negara dianalogkan sebagai mahluk maka kalau Negara itu sudah
tidak lagi mempunyai ruang hidup (lebens raum) dihalalkan mencari
bahkan kenyataannya mencuri ruang hidup yang baru berupa negara
orang/bangsa lain. inilah cikal bakal timbulnya penjajahan di muka bumi
ini.
b. Pandangan/ajaran Karl Haushofer dan Sir Halford Mackinder Teori
Ratzel dan Kjellen dijabarkan oleh Haushofer dan Mackinder dari
Jerman (seperti kita ketahui bahwa Negara Jerman terletak di daratan Eropa
dan tidak mempunyai laut/lautan) maka teori ini disebut wawasan
benua/darat adapun dalilnya : Barangsiapa yang ingin menguasai dunia
kuasailah “jantung dunia” (yang dimaksud dunia ialah benua Eropa, Afrika
dan Asia) karena itu teori ini disebut teori jantung. Teori ini dilaksanakan
oleh Hitler dengan timbulnya Perang Dunia II.
c. Pandangan/ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan.
d. Kedua Tokoh ini berasal dari Inggris (seperti kita ketahui bahwa Negara

9
Inggris adalah Negara Kepulauan/kelautan sehingga kedua tokoh ini
berwawasan laut atau bahari dengan dalilnya : Barang siapa ingin
menguasai dunia kuasailah perdagangan dengan armada laut yang tangguh
dan kuat (antara lain Negara Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda).

2.6 WAWASAN NASIONAL INDONESIA


a. Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-


nilai tersebut adalahpenerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing,
mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan, dan,
pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

b. Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan,


karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

c. Aspek sosial budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki


adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga tata
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan
mengandung potensi konflik yang besar.mengenai berbagai macam ragam
budaya.

d. Aspek sejarah

Indonesia memiliki pengalaman sejarah yang tidak menghendaki


terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan
hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia
sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan

10
menjaga wilayah kesatuan Indonesia.

2.7 UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Wujud Wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan
yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara
kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi kenegaraan
yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur
politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga
dalam wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia
antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua
benua, yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini
menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan
keamanan.
2. Tata Inti Organisasi, bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada
UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan
pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia
adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat
yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang
kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara
hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).
3. Tata Kelengkapan Organisasi, wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran
politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang
mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers
seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara
konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat
pancasila.

11
2.8 Hakekat Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap


rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi
darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial,
Budaya dan Pertahanan Keamanan.

2.9 Asas Wawasan Nusantara

Merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus


dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetatp taat dan setianya
komponen pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika hal
ini diabaikan, maka komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar
kesepakatan bersama tersebut, yang berarti bahwa tercerai berainya bangsa dan
Negara Indonesia asa Wawasan Nusantara adalah ketentuan- ketentuan dasar
yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap
taat dan setianya komponen atau unsur pembentuk bangsa Indonesia
(suku/golongan) terhadap kesepakatan (commitment) bersama. Tujuannya adalah
menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikutserta
melaksanakan ketertiban dunia

Asas wasantaraterdiri dari :


1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

12
2.10 Arah Pandang Wawasan Nusantara :

1. Arah Pandang ke Dalam

Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan


kesatuan segenap aspek kehidupan nasional , baik aspek alamiah maupun aspek
social . Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus
peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor –
factor penebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap
terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan kebinekaan.

2. Arah Pandang ke Luar

Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional


dalam dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi ,
dan keadilan sosial , serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati .
Arah pandang ke luar mengandung arti bahwa dalam kehidupan
internasionalnya , bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan
nasionalnya dalam semua aspek kehidupan , baik politik , ekonomi , social
budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional
sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945

2.11 KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia


merupakan ajaran yang diyakini kebenaranya oleh seluruh rakyat agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangaan dalam upaya mencapai serta
meweujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Wawasan Nusantara dalam
paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara
berkedudukan sebagai landasan idiil.

13
2. Undang0undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai
landasan visional.
4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

2.12 Implementasi Wawasan Nusantara

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan


wawasan nusantara, yaitu:

a. Kehidupan politik

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti


UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip
demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
14
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama
pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

b. Kehidupan ekonomi

1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi


khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang
dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup
besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

c. Kehidupan sosial

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang


berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.

15
d. Kehidupan pertahanan dan keamana

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan


keamanan, yaitu : Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus
memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif,
karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti
memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin,
melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar
kemiliteran.

1. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan
dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara
yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
2. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama
pulau dan wilayah terluar Indonesia

2.13 Pemasyarakatan/Sosialisasi Wawasan Nusantara

Untuk mempercepat tercapainya tujuan Wawasan Nusantara, disamping


implementasi seperti diatas perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi
Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan
Wawasan Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Menurut sifat dan cara penyampaiannya:
a. Langsung, yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka.
b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan cetak.
2. Menurut metode penyampaiannya:
a. danan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku
dengan memberi contoh-contoh berpikir, sikap dan bertindak
mementingkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi
dan atau golongan, sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu

16
cinta tanah air.
b. Edukasi. Memlalui metode pendekatan formal dan informal.
Prndidikan formal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak
sampai perguruan tinggi, pendidikan karier di semua strata dan
bidang profesi, penataran atau kursus-kursus, dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan non formal dapat dilaksanakan di lingkungan
rumah/keluarga, di lingkungan pemukiman, pekerjaan, dan
organisasi kemasyarakatan.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Indonesia merupakan Negara kepulauan, negara yang terdiri atas pulau-pulau yang
terbentang dari sabang sampai merauke. Memiliki berbagai macam budaya.
Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia di setiap daerah merupakan kekayaan untuk
negeri ini. Dalam menyelenggarakan kehidupan, pemerintah dan rakyat memerlukan
suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang bertujuan untuk menjamin
kelangsungan hidup dan keutuhan wilayah serta jati diri negara tersebut.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wawasan nusantara
memiliki 4 landasan yaitu : Landasan Idiil, Landasan Konstitusional, Landasan
Visional, Landasan Konsepsional, Landasan Operasional, bilamana memiliki fungsi
terbagi menjadi 4 bagian, antara lain : sebagai pembangunan, wawasan pertahanan dan
keamanan Negara, pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara
tetangga dan sebagai konsepsi ketahanan nasional.
Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
Wujud Wilayah, Tata Inti Organisasi, Tata Kelengkapan Organisasi. Asas wasantara
terdiri dari : Kepentingan/Tujuan yang sama, Keadilan, Kejujuran, Solidaritas,
Kerjasama, Kesetiaan terhadap kesepakatan. Namun adabeberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu: Kehidupan
politik,kehidpun ekonomi, kehidupan social, kehidupan pertahanan dan keamanan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Santoso Budi, dkk,2005, Pendidikan


Kewarganegaraan, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Zubaidi Achmad, dkk, 2007, Pendidikan
Kewarganegaraan Untuk Perguruan
Tinggi, Paradigma, Jokjakarta

19

Anda mungkin juga menyukai