Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PKN

DINAMIKA HISTORIS DAN URGENSI WAWASAN


NUSANTARA SEBAGAI KONSEPSI DAN PANDANGAN
KOLEKTIF KEBANGSAAN INDONESIA DALAM
KONTEKS PERGAULAN DUNIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 11

 IRENS MEGAYANTI RERANG (1809055006)


 ARYA MU’MIN WALLY (1809055007)
 IHSAN UPIANI (18090550043)
 RONALD EDI GUNAWAN MANULANG (1809055057)

TAHUN AJARAN 2018


TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Kata Pengantar

1
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
karunianya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
dibuat atas tugas dari Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraaan yang
mengharuskan kami untuk membuat sebuah makalah Pendidikan Kewarganegaraan
mengenai materi “Wawasan Nusantara”. Disamping itu sebagai media pembelajaran
kami, dalam melengkapi kegiatan perkuliahan.

Didalam makalah ini banyak sekali manfaat yang bisa diambil bagi pembaca, selain
dapat memberi wawasan yang lebih tentang wawasan nusantara, kami juga berharap
pembaca dapat memahami maksud dari mempersatukan segala perbedaan yang ada
di dalam suatu negara menjadi satu kesatuan yang selaras dan seras secara nasional.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu, tetapi tidak mengurangi rasa hormat kami.

Kami selalu merasa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan ,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak akan kami terima dengan lapang hati demi
kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, Desember 2018

Penyusun

Daftar Isi

2
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................3
BAB I..............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan..............................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................6
2.1Wawasan Nusantara................................................................................................6
2.2 Unsur dasar Wawasan Nusantara………………………………………………....6
bangsa Indonesia.

2.3 Kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara……………………………...7

2.4 Wawasan Nasional Indonesia…………………….………………………………….8

2.5 Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia…………………..11

2.6 Implementasi Wawasan Nusantara…………………………………………………11

2.7 Sosialisasi Wawasan Nusantara…………………………………………………….12

2.8 Tantangan Implementasi Nusantara………………………………………………..12

BAB III..........................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN................................................................................................14
3.2 SARAN...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15

3
BAB I 

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui.Konsep dasar wilayah
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957.  Deklarasi
tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan
konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.

Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa
nusantara dan penekanannya dalam mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di
tennngah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar
wawasan nusantara itu adalah:wadah,isi,dan tata laku.

Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang  berbhineka,negara Indonesia


memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi
dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya manusia(SDM).
Kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang
harus disatukan dalam satu bangsa,satu negara dan satu
tanah air.Dalam kehidupannya,bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi
dan interelasi dengan lingkungan sekitar(regional atau internasional). Salah satu
pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah
nusantara disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upaya inilah
bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.

1.2 Rumusan  Masalah

1. Pengertian dari Wawasan Nusantara


2. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara
3. Kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
4. Wawasan nasional Indonesia
5. Hubungan wawasan nusantara sebagai  wawasan nasional Indonesia
6. Sasaran Implementasi wawasan nusantara
7. Sosialisasi wawasan nusantara
8. Tantangan Implementasi wawasan nusantara
 

4
1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari wawasan nusantara


2. Untuk mengetahui  unsur-unsur dasar dari wawasan nusantara
3. Untuk mengetahui kedudukan,fungsi dan tujuan wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui wawasan nasional Indonesia
5. Untuk mengetahui hubungan wawasan nusantara sebagai  wawasan nasional
Indonesia
6. Untuk mengetahui dinamika kewilayahan Indonesia
7. Untuk mengetahui sasaran implementasi wawasan nusantara
8. Untuk mengetahui sosialisasi wawasan nusantara
9. Untuk mengetahui tantangan implementasi dari wawasan nusantara
 

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Wawasan Nusantara

1. Pengertian Wawasan Nusantara


 Menurut Prof.Dr. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah
air nya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.

 Menurut Kel. Kerja LEMHANAS 1999


Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

 Menurut Ketetapan  MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN


Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermsyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Dari berbagai pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan.

2.2 Unsur dasar Wawasan Nusantara


 Wadah ( contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk
serta aneka ragam budaya.

 Isi ( content)
Merupakan aspirasi bagsa yag berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945.

Isi menyangkut dua hal yaitu:

6
1)         Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan.

2)         Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.

 Tata laku ( Conduct)


Hasil interasi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang terdiri dari:

1)         Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik
dari bangsa Indonesia .

2)         Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari
bangsa Indonesia.

2.3 Kedudukan, fungsi, dan tujuan Wawasan Nusantara

1. Kedudukan Wawasan Nusantara


1. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang di yakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak
terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan
cita-cita dan tujuan nasional.
2. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional secara structural
dan fungsional mewujudkan keterkaitan hierarkis piramida dan secara instrumental
mendasari kehidupan nasional yang berdimensi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

2. Fungsi Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, dan perbuatan
bagi penyelenggara Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bernsyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan kewrganegaraan


diperguruan tinggi  menjelaskan bahwa fungsi wawasan nusantara:

1. Membentuk dan membina persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara


Indonesia
2. Merupakan ajaran dasar nasional yang melandasi kebijakkan dan strategi
pembangunan nasional

3. Tujuan Wawasan Nusantara

7
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasioanalisme yang tinggi disegala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasioanal dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah (kepentingan
individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai selama tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat banyak.

Menurut Cristine S.T. Kansil, S.H., MH dkk dalam bukunya pendidikan kewrganegaraan


diperguruan tinggi  menjelaskan bahwa tujuan wawasan nusantara adalah :

1. Tujuan ke dalam mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan


nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial
2. Tujuan keluar pada lingkungan bangsa dan Negara yang mengelilingi Indonesia
ialah ikut serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia berdasarkan
kemerdekaan keadilan sosial dan perdamaian abadi.

2.4 Wawasan Nasional Indonesia

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara


universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan, geopolitik dan Dasar
pemikiran wawasan nasional yang dipakai Negara Indonesia.

1. Paham kekuasaan Indonesia


Dalam google www.wilayahperbatasan.com bangsa Indonesia yang berfalsafah dan
berideologi pancasila menganut paham tentang perang dan damai berdasarkan:’’
bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”.Maka wawasan
nasional bangsa Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan.
2. Geopolitik Indonesia
Indonesia menganut paham Negara kepulauan berdasarkan Archipelago concept yaitu
laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah Negara menjadi satu kesatuan
yang utuh sebaga Negara kepulauan.

1. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia


Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dalam
kondisi nyata.Indonesia dibentuk oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa Indonesia
yang terdiri dari latar belakang dan kesejarahan Indonesia.

Untuk penjelasan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan pembinaan
nasional Indonesia ditinjau dari:

 Pemikiran berdasarkan falsafah pancasila


Wawasan nasional merupakan pancaran dari pancasila oleh kerena itu menghendaki
terciptanya kesatuan dan persatuan dengan tidak menghiangkan cirri,sifat dan karakter
dari kebhinekaan unsur-unsur pembentuk bangsa (suku bangsa,etnis dan golongan).

8
 Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan
Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang wilayah
territorial yang dibuat oleh belanda yaitu “territorial Zee en Maritime Kringen Ordonantie
1939” (TZMKO 1939),  dimana lebar laut wilayah/territorial Indonesia adalah 3 mill
diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau
dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada 13 desember 1957
pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya: ”segala perairan di sekitar, di
antara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang termasuk
daratan Negara Republik Indonesia, dengan tidak memandang luas atau lebarnya
adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Republik Indonesia
dan dengan demikian merupakan bagian daripada perairan nasional yang berada di
bawah kedaulatan mutlak daripada Negara Republik Indonesia. Lalu-lintas yang damai
diperairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekedar tidak
bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara Indonesia”.

Dalam peraturan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan Deklarasi Djuanda, disebutkan
juga bahwa batas laut teritorial Indonesia yang sebelumnya tiga mil diperlebar menjadi
12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung terluar pada pulau-pulau
dari wilayah Negara Indonesia pada saat air laut surut. Dengan keluarnya pengumuman
tersebut, secara otomatis

Ordonantie 1939 tidak berlaku lagi dan wilayah Indonesia menjadi suatu kesatuan
antara pulau-pulau serta laut yang menghubungkan antara pulau-pulau tersebut.

Tujuan deklarasi juanda sebagai berikut:

1)            Perwujudan bentuk wilayah Negara kesatuan republic Indonesia yang bulat
dan utuh

2)            Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas


Negara kepulauan

3)            Peraturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan
keamanan Negara kesatuan NKRI

Sesuai dengan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982
wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Zona laut territorial

9
Batas laut territorial adalah garis khayal yang berjarak 12 mil dari garis dasar kearah
laut lepas.Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungakan titik-titik dari ujung-
ujung pulau terluar.

1. Zona landas kontinen


Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologis merupakan
lanjutan dari sebuah benua, kedalaman lautnya kurang dari 150 m. Adapun batas
landasan kontinen tersebut diukur dari garis dasar yaitu paling jauh 200 mil laut.

1. Zona ekonomi eksklusif (ZEE)


Zona ekonomi eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil kearah laut terbuka diukur dari
garis dasar.Pengumuman tentang ZEE dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia pada
tanggal 21 maret 1980.

Melalui konferensi PBB tentang hukum laut Indonesia ke-3 tahun 1982, pokok-pokok
Negara kepulauan berdasarkan Archipelago Concept Negara Indonesia diakui dan
dicantumkan dalam UNCLOS 1982.Berlakunya UNCLOS 1982 berpengaruh dalam
upaya pemanfaatan laut bagi kepentingan kesejahteraan seperti bertambah luas ZEE
dan landas kotinen Indonesia. Perjuangan tentang kewilayahan dilanjutkan dengan
menegakkan kedaulatan dirgantara yaitu wilayah Indonesia secara vertical terutama
dalam memanfaatkan wilayah Geo Stationery Orbit  ( GSO ) .

Ruang udara adalah ruang yang terletak di atas ruang daratan dan atau ruang lautan
sekitar wilayah Negara dan melekat pada bumi dimana suatu Negara mempunyai hak
yurisdiksi.Ruang udara, ruang daratan dan ruang lautan merupakan satu kesatuan
ruang yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

 Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya


Budaya atau kebudayaan secara etimologis adalah segala sesuatu yang dihasilkan
oleh kekuatan budi manusia.Sosial budaya adalah faktor dinamik masyarakat yang
terbentuk oleh keseluruhan pola tingkah laku lahir batin yang memungkinkan hubungan
sosial antara anggota – anggotanya.

Berdasar ciri dan sifat kebudayaan masyarakat Indonesia sangat hiterogen dan unik
sehingga mengandung potensi konflik yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional
masyarakat yang relatif rendah sejalan dengan  terbatasnya masyarakat terdidik.

Proses sosial dalam menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan


persepsi/ kesatuan cara pandang diantara segenap masyarakat tentang eksistensi
budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan
bersama secara harmonis.

10
 

 Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan


Perjuangan suatu bangsa dalam meraih cita – cita pada umumnya tumbuh dan
berkembang akibat latar belakang sejarah.

Penjajahan disamping menimbulkan penderitaan dan juga menumbuhkan semangat


untuk merdeka yang merupakan awal semangat kebangsaan yang diwadahi Boedi
Oetomo (1908 ) dan sumpah pemuda (1928).

Wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang menginginkan


tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang akan melemahkan
perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita – cita dan tujuan
nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa Indonesia setara dengan
bangsa lain.

2.5 Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional Indonesia

Sebagai bangsa majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina
dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek
politik, ekonomi, sosisl budaya, maupun hankamnya, selalu mengutamakan persatuan
dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.

Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional indonesia merupakan cara pandang


dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap
menghargai serta menghormati kebinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasinal
untuk mencapai tujuan nasional.

2.6 Implementasi Wawasan Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercemin pada pola piker, pola sikap dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan Negara.

a) Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan  iklim menyelenggaraan


Negara yang sehat dan dinamis,mewujudkan pemerintahan yang kuat ,aspiratif ,
dipercaya.

11
b) Implementasi dalam kehidupan Ekonomi , adalah menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil.

c) Implementasi dalam kehidupan sosial budaya  adalah menciptakan sikap batiniah


dan lahirniah yang mengakuai, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan
sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan merupakan karunia sang pencipta.

d) Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan,adalah menumpuhkan


kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI.

2.7 Sosialisasi Wawasan Nusantara

 Menurut Sifat /cara penyampaian:


1. Langsung yaitu ceramah,diskusi,tatap muka
2. Tidak langsung yaitu media massa

  Menurut metode penyampaian:


a)      Ketauladanan

b)      Edukasi

c)      Komunikasi

d)     Integrasi

Materi Wasantara disesuaikan dengan tingkat dan macam pendidikan serta


lingkungannya supaya bisa dimengerti dan dipahami.

2.8 Tantangan Implementasi Nusantara

1) Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas
dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat
dilaksanakan oleh Negara-negara maju dengan Buttom Up Planning,sedang untuk
Negara berkembang dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan
kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan landasan operasinal berupa
GBHN.  Kondisi Nasional (Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan
keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.

2)      Dunia Tanpa Batas

a)      Perkembangan IPTEK

12
Mempengaruhi pola , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan.

b)      Kenichi Omahe dalam buku Borderless Word dan The End of Nation State
menyatakan: dalam perkembangan masyarakat global,batas-batas wilayah Negara
dalam arti geografi dan politik relatif masih tetap.

Perkembangan Iptek dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia


tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara , mengingat
perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola
pikir , pola sikap dan pola tindak didalam bermsyarakat , berbangasa dan bernegara.

3)      Era Baru Kapitalisme

1. Sloan dan Zureker


Dalam  bukunya Dictionary of Economics menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistem
ekonomi yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan
kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk
berkecimpung dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan
kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.

1.  Lester Thurow
Dalam bukunya The Future of Capitalism menyatakan : untuk dapat bertahan dalam 
era baru kapitalisme harus  membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance)
antara paham individu dan paham sosialis.

4)      KesadaranWarga Negara

1. Pandangan Indonesia Tentang Hak dan Kewajiban


Manusia Indonesia mempunyai kedudukan , hak dan kewajiban yang sama.Hak dan
Kewajiban dapat dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
1. Kesadaran Bela Negara
Dalam mengisi kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik
untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan ,kesenjangan social ,memberantas
KKN ,menguasai Iptek , meningkatkan kualitas SDM , transparan dan memelihara
persatuan.

13
BAB III

PENUTUP

 3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan Secara umum Wawasan


Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara
pandang yang secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan
nasional.

Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang tinggi
disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasioanal dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau
daerah (kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap
dihargai selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan
masyarakat banyak.

3.2 SARAN

Kita sebagai masyarakat Nusantara harus senantiasa menjujung tinggi derajat dan
kedaulatan negara dengan banyak cara¸ seperti melalui politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.

Wawasan nusantara merupakan hal yang penting bagi membangun mental masyarakat
bangsa, dengan wawasan itu mungkin masyarakat dapat lebih sadar terhadap
lingkungan sekitar.

14
Daftar Pustaka

Sartini,dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Paradigma:

Yogyakarta

Santoso Budi, dkk. 2005, Pendidikan Kewarganegaraan.Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta

Cristine,dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. PT

Prandnya Paramita: Jakarta

Subadi Tjipto. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. BP-FKIP UMS: Surakarta

Zubaidi Achmad, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.

Paradigma: Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai