Pemantauan terhadap tekanan darah menjadi penting dalam menilai keberhasilan terapi.
Parameter lain yang perlu dipantau adalah kadar kalium maupun kreatinin plasma. Hal ini
cukup dilaksanakan 1-2 kali dalam setahun. Pasien yang memiliki penyakit penyerta perlu
lebih sering memantau tekanan darah di samping parameter lain terkait dengan penyakit
penyertanya.
CONTOH KASUS
• Ny. AM, 46 th, BB 60 kg, TB 155 cm, MRS dengan keluhan mual, muntah, pusing.
Mengaku memiliki riwayat DM dengan terapi Glibenklamid 1-½-0, Metformin 2x850 mg.
Pasien juga mengaku tidak meminum obat secara rutin, karena diet sudah ketat. Selanjutnya
pasien didiagnosa dengan hipertensi maligna disertai DM. Pada pemeriksaan awal dijumpai
kadar gula acak 520mg/dl, BP 170/110 mg. bagaimana penatalaksanaannya?
• Subyektif
Mual, muntah, pusing
RP : DM dengan tx : Glibenclamid 1-½-0, Metformin 2x850 mg
• Obyektif
GDA 520 mg/dl, BP 170/110 mmHg
Dx : DM dengan hipertensi
• Assessment
DRP : Riwayat non-compliance terhadap obat DM, inadequate OAD
• Plan
Rekomendasi terapi : Regulasi kadar gula dengan insulin regular sampai diperoleh dosis
yang stabil, kemudian alihkan ke insulin intermediate acting untuk maintenance.
Regimen antihipertensi yang dapat digunakan adalah Captopril 2 x 12,5 mg dan atau
Losartan 1 x 50 mg.
• Rencana Monitoring
BP, Gula puasa, 2 jam PP, Cholesterol total, LDL-Chol, HDL-Chol, TG
• Rencana Konseling
Kontinuitas terapi, cara suntik, terapi non-farmakologik