OBAT ANTIHIPERTENSI
Dokter Pengampu :
dr. Ave Olivia Rahman, M,Sc
Oleh :
DESY PERMATASARI
G1A114090
G1A114094
Hipertensi
Pendahuluan
Hipertensi
merupakan
manifestasi
gangguan
keseimbangan
dan
lain-lain.
Hipertensi
renal
dapat
berupa
hipertensi
akibat
lesi
parenkim,ginjal
seperti
pada
SISTOL(MMhG)
DIASTOLE(MMhG
Normal
<120
)
<80
Prehipertensi
120-139
80-89
Tingkat 1
140-159
90-99
Tingkat 2
>160
>100
Hipertensi
dari
JNC
merekomendasikan
diuretik
tipe
tiazid
bila
National Blood Pressure Trial; dimana dilaporkan hasil lebih baik dengan ACEI
dibanding dengan diuretik pada laki-laki kulit putih. Diuretik meningkatkan
efikasi antihipertensi dari banyak regimen obat, berguna dalam mengontrol
tekanan darah , dan harganya lebih dapat dijangkau dibanding obat
antihipertensi lainnya. Sayangnya disamping kenyataan ini, diuretik tetap
kurang digunakan (underused).
Diuretik, terutama golongan tiazid, adalah obat lini pertama untuk
kebanyakan pasien dengan hipertensi. Bila terapi kombinasi diperlukan
untuk
mengontrol
tekanan
darah,
diuretik
salah
satu
obat
yang
terjadi
hipokalsemia.Studi
jangka
pendek
menunjukkan
kalau
100mg/hari).
Guideline
sekarang
menyarankan
dosis
HCT
atau
Furosemid
mg ampul
Spironolakton : 25 100 mg / hari (dosis tunggal). Sediaan 25mg, 100 mg
Kita bisa memberikan obat anti hipertensi onset kerja cepat seperti
Nitropruside
(Vasodilator),
Labetalol
(-Blocker),
Fenoldopam
dengan
obat.
Pengobatan
tipe
ini
juga
merupakan
awal
atau
tambahan
hendaknya
temasuk
untuk memperbaiki fungsi ginjal. Hal ini berlaku bagi semua pasien penderita
penyakit ginjal kronik tanpa melihat ras atau status diabetes.(Rekomendasi
sedang, tingkat rekomendasi B).
Rekomendasi 9
Tujuan utama tatalaksana hipertensi adalah untuk mencapai dan menjaga
target tekanan darah.Bila target tekanan darah tidak tercapai dalam waktu
sebulan terapi, naikkan dosis obat awal atau tambahkan obat kedua dari
kelompok obat hipertensi pada rekomendasi 6 (diuretika tipe tiazida,
penghambat saluran kalsium, penghambat enzim ACE, dan penghambat
reseptor angiotensin). Penilaian terhadap tekanan darah hendaknya tetap
dilakukan, sesuaikan regimen terapi sampai target tekanan darah tercapai.
Bila target tekanan darah tidak tercapai dengan terapi oleh 2 jenis obat,
tambahkan
obat
ketiga
dari
kelompok
obat
yang
tersedia.
Jangan
Terapi Kombinasi
Ada
alasan
mengapa
pengobatan
kombinasi
dianjurkan:
1.
2.
3.
4.
pada
hipertensi
5. Mempunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu
6. Adanya fixed dose combination akan meningkatkan kepatuhan
pasien
(adherence)
Fixed-dose combination yang paling efektif adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
kalsium
6. Agonis -2 dengan diuretic
7. Penyekat -1 dengan diuretic
Menurut European Society of Hypertension 2003, kombinasi dua obat
untuk hipertensi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini dimana
kombinasi obat yang dihubungkan
dengan garis tebal adalah kombinasi
yang paling efektif.
aldosteron
kombinasi
dengan
ACEI,
ARB,
atau
reseptor
kalium,
angiotensin
antagonis
menyebabkan hiperkalemia
kombinasi
aldosteron
dengan
atau
ACEI
diuretik
dapat
Daftar Pustaka
1. Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia. 2014. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI. Jakarta: InternalPublishing.
2. Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Esensial di
Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUP DR. M. Djamil Tahun 2011
3. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood
Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the
Eighth Joint National Committee (JNC 8)
4. Pharmatceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina
Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan 2006
5. Anonim,
2006,
Pharmaceutical
Care
Untuk
Penyakit
Hipertensi,